www.wikidata.id-id.nina.az
Kadipaten Banua Lima adalah sebuah provinsi Kesultanan Banjar Provinsi ini meliputi sebagian besar wilayah Hulu Sungai 1 di Kalimantan Selatan Banua Lima artinya lalawangan nang lima yaitu wilayahnya meliputi lima distrik dimulai dari Kota Negara sampai sungai sungai yang berada di hulunya yang zaman dahulunya disebut juga Distrik distrik Negara Distrik dalam bahasa Banjar disebut lalawangan Watek yaitu Sungai Banar Amuntai Selatan Amuntai Alabio Kelua NegaraDalam perkembangannya pada masa Hindia Belanda ke lima distrik tersebut kemudian dimekarkan lagi menjadi lebih banyak yaitu Distrik Negara Distrik Amandit Distrik Alabio Distrik Amuntai Distrik Balangan Distrik Batang Alai Distrik Labuan Amas Distrik Kelua dan Distrik Tabalong Daerah daerah yang tidak termasuk dalam wilayah Banua Lima adalah daerah Margasari dan Banua Ampat karena langsung di bawah kontrol pemerintah pusat Kesultanan Banjar atau di bawah kontrol regent van Martapoera Daftar isi 1 Adipati 2 Banua Lima pada Masa Kerajaan Negara Daha 3 Banua Lima pada Masa Kerajaan Negara Dipa 4 Lihat pula 5 ReferensiAdipati SuntingSetiap lalawangan distrik dipimpin kepala daerah yang bergelar Kiai Tumenggung Temanggung Gabungan kelima lalawangan ini dipimpin seorang kepala daerah yang bergelar Kiai Adipati Pada masa pemerintahan Sultan Adam Alwazikubillah 1825 1857 gubernur adipati Banua Lima adalah Kiai Adipati Danu Raja Jenal putera Kiai Ngabehi Jaya Negara Pambakal Karim Pambakal Karim adalah ipar dari Nyai Ratu Komala Sari Kiai Adipati Danu Raja yang sebelumnya bergelar Kiai Tumenggung Dipa Nata merupakan anak kemenakan dari permaisuri Sultan Adam Nyai Ratu Komala Sari Kiai Adipati Danu Raja masih keturunan anak cucu orang sepuluh kelompok Nanang Tumenggung Jalil Kiai Adipati Anom Dinding Raja adalah ipar Kiai Adipati Danu Raja Sejak wilayah Kerajaan Banjar dikuasai kolonial Belanda Kiai Adipati Danu Raja menjadi regent pertama Banua Lima dengan gelar Raden Adipati Danu Raja Adipati Banua Lima Kiai Adipati Singasari Kiai Adipati DanurajaBanua Lima pada Masa Kerajaan Negara Daha SuntingBanua Lima versi kuno sebelum terbentuknya bangsa Banjar pada masa Kerajaan Negara Daha meliputi 5 negeri besar 2 yaitu Kuripan Amuntai Daha Nagara Margasari Gagelang Alabio Pudak Sategal Kalua Pandan Arum Tanjung Kelima suku negeri tersebut mendapat pengaruh Jawa Majapahit tetapi khususnya suku negeri Daha mendapat pengaruh dari Keling Banua Lima pada Masa Kerajaan Negara Dipa SuntingKetika Ampu Jatmika saudagar dari negeri Keling datang ke pulau Hujung Tanah Borneo untuk membuka negeri baru ia memasuki sungai Bahan sungai Negara kemudian mendirikan candi Laras di tepi sungai Tapin sebagai pusat kerajaan Negara Dipa yang pertama Setelah mengangkat dirinya sebagai raja ia mencari daerah baru di sebelah hulu sungai Bahan dan menaklukan penduduknya yaitu daerah lima aliran sungai Banua Lima yaitu sungai Batang Alai sungai Tabalong sungai Balangan sungai Pitak sungai Pitap dan sungai Amandit serta wilayah perbukitan yang sejak semula dihuni oleh suku Dayak Bukit Kelima daerah inilah yang disebut sebagai Banua Lima Masing masing Daerah Aliran Sungai DAS tersebut dipimpin seorang yang bergelar sakai Ampu Jatmika kemudian mendirikan Candi Agung Amuntai sebagai pusat kerajaan yang kedua Dalam perkembangannya kemudian pusat kerajaan berpindah lagi ke hilir daerah Negara disebut Kerajaan Negara Daha Karena itulah semua daerah dari kota Negara sampai ke perhuluan sungai Bahan disebut Banua Lima sedangkan daerah yang tidak termasuk Banua Lima adalah wilayah sekitar sungai Tapin situs Candi Laras atau Banua Ampat dan Distrik Margasari Lihat pula SuntingMaanyan Benua LimaReferensi Sunting tidak termasuk wilayah Kabupaten Tapin sekarang Amir Hasan Kiai Bondan Suluh Sedjarah Kalimantan Fadjar Bandjarmasin 1953 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Banua Lima amp oldid 18875243