www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini tidak memiliki referensi atau pranala luar ke sumber sumber tepercaya yang dapat menyatakan kelayakan dari subyek yang dibahas ajukan diskusi keberatan penghapusan Artikel ini akan dihapus pada 6 Maret 2021 jika tidak diperbaiki Untuk pemulai artikel ini jika Anda mempertentangkan nominasi penghapusan ini jangan menghapus peringatan ini Silakan hubungi sang pengusul hubungi seorang pengurus atau pasang tag tunggu dulu Hadji Boeijasin atau Hadjie Boeyasin adalah salah seorang pahlawan Perang Banjar yang berjuang pada masa kesultanan Banjar Beliau berjuang bersama Demang Lehman dan Kiai Langlang Buana Beliau terkenal sebagai pahlawan muda yang dijuluki oleh pihak Belanda sebagai Berandal Licin karena pergerakan beliau yang sangat susah ditebak dan beliau pada saat melakukan penyerangan suka membakar tangsi tangsi Belanda Nama lengkap beliau adalah Haji Muhammad Jasin lahir di desa Sabuhur Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan pada tahun 1837 Nama aslinya Muhammad Yasin Masa kecil dan remaja dilalui dengan belajar agama dan taat beribadah Muhammad Yasin berangkat haji dalam usia muda dan karena itulah pada waktu berjuang namanya disebut Haji Buyasin Sementara orang mengatakan bahwa dia juga penghulu ahli agama jadi untuk sezamannya prestasinya cukup menonjol Karena masih muda sudah naik haji tahu ilmu agama dan berasal dari keluarga kaya sebab tidak mungkin haji kalau tidak kaya Ketika ia muncul dalam barisan perjuangan bersama Demang Lehman dan Pangeran Antasari ia baru berusia kira kira 20 tahun Jadi nyatanya ia masih muda sekali Tetapi Demang Lehman telah melihat adanya sifat sifat kepahlawanan yang dimiliki oleh Hadji Boeijasin yang masih sangat muda itu Hadji Boeijasin sebagai pemimpin perlawanan di daerah Tanah Laut ini mempunyai pengikut yang cukup banyak dan teratur Keistimewaan Haji Boejasin adalah dalam setiap pertarungan melawan Belanda ia tidak membiarkan anak buahnya saja yang maju ke depan tetapi malah ia sendiri yang berjuang paling depan Pada suatu hari beliau pernah menyusup ke dalam markas Belanda di Martapura Di sana ia mengamuk dan banyak membunuh musuh musuhnya kemudian berhasil meloloskan diri dari kepungan Belanda Selanjutnya ia bertempur pula di Cempaka Sungai Paring Gunung Landak dan Tabanio Hadji Boeijasin Mempunyai benteng yang cukup ampuh di suatu tempat yang bernama Telaga letaknya antara Sabuhur dan Batu Tungku Pada tanggal 27 Juli 1859 benteng Telaga ini pernah dikepung oleh Belanda dengan kekuatan yang besar Tetapi sayangnya disekitar benteng itu telah dipasang jebakan ketika pasukan Belanda mulai beraksi maka jadilah mereka umpan yang empuk bagi jebakan jebakan yang mematikan tadi Peristiwa Benteng Tabanio dalam bulan Agustus 1859 juga membuktikan keberaniannya Benteng Tabanio yang diduduki Belanda berhasil direbut olehnya bersama Demang Lehman dan Kiai Langlang Buana Ketika Belanda datang kembali dengan bantuan kapal perang Bone untuk merebut Benteng tabanio Hadji Boeijasin melawannya dengan gigih juga sehingga serangan yang kedua oleh Belanda ini juga Gagal Empat bulan kemudaian tepatnya pada bulan Desember 1859 Benteng Haji Buyasin di Takisung diserang secara besar besaran dan dapat di hancurkan Haji Buyasin menyingkir ke daerah Pleihari yang akhirnya sampai ke daerah Bati Bati Pertempuran pertempuran selanjutnya sejak tahun 1860 1864 terus menerus terjadi di Pelaihari Bati bati Tabanio Satui Maluka Tambak Linik Salingsing Liang Anggang Awang Bangkal Tiwingan dll Haji Boejasin melakukan taktik gerilya yaitu menyerang secara diam diam dan sembunyi sembunyi Bahkan karena saking sulitnya Belanda menangkap Haji Bujasin sampai sampai Belanda mengeluarkan sayembara dengan harga kepal Hadjie bujasin sebesar f 1 000 Staat Der Opstandelingen Op Wien Premien Of Hoofdgelden Zijn Gesteld Daftar Nama Pemberontak Yang Dikenai Premi atau Harga Kepala Peristiwa bulan Mei 1864 yang terjadi di Tambak Linik dan Salingsing pedalaman Bati bati dialami bersama istri dan 9 orang pengikutnya Mereka terkurung dalam kepungam musuh selama 10 hari lamanya sampai sampai mereka kehabisan bekal makanan pada saat itu mereka hanya makan umbut umbut muda dan buah buahan hutan Musuh telah menjepit mereka di Pelaihari Martapura dan Banyu Hirang dengan115 orang serdadu dan ditambah lagi pasukan pengkhianat yang membela Belanda daripada rakyat kurang lebih 50 orang Namun berkat ketabahan keuletan dan pertolongan dari Yang Maha Kuasa akhirnya mereka dapat meloloskan diri dari pihak musuh Akan tetapi pada saat mereka sampai di rumah mereka di Sabuhur mereka telah mendapati rumah mereka yang hangus dibakar Belanda Tetapi hal ini tidak menyustkan semangatnya untuk terus berjuang dan berjuang Setelah kejadian itu menyusul kejadian di Asam asam dan Batu Tungku Di sini Hadji Boeijasin berhadapan dengan pasukan Bugis dari Pagatan Kalimantan tenggara Mereka itu adalah kaum yang memihak dan dibantu olah Belanda Namun kali inipun Haji Boeijasin berhasil mengalahkan musuh musuhnya Bahkan ketika pertempuran Pematang Damar November 1865 pundaknya yang penuh darah karena peluru yang menembusnya Haji Boeijasin masih dapat meloloskan diri dan bertempur kembali di Gunung Anjal Perlawanannnya yang terakhir adalah ketika ia menjelajah ke Tanah Dusun sungai Lintuni di Kal Teng ia bertemu Pembakal Bonang yang telah lama mencarinya Pelurupun menembus kulit tubuhnya darahpun tumpah di Bumi Pertiwi dan saat itulah ia menghembuskan nafas terakhirnya Peristiwa ini terjadi pada 26 Januari 1866 Haji Buyasin gugur sebagai pahlawan dan sekaligus mujahid meninggal dalam usia muda 29 tahun Jenazah Haji Buyasin yang pernah menguasai dan memimpin Benteng Tabanio di serahkan kepada Belanda di Banjarmasin oleh Pangeran Soeria Winata Bupati Martapura Kemudian oleh masyarakat di makamkan di lokasi makam Mesjid Jami Lama di tepi Sungai Martapura Pasar Lama Bidang PSK Bidang Permuseuman dan Kepurbakalaan sekarang telah melakukan Survei di lokasi ini tetapi tidak menemukan Makam Haji Buyasin di antara makam makam yang ada Mungkin hal ini di sebabkan adanya kerusakan tanah akibat erosi Sungai Martapura Lokasi makam makam di tempat ini mengalami perubahan yaitu menyempit banyak makam makam yang runtuh dan hilang yang semula berada di tanah sekarang lenyap ke tengah sungai martapura Masjid Jami Banjarmasin sendiri telah lama di pindahkan lebih ke tengah yang sekarang ini berada di pinggir jalan Mesjid Kelurahan Mesjid Jami Surgi Mufti Kecamatan Banjar Utara Banjarmasin Dahulu lebih di kenal dengan Kampung Masigit Sumber https tanahlautonline blogspot com Diarsipkan 2023 06 26 di Wayback Machine 1 2 3 4 Daftar isi 1 Pemakaman 2 Pranala luar 3 Catatan kaki 4 Lihat pulaPemakaman suntingSetelah tertembak dan mwninggal mayatnya dibawa Pangeran Soeria Winata Bupati Martapura ke Banjarmasin untuk diserahkan kepada pemerintah Belanda Kemudian jasad yang telah kaku itu dikebumikan di dekat Masjid Jami Lama Banjarmasin pada tanggal 27 Januari 1866 Sayangnya orang orang sekarang kehilangan jejak di mana kuburan Haji Buyasin berada sebab di situ banyak kuburan tua tanpa identitas yang mungkin salah satunya adalah kuburan pahlawan muda Kalimantan ini Namnya diabadikan sebagai nama RSUD Hadji Boejasin di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Pranala luar suntinghttps web archive org web 20160822204433 http kabarbanjarmasin com posting di mana kuburan pahlawan haji buyasin htmlCatatan kaki sunting Verzameling der merkwaardigste vonnissen gewezen door de Krijgsraden te velde in de Zuid en Ooster afdeeling van Borneo gedurende de jaren 1859 1864 bijdrage tot de geschiedenis van den opstand in het Rijk van Bandjermasin dalam bahasa Belanda Ter Landsdrukkerij 1865 hlm 53 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 13 Diakses tanggal 2021 09 06 Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde 14 Batavia 1864 hlm 391 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 13 Diakses tanggal 2021 09 06 Parameter lg yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Netherlands Departement van Zaken Oversee Verslag van bestuur en staat van Nederlandsch Indie 1 Netherlands Departement van Zaken Oversee 1869 hlm 19 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 13 Diakses tanggal 2021 09 06 Parameter lg yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Maaten Klaas 1896 Indische oorlogen een boek ten dienste van den jongen dalam bahasa Belanda Ter Landsdrukkerij hlm 95 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 17 Diakses tanggal 2023 06 17 Lihat pula suntingSoeria Winata Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Haji Buyasin amp oldid 24007940