www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk tanda suci objek materi atau tindakan yang memiliki kemiripan dengan Sakramen lihat Sakramentali Sakramen bahasa Inggris sacrament dengan kata sifatnya sakramental bahasa Inggris sacramental sebagaimana dipahami oleh Gereja Katolik adalah tanda yang terlihat yang dapat ditangkap oleh panca indra yang dilembagakan oleh Yesus dan dipercayakan kepada Gereja sebagai sarana yang dengannya rahmat dari Allah dinyatakan melalui tanda yang diterimakan yang membantu penerimanya untuk berkembang dalam kekudusan dan berkontribusi kepada pertumbuhan Gereja dalam amal kasih dan kesaksian Gereja Katolik Ritus Timur umumnya menyebut Sakramen dengan istilah Misteri atau Misteri Suci Ketujuh Sakramen oleh Rogier van der Weyden sekitar 1448 Meskipun tidak semua orang dapat menerima semua sakramen sakramen sakramen secara keseluruhan dipandang sebagai sarana penting bagi keselamatan umat beriman yang menganugerahkan rahmat tertentu dari tiap sakramen tersebut misalnya dipersatukan dengan Kristus dan Gereja pengampunan dosa dosa ataupun pengkhususan konsekrasi untuk suatu pelayanan tertentu Gereja Katolik mengajarkan bahwa dampak dari suatu sakramen itu ada yaitu ex opere operato oleh kenyataan bahwa sakramen itu dilayankan tanpa memperhitungkan kekudusan pribadi pelayan yang melayankannya Tetapi kurang layaknya kondisi penerima untuk menerima rahmat yang dianugerahkan tersebut dapat menghalangi efektivitas sakramen itu baginya sakramen memerlukan adanya iman meskipun kata kata dan elemen elemen ritualnya berdampak menyuburkan menguatkan dan memberi ekspresi bagi iman Kompendium Katekismus Gereja Katolik 224 Gereja katolik mengajarkan adanya tujuh sakramen dan diurutkan dalam Katekismus Gereja Katolik KGK sebagai berikut Pembaptisan KGK 1213 1284 Penguatan juga disebut Krisma KGK 1289 KGK 1285 1321 Ekaristi KGK 1322 1419 123 4567 890 Rekonsiliasi umumnya disebut Pengakuan Dosa KGK 1422 1498 Pengurapan orang sakit KGK 1499 1532 Imamat KGK 1536 1600 Perkawinan KGK 1601 1666Penjelasan tiap sakramen tersebut berikut ini terutama didasarkan atas Kompendium Katekismus Gereja Katolik Saat dibabtis berarti dosa kita sudah dihapus dan menjadi anggota YESUS KRISTUS Daftar isi 1 Sakramen sakramen Inisiasi 1 1 Pembaptisan 1 2 Penguatan 1 3 Ekaristi 2 Sakramen sakramen Penyembuhan 2 1 Rekonsiliasi 2 2 Pengurapan Orang Sakit 3 Sakramen sakramen Panggilan 3 1 Imamat 3 2 Perkawinan 4 Validitas dan keabsahan pelayanan sakramen sakramen 5 Para Pelayan Sakramen Biasa dan Luar Biasa 6 Referensi 7 Pranala luarSakramen sakramen Inisiasi SuntingPembaptisan Sunting Artikel utama Baptisan Baptisterium bejana ruang tempat pembaptisan dalam Katedral St Rafael Dubuque Iowa Bejana khusus ini diperluas pada tahun 2005 untuk mencakup sebuah kolam kecil bagi pembaptisan selam orang dewasa delapan sisi pada bejana melambangkan delapan jiwa yang terselamatkan oleh Bahtera Nuh Pembaptisan adalah sakramen pertama dan mendasar dalam inisiasi Kristiani Sakramen ini dilayankan dengan cara menyelamkan si penerima ke dalam air atau dengan mencurahkan tidak sekadar memercikkan air ke atas kepala si penerima dengan rumusan dalam nama Allah Bapa dan Allah Putra dan Roh Kudus Matius 28 19 Pelayan sakramen ini biasanya seorang uskup atau imam atau dalam Gereja Latin namun tidak demikian halnya dalam Gereja Timur seorang diakon Dalam keadaan darurat siapapun yang berniat untuk melakukan apa yang dilakukan Gereja bahkan jika orang itu bukanlah seorang Kristiani dapat membaptis Pembaptisan membebaskan penerimanya dari dosa asal serta semua dosa pribadi dan dari hukuman akibat dosa dosa tersebut dan membuat orang yang dibaptis itu mengambil bagian dalam kehidupan Tritunggal Allah melalui rahmat yang menguduskan rahmat pembenaran yang mempersatukan pribadi yang bersangkutan dengan Kristus dan Gereja Nya Pembaptisan juga membuat penerimanya mengambil bagian dalam imamat Kristus dan merupakan landasan komuni persekutuan antar semua orang Kristen Pembaptisan menganugerahkan kebajikan kebajikan teologis iman harapan dan kasih dan karunia karunia Roh Kudus Sakramen ini menandai penerimanya dengan suatu meterai rohani yang berarti orang tersebut secara permanen telah menjadi milik Kristus Penguatan Sunting Artikel utama Penguatan Penguatan adalah sakramen kedua dalam inisiasi Kristiani Sakramen ini diberikan dengan cara mengurapi penerimanya dengan Krisma minyak yang telah dicampur sejenis balsam yang memberinya aroma khas disertai doa khusus yang menunjukkan bahwa baik dalam variasi Barat maupun Timurnya karunia Roh Kudus menandai si penerima seperti sebuah meterai Melalui sakramen ini rahmat yang diberikan dalam pembaptisan diperkuat dan diperdalam 1 Seperti pembaptisan penguatan hanya diterima satu kali dan si penerima harus dalam keadaan layak artinya bebas dari dosa maut apapun yang diketahui dan yang belum diakui agar dapat menerima efek sakramen tersebut Pelayan sakramen ini adalah seorang uskup yang ditahbiskan secara sah jika seorang imam presbiter melayankan sakramen ini sebagaimana yang biasa dilakukan dalam Gereja Gereja Timur dan dalam keadaan keadaan istimewa seperti pembabtisan orang dewasa atau seorang anak kecil yang sekarat dalam Gereja Ritus Latin KGK 1312 1313 hubungan dengan jenjang imamat di atasnya ditunjukkan oleh minyak dikenal dengan nama krisma atau myron yang telah diberkati oleh uskup dalam perayaan Kamis Putih atau pada hari yang dekat dengan hari itu Di Timur sakramen ini dilayankan segera sesudah pembaptisan Di Barat di mana administrasi biasanya dikhususkan bagi orang orang yang sudah dapat memahami arti pentingnya sakramen ini ditunda sampai si penerima mencapai usia awal kedewasaan biasanya setelah yang bersangkutan diperbolehkan menerima sakramen Ekaristi sakramen ketiga dari inisiasi Kristiani Kian lama kian dipulihkan urut urutan tradisional sakramen sakramen inisiasi ini yakni diawali dengan pembaptisan kemudian penguatan barulah Ekaristi Ekaristi Sunting Artikel utama Sakramen Ekaristi Gereja Katolik Ekaristi adalah sakramen yang kedua dalam inisiasi Kristiani yang dengannya umat Katolik mengambil bagian dari Tubuh dan Darah Yesus Kristus serta turut serta dalam pengorbanan diri Nya Aspek pertama dari sakramen ini yakni mengambil bagian dari Tubuh dan Darah Yesus Kristus disebut pula Komuni Suci Roti yang harus terbuat dari gandum dan yang tidak diberi ragi dalam ritus Latin Armenia dan Ethiopia namun diberi ragi dalam kebanyakan Ritus Timur dan anggur yang harus terbuat dari buah anggur yang digunakan dalam ritus Ekaristi dalam iman Katolik ditransformasi dalam segala hal kecuali wujudnya yang kelihatan menjadi Tubuh dan Darah Kristus perubahan ini disebut transubstansiasi Substansiasi adalah perubahan seluruh substansi roti kedalam substansi tubuh kristus saat konsegrasi Hanya uskup atau imam yang dapat menjadi pelayan Sakramen Ekaristi dengan bertindak selaku pribadi Kristus sendiri Diakon serta imam biasanya adalah pelayan Komuni Suci umat awam dapat diberi wewenang dalam lingkup terbatas sebagai pelayan luar biasa Komuni Suci Ekaristi dipandang sebagai sumber dan puncak kehidupan Kristiani tindakan pengudusan yang paling istimewa oleh Allah terhadap umat beriman dan tindakan penyembahan yang paling istimewa oleh umat beriman terhadap Allah serta sebagai suatu titik dimana umat beriman terhubung dengan liturgi di surga Betapa pentingnya sakramen ini sehingga partisipasi dalam perayaan Ekaristi Misa dipandang sebagai kewajiban pada setiap hari Minggu dan hari raya khusus serta dianjurkan untuk hari hari lainnya Dianjurkan pula bagi umat yang berpartisipasi dalam Misa untuk dalam kondisi rohani yang layak menerima Komuni Suci Menerima Komuni Suci dipandang sebagai kewajiban sekurang kurangnya setahun sekali selama masa Paskah Sakramen sakramen Penyembuhan SuntingRekonsiliasi Sunting Artikel utama Sakramen Tobat Gereja Katolik Sakramen Rekonsiliasi adalah yang pertama dari kedua sakramen penyembuhan dan juga disebut Sakramen Pengakuan Dosa Sakramen Tobat dan Sakramen Pengampunan 2 Sakramen ini adalah sakramen penyembuhan rohani dari seseorang yang telah dibaptis yang terjauhkan dari Allah karena telah berbuat dosa Sakramen ini memiliki empat unsur penyesalan si peniten si pengaku dosa atas dosanya tanpa hal ini ritus rekonsiliasi akan sia sia pengakuan kepada seorang imam boleh saja secara spirutual akan bermanfaat bagi seseorang untuk mengaku dosa kepada yang lain akan tetapi hanya imam yang memiliki kuasa untuk melayankan sakramen ini absolusi pengampunan oleh imam dan penyilihan Banyak dosa yang merugikan sesama Seseorang harus melakukan melakukan apa yang mungkin dilakukannya guna memperbaiki kerusakan yang telah terjadi misalnya mengembalikan barang yang telah dicuri memulihkan nama baik seseorang yang telah difitnah memberi ganti rugi kepada pihak yang telah dirugikan Keadilan yang sederhana pun menuntut yang sama Akan tetapi dosa juga merusak dan melemahkan si pendosa sendiri serta hubungannya dengan Allah dan sesama Si pendosa yang bangkit dari dosa tetap harus memulihkan sepenuhnya kesehatan rohaninya dengan melakukan lagi sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya dia harus melakukan silih bagi atau memperbaiki kerusakan akibat dosa dosanya Penyilihan ini juga disebut penitensi KGK 1459 Pada awal abad abad Kekristenan unsur penyilihan ini sangat berat dan umumnya mendahului absolusi namun sekarang ini biasanya melibatkan suatu tugas sederhana yang harus dilaksanakan oleh si peniten untuk melakukan beberapa perbaikan dan sebagai suatu sarana pengobatan untuk menghadapi pencobaan selanjutnya Imam yang bersangkutan terikat oleh meterai pengakuan dosa yang tak boleh dirusak Oleh karena itu benar benar salah bila seorang konfesor pendengar pengakuan dengan cara apapun mengkhianati peniten untuk alasan apapun baik dengan perkataan maupun dengan jalan lain kanon 983 dalam Hukum Kanonik Seorang konfesor yang secara langsung merusak meterai sakramental tersebut otomatis dikenai ekskomunikasi hukuman pengucilan yang hanya dapat dicabut oleh Tahta Suci kanon 1388 Pengurapan Orang Sakit Sunting Artikel utama Pengurapan orang sakit Pengurapan Orang Sakit adalah sakramen penyembuhan yang kedua Dalam sakramen ini seorang imam mengurapi si sakit dengan minyak yang khusus diberkati untuk upacara ini Pengurapan orang sakit dapat dilayankan bagi setiap umat beriman yang karena telah mencapai penggunaan akal budi mulai berada dalam bahaya yang disebabkan sakit atau usia lanjut kanon 1004 KGK 1514 Baru menderita sakit ataupun makin memburuknya kondisi kesehatan membuat sakramen ini dapat diterima berkali kali oleh seseorang Dalam tradisi Gereja Barat sakramen ini diberikan hanya bagi orang orang yang berada dalam sakratul maut sehingga dikenal pula sebagai Pengurapan Terakhir yang dilayankan sebagai salah satu dari Ritus Ritus Terakhir Ritus Ritus Terakhir yang lain adalah pengakuan dosa jika orang yang sekarat tersebut secara fisik tidak memungkinkan untuk mengakui dosanya maka minimal diberikan absolusi yang tergantung pada ada atau tidaknya penyesalan si sakit atas dosa dosanya dan Ekaristi yang bilamana dilayankan kepada orang yang sekarat dikenal dengan sebutan Viaticum sebuah kata yang arti aslinya dalam bahasa Latin adalah bekal perjalanan Sakramen sakramen Panggilan SuntingImamat Sunting Artikel utama Sakramen imamat Imamat atau Pentahbisan adalah sakramen yang dengannya seseorang dijadikan uskup imam atau diakon sehingga penerima sakramen ini dibaktikan sebagai citra Kristus Hanya uskup yang boleh melayankan sakramen ini Pentahbisan seseorang menjadi uskup menganugerahkan kegenapan sakramen Imamat baginya menjadikannya anggota badan penerus pengganti para rasul dan memberi dia misi untuk mengajar menguduskan dan menuntun disertai kepedulian dari semua Gereja Pentahbisan seseorang menjadi imam mengkonfigurasinya menjadi Kristus selaku Kepala Gereja dan Imam Agung serta menganugerahkan baginya kuasa sebagai asisten uskup yang bersangkutan untuk merayakan sakramen sakramen dan kegiatan kegiatan liturgis lainnya teristimewa Ekaristi Pentahbisan seseorang menjadi diakon mengkonfigurasinya menjadi Kristus selaku Hamba semua orang menempatkan dia pada tugas pelayanan uskup yang bersangkutan khususnya pada kegiatan Gereja dalam mengamalkan cinta kasih Kristiani terhadap kaum papa dan dalam memberitakan firman Allah Orang orang yang berkeinginan menjadi imam dituntut oleh Hukum Kanonik Kanon 1032 dalam Kitab Hukum Kanonik untuk menjalani suatu program seminari yang selain berisi studi filsafat dan teologi sampai lulus juga mencakup suatu program formasi yang meliputi pengarahan rohani berbagai retreat pengalaman apostolat semacam Kuliah Kerja Nyata dst Proses pendidikan sebagai persiapan untuk pentahbisan sebagai diakon permanen diatur oleh Konferensi Wali Gereja terkait Perkawinan Sunting Artikel utama Sakramen Perkawinan Gereja Katolik Perkawinan seperti Imamat adalah suatu sakramen yang mengkonsekrasi penerimanya guna suatu misi khusus dalam pembangunan Gereja serta menganugerahkan rahmat demi perampungan misi tersebut Sakramen ini yang dipandang sebagai suatu tanda cinta kasih yang menyatukan Kristus dengan Gereja menetapkan di antara kedua pasangan suatu ikatan yang bersifat permanen dan eksklusif yang dimeteraikan oleh Allah Dengan demikian suatu pernikahan antara seorang pria yang sudah dibaptis dan seorang wanita yang sudah dibaptis yang dimasuki secara sah dan telah disempurnakan dengan persetubuhan tidak dapat diceraikan sebab di dalam kitab suci tertulis Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu Sebab pada awal dunia Allah menjadikan mereka laki laki dan perempuan sebab itu laki laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya itu menjadi satu daging Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia Ketika mereka sudah di rumah murid murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu Lalu kata Nya kepada mereka Barangsiapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan perempuan lain ia hidup dalam perzinaan terhadap istrinya itu Dan jika si istri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki laki lain ia berbuat zina Mrk 10 1 12 Sakramen ini menganugerahkan kepada pasangan yang bersangkutan rahmat yang mereka perlukan untuk mencapai kekudusan dalam kehidupan perkawinan mereka serta untuk menghasilkan dan mengasuh anak anak mereka dengan penuh tanggung jawab Sakramen ini dirayakan secara terbuka di hadapan imam atau saksi lain yang ditunjuk oleh Gereja serta saksi saksi lainnya meskipun dalam tradisi teologis Gereja Latin yang melayankan sakramen ini adalah kedua pasangan yang bersangkutan Demi kesahan suatu pernikahan seorang pria dan seorang wanita harus mengutarakan niat dan persetujuan bebas persetujuan tanpa paksaan masing masing untuk saling memberi diri seutuhnya tanpa memperkecualikan apapun dari hak milik esensial dan maksud maksud perkawinan Jika salah satu dari keduanya adalah seorang Kristen non Katolik maka pernikahan mereka hanya dinyatakan sah jika telah memperoleh izin dari pihak berwenang terkait dalam Gereja Katolik Jika salah satu dari keduanya adalah seorang non Kristen dalam arti belum dibaptis maka diperlukan izin dari pihak berwenang terkait demi sahnya pernikahan Validitas dan keabsahan pelayanan sakramen sakramen SuntingLihat pula Valid tetapi tidak licit Sebagaimana dijelaskan di atas efek dari sakramen sakramen timbul ex opere operato oleh kenyataan bahwa sakramen sakramen tersebut dilayankan Karena Kristus sendiri yang bekerja melalui sakramen sakramen maka efektivitas sakramen sakramen tidak tergantung pada kelayakan si pelayan Meskipun demikian sebuah pelayanan sakramen yang dapat dipersepsi akan invalid jika orang yang bertindak selaku pelayan tidak memiliki kuasa yang diperlukan untuk itu misalnya jika seorang diakon merayakan Misa Sakramen sakramen juga invalid jika materia atau forma nya kurang sesuai dengan yang seharusnya Materia adalah benda material yang dapat dipersepsi seperti air bukannya anggur dalam pembaptisan atau roti dari tepung gandum dan anggur dari buah anggur bukannya kentang dan bir untuk Ekaristi atau tindakan yang tampak Forma adalah pernyataan verbal yang menyertai pemberian materi seperti dalam Gereja Barat N Aku membaptis engkau dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus Lebih jauh lagi jika si pelayan positif mengeluarkan beberapa aspek esensial dari sakramen yang dilayankannya maka sakramen tersebut invalid Syarat terakhir berada di balik penilaian Tahta Suci pada tahun 1896 yang menyangkal validitas imamat Anglikan Sebuah sakramen dapat dilayankan secara valid atau sah namun tidak licit jika suatu syarat yang diharuskan oleh hukum tidak dipenuhi Kasus kasus yang ada misalnya pelayanan sakramen oleh seorang imam yang tengah dikenai hukuman ekskomunikasi atau suspensi dan pentahbisan uskup tanpa mandat dari Sri Paus Hukum kanonik merinci halangan halangan impedimenta untuk menerima sakramen imamat dan pernikahan Halangan halangan sehubungan dengan sakramen imamat hanya menyangkut soal keabsahannya tetapi suatu halangan yang bersifat membatalkan dapat menjadikan seseorang tidak berkapasitas untuk secara valid untuk mengikat suatu janji pernikahan kanon 1073 Dalam Gereja Latin hanya Tahta Suci yang secara otentik dapat mengeluarkan pernyataan bilamana hukum ilahi melarang atau membatalkan suatu pernikahan dan hanya Tahta Suci yang berwenang untuk menetapkan bagi orang orang yang sudah dibaptis halangan halangan pernikahan kanon 1075 Adapun masing masing Gereja Katolik Ritus Timur setelah memenuhi syarat syarat tertentu termasuk berkonsultasi dengan namun tidak harus memperoleh persetujuan dari Tahta Suci dapat menetapkan halangan halangan Kitab Hukum Kanonik Gereja Gereja Timur kanon 792 Jika suatu halangan timbulnya hanya karena persoalan hukum Gerejawi belaka dan bukannya menyangkut hukum ilahi maka Gereja dapat memberikan dispensasi dari halangan tersebut Syarat syarat bagi validitas pernikahan seperti cukup umur kanon 1095 serta bebas dari paksaan kanon 1103 dan syarat syarat bahwa normalnya mengikat janji pernikahan dilakukan di hadapan pejabat Gereja lokal atau imam paroki atau diakon yang mewakili mereka dan di hadapan dua orang saksi kanon 1108 tidaklah digolongkan dalam Hukum Kanonik sebagai halangan tetapi sama saja efeknya Ada tiga sakramen yang tidak boleh diulangi Pembaptisan Penguatan dan Imamat efeknya bersifat permanen Ajaran ini telah diekspresikan di Barat dengan citra citra dari karakter atau tanda dan di Timur dengan sebuah meterai KGK 698 Akan tetapi jika ada keraguan mengenai validitas dari pelayanan satu atau lebih sakramen sakramen tersebut maka dapat digunakan suatu formula kondisional pemberian sakramen misalnya Jika engkau belum dibaptis aku membaptis engkau Para Pelayan Sakramen Biasa dan Luar Biasa SuntingPara Pelayan Sakramen dalam Gereja Katolik Sakramen Pelayan Biasa Pelayan Luar BiasaPembaptisan uskup imam atau diakon tetapi biasanya dikhususkan bagi imam paroki setempat umat awam yang didelegasikan oleh uskup atau siapapun dalam keadaan daruratPenguatan uskup vikaris jendral vikjen atau dalam Gereja Katolik Ritus Timur imam dalam Gereja Barat imam yang diberikan wewenang oleh hukum Gereja atau izin khususEkaristi uskup atau imam tidak adaEkaristi pembagian Komuni Suci uskup imam atau diakon akolit yang diberi wewenang jika klerus tidak mencukupi umat awam jika klerus atau akolit tidak mencukupi Ekaristi pengunjukan uskup imam atau diakon pelayan luar biasa Komuni Suci atau orang lain yang ditunjuk oleh pejabat gereja lokalRekonsiliasi uskup atau imam tidak adaPengurapan orang sakit uskup atau imam tidak adaImamat Uskup untuk alasan keabsahan sekurang kurangnya harus ada tiga orang uskup dalam suatu pentahbisan uskup tidak adaPernikahan suami dan istri tradisi Barat imam yang bertugas tradisi Timur tidak adaReferensi Sunting KGK 1303 KGK 1423 1424 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 12 12 Diakses tanggal 2007 01 26 Pranala luar Sunting id Katekismus Gereja Katolik mengenai Ketujuh Sakramen Diarsipkan 2011 11 04 di Wayback Machine id Referensi Sakramen dalam Kitab Suci pranala nonaktif permanen Inggris Tanda Tanda dan Instrumen Instrumen Rahmat Allah dari Ketujuh Sakramen Katolik Diarsipkan 2011 02 28 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Sakramen Katolik amp oldid 22015946