www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Kabupaten Majalengka berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Agustus 2022 Majalengka aksara Sunda ᮙᮏᮜ ᮊ adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat Indonesia Ibu kotanya adalah kecamatan Majalengka Kota Kabupaten ini berjarak 95 km sebelah timur laut dari Kota Bandung dan 56 km dari Kota Cirebon Kabupaten MajalengkaKabupatenTranskripsi bahasa daerah Aksara Sundaᮙᮏᮜ ᮊPanyaweuyanLambangJulukan Kabupaten Kota Bayak jalan RusakMotto Sindangkasih sugih mukti Sunda Sikap mengayomi dan mengasihi untuk mewujudkan kesejahteraan 1412 Masehi PetaMajalengkaPetaTampilkan peta Jawa BaratMajalengkaMajalengka Jawa Tampilkan peta JawaMajalengkaMajalengka Indonesia Tampilkan peta IndonesiaKoordinat 6 50 07 S 108 13 40 E 6 8352731 S 108 2276548 E 6 8352731 108 2276548Negara IndonesiaProvinsiJawa BaratHari jadi7 Juni 1490 umur 533 Ibu kotaKota MajalengkaJumlah satuan pemerintahanDaftar Kecamatan 26 kecamatanKelurahan 13 kelurahanDesa 330 desaPemerintahan BupatiDr H Karna Sobahi M M Pd Wakil BupatiTarsono D MardianaLuas Total1 204 24 km2 464 96 sq mi Populasi 2020 1 Total1 307 995 Kepadatan1 100 km2 2 800 sq mi Demografi AgamaIslam 99 66 Kristen 0 32 Protestan 0 27 Katolik 0 05 Buddha 0 01 Lainnya 0 01 1 BahasaSunda MajalengkaIndonesia IPM67 81 0 678 Sedang 2021 2 Zona waktuUTC 07 00 WIB Kode area telepon 62 233Pelat kendaraanE xxxx U V W X Kode Kemendagri32 10DAURp995 993 633 000 00 2013 3 Situs webmajalengkakab wbr go wbr id Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Kerajaan Talaga Manggung 1 1 1 Raja Batara Gunung Picung 1 1 2 Raja Prabu Darma Suci 1 1 3 Raja Sunan Talaga Manggung 1 1 4 Raja Sunan Talaga Manggung 1 1 5 Raja Ratu Simbarkencana 1 1 6 Raja Sunan Parung 1 2 Kerajaan Islam Talaga Pengaruh Kasultanan Cirebon 1 2 1 Raja Ratu Sunyalarang 1 2 2 Raja Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umum 1 2 3 Raja Sunan Wanaperih 1 3 Kerajaan Sindangkasih 1 3 1 Mandala Sindangkasih dan Kerajaan Sindangkasih 1 3 2 Mitos Nyi Rambut Kasih 1 3 3 Sindangkasih dalam Wilayah Tatar Ukur 1 4 Kerajaan Rajagaluh 1 5 Masa Penjajahan Belanda 1 5 1 Pembentukan Kabupaten Maja 1 5 2 Perubahan Nama Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka 1 6 Masa Penjajahan Jepang 2 Geografis 2 1 Batas Wilayah 2 2 Topografi dan geografi 2 3 Geologi 2 4 Hidrologi 2 5 Iklim 3 Pemerintahan 3 1 Daftar Bupati 3 2 Dewan Perwakilan 3 3 Kecamatan 4 Demografi 5 Kebudayaan 6 Kuliner 7 Transportasi 7 1 Transportasi Darat 7 1 1 Angkutan Jalan Raya 7 1 1 1 Prasarana Angkutan Jalan Raya 7 1 1 2 Angkutan Dalam Kota 7 1 1 3 Angkutan Perkotaan 7 1 1 4 Bus Mikro Elf Canter PS 7 1 1 5 Bus Antarkota 7 1 2 Kereta Api 7 2 Transportasi Udara 8 Pariwisata 8 1 Wisata Air Terjun 8 2 Wisata Danau 8 3 Wisata Panorama Alam 8 4 Wisata Sejarah dan Budaya 8 5 Wisata Minat Khusus 9 Sejarah 9 1 Kerajaan Talaga Manggung 9 1 1 Raja Batara Gunung Picung 9 1 2 Raja Prabu Darma Suci 9 1 3 Raja Sunan Talaga Manggung 9 1 4 Raja Sunan Talaga Manggung 9 1 5 Raja Ratu Simbarkencana 9 1 6 Raja Sunan Parung 9 2 Kerajaan Islam Talaga Pengaruh Kasultanan Cirebon 9 2 1 Raja Ratu Sunyalarang 9 2 2 Raja Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umum 9 2 3 Raja Sunan Wanaperih 9 3 Kerajaan Sindangkasih 9 3 1 Mandala Sindangkasih dan Kerajaan Sindangkasih 9 3 2 Mitos Nyi Rambut Kasih 9 3 3 Sindangkasih dalam Wilayah Tatar Ukur 9 4 Kerajaan Rajagaluh 9 5 Masa Penjajahan Belanda 9 5 1 Pembentukan Kabupaten Maja 9 5 2 Perubahan Nama Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka 9 6 Masa Penjajahan Jepang 10 Geografis 10 1 Batas Wilayah 10 2 Topografi dan geografi 10 3 Geologi 10 4 Hidrologi 10 5 Iklim 11 Pemerintahan 11 1 Daftar Bupati 11 2 Dewan Perwakilan 11 3 Kecamatan 12 Demografi 13 Kebudayaan 14 Kuliner 15 Transportasi 15 1 Transportasi Darat 15 1 1 Angkutan Jalan Raya 15 1 1 1 Prasarana Angkutan Jalan Raya 15 1 1 2 Angkutan Dalam Kota 15 1 1 3 Angkutan Perkotaan 15 1 1 4 Mikro Bus Elf Canter PS 15 1 1 5 Bus 15 1 2 Kereta Api 15 2 Transportasi Udara 16 Pariwisata 16 1 Wisata Air Terjun 16 2 Wisata Danau 16 3 Wisata Panorama Alam 16 4 Wisata Sejarah dan Budaya 16 5 Wisata Minat Khusus 17 Referensi 18 Pranala luarSejarah SuntingPada zaman kerajaan Hindu Buddha sampai dengan abad ke 15 di wilayah Kabupaten Majalengka terbagi menjadi 3 kerajaan Kerajaan Talaga Manggung dipimpin oleh Sunan Corenda atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Parung Kerajaan Rajagaluh dipimpin oleh Prabu Cakraningrat Kerajaan Sindangkasih dipimpin oleh seorang puteri bernama Nyi Rambut KasihTerdapat banyak cerita rakyat tentang ke 3 kerajaan tersebut yang sampai dengan saat ini masih hidup di kalangan masyarakat Majalengka Selain cerita rakyat yang masih diyakini juga terdapat situs makam makam dan benda benda purbakala yang kesemuanya itu selain menjadi kekayaan daerah juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah 4 Kerajaan Talaga Manggung Sunting Raja Batara Gunung Picung Sunting Kerajaan Hindu di Talaga berdiri pada abad XIII Masehi Raja tersebut masih keturunan Ratu Galuh bertahta di Ciamis dia adalah putera V juga ada hubungan darah dengan raja raja di Pajajaran atau dikenal dengan Raja Siliwangi Sunan Talaga manggung putra Pandita Prabu Darmasuci putra Batara Gunung Picung putera Suryadewata putera bungsu dari Maharaja Sunda Galuh Prabu Ajiguna Linggawisesa 1333 1340 di Galuh Kawali Ciamis Penguasa Kerajaan Sunda Galuh biasanya digelari Siliwangi Daerah kekuasaannya meliputi Talaga Cikijing Bantarujeg Lemahsugih Maja dan sebagian Selatan Majalengka Pemerintahan Batara Gunung Picung sangat baik agam yang dipeluk rakyat kerajaan ini adalah agama Hindu Pada masa pemerintahaannya pembangunan prasarana jalan perekonomian telah dibuat sepanjang lebih 25 Km tepatnya Talaga Salawangi di daerah Cakrabuana Bidang Pembangunan lainnya perbaikan pengairan di Cigowong yang meliputi saluran saluran pengairan semuanya di daerah Cikijing Tampuk pemerintahan Batara Gunung Picung berlangsung 2 windu Raja berputera 6 orang yaitu Sunan Cungkilak Sunan Benda Sunan Gombang Ratu Panggongsong Ramahiyang Prabu Darma Suci Ratu Mayang KarunaAkhir pemerintahannya kemudian dilanjutkan oleh Prabu Darma Suci Raja Prabu Darma Suci Sunting Disebut juga Pandita Perabu Darma Suci Dalam pemerintahan raja ini Agama Hindu berkembang dengan pesat abad ke XIII nama dia dikenal di Kerajaan Pajajaran Jawa Tengah Jayakarta sampai daerah Sumatra Dalam seni pantun banyak diceritakan tentang kunjungan tamu tamu tersebut dari kerajaan tetangga ke Talaga apakah kunjungan tamu tamu merupakan hubungan keluarga saja tidak banyak diketahui Peninggalan yang masih ada dari kerajaan ini antara lain Benda Perunggu Gong Harnas atau Baju Besi Pada abad XIIX Masehi dia wafat dengan meninggalkan 2 orang putera yakni Bagawan Garasiang Sunan Talaga Manggung Raja Sunan Talaga Manggung Sunting Takhta untuk sementara dipangku oleh Begawan Garasiang namun dia sangat mementingkan Kehidupan Kepercayaan sehingga akhirnya tak lama kemudian takhta diserahkan kepada adiknya Sunan Talaga Manggung Tak banyak yang diketahui pada masa pemerintahan raja ini selain kepindahan dia dari Talaga ke daerah Cihaur Maja Raja Sunan Talaga Manggung Sunting Sunan Talaga Manggung merupakan raja yang terkenal sampai sekarang karena sikap dia yang adil dan bijaksana serta perhatian dia terhadap agama Hindu pertanian pengairan kerajinan serta kesenian rakyat Hubungan baik terjalin dengan kerajaan kerajaan tetangga maupun kerajaan yang jauh seperti misalnya dengan Kerajaan Majapahit Kerajaan Pajajaran Kerajaan Cirebon maupun Kerajaan Sriwijaya Dia berputera dua yaitu Raden Pangrurah Ratu Simbarkencana Raja wafat akibat penikaman yang dilakukan oleh suruhan Patih Palembang Gunung bernama Centangbarang Kemudian Palembang Gunung menggantikan Sunan Talaga Manggung dengan beristrikan Ratu Simbarkencana Tidak beberapa lama kemudian Ratu Simbarkencana membunuh Palembang Gunung atas petunjuk hulubalang Citrasinga dengan tusuk konde sewaktu tidur Dengan meninggalnya Palembang Gunung kemudian Ratu Simbarkencana menikah dengan turunan Panjalu bernama Raden Kusumalaya Ajar Kutamanggu dan dianugrahi 8 orang putera di antaranya yang terkenal sekali putera pertama Sunan Parung Raja Ratu Simbarkencana Sunting Sekitar awal abad XIV Masehi dalam tampuk pemerintahannya Agama Islam menyebar ke daerah daerah kekuasaannya dibawa oleh para Santri dari Cirebon juga diketahui bahwa takhta pemerintahan waktu itu dipindahkan ke suatu daerah disebelah Utara Talaga bernama Walangsuji dekat kampung Buniasih Desa Kagok Banjaran Ratu Simbarkencana setelah wafat digantikan oleh puteranya Sunan Parung Raja Sunan Parung Sunting Pemerintahan Sunan Parung tidak lama hanya beberapa tahun saja Hal yang penting pada masa pemerintahannya adalah sudah adanya Perwakilan Pemerintahan yang disebut Dalem antara lain ditempatkan di daerah Kulur Sindangkasih Jerokaso Maja Sunan Parung mempunyai puteri tunggal bernama Ratu Sunyalarang atau Ratu Parung Kerajaan Islam Talaga Pengaruh Kasultanan Cirebon Sunting Raja Ratu Sunyalarang Sunting Sebagai puteri tunggal dia naik takhta menggantikan ayahandanya Sunan Parung dan menikah dengan turunan putera Prabu Siliwangi bernama Raden Rangga Mantri atau lebih dikenal dengan Prabu Pucuk Umum Pada masa pemerintahannya Agama Islam sudah berkembang dengan pesat Banyak rakyatnya yang memeluk agama tersebut hingga akhirnya baik Ratu Sunyalarang maupun Prabu Pucuk Umum memeluk Agama Islam Agama Islam berpengaruh besar ke daerah daerah kekuasaannya antara lain Maja Rajagaluh dan Majalengka Prabu Pucuk Umum adalah Raja Talaga ke 2 yang memeluk Agama Islam Hubungan pemerintahan Talaga dengan Cirebon maupun Kerajaan Pajajaran baik sekali Sebagaimana diketahui Prabu Pucuk Umum adalah keturunan dari prabu Siliwangi karena dalam hal ini ayah dia yang bernama Raden Munding Sari Ageung merupakan putera dari Prabu Siliwangi Jadi pernikahan Prabu Pucuk Umum dengan Ratu Sunyalarang merupakan perkawinan keluarga dalam derajat ke IV Hal terpenting pada masa pemerintahan Ratu Sunyalarang adalah Talaga menjadi pusat perdagangan di sebelah Selatan Raja Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umum Sunting Dari pernikahan Raden Rangga Mantri dengan Ratu Parung Ratu Sunyalarang putri Sunan Parung saudara sebapak Ratu Pucuk Umun suami Pangeran Santri melahirkan 6 orang putera yaitu Prabu Haurkuning Sunan Wanaperih Dalem Lumaju Agung Dalem Panuntun Dalem Panaekan Akhir abad XV Masehi penduduk Majalengka telah beragama Islam Dia sebelum wafat telah menunjuk putera puteranya untuk memerintah di daerah daerah kekuasaannya seperti halnya Sunan Wanaperih memegang tampuk pemerintahan di Walagsuji Dalem Lumaju Agung di kawasan Maja Dalem Panuntun di Majalengka sedangkan putera pertamanya Prabu Haurkuning di Talaga yang selang kemudian di Ciamis Kelak keturunan dia banyak yang menjabat sebagai Bupati Sedangkan dalem Dalem Panaekan dulunya dari Walangsuji kemudian berpindah pindah menuju Riung Gunung sukamenak nunuk Cibodas dan Kulur Prabu Pucuk Umum dimakamkan di dekat Situ Sangiang Kecamatan Talaga Raja Sunan Wanaperih Sunting Terkenal Sunan Wanaperih di Talaga sebagai seorang Raja yang memeluk Agama Islam pun juga seluruh rakyat di negeri ini semua telah memeluk Agama Islam Dia berputera 6 orang yaitu Dalem Cageur Dalem Kulanata Apun Surawijaya atau Sunan Kidul Ratu Radeya Ratu Putri Dalem Wangsa Goparana Diceritakan bahwa Ratu Radeya menikah dengan Arya Sarngsingan sedangkan Ratu Putri menikah dengan putra Syekh Abdul Muhyi dari Pamijahan bernama Sayid Faqih Ibrahim lebih dikenal Sunan Cipager Dalem Wangsa Goparana pindah ke Sagalaherang Cianjur kelak keturunan dia ada yang menjabat sebagai bupati seperti Bupati Wiratanudatar I di Cikundul Sunan Wanaperih memerintah di Walangsuji tetapi dia digantikan oleh puteranya Apun Surawijaya maka pusat pemerintahan kembali ke Talaga Putera Apun Surawijaya bernama Pangeran Ciburuy atau disebut juga Sunan Ciburuy atau dikenal juga dengan sebutan Pangeran Surawijaya menikah dengan putri Cirebon bernama Ratu Raja Kertadiningrat saudara dari Panembahan Sultan Sepuh III Cirebon Pangeran Surawijaya dianungrahi 6 orang anak yaitu Dipati Suwarga Mangunjaya Jaya Wirya Dipati Kusumayuda Mangun Nagara Ratu Tilarnagara Ratu Tilarnagara menikah dengan Bupati Panjalu Kerajaan Panjalu Ciamis yang bernama Pangeran Arya Sacanata yang masih keturunan Prabu Haur Kuning Pengganti Pangeran Surawijaya ialah Dipati Suwarga menikah dengan Putri Nunuk dan berputera 2 orang yaitu Pangeran Dipati Wiranata Pangeran Secadilaga atau pangeran Raji Pangeran Surawijaya wafat dan digantikan oleh Pangeran Dipati Wiranata dan setelah itu diteruskan oleh puteranya Pangeran Secanata Eyang Raga Sari yang menikah dengan Ratu Cirebon menggantikan Pangeran Secanata Arya Secanata memerintah tahun 1762 Kerajaan Sindangkasih Sunting Mandala Sindangkasih dan Kerajaan Sindangkasih Sunting Kerajaan dan wilayah Jawa Barat tidak dapat dipisahkan dari kata Sunda Pada mulanya kata Sunda atau Suddha dalam bahasa Sanskerta diterapkan pada nama sebuah gunung yang menjulang tinggi di bagian barat Pulau Jawa yang dari jauh tampak putih karena tertutup abu asal gunung tersebut 5 Keberadaan kerajaan Sindangkasih pada tahun 1480 atau pertengahan abad ke 15 6 Kerajaan Sindangkasih disebutkan dalam berbagai naskah Babad di tanah Sunda Pandangan masyarakat Sunda bahwa kemandalaan sering kali disebut sebagai kerajaan Pandangan ini muncul karena struktur kemandalaan yang juga memiliki prajurit pengamanan sering kali diersamakan dengan kerajaan Termasuk Kemandalaan Sindangkasih Mandala Sindangkasih dipertukarkan pengertiannya dengan kerajaan Kesulitan pengertian dalam historiografi modern Barat struktur kerajaan adalah sebuah struktur badan wilayah dan administratif Pandangan ini berbeda bagi masyarakat Nusantara Bisa kita cermati bahwa Kerajaan Sriwijaya Majapahit dan Tarumanagara juga disebut Mandala Dalam pengertian historis sosial dan politik istilah mandala juga digunakan untuk menunjukkan formasi politik tradisional Asia Tenggara seperti federasi kerajaan atau negara negara atau kerajaan kecil Ini diadopsi oleh para sejarawan Barat abad ke 20 dari wacana politik India kuno sebagai sarana untuk menghindari istilah negara dalam pengertian konvensional Tidak hanya negara negara Asia Tenggara yang tidak sesuai dengan pandangan Cina dan Eropa tentang negara yang ditetapkan secara teritorial dengan perbatasan tetap dan aparatur birokrasi tetapi mereka berbeda jauh dalam arah yang berlawanan pemerintahan didefinisikan oleh pusatnya daripada batas batasnya dan itu bisa tersusun dari banyak pemerintahan jajahan lainnya tanpa mengalami integrasi administratif Kerajaan seperti Bagan Ayutthaya Champa Khmer Sriwijaya dan Majapahit dikenal sebagai mandala dalam pengertian ini 7 Beberapa Mandala atau kemandalaan di tatar Sunda ada yang berkembang menjadi kerajaan Misalnya Mandala Indraprahasta menjadi Kerajaan Indraprahasta Mandala Wanagiri menjadi Kerajaan Wanagiri Mandala Kendan menjadi Kerajaan Kendan dengan rajanya yang termashur Gururesi atau Rajaresi Manik Maya berlokasi di Rancaekek Bandung sekarang Mandala Bitung Giri menjadi Kerajaan Talaga Manggung Dan banyak lagi contoh lainnya Rupanya Mandala Sindangkasih tidak tercatat berubah menjadi Kerajaan kecuali dalan Naskah Babad yang menyebutkan Kerajaan Sindangkasih yang dipimpin oleh seorang ratu bernama Nyi Rambut Kasih Dalam masa pemerintahan Dipati Ukur Sindangkasih disebut sebagai Umbul Sindangkasih Istilah umbul setara dengan Kabupaten sekarang Catatan dari Kerajaan Sumedanglarang bahwa Sindangkasih merupakan bagian dari wilayah kerajaannya Mitos Nyi Rambut Kasih Sunting Kerajaan Sindangkasih dipimpin oleh seorang ratu yaitu Ratu Nyi Rambut Kasih 8 Ia anak dari Ki Gedeng Sindang kasih yang berasal dari kata Gede Ing Sindangkasih Artinya Pembesar atau Pemimpin di Sindangkasih Itu bukan nama orang tetapi sebutan saja Sama halnya dengan sebutan Siliwangi hal ini telah menjadi budaya di Sunda bahwa menyebut nama orang apalagi pembesar adalah Tabu Begitu pula orang yang disapa akan merasa dihormati Inilah yang menyulitkan menelusuri sejarah Sunda di wilayah pedalaman tengah pulau termasuk Sindangkasih Sumber sumber luar seperti dari Catatan Musafir China Portugis dan Arab bisa menjadi sumber sejarah Proto Sejarah Catatan Belanda bisa menjadi sumber sejarah karena dianggap bersumber dari dalam negeri Keberadaan Sindangkasih merujuk wilayah Kota Majalengka Sekarang ada dalam tulisan catatan Belanda mengenai perjalan selama masa perkebunan kopi Namun tdak menyebutkan secara jelas bahwa Sindangkasih adalah kerajaan tetapi Sindangkasih adalah Kota Majalengka sekarang Kembali ke Mandala atau kabuyutan Sepertinya Sindangkasih hanya berupa Kamandalaan atau Kabuyutan yang Bercorak Agama Hyang Darma Budha atau Hindu Meskipun dalam berbagai legenda diceritakan bahwa Nyi Rambut Kasih bergamana Hindu Berawal dari rencana mengunjungi Kerajaan Talaga tetapi niat ini dibatalkan karena kerajaan Talaga telah beragama Islam Sindangkasih dalam Wilayah Tatar Ukur Sunting Sindangkasih merupakan salah satu umbul dalam pemerintahan Bupati Wedana Dipati Ukur Dipati Ukur Wangsanata atau Wangsataruna adalah seorang bangsawan penguasa Tatar Ukur pada abad ke 17 Tatar dalam bahasa Sunda berarti tanah atau wilayah Sedangkan dipati adipati adalah gelar bupati sebelum zaman kemerdekaan Dipati Ukur adalah Bupati Wedana Priangan yang pernah menyerang VOC di Batavia atas perintah Sultan Agung dari Kesultanan Mataram pada tahun 1628 Serangan itu gagal dan jabatan Dipati Ukur dicopot oleh Mataram Untuk menghindari kejaran pasukan Mataram yang akan menangkapnya Dipati Ukur dan pengikutnya hidup berpindah pindah dan bersembunyi hingga akhirnya ditangkap dan dihukum mati di Mataram Umbul Sindangkasih yang dipimpin Ki Somahita atau Tumenggung Tanubaya terlibat dalam penangkapan Dipati Ukur Tumenggung Tanubaya ki Somahita menjadi Umbul Sindangkasih yaitu Garda pertahanan Kesultanan Mataram di Tatar Pasundan yang merupakan Wilayah Ukur dengan Bupati Wedana Dipati Ukur Umbul Sindang Kasih adalah 1 dari 3 Umbul wilayah Ukur yang tidak patuh pada Dipati Ukur hingga melaporkan Dipati Ukur ke Sultan Agung Mataram Sesepuh dan Budayawan Majalengka Deddy Ahdiat pernah menggali asal usul Kota Majalengka secara supranatural yang diliput SCTV dalam program Potret dan dikatakan bahwa Majalengka adalah Mataram peralihan Awalnya membingungkan ternyata benar bila mengikuti kisah penangkapan Dipati ukur tahun 1632 Penangkapnya adalah tiga umbul dari Priangan Timur yaitu Umbul Sukakerta Ki Wirawangsa Umbul Cihaurbeuti Ki Astamanggala dan Umbul Sindangkasih Ki Somahita Dipati Ukur kemudian dibawa ke Mataram dan oleh Sultan Agung dijatuhi hukuman mati pada tahun 1632Berdasarkan data yang dikirimkan Rangga Gempol III pada masa VOC maka kekuasaan Prabu Geusan Ulun meliputi Sumedang Garut Tasikmalaya dan Bandung sebagai berikut Batas di sebelah Timur adalah Garis Cimanuk Cilutung ditambah Sindangkasih daerah muara Cideres ke Cilutung Di sebelah Barat garis Citarum Cisokan Batas di sebelah Selatan laut Namun di sebelah Utara diperkirakan tidak meliputi wilayahnya karena telah dikuasai oleh Cirebon Berdasarkan data surat dari Rangga Gempol III di atas menunjukan data bahwa wilayah Sindangkasih Majalengka kota sekarang adalah bagian dari Kerajaan Sumedang Larang Meskipun awalnya Mandala merupakan sebuah tempat suci keagamaan tetapi penyebutannya mencakup ke dalam wilayah yang lebih luas Kota Majalengka sekarang dahulu disebut Sindangkasih Hingga abad ke 18 abad ke 19 Setidaknya dalam buku Tijdschrift voor neerlands indie tahun 1844 masih menyebut kota Sindangkasih bukan Majalengka 9 kota Majalengka masih disebut Sindangkasih sebagaimana dicatat dalam buku Commentaar 1 1500 II Staten en Tabellen 1912 mengaskan bahwa Sindangkasih yang dimaksud adalah Majalengka 10 Buku ini merupakan komentar atau review sejarah penyerangan Mataram ke Batavia dari sudut pandang Belanda Kejadian ini pada 17 Juni 1741 Yang paling tegas menyebutkan pada buku Handleiding bij de beoefening der land en volkenkunde van Nederlandsch Oost Indie lebih jelas dan tegas bahwa kota Majalengka sekarang adalah Sindangkasih 11 12 Mengingat cara hidup di lingkungan Mandala lebih berat daripada cara hidup di lingkungan Nagara karena lebih banyak aturan yang bersifat keagamaan berupa perintah dan larangan maka kiranya penduduk Mandala termasuk orang Sindangkasih majalengka generasi pertama merupakan orang orang pilihan yang memiliki pengetahuan agama pengalaman rohani dan disiplin diri lebih banyak di bandingkan penduduk Nagara yang umum Hubungan antara Mandala dan nagara umumnya berlangsung baik karena kedua pihak saling membutuhkan Nagara membutuhkan Mandala bagi keperluan dukungan moral dan spiritual serta pemberian do a restu Mandala dianggap oleh Nagara sebagai pusat kesaktian pusat kekuatan gaib yang dapat memancarkan pengaruhnya terhadap nagara Baik atau buruk tergantung hubungan antara Mandala dan Nagara 13 Kerajaan Rajagaluh Sunting Kerajaan Rajagaluh berada di Kecamatan Rajagaluh kurang lebih 35 km arah timur dari pusat kota Majalengka Desa Rajagaluh adalah sebuah Kerajaan dibawah wilayah kekuasaan kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi Saat itu Kerajaan Rajagaluh dibawah tampuk pimpinan seorang raja yang terkenal digjaya sakti mandraguna Agama yang diantunya adalah agama Hindu Pada tahun 1482 Masehi Syeh Syarif Hidayatulloh Sunan Gunung Jati mengembangkan Islam di Jawa Barat dengan secara damai Namun dari sekian banyak Kerajaan di tatar Pasundan hanya Kerajaan Rajagaluh yang sulit ditundukan Setelah Kerajaan Cirebon memisahkan diri dari wilayah Kerajaan Pajajaran maka pembayaran upeti dan pajak untuk Kerajaan Cirebon dibebeaskan tetapi untuk Kuningan pajak dan upeti masih berlaku Untuk penarikan pajak dan upeti dari Kuningan Prabu Siliwangi mewakilkan kepada Prabu Cakra Ningrat dari Kerajaan Rajagaluh Akhirnya Prabu Cakra Ningrat mengutus Patihnya yang bernama Adipati Arya Kiban ke Kuningan tetapi ternyata adipati Kuningan yang bernama adipati Awangga menolak mentah mentah tidak mau membayar pajak dengan alasan bahwa Kuningan sekarang masuk wilayah Kerajaan Cirebon yang sudah membebaskan diri dari Kerajaan Pajajaran Sebagai akibat dari penolakannya maka terjadilah perang tanding antara Adipati Awangga dan Adipati Arya Kiban Dalam perang tanding keduanya sama sama digjaya kekuatannya seimbang sehingga perang tanding tidak ada yang kalah atau yang menang Tempat perang tanding sekarang dikenal sebagai desa Jalaksana artinya jaya dalam melaksanakan tugas Syeh Syarif Hidayatulloh mengutus anaknya Arya Kemuning yang dikenal sebagai Syeh Zainl Akbar alias Bratakalana untuk membantu Adipati Awangga dalam menghadapi Adipati Arya Kiban Dengan bantuan Arya Kemuning akhirnya adipati Arya Kiban dapat dikalahkan Adipati Arya Kiban melarikan diri dan menghilang didaerah Pasawahan disekitar Telaga Remis sebagian prajuritnya ditahan dan sebagian lagi dapat meloloskan diri ke Rajagaluh Semenjak kejadian tersebut Kerajaan Rajagaluh segera menghimpun kekuatannya kembali untuk memperkokoh pertahanan menakala ada serangan dari Kerajaan Cirebon Sebagai pengganti Adipati Arya Kiban ditunjuk Arya mangkubumi Demang Jaga Patih Demang Raksa Pura dan dibantu oleh Patih Loa dan Dempu Awang keduanya berasal dari dataran Cina Syeh Syarif Hidayatulloh melihat Kerajaan Rajagaluh berkesimpulan bahwa prajurit Cirebon tidak akan mampu menaklukan Rajagaluh kecuali dengan taktik yang halus Hal ini mengingat akan kesaktian Prabu Cakraningrat Akhirnya Syeh Sarif Hidayatulloh mengutus 3 tiga orang utusan yakni Syeh Magelung Sakti Pangeran Santri Pangeran Dogol serta diikut sertakan ratusan Prajurit Pengiriman utusan dari Cirebon dengan segera dapat diketahui oleh Prabu Cakra Ningrat beliaupun segera menugaskan patih Loa dan Dempu Awang untuk menghadangnya Saat itupun terjadilah pertempuran sengit tetapi prajurit Cirebon dapat dipukul mundur Melihat prajurit Cirebon kucar kacir maka majulah Syeh Magelung Sakti Pangeran Santri dan Pangeran Dogol terjadilah perang tanding melawan Patih Loa dan Dempu Awang Perang tanding tidak kunjung selesai karena kedua belah pihak seimbang kekuatannya yang akhirnya pihak Cirebon mundur dari daerah Rajagaluh Prajurit Cirebon terus menerus berupaya menyerbu kota Rajagaluh Pertahanan Rajagaluh semakin lemah sehingga Rajagaluh mengalami kekalahan Prabu Cakra Ningrat sendiri melarikan diri Sementara anaknya Nyi Putri Indangsari tidak ikut serta dengan ayahnya Ia pergi kesebelah utara sekarang di kenal dengan Desa Cidenok Di Cidenok Nyi Putri tidak lama ia teringat akan ayahnya Nyi Putri sadar apapun kesalahan yang dilakukan oleh Sang Prabu Cakra Ningrat sang Prabu adalah ayah kandungnya yang sangat ia cintai iapun berniat menyusul ayahnya tetapi ditengah perjalanan Nyi Putri dihadang oleh prajurit Cirebon yang dipimpin oleh Pangeran Birawa Nyi Putri dan pengawalnya ditangkap kemudian diadili Pengadilan akan membebaskan hukuman bagi Nyi Putri dengan syarat mau masuk islam Akhirnya semua pengawalnya masuk islam tapi Nyi Putri sendiri menolaknya maka Nyi Putri Indangsari ditahan disebuah gua Alkisah menghilangnya Adipati Arya Kiban yang cukup lama akibat kekalahannya oleh Adipati Awangga saat perang tanding ia timbul kesadarannya untuk kembali ke Rajagaluh untuk menemui Prabu Cakra Ningrat untuk meminta maaf atas kesalahannya Namun yang ia dapatkan hanyalah puing puing kerajaan yang sudah hancur luluh Ia menangis sedih penuh penyesalan Ia menrenungkan nasibnya dipinggiran kota Rajagaluh Tempat tersebut sekarang dikenal dengan Batu Jangkung batu tinggi Ditempat itu pula akhirnya Adipati Arya Kiban ditangkap oleh prajurit Cirebon kemudian ditahan dipenjarakan bersama Nyi Putri Indangsari disebuah gua yang dikenal dengan Gua Dalem yang berada di daerah Kedung Bunder Palimanan Dikisahkan bahwa Nyi Putri Indangsari dan Adiapti Arya Kiban meninggal di gua tempat ia dipenjarakan Gua Dalem kisah lain keduanya mengilang 14 Masa Penjajahan Belanda Sunting Alun alun Majalengka di masa Hindia BelandaPembentukan Kabupaten Maja Sunting Tahun 1819 dibentuk Karesidenan Cirebon yang terdiri atas Keregenaan Kabupaten Cirebon Kuningan Bengawan Wetan Galuh Ciamis Sekarang dan Maja Kabupaten Maja adalah cikal bakal Kabupaten Majalengka Pembentukan Kabupaten Maja berdasarkan Besluit Surat Keputusan Komisaris Gubernur Jendral Hindia Belanda No 23 Tanggal 5 Januari 1819 Kabupaten Maja adalah gabungan dari tiga distrik yaitu Distrik Sindangkasih Distrik Talaga dan Distrik Rajagaluh Kabupaten Maja beribu kota di Kota Kecamatan Maja sekarang Bupati pertama Kabupaten Maja adalah RT Dendranegara Kabupaten Maja mencakup wilayah Talaga Maja Sindangkasih Rajagaluh Palimanan dan Kedondong Perubahan Nama Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka Sunting Tanggal 11 Februari 1840 keluar surat Staatsblad No 7 dan BesluitGubernur Jendral Hindia Belanda No 2 yang menjelasakan perpindahan Ibu kota Kabupaten ke Wilayah Sindangkasih yang kemudian diberi nama Majalengka kemudian nama Kabupaten disesuaikan dengan nama ibu kota kabupaten yang baru dari Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka Pemberian nama Majalengka atau dari mana asal usul Majalengka masih menjadi misteri Nama Majalengka menurut Legenda adalah ucapan Majane Langka dari pasukan Cirebon serta Pangeran Muhammad dan Siti Armilah ketika tidak menemukan buah Maja setelah Hutan Pohon Maja dihilangkan oleh Nyi Rambut Kasih Ratu Kerajaan Sindangkasih Dalam Buku Sejarah Majalengka Karya N Kartika yang mewawancarai Budayawan Ayatrohaedi Nama Majalengka bila diartikan dalam bahasa Jawa Kuno yaitu kata Maja merupakan nama buah dan kata Lengka yang berati pahit jadi kata Majalengka adalah nama lain dari kata Majapahit Majalengka sebagai ibu kota kabupaten selanjutnya semakin dikuatkan dengan adanya Surat Staatsblad 1887 No 159 mengatur dan menjelaskan tentang batas batas wilayah dari Kota Majalengka Masa Penjajahan Jepang Sunting Masa penjajahan Jepang 1942 1945 di Majalengka ditandai dengan adanya eksploitasi romusha dan pembangunan Lapangan Terbang Militer Jepang di Kawasan Ligung Lapangan terbang ini diselesaikan pada tahun 1944 dan pasukan Jepang dari sana terbang untuk melakukan operasi militer di Burma Myanmar pada tahun 1945Geografis SuntingSecara geografis Kabupaten Majalengka terletak di bagian timur Provinsi Jawa Barat Kabupaten Majalengka terletak pada titik koordinat yaitu Sebelah Barat 108 03 108 19 Bujur Timur Sebelah Timur 108 12 108 25 Bujur Timur Sebelah Utara 6 36 5 58 Lintang Selatan dan Sebelah Selatan 6 43 7 44 Batas Wilayah Sunting Bagian Utara wilayah kabupaten ini merupakan dataran rendah sementara wilayah tengah berbukit bukit dan wilayah selatan merupakan wilayah pegunungan dengan puncaknya Gunung Ceremai yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan serta Gunung Cakrabuana yang berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Sumedang Secara administratif berbatasan dengan Utara Kabupaten IndramayuTimur Kabupaten Cirebon dan Kabupaten KuninganSelatan Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten CiamisBarat Kabupaten SumedangTopografi dan geografi Sunting Bagian utara wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah sedang di bagian selatan berupa pegunungan Gunung Ciremai 3 076 m berada di bagian timur yakni di perbatasan dengan Kabupaten Kuningan Gunung ini adalah gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat dan merupakan taman nasional dengan nama Taman Nasional Gunung CiremaiKeadaan geografi khususnya morfologi dan fisiografi wilayah Kabupaten Majalengka sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian suatu daerah dengan daerah lainnya dengan distribusi sebagai berikut Morfologi dataran rendah yang meliputi Kecamatan Kadipaten Kasokandel Panyingkiran Dawuan Jatiwangi Sumberjaya Ligung Jatitujuh Kertajati Cigasong Majalengka Leuwimunding dan Palasah Kemiringan tanah di daerah ini antara 5 8 dengan ketinggian antara 20 100 m di atas permukaan laut dpl kecuali di Kecamatan Majalengka tersebar beberapa perbukitan rendah dengan kemiringan antara 15 25 Morfologi berbukit dan bergelombang meliputi Kecamatan Rajagaluh dan Sukahaji sebelah Selatan Kecamatan Maja sebagian Kecamatan Majalengka Kemiringan tanah di daerah ini berkisar antara 15 40 dengan ketinggian 300 700 m dpl Morfologi perbukitan terjal meliputi daerah sekitar Gunung Ciremai sebagian kecil Kecamatan Rajagaluh Argapura Sindang Talaga sebagian Kecamatan Sindangwangi Cingambul Banjaran Bantarujeg Malausma dan Lemahsugih dan Kecamatan Cikijing bagian Utara Kemiringan di daerah ini berkisar 25 40 dengan ketinggian antara 400 2000 m di atas permukaan laut Geologi Sunting Menurut keadaan geologi yang meliputi sebaran dan struktur batuan terdapat beberapa batuan dan formasi batuan yaitu Aluvium seluas 17 162 Ha 14 25 Pleistocene Sedimentary Facies seluas 13 716 Ha 13 39 Miocene Sedimentary Facies seluas 23 48 Ha 19 50 Undiferentionet Vulcanic Product seluas 51 650 Ha 42 89 Pliocene Sedimentary Facies seluas 3 870 Ha 3 22 Liparite Dacite seluas 179 Ha 0 15 Eosene seluas 78 Ha 0 006 Old Quartenary Volkanik Product seluas 10 283 Ha 8 54 Jenis jenis tanah di Kabupaten Majalengka ada beberapa macam secara umum jenis tanah terdiri atas Latosol Podsolik Grumosol Aluvial Regosol Mediteran dan asosianya Jenis jenis tanah tersebut memegang peranan penting dalam menentukan tingkat kesuburan tanah dalam menunjang keberhasilan sektor pertanian Hidrologi Sunting Dari aspek hidrologis di Kabupaten Majalengka mempunyai beberapa jenis potensi sumber daya air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Potensi sumber daya air tersebut meliputi Air permukaan seperti mata air sungai danau waduk lapangan atau rawa Air tanah seperti sumur bor dan pompa pantek dan air hujan Sungai yang besar di antaranya adalah Cilutung Cijurey Cideres Cikeruh Ciherang Cikadondong Ciwaringin Cilongkrang Ciawi dan Cimanuk Iklim Sunting Curah hujan tahunan rata rata di Kabupaten Majalengka berkisar antara 2 400 mm 3 800 mm tahun dengan rata rata hari hujan sebanyak 11 hari bulan Angin pada umumnya bertiup dari arah Selatan dan tenggara kecuali pada bulan April sampai dengan Juli bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan antara 3 6 knot 1 knot 1 285 m jam Pemerintahan SuntingDaftar Bupati Sunting Artikel utama Daftar Bupati Majalengka Berikut adalah Daftar Bupati Majalengka dari masa ke masa No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd Ket Wakil Bupati1 R T Dendanegara 1819 1849 1 ket 1 2 R A A Kartadiningrat 1849 1861 23 R T Soera adiningrat 10 Januari 1863 15 1 Juli 1883 16 34 R M T Alibasah Soeriadiredja 7 Agustus 1883 17 11 April 1894 18 45 R T Salmon Salam Soerjadiningrat 16 Juli 1894 19 19 Agustus 1902 20 56 R A A Sasraningrat 19 Agustus 1902 4 Desember 1922 21 67 R M A A Soeriatanoedibrata 3 Agustus 1922 22 1 Desember 1944 8 78 R T Oemar Said 1 Desember 1944 8 15 Juli 1945 8 99 R Enoch 15 Juli 1945 8 1947 1010 R H Hamid 1947 1948 1111 R Sulaeman Nata Amijaya 1948 1949 1212 M Chavil 1949 1949 1313 R M Nuratmadibrata 1949 1957 1414 H Aziz Halim 1957 1960 1515 H RA Sutisna 1960 1966 1616 R Saleh Sediana 1966 1978 1717 H Moch Saleh Paindra 1978 1983 1818 H RE DjaelaniSH 1983 1988 1919 Drs H Moch Djufri Pringadi 1988 1993 2020 Drs H Adam HidayatSH M Si 1993 1998 2121 Hj Tutty Hayati AnwarSH M Si 1998 2003 22 M IqbalMI2003 2008 23 KH Moch Ilyas HelmyS H M M22 H SutrisnoSE M Si 11 Desember 2008 11 Desember 2013 24 Dr H Karna SobahiM M Pd 11 Desember 2013 20 September 2018 2523 Dr H Karna SobahiM M Pd 26 November 2018 Sekarang 26 ket 2 Tarsono D MardianaS Sos Dewan Perwakilan Sunting Artikel utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Majalengka Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Majalengka dalam dua periode terakhir 26 27 Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode2014 2019 2019 2024PKB 6 5Gerindra 5 7PDI P 18 15Golkar 5 6NasDem 1 3PKS 4 5PPP 4 2PAN 3 5Demokrat 4 2Jumlah Anggota 50 50Jumlah Partai 9 9 Kecamatan Sunting Artikel utama Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Majalengka Kabupaten Majalengka memiliki 26 kecamatan 13 kelurahan dan 330 desa Pada tahun 2017 jumlah penduduk mencapai 1 266 981 jiwa dengan luas wilayah 1 204 24 km dan sebaran penduduk 1 052 jiwa km 28 29 Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut Kode Kemendagri Kecamatan Kelurahan Desa Status Daftar Desa Kelurahan32 10 05 Argapura 14 Desa Argalingga Argamukti Cibunut Cikaracak Gunungwangi Haurseah Heubeulisuk Mekarwangi Sadasari Sagara Sukadana Sukasari Kaler Sukasari Kidul Tejamulya32 10 22 Banjaran 13 Desa Banjaran Cimeong Darmalarang Genteng Girimulya Hegarmanah Kagok Kareo Panyindangan Sangiang Sindangpala Sunia Suniabaru32 10 02 Bantarujeg 13 Desa Babakansari Bantarujeg Cikidang Cimangguhilir Cinambo Cipeundeuy Gununglarang Haurgeulis Salawangi Silihwangi Sindanghurip Sukamenak Wadowetan32 10 20 Cigasong 3 7 Desa Baribis Batujaya Karayunan Kawunghilir Kutamanggu Tajur TenjolayarKelurahan Cicenang Cigasong Simpeureum32 10 03 Cikijing 15 Desa Bagjasari Banjaransari Cidulang Cikijing Cilancang Cipulus Cisoka Jagasari Kancana Kasturi Sindang Sindangpanji Sukamukti Sukasari Sunalari32 10 23 Cingambul 13 Desa Cidadap Cikondang Cimanggugirang Cingambul Cintaasih Ciranjeng Kondangmekar Maniis Muktisari Nagarakembang Rawa Sedaraja Wangkelang32 10 12 Dawuan 11 Desa Balida Baturuyuk Bojongcideres Dawuan Gandu Genteng Karanganyar Mandapa Pasirmalati Salawana Sinarjati32 10 15 Jatitujuh 15 Desa Babajurang Biyawak Jatiraga Jatitengah Jatitujuh Pangkalanpari Panongan Panyingkiran Pasindangan Pilangsari Putridalem Randegan Kulon Randegan Wetan Sumber Kulon Sumber Wetan32 10 11 Jatiwangi 16 Desa Andir Burujul Kulon Burujul Wetan Cibentar Ciborelang Cicadas Jatisura Jatiwangi Leuweunggede Loji Mekarsari Pinangraja Sukaraja Kulon Sukaraja Wetan Surawangi Sutawangi32 10 13 Kadipaten 7 Desa Babakan Anyar Cipaku Heuleut Kadipaten Karangsambung Liangjulang Pagandon32 10 24 Kasokandel 10 Desa Gandasari Girimukti Gunungsari Jatimulya Jatisawit Kasokandel Leuwikidang Ranji Kulon Ranji Wetan Wanajaya32 10 14 Kertajati 14 Desa Babakan Bantarjati Kertajati Kertasari Kertawinangun Mekarjaya Mekarmulya Pakubeureum Palasah Pasiripis Sahbandar Sukakerta Sukamulya Sukawana32 10 01 Lemahsugih 19 Desa Bangbayang Borogojol Cibulan Cigaleuh Cipasung Kalapadua Kepuh Lemah Putih Margajaya Mekar Wangi Mekarmulya Padarek Sadawangi Sinargalih Sukajadi Sukamaju Dayeuhwangi Lemahsugih Cisalak32 10 10 Leuwimunding 14 Desa Ciparay Heuleut Karangasem Lame Leuwikujang Leuwimunding Mindi Mirat Nanggerang Parakan Parungjaya Patuanan Rajawangi Tanjungsari32 10 16 Ligung 19 Desa Ampel Bantarwaru Beber Beusi Buntu Cibogor Gandawesi Kedungkancana Kedungsari Kertasari Kodasari Leuweunghapit Leuwiliang Baru Ligung Ligung Lor Majasari Sukawera Tegalaren Wanasalam32 10 06 Maja 18 Desa Anggrawati Banjaran Cengal Cicalung Cieurih Cihaur Cipicung Maja Selatan Maja Utara Nunuk Baru Kartabasuki Malongpong Paniis Pasanggrahan Pageraji Sindangkerta Tegalsari Wanahayu32 10 07 Majalengka 10 4 Desa Cibodas Kawunggirang Kulur SidamuktiKelurahan Babakan Jawa Cicurug Cijati Cikasarung Majalengka Kulon Majalengka Wetan Munjul Sindangkasih Tarikolot Tonjong32 10 26 Malausma 11 Desa Banyusari Buninagara Cimuncang Ciranca Girimukti Jagamulya Kramat Jaya Lebakwangi Malausma Sukadana Werasari32 10 19 Palasah 13 Desa Buniwangi Cisambeng Enggalwangi Majasuka Palasah Pasir Sindanghaji Sindangwasa Tarikolot Trajaya Karamat Waringin Weragati32 10 18 Panyingkiran 9 Desa Bantrangsana Bonang Cijurey Jatipamor Jatiserang Karyamukti Leuwiseeng Pasirmuncang Panyingkiran32 10 09 Rajagaluh 13 Desa Babakankareo Cipinang Cisetu Kumbung Pajajar Payung Rajagaluh Kidul Rajagaluh Lor Rajagaluh Sadomas Sindangpano Singawada Teja32 10 25 Sindang 7 Desa Bayureja Garawastu Gunungkuning Indrakila Pasirayu Sangkanhurip Sindang32 10 21 Sindangwangi 10 Desa Balagedog Bantar Agung Buahkapas Jerukleueut Lengkongkulon Lengkongwetan Leuwilaja Padaherang Sindangwangi Ujungberung32 10 08 Sukahaji 13 Desa Babakan Manjeti Candrajaya Cikalong Cikeusik Cikoneng Ciomas Jayi Nanggewer Padahanten Palabuan Salagedang Sukahaji Tanjungsari32 10 17 Sumberjaya 15 Desa Banjaran Bongas Kulon Bongas Wetan Rancaputat Cidenok Garawangi Gelok Mulya Lojikobong Pancaksuji Panjalin Kidul Panjalin Lor Paningkiran Parapatan Sepat Sumberjaya32 10 04 Talaga 17 Desa Argasari Campaga Cibeureum Cicanir Cikeusal Ganeas Gunungmanik Jatipamor Kertahayu Lampuyang Margamukti Mekarhurip Mekarraharja Salado Sukaperna Talaga Kulon Talaga WetanTOTAL 13 330Demografi SuntingJumlah Penduduk Kabupaten Majalengka Berdasarkan BPS Kabupaten Majalengka Tahun 2013 adalah 1 180 774 Jiwa terdiri dari 590 038 jiwa penduduk laki laki dan 590 736 jiwa penduduk perempuan Rata rata kepadatan penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun 2013 adalah 981 jiwa km Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Jatiwangi dengan kepadatan 2 087 jiwa km Wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Jatiwangi 83 450 jiwa Kecamatan Majalengka 69 946 jiwa Kecamatan Cikijing 60 581 jiwa Kecamatan Lemahsugih 57 928 jiwa Kecamatan Sumberjaya 57 353 jiwa Mayoritas Masyarakat Majalengka berasal dari etnis Sunda Bahasa yang digunakan Bahasa Sunda akan tetapi memiliki perbedaan beberapa arti dan kosakata dengan Bahasa Sunda di Kawasan Priangan Bahasa Sunda di Majalengka merupakan bahasa Sunda dialek Tengah Timur Dibeberapa wilayah Majalengka masyarakatnya merupakan Orang Cirebon dan menggunakan bahasa Cirebon seperti di utara dan Timur Jatitujuh Kertajati Ligung Sumberjaya dan Desa Patuanan di Kecamatan Leuwimunding Kebudayaan SuntingSebagai wilayah yang dilalui oleh dua kebudayaan besar yaitu Sunda amp Cirebon maka Kabupaten Majalengka memiliki keragaman seni budaya yaitu Sampyong Wayang Golek Wayang Kulit Pencak Silat Genjring Akrobat Kacapi Suling Pantun Sandiwara Gaok Jaipong Degung dan Kliningan Sintren Tarling Tari topeng Beber Kuda Penca Rudat Pareresan Mapag Sri Ngalaksa Gembyung Tari KedemplingKuliner SuntingKecap Majalengka Mangga gedong gincu Opak Rangginang Nasi Lengko Jalakotek Emping Kripik jagung Dodol jambu Keripik pisang Gula cakar Jambu keletuk merahTransportasi SuntingTransportasi Darat Sunting Angkutan Jalan Raya Sunting Wilayah Kabupaten Majalengka merupakan daerah penghubung antara kawasan Priangan dengan Cirebon dilewati Jalan Nasional Bandung Cirebon dan Cirebon Ciamis Selain itu pula dilintasi Jalan Tol Cikopo Palimanan Cipali dengan dua pintu tol di daerah Kertajati dan Sumberjaya Berikut sarana dan prasarana angkutan darat di Majalengka Prasarana Angkutan Jalan Raya Sunting Terminal Cipaku Kadipaten Terminal Cigasong Terminal Rajagaluh Terminal Maja Terminal Talaga Terminal Cikijing Terminal BantarujegAngkutan Dalam Kota Sunting Angkot 1A Jurusan Terminal Cigasong Terminal Cipaku Kadipaten via Jalan Jatisampay Kartini Suma Makmur Pahlawan Angkot 1B Jurusan Terminal Cigasong Terminal Cipaku Kadipaten via Jalan Suha Ahmad Yani Babakan Jawa Letkol A Gani Imam Bonjol Angkot IC Jurusan Terminal Cigasong Terminal Cipaku Kadipaten via Jalan Gerakan Koperasi Ahmad Kusumah Jatisampay Kesehatan Pertanian Angkot ID Jurusan Terminal Cigasong Terminal Cipaku Kadipaten via Pasirmuncang Cijurey Leuwiseeng Angkutan Perkotaan Sunting Angkot Cigasong Rajagaluh Angkot Cigasong Jatiwangi Angkot Cigasong Leuwikidang Termical Cipaku Angkot Talaga Cikijing Angkot Talaga Bantarujeg Sadawangi Angkot Rajagaluh Prapatan Angkot Kadipaten Jatiwangi Prapatan Angkot Kadipaten Jatitujuh Angkot Rajagaluh Weragati Jatiwangi Angkot Sumberjaya Bantarwaru Angdes Rajagaluh Pajajar GarawastuBus Mikro Elf Canter PS Sunting Cikijing Kuningan Cirebon Cikijing Bandung Cicaheum Cikijing Bandung Leuwipanjang Bantarujeg Bandung via Wado Kadipaten Cirebon Rajagaluh CirebonBus Antarkota Sunting Rajagaluh Cikarang Bintang Sanepa Widia Rajagaluh Bekasi Berkah Jaya Bintang Sanepa Bantarujeg Cikarang Berkah Jaya Widia Bantarujeg Bekasi Bintang Sanepa Bantarujeg Bandung Medal Sekarwangi Cikijing Bekasi Primajasa Sumber Rajagaluh Cikarang Cahaya Bakti Utama CBU Kereta Api Sunting Kabupaten Majalengka dahulu memiliki jalur kereta api yang menghubungkan Cirebon Kadipaten Dibangun oleh perusahan swasta Belanda Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij SCS pada tahun 1901 Jalur ini kemudian ditutup pada tahun 1978 akibat kalah bersaing dengan moda angkutan darat lainnya Berikut Daftar Eks Stasiun Kereta Api di wilayah Majalengka Prapatan Bongas Palasah Cibolerang Jatiwangi Baturuyuk Kasokandel Cideres KadipatenTransportasi Udara Sunting Sejak Tahun 2013 mulai dibangun Proyek Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati Ditargetkan Bandara Internasional ini dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2018 1 Bandara ini membutuhkan lahan seluas 1 800 hektar dan direncanakan juga terdapat kawasan Aerocity Kertajati untuk mendukung keberadaan Bandara tersebut Pariwisata SuntingWisata Air Terjun Sunting Curug Santang MajalengkaCurug Muara Jaya Desa Argamukti Kecamatan Argapura Curug Sawer Desa Argalingga Kecamatan Argapura Curug Sempong Desa Sidamukti Kecamtan Majalengka Curug Tonjong Desa Teja Kecamatan Rajagaluh Curug Baligo Desa Padaherang Kecamatan Sindangwangi Curug Cipeuteuy Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Curug Leles Desa Lengkong Kulon Sindangwangi Curug Emas Cilutung Desa Campaga Kecamatan Talaga Curug Santang Desa Argalingga Kecamatan Argapura Wisata Danau Sunting Situ Sangiang Desa Sangiang Kecamatan Banjaran Situ Cipadung Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh Situ Cipanten Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Situ Cikuda Desa Padaherang Kecamatan Sindangwangi Situ Cibulakan Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Talaga Herang Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi Talaga Nila Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi Wisata Panorama Alam Sunting Lembah Panyaweuyan MajalengkaTaman Buana Marga Desa Lemahsugih Kecamatan Lemahsugih Perkebunan Teh Cipasung Desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih Panorama Cikebo Desa Anggrawati Kecamatan Maja dan Desa Sagara Kecamata Argapura Panorama Panyaweuyan Desa Tejamulya Kecamatan Argapura Panorama Ciinjuk Desa Cipulus Kecamatan Cikijing Panorama Jahim Desa Cintaasih Kecamatan Cingambul Bendungan Rentang Desa Randegan Kulon Kecamatan Jatitujuh Wana Wisata Gunung Panten Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka Teras Sawah Payung Desa Payung Kecamatan Rajagaluh 30 Wisata Sejarah dan Budaya Sunting Museum Talaga Manggung Desa Talaga Wetan Kecamatan Talaga Rumah Adat Panjalin Desa Panjalin Kidul Kecamatan Sumberjaya Patilasan Prabu Siliwangi Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh Situs Sanghyang Lingga Desa Banjaran Kecamatan Banjaran Situs Gunung Ageung Desa Cipasung Kesamatan Lemahsugih Makam Pangeran Muhammad Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Majalengka Patilasan Nyi Rambutkasih Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Majalengka Makam Siti Armilah Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka Makam Sunan Parung Desa Sangiang Kecamatan Banjaran Makan Sunan Wanaperih Desa Kagok Kecamatan Banjaran Wisata Minat Khusus Sunting Wisata Paralayang Gunung Panten Kelurahan Munjul Kecamatan Majalengka Sirkuit Grasstrack Buahlega Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka Sirkuit Motorcross Gagaraji Desa Pangkalan Pari Kecamatan Jatitujuh Pendakian Gunung Ciremai Desa Argamukti Kecamatan Argapura Bumi Perkemahan Cipanten Desa Argalingga Kecamatan Argapura Bumi Perkemahan Awilega Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Bumi Perkemahan Leles Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi Kolam Renang Rajawali Desa Liangjulang Kecamatan Kadipaten Kolam Renang Tirta Indah Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi Kolam Renang Jembar Waterpark Desa Ranji Wetan Kecamatan Kasokandel Jatiwangi Art Factory Desa Wisata Jatisura Desa Jatisura Kecamatan Jatiwangi Waterboom Tohaga Indah Desa Burujulkulon Kecamatan Jatiwangi Sejarah SuntingPada zaman kerajaan Hindu Buddha sampai dengan abad ke 15 di wilayah Kabupaten Majalengka terbagi menjadi 3 kerajaan Kerajaan Talaga Manggung dipimpin oleh Sunan Corenda atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Parung Kerajaan Rajagaluh dipimpin oleh Prabu Cakraningrat Kerajaan Sindangkasih dipimpin oleh seorang puteri bernama Nyi Rambut KasihTerdapat banyak cerita rakyat tentang ke 3 kerajaan tersebut yang sampai dengan saat ini masih hidup di kalangan masyarakat Majalengka Selain cerita rakyat yang masih diyakini juga terdapat situs makam makam dan benda benda purbakala yang kesemuanya itu selain menjadi kekayaan daerah juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah 4 Kerajaan Talaga Manggung Sunting Raja Batara Gunung Picung Sunting Kerajaan Hindu di Talaga berdiri pada abad XIII Masehi Raja tersebut masih keturunan Ratu Galuh bertahta di Ciamis dia adalah putera V juga ada hubungan darah dengan raja raja di Pajajaran atau dikenal dengan Raja Siliwangi Sunan Talaga manggung putra Pandita Prabu Darmasuci putra Batara Gunung Picung putera Suryadewata putera bungsu dari Maharaja Sunda Galuh Prabu Ajiguna Linggawisesa 1333 1340 di Galuh Kawali Ciamis Penguasa Kerajaan Sunda Galuh biasanya digelari Siliwangi Daerah kekuasaannya meliputi Talaga Cikijing Bantarujeg Lemahsugih Maja dan sebagian Selatan Majalengka Pemerintahan Batara Gunung Picung sangat baik agam yang dipeluk rakyat kerajaan ini adalah agama Hindu Pada masa pemerintahaannya pembangunan prasarana jalan perekonomian telah dibuat sepanjang lebih 25 Km tepatnya Talaga Salawangi di daerah Cakrabuana Bidang Pembangunan lainnya perbaikan pengairan di Cigowong yang meliputi saluran saluran pengairan semuanya di daerah Cikijing Tampuk pemerintahan Batara Gunung Picung berlangsung 2 windu Raja berputera 6 orang yaitu Sunan Cungkilak Sunan Benda Sunan Gombang Ratu Panggongsong Ramahiyang Prabu Darma Suci Ratu Mayang KarunaAkhir pemerintahannya kemudian dilanjutkan oleh Prabu Darma Suci Raja Prabu Darma Suci Sunting Disebut juga Pandita Perabu Darma Suci Dalam pemerintahan raja ini Agama Hindu berkembang dengan pesat abad ke XIII nama dia dikenal di Kerajaan Pajajaran Jawa Tengah Jayakarta sampai daerah Sumatra Dalam seni pantun banyak diceritakan tentang kunjungan tamu tamu tersebut dari kerajaan tetangga ke Talaga apakah kunjungan tamu tamu merupakan hubungan keluarga saja tidak banyak diketahui Peninggalan yang masih ada dari kerajaan ini antara lain Benda Perunggu Gong Harnas atau Baju Besi Pada abad XIIX Masehi dia wafat dengan meninggalkan 2 orang putera yakni Bagawan Garasiang Sunan Talaga Manggung Raja Sunan Talaga Manggung Sunting Takhta untuk sementara dipangku oleh Begawan Garasiang namun dia sangat mementingkan Kehidupan Kepercayaan sehingga akhirnya tak lama kemudian takhta diserahkan kepada adiknya Sunan Talaga Manggung Tak banyak yang diketahui pada masa pemerintahan raja ini selain kepindahan dia dari Talaga ke daerah Cihaur Maja Raja Sunan Talaga Manggung Sunting Sunan Talaga Manggung merupakan raja yang terkenal sampai sekarang karena sikap dia yang adil dan bijaksana serta perhatian dia terhadap agama Hindu pertanian pengairan kerajinan serta kesenian rakyat Hubungan baik terjalin dengan kerajaan kerajaan tetangga maupun kerajaan yang jauh seperti misalnya dengan Kerajaan Majapahit Kerajaan Pajajaran Kerajaan Cirebon maupun Kerajaan Sriwijaya Dia berputera dua yaitu Raden Pangrurah Ratu Simbarkencana Raja wafat akibat penikaman yang dilakukan oleh suruhan Patih Palembang Gunung bernama Centangbarang Kemudian Palembang Gunung menggantikan Sunan Talaga Manggung dengan beristrikan Ratu Simbarkencana Tidak beberapa lama kemudian Ratu Simbarkencana membunuh Palembang Gunung atas petunjuk hulubalang Citrasinga dengan tusuk konde sewaktu tidur Dengan meninggalnya Palembang Gunung kemudian Ratu Simbarkencana menikah dengan turunan Panjalu bernama Raden Kusumalaya Ajar Kutamanggu dan dianugrahi 8 orang putera di antaranya yang terkenal sekali putera pertama Sunan Parung Raja Ratu Simbarkencana Sunting Sekitar awal abad XIV Masehi dalam tampuk pemerintahannya Agama Islam menyebar ke daerah daerah kekuasaannya dibawa oleh para Santri dari Cirebon juga diketahui bahwa takhta pemerintahan waktu itu dipindahkan ke suatu daerah disebelah Utara Talaga bernama Walangsuji dekat kampung Buniasih Desa Kagok Banjaran Ratu Simbarkencana setelah wafat digantikan oleh puteranya Sunan Parung Raja Sunan Parung Sunting Pemerintahan Sunan Parung tidak lama hanya beberapa tahun saja Hal yang penting pada masa pemerintahannya adalah sudah adanya Perwakilan Pemerintahan yang disebut Dalem antara lain ditempatkan di daerah Kulur Sindangkasih Jerokaso Maja Sunan Parung mempunyai puteri tunggal bernama Ratu Sunyalarang atau Ratu Parung Kerajaan Islam Talaga Pengaruh Kasultanan Cirebon Sunting Raja Ratu Sunyalarang Sunting Sebagai puteri tunggal dia naik takhta menggantikan ayahandanya Sunan Parung dan menikah dengan turunan putera Prabu Siliwangi bernama Raden Rangga Mantri atau lebih dikenal dengan Prabu Pucuk Umum Pada masa pemerintahannya Agama Islam sudah berkembang dengan pesat Banyak rakyatnya yang memeluk agama tersebut hingga akhirnya baik Ratu Sunyalarang maupun Prabu Pucuk Umum memeluk Agama Islam Agama Islam berpengaruh besar ke daerah daerah kekuasaannya antara lain Maja Rajagaluh dan Majalengka Prabu Pucuk Umum adalah Raja Talaga ke 2 yang memeluk Agama Islam Hubungan pemerintahan Talaga dengan Cirebon maupun Kerajaan Pajajaran baik sekali Sebagaimana diketahui Prabu Pucuk Umum adalah keturunan dari prabu Siliwangi karena dalam hal ini ayah dia yang bernama Raden Munding Sari Ageung merupakan putera dari Prabu Siliwangi Jadi pernikahan Prabu Pucuk Umum dengan Ratu Sunyalarang merupakan perkawinan keluarga dalam derajat ke IV Hal terpenting pada masa pemerintahan Ratu Sunyalarang adalah Talaga menjadi pusat perdagangan di sebelah Selatan Raja Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umum Sunting Dari pernikahan Raden Rangga Mantri dengan Ratu Parung Ratu Sunyalarang putri Sunan Parung saudara sebapak Ratu Pucuk Umun suami Pangeran Santri melahirkan 6 orang putera yaitu Prabu Haurkuning Sunan Wanaperih Dalem Lumaju Agung Dalem Panuntun Dalem Panaekan Akhir abad XV Masehi penduduk Majalengka telah beragama Islam Dia sebelum wafat telah menunjuk putera puteranya untuk memerintah di daerah daerah kekuasaannya seperti halnya Sunan Wanaperih memegang tampuk pemerintahan di Walagsuji Dalem Lumaju Agung di kawasan Maja Dalem Panuntun di Majalengka sedangkan putera pertamanya Prabu Haurkuning di Talaga yang selang kemudian di Ciamis Kelak keturunan dia banyak yang menjabat sebagai Bupati Sedangkan dalem Dalem Panaekan dulunya dari Walangsuji kemudian berpindah pindah menuju Riung Gunung sukamenak nunuk Cibodas dan Kulur Prabu Pucuk Umum dimakamkan di dekat Situ Sangiang Kecamatan Talaga Raja Sunan Wanaperih Sunting Terkenal Sunan Wanaperih di Talaga sebagai seorang Raja yang memeluk Agama Islam pun juga seluruh rakyat di negeri ini semua telah memeluk Agama Islam Dia berputera 6 orang yaitu Dalem Cageur Dalem Kulanata Apun Surawijaya atau Sunan Kidul Ratu Radeya Ratu Putri Dalem Wangsa Goparana Diceritakan bahwa Ratu Radeya menikah dengan Arya Sarngsingan sedangkan Ratu Putri menikah dengan putra Syekh Abdul Muhyi dari Pamijahan bernama Sayid Faqih Ibrahim lebih dikenal Sunan Cipager Dalem Wangsa Goparana pindah ke Sagalaherang Cianjur kelak keturunan dia ada yang menjabat sebagai bupati seperti Bupati Wiratanudatar I di Cikundul Sunan Wanaperih memerintah di Walangsuji tetapi dia digantikan oleh puteranya Apun Surawijaya maka pusat pemerintahan kembali ke Talaga Putera Apun Surawijaya bernama Pangeran Ciburuy atau disebut juga Sunan Ciburuy atau dikenal juga dengan sebutan Pangeran Surawijaya menikah dengan putri Cirebon bernama Ratu Raja Kertadiningrat saudara dari Panembahan Sultan Sepuh III Cirebon Pangeran Surawijaya dianungrahi 6 orang anak yaitu Dipati Suwarga Mangunjaya Jaya Wirya Dipati Kusumayuda Mangun Nagara Ratu Tilarnagara Ratu Tilarnagara menikah dengan Bupati Panjalu Kerajaan Panjalu Ciamis yang bernama Pangeran Arya Sacanata yang masih keturunan Prabu Haur Kuning Pengganti Pangeran Surawijaya ialah Dipati Suwarga menikah dengan Putri Nunuk dan berputera 2 orang yaitu Pangeran Dipati Wiranata Pangeran Secadilaga atau pangeran Raji Pangeran Surawijaya wafat dan digantikan oleh Pangeran Dipati Wiranata dan setelah itu diteruskan oleh puteranya Pangeran Secanata Eyang Raga Sari yang menikah dengan Ratu Cirebon menggantikan Pangeran Secanata Arya Secanata memerintah tahun 1762 Kerajaan Sindangkasih Sunting Mandala Sindangkasih dan Kerajaan Sindangkasih Sunting Kerajaan dan wilayah Jawa Barat tidak dapat dipisahkan dari kata Sunda Pada mulanya kata Sunda atau Suddha dalam bahasa Sanskerta diterapkan pada nama sebuah gunung yang menjulang tinggi di bagian barat Pulau Jawa yang dari jauh tampak putih karena tertutup abu asal gunung tersebut 5 Keberadaan kerajaan Sindangkasih pada tahun 1480 atau pertengahan abad ke 15 6 Kerajaan Sindangkasih disebutkan dalam berbagai naskah Babad di tanah Sunda Pandangan masyarakat Sunda bahwa kemandalaan sering kali disebut sebagai kerajaan Pandangan ini muncul karena struktur kemandalaan yang juga memiliki prajurit pengamanan sering kali diersamakan dengan kerajaan Termasuk Kemandalaan Sindangkasih Mandala Sindangkasih dipertukarkan pengertiannya dengan kerajaan Kesulitan pengertian dalam historiografi modern Barat struktur kerajaan adalah sebuah struktur badan wilayah dan administratif Pandangan ini berbeda bagi masyarakat Nusantara Bisa kita cermati bahwa Kerajaan Sriwijaya Majapahit dan Tarumanagara juga disebut Mandala Dalam pengertian historis sosial dan politik istilah mandala juga digunakan untuk menunjukkan formasi politik tradisional Asia Tenggara seperti federasi kerajaan atau negara negara atau kerajaan kecil Ini diadopsi oleh para sejarawan Barat abad ke 20 dari wacana politik India kuno sebagai sarana untuk menghindari istilah negara dalam pengertian konvensional Tidak hanya negara negara Asia Tenggara yang tidak sesuai dengan pandangan Cina dan Eropa tentang negara yang ditetapkan secara teritorial dengan perbatasan tetap dan aparatur birokrasi tetapi mereka berbeda jauh dalam arah yang berlawanan pemerintahan didefinisikan oleh pusatnya daripada batas batasnya dan itu bisa tersusun dari banyak pemerintahan jajahan lainnya tanpa mengalami integrasi administratif Kerajaan seperti Bagan Ayutthaya Champa Khmer Sriwijaya dan Majapahit dikenal sebagai mandala dalam pengertian ini 7 Beberapa Mandala atau kemandalaan di tatar Sunda ada yang berkembang menjadi kerajaan Misalnya Mandala Indraprahasta menjadi Kerajaan Indraprahasta Mandala Wanagiri menjadi Kerajaan Wanagiri Mandala Kendan menjadi Kerajaan Kendan dengan rajanya yang termashur Gururesi atau Rajaresi Manik Maya berlokasi di Rancaekek Bandung sekarang Mandala Bitung Giri menjadi Kerajaan Talaga Manggung Dan banyak lagi contoh lainnya Rupanya Mandala Sindangkasih tidak tercatat berubah menjadi Kerajaan kecuali dalan Naskah Babad yang menyebutkan Kerajaan Sindangkasih yang dipimpin oleh seorang ratu bernama Nyi Rambut Kasih Dalam masa pemerintahan Dipati Ukur Sindangkasih disebut sebagai Umbul Sindangkasih Istilah umbul setara dengan Kabupaten sekarang Catatan dari Kerajaan Sumedanglarang bahwa Sindangkasih merupakan bagian dari wilayah kerajaannya Mitos Nyi Rambut Kasih Sunting Kerajaan Sindangkasih dipimpin oleh seorang ratu yaitu Ratu Nyi Rambut Kasih 8 Ia anak dari Ki Gedeng Sindang kasih yang berasal dari kata Gede Ing Sindangkasih Artinya Pembesar atau Pemimpin di Sindangkasih Itu bukan nama orang tetapi sebutan saja Sama halnya dengan sebutan Siliwangi hal ini telah menjadi budaya di Sunda bahwa menyebut nama orang apalagi pembesar adalah Tabu Begitu pula orang yang disapa akan merasa dihormati Inilah yang menyulitkan menelusuri sejarah Sunda di wilayah pedalaman tengah pulau termasuk Sindangkasih Sumber sumber luar seperti dari Catatan Musafir China Portugis dan Arab bisa menjadi sumber sejarah Proto Sejarah Catatan Belanda bisa menjadi sumber sejarah karena dianggap bersumber dari dalam negeri Keberadaan Sindangkasih merujuk wilayah Kota Majalengka Sekarang ada dalam tulisan catatan Belanda mengenai perjalan selama masa perkebunan kopi Namun tdak menyebutkan secara jelas bahwa Sindangkasih adalah kerajaan tetapi Sindangkasih adalah Kota Majalengka sekarang Kembali ke Mandala atau kabuyutan Sepertinya Sindangkasih hanya berupa Kamandalaan atau Kabuyutan yang Bercorak Agama Hyang Darma Budha atau Hindu Meskipun dalam berbagai legenda diceritakan bahwa Nyi Rambut Kasih bergamana Hindu Berawal dari rencana mengunjungi Kerajaan Talaga tetapi niat ini dibatalkan karena kerajaan Talaga telah beragama Islam Sindangkasih dalam Wilayah Tatar Ukur Sunting Sindangkasih merupakan salah satu umbul dalam pemerintahan Bupati Wedana Dipati Ukur Dipati Ukur Wangsanata atau Wangsataruna adalah seorang bangsawan penguasa Tatar Ukur pada abad ke 17 Tatar dalam bahasa Sunda berarti tanah atau wilayah Sedangkan dipati adipati adalah gelar bupati sebelum zaman kemerdekaan Dipati Ukur adalah Bupati Wedana Priangan yang pernah menyerang VOC di Batavia atas perintah Sultan Agung dari Kesultanan Mataram pada tahun 1628 Serangan itu gagal dan jabatan Dipati Ukur dicopot oleh Mataram Untuk menghindari kejaran pasukan Mataram yang akan menangkapnya Dipati Ukur dan pengikutnya hidup berpindah pindah dan bersembunyi hingga akhirnya ditangkap dan dihukum mati di Mataram Umbul Sindangkasih yang dipimpin Ki Somahita atau Tumenggung Tanubaya terlibat dalam penangkapan Dipati Ukur Tumenggung Tanubaya ki Somahita menjadi Umbul Sindangkasih yaitu Garda pertahanan Kesultanan Mataram di Tatar Pasundan yang merupakan Wilayah Ukur dengan Bupati Wedana Dipati Ukur Umbul Sindang Kasih adalah 1 dari 3 Umbul wilayah Ukur yang tidak patuh pada Dipati Ukur hingga melaporkan Dipati Ukur ke Sultan Agung Mataram Sesepuh dan Budayawan Majalengka Deddy Ahdiat pernah menggali asal usul Kota Majalengka secara supranatural yang diliput SCTV dalam program Potret dan dikatakan bahwa Majalengka adalah Mataram peralihan Awalnya membingungkan ternyata benar bila mengikuti kisah penangkapan Dipati ukur tahun 1632 Penangkapnya adalah tiga umbul dari Priangan Timur yaitu Umbul Sukakerta Ki Wirawangsa Umbul Cihaurbeuti Ki Astamanggala dan Umbul Sindangkasih Ki Somahita Dipati Ukur kemudian dibawa ke Mataram dan oleh Sultan Agung dijatuhi hukuman mati pada tahun 1632Berdasarkan data yang dikirimkan Rangga Gempol III pada masa VOC maka kekuasaan Prabu Geusan Ulun meliputi Sumedang Garut Tasikmalaya dan Bandung sebagai berikut Batas di sebelah Timur adalah Garis Cimanuk Cilutung ditambah Sindangkasih daerah muara Cideres ke Cilutung Di sebelah Barat garis Citarum Cisokan Batas di sebelah Selatan laut Namun di sebelah Utara diperkirakan tidak meliputi wilayahnya karena telah dikuasai oleh Cirebon Berdasarkan data surat dari Rangga Gempol III di atas menunjukan data bahwa wilayah Sindangkasih Majalengka kota sekarang adalah bagian dari Kerajaan Sumedang Larang Meskipun awalnya Mandala merupakan sebuah tempat suci keagamaan tetapi penyebutannya mencakup ke dalam wilayah yang lebih luas Kota Majalengka sekarang dahulu disebut Sindangkasih Hingga abad ke 18 abad ke 19 Setidaknya dalam buku Tijdschrift voor neerlands indie tahun 1844 masih menyebut kota Sindangkasih bukan Majalengka 9 kota Majalengka masih disebut Sindangkasih sebagaimana dicatat dalam buku Commentaar 1 1500 II Staten en Tabellen 1912 mengaskan bahwa Sindangkasih yang dimaksud adalah Majalengka 10 Buku ini merupakan komentar atau review sejarah penyerangan Mataram ke Batavia dari sudut pandang Belanda Kejadian ini pada 17 Juni 1741 Yang paling tegas menyebutkan pada buku Handleiding bij de beoefening der land en volkenkunde van Nederlandsch Oost Indie lebih jelas dan tegas bahwa kota Majalengka sekarang adalah Sindangkasih 11 12 Mengingat cara hidup di lingkungan Mandala lebih berat daripada cara hidup di lingkungan Nagara karena lebih banyak aturan yang bersifat keagamaan berupa perintah dan larangan maka kiranya penduduk Mandala termasuk orang Sindangkasih majalengka generasi pertama merupakan orang orang pilihan yang memiliki pengetahuan agama pengalaman rohani dan disiplin diri lebih banyak di bandingkan penduduk Nagara yang umum Hubungan antara Mandala dan nagara umumnya berlangsung baik karena kedua pihak saling membutuhkan Nagara membutuhkan Mandala bagi keperluan dukungan moral dan spiritual serta pemberian do a restu Mandala dianggap oleh Nagara sebagai pusat kesaktian pusat kekuatan gaib yang dapat memancarkan pengaruhnya terhadap nagara Baik atau buruk tergantung hubungan antara Mandala dan Nagara 13 Kerajaan Rajagaluh Sunting Kerajaan Rajagaluh berada di Kecamatan Rajagaluh kurang lebih 35 km arah timur dari pusat kota Majalengka Desa Rajagaluh adalah sebuah Kerajaan dibawah wilayah kekuasaan kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi Saat itu Kerajaan Rajagaluh dibawah tampuk pimpinan seorang raja yang terkenal digjaya sakti mandraguna Agama yang diantunya adalah agama Hindu Pada tahun 1482 Masehi Syeh Syarif Hidayatulloh Sunan Gunung Jati mengembangkan Islam di Jawa Barat dengan secara damai Namun dari sekian banyak Kerajaan di tatar Pasundan hanya Kerajaan Rajagaluh yang sulit ditundukan Setelah Kerajaan Cirebon memisahkan diri dari wilayah Kerajaan Pajajaran maka pembayaran upeti dan pajak untuk Kerajaan Cirebon dibebeaskan tetapi untuk Kuningan pajak dan upeti masih berlaku Untuk penarikan pajak dan upeti dari Kuningan Prabu Siliwangi mewakilkan kepada Prabu Cakra Ningrat dari Kerajaan Rajagaluh Akhirnya Prabu Cakra Ningrat mengutus Patihnya yang bernama Adipati Arya Kiban ke Kuningan tetapi ternyata adipati Kuningan yang bernama adipati Awangga menolak mentah mentah tidak mau membayar pajak dengan alasan bahwa Kuningan sekarang masuk wilayah Kerajaan Cirebon yang sudah membebaskan diri dari Kerajaan Pajajaran Sebagai akibat dari penolakannya maka terjadilah perang tanding antara Adipati Awangga dan Adipati Arya Kiban Dalam perang tanding keduanya sama sama digjaya kekuatannya seimbang sehingga perang tanding tidak ada yang kalah atau yang menang Tempat perang tanding sekarang dikenal sebagai desa Jalaksana artinya jaya dalam melaksanakan tugas Syeh Syarif Hidayatulloh mengutus anaknya Arya Kemuning yang dikenal sebagai Syeh Zainl Akbar alias Bratakalana untuk membantu Adipati Awangga dalam menghadapi Adipati Arya Kiban Dengan bantuan Arya Kemuning akhirnya adipati Arya Kiban dapat dikalahkan Adipati Arya Kiban melarikan diri dan menghilang didaerah Pasawahan disekitar Telaga Remis sebagian prajuritnya ditahan dan sebagian lagi dapat meloloskan diri ke Rajagaluh Semenjak kejadian tersebut Kerajaan Rajagaluh segera menghimpun kekuatannya kembali untuk memperkokoh pertahanan menakala ada serangan dari Kerajaan Cirebon Sebagai pengganti Adipati Arya Kiban ditunjuk Arya mangkubumi Demang Jaga Patih Demang Raksa Pura dan dibantu oleh Patih Loa dan Dempu Awang keduanya berasal dari dataran Cina Syeh Syarif Hidayatulloh melihat Kerajaan Rajagaluh berkesimpulan bahwa prajurit Cirebon tidak akan mampu menaklukan Rajagaluh kecuali dengan taktik yang halus Hal ini mengingat akan kesaktian Prabu Cakraningrat Akhirnya Syeh Sarif Hidayatulloh mengutus 3 tiga orang utusan yakni Syeh Magelung Sakti Pangeran Santri Pangeran Dogol serta diikut sertakan ratusan Prajurit Pengiriman utusan dari Cirebon dengan segera dapat diketahui oleh Prabu Cakra Ningrat beliaupun segera menugaskan patih Loa dan Dempu Awang untuk menghadangnya Saat itupun terjadilah pertempuran sengit tetapi prajurit Cirebon dapat dipukul mundur Melihat prajurit Cirebon kucar kacir maka majulah Syeh Magelung Sakti Pangeran Santri dan Pangeran Dogol terjadilah perang tanding melawan Patih Loa dan Dempu Awang Perang tanding tidak kunjung selesai karena kedua belah pihak seimbang kekuatannya yang akhirnya pihak Cirebon mundur dari daerah Rajagaluh Prajurit Cirebon terus menerus berupaya menyerbu kota Rajagaluh Pertahanan Rajagaluh semakin lemah sehingga Rajagaluh mengalami kekalahan Prabu Cakra Ningrat sendiri melarikan diri Sementara anaknya Nyi Putri Indangsari tidak ikut serta dengan ayahnya Ia pergi kesebelah utara sekarang di kenal dengan Desa Cidenok Di Cidenok Nyi Putri tidak lama ia teringat akan ayahnya Nyi Putri sadar apapun kesalahan yang dilakukan oleh Sang Prabu Cakra Ningrat sang Prabu adalah ayah kandungnya yang sangat ia cintai iapun berniat menyusul ayahnya tetapi ditengah perjalanan Nyi Putri dihadang oleh prajurit Cirebon yang dipimpin oleh Pangeran Birawa Nyi Putri dan pengawalnya ditangkap kemudian diadili Pengadilan akan membebaskan hukuman bagi Nyi Putri dengan syarat mau masuk islam Akhirnya semua pengawalnya masuk islam tapi Nyi Putri sendiri menolaknya maka Nyi Putri Indangsari ditahan disebuah gua Alkisah menghilangnya Adipati Arya Kiban yang cukup lama akibat kekalahannya oleh Adipati Awangga saat perang tanding ia timbul kesadarannya untuk kembali ke Rajagaluh untuk menemui Prabu Cakra Ningrat untuk meminta maaf atas kesalahannya Namun yang ia dapatkan hanyalah puing puing kerajaan yang sudah hancur luluh Ia menangis sedih penuh penyesalan Ia menrenungkan nasibnya dipinggiran kota Rajagaluh Tempat tersebut sekarang dikenal dengan Batu Jangkung batu tinggi Ditempat itu pula akhirnya Adipati Arya Kiban ditangkap oleh prajurit Cirebon kemudian ditahan dipenjarakan bersama Nyi Putri Indangsari disebuah gua yang dikenal dengan Gua Dalem yang berada di daerah Kedung Bunder Palimanan Dikisahkan bahwa Nyi Putri Indangsari dan Adiapti Arya Kiban meninggal di gua tempat ia dipenjarakan Gua Dalem kisah lain keduanya mengilang 14 Masa Penjajahan Belanda Sunting Alun alun Majalengka di masa Hindia BelandaPembentukan Kabupaten Maja Sunting Tahun 1819 dibentuk Karesidenan Cirebon yang terdiri atas Keregenaan Kabupaten Cirebon Kuningan Bengawan Wetan Galuh Ciamis Sekarang dan Maja Kabupaten Maja adalah cikal bakal Kabupaten Majalengka Pembentukan Kabupaten Maja berdasarkan Besluit Surat Keputusan Komisaris Gubernur Jendral Hindia Belanda No 23 Tanggal 5 Januari 1819 Kabupaten Maja adalah gabungan dari tiga distrik yaitu Distrik Sindangkasih Distrik Talaga dan Distrik Rajagaluh Kabupaten Maja beribu kota di Kota Kecamatan Maja sekarang Bupati pertama Kabupaten Maja adalah RT Dendranegara Kabupaten Maja mencakup wilayah Talaga Maja Sindangkasih Rajagaluh Palimanan dan Kedondong Perubahan Nama Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka Sunting Tanggal 11 Februari 1840 keluar surat Staatsblad No 7 dan BesluitGubernur Jendral Hindia Belanda No 2 yang menjelasakan perpindahan Ibu kota Kabupaten ke Wilayah Sindangkasih yang kemudian diberi nama Majalengka kemudian nama Kabupaten disesuaikan dengan nama ibu kota kabupaten yang baru dari Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka Pemberian nama Majalengka atau dari mana asal usul Majalengka masih menjadi misteri Nama Majalengka menurut Legenda adalah ucapan Majane Langka dari pasukan Cirebon serta Pangeran Muhammad dan Siti Armilah ketika tidak menemukan buah Maja setelah Hutan Pohon Maja dihilangkan oleh Nyi Rambut Kasih Ratu Kerajaan Sindangkasih Dalam Buku Sejarah Majalengka Karya N Kartika yang mewawancarai Budayawan Ayatrohaedi Nama Majalengka bila diartikan dalam bahasa Jawa Kuno yaitu kata Maja merupakan nama buah dan kata Lengka yang berati pahit jadi kata Majalengka adalah nama lain dari kata Majapahit Majalengka sebagai ibu kota kabupaten selanjutnya semakin dikuatkan dengan adanya Surat Staatsblad 1887 No 159 mengatur dan menjelaskan tentang batas batas wilayah dari Kota Majalengka Masa Penjajahan Jepang Sunting Masa penjajahan Jepang 1942 1945 di Majalengka ditandai dengan adanya eksploitasi romusha dan pembangunan Lapangan Terbang Militer Jepang di Kawasan Ligung Lapangan terbang ini diselesaikan pada tahun 1944 dan pasukan Jepang dari sana terbang untuk melakukan operasi militer di Burma Myanmar pada tahun 1945Geografis SuntingSecara geografis Kabupaten Majalengka terletak di bagian timur Provinsi Jawa Barat Kabupaten Majalengka terletak pada titik koordinat yaitu Sebelah Barat 108 03 108 19 Bujur Timur Sebelah Timur 108 12 108 25 Bujur Timur Sebelah Utara 6 36 5 58 Lintang Selatan dan Sebelah Selatan 6 43 7 44 Batas Wilayah Sunting Bagian Utara wilayah kabupaten ini merupakan dataran rendah sementara wilayah tengah berbukit bukit dan wilayah selatan merupakan wilayah pegunungan dengan puncaknya Gunung Ceremai yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan serta Gunung Cakrabuana yang berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Sumedang Secara administratif berbatasan dengan Sebelah Utara Kabupaten Indramayu Sebelah Selatan Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis Sebaleh Barat Kabupaten Sumedang Sebelah Timur Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan Topografi dan geografi Sunting Bagian utara wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah sedang di bagian selatan berupa pegunungan Gunung Ciremai 3 076 m berada di bagian timur yakni di perbatasan dengan Kabupaten Kuningan Gunung ini adalah gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat dan merupakan taman nasional dengan nama Taman Nasional Gunung CiremaiKeadaan geografi khususnya morfologi dan fisiografi wilayah Kabupaten Majalengka sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian suatu daerah dengan daerah lainnya dengan distribusi sebagai berikut Morfologi dataran rendah yang meliputi Kecamatan Kadipaten Kasokandel Panyingkiran Dawuan Jatiwangi Sumberjaya Ligung Jatitujuh Kertajati Cigasong Majalengka Leuwimunding dan Palasah Kemiringan tanah di daerah ini antara 5 8 dengan ketinggian antara 20 100 m di atas permukaan laut dpl kecuali di Kecamatan Majalengka tersebar beberapa perbukitan rendah dengan kemiringan antara 15 25 Morfologi berbukit dan bergelombang meliputi Kecamatan Rajagaluh dan Sukahaji sebelah Selatan Kecamatan Maja sebagian Kecamatan Majalengka Kemiringan tanah di daerah ini berkisar antara 15 40 dengan ketinggian 300 700 m dpl Morfologi perbukitan terjal meliputi daerah sekitar Gunung Ciremai sebagian kecil Kecamatan Rajagaluh Argapura Sindang Talaga sebagian Kecamatan Sindangwangi Cingambul Banjaran Bantarujeg Malausma dan Lemahsugih dan Kecamatan Cikijing bagian Utara Kemiringan di daerah ini berkisar 25 40 dengan ketinggian antara 400 2000 m di atas permukaan laut Geologi Sunting Menurut keadaan geologi yang meliputi sebaran dan struktur batuan terdapat beberapa batuan dan formasi batuan yaitu Aluvium seluas 17 162 Ha 14 25 Pleistocene Sedimentary Facies seluas 13 716 Ha 13 39 Miocene Sedimentary Facies seluas 23 48 Ha 19 50 Undiferentionet Vulcanic Product seluas 51 650 Ha 42 89 Pliocene Sedimentary Facies seluas 3 870 Ha 3 22 Liparite Dacite seluas 179 Ha 0 15 Eosene seluas 78 Ha 0 006 Old Quartenary Volkanik Product seluas 10 283 Ha 8 54 Jenis jenis tanah di Kabupaten Majalengka ada beberapa macam secara umum jenis tanah terdiri atas Latosol Podsolik Grumosol Aluvial Regosol Mediteran dan asosianya Jenis jenis tanah tersebut memegang peranan penting dalam menentukan tingkat kesuburan tanah dalam menunjang keberhasilan sektor pertanian Hidrologi Sunting Dari aspek hidrologis di Kabupaten Majalengka mempunyai beberapa jenis potensi sumber daya air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Potensi sumber daya air tersebut meliputi Air permukaan seperti mata air sungai danau waduk lapangan atau rawa Air tanah seperti sumur bor dan pompa pantek dan air hujan Sungai yang besar di antaranya adalah Cilutung Cijurey Cideres Cikeruh Ciherang Cikadondong Ciwaringin Cilongkrang Ciawi dan Cimanuk Iklim Sunting Curah hujan tahunan rata rata di Kabupaten Majalengka berkisar antara 2 400 mm 3 800 mm tahun dengan rata rata hari hujan sebanyak 11 hari bulan Angin pada umumnya bertiup dari arah Selatan dan tenggara kecuali pada bulan April sampai dengan Juli bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan antara 3 6 knot 1 knot 1 285 m jam Pemerintahan SuntingDaftar Bupati Sunting Artikel utama Daftar Bupati Majalengka Berikut adalah Daftar Bupati Majalengka dari masa ke masa No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd Ket Wakil Bupati1 R T Dendanegara 1819 1849 1 ket 3 2 R A A Kartadiningrat 1849 1861 23 R T Soera adiningrat 10 Januari 1863 31 1 Juli 1883 32 34 R M T Alibasah Soeriadiredja 7 Agustus 1883 33 11 April 1894 34 45 R T Salmon Salam Soerjadiningrat 16 Juli 1894 35 19 Agustus 1902 36 56 R A A Sasraningrat 19 Agustus 1902 4 Desember 1922 37 67 R M A A Soeriatanoedibrata 3 Agustus 1922 38 1 Desember 1944 8 78 R T Oemar Said 1 Desember 1944 8 15 Juli 1945 8 99 R Enoch 15 Juli 1945 8 1947 1010 R H Hamid 1947 1948 1111 R Sulaeman Nata Amijaya 1948 1949 1212 M Chavil 1949 1949 1313 R M Nuratmadibrata 1949 1957 1414 H Aziz Halim 1957 1960 1515 H RA Sutisna 1960 1966 1616 R Saleh Sediana 1966 1978 1717 H Moch Saleh Paindra 1978 1983 1818 H RE DjaelaniSH 1983 1988 1919 Drs H Moch Djufri Pringadi 1988 1993 2020 Drs H Adam HidayatSH M Si 1993 1998 2121 Hj Tutty Hayati AnwarSH M Si 1998 2003 22 M IqbalMI2003 2008 23 KH Moch Ilyas HelmyS H M M22 H SutrisnoSE M Si 11 Desember 2008 11 Desember 2013 24 Dr H Karna SobahiM M Pd 11 Desember 2013 20 September 2018 2523 Dr H Karna SobahiM M Pd 26 November 2018 Sekarang 26 ket 4 Tarsono D MardianaS Sos Dewan Perwakilan Sunting Artikel utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Majalengka Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Majalengka dalam dua periode terakhir 42 43 Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode2014 2019 2019 2024PKB 6 5Gerindra 5 7PDI P 18 15Golkar 5 6NasDem 1 3PKS 4 5PPP 4 2PAN 3 5Demokrat 4 2Jumlah Anggota 50 50Jumlah Partai 9 9 Kecamatan Sunting Artikel utama Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Majalengka Kabupaten Majalengka memiliki 26 kecamatan 13 kelurahan dan 330 desa Pada tahun 2017 jumlah penduduk mencapai 1 266 981 jiwa dengan luas wilayah 1 204 24 km dan sebaran penduduk 1 052 jiwa km 28 29 Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut Kode Kemendagri Kecamatan Kelurahan Desa Status Daftar Desa Kelurahan32 10 05 Argapura 14 Desa Argalingga Argamukti Cibunut Cikaracak Gunungwangi Haurseah Heubeulisuk Mekarwangi Sadasari Sagara Sukadana Sukasari Kaler Sukasari Kidul Tejamulya32 10 22 Banjaran 13 Desa Banjaran Cimeong Darmalarang Genteng Girimulya Hegarmanah Kagok Kareo Panyindangan Sangiang Sindangpala Sunia Suniabaru32 10 02 Bantarujeg 13 Desa Babakansari Bantarujeg Cikidang Cimangguhilir Cinambo Cipeundeuy Gununglarang Haurgeulis Salawangi Silihwangi Sindanghurip Sukamenak Wadowetan32 10 20 Cigasong 3 7 Desa Baribis Batujaya Karayunan Kawunghilir Kutamanggu Tajur TenjolayarKelurahan Cicenang Cigasong Simpeureum32 10 03 Cikijing 15 Desa Bagjasari Banjaransari Cidulang Cikijing Cilancang Cipulus Cisoka Jagasari Kancana Kasturi Sindang Sindangpanji Sukamukti Sukasari Sunalari32 10 23 Cingambul 13 Desa Cidadap Cikondang Cimanggugirang Cingambul Cintaasih Ciranjeng Kondangmekar Maniis Muktisari Nagarakembang Rawa Sedaraja Wangkelang32 10 12 Dawuan 11 Desa Balida Baturuyuk Bojongcideres Dawuan Gandu Genteng Karanganyar Mandapa Pasirmalati Salawana Sinarjati32 10 15 Jatitujuh 15 Desa Babajurang Biyawak Jatiraga Jatitengah Jatitujuh Pangkalanpari Panongan Panyingkiran Pasindangan Pilangsari Putridalem Randegan Kulon Randegan Wetan Sumber Kulon Sumber Wetan32 10 11 Jatiwangi 16 Desa Andir Burujul Kulon Burujul Wetan Cibentar Ciborelang Cicadas Jatisura Jatiwangi Leuweunggede Loji Mekarsari Pinangraja Sukaraja Kulon Sukaraja Wetan Surawangi Sutawangi32 10 13 Kadipaten 7 Desa Babakan Anyar Cipaku Heuleut Kadipaten Karangsambung Liangjulang Pagandon32 10 24 Kasokandel 10 Desa Gandasari Girimukti Gunungsari Jatimulya Jatisawit Kasokandel Leuwikidang Ranji Kulon Ranji Wetan Wanajaya32 10 14 Kertajati 14 Desa Babakan Bantarjati Kertajati Kertasari Kertawinangun Mekarjaya Mekarmulya Pakubeureum Palasah Pasiripis Sahbandar Sukakerta Sukamulya Sukawana32 10 01 Lemahsugih 19 Desa Bangbayang Borogojol Cibulan Cigaleuh Cipasung Kalapadua Kepuh Lemah Putih Margajaya Mekar Wangi Mekarmulya Padarek Sadawangi Sinargalih Sukajadi Sukamaju Dayeuhwangi Lemahsugih Cisalak32 10 10 Leuwimunding 14 Desa Ciparay Heuleut Karangasem Lame Leuwikujang Leuwimunding Mindi Mirat Nanggerang Parakan Parungjaya Patuanan Rajawangi Tanjungsari32 10 16 Ligung 19 Desa Ampel Bantarwaru Beber Beusi Buntu Cibogor Gandawesi Kedungkancana Kedungsari Kertasari Kodasari Leuweunghapit Leuwiliang Baru Ligung Ligung Lor Majasari Sukawera Tegalaren Wanasalam32 10 06 Maja 18 Desa Anggrawati Banjaran Cengal Cicalung Cieurih Cihaur Cipicung Maja Selatan Maja Utara Nunuk Baru Kartabasuki Malongpong Paniis Pasanggrahan Pageraji Sindangkerta Tegalsari Wanahayu32 10 07 Majalengka 10 4 Desa Cibodas Kawunggirang Kulur SidamuktiKelurahan Babakan Jawa Cicurug Cijati Cikasarung Majalengka Kulon Majalengka Wetan Munjul Sindangkasih Tarikolot Tonjong32 10 26 Malausma 11 Desa Banyusari Buninagara Cimuncang Ciranca Girimukti Jagamulya Kramat Jaya Lebakwangi Malausma Sukadana Werasari32 10 19 Palasah 13 Desa Buniwangi Cisambeng Enggalwangi Majasuka Palasah Pasir Sindanghaji Sindangwasa Tarikolot Trajaya Karamat Waringin Weragati32 10 18 Panyingkiran 9 Desa Bantrangsana Bonang Cijurey Jatipamor Jatiserang Karyamukti Leuwiseeng Pasirmuncang Panyingkiran32 10 09 Rajagaluh 13 Desa Babakankareo Cipinang Cisetu Kumbung Pajajar Payung Rajagaluh Kidul Rajagaluh Lor Rajagaluh Sadomas Sindangpano Singawada Teja32 10 25 Sindang 7 Desa Bayureja Garawastu Gunungkuning Indrakila Pasirayu Sangkanhurip Sindang32 10 21 Sindangwangi 10 Desa Balagedog Bantar Agung Buahkapas Jerukleueut Lengkongkulon Lengkongwetan Leuwilaja Padaherang Sindangwangi Ujungberung32 10 08 Sukahaji 13 Desa Babakan Manjeti Candrajaya Cikalong Cikeusik Cikoneng Ciomas Jayi Nanggewer Padahanten Palabuan Salagedang Sukahaji Tanjungsari32 10 17 Sumberjaya 15 Desa Banjaran Bongas Kulon Bongas Wetan Rancaputat Cidenok Garawangi Gelok Mulya Lojikobong Pancaksuji Panjalin Kidul Panjalin Lor Paningkiran Parapatan Sepat Sumberjaya32 10 04 Talaga 17 Desa Argasari Campaga Cibeureum Cicanir Cikeusal Ganeas Gunungmanik Jatipamor Kertahayu Lampuyang Margamukti Mekarhurip Mekarraharja Salado Sukaperna Talaga Kulon Talaga WetanTOTAL 13 330Demografi SuntingJumlah Penduduk Kabupaten Majalengka Berdasarkan BPS Kabupaten Majalengka Tahun 2013 adalah 1 180 774 Jiwa terdiri dari 590 038 jiwa penduduk laki laki dan 590 736 jiwa penduduk perempuan Rata rata kepadatan penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun 2013 adalah 981 jiwa km Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Jatiwangi dengan kepadatan 2 087 jiwa km Wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Jatiwangi 83 450 jiwa Kecamatan Majalengka 69 946 jiwa Kecamatan Cikijing 60 581 jiwa Kecamatan Lemahsugih 57 928 jiwa Kecamatan Sumberjaya 57 353 jiwa Mayoritas Masyarakat Majalengka berasal dari etnis Sunda Bahasa yang digunakan Bahasa Sunda akan tetapi memiliki perbedaan beberapa arti dan kosakata dengan Bahasa Sunda di Kawasan Priangan Bahasa Sunda di Majalengka merupakan bahasa Sunda dialek Tengah Timur Dibeberapa wilayah Majalengka masyarakatnya merupakan Orang Cirebon dan menggunakan bahasa Cirebon seperti di utara dan Timur Jatitujuh Kertajati Ligung Sumberjaya dan Desa Patuanan di Kecamatan Leuwimunding Kebudayaan SuntingSebagai wilayah yang dilalui oleh dua kebudayaan besar yaitu Sunda amp Cirebon maka Kabupaten Majalengka memiliki keragaman seni budaya yaitu Sampyong Wayang Golek Wayang Kulit Pencak Silat Genjring Akrobat Kacapi Suling Pantun Sandiwara Gaok Jaipong Degung dan Kliningan Sintren Tarling Tari topeng Beber Kuda Penca Rudat Pareresan Mapag Sri Ngalaksa Gembyung Tari KedemplingKuliner SuntingKecap Majalangka Mangga Gedong Gincu Opak Rangginang Nasi Lengko Jalakotek Emping Kripik Jagung Dodol Jambu Keripik Pisang Gula Cakar Jambu Keletuk MerahTransportasi SuntingTransportasi Darat Sunting Angkutan Jalan Raya Sunting Wilayah Kabupaten Majalengka merupakan daerah penghubung antara kawasan Priangan dengan Cirebon dilewati Jalan Negara Bandung Cirebon dan Cirebon Ciamis Selain itu pula dilintasi Jalan Tol Cikopo Palimanan Cipali dengan dua pintu tol dikawasan Kertajati dan Sumberjaya Berikut sarana dan prasarana angkutan darat di Majalengka Prasarana Angkutan Jalan Raya Sunting Terminal Cipaku Kadipaten Terminal Cigasong Terminal Rajagaluh Terminal Maja Terminal Talaga Terminal Cikijing Terminal BantarujegAngkutan Dalam Kota Sunting Angkot 1A Jurusan Terminal Cigasong Terminal Cipaku Kadipaten via Jalan Jatisampay Kartini Suma Makmur Pahlawan Angkot 1B Jurusan Terminal Cigasong Terminal Cipaku Kadipaten via Jalan Suha Ahmad Yani Babakan Jawa Letkol A Gani Imam Bonjol Angkot IC Jurusan Terminal Cigasong Terminal Cipaku Kadipaten via Jalan Gerakan Koperasi Ahmad Kusumah Jatisampay Kesehatan Pertanian Angkot ID Jurusan Terminal Cigasong Terminal Cipaku Kadipaten via Pasirmuncang Cijurey Leuwiseeng Angkutan Perkotaan Sunting Angkot Cigasong Rajagaluh Angkot Cigasong Jatiwangi Angkot Cigasong Leuwikidang Termical Cipaku Angkot Talaga Cikijing Angkot Talaga Bantarujeg Sadawangi Angkot Rajagaluh Prapatan Angkot Kadipaten Jatiwangi Prapatan Angkot Kadipaten Jatitujuh Angkot Rajagaluh Weragati Jatiwangi Angkot Sumberjaya Bantarwaru Angdes Rajagaluh Pajajar GarawastuMikro Bus Elf Canter PS Sunting Cikijing Kuningan Cirebon Cikijing Bandung Cicaheum Cikijing Bandung Leuwipanjang Bantarujeg Bandung via Wado Kadipaten Cirebon Rajagaluh CirebonBus Sunting Rajagaluh Cikarang Rajagaluh Bekasi Bantarujeg Cikarang Bantarujeg Bekasi Bantarujeg Bandung Cikijing Cikarang Sumber Rajagaluh Cikarang Cikijing BekasiKereta Api Sunting Kabupaten Majalengka dahulu memiliki jalur kereta api yang menghubungkan Cirebon Kadipaten Dibangun oleh perusahan swasta Belanda Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij SCS pada tahun 1901 Jalur ini kemudian ditutup pada tahun 1978 akibat kalah bersaing dengan moda angkutan darat lainnya Berikut Daftar Eks Stasiun Kereta Api di wilayah Majalengka Prapatan Bongas Palasah Cibolerang Jatiwangi Baturuyuk Kasokandel Cideres KadipatenTransportasi Udara Sunting Sejak Tahun 2013 mulai dibangun Proyek Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati Ditargetkan Bandara Internasional ini dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2018 2 Bandara ini membutuhkan lahan seluas 1 800 hektar dan direncanakan juga terdapat kawasan Aerocity Kertajati untuk mendukung keberadaan Bandara tersebut Pariwisata SuntingWisata Air Terjun Sunting Curug Santang MajalengkaCurug Muara Jaya Desa Argamukti Kecamatan Argapura Curug Sawer Desa Argalingga Kecamatan Argapura Curug Sempong Desa Sidamukti Kecamtan Majalengka Curug Tonjong Desa Teja Kecamatan Rajagaluh Curug Baligo Desa Padaherang Kecamatan Sindangwangi Curug Cipeuteuy Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Curug Leles Desa Lengkong Kulon Sindangwangi Curug Emas Cilutung Desa Campaga Kecamatan Talaga Curug Santang Desa Argalingga Kecamatan Argapura Wisata Danau Sunting Situ Sangiang Desa Sangiang Kecamatan Banjaran Situ Cipadung Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh Situ Cipanten Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Situ Cikuda Desa Padaherang Kecamatan Sindangwangi Situ Cibulakan Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Talaga Herang Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi Talaga Nila Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi Wisata Panorama Alam Sunting Lembah Panyaweuyan MajalengkaTaman Buana Marga Desa Lemahsugih Kecamatan Lemahsugih Perkebunan Teh Cipasung Desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih Panorama Cikebo Desa Anggrawati Kecamatan Maja dan Desa Sagara Kecamata Argapura Panorama Panyaweuyan Desa Tejamulya Kecamatan Argapura Panorama Ciinjuk Desa Cipulus Kecamatan Cikijing Panorama Jahim Desa Cintaasih Kecamatan Cingambul Bendungan Rentang Desa Randegan Kulon Kecamatan Jatitujuh Wana Wisata Gunung Panten Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka Teras Sawah Payung Desa Payung Kecamatan Rajagaluh Ciboerpass Desa Bantar Agung Sindangwangi 30 Wisata Sejarah dan Budaya Sunting Museum Talaga Manggung Desa Talaga Wetan Kecamatan Talaga Rumah Adat Panjalin Desa Panjalin Kidul Kecamatan Sumberjaya Patilasan Prabu Siliwangi Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh Situs Sanghyang Lingga Desa Banjaran Kecamatan Banjaran Situs Gunung Ageung Desa Cipasung Kesamatan Lemahsugih Makam Pangeran Muhammad Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Majalengka Patilasan Nyi Rambutkasih Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Majalengka Makam Siti Armilah Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka Makam Sunan Parung Desa Sangiang Kecamatan Banjaran Makan Sunan Wanaperih Desa Kagok Kecamatan Banjaran Wisata Minat Khusus Sunting Wisata Paralayang Gunung Panten Kelurahan Munjul Kecamatan Majalengka Sirkuit Grasstrack Buahlega Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka Sirkuit Motorcross Gagaraji Desa Pangkalan Pari Kecamatan Jatitujuh Pendakian Gunung Ciremai Desa Argamukti Kecamatan Argapura Bumi Perkemahan Cipanten Desa Argalingga Kecamatan Argapura Bumi Perkemahan Awilega Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Bumi Perkemahan Leles Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi Kolam Renang Rajawali Desa Liangjulang Kecamatan Kadipaten Kolam Renang Tirta Indah Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi Kolam Renang Jembar Waterpark Desa Ranji Wetan Kecamatan Kasokandel Jatiwangi Art Factory Desa Wisata Jatisura Desa Jatisura Kecamatan Jatiwangi Waterboom Tohaga Indah Desa Burujulkulon Kecamatan Jatiwangi Referensi Sunting a b Kabupaten Majalengka Dalam Angka 2020 www majalengkakab bps go id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 01 26 Diakses tanggal 4 Januari 2021 Parameter fprmat yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Indeks Pembangunan Manusia 2020 2021 www bps go id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 12 01 Diakses tanggal 5 Maret 2022 Perpres No 10 Tahun 2013 2013 02 04 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 02 14 Diakses tanggal 2013 02 15 a b Nyai Rambut Kasih Ratu Majalengka nan Sakti dan Cantik Sindonews com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 03 20 Diakses tanggal 2018 04 04 a b Auroux Sylvain Koerner E F K Niederehe Hans Josef Versteegh Kees 2008 07 14 History of the Language Sciences Geschichte der Sprachwissenschaften Histoire des sciences du langage 1 Teilband dalam bahasa Inggris Walter de Gruyter ISBN 9783110194005 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 05 Diakses tanggal 2018 04 04 a b Barat Pemerintah Provinsi Jawa Kabupaten Majalengka Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat www jabarprov go id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 04 04 Diakses tanggal 2018 04 04 a b Mandala Chinese Buddhist Encyclopedia www chinabuddhismencyclopedia com dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 04 02 Diakses tanggal 2018 04 04 a b c d e f g h i j Kurasawa Aiko 1993 Mobilisasi dan kontrol studi tentang perubahan sosial di pedesaan Jawa 1942 1945 Jakarta Diterbitkan atas kerja sama Yayasan Karti Sarana dengan Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia ISBN 979 553 261 8 OCLC 30065825 a b De redaktie van het Tijdschrift van Neerland s Indie aan de nagedachtenis van Zijne Excellentie den Luitenant Generaal D J de Eerens Gouverneur van Neerland s Indie Batavia 1840 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 05 Diakses tanggal 2018 04 04 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b Haan Frederik I Commentaar 1 1500 II Staten en Tabellen 1912 a b Hollander J J de Handleiding bij de beoefening der land en volkenkunde van Nederlandsch Oost Indie Breda Broese amp comp 1882 1884 a b Developers SBB http digital staatsbibliothek berlin de werkansicht PPN PPN683169181 amp PHYSID PHYS 0267 amp view fulltext parallel digital staatsbibliothek berlin de Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 04 03 Diakses tanggal 2018 04 04 Hapus pranala luar di parameter title bantuan a b Dr Drs Undang Ahmad Darsa M Hum Local Wisdom Tidak Begitu Bermanfaat Tanpa Local Genius Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 03 23 Diakses tanggal 2018 04 04 a b sejarah desa rajagaluh Blog Desa Singawada kknm unpad ac id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 04 04 Diakses tanggal 2018 04 04 Almanak voor Nederlandsch Indie 1871 dalam bahasa Belanda Batavia Landsdrukkerij 1871 hlm 150 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gevonden in Delpher Bataviaasch handelsblad www delpher nl dalam bahasa Belanda Diakses tanggal 2021 03 13 Gevonden in Delpher De locomotief Samarangsch handels en advertentie blad www delpher nl dalam bahasa Belanda Diakses tanggal 2021 03 13 Gevonden in Delpher De locomotief Samarangsch handels en advertentie blad www delpher nl dalam bahasa Belanda Diakses tanggal 2021 03 13 Regeerings almanak voor Nederlandsch Indie 1898 dalam bahasa Belanda Batavia Landsdrukkerij 1898 hlm 170 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gevonden in Delpher Het vaderland www delpher nl dalam bahasa Belanda Diakses tanggal 2021 03 13 Gevonden in Delpher Het nieuws van den dag voor Nederlandsch Indie www delpher nl dalam bahasa Belanda Diakses tanggal 2021 03 13 Regeerings Almanak voor Nederlandsch Indie 1941 Batavia Landsdrukkerij 1941 hlm 297 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Unik Karna Sobahi Dalam Setahun Ini Tiga Kali Dilantik Jadi Bupati Majalengka Ridwan Kamil Lantik Karna Sobahi Jadi Bupati Majalengka Karna Tarsono Resmi Pimpin Majalengka PEROLEHAN KURSI DPRD KAB MAJALENGKA 2014 2019 Perolehan Kursi DPRD Kab Majalengka 2019 2024 a b Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018 Diakses tanggal 3 Oktober 2019 a b Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 25 Oktober 2019 Diakses tanggal 15 Januari 2020 a b Disandingkan dengan Ubud Payung Rajagaluh Mulai Dikenal Dunia Internasional besoksenin 2018 02 04 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 02 08 Diakses tanggal 2018 02 08 Almanak voor Nederlandsch Indie 1871 dalam bahasa Belanda Batavia Landsdrukkerij 1871 hlm 150 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gevonden in Delpher Bataviaasch handelsblad www delpher nl dalam bahasa Belanda Diakses tanggal 2021 03 13 Gevonden in Delpher De locomotief Samarangsch handels en advertentie blad www delpher nl dalam bahasa Belanda Diakses tanggal 2021 03 13 Gevonden in Delpher De locomotief Samarangsch handels en advertentie blad www delpher nl dalam bahasa Belanda Diakses tanggal 2021 03 13 Regeerings almanak voor Nederlandsch Indie 1898 dalam bahasa Belanda Batavia Landsdrukkerij 1898 hlm 170 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gevonden in Delpher Het vaderland www delpher nl dalam bahasa Belanda Diakses tanggal 2021 03 13 Gevonden in Delpher Het nieuws van den dag voor Nederlandsch Indie www delpher nl dalam bahasa Belanda Diakses tanggal 2021 03 13 Regeerings Almanak voor Nederlandsch Indie 1941 Batavia Landsdrukkerij 1941 hlm 297 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Unik Karna Sobahi Dalam Setahun Ini Tiga Kali Dilantik Jadi Bupati Majalengka Ridwan Kamil Lantik Karna Sobahi Jadi Bupati Majalengka Karna Tarsono Resmi Pimpin Majalengka PEROLEHAN KURSI DPRD KAB MAJALENGKA 2014 2019 Perolehan Kursi DPRD Kab Majalengka 2019 2024Pranala luar Sunting Wikimedia Commons memiliki media mengenai Majalengka Regency Indonesia Pemerintah Kabupaten Majalengka Indonesia Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Majalengka Diarsipkan 2013 05 10 di Wayback Machine Indonesia Sejarah Diarsipkan 2013 01 21 di Wayback Machine Indonesia IANN News pranala nonaktif permanen Kesalahan pengutipan Ditemukan tag lt ref gt untuk kelompok bernama ket tapi tidak ditemukan tag lt references group ket gt yang berkaitan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kabupaten Majalengka amp oldid 23915170