www.wikidata.id-id.nina.az
Kerajaan Sunda Galuh sering disebut juga Kerajaan Pajajaran Sunda ᮊᮛᮏᮃᮔ ᮞ ᮔ ᮓ ᮌᮜ translit Karajaan Galuh adalah suatu kerajaan yang merupakan penyatuan dua kerajaan besar di Tanah Sunda yang saling terkait erat yaitu kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh Kedua kerajaan tersebut merupakan pecahan dari kerajaan Tarumanagara Berdasarkan peninggalan sejarah seperti prasasti dan naskah kuno ibu kota Kerajaan Sunda berada di daerah yang sekarang menjadi kota Bogor sedangkan ibu kota Kerajaan Galuh adalah kota Kawali di Kabupaten Ciamis Sungai Citarum menjadi pembatas antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh Daftar isi 1 Nama kerajaan 2 Berdirinya kerajaan Sunda dan Galuh 2 1 Pembagian Tarumanagara 2 2 Lokasi ibu kota Sunda 2 3 Keterlibatan Kalingga 3 Prasasti Jayabupati 3 1 Isi prasasti 3 2 Tanggal prasasti 4 Penyebab perpecahan 4 1 Sanna dan Purbasora 4 2 Sanjaya dan Balangantrang 4 3 Premana Pangrenyep dan Tamperan 4 4 Tamperan sebagai raja 4 5 Manarah dan Banga 5 Keturunan Sunda dan Galuh selanjutnya 6 Hubungan Sunda Galuh dan Sriwijaya 7 Hubungan dengan berdirinya Majapahit 8 Daftar raja raja Sunda Galuh 8 1 Raja raja Sunda sampai Sri Jayabupati 8 2 Raja raja Galuh sampai Prabu Gajah Kulon 8 3 Raja raja Sunda Galuh setelah Sri Jayabupati 9 Penyatuan kembali Sunda Galuh 10 Lihat pula 11 Bacaan lanjut 12 Pranala luar 13 Catatan kaki 14 Linimasa kerajaan kerajaan SundaNama kerajaan SuntingBanyak sumber peninggalan sejarah yang menyebut perpaduan kedua kerajaan ini dengan nama Kerajaan Sunda saja Perjalanan pertama Prabu Jaya Pakuan Bujangga Manik mengelilingi pulau Jawa dilukiskan sebagai berikut 1 2 Sadatang ka tungtung Sunda Meuntasing di Cipamali Datang ka alas Jawa Ketika ku mencapai perbatasan Sunda Aku menyeberangi Cipamali yang sekarang dinamai kali Brebes dan masuklah aku ke hutan Jawa Menurut Tome Pires 1513 dalam catatan perjalanannya Summa Oriental 1513 1515 dia menuliskan bahwa The Sunda kingdom take up half of the whole island of Java others to whom more authority is attributed say that the Sunda kingdom must be a third part of the island and an eight more It ends at the river chi Manuk They say that from the earliest times God divided the island of Java from that of Sunda and that of Java by the said river which has trees from one end to the other and they say the trees on each side line over to each country with the branches on the ground Jadi jelaslah bahwa perpaduan kedua kerajaan ini hanya disebut dengan nama Kerajaan Sunda Keterangan keberadaan kedua kerajaan tersebut juga terdapat pada beberapa sumber sejarah lainnya Prasasti di Bogor banyak bercerita tentang Kerajaan Sunda sebagai pecahan Tarumanagara sedangkan prasasti di daerah Sukabumi bercerita tentang keadaan Kerajaan Sunda sampai dengan masa Sri Jayabupati Berdirinya kerajaan Sunda dan Galuh SuntingPembagian Tarumanagara Sunting Tarusbawa yang berasal dari Kerajaan Sunda Sambawa pada tahun 669 M menggantikan kedudukan mertuanya yaitu Linggawarman raja Tarumanagara yang terakhir Karena pamor Tarumanagara pada zamannya sudah sangat menurun ia ingin mengembalikan keharuman zaman Purnawarman yang berkedudukan di purasaba ibu kota Sundapura Dalam tahun 670 M ia mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda Peristiwa ini dijadikan alasan oleh Wretikandayun pendiri Kerajaan Galuh dan masih keluarga kerajaan Tarumanegara untuk memisahkan diri dari kekuasaan Tarusbawa Dengan dukungan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah Wretikandayun menuntut kepada Tarusbawa supaya wilayah Tarumanagara dipecah dua Dukungan ini dapat terjadi karena putera mahkota Galuh bernama Mandiminyak berjodoh dengan Parwati puteri Maharani Shima dari Kalingga Dalam posisi lemah dan ingin menghindari perang saudara Tarusbawa menerima tuntutan Galuh Pada tahun 669 M wilayah Tarumanagara dipecah menjadi dua kerajaan yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai batasnya Lihat pula Kerajaan Tarumanagara dan Kerajaan Kalingga Lokasi ibu kota Sunda Sunting Maharaja Tarusbawa kemudian mendirikan ibu kota kerajaan yang baru di daerah pedalaman dekat hulu Sungai Cipakancilan 3 Dalam Carita Parahiyangan tokoh Tarusbawa ini hanya disebut dengan gelarnya Tohaan di Sunda Raja Sunda Ia menjadi cakal bakal raja raja Sunda dan memerintah sampai tahun 723 M Sunda sebagai nama kerajaan tercatat dalam dua buah prasasti batu yang ditemukan di Bogor dan Sukabumi Kehadiran Prasasti Jayabupati di daerah Cibadak sempat membangkitkan dugaan bahwa Ibu kota Kerajaan Sunda terletak di daerah itu Namun dugaan itu tidak didukung oleh bukti bukti sejarah lainnya Isi prasasti hanya menyebutkan larangan menangkap ikan pada bagian Sungai Cicatih yang termasuk kawasan Kabuyutan Sanghiyang Tapak Sama halnya dengan kehadiran batu bertulis Purnawarman di Pasir Muara dan Pasir Koleangkak yang tidak menunjukkan letak ibu kota Tarumanagara Keterlibatan Kalingga Sunting Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Kerajaan Sunda Galuh berita surat kabar buku cendekiawan JSTORKarena putera mahkota wafat mendahului Tarusbawa maka anak wanita dari putera mahkota bernama Tejakancana diangkat sebagai anak dan ahli waris kerajaan Suami puteri ini adalah cicit Wretikandayun bernama Rakeyan Jamri yang dalam tahun 723 menggantikan Tarusbawa menjadi Raja Sunda ke 2 Sebagai penguasa Kerajaan Sunda ia dikenal dengan nama Prabu Harisdarma dan setelah menguasai Kerajaan Galuh dikenal dengan nama Sanjaya Ibu dari Sanjaya adalah SANAHA cucu Ratu Shima dari Kalingga di Jepara Ayah dari Sanjaya adalah Bratasenawa SENA SANNA Raja Galuh ketiga teman dekat Tarusbawa Sena adalah cucu Wretikandayun dari putera bungsunya Mandiminyak raja Galuh kedua 702 709 M Sena pada tahun 716 M dikudeta dari tahta Galuh oleh PURBASORA Purbasora dan Sena sebenarnya adalah saudara satu ibu tetapi lain ayah Sena dan keluarganya menyelamatkan diri ke Sundapura pusat Kerajaan Sunda dan meminta pertolongan pada Tarusbawa Ironis sekali memang Wretikandayun kakek Sena sebelumnya menuntut Tarusbawa untuk memisahkan Kerajaan Galuh dari Tarumanegara Kerajaan Sunda Dikemudian hari Sanjaya yang merupakan penerus Kerajaan Galuh yang sah menyerang Galuh dengan bantuan Tarusbawa untuk melengserkan Purbasora Setelah itu ia menjadi Raja Kerajaan Sunda Galuh Sanjaya adalah penguasa Kerajaan Sunda Kerajaan Galuh dan Kerajaan Kalingga setelah Ratu Shima mangkat Sebagai ahli waris Kerajaan Kalingga Sanjaya menjadi penguasa Kalingga Utara yang disebut Bumi Mataram Mataram Kuno pada tahun 732 M Kekuasaan di Jawa Barat diserahkannya kepada puteranya dari Tejakencana yaitu Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban Ia adalah kakak seayah Rakai Panangkaran putera Sanjaya dari Sudiwara puteri Dewasinga Raja Kalingga Selatan atau Bumi Sambara Prasasti Jayabupati SuntingIsi prasasti Sunting Telah diungkapkan di awal bahwa nama Sunda sebagai kerajaan tersurat pula dalam prasasti yang ditemukan di daerah Sukabumi Prasasti ini terdiri atas 40 baris sehingga memerlukan empat 4 buah batu untuk menuliskannya Keempat batu bertulis itu ditemukan pada aliran Sungai Cicatih di daerah Cibadak Sukabumi Tiga ditemukan di dekat Kampung Bantar Muncang sebuah ditemukan di dekat Kampung Pangcalikan Keunikan prasasti ini adalah disusun dalam huruf dan bahasa Jawa Kuno Keempat prasasti itu sekarang disimpan di Museum Pusat dengan nomor kode D 73 dari Cicatih D 96 D 97 dan D 98 Isi ketiga batu pertama menurut Pleyte D 73 O pranala nonaktif permanen Swasti shakawarsatita 952 karttikamasa tithi dwadashi shuklapa ksa ha ka ra wara tambir iri ka diwasha nira prahajyan sunda ma haraja shri jayabhupati jayamana hen wisnumurtti samarawijaya shaka labhuwanamandaleswaranindita harogowardhana wikra mottunggadewa ma D 96 gaway tepek i purwa sanghyang tapak ginaway denira shri jayabhupati prahajyan sunda mwang tan hanani baryya baryya shila irikang lwah tan pangalapa ikan sesini lwah Makahingan sanghyang tapak wates kapujan i hulu i sor makahingan ia sanghyang tapak wates kapujan i wungkalagong kalih matangyan pinagawayaken pra sasti pagepageh mangmang sapatha D 97 sumpah denira prahajyan sunda lwirnya nihan Terjemahan isi prasasti adalah sebagai berikut Selamat Dalam tahun Saka 952 bulan Kartika tanggal 12 bagian terang hari Hariang Kaliwon Ahad Wuku Tambir Inilah saat Raja Sunda Maharaja Sri Jayabupati Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya Sakalabuwanamandaleswaranindita Haro Gowardhana Wikramottunggadewa membuat tanda di sebelah timur Sanghiyang Tapak Dibuat oleh Sri Jayabupati Raja Sunda Dan jangan ada yang melanggar ketentuan ini Di sungai ini jangan ada yang menangkap ikan di sebelah sini sungai dalam batas daerah pemujaan Sanghyang Tapak sebelah hulu Di sebelah hilir dalam batas daerah pemujaan Sanghyang Tapak pada dua batang pohon besar Maka dibuatlah prasasti maklumat yang dikukuhkan dengan Sumpah Sumpah yang diucapkan oleh Raja Sunda lengkapnya tertera pada prasasti keempat D 98 Terdiri dari 20 baris intinya menyeru semua kekuatan gaib di dunia dan disurga agar ikut melindungi keputusan raja Siapapun yang menyalahi ketentuan tersebut diserahkan penghukumannya kepada semua kekuatan itu agar dibinasakan dengan menghisap otaknya menghirup darahnya memberantakkan ususnya dan membelah dadanya Sumpah itu ditutup dengan kalimat seruan I wruhhanta kamung hyang kabeh ketahuilah olehmu parahiyang semuanya Tanggal prasasti Sunting Tanggal pembuatan Prasasti Jayabupati bertepatan dengan 11 Oktober 1030 Menurut Pustaka Nusantara Parwa III sarga 1 Sri Jayabupati memerintah selama 12 tahun 952 964 saka 1030 1042 M Isi prasasti itu dalam segala hal menunjukkan corak Jawa Timur Tidak hanya huruf bahasa dan gaya melainkan juga gelar raja yang mirip dengan gelar raja di lingkungan Keraton Darmawangsa Tokoh Sri Jayabupati dalam Carita Parahiyangan disebut dengan nama Prabu Detya Maharaja Ia adalah raja Sunda ke 20 setalah Maharaja Tarusbawa Penyebab perpecahan SuntingTelah diungkapkan sebelumnya bahwa Kerajaan Sunda adalah pecahan Tarumanagara Peristiwa itu terjadi tahun 670 M Hal ini sejalan dengan sumber berita Tiongkok yang menyebutkan bahwa utusan Tarumanagara yang terakhir mengunjungi negeri itu terjadi tahun 669 M Tarusbawa memang mengirimkan utusan yang memberitahukan penobatannya kepada Kaisar Tiongkok dalam tahun 669 M Ia sendiri dinobatkan pada tanggal 9 bagian terang bulan Jesta tahun 591 Saka kira kira bertepatan dengan tanggal 18 Mei 669 M Sanna dan Purbasora Sunting Tarusbawa adalah sahabat baik Bratasenawa alis Sena 709 716 M Raja Galuh ketiga Tokoh ini juga dikenal dengan Sanna yaitu raja dalam Prasasti Canggal 732 M sekaligus paman dari Sanjaya Persahabatan ini pula yang mendorong Tarusbawa mengambil Sanjaya menjadi menantunya Bratasenawa alias Sanna atau Sena digulingkan dari tahta Galuh oleh Purbasora dalam tahun 716 M Purbasora adalah cucu Wretikandayun dari putera sulungnya Batara Danghyang Guru Sempakwaja pendiri kerajaan Galunggung Sedangkan Sena adalah cucu Wretikandayun dari putera bungsunya Mandiminyak raja Galuh kedua 702 709 M Sebenarnya Purbasora dan Sena adalah saudara satu ibu karena hubungan gelap antara Mandiminyak dengan istri Sempakwaja Tokoh Sempakwaja tidak dapat menggantikan kedudukan ayahnya menjadi Raja Galuh karena ompong Sementara seorang raja tak boleh memiliki cacat jasmani Karena itulah adiknya yang bungsu yang mewarisi tahta Galuh dari Wretikandayun Tapi putera Sempakwaja merasa tetap berhak atas tahta Galuh Lagipula asal usul Raja Sena yang kurang baik telah menambah hasrat Purbasora untuk merebut tahta Galuh dari Sena Dengan bantuan pasukan dari mertuanya Raja Indraprahasta sebuah kerajaan di daerah Cirebon sekarang Purbasora melancarkan perebutan tahta Galuh Sena akhirnya melarikan diri ke Pakuan meminta perlindungan pada Raja Tarusbawa Sanjaya dan Balangantrang Sunting Sanjaya anak Sannaha saudara perempuan Sena berniat menuntut balas terhadap keluarga Purbasora Untuk itu ia meminta bantuan Tarusbawa sahabat Sena Hasratnya dilaksanakan setelah menjadi Raja Sunda yang memerintah atas nama isterinya Sebelum itu ia telah menyiapkan pasukan khusus di daerah Gunung Sawal atas bantuan Rabuyut Sawal yang juga sahabat baik Sena Pasukan khusus ini langsung dipimpin Sanjaya sedangkan pasukan Sunda dipimpin Patih Anggada Serangan dilakukan malam hari dengan diam diam dan mendadak Seluruh keluarga Purbasora gugur Yang berhasil meloloskan diri hanyalah menantu Purbasora yang menjadi Patih Galuh bersama segelintir pasukan Patih itu bernama Bimaraksa yang lebih dikenal dengan Ki Balangantrang karena ia merangkap sebagai senapati kerajaan Balangantrang ini juga cucu Wretikandayun dari putera kedua bernama Resi Guru Jantaka atau Rahyang Kidul yang tak bisa menggantikan Wretikandayun karena menderita kemir atau hernia Balangantrang bersembunyi di kampung Geger Sunten dan dengan diam diam menghimpun kekuatan anti Sanjaya Ia mendapat dukungan dari raja raja di daerah Kuningan dan juga sisa sisa laskar Indraprahasta setelah kerajaan itu juga dilumatkan oleh Sanjaya sebagai pembalasan karena dulu membantu Purbasora menjatuhkan Sena Sanjaya mendapat pesan dari Sena bahwa kecuali Purbasora anggota keluarga keraton Galuh lainnya harus tetap dihormati Sanjaya sendiri tidak berhasrat menjadi penguasa Galuh Ia melalukan penyerangan hanya untuk menghapus dendam ayahnya Setelah berhasil mengalahkan Purbasora ia segera menghubungi uwaknya Sempakwaja di Galunggung dan meminta dia agar Demunawan adik Purbasora direstui menjadi penguasa Galuh Akan tetapi Sempakwaja menolak permohonan itu karena takut kalau kalau hal tersebut merupakan muslihat Sanjaya untuk melenyapkan Demunawan Sanjaya sendiri tidak bisa menghubungi Balangantrang karena ia tak mengetahui keberadaannya Akhirnya Sanjaya terpaksa mengambil hak untuk dinobatkan sebagai Raja Galuh Ia menyadari bahwa kehadirannya di Galuh kurang disenangi Selain itu sebagai Raja Sunda ia sendiri harus berkedudukan di Pakuan Untuk pimpinan pemerintahan di Galuh ia mengangkat Premana Dikusuma cucu Purbasora Premana Dikusuma saat itu berkedudukan sebagai raja daerah Dalam usia 43 tahun lahir tahun 683 M ia telah dikenal sebagai raja resi karena ketekunannya mendalami agama dan bertapa sejak muda Ia memiliki julukan Bagawat Sajalajaya Premana Pangrenyep dan Tamperan Sunting Penunjukkan Preman oleh Sanjaya cukup beralasan karena ia cucu Purbasora Selain itu isterinya Naganingrum adalah anak Ki Balangantrang Jadi suami istri itu mewakili keturunan Sempakwaja dan Jantaka putera pertama dan kedua Wretikandayun Pasangan Premana dan Nagandingrum sendiri memiliki putera bernama Surotama alias Manarah lahir 718 M jadi ia baru berusia 5 tahun ketika Sanjaya menyerang Galuh Surotama atau Manarah dikenal dalam literatur Sunda klasik sebagai Ciung Wanara Kelak di kemudian hari Ki Bimaraksa alias Ki Balangantrang buyut dari ibunya yang akan mengurai kisah sedih yang menimpa keluarga leluhurnya dan sekaligus menyiapkan Manarah untuk melakukan pembalasan Untuk mengikat kesetiaan Premana Dikusumah terhadap pemerintahan pusat di Pakuan Sanjaya menjodohkan Raja Galuh ini dengan Dewi Pangrenyep puteri Anggada Patih Sunda Selain itu Sanjaya menunjuk puteranya Tamperan sebagai Patih Galuh sekaligus memimpin garnizun Sunda di ibu kota Galuh Premana Dikusumah menerima kedudukan Raja Galuh karena terpaksa keadaan Ia tidak berani menolak karena Sanjaya memiliki sifat seperti Purnawarman baik hati terhadap raja bawahan yang setia kepadanya dan sekaligus tak mengenal ampun terhadap musuh musuhnya Penolakan Sempakwaja dan Demunawan masih bisa diterima oleh Sanjaya karena mereka tergolong angkatan tua yang harus dihormatinya Kedudukan Premana serba sulit ia sebagai Raja Galuh yang menjadi bawahan Raja Sunda yang berarti harus tunduk kepada Sanjaya yang telah membunuh kakeknya Karena kemelut seperti itu maka ia lebih memilih meninggalkan istana untuk bertapa di dekat perbatasan Sunda sebelah timur Citarum dan sekaligus juga meninggalkan istrinya Pangrenyep Urusan pemerintahan diserahkannya kepada Tamperan Patih Galuh yang sekaligus menjadi mata dan telinga Sanjaya Tamperan mewarisi watak buyutnya Mandiminyak yang senang membuat skandal Ia terlibat skandal dengan Pangrenyep istri Premana dan membuahkan kelahiran Kamarasa alias Banga 723 M Skandal itu terjadi karena beberapa alasan pertama Pangrenyep pengantin baru berusia 19 tahun dan kemudian ditinggal suami bertapa kedua keduanya berusia sebaya dan telah berkenalan sejak lama di Keraton Pakuan dan sama sama cicit Maharaja Tarusbawa ketiga mereka sama sama merasakan derita batin karena kehadirannya sebagai orang Sunda di Galuh kurang disenangi Untuk menghapus jejak Tamperan mengupah seseorang membunuh Premana dan sekaligus diikuti pasukan lainnya sehingga pembunuh Premana pun dibunuh pula Semua kejadian ini rupanya tercium oleh senapati tua Ki Balangantrang Tamperan sebagai raja Sunting Dalam tahun 732 M Sanjaya mewarisi tahta Kerajaan Mataram dari orangtuanya Sebelum ia meninggalkan kawasan Jawa Barat ia mengatur pembagian kekuasaan antara puteranya Tamperan dan Resi Guru Demunawan Sunda dan Galuh menjadi kekuasaan Tamperan sedangkan Kerajaan Kuningan dan Galunggung diperintah oleh Resi Guru Demunawan putera bungsu Sempakwaja Demikianlah Tamperan menjadi penguasa Sunda Galuh melanjutkan kedudukan ayahnya dari tahun 732 739 M Sementara itu Manarah alias Ciung Wanara secara diam diam menyiapkan rencana perebutan tahta Galuh dengan bimbingan buyutnya Ki Balangantrang di Geger Sunten Rupanya Tamperan lalai mengawasi anak tirinya ini yang ia perlakukan seperti anak sendiri Sesuai dengan rencana Balangantrang penyerbuan ke Galuh dilakukan siang hari bertepatan dengan pesta sabung ayam Semua pembesar kerajaan hadir termasuk Banga Manarah bersama anggota pasukannya hadir dalam gelanggang sebagai penyabung ayam Balangantrang memimpin pasukan Geger Sunten menyerang keraton Kudeta itu berhasil dalam waktu singkat seperti peristiwa tahun 723 ketika Manarah berhasil menguasai Galuh dalam tempo satu malam Raja dan permaisuri Pangrenyep termasuk Banga dapat ditawan di gelanggang sabung ayam Banga kemudian dibiarkan bebas Pada malam harinya ia berhasil membebaskan Tamperan dan Pangrenyep dari tahanan Akan tetapi hal itu diketahui oleh pasukan pengawal yang segera memberitahukannya kepada Manarah Terjadilah pertarungan antara Banga dan Manarah yang berakhir dengan kekalahan Banga Sementara itu pasukan yang mengejar raja dan permaisuri melepaskan panah panahnya di dalam kegelapan sehingga menewaskan Tamperan dan Pangrenyep Manarah dan Banga Sunting Berita kematian Tamperan didengar oleh Sanjaya yang ketika itu memerintah di Mataram Jawa Tengah yang kemudian dengan pasukan besar menyerang purasaba Galuh Namun Manarah telah menduga itu sehingga ia telah menyiapkan pasukan yang juga didukung oleh sisa sisa pasukan Indraprahasta yang ketika itu sudah berubah nama menjadi Wanagiri dan raja raja di daerah Kuningan yang pernah dipecundangi Sanjaya Perang besar sesama keturunan Wretikandayun itu akhirnya bisa dilerai oleh Raja Resi Demunawan lahir 646 M ketika itu berusia 93 tahun Dalam perundingan di keraton Galuh dicapai kesepakatan Galuh diserahkan kepada Manarah dan Sunda kepada Banga Demikianlah lewat perjanjian Galuh tahun 739 ini Sunda dan Galuh yang selama periode 723 739 berada dalam satu kekuasan terpecah kembali Dalam perjanjian itu ditetapkan pula bahwa Banga menjadi raja bawahan Meski Banga kurang senang tetapi ia menerima kedudukan itu Ia sendiri merasa bahwa ia bisa tetap hidup atas kebaikan hati Manarah Untuk memperteguh perjanjian Manarah dan Banga dijodohkan dengan kedua cicit Demunawan Manarah sebagai penguasa Galuh bergelar Prabu Jayaprakosa Mandaleswara Salakabuana memperistri Kancanawangi Banga sebagai Raja Sunda bergelar Prabu Kretabuana Yasawiguna Aji Mulya dan berjodoh dengan Kancanasari adik Kancanawangi Keturunan Sunda dan Galuh selanjutnya SuntingNaskah tua dari kabuyutan Ciburuy Bayongbong Garut yang ditulis pada abad ke 13 atau ke 14 memberitakan bahwa Rakeyan Banga pernah membangun parit Pakuan Hal ini dilakukannya sebagai persiapan untuk mengukuhkan diri sebagai raja yang merdeka Ia berjuang 20 tahun sebelum berhasil menjadi penguasa yang diakui di sebelah barat Citarum dan lepas dari kedudukan sebagai raja bawahan Galuh Ia memerintah 27 tahun lamanya 739 766 Manarah dengan gelar Prabu Suratama atau Prabu Jayaprakosa Mandaleswara Salakabuwana dikaruniai umur panjang dan memerintah di Galuh antara tahun 739 783 4 Dalam tahun 783 ia melakukan manurajasuniya yaitu mengundurkan diri dari tahta kerajaan untuk melakukan tapa sampai akhir hayat Ia baru wafat tahun 798 dalam usia 80 tahun Dalam naskah naskah babad posisi Manarah dan Banga ini sering dikacaukan Tidak saja dalam hal usia di mana Banga dianggap lebih tua tetapi juga dalam penempatan mereka sebagai raja Dalam naskah naskah tua silsilah raja raja Pakuan selalu dimulai dengan tokoh Banga Kekacauan silsilah dan penempatan posisi itu mulai tampak dalam naskah Carita Waruga Guru yang ditulis pada pertengahan abad ke 18 Kekeliruan paling menyolok dalam babad ialah kisah Banga yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Majapahit Padahal Majapahit baru didirikan Raden Wijaya dalam tahun 1293 527 tahun setelah Banga wafat Keturunan Manarah putus hanya sampai cicitnya yang bernama Prabulinggabumi 813 852 Tahta Galuh diserahkan kepada suami adiknya yaitu Rakeyan Wuwus alias Prabu Gajah Kulon 819 891 cicit Banga yang menjadi Raja Sunda ke 8 dihitung dari Tarusbawa Sejak tahun 852 kedua kerajaan pecahan Tarumanagara itu diperintah oleh keturunan Banga sebagai akibat perkawinan di antara para kerabat keraton Sunda Galuh dan Kuningan Saunggalah Hubungan Sunda Galuh dan Sriwijaya SuntingSri Jayabupati yang prasastinya telah dibicarakan di muka adalah Raja Sunda yang ke 20 Ia putra Sanghiyang Ageng 1019 1030 M Ibunya seorang puteri Sriwijaya dan masih kerabat dekat Raja Wurawuri Adapun permaisuri Sri Jayabupati adalah puteri dari Dharmawangsa raja Kerajaan Medang dan adik Dewi Laksmi isteri Airlangga Karena pernikahan tersebut Jayabupati mendapat anugerah gelar dari mertuanya Dharmawangsa Gelar itulah yang dicantumkannya dalam prasasti Cibadak Raja Sri Jayabupati pernah mengalami peristiwa tragis Dalam kedudukannya sebagai Putera Mahkota Sunda keturunan Sriwijaya dan menantu Dharmawangsa ia harus menyaksikan permusuhan yang makin menjadi jadi antara Sriwijaya dengan mertuanya Dharmawangsa Pada puncak krisis ia hanya menjadi penonton dan terpaksa tinggal diam dalam kekecewaan karena harus menyaksikan Dharmawangsa diserang dan dibinasakan oleh Raja Wurawuri atas dukungan Sriwijaya Ia diberi tahu akan terjadinya serbuan itu oleh pihak Sriwijaya akan tetapi ia dan ayahnya diancam agar bersikap netral dalam hal ini Serangan Wurawuri yang dalam Prasasti Calcutta disimpan di sana disebut pralaya itu terjadi pada tahun 1019 M Hubungan dengan berdirinya Majapahit SuntingArtikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Kerajaan Sunda Galuh berita surat kabar buku cendekiawan JSTORPrabu Guru Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu memiliki putra mahkota Rakeyan Jayadarma dan berkedudukan di Pakuan Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara parwa II sarga 3 Rakeyan Jayadarma adalah menantu Mahisa Campaka di Jawa Timur karena ia berjodoh dengan putrinya bernama Dyah Lembu Tal Mahisa Campaka adalah anak dari Mahisa Wong Ateleng yang merupakan anak dari Ken Angrok dan Ken Dedes dari Kerajaan Singhasari Rakeyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal berputera Sang Nararya Sanggramawijaya atau lebih dikenal dengan nama Raden Wijaya yang dikatakan terlahir di Pakuan Dengan kata lain Raden Wijaya adalah turunan ke 4 dari Ken Angrok dan Ken Dedes Karena Jayadarma wafat dalam usia muda Lembu Tal tidak bersedia tinggal lebih lama di Pakuan Akhirnya Raden Wijaya dan ibunya kembali ke Jawa Timur Dalam Babad Tanah Jawi Raden Wijaya disebut pula Jaka Susuruh dari Pasundan Sebagai keturunan Jayadarma ia adalah penerus tahta Kerajaan Sunda Galuh yang sah yaitu apabila Prabu Guru Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu mangkat Kematian Jayadarma mengosongkan kedudukan putera mahkota karena Raden Wijaya berada di Jawa Timur dan kemudian menjadi pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit Daftar raja raja Sunda Galuh SuntingRaja raja Sunda sampai Sri Jayabupati Sunting Di bawah ini adalah urutan raja raja Sunda sampai Sri Jayabupati yang berjumlah 20 orang Raja raja Sunda sampai Sri Jayabupati No Raja Masa pemerintahan Keterangan1 Maharaja Tarusbawa 669 7232 Sanjaya Harisdarma 723 732 cucu menantu no 13 Tamperan Barmawijaya 732 7394 Rakeyan Banga 739 7665 Rakeyan Medang Prabu Hulukujang 766 7836 Prabu Gilingwesi 783 795 menantu no 57 Pucukbumi Darmeswara 795 819 menantu no 68 Prabu Gajah Kulon Rakeyan Wuwus 819 8919 Prabu Darmaraksa 891 895 adik ipar no 810 Windusakti Prabu Dewageng 895 91311 Rakeyan Kemuning Gading Prabu Pucukwesi 913 91612 Rakeyan Jayagiri Prabu Wanayasa 916 942 menantu no 1113 Prabu Resi Atmayadarma Hariwangsa 942 95414 Limbur Kancana 954 964 anak no 1115 Prabu Munding Ganawirya 964 97316 Prabu Jayagiri Rakeyan Wulung Gadung 973 98917 Prabu Brajawisesa 989 101218 Prabu Dewa Sanghyang 1012 101919 Prabu Sanghyang Ageng 1019 103020 Prabu Detya Maharaja Sri Jayabupati 1030 1042Catatan Kecuali Tarusbawa no 1 Banga no 4 dan Darmeswara no 7 yang hanya berkuasa di kawasan sebelah barat Sungai Citarum raja raja yang lainnya berkuasa di Sunda dan Galuh Raja raja Galuh sampai Prabu Gajah Kulon Sunting Di bawah ini adalah urutan raja raja Galuh sampai Prabu Gajah Kulon yang berjumlah 13 orang Raja raja Galuh sampai Prabu Gajah Kulon No Raja Masa pemerintahan Keterangan1 Wretikandayun 670 7022 Rahyang Mandiminyak 702 7093 Rahyang Bratasenawa 709 7164 Rahyang Purbasora 716 723 sepupu no 35 Sanjaya Harisdarma 723 724 anak no 36 Adimulya Premana Dikusuma 724 725 cucu no 47 Tamperan Barmawijaya 725 739 anak no 58 Manarah 739 783 anak no 69 Guruminda Sang Minisri 783 799 menantu no 810 Prabhu Kretayasa Dewakusalesywara Sang Triwulan 799 80611 Sang Walengan 806 81312 Prabu Linggabumi 813 85213 Prabu Gajah Kulon Rakeyan Wuwus 819 891 ipar no 12Catatan Sanjaya Harisdarma no 5 dan Tamperan Barmawijaya no 7 sempat berkuasa di Sunda dan Galuh Penyatukan kembali kedua kerajaan Sunda dan Galuh dilakukan kembali oleh Prabu Gajah Kulon no 13 Raja raja Sunda Galuh setelah Sri Jayabupati Sunting Di bawah ini adalah urutan raja raja Sunda Galuh setelah Sri Jayabupati yang berjumlah 14 orang Raja raja Sunda Galuh setelah Sri Jayabupati No Raja Masa pemerintahan Keterangan1 Darmaraja 1042 10652 Langlangbumi 1065 11553 Rakeyan Jayagiri Prabu Menakluhur 1155 11574 Darmakusuma 1157 11755 Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu 1175 12976 Ragasuci 1297 13037 Citraganda 1303 13118 Prabu Linggadewata 1311 13339 Prabu Ajiguna Linggawisesa 1333 1340 menantu no 810 Prabu Ragamulya Luhurprabawa 1340 135011 Prabu Maharaja Linggabuanawisesa 1350 1357 gugur dalam Perang Bubat12 Prabu Bunisora 1357 1371 paman no 1313 Prabu Niskala Wastu Kancana 1371 1475 anak no 1114 Prabu Susuktunggal 1475 1482 anak No 13 Raja Sunda14 Prabu Dewa Niskala 1475 1482 anak No 13 Raja GaluhPenyatuan kembali Sunda Galuh SuntingSaat Wastu Kancana wafat kerajaan sempat kembali terpecah dua dalam pemerintahan anak anaknya yaitu Susuktunggal yang berkuasa di Pakuan Sunda dan Dewa Niskala yang berkuasa di Kawali Galuh Sri Baduga Maharaja 1482 1521 yang merupakan anak Dewa Niskala sekaligus menantu Susuktunggal menyatukan kembali Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh atau sering disebut sebagai Kerajaan PadjadjaranLihat pula SuntingKerajaan Kendan Kerajaan Galuh Kerajaan Salakanagara Kerajaan Tarumanagara Kerajaan Sunda Kerajaan Talaga Manggung Kerajaan Galunggung Kerajaan Sunda Galuh Kerajaan Pajajaran Kerajaan Sumedang Larang Prabu Geusan Ulun Kesultanan Cirebon Kesultanan Banten Provinsi Pasundan Daftar provinsi Indonesia Daftar Tokoh Sunda Tokoh Sunda SundaBacaan lanjut SuntingAyatrohaedi 2005 Sundakala Cuplikan Sejarah Sunda Berdasarkan Naskah naskah Panitia Wangsakerta Cirebon Pustaka Jaya Jakarta ISBN 979 419 330 5 Saleh Danasasmita 2003 Nyukcruk Sajarah Pakuan Pajajaran jeung Prabu Siliwangi Kiblat Buku Utama Bandung ISBN Yoseph Iskandar 1997 Sejarah Jawa Barat Yuganing Rajakawasa Geger Sunten Bandung Darsa Undang A 2004 Kropak 406 Carita Parahyangan dan Fragmen Carita Parahyangan Makalah disampaikan dalam Kegiatan Bedah Naskah Kuno yang diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga Bandung Jatinangor Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran hlm 1 23 Ekadjati Edi S 1995 Sunda Nusantara dan Indonesia Suatu Tinjauan Sejarah Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran pada Hari Sabtu 16 Desember 1995 Bandung Universitas Padjadjaran Ekadjati Edi S 1981 Historiografi Priangan Bandung Lembaga Kebudayaan Universitas Padjadjaran Ekadjati Edi S Koordinator 1993 Sejarah Pemerintahan di Jawa Barat Bandung Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Raffles Thomas Stamford 1817 The History of Java 2 vol London Block Parbury and Allen and John Murry Raffles Thomas Stamford 2008 The History of Java Terjemahan Eko Prasetaningrum Nuryati Agustin dan Idda Qoryati Mahbubah Yogyakarta Narasi Z Mumuh Muhsin Sunda Priangan dan Jawa Barat Makalah disampaikan dalam Diskusi Hari Jadi Jawa Barat diselenggarakan oleh Harian Umum Pikiran Rakyat Bekerja Sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat pada Selasa 3 November 2009 di Aula Redaksi HU Pikiran Rakyat Uka Tjandrasasmita 2009 Arkeologi Islam Nusantara Kepustakaan Populer Gramedia E Rokajat Asura September 2011 Harisbaya bersuami 2 raja Kemelut cinta di antara dua kerajaan Sumedang Larang dan Cirebon Penerbit Edelweiss Atja Drs 1970 Ratu Pakuan Lembaga Bahasa dan Sedjarah Unpad Bandung Atmamihardja Mamun Drs Raden 1958 Sadjarah Sunda Bandung Ganaco Nv Joedawikarta 1933 Sadjarah Soekapoera Parakan Moencang sareng Gadjah Pengharepan Bandoeng Lubis Nina Herlina Dr MSi dkk 2003 Sejarah Tatar Sunda jilid I dan II CV Satya Historica Bandung Herman Soemantri Emuch 1979 Sajarah Sukapura sebuah telaah filologis Universitas Indonesia Jakarta Zamhir Drs 1996 Mengenal Museum Prabu Geusan Ulun serta Riwayat Leluhur Sumedang Yayasan Pangeran Sumedang Sumedang Sukardja Djadja 2003 Kanjeng Prebu R A A Kusumadiningrat Bupati Galuh Ciamis th 1839 s d 1886 Sanggar SGB Ciamis Sulendraningrat P S 1975 Sejarah Cirebon dan Silsilah Sunan Gunung Jati Maulana Syarif Hidayatullah Lembaga Kebudayaan Wilayah III Cirebon Cirebon Sunardjo Unang R H Drs 1983 Kerajaan Carbon 1479 1809 PT Tarsito Bandung Suparman Tjetje R H 1981 Sajarah Sukapura Bandung Surianingrat Bayu Drs 1983 Sajarah Kabupatian I Bhumi Sumedang 1550 1950 CV Rapico Bandung Soekardi Yuliadi 2004 Kian Santang CV Pustaka Setia Soekardi Yuliadi 2004 Prabu Siliwangi CV Pustaka Setia Tjangker Soedradjat Ade 1996 Silsilah Wargi Pangeran Sumedang Turunan Pangeran Santri alias Pangeran Koesoemadinata I Penguasa Sumedang Larang 1530 1578 Yayasan Pangeran Sumedang Sumedang Widjajakusuma Djenal Asikin Raden Dr 1960 Babad Pasundan Riwajat Kamerdikaan Bangsa Sunda Saruntagna Karadjaan Pdjadjaran Dina Taun 1580 Kujang Bandung Winarno F G 1990 Bogor Hari Esok Masa Lampau PT Bina Hati Bogor Olthof W L cetakan IV 2008 Babad Tanah Jawi mulai dari Nabi Adam sampai tahun 1647 PT Buku Kita Yogyakarta Bagikan A Sobana Hardjasaputra H D Bastaman Edi S Ekadjati Ajip Rosidi Wim van Zanten Undang A Darsa 2004 Bupati di Priangan dan Kajian Lainnya Mengenai Budaya Sunda Pusat Studi Sunda A Sobana Hardjasaputra Ed 2008 Sejarah Purwakarta Nina H Lubis Kunto Sofianto Taufik Abdullah pengantar Ietje Marlina A Sobana Hardjasaputra Reiza D Dienaputra Mumuh Muhsin Z 2000 Sejarah Kota kota Lama di di Jawa Barat Alqaprint ISBN 979 95652 4 3 Pranala luar SuntingSitus Karangkamulyan Mitos Ciung Wanara amp Wisata Budaya Diarsipkan 2007 12 10 di Wayback Machine Pikiran Rakyat Selasa 29 April 2003 Catatan kaki Sunting Ekajati Edi S 2005 Kebudayaan Sunda Zaman Pajajaran Yayasan Cipta Loka Caraka Noorduyn J 2005 Three Old Sundanese poem KITLV Press Naskah Carita Parahyangan 1580 fragmen Kropak 406 Naskah beraksara Sunda Kuno bahasa Sunda Kuno Koleksi Perpustakaan Nasional RI Sukardja H Djadja 2002 Situs Karangkamulyan Ciamis H Djadja Sukardja S Cet 2 Linimasa kerajaan kerajaan Sunda SuntingDidahului oleh Tarumanagara Kerajaan Hindu Budha669 1482 Diteruskan oleh Kalingga Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kerajaan Sunda Galuh amp oldid 23203117