www.wikidata.id-id.nina.az
Johannes Jacobus Wilhelmus Eliza Verstege 4 Juli 1836 2 September 1890 adalah penulis letnan kolonel yang berdinas di Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger dan ksatria Militaire Willems Orde Johannes Jacobus Wilhelmus Eliza VerstegeJJWE Verstege saat berpangkat letnan kolonel Lahir 1836 07 04 4 Juli 1836Ternate Hindia Belanda kini Indonesia Meninggal2 September 1890 1890 09 02 umur 54 Den Haag BelandaDikebumikanAlgemene Begraafplaats KerkhoflaanPengabdian BelandaDinas cabangKNILLama dinas23 tahunPangkatLetnan KolonelKesatuanInfanteriPerang pertempuranPerang BanjarPenghargaanMilitaire Willems Orde kelas IVHubunganGustave Marie Verspijck saudara ipar Daftar isi 1 Karier 1 1 Perang Banjar 1 2 Karier militer selanjutnya 2 Konflik atas politik Aceh 2 1 Kerja di tengah Burgerplicht 2 2 Petisi 100 3 Tahun tahun terakhir 4 Bibliografi 5 RujukanKarier suntingVerstege mengecap pendidikan di Koninklijke Militaire Academie dan pada tanggal 11 Juli 1856 berpangkat letnan dua lalu ditugaskan ke Hindia Timur Ia pergi pada tanggal 22 Desember pada tahun itu juga sebagai ko pimpinan detasemen pasukan pelengkap 110 bintara dan pasukan di bawah komando LetTu Johannes Cornelis Hamakers dengan menumpangi Eline Susanna Ko pimpinan lainnya adalah LetDa JN Maquine dan perwira kesehatan kelas III HG Bakker Pada pukul 20 00 pada hari ke 12 prajurit Grune memperingatkan komandan bahwa dalam detasemen itu 17 orang Belanda dan tak lebih dari 93 prajurit asing sedang dibuat rencana dan dalam 1 jam akan pecah pergolakan para perwira kapiten dan banyak lagi lainnya akan dibunuh para pemberontak akan mengambil alih kapal dan kargo serta mengarahkannya ke pelabuhan di Amerika Selatan Pergolakan pecah dan dalam laporannya sang komandan khususnya memuji tindakan heroik dan bersemangat LetDa Verstege antara lain kepadanya maka ia menulis kita harus bersyukur kepada Tuhan tak hanya karena keselamatan hidup kita tetapi juga kapal dan kargo kita Perang Banjar sunting nbsp Verstege pada tahun 1862 semasa ekspedisi ke Kalimantan Artikel utama Perang Banjar Setelah datang di Hindia Belanda Verstege ditempatkan di Batalyon Infanteri VII Lalu ia dipindahkan ke Batalyon IX dengan ketentuan ia akan meneruskan kedudukan ajudannya di Batalyon XI Pada tahun 1859 ia naik pangkat sebagai letnan satu dan pada tanggal 1 Juni dikirim ke Banjarmasin yang saat itu sedang mengalami pergolakan dan pembunuhan di Kalangan dan sekitarnya lalu menyebar ke sebagian besar Kalimantan Awalnya menyerbu ke Muning Tapin kemudian karena mengalami nasib buruk pimpinan ekspedisi Gustave Marie Verspyck berencana membawa pasukannya keluar menuju Tanah Laut pada tanggal 10 Desember Pada dasarnya rencana telah dibuat untuk menyerbu Tanah Laut dari 3 penjuru Sebuah pasukan bertolak dari Martapura ke Pelaihari lainnya masuk dari Talok sementara sebuah kapal barkas bersenjata beroperasi sepanjang sungai di Swarangan Untuk tujuan itu May Gustave Verspyck pergi ke kapal Boni bersama sebarisan pasukan 100 bayonet yang kuat di bawah pimpinan Graas 3 penumbuk dan 1 mortir lempar dengan staf dipimpin oleh George Frederik Willem Borel 1 detasemen yang terdiri atas 7 sapper dan ratusan pembawa pasungan di bawah pimpinan mandor Koeler Pada pukul 8 00 mereka diberangkatkan dan tiba 7 5 jam kemudian di Gunung Talok Ombak besar menyebabkan pendaratan tidak mungkin Regu prajurit itu akhirnya mendarat di Tabanio pada pk 18 30 dan bergerak sepanjang pesisir itu menuju Talok dengan mengandalkan cahaya bulan Kampung Pagatan Kecil dan Pagatan Besar dilewati Mendekati Talok sekitar pk 21 30 mereka menemukan sebuah permukiman yang terbakar tahulah mereka pejuang Banjar mendirikan gardu dekat situ G M Verspyck mengirim seorang sersan dengan 10 prajurit menyisir hutan untuk mengepung permukiman itu dan di saat yang sama Verstege dapat maju di jalan yang sama sepanjang pantai sehingga mencegah tibanya musuh Pengepungan itu hampir berhasil hingga seorang fusilier pribumi menembakkan peringatan sebelum waktunya dan para penduduknya melarikan diri 3 tubuh terkapar akibat tembakan silang Belanda Di dalam rumah rumah itu mereka menemukan banyak senapan ganjur dan parang di samping itu gudang kecil berisi mesiu dan amunisi Untuk mencegah larinya para buronan ke Pelaihari prajurit itu mencoba mendekati dan Verspyck mencoba berbaris malam itu juga Namun kegelapan di hutan lebat dan tanah yang berawa menghalangi mereka dan 3 penumbuk untuk menembus hutan pertama Kemudian Verspyck kembali ke Talok dan meninggalkan bivak di sana Besoknya mereka mencapai Banua Tengah pada pk 10 00 dan 5 5 jam kemudian di Kalampayan Sepanjang perjalanan mereka berjumpa sekawanan kerbau tetapi tidak ada musuh 1 Di tanggal 3 Maret 1862 Verstege juga mengiringi perjalanan Sultan Hidayatullah II beserta keluarganya dari Banjarmasin menuju Batavia sebelum diasingkan ke Cianjur 2 3 Verstege tetap di sini hingga tahun 1863 3 tahun sebelumnya ia awalnya diangkat sebagai ajudan di Batalyon IX dan kemudian kontrolir kelas III sementara di daerah Kuin Berdasarkan Surat Keputusan no 82 tanggal 18 Februari 1861 ia diangkat sebagai ksatria di Militaire Willems Orde atas penghargaan untuknya yang sejak awal ekspedisi di Daerah Kalimantan Tenggara juga pendaratannya di Sungai Kapuas pada tanggal 28 April 1860 pantas dihargai 4 Oleh para atasannya Hendrik Willem van Oijen dan Schiff serta pimpinan ekspedisi Augustus Johannes Andresen dan Verspyck Verstege dipuji puji dalam berbagai kesempatan atas keberaniannya perilakunya yang bijaksana dan komandonya yang brilian kepada prajuritnya Pada bulan Februari 1861 Verstege diberhentikan secara hormat sebagai ajudan di Batalyon IX pada tanggal 26 Agustus pada tahun itu juga ia dikirim bersama Syarif Abdul Rahman dengan kapal Boni dalam sebuah komisi ke Pulau Laut untuk menyelidiki dan menyelesaikan sengketa antara pemimpinnya Pangeran Abdul Kadir dan penduduk pulau tersebut Mereka juga bertugas menangkap seorang Bugis dari Batulicin bernama Wang Makata yang tinggal di Pemancingan Hal itu dilakukan untuk mencegah musuh memperkuat diri Misi itu dapat diselesaikan dengan baik 5 Karier militer selanjutnya sunting nbsp Lukisan Samalanga Kolonel Karel van der Heijden setelah penyerbuan ke Samalanga pada tanggal 26 Agustus 1877 Verstege kemudian diberikan tugas berkenaan dengan penyusunan Politiek verslag van de residentie Zuider en Oosterafdeling van Borneo over 1859 Laporan Politik Karesidenan Kalimantan Tenggara tahun 1859 yang untuk pertama kalinya setelah mengadakan penyelidikan dan analisis pribadi yang mendalam struktur dan keadaan politik yang berkaitan dengan wilayah tersebut disusun Di depan ia terkesan keras namun adil dalam bersikap kepada masyarakat suatu promosi kuat atas kepentingannya dan pemeliharaan atas kebijakan yang tepat Pembangunan jembatan dan jalan sangat dianjurkan oleh Verstege yang di bawah perintahnya hasil panen melimpah ruah dan sekolah untuk pribumi dibangun pada tahun 1863 dibangunlah sekolah negeri pertama untuk pribumi di Banjarmasin atas perintahnya Yang terpenting ia menghapuskan pandelingschap penahanan atas orang yang tidak mampu membayar pinjaman secara bertahap Di akhir tahun 1864 ditempatkan di Departemen Militer dengan syarat ia akan dipindahkan ke Batalyon IX sebagai a la suite Pada bulan September 1866 ia diangkat sebagai kapiten dan menerima cuti 2 tahun ke Belanda akibat sakit di saat itu Sekembalinya ke Hindia Belanda pada bulan Juni 1869 ia ditempatkan di Batalyon XI dan pada bulan Agustus 1870 dipindahkan ke Batalyon X Di saat itu ia menjadi sekretaris Buitenzorgse Wedloop Societeit 2 tahun kemudian ia dipindahkan ke Batalyon XI Setelah kekalahan di Aceh pada tahun 1873 ia ditempatkan di Badan Perlengkapan Perang yang baru didirikan dan ditunjuk sebagai kepala staf Brigade III dalam Batalyon X yang bertugas selama Perang Aceh Kedua Namun Verstege tidak pergi ke Kesultanan Aceh suhu yang tak bersahabat mencegahnya Pada tahun 1874 ia dipindahkan dengan kader subsisten ke Batavia kini Jakarta dan pada bulan November diangkap sebagai mayor Sebulan kemudian ia diangkat sebagai ketua Divisi II di Departemen Perang berlanjut sebagai ketua biro pertama divisi tersebut 6 Bersama dengan Kol EHW Ubkens dan LetKol Karel Lodewijk Pfeiffer ia adalah bagian dalam komisi pemilihan esai menarik di Militair Tijdschrift akhirnya terpilihlah artikel De Indische Brigade Pada tahun 1876 Verstege menerima cuti 2 tahun ke Belanda karena sakit Ia naik pangkat sebagai Letnan Kolonel dan tak lama kemudian menerima pemberhentian secara hormat dari dinas militer dengan tetap mempertahankan hak pensiun Konflik atas politik Aceh suntingKerja di tengah Burgerplicht sunting nbsp Verstege saat berpangkat LetKol Verstege kembali ke Belanda Berkaitan dengan pengajuan pengurangan angkatan bersenjata di Aceh oleh sebuah komisi beranggotakan sejumlah besar perwira termasuk Verstege sebuah petisi ditujukan kepada Raja Willem III tetapi langkah ini ditolak Di samping Verstege penanda tangan pidato tersebut antara lain Jend Verspyck Karel van der Heijden Graf Menno David van Limburg Stirum mantan komandan KNIL C F Schimpf pensiunan laksamana madya PA van Rees dan jhr Francois de Casembroot mantan ketua Dewan Hindia jhr W van Rappard dan mr G G van Harencarspel profesor mr C W Opzoomer dari Universitas Utrecht Dr Christophorus Buys Ballot dan mr J de Louter Di samping itu ada pula pensiun MayJend Gerardus Petrus Booms dan pensiunan May Willem Adriaan van Rees anggota Algemene Rekenkamer Antara lain yang tertulis dalam petisi itu adalah Tidak tinggalkan di mana kepentingan kekuasaan kita di Hindia tugas dan kehormatan tetap perlu ada tempat kita setia adil dan toleran namun dengan kekuatan dan tekanan yang membawa ke tujuan yang sama akan membuat kita tidak bisa selamat di luar Aceh kita tidak bisa Seharusnya kita tidak Kita ingin tetap setia pada slogan lama Je maintiendrai 7 Setelah lukisan Samalanga diterbitkan pada tahun 1883 Verstege menulis Het Samalangan schilderij in Amsterdam beschouwd in haar wordingsgeschiedenis haar waarde en betekenis vooral voor het Nederlands Indische leger Lukisan Samalanga di Amsterdam Tampak dalam Sejarah Awalnya Nilai dan Artinya Terutama untuk Tentara Hindia Belanda di koran Ia mengutip antara lain Jan Pieterszoon Coen mengenai peringatan terhadap pengurangan pasukan dalam jumlah besar Melalui pengalaman tuan tuan harus tau bahwa di Hindia perdagangan harus diselenggarakan dan dilanjutkan di bawah perlindungan dan dukungan senjata Anda sendiri dan senjata harus diberi makan dengan laba di mana kita menikmati perdagangan agar perdagangan tetap tidak dapat bertahan tanpa peperangan peperangan tidak dapat bertahan tanpa perdagangan 8 Pada pk 7 30 pada hari Selasa 27 Januari Verstege maju sebagai pembicara dalam perkumpulan terbuka pemilihan elektoral Burgerplicht Slogan pidatonya adalah seruan kepada rakyat Belanda dan topik atas posisi Belanda di Aceh 9 Pidato itu diterbitkan pada tahun yang sama dengan judul Een beroep op het Nederlandse volk inzake het Atjeh vraagstuk Seruan kepada Rakyat Belanda Berkaitan dengan Masalah Aceh De Bussy dan memuat lampiran dengan data penilaian pengurangan angkatan perang Hindia Pidato dan publikasinya menimbulkan dampak mendalam dan disusul dengan pleidoi serupa dalam Nieuws van de Dag oleh Von Schmidt auf Altenstadt seorang pensiunan kapitein ter zee 12 Februari Een voorname zo niet eerste plicht dubbel aanbevolen ten opzichte van Atjeh Sebuah Pendahuluan Jika Bukan Tugas Pertama Usulan Ganda Terkait Aceh dalamAlgemeen Handelsbladtanggal 23 April oleh Ampien Uit Atjeh Dari Aceh Publikasi paling berpengaruh terkait dengan seruan Verstege datang dari Kapt Wouter Cool dan juga diterbitkan di Algemeen Handelsblad 25 Maret 1886 dan Militaire Spectator 2 kali dengan judul Het Atjeh vraagstuk Masalah Aceh Artikel panjang itu merupakan pembahasan atas selebaran Verstege ada pula artikel karya 2 gubernur sipil Jend Van der Heijden Abraham Pruijs van der Hoeven dan Philip Franz Laging Tobias Dengan cara yang tak mengindahkan moral kebijakan Pruijs van der Hoeven dibelejeti hingga kepercayaan diri yang besar itu terkikis berhubungan dengan penghinaan lawan lawannya terlalu banyak desakan atas pendapat yang pernah dipahami dipasangkan dengan optimisme berlebihan dan tak kurang pentingnya sikap acuh tak acuh sama sekali atas jabatan dan seruan kepada pasukan dalam 2 tahun kerja keras oleh pendahulunya dengan mengorbankan tahun tahun perjuangan aliran darah dan mendapatkan berton ton emas Artikel itu merugikannya Cool hampir keluar dari karier militernya Petisi 100 sunting Pada tahun yang sama Verstege menjadi calon dalam perhimpuan elektoral Burgerplicht di daftar kandidat yang diusulkan untuk Dewan Perwakilan namun tak terpilih dengan 7 suara Pada tahun 1887 ia diangkat sebagai anggota pengurus Indisch Genootschap Pada tanggal 3 Maret dikirimkanlah Petisi 100 kepada raja yang salah satu penanda tangannya adalah Verstege dan juga tokoh tokoh seperti LaksMa Francois de Casembroot Jend Verspyck Prof Buys Ballot Jend Willem Jan Knoop Mr N G Pierson LaksMa Frederik Alexander Adolf Gregory LaksMa Willem Karel van Gennep dan Prof Pieter Johannes Veth Awalan petisi itu adalah sebagai berikut Yang Mulia yang bertanda tangan militer dan warganegara dari berbagai pangkat dan semuanya bersatu dalam kecintaannya atas tanah air dan demi keagungan mahkota Anda Mereka menatap dengan kesedihan yang pahit dan belasungkawa yang meningkat menyaksikan keadaan yang tak menguntungkan di mana Hindia Belanda terus terusan mengalaminya Hingga sekarang tanda itu masih jelas menampakkan kesewenang wenangan pemerintahan yang sangat banyak membuat kesan paling menyakitkan Petisi itu diakhiri dengan kata kata kami meminta kepada Yang Mulia dengan doa sudilah Yang Mulia menghentikan kehancuran pasukan dan armada di Hindia Belanda yang mengerikan melalui penguatan material dan personel yang banyak sebagaimana yang nyata diperlukan untuk menunaikan tugas pada jejak langkah masa lalu yang jaya di Belanda sebagai kekuatan kolonial yang memastikan perdamaian dan masa depan kekuatan kolonialnya 10 Ketika pertemuan Aceh tidak mencapai tujuannya Verstege membuat rencana untuk petisi umum di Staten Generaal Ia membagikan rancangan petisinya yang menyeluruh dalam selebarannya Geloven en hechten wij nog aan onze volkseer Masih Percaya dan Setujukah Kita pada Kehormatan Bangsa Kita pada tahun 1887 Pada hari Kamis 26 Januari 1887 ia menyampaikan pidato berjudul Een terugblik op Romeins en Frans Algerie als bijdrage ter vergelijking en beoordeling van sommige handelingen en tijdperken uit onze Atjeh krijg Kenangan atas Romawi dan Aljazair Prancis sebagai Sumbangan pada Perbandingan dan Penilaian Beberapa Tindakan dan Masa dari Perang Aceh Kita dalam pertemuan Koninklijke Vereniging ter Beoefening van de Krijgswetenschap Kemudian masih pada tahun itu ia menerbitkan selebaran tentang komisi beri beri pertentangannya dengan mantan ajudan GubJend James Loudon yang bernama Johannes Isaak de Rochemont Pada tahun kematiannya bukunya yang berjudul Militair historische terugblik bij de 75 jarige gedenkdag van Waterloo De historische oorsprong en betekenis de grondslagen en het doel van Legioen van Eer IJzeren Kruis en Militaire Willems Orde Kenangan Sejarah Militer di Hari Peringatan ke 75 Waterloo Asal Usul dan Arti Bersejarah Pendirian dan Tujuan Legiun Kehormatan Salib Besi dan Orde Militer Willem diterbitkan Buku itu ditutup dengan kata kata Orang orang yang terlatih baik dalam jumlah yang cukup dari semua lapisan rakyat adalah penting Izinkan semua yang terlenakan oleh perdamaian dan kesejahteraan mempelajari kata kata Raja Willem I yang ditujukan kepada rakyatnya sesaat sebelum Waterloo kalian semua rakyatku Yang menghuni daerah ini bukalah hatimu untuk iman dan harapan 11 Tahun tahun terakhir suntingVerstege adalah anggota pengurus Koninklijke Vereniging het Ereteken voor Belangrijke Krijgsbedrijven dan setelah meninggal kedudukannya sebagai anggota kehormatan digantikan oleh Verspyck Di samping itu ia juga pimpinan utama ikatan anti penggantian dinas Ia meninggal pada usia 56 tahun setelah sakit parah di waktu yang singkat Ia berteman dengan Kapt Cool Kapt Van Daalen Kol George Frederik Willem Borel dan saudara iparnya Verspyck Verstege dimakamkan di Algemene Begraafplaats Kerkhoflaan dengan penghormatan militer yang pantas Upacara diselenggarakan di bawah komando LetKol Rudolph Paul Verspyck dari kesatuan pemburu Ujung ujung kain kafannya dipegang oleh Kol Louis Guillaume Diepenheim Overste Michael Theophile Hubert Perelaer May Josephus Fredericus Dominicus Bruinsma dan Overste Jules Laurant le Bron de Vexela dari resimen grenadier dan pemburu Di antara yang hadir adalah Jend Booms Knoop Verspyck Van der Heijden dan Klerck May Gerard de Wijs memberikan pidato terakhir 42 karangan bunga menghiasi batu nisannya 12 Bibliografi sunting1882 Misopseudes Eerlijke koloniale staatslieden naar aanleiding van een bladzijde uit het ministerieel leven van Mr Willem van Goltstein van Oldenaller Rotterdam Jac G Robbers 1883 Het Samalangaschilderij te Amsterdam beschouwd in haar wordingsgeschiedenis haar waarde en betekenis vooral voor het Nederlands Indisch leger C A Spin amp Zoon Overdruk dari Algemeen Handelsblad 1884 Koloniale geldverspillingen en roekeloos regeringsbeleid Overdenkingen Amsterdam J H de Bussy 1885 1815 1885 Voorheen en thans Een vergelijkende beschouwing bij het 70 jarig bestaan der Militaire Willemsorde Amsterdam J H de Bussy 1886 Een beroep op het Nederlandse volk inzake het Atjeh vraagstuk Amsterdam J H de Bussy 1886 Geloven en hechten wij nog aan onze volkseer Amsterdam J H de Bussy 1888 De staatscommissie inzake de beri beri kwestie Haar ontstaan haar doel en haar secretaris Een onthulling en een karakterschets Den Haag Gebr J en H van Langenhuijsen sekretaris De Rochemont 1888 De vestiging van de Romeinse heerschappij in Afrika Krijgsgeschiedkundige bijdrage ter vergelijk en beoordeling van onze vestiging in Atjeh Den Haag Van Doorn en Zoon 1890 Militair historische terugblik bij de 75 jarige gedenkdag van Waterloo De historische oorsprong en betekenis de grondslagen en het doel van Legioen van Eer IJzeren Kruis en Militaire Willems Orde Den Haag Gebr J en H van Langenhuijsen Rujukan sunting Van Rees WA 1865 De Bandjermasinsche Krijg van 1859 1863 2 jilid Arnhem D A Thieme Le Rutte Jean Marine Charles Edoeard 1863 Expeditie tegen de versterking van Pangeran Antasarie gelegen aan de Montallatrivier beschrijving der versterking te Goenong Tongka na de inname aantekeningen omtrent Pangeran Hijdaijat benevens eene naamlijst der officieren van de land en zeemagt met opgave van de oorlogsbodems die aan den strijd hebben deelgenomen tot onderwerping van Pangeran Hijdaijat edisi ke 2 A W Sythoff Sijthoff hlm 10 Belanda Rutte J M C E Le 1863 Episode uit den Banjermasingschen oorlog A W Sythoff hlm 20 De Noordbrabander 23 02 1861 Algemeen Handelsblad 29 10 1861 Java bode 09 12 1874 Het Nieuws van de Dag 28 07 1883 Algemeen Handelsblad 28 10 1883 Algemeen Handelsblad 03 03 1886 De Krijgsmacht in Indie De Locomotief 12 04 1887 Algemeen Handelsblad 19 06 1890 Java bode 03 10 1890 Kielstra EB 1890 J J W E Verstege De Militaire Spectator Halaman 621 633 Belanda Atjeh Officieren Diarsipkan 2013 07 29 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Johannes Jacobus Wilhelmus Eliza Verstege amp oldid 22159433