www.wikidata.id-id.nina.az
Sultan Hidayatullah II terlahir dengan nama Gusti Andarun dengan gelar mangkubumi Pangeran Hidayatullah kemudian bergelar Sultan Hidayatullah Halil Illah lahir di Martapura 1822 meninggal di Cianjur Jawa Barat 24 November 1904 pada umur 82 tahun adalah pemimpin Kesultanan Banjar yang memerintah antara tahun 1859 sampai 1862 2 3 Ia dikenal sebagai salah seorang tokoh pemimpin Perang Banjar melawan pemerintahan Hindia Belanda 4 5 6 Hidayatullah IILukisan Sultan Hidayatullah II di Museum Lambung MangkuratSultan BanjarBerkuasaSeptember 1859 2 Maret 1862PenobatanSeptember 1859 di Banua LimaPendahuluTamjidullah IIPenerusPanembahan AmiruddinMangkubumi BanjarBerkuasa9 Oktober 1856 5 Februari 1860Penobatan9 Oktober 1856Informasi pribadiKelahiranGusti Andarun1822Martapura Kesultanan BanjarKematian24 November 1904 1904 11 24 umur 81 82 Cianjur Karesidenan Parahyangan Hindia BelandaPemakamanSawah Gede CianjurWangsaWangsa BanjarNama takhtaTuan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Hidayatullah Halil illah bin Pangeran Ratu Sultan Muda Abdurrahman 1 AyahSultan Muda Abdur RahmanIbuRatu SitiPasanganRatu Mas Bandara Ratu Mas Ratna Kediri Gusti Siti Aer Mas Nyai Arpiah Nyai Rahamah Nyai Umpay Nyai Putih Nyai Jamedah Nyai Ampit Nyai Semarang Nyai Noerain Nyai EtjeuhAnakPangeran Sasra Kasuma Pangeran Abdul Rahman Gusti Muhammad Saleh Putri Bulan Putri Bintang Ratu Kasuma Indra Ratu Saleha Gusti Serie Banun Rattena Wandarie AgamaIslam SunniTerlahir sebagai anak dari Pangeran Ratu Sultan Muda Abdurrahman bin Sultan Adam Al Watsiq Billah Gusti Andarun merupakan kandidat utama pewaris takhta Kesultanan Banjar untuk menggantikan kakeknya Sultan Adam namun posisi tersebut malah diisi oleh kakak tirinya Tamjidullah II yang mendapat dukungan dari pemerintah Hindia Belanda 7 Peristiwa ini menimbulkan perpecahan di lingkungan keluarga bangsawan Banjar dan masyarakat dimana terdapat kubu pendukung Tamjidullah yang dekat dengan Belanda dan kubu pendukung Gusti Andarun yang tidak setuju dengan keputusan pemerintah Hindia Belanda tersebut 2 Untuk meredam ketegangan tersebut di tahun 1856 pemerintah Hindia Belanda lalu mengangkat Gusti Andarun sebagai mangkubumi kepala pemerintahan Banjar dengan gelar Pangeran Hidayatullah 8 9 Pengangkatan tersebut ternyata tidak bisa meredakan ketegangan antara keluarga bangsawan masyarakat dan pemerintah Hindia Belanda Ketegangan ini pun menjadi pemicu dimulainya Perang Banjar dimana pada 18 April 1859 pasukan Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari menyerang tambang batu bara Oranje Nassau di Pengaron 10 11 Pemerintah kolonial lalu memakzulkan Tamjidullah dan mencoba menobatkan Hidayatullah sebagai sultan namun Hidayatullah menolak tawaran tersebut Ia sendiri dinobatkan oleh para panglima Banjar menjadi sultan pada September 1859 dengan gelar Sultan Hidayatullah Halil Illah 12 13 Ia memimpin Perang Banjar sampai di tahun 1862 ketika ia dan keluarganya berhasil ditangkap oleh pihak Hindia Belanda 14 Sultan Hidayatullah beserta keluarga dan sebagian pengikutnya lalu diasingkan ke Cianjur dimana ia menghabiskan sisa hidupnya disana sampai ia wafat di tahun 1904 15 Atas sikapnya yang anti imperialis dan kepemimpinannya dalam melawan pemerintahan Hindia Belanda dalam Perang Banjar di tahun 1999 pemerintah Republik Indonesia menganugerahkannya Bintang Mahaputera Utama 16 Daftar isi 1 Kehidupan awal 1 1 Silsilah 1 2 Polemik suksesi Banjar 2 Diangkat sebagai mangkubumi 2 1 Perang Banjar dimulai 3 Hidayatullah sebagai Sultan Banjar 3 1 Pertempuran Gunung Pamaton Pertama 3 2 Pertempuran Gunung Pamaton Kedua 4 Pengasingan 5 Keturunan 6 Bagan Silsilah 7 Hubungan Silsilah dengan keluarga kerajaan Sumbawa 8 Rujukan 9 Bacaan lanjut 10 Pranala luarKehidupan awal SuntingSilsilah Sunting Gusti Andarun lahir di Martapura di tahun 1822 dari pasangan Pangeran Ratu Sultan Muda Abdurrahman bin Sultan Adam Al Watsiq Billah dan Ratu Siti Maryamah binti Pangeran Mangkubumi Nata yang juga bangsawan keraton Banjar golongan tutus purih raja Ia mewarisi darah biru keraton Banjar berdarah kasuma alias ningrat murni dari kedua orangtuanya dimana Gusti Andarun merupakan calon utama penerus kepepimpinan Kesultanan Banjar sesuai dengan surat wasiat dari kakeknya Sultan Adam 17 Gusti Andarun juga memiliki kekerabatan dengan keluarga ningrat Sumbawa dimana bibi buyutnya yang bernama Putri Sarah Laiya binti Sultan Tahmidullah I menikah dengan Dewa Masmawa Sultan Mahmud sultan Sumbawa kesepuluh dan menurunkan sultan sultan Sumbawa di generasi selanjutnya 18 19 Polemik suksesi Banjar Sunting Sultan muda Abdurrahman awalnya merupakan putra mahkota Kesultanan Banjar namun ia wafat lebih awal dari ayahnya Sultan Adam di tahun 1852 20 Peristiwa ini menimbulkan polemik dalam keluarga ningrat Banjar mengenai siapa yang paling berhak menggantikan Sultan Adam Terdapat tiga kandidat penerus takhta Banjar yaitu Gusti Andarun cucu Sultan Adam dari menantu permaisurinya Ratu Siti Gusti Wayuri atau Tamjidullah II cucu dari menantu selirnya Nyai Besar Aminah yang merupakan keturunan Dayak Pacinan Ia berusia lebih tua 5 tahun dari Gusti Andarun dan Prabu Anom anak Sultan Adam juga adik dari Abdurrahman yang diusulkan oleh Nyai Ratu Kamala Sari permaisuri dari Sultan Adam 9 21 Meski Gusti Andarun merupakan keturunan tutus atau ningrat murni Tamjidullah lebih mendapat dukungan dari pemerintah Hindia Belanda sebagai penerus takhta Banjar dikarenakan kedekatannya dengan kalangan pejabat kolonial selama membantu Pangeran Mangkubumi Nata dalam menjalankan tugas tugasnya 21 Campur tangan Belanda dalam pengangkatan Sultan Banjar berawal dari status Kesultanan Banjar sendiri yang menjadi tanah perlindungan protektorat dari VOC Belanda sejak 13 Agustus 1787 di masa pemerintahan sultan Nata Alam Pemerintah Hindia Belanda lalu menetapkan Tamjidullah sebagai sultan muda baru pada 8 Agustus 1852 8 Sultan Adam memprotes penetapan tersebut karena Tamjidullah bukan keturunan ningrat murni namun utusan yang dikirim untuk menyampaikan protesnya tersebut tidak diterima secara resmi oleh pusat pemerintahan Hindia Belanda di Batavia Sultan Adam pun lalu menulis surat wasiat yang menyatakan bahwa Gusti Andarun merupakan pewaris takhta Banjar yang sah dan menginginkan rakyat Banjar untuk mengangkatnya sebagai Sultan 22 Pada 30 April 1856 setelah mendapatkan tekanan dari pihak Hindia Belanda Sultan Adam menyetujui pemberian konsesi tambang batu bara kepada pemerintah kolonial Gusti Andarun sebenarnya sudah memahami bahaya yang dapat ditimbulkan dari pemberian konsesi ini namun ia terpaksa ikut menyetujuinya karena pasukan Belanda sudah ditempatkan di berbagai pusat tambang tersebut 23 Diangkat sebagai mangkubumi SuntingUntuk memulihkan keadaan di Banjar yang tidak kondusif karena diangkatnya Tamjidullah sebagai sultan muda pemerintah Hindia Belanda mengangkat Gusti Andarun sebagai mangkubumi yang mengatur pemerintahan dari Martapura dengan gelar Pangeran Hidayatullah pada tanggal 9 Oktober 1856 24 Pengangkatan Hidayatullah sebagai mangkubumi tertuang dalam Akte Van Beeediging Van Den Rijksbestierder Van Bandjarmasin Pangeran Hidajat Oellah op 9 October 1856 Besluit 4 Januari 1857 No 41 Borneo tertulis dalam bahasa Melayu di bawah 25 Besluit 4 Januari 1857 No 41Hadjrat Annabi Salallahu alaihi wassallam seribu dua ratus tudjuh puluh tiga pada kesembilan hari bulan Sjafar kepada hari Chamis djam pukul sepuluh pagi2 Mendjadi hadjrat Almasih kesembilan hari bulan Oktober hari Chamis tahun seribu delapan ratus lima puluh enam maka dewasa itulah sahaja Pangiran Hidajat Allah jang dengan permintaan Sri Paduka Tuan Sultan Adam Alwasikh Billah jang mempunjai tahta keradjaan Bandjarmasin beserta mupakatan dengan Sri Paduka Tuan van de Graaff residen Bandjarmasin jang memegang kuasa atas segala tanah sebelah Selatan dan Timur pulau Kalimantan sudah terima oleh Sri Paduka Jang Dipertuan Besar Gurnadur Djenderal dari tanah Hindia Nederland jang bersemajam di Betawi Mendjadi mangkubumi dikeradjaan Bandjarmasin bepersembahan suatu surat persumpahan ini kechadirat geburmin Hindia Nederland pada menjatakan ha mim Allah wal Rasul Pertama bahwa dengan sesungguhnja sahaja berdjandji hendak maangkat pekerdjaan mangkubumi itu dengan hati jang tulus dan ichlas serta senantiasa hendak bepertolongan didalam maksud dan kehendak geburmin Hindia Nederland Kedua bahwa sahaja berdjandji akan mengikuti dan mendengar sekalian titah dan perintah Sri Paduka Tuan Residen dari tanah Selatan dan timur pulau Kalimantan jang mendjadi wakil mutlaq geburnemin dipulau ini dan perintah Sri Paduka Tuan Sultan Bandjarmasin Ketiga bahwa sahaja berdjandji hendak memelihara kari tulus dan ichlas antara geburnemin Hindia Nederland dengan Sri Paduka Tuan Sultan Bandjarmasin senantiasa djuga adanja Keempat bahwa sahaja berdjandji hendak mendjalankan hukum jang adil dan berbuat sekalian jang mendjadikan selamat dan sentosanja Sri Paduka Tuan Sultan Bandjarmasin Kelima bahwa sahaja berdjandji hendak mendjalankan sekalian aturan dan perintahan menurut seperti jang tersebut didalam kontrak jang telah diperbuat antara geburnemin Hindia Nederland dengan Sri Paduka Tuan Sultan Bandjarmasin serta mendjaga orang melanggar itu Kaenam bahwa sahaja berdjandji dengan sebolih bolihnja djua hendak mengerdjakan atas segala hal jang mendjadikan kebaikan dan sentosa keradjaan Bandjarmasin Ketudjuh bahwa sahaja berdjandji tiada hendak berbuat keberatan dan kesusahan pada orang2 negeri hanja akan membuat aturan jang baik supaja segala orang didalam daerah Sri Paduka Tuan Sultan dihukumkan dengan hukum jang adil Kedelapan maka sahaja mengaku lagi jang sahaja tiada sudah memberi sesuatu apa2 pembarian dan tiada sudah akan memberi apa2 kepada orang2 baik siapa2 jang oleh karena itu sahaja akan mendapat pekerdjaan mangkubumi ini Maka demikian tersurat tiga kali sama bunjinja pada hadjemat jang tersebut diatas ini serta dibubuh tjap dengan tapak tangan sahaja sendiri dihadapan Sri Paduka Tuan Residen jang tersebut diatas ini dan dihadapan Sri Paduka Tuan Sultan Adam Alwasikh Billah dan Paduka Tuan Sultan Muda Tamdjid Illah serta sekalian radja2 dan menteri2 ditempat Sri Paduka Tuan Residen Bandjarmasin adanja Tjap Sultan muda Tamdjid Illah Warna hidjau dalam lingkaran huruf Latin ditengah dengan huruf Arab Zegel Sultan Adam Zegel Zuid an Oost kust van Borneo Ie main tiendrai ttd van de Graaff Zegel ditulis dengan huruf Arab Pangeran Hidajat Allah Zegel warna merah Setelah Sultan Adam wafat pada November 1857 pemerintah Hindia Belanda menobatkan Tamjidullah II sebagai sultan Banjar yang baru dan Banjarmasin dipilih sebagai pusat pemerintahannya 22 dimana penobatan ini ditentang oleh rakyat Banjar Sehari setelah penobatannya ia menandatangani surat yang menyetujui pengasingan Belanda atas pamannya Prabu Anom ke Jawa 21 Prabu Anom berhasil ditangkap di awal tahun 1858 dan akhirnya ia diasingkan ke Kota Bandung pada tanggal 23 Februari 1858 26 Peristiwa pengasingan ini membuat geram Gusti Andarun dan bangsawan lainnya serta mengakibatkan keadaan keraton Banjar tegang dan tidak kondusif Muncul gerakan perlawanan terhadap kepemimpinan Tamjidullah yang dimulai oleh tokoh karismatik bernama Aling atau Panembahan Muning dimana pengikut gerakan ini semakin bertambah banyak karena banyak rakyat yang tidak puas terhadap kepemimpinan Tamjidullah 27 Perang Banjar dimulai Sunting Langkah Hidayatullah untuk menggantikan Sultan Adam sebagai sultan menjadi lebih terbuka pada pada Februari 1859 ketika Nyai Ratu Kamala Sari beserta puteri puterinya menyerahkan surat kepada Pangeran Hidayat bahwa kesultanan Banjar diwariskan kepadanya sesuai dengan surat wasiat Sultan Adam Sultan Adam juga mewariskan Keris Abu Gagang sebagai salah satu regalia Banjar untuk mendukung keabsahan Hidayatullah sebagai penerus takhta Banjar 22 Hidayatullah lalu mulai menghimpun kekuatan untuk bersiap melakukan serangan terhadap daerah daerah yang dikuasai pemerintah kolonial seperti tambang batu bara Pada 18 April 1859 terjadi penyerangan terhadap tambang batu bara Oranje Nassau milik Hindia Belanda di Pengaron yang dipimpin oleh Pangeran Antasari Pembekal Ali Akbar dan Mantri Temeng Yuda Panakawan atas persetujuan Hidayatulah 10 Penyerangan ini menandai dimulainya Perang Banjar yang akan berlangsung sampai tahun 1906 28 Setelah serangan yang dilancarkan terhadap tambang Oranje Nassau Hidayatullah lalu menggunakan taktik gerilya untuk menghadapi Belanda yang memiliki persenjataan yang lebih canggih Di bawah kepemimpinan Antasari pasukan Banjar mampu menguasai seluruh Martapura pada Mei 1859 11 Sementara Hidayatullah sendiri memilih Karang Intan sebagai basis pertahanannya dalam menghadapi pasukan Belanda 11 Pada 25 Juni 1859 Hindia Belanda melalui komando Kolonel A J Andresen memakzulkan Tamjidullah sebagai Sultan Banjar karena dianggap tidak bisa mengendalikan keadaan di Banjar Belanda menilai penyerbuan tambang batubara yang dilakukan rakyat Banjar berkaitan dengan polemik suksesi Kesultanan Banjar Pemerintah kolonial ingin menempatkan Hidayatullah sebagai sultan Banjar karena Hidayatulllah dinilai sebagai tokoh penting dalam penyerbuan ke tambang Pengaron Hidayatullah harus bisa dijinakkan oleh Belanda melalui cara menempatkannya sebagai sultan sesuai dengan surat wasiat Sultan Adam Namun rencana pengangkatan oleh Belanda ini ditolak mentah mentah oleh Hidayatullah dan seluruh bangsawan maupun rakyat Banjar karena Belanda dianggap sudah terlalu banyak mencampuri urusan keluarga kesultanan juga adanya kecurigaan bahwa pemerintah kolonial berencana untuk menangkap Hidayatullah jika ia memenuhi panggilan dari kolonel Andersen untuk datang ke Banjarmasin 21 13 Hidayatullah sebagai Sultan Banjar SuntingSelanjutnya Pangeran Hidayat mengadakan rapat rapat untuk menyusun kekuatan dan pada bulan September 1859 Pangeran Hidayatullah II dinobatkan oleh para panglima perang sebagai Sultan Banjar dan sebagai mangkubumi adalah Pangeran Wirakasuma putera Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dengan Nyai Alimah Penobatan Hidayatullah ini menjadikan dirinya sebagai satu satunya pemimpin rakyat Banjar antara tahun 1859 sampai 1862 29 Pada 5 Februari 1860 Belanda mengumumkan bahwa jabatan Mangkubumi Pangeran Hidayat dihapuskan 30 Selanjutnya pada tanggal 11 Juni 1860 Residen F N Nieuwenhuijzen secara sepihak mengumumkan penghapusan Kesultanan Banjar melalui surat berpernyataan di bawah Surat Bepernyatan dari Residen Surakarta Komisaris Gubernemen untuk Afdeeling Selatan dan Timur Borneo Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen 25 PROCLAMATIE SURAT BEPERNJATAAN Daripada kita Sri Paduka Tuan Rasidin Surakarta Komisaris Gubernemen Hindia Nederland ditanah sebelah selatan dan timur pulau Kalimantan kepada sekalian radja2 mantri2 pambakal2 mukti2 penghulu2 hadji2 dan segala rakjat dari keradjaan Bandjermasin jang sudah dilalukan Maka pada penghabisan hari daripada bulan April tahun jang lalu adalah berdurhaka membuat rusuh didalam keradjaan Bandjermasin jang dahulu serta kemawannja siapa jang sudah ma ada akan dan jang sudah turut didalam itu karusuhan mesri dekatkan jang dia terada maatur dangan tentu tetapi sipatannja jang utama jaitu perintahan Sri Paduka Baginda Maharadja Nederlan didalam ini bahgian tanah Kalimantan dan menghendaki umur dan barang2nja dari berapa banjak hambanja jang sudah berdamai dan jang tinggal dangan diam2 sadja dan jang memberi kehasilan dan kauntungan kepada itu keradjaan dangan mendjadikan usaha2 Maka perbuatan bunuh jang kidji oleh karena dilakukan dangan tipu dan menhianat disertakan dangan dhalim sudah dilakukan kepada itu hamba2 Sri Paduka Baginda Maharadja Nederlan jaitu dilakukan oleh dan dangan perintah orang2 jang djahat dan jang durhaka jang mengerdjakan itu perbuatan dangan pura2 berkelahi dari sebab igama jaitu pura2 perang sabil Tetapi sebetulnja malanggar aturan igama jang begitu tentu dan terang bunjinja dan dangan menjampaikan kainginan dan mentjari kehormatan dirinja sudah merusakkan kesenangan dan kesentosaan dari satu negeri Maka sekalian hal ichwal itu mendjadikan gupernemen Hindia Nederlan jang senantiasa sabar didalam hal orang jang sesat ingatan tetapi jang selamanja biasa menundjukkan kekerasannja jang tiada boleh ditegahkan dimana orang mendjatuhkan tangannja jang salah kepada haknja dan kepada kesentosaannja hamba rakjatnja Ma angkat sendjata akan mengerdjakan dan mahukumkan orang2 mana jang sutalalu salah kepadanja Maka apa jang sudah djadi jaitu angkau semuanja sudah tahu Pada segala tempat jaitu kebetulan sudah menang atas kesalahan dan dia orang mana jang sudah ma ada akan pikiran membuat rusuh dan jang turut djadi kepalanja berandal sekarang ini mengambara didalam hutan dan rimba seperti rusa jang diburu dan orang ketjil jang kena tjilaka tipu daja oleh karena itu orang2 djahat punja tipu daja dan perkataan dusta mulanja terikut sama itu orang2 djahat sekarang ini dangan bentjana berpaling dari dia orang Maka sementalah itu dilakukanlah langkah jang pertama sehingga beroleh kedjadian jang sudah meninggalkan tahta keradjaan Bandjarmasin Maka sasudahnja itu ditimbanglah baik2 apa itu tahta keradjaan akan dikasih lagi kepada satu radja Melaju dan djikalau boleh dikasih sama siapa akan dikasihkan Tetapi kasihan2nja timbangan itu jaitu didalam jang Gupernemen Hindia Nederlan tiada suka akan menambahi daerah tanah pigangannja jang sudah begitu luas adalah kemustian kepadanja akan memasukkan kedalam pigangannja sekalijan tanah jang masuk bilangan keradjaan Bandjarmasin Sebab tiadalah boleh diharap jang dangan djalan jang lain itu keradjaan jang sudah beberapa tahun lamanja ada didalam kasakitan dan jang banjak tersangsara oleh karena rusuh nanti akan boleh dibetulkan kembali dangan pemeliharaan kasentosaan dan aturan sehingga ada ketentuan dan ada tanggungan jang hari kemudian akan sedjahteranja dan tiada berbahaja lagi Maka dari sebab itulah Sri Paduka Jang Dipertuan Basar Gupernur Djenderal dari tanah Hindia Nederlan sudah menentukan sebagaimana sudah diberi tahu kepada sekalian orang pada surat bepernjataan kita dari hari ini jaitu jang keradjaan Bandjarmasin pada sekarang ini djuga dan selama2nja tiada akan dipindjamkan dan diberi pegang lagi kepada satu radja Melaju dan oleh karena itu dangan menanti penerimaan Sri Paduka Jang Dipertuan Besar Gupernur Djenderal dari tanah Hindia Nederlan kita sabdakan jang keradjaan Bandjarmasin jang diperintahkan sendirinja sekarang ini diberhentikan keadaannja itu dan sekalian tanah jang mana mendjadi itu keradjaan jang sudah dilalukan daripada sekarang ini djuga akan masuk bilangan tanah jang diperintah oleh Gubernemen Hindia Nederlan didalam bahagian sebelah selatan dan timur pulau Kalimantan dangan memberhentikan kakuasaannja dan perintahnja komisi jang sudah diberi pegang keradjaan Bandjarmasin sasudahnja Sri Paduka Tuan Sulthan Tamdjid Illah dangan kasukaannja sudah turun dari tahta keradjaan Bandjarmasin pada perkara dua dari surat bepernjataan dari Sri Paduka tuan kolonil adjudan daripada Sri Paduka Baginda Maharadja Nederlan didalam pekerdjaan jang utama serta komisaris Gubernemen dan kepala dari tentara peperangan didalam bahagian tanah sebelah selatan dan timur pulau Kalimantan daripada tanggal dua puluh hari bulan Juni tahun seribu dalapan ratus lima puluh sembilan Maka daripada sasa at ini djuga berhentilah sekalian orang daripada kaharusan dan kamustian menurut parintahan taturunan radja2 jang sudah memegang keradjaan Bandjarmasin hanja akan harus mengebakti dan musti menurut perintahan punggawa2 orang kulit putih dan punggawa2 Melaju jang kita sudah tentukan memerintah angkau dan perintahan kepala2 kampung ditempat kediamanmu Adapun itu kepala2 kampung kita tetapkan didalam kaadaannja sekarang ini Maka perbuatan dan sipatan pemerintahan baru jang ditaruh kaatasmu jaitu akan menambahi keselamatanmu dan akan mengeraskan kebetulan dan aturan dan kesentosaan Maka dangan karena itulah satu padjar jang baru sudah terbit bagimu dan kita berani harap jang angkau dangan menhormati kepada siapa jang kita tentukan memerintah kepadamu didalam mendjadi kauntungan kepada dirimu sendiri akan melandjur akan dan mendjadikan itu pengharapan kita daripada itu padjar serta jang gupernemen tiada akan dimustikan lagi akan memberi rasa tangannja jang menghadjar dan mehukum kepadamu Maka igamamu akan senantiasa dihormati tetapi didalam itu angkau patut mahormati djua orang lain punja igama Maka barangsiapa jang tiada menurut seperti ini dan mengatakan jang oleh sebab mengeraskan igama ma ada akan kagemparan atawa ma ada akan kasusahan jang lain jaitu dangan tiada boleh tiada hanja dangan kekerasan jang tiada tepermanai nanti akan dihukumkan dangan hukuman jang paling tjela sekali Maka kehendak Sri Paduka Baginda Maharadja jang tertentu sekali jang satu2 hamba rakjat Sri Paduka Baginda Maharadja akan diberikan didalam igama jang diturutnja dan sekali2 tiada boleh diganggu diketjualikan pemeliharaan dari mata sahabat dan orang2nja daripada melanggar aturan jang sedjati atas kebetulan hukum Maka demikian itulah harus angkau membawa kelakuanmu karena kehendak radja jang tiada menghendaki dan menjipat lain daripada kasentosaannja dan kauntungannja dari sekalian orang tiada satu orang jang boleh tiada membilang apalagi melanggar Maka sekalian charadjat seperti uang kepala dan bea dan apa djuga namanja jang tempo keradjaan Bandjarmasin sudah kebiasaan orang membajar jaitu pada setempo ini akan ditetapkan seperti dahulu djuga Tetapi sementalah itu kita akan ma ichtiar akan sehingga itu charadjat mana2 jang pada timbangan kita mahalangi atas kasentosaanmu diberhentikan dan diganti dangan lain jaitu jang lebih rata beratnja Maka sebelumnja kita akan sedia dangan aturan itu jaitu dari pasal pekerdjaan jang musti diangkat oleh orang2 negeri mengganti pekerdjaan jang sebagaimana kaadatan dahulunja dari pasal ini Kita tentukan jang orang2 negeri harus bekerdja dangan tiada mendapat bajaran sekalian pekerdjaan jang tersebut dibawah ini jaitu Bekerdja didalam kampung2nja jang ditundjukkan oleh siapa jang memegang jaitu jang djadi kepala kampung Mendjaga didalam rumah2 djaga jang didirikan ditempat jang diperintahkan oleh kepala negeri mendjaga dan membawa orang tutupan atawa tawanan Membikin dan memelihara djalanan dan djembatan2 dan rumah djaga dan pasanggrahan pakai punggawa2 dan tentara peperangan jang berdjalan dd dd Maka pekerdjaan jang dapat bajaran jaitu Membawa orang2 jang berdjalanan dan membawa barang2 bekerdja mendjadi kuli mengerdja rumah dan lain2 pekerdjaan guperneman dd dd Maka radja2 jang ada mendapat kurniaan kahasilan tanah daripada jang ganti berganti mendjadi radja dari keradjaan Bandjarmasin jang sudah dilalukan jaitu ia ditetapkan boleh memungut itu hasil dangan bernanti karidha annja Sri Paduka Jang Dipertuan Besar Gupernur Djenderal dari tanah Hindia Nederlan tetapi jang tiada boleh dapat apa2 jaitu mana2 jang sudah turut tjampur didalam rusuh dan oleh sebab itu sudah hilang haknja atas kemurahan gupernemen Maka ditentukan lagi jang adalah harus kepada gupernemen djikalau dikehendaki olehnja akan memberhentikan itu radja2 maambil kahasilannja itu tanah2 dangan memberi kepadanja gantian karugian dangan uang satimbang dangan itu kahasilan adanja Termaktub dinegeri Bandjarmasin kepada hari bulan Djuni 1860 DE RESIDENT VAN SOERACARTA GOUVERNEMENTS COMMISSARIS IN DE Z amp O AFDEELING VAN BORNEO F N NIEU WENHUIJZEN Pada 10 Desember 1860 Sultan Hidayatullah melantik Gamar dengan gelar Tumenggung Cakra Yuda sebagai panglima perang Sabil terhadap Belanda sementara Tagab Wajir dilantik menjadi Kiai Singapati 31 Ia juga menjadikan Gunung Pamaton sebagai basis pertahanannya Rakyat di Gunung Pamaton menyambut kedatangannya dan mulai membuat benteng pertahanan sebagai usaha menghalau tentara Belanda yang akan menangkapnya Di bulan Juni 1861 Sultan Hidayatullah berunding dengan para Mufti di daerah Martapura Perundingan pertama diadakan di Kalampayan dan yang kedua di kampung Dalam Pagar Dalam perundingan itu disepakati rencana untuk melakukan serangan umum terhadap kota Martapura 32 Serangan umum ini direncanakan untuk dilakukan di tanggal 20 Juni 1861 namun rencana itu bocor ke pihak Belanda Untuk menghadapi serangan umum pasukan Banjar terhadap Martapura Asisten Residen Mayor Koch yang juga merangkap sebagai panglima daerah Martapura meminta bantuan kepada Residen Gustave Verspijck di Banjarmasin Residen segera mengirimkan bantuan dengan mengirimkan kapal perang Van Os yang mengangkut meriam dan perlengkapan perang lainnya 32 Pertempuran Gunung Pamaton Pertama Sunting Mayor Koch pun lalu melakukan penyerangan besar besaran secara tiba tiba ke benteng Gunung Pamaton tempat pertahanan Sultan Hidayatullah di tanggal 19 Juni 1861 mendahului rencana serangan umum terhadap Martapura oleh rakyat yang telah bocor ke pihak Belanda 33 Rakyat seluruh daerah Martapura dan sekitarnya bangkit menahan serangan Belanda sehingga hampir di seluruh pelosok terjadi pertempuran Pertempuran bahkan terjadi pula di daerah Kuala Tambangan di selatan Di sekitar daerah Mataraman panglima Pambakal Mail juga terlibat pertempuran menghadapi serdadu Belanda Sementara itu di kampung Kiram tidak jauh dari Gunung Pamaton dan daerah Banyu Irang Pambakal Intal dan pasukan Tumenggung Gumar telah berhasil menghancurkan kekuatan Kopral Neyeelie 16 Pasukan Belanda bukan saja menyerang benteng Gunung Pamaton yang belum berhasil dikuasainya namun juga membakar rumah rumah penduduk warga sipil membinasakan kebun kebun dan menangkapi penduduk sehingga penjara Martapura penuh sesak 34 Tumenggung Gamar yang lalu membawa pasukannya untuk memasuki kota Martapura ternyata tidak berhasil melakukan serangan karena Belanda telah mempersiapkan pertahanan yang lebih kuat 34 Serangan Belanda di tanggal 19 Juni 1861 terhadap benteng Gunung Pamaton akhirnya berhasil digagalkan oleh rakyat Banjar yang memiliki persenjataan yang lebih sederhana Dalam pertempuran di Gunung Pamaton banyak sekali jatuh korban di kedua belah pihak Letnan Ter Dwerde dan Kopral Grimm yang memimpin langsung serangan Belanda tewas terkena tombak dan tusukan keris di perutnya 32 Sementara mayat mayat pasukan Belanda yang terbunuh dihanyutkan di sungai Pasiraman dimana Pambakal Intal dan pasukannya berhasil menguasai senjata para serdadu Belanda 32 Benteng Gunung Pamaton saat itu dipertahankan oleh banyak pimpinan perang Banjar selain Sultan Hidayatullah terdapat pula Demang Lehman Tumenggung Gamar Raksapati Kiai Puspa Yuda Negara 35 Terdapat juga panglima perempuan dalam pertempuran ini yaitu Kiai Cakrawati yang selalu menunggang kuda dimana ia sebelumnya juga ikut mempertahankan benteng Gunung Madang 32 Pertempuran Gunung Pamaton Kedua Sunting Di bulan Agustus 1861 Mayor Koch sekali lagi mengerahkan pasukannya untuk menyerbu Gunung Pamaton Sebelum serangan dilakukan Mayor Koch menghancurkan semua ladang lumbung padi rakyat hutan hutan dengan harapan menghancurkan persediaan bahan makanan serta menghancurkan hutan hutan yang berpotensi dapat dijadikan benteng pertahanan oleh rakyat Banjar 9 Mayor Koch gagal dalam usahanya untuk menangkap Sultan Hidayatullah dan pimpinan perang lainnya karena sebelumnya benteng ini telah ditinggalkan karena Hidayatullah menggunakan siasat gerilya dalam usaha melawan Belanda yang memiliki persenjataan yang lebih unggul 36 Namun ibu dari Sultan Hidayatullah Ratu Siti berhasil ditemukan oleh pasukan Hindia Belanda dan disandera di Martapura 37 Setelah ditipu dengan terlebih dahulu menyandera ibunya Sultan Hidayatullah ditangkap oleh pihak Hindia Belanda pada 28 Januari 1862 dikarenakan adanya kabar bahwa ibunya akan dihukum gantung 38 Hidayatullah menyerahkan diri karena ia mendengar kabar bahwa ada kemungkinan setelah ibunya dihukum gantung jasadnya akan dimutilasi oleh pihak pemerintahan kolonial 37 Lalu pada 2 Maret 1862 ia dibawa dari Martapura ke Banjarmasin lalu menuju Batavia menggunakan kapal uap di tanggal 3 Maret 1862 dan akhirnya diasingkan ke Cianjur 10 39 Tampuk kepemimpinan Kesultanan Banjar lalu diserahkan kepada Pangeran Antasari yang dinobatkan pada 14 Maret 1862 dengan gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin 40 Perang Banjar sendiri baru benar benar berakhir di tahun 1906 41 Pengasingan SuntingSetelah ditangkap secara licik oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda Sultan Hidayatullah bersama dengan keluarga dan pengikutnya sejumlah 76 orang dibawa ke Batavia di tanggal 3 Maret 1862 lalu kemudian diasingkan ke Cianjur dimana ia menetap disana sampai akhir hayatnya 42 Di tempat pengasingannya ia menjadi seorang yang aktif dalam menyebarkan ilmu agama Islam kepada masyarakat setempat 37 Catatan Jean M C E Le Rutte mengenai perjalanan pengasingan Sultan Hidayatullah 43 44 Di tanggal 3 Maret 1862 berangkat ke Jawa menaiki kapal uap perang Yang Mulia Bali seorang penguasa yang sangat tidak bahagia dan tertipu korban dari akal bulus dan tipu daya yang selama 3 tahun telah menginjak injak kekuasaan kita dimana martabatnya dipertaruhkan melalui pertempuran pertempuran yang sengit dan mengerikan penguasa itu berasal dari Kesultanan Banjarmasin yang sekarang hancur lebur yang dinobatkan sebagai Sultan oleh penduduk yang memberontak yang telah dinyatakan oleh pemerintahan Hindia Belanda sebagai seorang penjahat dan kepalanya dihargai 1000 gulden yang dipaksa untuk tunduk melalui keberanian kebijakan dan kegigihan dari angkatan darat dan laut yang memiliki nama PANGERAN HIDAYATULLAH putra kandung Sultan Muda Abdul Rachman yang disertai oleh Empat istri dan tiga anaknya yang masih kecil Ratu Siti ibunya Pangeran Sasyra Kesuma putra Pangeran Hidayat dengan dua istri dan tiga anak Pangeran Wira Kesoema saudara seayah Pangeran Hidayat Nyai Taesah janda kaya dari Mangkubumi Nata Pangeran Syarif Abu Bakar bersama satu anak dan istrinya Janda Ratu Scheriff Syarif Kesuma Pangeran Indra Kesuma bersama istrinya Pangeran Alibasa bersama istrinya dengan tambahan sekitar dua puluh pengikut laki laki dan perempuan Untuk catatan Letnan satu Johannes J W E Verstege mengiringi perjalanan keluarga kesultanan di atas Pangeran Hidayat dijamin dengan pemasukan seumur hidup sejumlah 1000 gulden per bulan kerabat lainnya juga menerima dukungan penuh kasih dari pemerintah Hindia Belanda Selama menetap di tempat pengasingannya di Cianjur Sultan Hidayatullah bertempat tinggal di pemukiman yang dinamakan Kampung Banjar atau Gang Banjar dimana pemukiman ini terletak di sekitar barak militer Hindia Belanda yang sekarang menjadi Makodim 0608 yang sekarang masuk dalam daerah Kel Sayang Kec Cianjur 37 Dari tempat ini Hidayatullah menjalankan peran sebagai pendakwah untuk masyarakat setempat dimana masyarakat Cianjur menjulukinya ulama berjubah kuning dikarenakan pakaian kuning yang sering dikenakannya 45 42 Selama pengasingannya hanya residen Priangan Christiaan van der Moore dan bupati Cianjur Raden Prawiradireja II yang mengetahui identitas aslinya 15 Di Cianjur Hidayatullah juga menikahi Nyai Etjeuh seorang bangsawan setempat yang menurunkan orang orang blasteran Banjar Sunda di Cianjur 46 Sultan Hidayatullah wafat di tanggal 24 November 1904 pada usia 82 tahun Ia dimakamkan di daerah Bukit Joglo yang sekarang masuk Kel Sawah Gede Cianjur yang letaknya dekat dengan Taman Prawatasari 37 47 Kelak di area pemakaman yang sama dimakamkan juga Sultan Ibrahim Khaliluddin sultan terakhir dari Kesultanan Paser yang juga berperang melawan pemerintahan kolonial Belanda 48 Keturunan SuntingAnak anak dari Sultan Hidayatullah diantaranya 1 Putri Bintang anak Ratu Mas Bandara 2 Putri Bulan anak Ratu Siti Aer Mas 3 Ratu Kusuma Indra anak Ratu Siti Aer Mas 4 Pangeran Abdul Rahman anak Ratu Mas Ratna Kediri 5 Ratu Saleha anak Nyai Rahamah 6 Gusti Sari Banun anak Nyai Rahamah 7 Pangeran Sasra Kasuma anak Nyai Noerain 8 Gusti Muhammad Saleh anak Nyai Arpiah 9 Pangeran Amarullah anak Nyai Etjeuh Cianjur 10 Pangeran Alibasah anak Nyai Etjeuh Cianjur 11 Dan Lain lainBagan Silsilah SuntingSulthan SulaimanSulthan AdamNyai Ratu Intan SariSultan Muda AbdurrahmanKiai Adipati SingasariNyai Ratu Kamala SariNyai Hidayatullah KhalilullahSulthan SulaimanPangeran Mangkoe Boemi Nata Pangeran Husin Nyai Ratu Intan SariRatu Siti MaryamahKiai Adipati SingasariNyai IntanHubungan Silsilah dengan keluarga kerajaan Sumbawa SuntingDi bawah ini adalah silsilah Pangeran Hidayatullah dengan Raja Sumbawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV yang tertulis dalam buku Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde volume 14 1864 503 18 Omtrent de lans Kaliblah wordt het navolgende verhaald Zij behoorde vroeger tot de rijkswapens van den Sultan van Sumbawa Een dezer Sultans nu was in het huwelijk getreden met Ratoe Laija eene zuster van Sultan Tahmid Ilah II van Bandjermasin Uit dat huwelijk is de Sulthan Mohamad die later over Sumbawa geregeerd heeft geboren 18 Berikut ini terkait dengan tombak Kaliblah Tombak ini dulu milik senjata nasional Sultan Sumbawa Salah satu Sultan ini Dewa Masmawa Sultan Mahmud sekarang menikah dengan Ratoe Laija Putri Sara saudara perempuan dari Sultan Tahmid Illah II Raja Banjar 1761 67 1801 dari Bandjermasin Buah dari pernikahan itu adalah Sulthan Mohamad Lalu Muhammad Sultan Muhammad Kaharuddin II Raja Sumbawa XIII 1795 1816 yang kemudian memerintah atas Sumbawa Bagan Silsilah SULTAN BANJAR Sultan Tahmidullah Panembahan Tengah SULTAN BANJAR IX A Sultan HamidullahSultan Chamidoellah Panembahan Kuning SULTAN BANJAR IX B Sultan Tamjidillah ISultan Sepuh dari Banjar Datu Aria saudari Arung trawee SULTAN BANJAR X A Sultan Muhammad Aliuddin AminullahSultan Tahmidu Billah Ratu Sultan Muhammad Dewa Masmawa Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II Pangeran Rahmad Achmad PUTRA MAHKOTA SULTAN BANJAR XI A 1 Sri Pangeran Abdullah Amirul Mukminin Abdullah WAKIL PUTRA MAHKOTA SULTAN BANJAR XI A 2 Pangeran Amir Sultan Amir Gusti Husin ADIPATI BANUA LIMA Kiai Adipati Singasari Putri Lawiyah Rabiah SULTAN BANJAR XI B Sunan Nata AlamSultan TamhidillahSultan Tahmid Ilah II Panembahan Batu Ratu Syarifah Aminahbinti Syarif Nuh mufti Prambanan Ratu Anom Kasuma Giri Pangeran Ibrahim Pangeran Mangku Dilaga Pangeran Peraba Prabu Jaya Pangeran Isa 49 Putri SaraRatoe Laija Dewa Masmawa Sultan Mahmud Kiai Ngabehi Jaya Negara Pambakal Karim Alooh Oengka Tumenggung Dipa Nata Kiai Temenggung Warga Nata Nyai Ratu SepuhNyai RatnaNjahi Ratoe Intan Sarie SULTAN BANJAR Sultan Sulaiman Rahmatullah Njahi Siti Gading 50 Nyai Pangeran Haji Muhammad bin Pg Mangku bin Pg Kasuma Nagara bin Ratu Anum Kasuma Yuda bin Pg Dipati Desa Bumi bin Sultan Tahlil Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II ADIPATI BANUA LIMA Kiai Adipatie Danoe Radja Nyai Intan anak Alooh Oengka binti Kiai Adipati Singasari Nyai Rami Pangeran Kasir Njahi Ratoe Koemala Sarie SULTAN BANJAR Sultan Adam MANGKUBUMI BANJAR Pangeran Mangkoe Boemi Nata Pangeran Husin Nyai Intan anak Alooh Oengka binti Kiai Adipati Singasari Ratoe Sjerief Akil Goestie Oemie 50 Pangeran Ahmad Adipati Kandangan Ratu Haji Musabinti Sultan Sulaiman RAJA KUSAN Pangeran Haji Musa Nyai Dewa Masmawa Sultan Muhammad Amaroe llah Nyai Besar Aminah Nyai Dawang SULTAN MUDA BANJAR Sulthan Moeda Abdoel Rachman Pangeran Ratu Ratoe Abdoel Rachman Goestie Siti 50 Pangeran Kasoema Ningrat Gusti Abun Sari RAJA KUSAN PULAU LAUT Pangeran Abdoel Kadir RAJA PULAU LAUT Pangeran Djaija Samitra Nyai Ambak adik Nyai Ratu Kamala Sari Raja Muda Daeng Mas Kuncir Datu Lolo SULTAN BANJAR Pangeran RatuSultan Tamjidillah II al Watsiq Billah Pangeran Djaya Kesoema Radin Toeyong bin Pangeran Amirbin Pangeran Mangkoe Boemi Nata Ratoe Djaya Kesoema Ratoe Rampit Goestie Sitie Ayer Maasbinti Pangeran Tahhmidbin Sultan Sulaiman SULTAN BANJAR Pangeran MangkubumiSultan Hidajat Oellah Halil Illah Gusti Andarun Nyai Rahamah Ratoe Sjerief Oemar Pangeran Sjerief Oemar Goesti Sopie RAJA PULAU LAUT Pangeran Dewa Masmawa Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III Pangeran Amin Poetri Boelan Pangeran Kesoema Indrabin Pangeran Kassirbin Sultan Sulaiman Ratoe Kesoema Indra Goesti Serief Banoen Pangeran Muhammad Ratoe Saleha Pangeran Mohhamad Ali Bassa Goesti Isa Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III Pangeran Mohhamad Hanafia Pangeran Shashra Kesuma anak Nyai Noerain Pangeran Abdullah Ratu Halimah Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV Gusti Dawud R A Zakiyah Daeng Sarrojini Naidu Raden Yusuf Dawud Ning Munifah Raihan Omar Hasani Priyanto Ismail Hasyim Rujukan Sunting Belanda van Rees Willem Adriaan 1865 De bandjermasinsche krijg van 1859 1863 2 D A Thieme hlm 162 a b Sjamsuddin Helius 2001 Pegustian amp Temenggung Akar Sosial Politik Etnis dan Dinasti Perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 1859 1906 Balai Pustaka amp Penerbit Ombak hlm 120 ISBN 979666626X ISBN 978 979 666 626 3 Kiai Bondan Amir Hasan 1953 Suluh Sedjarah Kalimantan Bandjarmasin Fadjar hlm 38 Lebih dari satu parameter lang dan language yang digunakan bantuan M Idwar Saleh Sri Sutjiatiningsih 1993 Pangeran Antasari Indonesia Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan hlm 18 Kielstra Egbert Broer 1892 De ondergang van het Bandjermasinsche rijk dalam bahasa Belanda E J Brill hlm 85 C E van Kesteren R A van Sandick J E de Meyier 1891 De Indische gids dalam bahasa Belanda J H de Bussy hlm 821 Parameter vol yang tidak diketahui mengabaikan volume yang disarankan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Ratna Dewi 2016 06 18 Ratna Dewi ed Sejarah kekacauan di Istana Banjar karena campur tangan Belanda Merdeka com Diakses tanggal 2021 06 18 a b Sejarah perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme di Kalimantan Selatan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1983 a b c Pangeran Hidayatullah dan Pertempuran Sengit di Gunung Pamaton Sindonews com 2017 03 18 Diakses tanggal 2021 06 19 a b c Matanasi Petrik Saat Pangeran Antasari Menyerang Tambang Asing Tirto id Diakses tanggal 2021 06 19 a b c Ketika Perang Banjar Berkecamuk Republika Online 2019 03 25 Diakses tanggal 2021 06 20 19 Juni 1861 Sultan Hidayatullah Pimpin Perlawanan Terhadap Belanda di Gunung Pamaton Koran Makassar 2021 06 18 Diakses tanggal 2021 06 20 a b Tokoh Sentral Perang Banjar Pangeran Hidayat dan Tipu Muslihat Belanda jejakrekam com 2018 09 27 Diakses tanggal 2021 06 20 Sejarah Perang Banjar Penyebab Tokoh amp Aksi Pangeran Antasari Tirto id Diakses tanggal 2021 06 29 a b Empat Raja yang Dibuang ke Cianjur Historia Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia 2017 07 11 Diakses tanggal 2021 07 02 a b Hari Ini di 1861 HIdayatullah Bertempur Melawan Belanda di Gunung Pamaton Republika Online 2013 06 19 Diakses tanggal 2021 06 09 Mardjoned Ramlan 1990 K H Hasan Basri 70 tahun fungsi ulama dan peranan masjid Media Da wah a b c Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde dalam bahasa Belanda 14 Batavia Lange amp Company Martinus Nijhoff 1864 503 Parameter contributor akan diabaikan bantuan Ensiklopedia Sumbawa C Pemerintahan Sultan Bagian 1 kebudayaan sumbawakab go id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 05 18 Diakses tanggal 2021 07 03 Arnold Meyer 1866 De onpartijdigheid van den schrijver van De bandjermasinsche krijg dalam bahasa Belanda De Veij Mestdagh hlm 10 a b c d Subiyakto Bambang 2020 03 02 Pangeran Hidayatullah Perjuangan Mangkubumi Kesultanan Banjarmasin FKIP Universitas Lambung Mangkurat a b c Surat Wasiat Sultan Adam dan Regalia Kesultanan Banjar jejakrekam com 2017 11 12 Diakses tanggal 2021 07 30 M Gazali Usman Kerajaan Banjar Sejarah Perkembangan Politik Ekonomi Perdagangan dan Agama Islam Banjarmasin Lambung Mangkurat Press 1994 Landsdrukkerij Almanak en Naamregister van Nederlandsch Indie voor 1858 dalam bahasa Belanda 31 Batavia Ter Lands Drukkerij 1858 hlm 119 a b Hindia Belanda 1965 Bandjermasin Sultanate Surat surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V O C Bataafse Republik Inggeris dan Hindia Belanda 1635 1860 PDF Arsip Nasional Republik Indonesia Kompartimen Perhubungan dengan Rakjat hlm 158 Devara Panuganti 2020 05 21 Menjelajah Kalimantan doi 10 5194 amt 2019 437 ac3 Ratna Dewi 2016 06 20 Ratna Dewi ed Semangat perjuangan Pangeran Antasari amp kisah penyerangannya Merdeka com Diakses tanggal 2021 08 17 Perang Banjar Barito 1859 1906 besar dahsyat lama deskripsi dan analisis sejarah Ahmad Barjie B editor Aliansyah Jumbawuya OPAC Perpustakaan Nasional RI opac perpusnas go id Diakses tanggal 2021 08 06 M Hum Dr Nyayu Soraya 2021 03 22 Islam dan Peradaban Melayu Desanta Publisher ISBN 978 623 6010 20 4 Indonesia Tamar Djaja Pustaka Indonesia riwajat hidup orang orang besar tanah air Volume 2 Bulan Bintang 1966 Sejarah perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme di Kalimantan Selatan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1983 a b c d e Murjani Ahmad Datu Sang Pahlawan Legendaris GUEPEDIA ISBN 978 623 309 544 0 Basuni Ahmad 1986 Pangeran Antasari pahlawan kemerdekaan nasional dari Kalimantan Bina Ilmu a b Mayur Gusti 1979 Perang Banjar Rapi Okezone Tim 2022 06 19 Peristiwa 19 Juni Pertempuran Pribumi Lawan Belanda Pecah di Kalsel Okezone com Diakses tanggal 2022 06 25 Senin Maret 2022 14 Maret 2022 20 54 WIB 14 Wib 20 54 2022 03 14 Perang Banjar Perlawanan Penjajahan Kolonial Belanda yang Berlangsung pada 1895 1905 indozone id Diakses tanggal 2022 06 25 a b c d e Maskuriah Ulul Bupati Ingin Pengeran Hidayatullah Sebagai Pahlawan Nasional ANTARA News Diakses tanggal 2022 06 12 Moeliono Irmayanti 2013 Prosiding International Conference on Indonesian Studies ethnicity and globalization Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Sejarah Singkat Diasingkan ke Cianjur Ini Kata Cucu Pangeran Hidayatulloh Info Sembilan 2021 03 31 Diakses tanggal 2022 06 15 Fajri Dwi Latifatul 2022 03 18 Biografi Pangeran Antasari Pemimpin Kesultanan Banjar Katadata Diakses tanggal 2022 06 15 Wajidi 2007 Nasionalisme Indonesia di Kalimantan Selatan 1901 1942 Pustaka Banua a b prokal co Pangeran Hidayatullah Sultan Banjar yang Diasingkan Belanda Radar Banjarmasin kalsel prokal co dalam bahasa Indonesian Diakses tanggal 2022 06 17 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Le Rutte Jean Marine Charles Edoeard 1863 Expeditie tegen de versterking van Pangeran Antasarie gelegen aan de Montallatrivier beschrijving der versterking te Goenong Tongka na de inname aantekeningen omtrent Pangeran Hijdaijat benevens eene naamlijst der officieren van de land en zeemagt met opgave van de oorlogsbodems die aan den strijd hebben deelgenomen tot onderwerping van Pangeran Hijdaijat edisi ke 2 A W Sythoff Sijthoff hlm 10 Belanda Rutte J M C E Le 1863 Episode uit den Banjermasingschen oorlog A W Sythoff hlm 20 Pimpin Perang Banjar Ulama Berjubah Kuning Tinggal Selangkah Lagi Menuju Pahlawan Nasional Teras7 com 2021 11 06 Diakses tanggal 2022 06 16 Pangeran yang Terbuang Historia Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia 2018 07 16 Diakses tanggal 2022 06 15 Cafe Yuli Inul Cafe Terpopuler di Taman Prawatasari Cianjur Indonesia Media Center dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2022 06 16 admin 2017 05 10 Museum Sadurangas Simpan Sejarah yang Membanggakan Diakses tanggal 2022 06 25 https web archive org web 20140303172019 http sinarbulannews wordpress com 2011 01 02 silsilah keturunan sultan adam al wasikubillah martapura kerajaan banjar a b c Willem Adriaan Rees 1867 De bandjermasinsche krijg van 1859 1863 nader toegelicht dalam bahasa Belanda Dutch East Indies D A Thieme hlm 22 Bacaan lanjut SuntingVan Rees WA 1865 De Bandjarmasinsche Krijg van 1859 1863 Arnhem Thieme Pangeran Shuria Rum 1989 Riwayat Perjuangan Pangeran Hidayatullah Pranala luar Suntinghttp en rodovid org wk Person 77015 Silsilah Sultan Hidayatullah Halil lillah Indonesia http ruangsemedi blogspot co id 2009 05 pangeran hidayatullah html Indonesia http icssis files wordpress com 2013 09 2013 01 24 pdf Indonesia Yayasan Pangeran Hidayatullah Cianjur Indonesia canggah Hidayatullah II Diarsipkan 2016 03 05 di Wayback Machine Indonesia Silsilah Hidayatullah Indonesia Sultan Hidayatullah Memaklumatkan Perang Jihad Fisabililah terhadap kerajaan Hindia Belanda Diarsipkan 2016 03 05 di Wayback Machine Indonesia Surat Wasiat Sultan Adam kepada Pangeran Hidayatullah Indonesia Sejarah Kerajaan Banjar Perlu Diluruskan Indonesia Sekilas Riwayat Hidup Pangeran Hidayatullah Inggris Daftar Sultan Banjar dalam Regnal Chronologies Diarsipkan 2018 01 11 di Wayback Machine Inggris Daftar Sultan Banjar dalam Indonesian Traditional States II Indonesia Elite Tandingan dan Gerakan Massa Di Kalimantan Tenggara Bagian Selatan Pada Abad XIX Indonesia Kajian tentang Fenomena birokrasi di Kesultanan Banjarmasin Indonesia Sejarah Kerajaan Banjar di MelayuOnline com Diarsipkan 2007 11 21 di Wayback Machine Indonesia Kerajaan Banjar Indonesia Asrama Kalsel Pangeran Hidayatullah pranala nonaktif permanen Indonesia http banjarcyber tripod com zamanbaru pdf Diarsipkan 2011 06 16 di Wayback Machine http www kabarbanjarmasin com posting pangeran hidayat bangsawan yang dicintai rakyat html Diarsipkan 2014 05 14 di Wayback Machine Didahului oleh Pangeran Tamjidullah Mangkubumi Banjar9 Oktober 1856 5 Februari 1860 Diteruskan oleh Pangeran WirakasumaDidahului oleh Sultan Tamjidullah Al Watsiq Billah Sultan Banjar1859 1862 Diteruskan oleh Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hidayatullah II dari Banjar amp oldid 23965064