www.wikidata.id-id.nina.az
Sejarah Kalimantan Selatan merupakan catatan historis dari sebuah kawasan yang semula dihuni manusia prasejarah hingga menjadi kawasan provinsial berpemerintahan yakni provinsi Kalimantan Selatan Daftar isi 1 Masa Sebelum Abad ke 19 2 Masa Kerajaan Negara Daha 3 Masa Kesultanan Banjar 3 1 Tahun 1520 1668 3 2 Tahun 1680 1858 4 Masa Perang Banjar 4 1 Tahun 1859 4 2 Tahun 1860 4 3 Tahun 1861 4 4 Tahun 1862 1905 5 Masa Perang Kemerdekaan 5 1 Tahun 1913 1944 5 2 Tahun 1945 5 3 Tahun 1946 1949 6 Masa Pembangunan 6 1 Tahun 1950 1965 6 2 Tahun 1968 Sekarang 7 ReferensiMasa Sebelum Abad ke 19 sunting nbsp Gedung Mahligai Pancasila salah satu bangunan dalam kompleks rumah jabatan Gubernur Kalimantan Selatan 8000 SM migrasi I manusia mendiami gua gua di pegunungan Meratus Kelompok ini melanjutkan migrasi ke pulau Papua dan Australia Fosilnya ditemukan di Gua Babi di Gunung Batu Buli Desa Randu Muara Uya Tabalong 2500 SM migrasi II yaitu bangsa Austronesia dari pulau Formosa ke pulau Borneo dengan membawa adat ngayau yang menjadi nenek moyang suku Dayak 400 peninggalan tertua yang diketahui dari agama Hindu di Kalimantan berupa yupa yang ditemukan di daerah Kutai 242 1362 berdirinya Kerajaan Tanjungpuri di Tanjung Tabalong yang didirikan suku Melayu Masa Kerajaan Negara Daha sunting1025 migrasi suku Melayu dari Kerajaan Sriwijaya akibat serangan tentara Cola Mandala India 1355 Empu Jatmika mendirikan pemukiman dan Candi Agung Amuntai dengan pondasi tiang pancang ulin yang disebut kalang sunduk di wilayah rawa daerah aliran sungai Amas dan menobatkan dirinya sebagai raja Kerajaan Negara Dipa sebagai bawahan Raja Kuripan yang tidak memiliki keturunan Kemudian Empu Jatmika menaklukan penduduk asli batang Tabalong Balangan Pitap Alai Labuan Amas Amandit serta daerah perbukitan yang dihuni suku Bukit selanjutnya mendirikan Candi Agung Amuntai sebagai ibu kota yang baru tetapi pelabuhan perdagangan tetap di Muara Rampiau Ia menjadi penguasa Candi Agung Candi Laras dan Kuripan 1360 Lambung Mangkurat Patih Kerajaan Negara Dipa berangkat ke Majapahit untuk melamar Raden Putra sebagai calon suami Putri Junjung Buih 1362 Wilayah Barito Tabalong dan Sawuku menjadi daerah taklukan Kerajaan Majapahit Hancurnya Kerajaan Nan Sarunai kerajaan Suku Dayak Maanyan karena serangan Majapahit Pangeran Suryanata dari Majapahit berhasil menjadi raja Negara Dipa 1362 1448 berdirinya Kerajaan Negara Dipa dibawah Maharaja Suryanata 1385 1421 masa pemerintahan Pangeran Surya Gangga Wangsa 1421 1436 masa pemerintah Raden Carang Lalean 1436 1448 masa pemerintahan Putri Kalungsu 1448 1526 masa Kerajaan Negara Daha Raden Sekar Sungsang dengan gelar Maharaja Sari Kaburungan menjadi Raja pertama 1448 Bandar Muara Bahan ditetapkan sebagai Bandar kerajaan menggantikan Bandar Muhara Rampiau ditunjuk Patih Arya Taranggana putera Aria Magatsari memimpin di bandar itu 1448 1486 masa pemerintahan Raden Sekar Sungsang dengan gelar Maharaja Sari Kaburangan 1486 1515 masa pemerintahan Raden Paksa dengan gelar Maharaja Sukarama 1511 migrasi suku melayu akibat runtuhnya Kerajaan Malaka diserang Portugis migrant ini mendiami sepanjang sungai Kuin 1515 Maharaja Sukarama wafat diwasiatkan yang menjadi raja adalah Pangeran Samudera 1515 1519 masa pemerintahan Arya Mangkubumi yang kemudian dibunuh Sa ban atas suruhan Pangeran Tumanggung Pangeran Samudra melarikan diri ke hilir Barito 1518 1521 Pati Unus Sultan Demak menaklukan kerajaan kerajaan Kalimantan seperti Tanjungpura Sukadana Lawai dan Sambas sebelum menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1521 1519 1526 masa pemerintahan Pangeran Tumanggung Raden Panjang Masa Kesultanan Banjar suntingTahun 1520 1668 sunting 1520 penobatan Raden Samudera oleh Patih Masih sebagai raja di Muara Kuin dengan gelar Pangeran Samudera 6 September 1526 pertempuran antara Kerajaan Banjar dipimpin Pangeran Samudera dengan Kerajaan Negara Daha dipimpin Pangeran Tumenggung di Jingah Besar Pangeran Samudra dibantu Kesultanan Demak 24 September 1526 kemenangan Pangeran Samudra dan pembentukan Kesultanan Banjar dengan memasukkan Kerajaan Nagara Daha selanjutnya Pangeran Tumenggung menetap ke hulu pada Alai dengan 1000 penduduk 1526 1545 masa pemerintahan Pangeran Samudera 24 September 1526 6 Zulhijjah 932 H Pangeran Samudera memeluk Islam dengan gelar di dalam khutbah Sultan Suryanullah Sultan Suriansyah 1550 1570 masa pemerintahan Sultan Rahmatullah Raja II di Banjarmasin 1570 1620 masa pemerintahan Sultan Hidayatullah Raja III di Banjarmasin 1520 1620 masa pemerintahan Marhum Panembahan dengan gelar Sultan Musta inbillah Raja IV di Banjarmasin hingga 1612 1596 Belanda merampas 2 perahu lada dari Banjarmasin yang berdagang di Kesultanan Banten 14 Februari 1606 Ekspedisi Belanda dipimpin Koopman Gillis Michaelszoon tiba di Banjarmasin karena perangainya yang buruk Michaelszoon tewas terbunuh 1612 Belanda menembak hancur Istana Raja di Kuin sehingga ibu kota kerajaan dipindahkan dari Banjarmasin ke daerah Kayu Tangi kota baru ini diberi nama Martapura oleh Sultan Mustainbillah 1 1620 1637 masa pemerintahan Ratu Agung dengan gelar Sultan Inayatullah Raja V 1634 VOC Belanda mengirim 6 kapal dibawah pimpinan Gijsbert van Londensteijn kemudian ditambah beberapa kapal di bawah pimpinan Antonie Scop dan Steven Batrentz 29 November 1635 VOC Belanda mendirikan kantor dagang di Banjarmasin di bawah pimpinan Wollebrandt Gelenysen de Jonge 1637 1642 masa pemerintahan Ratu Anom dengan gelar Sultan Saidulllah Raja VI 1638 seorang Asisten Belanda terbunuh di Benua Anyar pertempuran juga menewakan 64 orang bangsa Belanda selanjutnya 27 orang Martapura terbunuh dibalas 40 orang Belanda tewas 1642 1660 masa pemerintahan Pangeran Ratu dengan gelar Sultan Rakyat Allah Raja VII 1650 Di Banjarmasin terdapat perwakilan dagang VOC 2 1660 1663 masa pemerintahan Raden Bagus Suria Angsa dengan gelar Sultan Amrullah Bagus Kasuma Raja VIII 1660 diadakan perjanjian perdamaian antara Belanda dan Banjar Pangeran Dipati Tuha Suria Negara bin Sultan Saidullah mengamankan wilayah Tanah Bumbu dari pendatang 3 1663 1679 masa pemerintahan Pangeran Suryanata II degan gelar Sultan Agung 1664 perubahan nama Banjarmasih menjadi Banjarmassingh dialek Belanda 1668 Portugis mendatangkan imam Katolik bernama Ventimiglia ke wilayah Kesultanan Banjarmasin 4 Tahun 1680 1858 sunting 1680 1700 masa pemerintahan Sultan Amrulllah Bagus Kasuma Suria Angsa kembali sedangkan adiknya menjadi Sultan Negara bekas Negara Daha bergelar Suria Negara 1714 Kapten Daniel Beeckman mengunjungi Banjar Kuin 5 1720 an Banjarmasin memiliki pelabuhan perdagangan yang setara dengan Makassar 6 1700 1734 masa pemerintahan Sultan Ilhamidullah Sultan Kuning 1733 panglima perang anak buah dari La maddukelleng gagal merebut Banjarmasin 7 1734 1759 masa pemerintahan Sultan Tamjidillah I di Martapura 1734 VOC Belanda membuat perjanjian monopoli lada dengan Sultan Banjar dan mendirikan benteng di Banjarmasin 8 1734 Puana Dekke meminjam tanah di wilayah Tanah Kusan kepada Sultan Tamjidullah I yang dinamakan kampung Pagatan kemudian Sultan Sulaiman menganugerahi gelar kapitan panglima kepada Hasan La Pangewa yaitu Kapitan Laut Pulo sebagai raja pertama Kerajaan Pagatan 1750 Ketua Dewan Mahkota Pangeran Suryanata sepupu Sultan Sepuh mangkat di Martapura kemudian almarhum digantikan oleh puteranya Pangeran Prabukusuma sebagai ketua Dewan Mahkota Kesultanan Banjar 1759 1761 masa pemerintahan Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah dengan gelar Sultan Muhammadillah mangkat tahun 1761 9 Tahun 1747 Belanda menduduki Banjarmasin 10 11 1761 1801 masa pemerintahan Sultan Tahmidullah II Sunan Nata Alam 1762 Saudara Sultan Nata yang bernama Pangeran Prabujaya dilantik sebagai mangkubumi oleh Dewan Mahkota Kesultanan Banjar 1767 Pangeran Sulaiman dilantik sebagai Sultan Muda Sulaiman II 1780 Ratu Intan I menjabat Raja negeri Cantung dan Batulicin sedangkan Pangeran Prabu menjadi raja negeri Sampanahan Bangkalaan Manunggul dan Cengal serta Pangeran Layah menjadi raja negeri Buntar Laut 3 Kota Banjarmasin di bawah otoritas Pangeran Dupa putera tertua Sultan Banjar 12 1782 Pangeran Adam dilantik sebagai Sultan Muda Adam 1785 Sepuluh pambakal di Amuntai dibebaskan dari pajak hingga anak cucunya karena telah berjasa melawan laskar yang dipimpin Pangeran Surya dan Pangeran Ahmad saudara tiri Sultan Nata Keturunan dari sepuluh datu ini disebut golongan anak cucu orang sepuluh 13 1786 Pangeran Amir raja Kusan tertangkap VOC Belanda 14 Mei 1787 Pangeran Amir kakek Pangeran Antasari diasingkan ke Srilangka 13 Agustus 1787 Sultan Tamjidullah I membuat kontrak perjanjian dengan VOC Belanda 1792 VOC menempatkan administrasi sipil onderkoopman di Banjarmasin seperti sebelumnya 14 24 April 1792 Sultan Sulaiman I mengirim surat kepada Gubjen Willem Arnold Alting membicarakan harga barang barang yang ditukar antara kedua pihak serta keluhan bahwa hak Sultan atas separuh cukai tidak mau dibayar oleh Fetor setempat 15 7 Oktober 1792 Sultan Sulaiman I mengirim surat kepada Gubjen Willem Arnold Alting bahwa tugasnya sudah dijalankan sesuai dengan perjanjian yaitu setiap kepala yang ditunjuk akan membuka kebun lada Tiap kebun itu dikerjakan oleh 50 orang Kalau tidak mengerjakan pekerjaan itu mereka akan dihukum dengan hukuman berat Juga dinyatakan bahwa mereka sudah menerima kiriman 10 tong obat bedil dan Raja Banjar juga minta dikirimi kertas air emas 12 lembar 20 November 1794 Sultan Sulaiman I mengirim surat kepada Gubjen Willem Arnold Alting tentang penyerangan yang diderita dari orang Pasir dan Kutai Banyak rakyat dibunuh yang lain dipaksa mendirikan benteng Sultan menanti perintah dari Kompeni Harapannya agar Gur Jen menulis surat kepada Sultan Pasir untuk mengajak damai Kalau ditolak rencananya Pasir akan diserang dari laut oleh Belanda dan dari darat oleh Banjar Juga diberitahukan tentang kebun lada yang sedang dikerjakan 17 Mei 1796 Sultan Sulaiman I mengirim surat kepada Gubjen Willem Arnold Alting tentang pemberitahuan bahwa Sultan sudah menerima bingkisan yang isinya didaftarkan satu per satu 1797 Pangeran Antasari dilahirkan 16 1801 1825 masa pemerintahan Sultan Sulaiman Saidullah II 19 Mei 1809 Gubjen Hindia Belanda Herman Willem Daendels memerintahkan meninggalkan Banjarmasin karena dianggap tidak menguntungkan 17 1815 1816 Inggris menguasai Maluka Liang Anggang Kurau dan Pulau Lamai dibawah Alexander Hare yang menjadi Resident commissioner sejak 1812 Kelak dinamakan Distrik Maluka 18 19 20 21 7 Oktober 1823 Pangeran Mangkoe Boemi Nata mengirim surat kepada Gubjen G A G Ph van der Capellen menyatakan bahwa Mangkubumi bersedia diangkat sebagai kepala pemerintah Banjar dan telah bersumpah sesuai dengan perjanjian antara Kompeni dan negeri Banjar 1823 Pemerintah pusat Hindia Belanda melantik Pangeran Husin dengan gelar Pangeran Mangkoe Boemi Nata sebagai mangkubumi menggantikan Ratoe Anom Ismail 1825 1857 masa pemerintahan Sultan Adam al Watsiqu billah 1825 bulan Juli Raja Tanah Bumbu Pangeran Aji Jawi membuat kontrak politik dengan Hindia Belanda 1826 Sultan Adam membuat kontrak perjanjian dengan Hindia Belanda 1832 Pangeran Haji Musa menjabat raja Batulicin 1832 1840 raja Bangkalaan 1838 1840 1835 15 Muharam 1251 H pemberlakuan Undang Undang Sultan Adam UUSA 1835 1835 Zending dari Jerman mulai bekerja di selatan Kalimantan 22 1841 Pangeran Mangku Bumi Gusti Ali menjabat raja Sampanahan sebagai kerajaan mandiri setelah mangkatnya atasannya Raja Aji Jawi 1842 Pemerintah pusat Hindia Belanda melantik Pangeran Noch dengan gelar Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana sebagai mangkubumi Kesultanan Banjar 23 1846 Daerah koloni Belanda di pulau Kalimantan memperoleh pemerintahan khusus sebagai Dependensi Borneo 24 1849 Berdasarkan Staatsblad van Nederlandisch Indie tahun 1849 dibentuk wester afdeeling van Borneo dan zuid ooster afdeeling van Borneo 25 1851 Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana mangkat digantikan Pangeran Tamjidullah II sebagai mangkubumi kepala pemerintahan 1852 Sultan Muda Abdul Rahman mangkat karena diracun diduga atas perintah Pangeran Prabu Anom 26 1852 Surat Sultan Adam kepada Gusti Andarun tentang pemberian tanah badatu tanah lungguh dan penunjukkannya sebagai pengganti almarhum Sultan Muda Abdul Rahman 27 8 Agustus 1852 pemerintah kolonial Hindia Belanda dengan sengaja secara salah melantik Pangeran Tamjidillah II sebagai Sultan Muda Kesultanan Banjar dan sekaligus tetap menjabat Mangkubumi Pelantikan ini ditolak Sultan Adam yang mencalonkan Pangeran Hidayatullah II sebagai Sultan Muda dan Pangeran Prabu Anom sebagai mangkubumi 1855 Secara diam diam Sultan Adam melantik Pangeran Prabu Anom sebagai Raja Muda Kesultanan Banjar dan memecat Pangeran Tamjidillah II sebagai mangkubumi 28 1855 Pemekaran dan pembentukan beberapa afdeeling baru 29 30 April 1856 Belanda menerima konsesi tambang batu bara yang ditandatangani Sultan Adam 9 Oktober 1856 Pemerintah kolonial Hindia Belanda melantik Pangeran Hidayatullah sebagai Mangkubumi sedangkan Sultan Muda tetap Pangeran Tamjidillah II 1 November 1857 Sultan Adam wafat 30 3 November 1857 25 Juni 1859 masa pemerintahan Sultan Tamjidillah II yang disetujui Belanda sebagai raja Banjar 3 November 1857 pertemuan rencana perang melawan Belanda di Martapura antara Pangeran Hidayatullah Pangeran Prabu Anom dan Nyai Ratu Kamala Sari permaisuri Sultan Adam 23 Februari 1858 Pangeran Prabu Anom anak Sultan Adam dibuang ke Bandung September 1858 Tumenggung Jalil tidak mau lagi membayar pajak kepada Belanda Masa Perang Banjar suntingTahun 1859 sunting nbsp Kapal uap Celebes berperang melawan benteng rakit apung yang disebut Kotamara dikemudikan orang Dayak pada tanggal 6 Agustus 1859 di pulau Kanamit sungai Barito 2 Februari 1859 kedatangan bantuan tentara Belanda dengan Kapal Arjuna namun 3 hari kemudian dipulangkan lagi ke Batavia Februari 1859 Neneksuri Nyai Ratu Kamala Sari dan anak anaknya menyerahkan kerajaan dengan Pangeran Hidayatullah 18 April 1859 pecahnya Perang Banjar Pasukan Antasari dengan 300 prajurit menyerang tambang batubara milik Belanda di Pengaron 31 Serangan di Marabahan Gunung Jabuk dan Tabanio dipimpin Demang Lehman Haji Buyasin dan Kiai Langlang Serangan di Pulau Petak Pulau Telo dan di sepanjang Sungai Barito dipimpin Tumenggung Surapati dan Pambakal Sulil Sweeping di Banua Lima dipimpin Tumenggung Jalil Pambakal Gafur Duwahap Dulahat dan Penghulu Abdul Gani serta serangan terhadap Kapal Cipanas di Martapura 29 April 1859 tambang batu bara Oranye Nassau diserbu 1 Mei 1859 pasukan Antasari menyerang tambang batu baru Juliana Hermina serangan di Kalangan Banyu Irang dan Bangkal dipimpin Pangeran Arya Ardi Kesuma Juni 1859 pertempuran di Sungai Basarah dipimpin Pambakal Sulil 8 Juni 1859 Belanda mengumumkan keadaan darurat perang 12 Juni 1859 bantuan tentara Belanda datang dengan Kapal Arjuna Celebes Montrado Bone dan van Os 14 Juni 1859 pertemuan Pangeran Hidayat dengan Augustus Johannes Andresen namun buntu 15 juni 1859 Sweeping oleh Belanda di Martapura 17 Juni 1859 pertempuran di Sungai Raya 25 Juni 1859 Sultan Tamjidillah II dimakhzulkan oleh Belanda terjadi pertempuran di Cempaka 30 Juni 1859 serangan ke Martapura dipimpin Demang Lehman 10 pejuang gugur Juli 1859 tenggelamnya Kapal Cipanas di Pulau Kanamit 16 Juli 1859 Sultan Tamjidillah II dan Pangeran Adipati Panoto Negoro Adiprojo di buang ke Jawa Agustus 1859 serangan ke Banjarmasin dipimpin Kiai Mangun Karsa pertempuran di benteng Tabanio dipimpin Demang Lehman dan Haji Buyasin 32 September 1859 pertemuan Pangeran Hidayat dengan panglima panglima Pangeran Hidayat dinobatkan menjadi Raja 27 September 1859 pertempuran di Gunung Lawak dipimpin Demang Lehman Aminullah Antaludin dan Ali Akbar 28 September 1859 bantuan tentara Belanda dari Surabaya 13 November 1859 Gustave Verspijck mengeluarkan ultimatum agar Pangeran Hidayatullah menyerah dalam 20 hari 14 November 1859 gugurnya Pambakal Sulil di Sungai Basarah 23 Desember 1859 pertempuran di Kuala Kapuas oleh suku Dayak 26 Desember 1859 tenggelamnya Kapal Onrust oleh Tumenggung Surapati di Lontontour Desember 1859 Tumenggung Antaluddin bersama dengan Demang Lehman Pangeran Aminullah Kusin dan Ali Akbar mempertahankan Benteng Munggu Tayur Tahun 1860 sunting 2 Januari 1860 serangan terhadap Kapal van Os di Pulau Petak 9 Februari 1860 serangan terhadap Kapal Suriname di Lontontour hingga mengalami kerusakan dan pertempuran Masjid Amuntai 22 Februari 1860 serangan terhadap Kapal Montrado di Lontontour 31 Maret 1860 penyerbuan Benteng Amawang dipimpin Demang Lehman 18 Maret 1860 pertempuran di Pamangkih Walangku Kasarangan Pantai Hambawang Barabai dan Aluan 15 Mei 1860 pertempuran di Tanjung dipimpin Tumenggung Jalil 11 Juni 1860 Kesultanan Banjar dihapuskan secara sepihak oleh Belanda dengan proklamasi yang ditandatangani Residen Surakarta Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen yang merangkap Komisaris Pemerintah Belanda untuk Daerah Afdeeling Borneo Selatan Timur 9 Agustus 1860 serangan terhadap Benteng Kelua dipimpin Pangeran Antasari 17 Agustus 1860 Pangeran Antasari mendirikan Benteng Tabalong 27 Agustus 1860 serangan di Martapura dipimpin Pangeran Muda September 1860 pertempuran di Rumpanang dan Tambarangan dipimpin Singa Jaya 3 September 1860 Pertempuran Benteng Madang pertama dipimpin Demang Lehman dan Tumenggung Antaludin 4 September 1860 pertempuran Benteng Madang kedua 13 September 1860 pertempuran Benteng Madang ketiga 15 September 1860 pertempuran di Sungai Malang Amuntai dipimpin H Abdullah 18 September 1860 pertempuran Benteng Madang keempat 22 September 1860 pertempuran Benteng Madang kelima 13 Oktober 1860 pertempuran Benteng Batu Mandi dipimpin Tumenggung Jalil 17 Oktober 1860 pertempuran di Jati dipimpin Kyai Jayapati 25 Oktober 1860 pertempuran di Bulanin dipimpin Demang Lehman 27 Oktober 1860 pertempuran di Jati lagi dipimpin Kyai Jayapati dan Demang Jaya Negara Seman November 1860 pertempuran di masjid Jati dipimpin Tumenggung Diparaksa 1 November 1860 Belanda mendinamit bangkai Kapal Onrust di Lontontour 10 Desember 1860 Sultan Hidayatullah II membuat surat yang berisi pelantikan Gamar dengan gelar Tumenggung Cakra Yuda dan 3 orang lainnya untuk melancarkan Perang Jihad melawan Belanda 33 Tahun 1861 sunting nbsp Benteng Gunung Tungka 24 Februari 1861 pertempuran di Amalang dan Maleno dipimpin Demang Lehman dan Guna Wijaya 3 Maret 1861 pertempuran di Rantau dipimpin Jaya Warna 19 Maret 1861 pertempuran di Karang Intan dipimpin Tumenggung Gamar 21 April 1861 Pertempuran benteng Amawang 2 tahun Perang Banjar dipimpin Tumenggung Antaludin dan Demang Lehman tewasnya Von Ende 23 April 1861 serangan di Bincau April 1861 penangkapan dan hukuman mati untuk Pangeran Kasuma Ningrat paman Pangeran Hidayat Kyai Nakut dan Pambakal Matamin serta pertempuran di Binuang Tumpakan Mati Karang Jawa Kandangan dan Nagara 34 4 Mei 1861 pertempuran Paringin antara pasukan Antasari melawan Belanda 13 Mei 1861 pertempuran di Gunung Wowong Karau Dayu dan Sihong 16 Mei 1861 serangan di Paringin dipimpin H Dulgani 18 Mei 1861 pertempuran di Pagat 27 Mei 1861 pertempuran di Barabai dipimpin Gusti Wahid Mei 1861 pertempuran di Martapura Tanah Laut Rantau Kandangan Barabai Amuntai Paringin Tabalong dan daerah Barito 10 Juni 1861 pertempuran di Gunung Kupang Awang Bangkal dan Batu Mahalon 18 Juni 1861 serangan awal di Martapura 19 Juni 1861 pertempuran di Gunung Pamaton dipimpin Pangeran Hidayatullah 20 Juni 1861 pertempuran di Kuala Tambangan dipimpin Tumenggung Gamar 22 Juni 1861 serangan di Mataraman dan Suwatu dipimpin Pambakal Mail dan Tumenggung Buko 3 Juli 1861 serangan di benteng Barabai dipimpin Raksa Yuda 18 22 24 Juli 1861 pertempuran di Buntok Agustus 1861 pertempuran di Gunung Pamaton dan Gunung Halau halau dipimpin Tumenggung Antaludin dan Kiai Cakrawati Galuh Sarinah 1 Agustus 1861 pertempuran di benteng Limpasu tewasnya Letnan Hoyyel 10 Agustus 1861 pertempuran di benteng Pagger dipimpin Pangeran Singa Terbang 2 September 1861 pertempuran di benteng Batu Putih gugurnya Pangeran Singa Anum dan Gusti Matali 24 September 1861 gugurnya Tumenggung Jalil pada pertempuran Benteng Tundakan 2 Oktober 1861 Demang Lehman masuk Martapura menemui Regent Martapura 6 oktober 1861 Demang Lehman ke Banjarmasin berunding dengan Resident Verpyck perundingan secara empat mata selesai perundingan rombongan kembali ke Martapura 8 Oktober 1861 pertempuran di Habang dan Kriniang dipimpin H Badur 18 Oktober 1861 pertempuran di Banua Lawas dipimpin H Badur Oktober 1861 pertempuran di Banua Lawas dan Teluk Pelaeng gugur 18 orang 6 November 1861 pertempuran di Pelari dipimpin Pangeran Antasari dan Tumenggung Surapati 8 November 1861 pertempuran di Gunung Tungka dipimpin Pangeran Antasari Tumenggung Surapati dan Gusti Umar tewasnya Kapten Van Vloten 9 November 1861 serangan di Teluk Selasih tewasnya Regent Amuntai 25 Nopember 1861 pertemuan Pangeran Hidayatullah dengan Demang Lehman dan diputuskan Pangeran Hidayatullah menemui Ibu Ratu Siti di Martapura November 1861 pertempuran di Gunung Marta Niti Biru dan Kria Wijaya Bepintu dipimpin Kyai Karta Nagara 5 Desember 1861 pertempuran di Jatuh dipimpin Penghulu Muda tewasnya Opsir Koch 15 Desember 1861 pertempuran di Banua Lawas tewasnya Letnan Ajudan I Cateau van Rosevelt 16 Desember 1861 terbunuhnya Kontrolir Fujick di Margasari dan Letnan Croes juga tewas di Sungai Jaya oleh Tagab Obang Tahun 1862 1905 sunting 28 Januari 1862 Pangeran Hidayatullah dan Ratu Siti masuk Martapura berdiam di rumah Residen Martapura 30 31 Januari 1862 perundingan antara Pangeran Hidayatullah dengan Regent Letnan Kolonel Verpyck di pendopo rumah Asisten Resident Pangeran Hidayatullah tertipu oleh janji Belanda 3 Februari 1862 Pangeran Hidayatullah menuju ke Pasayangan 4 Februari 1862 Pangeran Hidayatullah meninggalkan Pasayangan menuju Gunung Pamaton serta Masjid Pasayangan yang berumur 140 tahun dibakar Belanda 22 Februari 1862 tertangkapnya Ratu Siti serta dibawanya Pangeran Wira Kasuma ke Banjarmasin 28 februari 1862 Pangeran Hidayatullah masuk Martapura menemui Ratu Siti di pendopo Regent Martapura 3 Maret 1862 Pangeran Hidayatullah dibawa dengan Kapal Bali menuju Batavia dikawal Kontrolir Kuin Letnan Verstege 35 14 Maret 1862 13 Ramadhan 1278 H Pangeran Antasari dinobatkan sebagai Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin sebagai kepala pemerintahan pemimpin agama dan panglima tertinggi pengganti Sultan Banjar 36 11 Oktober 1862 wafatnya Pangeran Antasari di Tanah Kampung Bayan Begok Sampirang Murung Raya 37 38 1862 1905 masa pemerintahan Sultan Muhammad Seman 19 Oktober 1863 tertangkapnya Sultan Kuning 1864 serangan Tumenggung Surapati di Muara Teweh dan Montalat 27 Februari 1864 Demang Lehman dihukum gantung di lapangan Martapura ketika tertangkap ia memegang pusaka Keris Singkir dan Tombak Kalibelah 1865 Penghulu Rasyid gugur di Kelua Tumenggung Naro gugur di Gunung Kayu Balangan 26 Januari 1866 Haji Buyasin gugur 1867 serangan Tagap Kurdi di Amuntai 1870 serangan Panglima Wangkang di Marabahan dan Banjarmasin 1875 wafatnya Tumenggung Surapati karena sakit 1883 serangan Sultan Muhammad Seman di Tanjung Amuntai dan Balangan 1 Juli 1883 serangan di Lampihong 1885 tertangkapnya Pangeran Perbatasari di Pahu Kutai kemudian ia dibuang ke Kampung Jawa Tondano Minahasa 1886 serangan Tumenggung Gamar di Tanah Bumbu 1898 perubahan susunan pembagian administratif di Kalimantan menurut Staatblaad tahun 1898 no 178 1899 Residen C A Kroesen memimpin Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo 1899 peristiwa Amuk Hantarukung dipimpin Bukhari 1903 Banjarmasin dan Amuntai sudah mendapatkan jalur telegraf 39 1904 wafatnya Pangeran Hidayatullah di Cianjur serta dibuangnya Gt Muhammad Arsyad ke Bogor 24 Januari 1905 Sultan Muhammad Seman putra Pangeran Antasari gugur melawan Belanda di benteng Baras Kuning 24 Agustus 1905 Panglima Batur ditangkap di Muara Teweh 1906 dibuangnya Ratu Zaleha ke Bogor berkumpul bersama suaminya Gt Muhammad Arsyad Masa Perang Kemerdekaan suntingTahun 1913 1944 sunting nbsp Pegawai Kantor Governurment Borneo di Banjarmasin 1913 Belanda tetap menempatkan kekuatan militernya di Banjarmasin 40 1915 Sarekat Islam mendirikan Madrasah Darussalam di Martapura 1919 Banjarmasin mendapat otonom pemerintahan menjadi Gemeente Bandjermasin 1920 Kandangan dan Banjarmasin berpenduduk lebih dari 10 000 jiwa 41 1923 National Borneo Congres ke 1 29 31 Maret 1924 National Borneo Congres ke 2 dihadiri wakil wakil Perserikatan Dayak dan Sarekat Islam lokal 1927 pemberontakan di Tabalong dipimpin Darmawi untuk menolak kerja paksa 5 Maret 1930 keluarnya ketetapan nomor 253 dan 254 tentang berdirinya cabang Muhammadiyah di Banjarmasin dan Alabio 1937 kembalinya Ratu Zaleha dari pembuangan ke Martapura serta pemberontakan Hariang sehingga Kepala Distrik Kyai Masdhulhak tewas 1937 Dewan rakyat terdapat di Banjarmasin dan Barabai 42 1938 1942 masa Gubernur Borneo dr A Haga 1938 Hindia Belanda mendirikan tiga provinsi atas eilandgewest yaitu Sumatera beribu kota di Medan Borneo beribu kota di Banjarmasin dan Timur Besar beribu kota di Makassar 43 25 Desember 1941 Jepang membom Lapangan Terbang Ulin 21 Januari 1942 Jepang menembak jatuh pesawat Catalina milik Belanda di sungai Barito perairan Alalak Barito Kuala 8 Februari 1942 Jepang memasuki Muara Uya Tabalong Gubernur Haga mengungsi ke Kuala Kapuas menuju Puruk Cahu 10 Februari 1942 tentara Jepang memasuki Banjarmasin sejak 6 Februari 1942 pemerintahan kota sudah vacuum Februari 1942 dengan persetujuan wali kota Banjarmasin H Mulder dibentuk Pimpinan Pemerintahan Civil PPC diketuai Mr Rusbandi sebagai pemerintahan sementara 12 Februari 1942 tentara Jepang mengeluarkan maklumat kota Banjarmasin dan daerahnya diserahkan kepada PPC Pimpinan Pemerintahan Civil 5 Maret 1942 A A Hamidhan menerbitkan surat kabar Kalimantan Raya 17 Maret 1942 Gubernur A Haga menyerah dengan Jepang di Puruk Cahu kemudian ditahan di Benteng Tatas 18 Maret 1942 Kiai Pangeran Musa Ardi Kesuma ditunjuk Jepang sebagai Ridzie penguasa penuh dan tertinggi pemerintah sipil meliputi wilayah Banjarmasin Hulu Sungai dan Kapuas Barito Dayak Besar Tahun 1945 sunting 17 April 1945 rakyat Banjarmasin mulai diwajibkan memberi hormat dengan membungkukkan badan kepada setiap tentara Jepang baik yang naik sepeda mobil dan sebagainya 6 Mei 1945 pembentukan TRI pasukan MN 1001 MKTI MN adalah singkatan dari Mohamad Noor 23 Agustus 1945 berdirinya organisasi kelaskaran GEMIRI Gerakan Rakyat Mempertahankan Republik Indonesia di Kandangan Agustus 1945 berdirinya organisasi kelaskaran Badan Pemberontak Rakyat Kalimantan di Kandangan 2 September 1945 pemerintahan Sukarno Hatta menunjuk Ir H Pangeran Muhammad Noor sebagai gubernur Kalimantan berkedudukan di Jakarta Yogyakarta 23 September 1945 berdirinya organisasi kelaskaran Pasukan Berani Mati di Alabio November 1945 berdirinya organisasi kelaskaran Laskar Syaifullah di Haruyan 9 November 1945 pertempuran di Banjarmasin melawan Sekutu 20 November 1945 berdirinya organisasi kelaskaran Gerakan Rakyat Pengajar Pembela Indonesia Merdeka di Amuntai Hulu Sungai Utara 1945 berdirinya organisasi kelaskaran GERPINDOM Gerakan Pemuda Indonesia Merdeka di Birayang Barisan Pelopor Pemberontakan BPPKL di Martapura dan Banteng Borneo di Rantau serta Laskar Hasbullah di Martapura Pelaihari Rantau dan Hulu Sungai 30 Oktober 1945 penyusupan Hasan Basry dan kawan kawan dari Surabaya dengan kapal Bintang Tulen 5 7 Desember 1945 Pertempuran Marabahan Tahun 1946 1949 sunting 24 September 1946 penangkapan laskar Saifullah oleh Belanda di Kandangan pada saat pasar malam 18 November 1946 pembentukan Batalyon TNI AL RI DIVISI IV A oleh Hasan Basry dengan melebur Banteng Indonesia dan organisasi kemiliteran lainnya Mei 1947 pertempuran di Hambawang Pulasan Barabai dipimpin H Aberanie Sulaiman 48 serdadu Belanda tewas sedangkan 1 orang pejuang gugur yaitu Made Kawis 44 14 Januari 1948 terbentuknya satuan kenegaraan Daerah Banjar 3 Juli 1948 Belanda melantik Dewan Banjar 45 18 Juli 1948 peristiwa pertempuran di Wawai 16 orang pejuang gugur Agustus 1948 pertempuran di Hambawang Pulasan dekat Barabai dipimpin Aliansyah 21 Desember 1948 pertempuran Hawang Hulu Sungai Tengah 2 Januari 1949 pertempuran di Negara di Hulu Sungai Selatan Palagan Nagara 7 Januari 1949 pembentukan Panitia Persiapan Proklamasi Kalimantan dengan ketua H Aberanie Sulaiman 6 Februari pertempuran Pagatan di Tanah Bumbu 14 Februari 1949 pertempuran di Batu Tangga 2 orang pejuang gugur 15 April 1949 Pertempuran Batakan di Tanah Laut 15 Mei 1949 perumusan teks proklamasi di Telaga Langsat dipimpin H Aberanie Sulaiman 16 Mei 1949 penandatanganan teks proklamasi Kalimantan di Ni ih oleh Hasan Basry 17 Mei 1949 Proklamasi Gubernur Tentara AL RI DIVISI IV A Pertahanan Kalimantan oleh Letkol Hasan Basry Pahlawan Nasional 3 Juni 1949 Pertempuran Serangan Umum Kota Tanjung di Tabalong 8 Agustus 1949 Pertempuran Garis Demarkasi di Karang Jawa 2 September 1949 perundingan antara TNI AL RI DIVISI A yaitu Hasan Basry dengan Belanda diwakili Mayor Jenderal Suharjo dan UNCI sebagai penengah di Munggu Raya Kandangan 2 September 1949 pengakuan Angkatan Perang Republik Indonesia terhadap TNI AL RI DIVISI A sebagai bagian dari angkatan perang dan mengangkat Hasan Basry sebagai Komandan Batalyon dengan pangkat Letnan Kolonel 1 November 1949 peleburan TNI AL RI DIVISI A ke dalam TNI Angkatan Darat Divisi Lambung Mangkurat dengan panglima Letkol Hasan Basry dan Kepala Staf Mayor H Aberani Sulaiman Masa Pembangunan suntingTahun 1950 1965 sunting 4 April 1950 penghapusan daerah Banjar Dayak Besar dan Kalimantan Tenggara dari Republik Indonesia Serikat kemudian dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Yogyakarta 01 Juni 1950 pembentukan Kabupaten Kotabaru 29 Juni 1950 Kepmendagri No C 17 15 3 wilayah Kalimantan dibagi menjadi 6 Kabupaten Administratif dan 3 Swapraja Salah satunya Afdeeling Van Hoeloe Soengai dibentuk menjadi Kabupaten Hulu Sungai dangan ibu kota Kandangan 14 Agustus 1950 pembentukan provinsi Kalimantan serta pembentukan Kabupaten Banjar 14 Agustus 1950 1953 masa Gubernur dr Moerdjani 2 Desember 1950 pembentukan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan Bupati Syarkawi 1 Mei 1952 berdirinya Kabupaten Amuntai 1953 1955 masa Gubernur Mas Subardjo 14 Januari 1953 perubahan nama Kabupaten Amuntai menjadi Kabupaten Hulu Sungai Utara 2 3 September 1953 musyawarah tokoh tokoh untuk pembentukan Kabupaten Barabai 24 September 1953 wafatnya Ratu Zaleha putri Sultan Muhammad Seman sebelumnya diasingkan ke Cianjur 11 Januari 1954 turun gunungnya Bulan Jihad sahabat Ratu Zaleha dari pedalaman Kalimantan 4 April 1954 pembentukan Panitia Penuntutan Kabupaten Barabai di rumah Asisten Wedana Abdul Muis Ridhani ditunjuk sebagai ketua adalah A Zaini 1955 1957 masa Gubernur Raden Tumenggung Arya Milono 7 Desember 1956 terbentuknya Provinsi Kalimantan Selatan yaitu gabungan dari Kotawaringin Dayak Besar Daerah Banjar dan Federasi Kalimantan Tenggara 1957 1959 masa Gubernur Syarkawi 23 Mei 1957 wilayah Kotawaringin dan Dayak Besar membentuk provinsi Kalimantan Tengah 1958 musyawarah masyarakat Tapin di Balai Rakyat menghasilkan Badan Musyawarah Penuntut Kabupaten Tapin yang diketuai H Isbat 15 Maret 1958 pembentukan Panitia Penuntutan Kabupaten Tabalong dengan ketua Juhri 11 November 1958 pengangkatan kerangka Pangeran Antasari di Bayan Begak Puruk Cahu untuk dimakamkan di Kompleks Makam Pahlawan Perang Banjar di Banjarmasin 1959 1963 masa Gubernur Maksid 24 Desember 1959 pembentukan Kabupaten Hulu Sungai Tengah 4 Januari 1960 pembentukan Kabupaten Barito Kuala 22 Agustus 1960 pembekuan kegiatan PKI dan ormasnya oleh Kepala Penguasa Perang Daerah Kalimantan Selatan Brigjen Hasan Basry 3 Juni 1961 pembentukan Panitia Penuntutan Kabuapaten Tanah Laut Panitia 17 dengan ketua Soeparjan 1 2 Juli 1961 musyawarah besar Tanah Laut menghasilkan pembentukan Panitia Penyalur Hasrat Rakyat Tuntutan Daswati II Tanah Laut yang diketuai H M N Manuar 1963 1963 masa Gubernur Abu Jahid Bustami 1963 1968 masa Gubernur Aberani Sulaiman 30 November 1965 pembentukan Kabupaten Tapin 1 Desember 1965 pembentukan Kabupaten Tabalong 2 Desember 1965 pembentukan Kabupaten Tanah Laut Tahun 1968 Sekarang sunting 1968 1970 masa Gubernur Jamani 23 Maret 1968 pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Pangeran Antasari 46 1970 1980 masa gubernur Subarjo Sosroroyo 10 November 1974 Oktober 1979 pembangunan Masjid Raya Sabilal Muhtadin 15 Januari 1979 wafatnya Ir Pangeran Muhammad Noor Gubernur Kalimantan pertama dimakamkan di Jakarta 1980 1984 masa Gubernur Mistar Cokrokusumo 1984 1995 masa Gubernur Ir H Muhammad Said 15 Juli 1984 wafatnya Brigjen Hasan Basry dimakamkan di Simpang Tiga Liang Anggang Banjarbaru 10 November 1991 peresmian Museum Wasaka oleh Gubernur Kalimantan Selatan Ir H Muhammad Said 23 April 1997 peresmian Jembatan Barito oleh Presiden Soeharto 23 Mei 1997 peristiwa Jum at Kelabu di Banjarmasin kampanye pemilu yang berakhir kerusuhan bernuansa SARA partai 47 48 1995 2000 masa Gubernur Gusti Hasan Aman 2000 2005 masa Gubernur Sjachriel Darham 20 April 2000 pembentukan Kota Banjarbaru 3 November 2001 pemberian gelar Pahlawan kemerdekaan untuk Brigjen Hasan Basry 15 Desember 2004 banjir besar di Amuntai korban mencapai 200 jiwa 8 April 2006 pembentukan Kabupaten Balangan dan Tanah Bumbu 21 Desember 2006 peresmian Taman Siring di sempadan Sungai Martapura dengan panjang 320 meter 2005 2010 masa Gubernur Rudy Ariffin H M Rosehan Noor Bahri 25 April 2008 peresmian Jembatan Rumpiang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Barito Kuala Oktober 2008 dimulainya pembangunan runway Bandara Syamsudin Noor menuju Bandara Internasional 11 Februari 2009 pemancangan tiang pembangunan Kantor Gubernur di Banjarbaru 26 Februari 2009 dimulainya pembangunan PLTU di Asam asam dengan kekuatan 2 x 65 megawatt 27 Mei 2009 pembukaan alur Sungai Barito bebas dari lumpur untuk jalur pelayaran dan pelabuhan 2010 2015 masa Gubernur Rudy Ariffin Rudy Resnawan 1 Januari 2010 pemberlakuan Perda Pendidikan Al Qur an bagi seluruh jenjang sekolah di Kalimantan Selatan 24 Juli 2010 pemberian gelar Pangeran kepada Ir Gt Khairul Saleh sebagai keputusan Musyawarah Tinggi Adat Banjar 12 Desember 2010 penobatan Ir Gt Khairul Saleh sebagai Raja Muda Kesultanan Banjar dengan gelar Pangeran Khairul Saleh 14 Agustus 2011 peresmian Sekretariat Daerah Propinsi Kalimantan Selatan yang baru di kecamatan Cempaka Banjarbaru yang berdiri pada perbukitan dengan ketinggian elevasi 44 meter di atas permukaan laut serta berjarak sekitar 60 km dari tapak kantor lama yang bersejarah sejak masa kolonial berlokasi di titik 0 km Banjarmasin di tepi sungai Martapura 49 50 51 52 10 November 2011 pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi KH DR Idham Chalid oleh Presiden Referensi sunting Indonesia Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto 1992 Sejarah nasional Indonesia Jaman pertumbuhan dan perkembangan kerajaan kerajaan Islam di Indonesia PT Balai Pustaka hlm 86 ISBN 979 407 409 8 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link pranala nonaktif permanen ISBN 978 979 407 409 1 Inggris 2007 VOC territories and trading posts in Asia 1650 Digital Atlas of Indonesian History Robert Cribb Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 12 Diakses tanggal 30 August 2011 a b Belanda Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Lembaga Kebudajaan Indonesia Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde Jilid 1 Lange amp Co 1853 Indonesia J U Lontaan Menjelajah Kalimantan Penerbit Baru 1985 Inggris Dalrymple Alexander 1769 A plan for extending the commerce of this kingdom and of the East India company hlm 49 Inggris G J Knaap Heather Sutherland Monsoon traders ships skippers and commodities in eighteenth century Makassar KITLV Press 2004 ISBN 90 6718 232 X 9789067182324 Indonesia Merle Calvin Ricklefs Sejarah Indonesia modern 1200 2004 Penerbit Serambi 2005 ISBN 979 16001 2 0 9789791600125 Indonesia Gamal Komandoko Ensiklopedia pelajar amp umum buku serba tahu tentang pengetahuan umum Indonesia dan dunia untuk pelajar mahasiswa dan umum Pustaka Widyatama 2010 ISBN 979 610 371 0 9789796103713 R Soekmono 1973 Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 1 Kanisius hlm 72 ISBN 9794132918 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link pranala nonaktif permanen ISBN 978 979 413 291 3 Indonesia Edi Songo Genius Senior WahyuMedia ISBN 979 795 092 1 9789797950927 Inggris David Bulbeck Southeast Asian exports since the 14th century cloves pepper coffee and sugar Institute of Southeast Asian 1998 ISBN 981 3055 67 7 9789813055674 Inggris The New American encyclopaedia a popular dictionary of general knowledge Volume 2 D Appleton 1865 Salinan arsip PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 01 18 Diakses tanggal 2011 08 27 Inggris 2007 VOC civil administration in Indonesia 1792 Digital Atlas of Indonesian History Robert Cribb Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 12 Diakses tanggal 11 August 2011 Surat Beriluminasi Raja Nusantara Indonesia Kisah Heroik Pahlawan Nasional Terpopuler Galangpress Group ISBN 6028620106 ISBN 978 602 8620 10 9 Belanda 1861 Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 23 hlm 226 Indonesia Anwar Rosihan 2004 Sejarah kecil petite histoire Indonesia 2 Penerbit Buku Kompas hlm 137 ISBN 979 709 141 4 ISBN 978 979 709 141 5 Alexander Hare en Maluka II Inggris Far East and Australasia 2003 Routledge 2002 hlm 145 ISBN 1857431332 Inggris John Clunies Ross 1786 1854 ABC News 16 November 2004 Diakses tanggal 1 August 2011 Indonesia Th van den End Ragi Carita 1 Jilid 1 dari Ragi carita sejarah gereja di Indonesia BPK Gunung Mulia 1987 ISBN 979 415 188 2 9789794151884 Belanda 1861 Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 23 Ter Lands drukkerij hlm 70 Inggris Townsend George Henry 1867 A manual of dates a dictionary of reference to the most important events in the history of mankind to be found in authentic records edisi ke 2 Warne hlm 160 Belanda Nederlandisch Indie 1849 Staatsblad van Nederlandisch Indie s n Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link Indonesia Rachman M Fadjroel 2007 Bulan jingga dalam kepala novel Gramedia Pustaka Utama hlm 41 ISBN 9792228764 ISBN 978 979 22 2876 2 Surat Wasiat Sultan Adam Untuk Pangeran Hidayatullah Indonesia Poesponegoro 1992 Sejarah nasional Indonesia Nusantara pada abad ke 18 dan ke 19 Indonesia PT Balai Pustaka hlm 275 ISBN 979 407 410 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 01 04 Diakses tanggal 2011 08 31 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Parameter fisrt yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan ISBN 978 979 407 410 7 Belanda J B J Van Doren 1860 Bydragen tot de kennis van verschillende overzeesche landen volken enz 1 J D Sybrandi hlm 241 Belanda 1866 De gids 30 G J A Beijerinck hlm 47 Indonesia Komandoko Gamal 2006 Kisah 124 pahlawan amp pejuang Nusantara Pustaka Widyatama hlm 54 ISBN 9796610906 ISBN 978 979 661 090 7 Belanda R L de Haes Eenige opmerkingen over het werk getiteld de Bandjermasinsche Krijg van 1859 tot 1863 D Noothoven Van Goor 1866 Belanda van Rees Willem Adriaan 1865 De bandjermasinsche krijg van 1859 1863 2 D A Thieme hlm 162 Belanda Ter Landsdrukkerij 1865 http books google co id books id Os9SAAAAcAAJ amp dq DJAIJA 20PAMENANG amp hl id amp pg PA13 v onepage amp q DJAIJA 20PAMENANG amp f false Teks Verzameling der merkwaardigste vonnissen gewezen door de Krijgsraden te velde in de Zuid en Ooster afdeeling van Borneo gedurende de jaren 1859 1864 bijdrage tot de geschiedenis van den opstand in het Rijk van Bandjermasin akan diabaikan bantuan Tidak memiliki atau tanpa title bantuan Sekilas Riwayat Hidup Pangeran Hidayatullah Indonesia Sudrajat A Suryana 2006 Tapak tapak pejuang dari reformis ke revisionis Seri khazanah kearifan Erlangga hlm 17 ISBN 9797816109 ISBN 978 979 781 610 0 Indonesia 100 Pahlawan Nusantara Mengenal Dan Meneladani Para Pahlawan Melalui Kisah Perjuangan Mereka Dalam Mewujudkan Dan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia AgroMedia hlm 6 ISBN 6028526347 ISBN 978 602 8526 34 0 Indonesia Ajisaka Mengenal Pahlawan Indonesia ed Revisi Kawan Pustaka hlm 20 ISBN 979 757 278 1 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link ISBN 978 979 757 278 5 Inggris 2007 TTelegraph lines in the Netherlands Indies 1903 Digital Atlas of Indonesian History Robert Cribb Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 03 05 Diakses tanggal 11 August 2011 Inggris 2007 Military garrisons in the outer islands 1913 Digital Atlas of Indonesian History Robert Cribb Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 03 05 Diakses tanggal 11 August 2011 Inggris 2007 Towns with population greater than 10 000 rest of the Netherlands Indies 1920 Digital Atlas of Indonesian History Robert Cribb Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 12 Diakses tanggal 11 August 2011 Inggris 2007 Representative councils in the Netherlands Indies 1937 Digital Atlas of Indonesian History Robert Cribb Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 12 Diakses tanggal 30 August 2011 Indonesia Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto 1992 Sejarah nasional Indonesia Jaman Kebangkitan nasional dan masa akhir Hindia Belanda PT Balai Pustaka hlm 38 ISBN 979407411X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 07 31 Diakses tanggal 2011 08 25 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link ISBN 978 979 407 411 4 http bumibanjar blogspot com 2010 05 pertempuran hambawang pulasan 1 html Indonesia Pramoedya Ananta Toer Koesalah Soebagyo Toer Ediati Kamil Kronik revolusi Indonesia Jilid 4 Kepustakaan Populer Gramedia 1999 ISBN 979 9023 88 2 9789799023889 Indonesia Pahlawan Indonesia Niaga Swadaya hlm 12 ISBN 979 1481 60 1 ISBN 978 979 1481 60 1 Indonesia Haris Syamsuddin 1999 Kecurangan dan perlawanan rakyat dalam pemilihan umum 1997 Yayasan Obor Indonesia hlm 185 ISBN 979 461 313 4 ISBN 978 979 461 313 9 Puslit Kemasyarakatan dan Kebudayaan Indonesia Ngrumat Bondo Utomo PT 2003 Muhamad Hisyam ed Krisis masa kini dan Orde Baru Yayasan Obor Indonesia hlm 225 ISBN 9794614602 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link ISBN 978 979 461 460 0 Dewan Jangan Jual Kantor Gubernur Sore Ini Gedung Pemprov Diresmikan DPRD Kalsel Tetap Berkantor Di Banjarmasin Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 01 27 Diakses tanggal 2011 08 27 Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dilihat dari udara nbsp Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Sejarah Kalimantan Selatan amp oldid 25577401