www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini mengenai bahan bangunan Untuk istilah filosofi lihat Konkrit filosofi Dalam konstruksi beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland yang terdiri dari agregat mineral biasanya kerikil dan pasir semen dan air Menaruh sebuah lantai beton untuk bangunan komersialBiasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan Sebenarnya beton tidak menjadi padat karena air menguap tetapi semen berhidrasi mengrekatkan komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti batu Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan struktur bangunan fondasi jalan jembatan penyeberangan struktur parkiran dasar untuk pagar gerbang dan semen dalam bata atau tembok blok Nama lama untuk beton adalah batu cair Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi seperti beton ringan beton semprot eng shotcrete beton fiber beton berkekuatan tinggi beton berkekuatan sangat tinggi beton mampat sendiri eng self compacted concrete dll Saat ini beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia Daftar isi 1 Sejarah 2 Kelebihan dan Kekurangan Beton 3 Sifat beton 4 Standar mutu di Indonesia 5 Referensi 6 Lihat pula 7 Pranala luarSejarah SuntingPenggunaan beton dan bahan bahan vulkanik seperti abu pozzolan sebagai pembentuknya telah dimulai sejak zaman Yunani dan Romawi bahkan mungkin sebelumnya Dengan campuran kapur pozzolan dan batu apung bangsa Romawi banyak membangun infrastruktur seperti akuaduk bangunan drainase dan lain lain Di Indonesia penggunaan yang serupa bisa dilihat pada beberapa bangunan kuno yang tersisa Benteng Indrapatra di Aceh yang dibangun pada abad ke 7 oleh kerajaan Lamuri bahan bangunannya berupa kapur tanah liat dan batu gunung Orang Mesir telah menemukan sebelumnya bahwa dengan memakai aditif debu vulkanik mampu meningkatkan kuat tekan beton Penggunaan beton secara masif diawali pada permulaan abad 19 dan merupakan awal era beton bertulang Pada tahun 1801 F Coignet menerbitkan tulisannya mengenai prinsip prinsip konstruksi dengan meninjau kelembapan bahan beton terhadap taruknya Pada tahun 1850 J L Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen untuk dipamerkan dalam Expo tahun 1855 di Paris J Moiner seorang ahli taman dari Prancis mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi taruknya yang digunakan untuk tanamannya Pada tahun 1886 Koenen menerbitkan tulisan mengenai teori dan perancangan struktur beton C A P Turner mengembangkan pelat slab tanpa balok tahun 1906 Kelebihan dan Kekurangan Beton SuntingKelebihan beton adalah dapat mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi Selain itu pula beton juga memiliki kekuatan mumpuni tahan terhadap temperatur yang tinggi dan biaya pemeliharaan yang murah Sedang kekurangannya adalah bentuk yang telah dibuat sulit diubah tanpa kerusakan Pada struktur beton jika ingin dilakukan penghancuran maka akan mahal karena tidak dapat dipakai lagi Beda dengan struktur baja yang tetap bernilai Berat dibandingkan dengan kekuatannya dan daya pantul yang besar Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun lemah dalam tariknya Jika struktur itu langsung dan tidak diberi perkuatan yang cukup akan mudah gagal Menurut perkiraan kasar nilai kuat tariknya sekitar 9 5 kuat tekannya Maka dari itu perkuatan sangat diperlukan dalam struktur beton Perkuatan yang umum adalah dengan menggunakan tulang baja yang jika dipadukan sering disebut dengan beton bertulang 1 Sifat beton SuntingSebagaimana disebutkan sebelumnya beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun kuat tarik yang lemah Untuk kuat tekan di Indonesia sering digunakan satuan kg cm dengan simbol K untuk benda uji kubus dan fc untuk benda uji silinder Kuat hancur dari beton sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor Jenis dan kualitas semen Jenis dan lekak lekul bidang permukaan agregat Kenyataan menunjukkan bahwa penggunaan agregat akan menghasilkan beton dengan kuat tekan dan kuat tarik lebih besar daripada penggunaan kerikil halus dari sungai Perawatan Kehilangan kekuatan sampai dengan sekitar 40 dapat terjadi bila pengeringan diadakan sebelum waktunya Perawatan adalah hal yang sangat penting pada pekerjaan lapangan dan pada pembuatan benda uji Suhu Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu Pada titik beku kuat tekan akan tetap rendah untuk waktu yang lama Umur Pada kekeadaan yang normal kekuatan beton bertambah dengan umurnya 2 Standar mutu di Indonesia SuntingTerdapat dua istilah mutu beton yang berlaku di Indonesia yaitu mutu beton K karakteristik dan Fc Standar mutu beton K dengan satuan kg cm2 mengacu kepada Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 N 1 2 Standar ini mengacu kepada standar Uni Eropa dan lebih umum dikenal oleh para kontraktor Pada sisi lain mutu beton Fc dengan satuan Mpa mengacu pada peraturan baru SNI 03 2847 2002 Standar ini digunakan dalam proyek yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia Jika terdapat hal yang belum terkait dengan SNI terkait beton maka merujuk kepada Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI Benda uji yang digunakan pada mutu beton K berbentuk kubus ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm Perhitungan kuat tekan beton menggunakan perhitungan kg m2 Mutu yang biasa di pakai adalah K100 B0 K125 K175 K200 K250 K300 sampai K500 Benda uji yang digunakan pada mutu beton Fc berbentuk silinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm Perhitungan kuat tekan beton menggunakan satuan Mpa Megapascal Mutu yang biasa di pakai adalah gt fc 10 mpa fc 13 mpa fc 20 mpa fc 30 mpa sampai fc 60 mpa Benda uji silinder dengan ukuran diameter 10 cm x tinggi 20 cm boleh digunakan dengan memakai faktor koreksi benda uji Pada pengujian mutu beton K menggunakan kubus 15x15x15 yang memiliki perbandingan 1 0 83 Cara menghitung konversi dari beton mutu K ke mutu Fc adalah 1 MPa 1 N mm2 10 kg cm2 Contoh pada perhitungan mutu beton K 100 mendapatkan perhitungan 100 10 x 0 83 10 x 0 083 8 3 mpa sehingga mutu beton K 100 jika dikonversikan ke Fc adalah 8 3 Mpa Mutu BetonK Mutu BetonFCK 100 fc 8 3 mpaK 150 fc 12 35 mpaK 175 fc 14 53 mpaK 200 fc 16 60 mpaK 225 fc 18 68 mpaK 250 fc 20 75 mpaK 275 fc 22 83 mpaK 300 fc 24 90 mpaK 400 fc 33 20 mpaK 500 fc 41 50 mpaReferensi Sunting Mulyono Tri 2004 Teknologi Beton Jakarta Penerbit Andi Brook K M dan Murdock L J 1979 Bahan dan Praktik Beton Jakarta Penerbit Erlangga Lihat pula SuntingPengaduk semen Concrete resurfacing beton bertulang Slab on grade foundations Injeksi betonPranala luar Sunting Wikimedia Commons memiliki media mengenai Concrete Inggris History of Concrete pranala nonaktif permanen Struktur Beton Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Beton amp oldid 23415882