www.wikidata.id-id.nina.az
Perang Aceh Pertama adalah ekspedisi Belanda terhadap Aceh pada tahun 1873 yang bertujuan mengakhiri Perjanjian London 1871 yang menindaklanjuti traktat dari tahun 1859 diputuskan oleh Jan van Swieten Perang Aceh PertamaJenderal J H Kohler terbunuh dekat Masjid Raya BaiturrahmanTanggalMaret April 1873LokasiKesultanan AcehHasilKemenangan AcehPihak terlibatBelandaKesultanan AcehTokoh dan pemimpinJ H Kohler Sultan Mahmud Syah Tuanku Hasyim Banta Muda Panglima Polem Daftar isi 1 Blokade Pantai Sumatra 2 Ekspedisi pertama 3 Sebab kegagalan ekspedisi pertama 4 Penyelidikan 5 Peristiwa Van Daalen 6 Penghargaan 7 Lihat pula 8 RujukanBlokade Pantai Sumatra SuntingMelalui pengesahan Perjanjian Sumatra Belanda berhak mendapatkan pantai utara Sumatra yang di situ banyak terjadi perompakan Komisaris Pemerintah Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen yang mengatur Aceh mencoba mengadakan perundingan dengan Sultan Aceh namun tidak mendapatkan apa yang diharapkan sehingga ia menyatakan perang pada Aceh atas saran GubJen James Loudon Blokade pesisir tidak berjalan sesuai yang diharapkan Ekspedisi pertama SuntingBelanda kemudian memerintahkan ekspedisi pertama ke Aceh di bawah pimpinan Jenderal Johan Harmen Rudolf Kohler dan setelah kematiannya tugasnya digantikan oleh Kolonel Eeldert Christiaan van Daalen Dalam ekspedisi tersebut dipergunakan senapan Beaumont untuk pertama kalinya namun ekspedisi tersebut berakhir dengan kembalinya pasukan Belanda ke Jawa Tak dapat disangkal bahwa Masjid Raya Baiturrahman direbut 2 kali dan di saat yang kedua kalinya tewaslah Kohler Terjadi serbuan beruntun ke istana pada tanggal 16 April di bawah pimpinan Mayor F P Cavalje namun tidak dapat menduduki lebih lanjut karena keunggulan orang Aceh serta banyaknya serdadu yang tewas dan terluka Sebab kegagalan ekspedisi pertama Sunting nbsp Pertempuran sengit antara Aceh dan Belanda untuk memperebutkan Masjid Raya BaiturrahmanSerdadu Belanda tidak cukup persiapan yang harus ada untuk serangan tersebut Di samping itu jumlah artileri berat tidak cukup dan mereka tidak cukup mengenali musuh Mereka sendiri harus menarik diri dari pesisir dan atas petunjuk Komisaris F N Nieuwenhuijzen yang menjalin komunikasi dengan GubJen Loudon dan kembali ke Pulau Jawa Menurut George Frederik Willem Borel kapten artileri serdadu dapat memperoleh pesisir bila mendapatkan titik lain yang agak lebih kuat tetapi Komandan Marinir Koopman tidak dapat memberikan kepastian bahwa ada hubungan yang teratur antara bantaran sungai dan saat itu sedang berlangsung muson yang buruk yang karena itulah kedatangan pasukan baru jadi sulit Penyelidikan SuntingSetelah kembalinya ekspedisi itu angkatan tersebut banyak disalahkan akibat kegagalan ekspedisi itu Dari situlah GubJen James Loudon mengadakan penyelidikan di mana para bawahan harus memberikan penilaian atas atasan mereka Penyelidikan tersebut kemudian juga banyak menuai kontroversi dan menimbulkan perang kertas setelah Perang Aceh I dokumen dan tulisan pro dan kontra penyelidikan tersebut terjadi terus menerus Peristiwa Van Daalen SuntingPenyelidikan itu masih berawal setelah Perang Aceh II ketika kapten dan kepala staf Brigade II GCE van Daalen menolak untuk ditekan GubJen Loudon Alasan sebelumnya adalah selama itu Loudon telah memerintahkan penyelidikan yang untuk itu pamannya EC van Daalen yang merupakan panglima tertinggi ekspedisi pertama setelah kematian panglima tertinggi sebelumnya Johan Harmen Rudolf Kohler sebagai orang genius yang malang setelah kegagalan ekspedisi tersebut dihadirkan dan selama penyelidikan itu meskipun kemudian meninggal Van Daalen komandan Pasukan Hindia Willem Egbert Kroesen mengetahui bahwa pemerintah Hindia Belanda tidak diberi cukup informasi atas terganggunya pembekalan senjata pada pasukan itu Loudon tak mengizinkan Van Daalen keponakan mendapatkan Militaire Willems Orde dan untuk itu memandang bahwa Van Daalen harus terus dikirimi uang tunjangan pensiun Penghargaan SuntingRaja Willem II mulai menganugerahkan Medali Aceh 1873 1874 pada tanggal 12 Mei 1874 Yang khas adalah pembawa medali tersebut juga dapat diberi gesper bertulisan ATJEH 1873 1874 pada pita Ereteken voor Belangrijke Krijgsbedrijven Terdapat pula salib Militaire Willems Orde dan Medaille voor Moed en Trouw Lihat pula SuntingPerang Aceh Pertama Perang Aceh Kedua Perang Aceh Ketiga Perang Aceh KeempatRujukan Sunting1874 De oorlog tussen Nederland en Atchin Redaksi George Kepper Nijgh en van Ditmar 1874 Bijlage Een slechte verdediging Nog iets over Atjeh door generaal De Stuers in de Gids 1875 nr 4 C A Jeekel Het Vaderland Jumat 23 april 1875 1875 Mr J Loudon en zijn Bestuur Pengantar oleh I C van Lie Batavia Bruining en Wijt 1878 Onze vestiging in Atjeh Critisch beschreven door G F W Borel D A Thieme 1879 De Waarheid over onze vestiging in Atjeh J van Swieten Joh Noman en Zoon 1879 Een woord over De Waarheid van generaal Van Swieten F N Nieuwenhuizen D A Thieme 1879 Open brieven aan den heer G F W Borel naar aanleiding van zijn boek Onze Vestiging in Atjeh overgedrukt uit de Locomotief Niclou De Groot Kolff en Co Semarang 1879 Open Brief van Generaal J van Swieten aan Generaal P G Booms Nijgh en van Ditmar 1879 Eenige beschouwingen over De Waarheid over onze vestiging in Atjeh van den luitenant generaal J van Swieten Christiaan Antoon Jeekel Henri J Stemberg 1880 Drogredenen zijn geen waarheid Naar aanleiding van het werk van den Luitenant Generaal Van Swieten over onze vestiging in Atjeh G F W Borel Henri J Stemberg 1880 Generaal van Swieten en de Waarheid oleh Gustave Verspijck Henri J Stemberg 1880 De luitenant generaal J van Swieten contra den luitenant generaal G M Verspijck oleh Jan van Swieten Joh Noman en Zoon 1889 De verovering van Atjeh s groote Missigit J F D Bruinsma Sneek H Pyttersen Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Perang Aceh I amp oldid 22888664