www.wikidata.id-id.nina.az
Sistem imun bawaan bahasa Inggris innate immune system genetic immunity native immunity natural immunity inherent immunity 1 adalah mekanisme suatu organisme mempertahankan diri dari infeksi organisme lain yang dapat segera dipicu beberapa saat setelah terpapar hampir semua jenis patogen Sistem kekebalan ini merupakan sistem kekebalan pertama dan melengkapi manusia sejak saat dilahirkan 2 Neutrofil kuning yang sedang menelan bakteri antraks jingga Proses fagositosis ini dilihat dengan mikroskop elektron Sel sel yang terlibat dalam sistem imun bawaan mengenali dan merespon patogen dalam cara yang umum dan memberikan perlindungan tubuh jangka pendek bagi inangnya Sistem sistem imun bawaan menyediakan pertahanan melawan infeksi dan dapat ditemukan pada semua tumbuhan dan hewan 3 Berbagai mikroorganisme penyebab infeksi melakukan penetrasi ke dalam tubuh dengan berbagai mekanisme dan mereka dikategorkan sebagai mikroorganisme patogenik atau patogen Serangan dari patogen ini perlu segera direspons oleh suatu sistem dalam hitungan menit sejak terjadinya infeksi 4 Hal ini disebabkan karena tubuh setiap saat selalu terpapar mikroorganisme termasuk yang berasal dari individu yang terjangkit penyakit Bagian tubuh yang terpapar meliputi permukaan epitelial baik internal maupun eksternal misalnya pada saluran pernapasan dan saluran pencernaan Permukaan mukosa saluran pernapasan memberikan jalan masuk bagi mikroorganisme yang ada di udara dan mukosa saluran pencernaan memberikan jalan serupa bagi mikroorganisme yang menempel pada makanan maupun minuman Gigitan serangga dan luka juga memberikan kesempatan pada mikroorganisme untuk melakukan penetrasi melalui kulit dan kontak langsung dengan individu lain juga membuka kesempatan masuknya patogen melalui kulit maupun mukosa saluran reproduksi 5 Lapisan epitelial epitelia adalah lapisan yang memisahkan bagian dalam tubuh dan dunia luar Sel epitelial membentuk susunan sangat rapat dan segera tergantikan apabila rusak Walaupun demikian pada kondisi tanpa luka gores maupun luka bakar sekalipun patogen dapat melintasi pembatas epitelial dengan mengikatkan diri pada molekul yang terdapat di permukaan epitelial bagian dalam atau membuat suatu infeksi dengan terlebih dulu menempel pada lapisan permukaan atau membentuk sebuah koloni Pada umumnya infeksi hanya terjadi setelah patogen berhasil membentuk koloni pada lapisan permukaan Lebih lanjut penyakit hanya terjadi apabila setelah penetrasi epitelia patogen berhasil membentuk koloni di dalam tubuh sehingga dimungkinkan terjadi perkembangbiakan sel patogen untuk transmisi lebih jauh 6 Komponen komponen yang terlibat dalam sistem imun bawaan adalah Daftar isi 1 Pembatas epitelia 2 Makrofag 3 Neutrofil 4 Sel NK 5 Sel dendritik 6 Referensi 7 Pranala luarPembatas epitelia SuntingEpitelia bagian dalam juga dikenal sebagai epitelia mukosa dengan mensekresikan lendir atau mukus yang kaya akan berbagai glikoprotein yang disebut musin Mikroorganisme yang terbalut mukus dapat tertahan sebelum menempel pada epitelium bahkan terhanyut di dalam aliran mukus yang dipompa oleh denyut silia epitelial Salah satu contoh pertahanan oleh mukus terjadi di dalam saluran pencernaan dengan denyut peristaltik yang berfungsi tidak hanya mendorong makanan tetapi juga patogen Penyakit yang disebabkan karena disfungsi denyut ini biasanya juga disertai oleh perkembangan koloni bakteri pada dinding usus Permukaan epitelia bukan hanya sekadar pagar pembatas yang melindungi tubuh dari infeksi epitelia juga menghasilkan substansi kimiawi yang bersifat mikrobisidal disebut peptida atau protein antimikroba guna menghambat perkembangan mikrob Sebagai contoh sekresi enzim lisozim ke dalam air mata dan air liur sekresi kriptidin dan alfa defensin oleh sel Paneth yang bermukim di dasar usus halus pada area sel punca sekresi peptida kationik seperti beta defensin yang dapat merusak membran sel bakteri terdapat pada epitelia kulit dan saluran pernapasan sekresi protein antimikrobial yang membasahi epitelia paru paru untuk membungkus patogen agar dapat dicerna oleh makrofag dengan fagositosis Permukaan epitelia sering dijumpai koloni bakteri bukan patogenik Bakteri ini berkompetisi dengan patogen untuk memperebutkan nutrisi maupun area koloni Dalam kompetisi tersebut senyawa antimikrobial akan disekresi untuk menghalangi kolonisasi bakteri patogen misalnya sekresi protein kolikin oleh Escherichia coli Ketika bakteri non patogenik tergerus oleh pengobatan antibiotik setelah efek pengobatan berangsur hilang mikroorganisme patogenik sering akan muncul dan menyebabkan penyakit Makrofag SuntingMikroorganisme yang berhasil menembus lapisan epitelial kemudian menempel pada jaringan pada umumnya akan segera dikenali oleh makrofag yang bermukim disekitarnya melalui reseptor reseptor pada permukaan makrofag antara lain reseptor mannosa reseptor scavenger yang mengikat ligan bermuatan reseptor CD14 yang dapat mengikat molekul LPS dari bakteri reseptor komplemenReseptor yang mengenali sel sebagai patogen akan membentuk ikatan dengan sel dan mencetuskan proses fagositosis nbsp Skema sederhana proses fagositosis Makrofag juga menelan partikel tak bergerak seperti kaca atau kelereng tetapi tidak menelan sel yang hidup Reseptor inhibitor yang berada pada permukaan sel makrofag akan membaca tirosina fosfatase sebagai isyarat jangan makan aku 7 Pada saat itu makrofag akan melepaskan sitokin untuk mengaktivasi beberapa proses lain untuk ikut serta Zat yang disekresi termasuk prostaglandin leukotrien peptida C5a yang mengaktivasi molekul adhesi dan meningkatkan permeabilitas pembuluh darah dan merupakan kemokin yang sangat kuat untuk mengundang neutrofil dan monosit serta aktivasi lokal bagi makrofag yang lain nbsp Ilustrasi neutrofil yang bermigrasi ke dalam jaringan setelah proses ekstravasasi Ekstravasasi merupakan proses pertama yang dipicu makrofag untuk merekrut bala bantuan dari sirkulasi darah Sel yang pertama kali tiba adalah neutrofil disusul monosit yang segera terdiferensiasi menjadi makrofag baru Pada tahap tahap berikutnya eosinofil juga bermigrasi menuju lokasi infeksi diikuti oleh limfosit Saat terjadi luka pada pembuluh darah maka plasma darah akan mengaktivasi dua jenjang enzim sistem kinin dan sistem koagulasi Sekresi sitokin lain TNF a IL 1 dan IL 6 memberikan sinyal sistemik kepada hipotalamus jaringan lemak dan otot agar memobilisasi protein dan energi untuk peningkatan suhu tubuh Ketiga hormon juga disebut pirogen endogen karena merupakan zat tubuh inang penyebab demam 8 Umumnya patogen sulit berkembang biak pada suhu yang lebih tinggi 9 hati untuk menginduksi sekresi protein fase akut seperti CRP dan mannan binding lectin Kedua zat ini diperlukan untuk mencetuskan proses opsonisasi komplemen endotelium sumsum tulang untuk memantik migrasi neutrofil ke area infeksi sel dendritik TNF a adalah stimulasi bagi DC untuk bermigrasi ke nodus limfa dan memicu sistem imun adaptifDan efek yang ditimbulkan pada area setempat antara lain TGF a Merekrut sel mast IL 8 Merekrut neutrofil basofil dan sel T ke dalam jaringan MCP 1 Merekrut monosit ke dalam jaringan 10 IL 12 Merekrut sel NK dan neutrofil Sel NK dan neutrofil akan mensintesis PAF bahasa Inggris platelet activating factor dengan stimulasi IL 12 11 IL 12 juga menginduksi diferensiasi sel T CD4 menjadi sel TH1 IL 1 Aktivasi endotelium vaskular limfosit Peningkatan akses bagi sel efektor dan menyebabkan kerusakan pada jaringan IL 6 Aktivasi limfosit dan stimulasi produksi antibodi TNF a Aktivasi endotelium vaskular dan meningkatkan permeabilitas vaskular yang menyebabkan peningkatan kadar IgG protein komplemen dan sel ke dalam jaringan serta meningkatkan penggelontoran cairan tubuh menuju nodus limfa Neutrofil SuntingNeutrofil berpartisipasi pada garda depan dengan kapasitasnya sebagai fagosit yang dominan 12 Seringkali neutrofil direkrut dari dalam sirkulasi darah menuju jaringan dengan panduan kemokin hasil sekresi makrofag dalam proses fagositosis Sepanjang jalan kemotaksis sejauh tidak terhalang oleh lipid dan kanabinoid 13 neutrofil akan terdiferensiasi menjadi dewasa Interaksi neutrofil muda dengan beberapa zat seperti galaktin 3 fMLP IL 8 selektin dan sitokalasin B menjadi salah satu penyebabnya Sesampai di lokasi infeksi neutrofil segera memulai proses fagositosis terhadap sel target seperti bakteri fungi protozoa virus sel terinfeksi virus dan sel tumor 14 dan melepaskan faktor mikrobisidal termasuk ROI bahasa Inggris reactive oxygen intermediate defensin IL 8 dan enzim protease dengan proses degranulasi IL 8 merupakan sitokin yang biasa tersekresi pada saat infeksi radang iskemia maupun trauma dan merupakan penyebab utama akumulasi neutrofil pada suatu lokasi 15 Sebagai fagosit neutrofil mempunyai kemampuan fagositosis yang sama persis dengan makrofag Neutrofil juga melepaskan kemokin yaitu IP 10 yang berfungsi untuk merekrut sel T CD4 16 Namun neutrofil dilengkapi pula dengan reseptor toll like seperti TLR2 bahasa Inggris toll like receptor 2 untuk mendeteksi peptidoglikan milik bakteri dengan gram positif dan TLR4 untuk mendeteksi lipopolisakarida pada mikrob yang mempunyai gram negatif dan reseptor yang dapat mengenali pola molekular terkait patogen PAMP 17 Walaupun neutrofil dapat mengenali patogen dengan langsung pengikatan patogen dan proses fagositosis dapat meningkat jauh lebih baik dan cepat ketika mikrob tertandai ter opsonisasi oleh antibodi komponen komplemen atau keduanya Sel NK SuntingSel NK mempunyai kemampuan untuk membedakan sel normal dan sel yang tidak mempunyai kecukupan molekul MHC kelas I 18 Molekul MHC I dari sel target dipindai oleh reseptor killer inhibitory sel NK Virus sel yang tertekan atau stres sel yang betransformasi malignan maupun sel tumor sel terinfeksi virus semuanya mempunyai molekul MHC I yang berbeda sehingga sel NK akan melakukan apoptosis terhadap sel tersebut Sel NK teraktivasi oleh sekresi IL 2 dan IFN g dari sel TH1 yang direkrut neutrofil dengan kemokin IL 10 Saat apoptosis sel target sel NK mensekresi protein seperti perforin kemokin dan enzim proteolitik granzim termasuk jenis serina protease Granzim yang dilepaskan akan masuk ke dalam sel target dan mengaktivasi enzim di dalam sitoplasma 19 Granzim A akan memasuki mitokondria dan mengiris subunit dari kompleks I menjadi NADH dehidrogenase untuk memproduksi spesi oksigen reaktif Granzim B akan mengiris prekursor kaspase untuk memicu proses apoptosis yang dimulai dengan penghancuran struktur protein sitoskeleton dan degradasi kromosom Sel kemudian terpecah menjadi fragmen yang akan dibersihkan oleh fagosit Perforin juga berakibat pada lisis sel 20 Sitokin interferon g disekresi pula oleh sel NK dalam jumlah besar saat apoptosis sel target sebagai stimulan peningkatan kapasitas fagositosis makrofag Sel dendritik Sunting nbsp Sel dendritik telah diidentifikasi keberadaannya di dalam interstitium hampir seluruh jaringan tubuh manusia kecuali pada kornea mata dan sistem saraf pusat Populasi sel dendritik di dalam jaringan menunjukkan kadar HLA DR CD1a dan S100 yang tinggi setelah bermigrasi dari sirkulasi darah Migrasi dilakukan dengan pengikatan ICAM 1 V CAM 1 dan E selektin dengan CD11a CD18 CD49d dan CLA cutaneous lymphocyte antigen Induksi kemotaksis yang ditemui berupa kemokin GM CSF dan LPS 21 Di dalam jaringan sel dendritik bermukim dalam keadaan setengah aktif sebagai sel yang memburu antigen dengan proses makropinositosis dengan reseptor CD32 FcgRII untuk antigen yang teropsoninasi dengan antibodi endositosis dengan reseptor mannosa yang efektif untuk antigen terglikosilasi Antigen yang terbungkus akan dihubungkan melalui jalur vakuolar yang bersifat asam menuju ruang intraselular kelas II tempat perakitan peptida antigenik menjadi molekul MHC kelas II untuk dipresentasikan ke sel T Sel dendritik yang demikian dapat teraktivasi lebih lanjut dan bermigrasi lebih jauh ke dalam jaringan pada saat terpapar oleh sejumlah sitokin seperti TNF a IL 1 dan LPS Kombinasi antara LPS yang terikat pada reseptor CD14 dan TLR 4 akan mengaktivasi fungsi sel ini menjadi sel penyaji antigen APC Aktivasi ini akan membuat sel dendritik menaikkan produksi molekul MHC kelas II disertai dengan naiknya kadar molekul CD40 CD54 CD80 dan CD86 sebagai fasilitator fungsi presentasi antigen Fungsinya sebagai pemburu antigen di dalam jaringan dan cairan tubuh akan menurun Sel dendritik kemudian terstimulasi oleh kemokin ELC MIP 3b dan SLC yang banyak diproduksi oleh nodus limfa dan sel endotelial vaskular dan bermigrasi menuju nodus limfa atau limpa guna mengaktivasi sistem imun adaptif Referensi Sunting Inggris Humoral Immunity Farlex free dictionary Diakses tanggal 2010 03 07 Inggris Adaptive immune system Gary E Kaiser Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 07 27 Diakses tanggal 2010 03 08 Schneider David 2005 Plant immune responses Stanford University Department of Microbiology and Immunology Inggris Janeway Charles A Travers Paul Walport Mark Shlomchik Mark 2001 Immunobiology Subchapter The front line of host defense Garland Science Diakses tanggal 2010 03 09 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Inggris Janeway Charles A Travers Paul Walport Mark Shlomchik Mark 2001 Immunobiology Chapter 2 Innate immunity Garland Science Diakses tanggal 2010 03 09 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Section 2 1 Inggris Janeway Charles A Travers Paul Walport Mark Shlomchik Mark 2001 Immunobiology Chapter 2 Innate immunity Garland Science Diakses tanggal 2010 03 09 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Section 2 2 juncto section 2 1 Inggris Alberts Bruce Johnson Alexander Lewis Julian Raff Martin Roberts Keith Walter Peter 2002 Molecular Biology of the Cell Garland Science Diakses tanggal 2010 03 12 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Specialized Phagocytic Cells Can Ingest Large Particles Stvrtinova Viera Jan Jakubovsky and Ivan Hulin 1995 Inflammation and Fever from Pathophysiology Principles of Disease Computing Centre Slovak Academy of Sciences Academic Electronic Press Inggris Immunobiology Figure 2 38 Spectrum of biological activities Garland Science Janeway Charles A Travers Paul Walport Mark Shlomchik Mark Diakses tanggal 2010 03 011 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Inggris Monocyte chemoattractant protein 1 MCP 1 an overview Department of Neuroscience Temple University School of Medicine Deshmane SL Kremlev S Amini S Sawaya BE Diakses tanggal 2010 03 11 Inggris Platelet Activating Factor Synthesized by IL 12 Stimulated Polymorphonuclear Neutrophils and NK Cells Mediates Chemotaxis Oncologia Umana Universita di Torino and Cattedra di Nefrologia Universita di Parma Dipartimento di Scienze Cliniche e Biologiche II Facolta di Medicina Universita di Pavia Benedetta Bussolati Filippo Mariano Alessandro Cignetti et al Diakses tanggal 2010 03 14 Inggris Galectin 3 interacts with nai ve and primed neutrophils inducing innate immune responses pdf Glycobiology Laboratory Research Centre for Infectious Diseases Laval University Medical Centre Faculty of Medicine Laval University Diakses tanggal 2010 03 11 pranala nonaktif permanen Inggris Endogenous cannabinoids and neutrophil chemotaxis Department of Psychological and Brain Sciences Indiana University McHugh D Ross RA Diakses tanggal 2010 03 11 Inggris Neutrophils central cells in acute inflammation Faculty of Medicine Comenius University Viera Stvrtinova Jan Jakubovsky Ivan Hulin Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 12 31 Diakses tanggal 2010 03 13 Inggris Interleukin 8 a chemotactic and inflammatory cytokine Theodor Kocher Institute University of Bern Baggiolini M Clark Lewis I Diakses tanggal 2010 03 12 Inggris A novel role for neutrophils as a source of T cell recruiting chemokines IP 10 and Mig during the DTH response to HSV 1 antigen S J Molesworth Kenyon J E Oakes and R N Lausch Diakses tanggal 2010 03 11 pranala nonaktif permanen Inggris Innate Immunity PDF W H Freeman Diarsipkan dari versi asli pdf tanggal 2012 09 11 Diakses tanggal 2010 03 12 Inggris Activating receptors and co receptros involved in human killer cell mediated cytolysis pranala nonaktif permanen Inggris Cytotoxic T Lymphocytes John W Kimball Biology pages Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 04 28 Diakses tanggal 2010 03 14 Inggris NATURAL KILLER NK CELLS Gary E Kaiser Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 07 27 Diakses tanggal 2010 03 14 Inggris Dendritic cell distribution Queen s Medical Center University of Nottingham S SATTHAPORN and O EREMIN Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 10 28 Diakses tanggal 2010 03 13 Pranala luar SuntingPenghindaran sistem imun oleh bakteri Diarsipkan 2009 06 15 di Wayback Machine Imunitas turunan Imunitas dan invertebrata Inggris Innate immunity Diarsipkan 2012 09 11 di Wayback Machine W H Freeman Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Sistem imun bawaan amp oldid 22532302