www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Karakteristik teknik bahan pertanian berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Januari 2018 Karakteristik teknik bahan pertanian adalah sifat fisik dari bahan pertanian yang dianalisis dengan tujuan memudahkan dalam mendesain proses dan alat dan mesin yang terkait dengan penanganan dan aplikasi bahan pertanian Contoh bahan pertanian yaitu benih pupuk hasil pertanian hingga limbah biologis hasil aktivitas pertanian Sifat fisik yang dianalisis adalah ukuran sederhana bentuk panjang luas permukaan volume massa massa jenis sifat listrik sifat panas mencakup konduktivitas difusivitas kemampuan pindah panas dan sebagainya karakteristik air mencakup kadar air higroskopisitas kadar air kesetimbangan dan sebagainya sifat optik tegangan mekanis rheologi sifat aerodinamika dan hidrodinamika dan sebagainya Karakteristik tak langsung seperti gesekan yang terjadi antara bahan pertanian dan bahan pertanian dengan media lain serta kerusakan mekanik dan fisik juga dianalisis Umbi salah satu spesies talas xanthosoma sagittifolium sedang diuji sifat rheologi di Institut Pertanian Bogor Daftar isi 1 Ukuran sederhana 1 1 Bentuk dan ukuran 1 2 Luas permukaan 1 3 Volume dan massa jenis 1 4 Porositas 2 Reologi 3 Sifat aero hidrodinamika 4 Gesekan pada bahan pertanian 5 Sifat optis bahan pertanian 5 1 Interaksi cahaya 5 2 Pemrosesan gambar 6 Sifat panas bahan pertanian 6 1 Panas jenis bahan pertanian 6 1 1 Persamaan empiris 6 1 2 Kalorimeter 6 1 3 Metode guarded plate 6 2 Konduktivitas panas 7 Referensi 8 Bahan bacaan terkait 9 Pranala luar 9 1 Contoh penelitianUkuran sederhana suntingBentuk dan ukuran sunting Fungsi dari kebanyakan mesin pertanian sangat dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran bahan yang diproses Contoh mesin tanam ayakan sifter dan saringan membutuhkan pengetahuan mengenai dimensi ukuran bahan yang diproses agar dapat bekerja dengan baik Pada proses tertentu selain bentuk juga kerapatan bahan bulk density Bentuk produk juga mempengaruhi koefisien pengepakan dalam suatu kontainer Koefisien pengepakan secara teoretis nilainya mudah dihitung jika diasumsikan bahwa bentuk bahan adalah bulat sempurna Namun kenyataan di lapangan tidak ada bahan pertanian yang memiliki bentuk bulat sempurna Selain itu bentuk bahan pertanian juga dapat berubah akibat proses penanganan yang tidak benar sehingga menimbulkan kerusakan mekanis Indeks bentuk yang sering digunakan adalah kebulatan roundness sphericity rasio kebulatan rasio aksial dan sebagainya Berikut adalah deskripsi bentuk bahan pertanian 1 Bentuk DeskripsiBulat Mendekati bolaOblate Pipih di ujung tangkaiOblong Diameter vertikal gt diameter horizontalMengerucut conic Mengecil ke arah ujungOvate Berbentuk telur agak lebar di ujung tangkaiBlique Sumbu yang berhubungan dengan tangkaiObovate Kebalikan dari ovateEliptik Mendekati bentuk elipsoidTruncate Memiliki dua akhir bertingkat atau rataBerrusuk Potongan melintang ke dalam sisi sisi lebih atau kurang sikuRegular Bentuk potongan horisontal mendekati lingkaranIrregular Bentuk potongan melintang horisontal menyimpang dari lingkaranLuas permukaan sunting Luas permukaan bahan bahan hasil pertanian bermanfaat untuk berbagai kebutuhan seperti menentukan kapasitas laju fotosintesis menentukan hubungan tanaman tanah dan air transpirasi evapotranspirasi menentukan efisiensi penggunaan pestisida hingga pengujian kualitas produk hasil pertanian misal kualitas daun tembakau Metode yang digunakan adalah planimeter di mana bayangan benda diproyeksikan di atas kertas lalu luas bayangan benda Metode lain yang lebih maju adalah dengan menggunakan alat yang disebut dengan air flow planimeter Perkembangan teknologi sinar laser dan optik yang dihubungkan dengan komputer mempercepat proses ini dengan fasilitas pemrosesan gambar image processing Berdasarkan teori bahan 2 ditemukan bahwa VS 136p displaystyle frac V S geq frac 1 36 pi nbsp di mana V displaystyle V nbsp adalah volume m3 S displaystyle S nbsp adalah luas permukaan bahan yang berbentuk cembung m2 Volume dan massa jenis sunting Volume dan massa jenis berbagai produk pertanian berperan penting pada teknologi proses dan dalam evaluasi kualitas produk Penggunaan sifat ini ada pada teknologi pengeringan penyimpanan penentuan tingkat kemasakan buah dan lain lain Umumnya keduanya diukur secara bersamaan menggunakan metode displacement perpindahan massa setelah berat bahan diukur V mwr displaystyle V frac m w rho nbsp di mana V displaystyle V nbsp adalah volume bahan m3 Mw displaystyle M w nbsp adalah massa air yang dipindahkan kg dan r displaystyle rho nbsp adalah massa jenis air kg m3 Beberapa jenis bahan pertanian dapat menyerap air selama pengukuran menggunakan metode ini sehingga perlu diganti dengan fluida lain misal toluena yang hampir tidak diserap oleh bahan pertanian Porositas sunting Porositas bahan dan gabungan sejumlah bahan curah berperan penting dalam pengeringan karena mempengaruhi pergerakan air dan udara di dalam bahan bahan tunggal atau di antara bahan bahan curah Porositas merupakan rasio antara volume rongga terhadap volume total produk Reologi suntingLihat pula Reologi Tegangan mekanika dan Deformasi mekanika Bahan pertanian merupakan benda yang dapat terus menerus terpapar gaya selama pemrosesan dari pemanenan pengemasan pemrosesan transportasi dan penyimpanan Sehingga pengetahuan tentang sifat reologi penting untuk mencegah kerusakan dan mengefisiensikan proses penanganan bahan pertanian Istilah reologi yang umum seperti modulus Young kekuatan tensil dan sebagainya dapat diaplikasikan Beberapa ilmuwan seperti Mohsenin Sitkei dan Tsytovich menggunakan istilah bioyield point untuk menggambarkan sifat reologi yang tidak ditemui pada bahan lain Bioyield point adalah titik pada kurva tegangan deformasi di mana tegangan berkurang atau konstan dengan peningkatan deformasi 3 Titik ini mencerminkan sensitivitas dari bahan biologis terhadap kerusakan Definisinya hampir sama dengan yield point hanya berbeda bentuk ketika diaplikasikan ke dalam kurva Berikut adalah tabel sifat reologi beberapa bahan pertanian 3 Bahan Beban pada puncak N Tegangan pada puncak N mm2 Regangan pada puncak Beban ketika patah N Tegangan ketika patah N mm2 Regangan ketika patah Beban pada titik yield N Tegangan pada titik yield N mm2 Regangan pada titik yield Modulus Young N mm2 Beras 25032 16 46 18 79 25032 16 46 18 79 5482 0 3 61 6 24 85 79Jagung 15085 9 92 28 95 15085 9 92 28 95 3460 0 2 28 12 51 31 06Sorgum 15034 9 89 39 82 15034 9 89 39 82 5147 0 3 39 28 69 26 83Cowpea 15015 9 87 29 49 15012 9 87 29 50 3197 0 2 10 10 97 24 62Garri 15031 9 89 40 27 15031 9 89 40 27 5015 1 3 30 27 75 22 37Catatan Garri adalah adonan yang dibuat dari tepung tapioka makanan khas wilayah Afrika BaratSifat aero hidrodinamika sunting nbsp Koefisien hambat berbagai bentuk dasar bendaLihat pula Aerodinamika dan Hidrodinamika Penanganan bahan pertanian sering kali memanfaatkan sifat ketahanannya terhadap udara dan air misal penanganan biji bijian menggunakan elevator biji bijian tipe konveyor udara Hal yang paling mudah terliat seperti kayu yang telah ditebang juga dipindahkan ke tempat lain dengan dialirkan di sungai Penanganan lain seperti pemisahan endosperma gandum dari sekamnya menggunakan sifat kelajuan terminal terminal velocity dari gandum dan sekamnya dengan menggunakan kipas udara berkecepatan tertentu sehingga mampu menerbangkan sekam namun tidak menerbangkan endosperma gandum Benda yang berada dalam medium mengalir menerima gaya friksi dan gaya tekan yang diistilahkan dengan gaya hambat drag force Besarnya gaya hambat dihitung dengan persamaan Fd CdAprv22 displaystyle F d C d A p frac rho v 2 2 nbsp dengan Cd displaystyle C d nbsp adalah koefisien hambat Ap displaystyle A p nbsp adalah luas penampang bahan m2 r displaystyle rho nbsp adalah massa jenis fluida kg m3 dan v displaystyle v nbsp adalah laju aliran fluida Berikut adalah koefisien hambat dan kecepatan terminal dari berbagai bahan pertanian 4 Jenis produk Koefisien hambat Kecepatan terminal m s Gandum 0 500 85 5 9 68 41 9 06 5 Barley 0 500 98 5 7 67 23 7 24 5 Jagung 0 56 0 7 11 4Lentil 0 76 5 10 40 10 47 5 Kacang arab 0 81 5 14 47 16 27 5 Kedelai 0 45 14 5Oat 0 47 0 51 6 6Kentang 0 64 32 0Apel 42 0Aprikot 34 0Ceri 24 0Persik 42 44Plum 32 34Gesekan pada bahan pertanian suntingGesekan pada banyak kasus sangat penting untuk dianalisis pada semua bidang teknik pertanian Gesekan selalu terjadi pada beberapa bentuk selama pergerakan bahan dan mempengaruhi gaya yang dihasilkan Di dalam silo dan struktur penyimpanan lainnya beban vertikal pada dinding ditentukan oleh koefisien gesekan Selama pemindahan secara pneumatis khususnya pada bahan berkonsentrasi tinggi gesekan antara bahan dengan dinding merupakan hambatan yang cukup penting Elemen tertentu pada alat pengangkut misalnya konveyor skrup dapat dihitung jika koefisien gesekan diketahui Perilaku produk curah dan butiran sangat tergantung pada nilai koefisien gesekan Gesekan berperan selama proses pemotongan dan pengepresan produk pertanian Di bawah ini merupakan tabel koefisien gesek beberapa bahan pertanian 6 Perhitungan gaya geseknya sama dengan perhitungan gaya gesek biasa Bahan Permukaan Koefisien gesekstatis Koefisien gesekdinamisAlfalfa pelet Baja 0 22 0 17Alfalfa pelet Kayu 0 39 0 28Alfalfa potongan Baja 0 37 0 34Alfalfa potongan Kayu 0 49 0 37Barley Beton 0 52Barley Kayu 0 31Barley Lembaran logamgalvanis 0 31Jagung pipil Beton 0 35 0 54Jagung pipil Kayu 0 37Jagung pipil Lembaran logamgalvanis 0 37Jagung pipil Polietilena 0 38Jagung pipil Teflon 0 12Jagung pipil Karet 0 44Jagung fermentasi Baja 0 60 0 66 0 70Oat Beton 0 44Oat Kayu 0 29Oat Lembaran metalgalvanis 0 24Cangkang kerang Baja 0 38 0 35Cangkang kerang Kayu 0 60Beras Baja 0 45Beras Kayu 0 44Kedelai Beton 0 52Kedelai Kayu 0 35Kedelai Lembaran logamgalvanis 0 20Kedelai Karet 0 22Jerami Baja 0 20 0 30Gandum Beton 0 51Gandum Kayu 0 31Gandum Lembaran logamgalvanis 0 10 nbsp Sudut tenang dari suatu tumpukan bahan curahKetika suatu bahan curah atau butiran dikeluarkan dari bukaan bagian bawah silo funneling atau ketika ditumpahkan ke lantai silo dan membentuk tumpukan filling koefisien gesek antar partikel akan mempengaruhi sudut kemiringan tumpukan dari dasar ke puncak tumpukan Sudut ini disebut dengan sudut tenang angle of repose Pengetahuan mengenai sudut tenang ini penting dalam mendesain silo dan mesin pemanen kombinasi yang dilengkapi dengan penampungan hasil panen Sudut tenang bahan pertanian ketika dalam proses funneling dan filling dapat berbeda Umumnya sudut tenang meningkat ketika kadar air bahan lebih tinggi 6 Berikut adalah sudut tenang beberapa bahan pertanian 6 7 Bahan Sudut tenang derajat Abu kayu 40 Kulit kayu 45 Bekatul 30 45 Kapur 45 Biji Clover 28 Kelapa parut 45 Biji kopi segar 35 45 Tanah 30 45 Tepung jagung 30 40 Tepung terigu 45 Malt 30 45 Urea butiran 27 8 Gandum 27 41 Barley 28 34 6 Jagung pipil 27 38 Biji flax 25 Oat 32 Beras 34 36 Kedelai 29 Sifat optis bahan pertanian suntingPenggunaan cahaya dalam pertanian utamanya terkait dengan pensortiran bahan pertanian secara otomatis yang dideteksi dengan berbagai spektrum cahaya dari infra merah sampai ultra ungu Indikator yang dapat diukur dari penggunaan sifat optis ini antara lain kadar nutrisi kadar air kepadatan buah dan kondisi fisik luar Selain itu sifat optis juga digunakan dalam pemanenan misalnya untuk mengukur kadar gula dalam buah sebelum dipetik untuk mendapatkan hasil kematangan yang optimal Selain untuk pengujian kualitas cahaya juga digunakan untuk berbagai proses fisik dan kimiawi seperti pengeringan karena cahaya infra merah berintensitas tinggi mampu menguapkan sejumlah besar air yang terkandung di dalam bahan pertanian dan reaksi fotokimia pada bahan pertanian 6 Interaksi cahaya sunting nbsp Cohtoh grafik yang dihasilkan dari pengukuran nilai reflektan apel Setiap bahan pertanian mempunyai grafik yang unik Interaksi antara cahaya dan bahan pertanian terdiri dari reflektan absorban dan transmitan kesemuanya dihitung dalam satuan rasio atau persen terhadap sejumlah cahaya yang dipaparkan ke bahan pertanian Reflektan adalah sejumlah cahaya yang dipantulkan oleh bahan pertanian absorban adalah sejumlah cahaya yang diserap oleh bahan pertanian dan transmitan adalah sejumlah cahaya yang diteruskan oleh bahan pertanian Umumnya yang diukur adalah reflektan dan transmitan dan selisihnya adalah absorban Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut I R A T displaystyle I R A T nbsp Dengan I displaystyle I nbsp adalah jumlah intensitas awal cahaya yang dipaparkan ke buah R displaystyle R nbsp adalah reflektan A displaystyle A nbsp adalah absorban dan T displaystyle T nbsp adalah transmitan Satuannya dapat berbeda beda pada setiap jenis alat ukur Pemrosesan gambar sunting Pemrosesan gambar terkait dengan sifat cahaya tampak dengan indikator berupa sistem warna hue dapat berupa RGB maupun CMYK value tingkat kecerahan warna dan chroma tingkat kejenuhan warna Pemrosesan gambar digunakan untuk membandingkan penampakan dari luar untuk menentukan kualitas dan ukuran bahan pertanian Misal digunakan dalam sistem sortasi bunga yang baru dipanen dengan memperhatikan warna yang dimiliki bunga Sifat panas bahan pertanian suntingSifat panas pada bahan pertanian penting dalam berbagai proses pemanasan misal pengeringan dehidrasi evaporasi sterilisasi pasteurisasi dan perebusan dan pendinginan pembekuan pengeringan beku pendinginan sehingga energi yang digunakan untuk melakukan proses tersebut optimal dan tidak banyak yang terbuang Karena dalam pertanian industri jumlah bahan pertanian yang diproses bisa sangat banyak Sifat panas yang diukur yaitu panas jenis konduktivitas panas dan difusivitas panas Panas jenis bahan pertanian sunting Panas jenis adalah sejumlah panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan temperatur satu unit massa sebanyak satu derajat Panas jenis dalam satuan SI adalah kJ kgK Begitu panas jenis diketahui jumlah panas yang dibutuhkan Q displaystyle Q nbsp untuk menaikan temperatur zat bermassa M displaystyle M nbsp dari temperatur awal T1 displaystyle T 1 nbsp ke temperatur akhir T2 displaystyle T 2 nbsp dapat dihitung dengan rumus Q MCp T2 T1 displaystyle Q MC p T 2 T 1 nbsp Berikut adalah tabel yang berisi nilai panas jenis beberapa bahan pertanian 6 Bahan Kadar air basis basah Panas jenis kJ kgK di atas titik beku Panas jenis kJ kgK di bawah titik bekuAvokad 65 3 30 1 66Apel 75 85 3 72 4 02Beras 12 0 1 65Daging ayam 74 3 53 1 77Daging domba muda 90 3 89Daging kalkun 64 3 28 1 65Daging sapi otot 60 49 2 90 1 46Daging sapi otot 54 45 2 80 1 41Gandum keras 9 2 1 55Gandum lunak 9 0 1 57Ham otot 74 56 3 08 1 55Ikan cod fillet 80 3 68 1 85Ikan tuna utuh 70 3 43 1 72Jagung 14 7 2 03Jamur 90 3 94Jeruk 87 3 90 1 96Kacang tanah dengan kulit 6 1 82 0 92Kacang tanah dengan kulit sangrai 2 1 72 0 87Keju Cheddar 37 2 60 1 31Keju Cottage 60 70 3 27Kentang rebus 80 3 64Kentang segar 75 3 52Kentang sup 88 3 94Makaroni 12 5 13 5 1 84Marshmallow 17 2 10 1 05Mentega 16 2 07 1 04Oat 12 0 1 67Pecan 3 1 75 0 88Pistachio segar 39 2 3Pistachio kering 8 1 1Persik segar 89 3 90 1 96Plum segar 75 78 3 52Susu lemak 3 7 87 3 85 1 94Tepung terigu 12 13 5 1 84Tin kering 23 2 25 1 13Tin segar 78 3 63 1 82Tomat matang 94 4 03 2 02Wortel 86 90 3 88 1 95Metode penentuan panas jenis dapat dilakukan dengan persamaan empiris metode pencampuran dengan kalorimeter metode guarded plate dan metode kalorimeter penskalaan diferensial Persamaan empiris sunting Dengan persamaan empiris Siebel 9 untuk temperatur di atas titik beku Cp 0 837 3 349Mw displaystyle C p 0 837 3 349M w nbsp Untuk temperatur di bawah titik beku Cp 0 837 1 256Mw displaystyle C p 0 837 1 256M w nbsp Dengan Cp displaystyle C p nbsp adalah panas jenis kJ kgK dan Mw displaystyle M w nbsp adalah kadar air bahan pertanian yang dinilai dalam bentuk rasio terhadap total massa bahanPersamaan empiris lainnya yaitu persamaan Choi dan Okos 6 Cp 4 180Xw 1 711Xp 1 928Xf 1 547Xc 0 908Xa displaystyle C p 4 180X w 1 711X p 1 928X f 1 547X c 0 908X a nbsp dengan Xw displaystyle X w nbsp adalah fraksi massa air Xp displaystyle X p nbsp adalah fraksi massa protein Xf displaystyle X f nbsp adalah fraksi massa lemak Xc displaystyle X c nbsp adalah fraksi massa karbohidrat dan Xa displaystyle X a nbsp adalah fraksi massa abuPersamaan lain dalam menentukan panas jenis bahan segar berdasarkan kadar air dan panas jenis bahan kering yang telah diketahui sebelumnya yaitu 10 Cp C0 Cwu1 u displaystyle C p frac C 0 C w u 1 u nbsp Di mana C0 displaystyle C 0 nbsp adalah panas jenis bahan kering J kgK Cw displaystyle C w nbsp adalah panas jenis air J kgK dan u displaystyle u nbsp adalah kadar air basis basah bahan Persamaan empiris umum lainnya dapat ditemukan dengan variabel dan derajat error yang bervariasi seperti persamaan Lamb dan Dominguez serta persamaan Heldman dan Singh Kalorimeter sunting nbsp KalorimeterArtikel utama kalorimeter Setiap kalorimeter memiliki konstanta yang bervariasi yang biasanya dikalibrasi secara periodik atau sebelum dilakukan pengujian Kalorimeter bekerja dengan menggunakan prinsip pencampuran panas yang sangat efisien di mana panas yang keluar dari sistem sangatlah sedikit Panas yang dihasilkan didapatkan dari pengukuran fluida yang digunakan di dalam kalorimeter biasanya air sebelum dan sesudah pengujian dikalibrasikan dengan konstanta kalorimeter Metode guarded plate sunting Metode ini memanfaatkan plat logam yang mengelilingi dan memanaskan bahan pertanian 11 Bahan pertanian dipanaskan dengan pemanasan listrik Energi listrik yang dikeluarkan dibandingkan dengan perbedaan panas yang didapatkan bahan pertanian Persamaam umum yang digunakan yaitu Q CpmsDT VI8h displaystyle Q C p m s Delta T VI theta eta nbsp Dengan Q displaystyle Q nbsp adalah panas yang dihasilkan Joule J Cp displaystyle C p nbsp adalah panas jenis kJ kgK ms displaystyle m s nbsp adalah massa sampel kg DT displaystyle Delta T nbsp adalah perubahan temperatur K V displaystyle V nbsp adalah tegangan listrik Volt I displaystyle I nbsp adalah kuat arus listrik ampere 8 displaystyle theta nbsp adalah waktu pemanasan detik dan h displaystyle eta nbsp adalah efisiensi pemanasan Konduktivitas panas sunting Artikel utama Konduktivitas panas Konduktivitas panas adalah parameter yang menunjukan kemampuan bahan untuk mentransmisikan panas dari satu titik ke titik lainnya dari bahan tersebut dalam satuan waktu tertentu Pengetahuan dari sifat ini bermanfaat untuk berbagai aplikasi di antaranya untuk menentukan waktu sterilisasi dari proses pengalengan bahan pangan menentukan besarnya energi yang digunakan dalam proses pemanasan atau pendinginan dan menentukan lama pendinginan pembekuan Besarnya nilai konduktivitas panas dari suatu bahan bergantung pada struktur fisik densitas temperatur komposisi kimia air protein lemak dan sebagainya dan fase bahan padat cair atau gas Secara umum konduktivitas diilustrasikan dengan persamaan dQd8 kAdTdx displaystyle frac dQ d theta kA frac dT dx nbsp di mana Q displaystyle Q nbsp adalah panas yang diberikan Joule 8 displaystyle theta nbsp adalah waktu detik T displaystyle T nbsp adalah temperatur K x displaystyle x nbsp adalah panjang atau tebal m A displaystyle A nbsp adalah luas penampang m2 dan k displaystyle k nbsp adalah konduktivitas termal W mK Berikut adalah tabel konduktivitas dan difusivitas termal beberapa bahan pertanian Bahan Konduktivtas termal W mK Difusivitas termal m2 jam KeteranganApel 0 342 0 000399 Kadar air 85 12 Beras 0 35 kadar air 15 13 Daging ayam 0480 0 488 14 Daging babi paha 1 23 kadar lemak 6 kadar air 72 temperatur 8oC tegak lurus dengan ruas otot 15 Daging babi paha 1 41 kadar lemak 6 kadar air 72 temperatur 8oC sejajar dengan ruas otot 15 Daging babi strip loin 0 388 0 000372 15 Daging sapi cincang 0 452 kadar lemak 3 kadar air 74 6 16 Gandum biji 0 129 0 000307 kadar air 10 3 17 Grapefruit daging buah 0 462 18 Grapefruit kulit buah 0 237 18 Jagung pipil curah 0 159 0 000326 kadar air 14 7 17 Jeruk Valencia daging buah 0 435 18 Jeruk Valencia kulit buah 0 179 18 Kacang merah 0 102 Kadar air 11 5 19 Kayu oak 0 208 0 000380 tegak lurus serat kayu 20 Kayu oak 0 342 0 000640 sejajar serat kayu 20 Kayu pinus 0 104 0 000270 tegak lurus serat kayu 20 Kayu pinus 0 242 0 000622 sejajar serat kayu 20 Kedelai curah 0 106 kadar air 11 2 21 Keju cheddar 0 310 kadar air 37 22 Keju mozarella 0 370 kadar air 45 4 22 Kentang 0 648 0 000616 23 Krim 0 310 kadar lemak 47 5 kadar air 48 24 Mentega 0 210 kadar air 16 5 22 Minyak jagung 0 170 25 Minyak kacang tanah 0 167 26 Persik segar 0 581 0 000504 kadar air 89 14 27 Pistachio tunggal 0 112 kadar air 10 28 Pistachio curah 0 030 kadar air 10 28 Susu 0 550 0 580 Kadar lemak 3 7 kadar air 83 27 Susu skim 0 573 kadar air 89 9 24 Susu skim bubuk 0 258 kadar air 4 29 Tin kering 0 310 0 000306 kadar air 40 27 Referensi sunting Mohsenin Nuri N 1965 Terms Definitions and Measurements Related to Mechanical Harvesting of Selected Fruits and Vegetables Pennsylvania State University Bonnesen Tommy Fenchel Werner 1948 Theorie der konvexen Korper ISBN 0 8284 0054 7 a b Ogunlela A O Some Rheological and Frictional Properties of Soils and Agricultural Grains PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 03 04 Diakses tanggal 19 September 2013 Suastawa I Nengah 2005 Sifat dan Fenomena Aero Hidrodinamika Institut Pertanian Bogor a b c d e f g h Gursoy S Guzel E 2010 Determination of Physical Properties of Some Agricultural Grains PDF Research Journal of Applied Sciences Engineering and Technology Maxwell Scientific Organization 2 5 492 498 ISSN 2040 7467 Diakses tanggal 18 September 2013 a b c d e f Stroshine Richard L 1998 Physical Properties of Agricultural Material and Food Products PDF Purdue University Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2014 08 29 Diakses tanggal 19 September 2013 Clover Thomas J Pocket Ref Littleton Colorado Sequoia Publishing Inc 1998 Salinan arsip PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 04 12 Diakses tanggal 2013 09 18 Smith P G 2011 Introduction to Food Process Engineering 2nd ed Springer ISBN 978 1 4419 7661 1 Diakses tanggal 19 September 2013 Jirickova Milena Pavlik Zbysek Cerny Robert 2006 Thermal Properties of Biological Agricultural Materials PDF Diakses tanggal 20 September 2013 Zarr Robert R Healy William 2002 Design Concepts for a New Guarded Hot Plate Apparatus for Use Over an Extended Temperature Range PDF Insulation Materials Testing and Applications ASTM International ISBN 0 8031 2898 3 Diakses tanggal 19 September 2013 Parameter first3 tanpa last3 di Authors list bantuan Parameter first4 tanpa last4 di Authors list bantuan Pemeliharaan CS1 Tanpa pipa link Bennett A H Chace Jr W G Cubbedge R H 1969 Heat Transfer Properties and Characteristics of Appalachian Area Red Delicious Apples ASHRAE Transactions 75 133 142 Kameoka T Odaka S 1986 Thermal Conductivity of Rough Rice China Academic Publishers a b Sweat V E Haugh C G 1974 A Thermal COnductivity Probe for Small Food Samples Transactions of ASAE 17 1 56 58 a b c Lentz C P 1961 Thermal Conductivity of Meats Fats Gelatin Gels and Ice Food Technology 15 5 243 247 Baghe Khandan M S Okos M R Sweat V E 1982 The Thermal Conductivity of Beef as Affected by Temperature and Composition Transactions of ASAE 25 4 1118 1122 a b Kazarian E A Hall C W 1965 Thermal Properties of Grain Transactions of ASAE 8 1 33 48 a b c d Bennett A H Chace Jr W G Cubbedge R H 1964 Thermal Conductivity of Valencia Orange and Marsh Grapefruit Rind and Juice Vesicles ASHRAE Transactions 70 256 259 Zuritz C A Sastry S K McCoy S C Murakami E G Blaisdell J L 1989 A Modified Fitch Device for Measuring the Thermal Conductivity of Small Food Particles Transactions of ASAE 32 2 711 718 a b c d Kreith F 1967 Principles of Heat Transfer Scranton Pennsylvania International Textbook Company Jasansky A Bilanski W K 1973 Thermal Conductivity of Whole and Ground Soybeans Transactions of ASAE 16 1 100 103 a b c Sweat V E Parmelee C E 1978 Measurement of Thermal Conductivity of Dairy Products and Margarines Journal of Food Process Engineering 2 187 197 Chen Der Sheng A New Method for HTST Sterilization of Particulate Foods a Ph D Thesis Purdue University W Lafayette Indiana a b Spells K E 1961 Thermal COnductivity of Some Biological Fluids Physics in Medicine and Biology 5 2 139 153 Lewis M J 1987 Physical Properties of Foods and Food Processing Systems Deerfield Beach Florida VCH Publishers Charm S E 1971 The Fundamentals of Food Engineering AVI Publishing Company a b c ASHRAE 1989 Thermal Properties of Foods dalam ASHRAE Handbook of Fundamentals American Society of Heating Refrigerating and Air COnditioning Engineers Atlanta Georgia a b Hsu M H Mannapperuma J D Singh R P 1991 Physical and Thermal Properties of Pistachios Journal of Agricultural Engineering Research 49 311 321 Farrall A W Chen A C Wang P Y Dhanak A M Hendrick T I Heldman D R 1970 Thermal Conductivity of Dry Milk in a Packed Bed Transactions of ASAE 13 3 391 394 Bahan bacaan terkait suntingMohsenin Nuri N 1986 Physical Properties of Plant and Animal Materials Structure Physical Characteristics and Mechanical Properties Gordon and Breach ISBN 0 677 21370 0 Albaloushi Nabil S Rheological Behaviour of Tomato Fruits Affected by Various Loads Under Storage Conditions PDF American Journal of Engineering Research 02 03 36 43 ISSN 2320 0847 Diakses tanggal 19 September 2013 Sitkei Gyorgy 1986 Mechanics of Agricultural Materials Elsevier ISBN 0 444 41940 3 Pranala luar sunting nbsp Portal Pertanian Contoh penelitian sunting Adhiguna Rizky Tirta Karakteristik teknik proses kristalisasi kopi ginseng instan rendah kafein repository ipb ac id Diakses tanggal 17 September 2013 Wahyuniningsih Dewi Nurna Karakteristik Temperatur dan Aliran Larutan Nutrisi Tanaman Tomat Lycopersicum Esculentum Mill Pada Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique NFT repository ipb ac id Diakses tanggal 17 September 2013 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Karakteristik teknik bahan pertanian amp oldid 21511753