www.wikidata.id-id.nina.az
Partai Golongan Karya atau secara umum disingkat dengan Partai Golkar adalah sebuah partai politik di Indonesia Didirikan sebagai Sekber Golkar Sekretariat Bersama Golongan Karya Sekretariat Gabungan Golongan Karya pada tahun 1964 dan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam pemilihan umum nasional pada 1971 sebagai Golkar Golongan Karya Partai Golongan Karya tidak resmi menjadi partai politik sampai tahun 1999 ketika itu diperlukan untuk menjadi sebuah partai untuk kontes pemilihan Partai Golongan KaryaSingkatanPartai GolkarKetua umumAirlangga HartartoSekretaris JenderalLodewijk Freidrich PaulusKetua Fraksi di DPRKahar MuzakirDibentuk20 Oktober 1964 58 tahun lalu 1964 10 20 Kantor pusatJakarta IndonesiaSurat kabarSuara Karya 1971 2016 Sayap pemudaAMPG Angkatan Muda Partai Golkar AMPI Angkatan Muda Pembaharu Indonesia Sayap wanitaKPPG Kesatuan Perempuan Partai Golkar Sayap buruhSOKSI KSPSI KORPRI 1971 1999 Keanggotaan839 187 2022 1 IdeologiKonservatisme 2 Sekularisme 3 Konservatisme nasional 4 Liberalisme ekonomi 3 Nasionalisme Indonesia 3 Pancasila 5 Masa Orde Baru Tenda besar 6 Otoritarianisme sayap kananAnti komunismeFraksi Ultranasionalisme 7 Posisi politikKanan tengah 8 ke sayap kanan 9 10 Selama Orde Baru Sayap kanan ke Kanan jauh 11 SloganSuara Golkar Suara RakyatKursi di DPR85 575Kursi di DPRD I309 2 232Kursi di DPRD II2 412 17 340Politik IndonesiaPartai politikPemilihan umumPartai Golongan Karya adalah partai politik yang berkuasa dari tahun 1971 hingga 1999 di bawah kepemimpinan Presiden Jenderal Besar TNI Soeharto dan B J Habibie Kemudian bergabung dengan koalisi yang berkuasa di bawah presiden Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono Ketika Presiden Joko Widodo dari PDI P terpilih pada tahun 2014 Partai Golongan Karya awalnya memilih untuk bergabung dengan koalisi oposisi yang dipimpin oleh mantan jenderal Prabowo Subianto yang pada akhirnya kembali mengalihkan dukungannya kepada Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 12 Dalam perkembangannya khususnya pasca Orde Baru Partai Golkar berhasil bertransformasi menjadi partai modern yang mengadopsi nilai nilai demokrasi 13 Pimpinan pimpinan Partai Golkar juga berhasil menahkodai Golkar sebagai partai politik berpaham sentrisme yang merangkul semua golongan dengan mengedepankan semangat moderat Daftar isi 1 Awal mula 2 Sejarah 2 1 Peraturan Monoloyalitas 3 Perolehan suara 3 1 Pencapaian pada Pemilu Legislatif 2009 3 2 Pencapaian pada Pemilu Legislatif 2014 3 3 Pencapaian pada Pemilu Legislatif 2019 4 Kontroversi 4 1 Politisasi Sepak bola 4 2 Dualisme kepemimpinan 5 Ketua Umum 6 Bacaan 7 Referensi 8 Pranala luarAwal mula SuntingPada tahun 1959 Presiden Soekarno memperkenalkan konsep Demokrasi Terpimpin yang dimana kelompok fungsional akan berperan dalam pemerintahan menggantikan partai politik Tentara Nasional Indonesia mendukung pembentukannya karena percaya kelompok kelompok ini akan menyeimbangkan kekuatan Partai Komunis Indonesia PKI yang semakin besar Pada tahun 1960 Soekarno dianugerahi kelompok sektoral seperti guru tentara dan polisi pekerja dan seniman kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong DPR GR Karena beberapa dari anggota kelompok fungsional ini terkait dengan partai politik hal ini memberikan pengaruh politik kepada Angkatan Bersenjata Nasional TNI kemudian membentuk serikat pekerja anti PKI Organisasi Pusat Tenaga Kerja Indonesia atau Soksi Organisasi Pusat Pekerja Mandiri Indonesia dan menggunakan ini sebagai inti dari Sekretariat Gabungan Golongan Karya yang dipimpin oleh ABRI atau Sekber Golkar yang resmi berdiri pada 20 Oktober 1964 14 15 Pada tahun 1968 ada hampir 250 organisasi di bawah payung Sekretatiat Bersama Golong Karya Sejarah Sunting Lambang Sekretariat Bersama Golongan Karya Sekretariat Bersama Golongan Karya didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 Sekber Golkar ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang makin meningkat Sekber Golkar ini merupakan wadah dari golongan fungsional golongan karya murni yang tidak berada di bawah pengaruh politik tertentu Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945 Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291 organisasi Dengan adanya pengakuan tentang kehadiran dan legalitas golongan fungsional di MPRS dan Front Nasional maka atas dorongan TNI dibentuklah Sekretariat Bersama Golongan Karya disingkat Sekber Golkar pada tanggal 20 Oktober 1964 Terpilih sebagai Ketua Pertama Brigadir Jenderal Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional Mukernas I Desember 1965 Pada awal pertumbuhannya Sekber Golkar beranggotakan 61 organisasi fungsional yang kemudian berkembang menjadi 291 organisasi fungsional Ini terjadi karena adanya kesamaan visi di antara masing masing anggota Organisasi organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber Golkar ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 tujuh Kelompok Induk Organisasi KINO yaitu Koperasi Serbaguna Gotong Royong KOSGORO Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia SOKSI Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong MKGR Organisasi Profesi Ormas Pertahanan Keamanan HANKAM Gerakan Karya Rakyat Indonesia GAKARI Gerakan PembangunanUntuk menghadapi Pemilu 1971 tujuh KINO yang merupakan kekuatan inti dari Sekber Golkar tersebut mengeluarkan keputusan bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi peserta Pemilu melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya Golkar Logo dan nama ini sejak Pemilu 1971 tetap dipertahankan sampai sekarang Pada Pemilu 1971 ini Sekber Golkar ikut serta menjadi salah satu konsestan Pihak parpol memandang remeh keikutsertaan Golkar sebagai kontestan Pemilu Mereka meragukan kemampuan komunikasi politik Golkar kepada grassroot level NU PNI dan Parmusi yang mewakili kebesaran dan kejayaan masa lampau sangat yakin keluar sebagai pemenang Mereka tidak menyadari kalau perpecahan dan kericuhan internal mereka telah membuat tokoh tokohnya berpindah ke Golkar Hasilnya di luar dugaan Golkar sukses besar dan berhasil menang dengan 34 348 673 suara atau 62 79 dari total perolehan suara Perolehan suaranya pun cukup merata di seluruh provinsi berbeda dengan parpol yang berpegang kepada basis tradisional NU hanya menang di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan Partai Katholik di Nusa Tenggara Timur PNI di Jawa Tengah Parmusi di Sumatra Barat dan Aceh Sedangkan Murba tidak memperoleh suara signifikan sehingga tidak memperoleh kursi DPR Kemudian sesuai ketentuan dalam ketetapan MPRS mengenai perlunya penataan kembali kehidupan politik Indonesia pada tanggal 17 Juli 1971 Sekber GOLKAR mengubah dirinya menjadi Golkar Golongan Karya September 1973 Golkar menyelenggarakan Musyawarah Nasional Munas I di Surabaya Mayor Jenderal Amir Murtono terpilih sebagai Ketua Umum Konsolidasi Golkar pun mulai berjalan seiring dibentuknya wadah wadah profesi seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia HKTI Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HNSI dan Federasi Buruh Seluruh Indonesia FBSI Setelah Peristiwa G30S maka Sekber Golkar dengan dukungan sepenuhnya dari Jenderal Soeharto sebagai pimpinan militer melancarkan aksi aksinya untuk melumpuhkan mula mula kekuatan PKI kemudian juga kekuatan Bung Karno Pada dasarnya Golkar dan TNI AD merupakan tulang punggung rezim militer Orde Baru Semua politik Orde Baru diciptakan dan kemudian dilaksanakan oleh pimpinan militer dan Golkar Selama puluhan tahun Orde Baru berkuasa jabatan jabatan dalam struktur eksekutif legislatif dan yudikatif hampir semuanya diduduki oleh kader kader Golkar Keluarga besar Golongan Karya sebagai jaringan konstituen dibina sejak awal Orde Baru melalui suatu pengaturan informal yaitu jalur A untuk lingkungan militer jalur B untuk lingkungan birokrasi dan jalur G untuk lingkungan sipil di luar birokrasi Pemuka ketiga jalur terebut melakukan fungsi pengendalian terhadap Golkar lewat Dewan Pembina yang mempunyai peran strategis Setelah Soeharto mengundurkan diri pada 1998 keberadaan Golongan Karya mulai ditentang oleh para aktivis dan mahasiswa Peraturan Monoloyalitas Sunting Peraturan Monoloyalitas merupakan kebijakan pemerintahan Orde Baru yang mewajibkan semua pegawai negeri sipil PNS karyawan bersatus pegawai pada badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah aparatur desa pejabat pemerintahan non PNS dan anggota dan purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang dikaryakan di instansi pemerintah badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah 16 untuk menjadi anggota Korps Pegawai Republik Indonesia KORPRI yang pada saat itu telah menjadi salah satu KINO dalam Golkar dan menyalurkan aspirasi politiknya kepada Golkar pada tahun 1993 Ketua Umum Pengurus KORPRI Pusat mengatakan bahwa KORPRI tidak akan mentolerir anggota anggotanya untuk memilih selain Golkar 17 18 Setelah Jenderal Besar TNI Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 kebijakan ini dicabut Sekarang pegawai negeri sipil bebas menentukan wadah aspirasi politiknya Perolehan suara Sunting Foto Habibie saat mengkampanyekan Golongan Karya Partai Golongan Karya selalu menempati peringkat pertama atau kedua dalam perolehan suara 19 Pada Pemilu pasca reformasi tahun 1999 Golkar memperoleh 22 suara menempati peringkat kedua Selama era Presiden Soeharto Golkar selalu memperoleh mayoritas suara Dalam Pemilu 1997 Golkar memperoleh suara sebanyak 70 2 sedangkan dalam pemilu pemilu sebelumnya juga sekitar 60 sampai 70 Contohnya dalam pemilu tahun 1987 Partai Golongan Karya dapat menguasai secara mutlak 299 kursi dalam DPR Selama Orde Baru DPR betul betul dikuasai Golkar dan saat itu militer juga memiliki jatah kursi Pencapaian pada Pemilu Legislatif 2009 Sunting Partai Golongan Karya mendapat 107 kursi 19 2 di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009 setelah mendapat sebanyak 15 037 757 suara 14 5 Perolehan suara dan kursi menempatkannya pada posisi kedua dalam Pemilu ini Pencapaian pada Pemilu Legislatif 2014 Sunting Partai Golongan Karya mendapat 91 kursi 16 3 di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2014 setelah mendapat sebanyak 18 432 312 14 75 Perolehan suara dan kursi menempatkannya pada posisi kedua dalam Pemilu ini Pencapaian pada Pemilu Legislatif 2019 Sunting Partai Golongan Karya mendapat 85 kursi 14 8 di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2019 setelah mendapat sebanyak 17 229 789 12 31 Perolehan suara menempatkannya pada posisi ketiga dan perolehan kursi menempatkannya pada posisi kedua dalam Pemilu ini Pemilu No urut Total kursi Total pemilihan Persentase Perubahan kursi Peringkat Ketua1971 5 236 360 34 348 673 62 80 Partai baru 1 Ali Murtopo1977 2 232 360 39 750 096 62 11 4 kursi 1 Amir Murtono1982 2 242 360 48 334 724 64 34 10 kursi 1 Amir Murtono1987 2 299 400 62 783 680 73 11 57 kursi 1 Sudharmono1992 2 282 400 66 599 331 68 10 17 kursi 1 Wahono1997 2 325 400 84 187 907 74 51 43 kursi 1 Harmoko1999 33 120 500 23 741 749 22 46 205 kursi 2 Akbar Tanjung2004 20 129 550 24 480 757 21 58 8 kursi 1 Akbar Tanjung2009 23 106 560 15 037 757 14 45 22 kursi 2 Jusuf Kalla2014 5 91 560 18 432 312 14 75 15 kursi 2 Aburizal Bakrie2019 4 85 575 17 229 789 12 31 6 kursi 3 Airlangga HartartoStatus KoalisiPeriode Status koalisi Partai koalisi2004 2009 Oposisi sampai Des 2004 PDI P Golkar PBR PDSPemerintah sejak Des 2004 Golkar PKB PPP Demokrat PKS PAN PBB PKPI2009 2014 Oposisi sampai Okt 2009 Golkar HanuraPemerintah sejak Okt 2009 Demokrat Golkar PKS PAN PPP PKB2014 2019 Oposisi sampai 2016 Golkar Gerindra PAN PKS PPP PBBPemerintah 2016 2018 PDI P Golkar PAN PKB PPP NasDem Hanura PKPIPemerintah 2018 2019 PDI P Golkar PKB PPP NasDem Hanura PKPI PSI Perindo2019 2024 Pemerintah 2019 2024 PDI P Gerindra Golkar PKB NasDem PAN PPP Perindo PSI Hanura PBB PKPI2024 2029 Golkar PAN PPPKontroversi SuntingPolitisasi Sepak bola Sunting Partai Golongan Karya mengklaim penurunan harga tiket pertandingan final Piala AFF 2010 berkat jasa Partai Golongan Karya 20 Selain itu pada deklarasi calon gubernur Sulawesi Selatan dari Partai Golongan Karya Nurdin Halid ketua umum PSSI sekaligus kader Partai Golongan Karya mengklaim sukses Tim Nasional di kancah Piala AFF adalah karya Partai Golongan Karya 21 Dualisme kepemimpinan Sunting Pada akhir tahun 2014 terjadi dualisme kepengurusan dalam tubuh Partai Golongan Karya yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie hasil munas Bali dan Agung Laksono hasil munas Jakarta Pada awal Maret 2015 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengeluarkan surat keputusan yang mengesahkan Golkar yang dipimpin oleh Agung Laksono Pada bulan April 2015 Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN Jakarta mengeluarkan putusan sela menunda pelaksanaan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengesahkan kepengurusan Partai Golongan Karya kubu Agung Laksono Pada tanggal 10 Juli 2015 empat hakim yang mengadili kasus tersebut yaitu Arif Nurdu a Didik Andy Prastowo Nurnaeni Manurung dan Diah Yulidar memutuskan untuk menolak gugatan yang diajukan oleh Ketua Umum Partai Golongan Karya hasil Munas Bali Aburizal Bakrie terkait dualisme kepengurusan partai Putusan itu diambil dalam rapat permusyawaratan majelis hakim PTTUN Jakarta Dengan dibacakannya putusan PTUN itu kepengurusan Partai Golongan Karya yang kemudian diakui oleh pengadilan adalah hasil Munas Bali yang dipimpin oleh Agung Laksono sebagai ketua umum dan Zainudin Amali sebagai sekjen 22 23 Namun pada Oktober 2015 Mahkamah Agung mengabulkan kasasi yang diajukan oleh Partai Golongan Karya hasil Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie Dualisme kepemimpinan ini mulai berakhir sejak tercapainya kesepakatan untuk rekonsiliasi yang dipimpin oleh mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya juga Wakil Presiden Jusuf Kalla pada awal tahun 2016 Kedua kubu juga sepakat untuk menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa Munaslub pada pertengahan tahun 2016 Dualisme kepemimpinan ini resmi berakhir pada 17 Mei 2016 dimana Setya Novanto terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya 24 yang baru dalam penyelenggaraan Munaslub Golkar di Nusa Dua Bali Ketua Umum SuntingArtikel utama Daftar Ketua Umum Partai Golongan Karya Artikel utama Kepengurusan Partai Golongan Karya Brigadir Jenderal TNI Djuhartono 1964 1969 Suprapto Sukowati 1969 1973 Amir Moertono 1973 1983 Sudharmono 1983 1988 Wahono 1988 1993 Harmoko 1993 1998 Akbar Tandjung 1998 2004 Jusuf Kalla 2004 2009 Aburizal Bakrie 2009 2014 amp Januari Mei 2016 25 Aburizal Bakrie amp Agung Laksono dualisme kepemimpinan 2014 2016 Setya Novanto 26 2016 2017 Airlangga Hartarto 2017 2019 2019 Bacaan SuntingDavid Reeve Robyn Fallick Editor Iskandar P Nugraha Editor Lubabun Ni am Editor Gatot Triwira Translator July 2013 Golkar Sejarah yang Hilang Akar Pemikiran dan Dinamika Depok Jawa Barat Komunitas Bambu ISBN 9786029402308 Periksa nilai tanggal di year year date mismatch bantuan Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link Ridwan Saidi Golkar Pascapemilu 1992 Golkar Pascapemilu 1992 Akbar Tandjung The Golkar Way Survival Partai Golkar di Tengah Turbulensi Politik Era Transisi Nanang Dwi Prasidi Golkar Retak Golkar Retak Dasman Djamaluddin Golkar as Alternative Party Golkar as Alternative Party Masashi Nishihara Golkar and the Indonesian Elections of 1971 Rully Chairul Azwar Politik Komunikasi Partai Golkar di Tiga Era Leo Suryadinata Golkar dan Militer Studi tentang Budaya Politik Dirk Tomsa Party Politics and Democratization in Indonesia Golkar in the Post Suharto Era Yohanes Krisnawan Pers Memihak Golkar Suara Merdeka Dalam Pemilu 1992 Bambang Cipto Duel Segitiga PPP Golkar Pdi Dalam Pemilu 1997 Uziar Fauzan Hairus H Salim Umar Ibnu Sholeh Tujuh Mesin Pendulang Suara Perkenalan Prediksi Harapan Pemilu 1999 PAN PBB PDIP Golkar PK PKB PPP Source Wikipedia Golkar Politicians Suharto Aburizal Bakrie Bacharuddin Jusuf Habibie Try Sutrisno Jusuf Kalla Sudharmono Adam Malik Umar Ibnu Alkhatab Dari Beringin Ke Beringin Sejarah Kemelut Resistensi Dan Daya Tahan Partai Golkar Hendri F Isnaeni Partai Demokrat Antek Pendjajah Golkar Perubahan Dari Gerindra Palu Arit ALA Pki Dan Prd ADA Jepang Di Balik Pks Jepang Juga Bikin Pkb Leo Suryadinata Military Ascendancy and Political Culture A Study of Indonesia s GolkarReferensi Sunting Info Pemilu Partai GOLKAR Komisi Pemilihan Umum RI 22 Desember 2022 Diakses tanggal 4 Januari 2023 Indonesia s election The Economist 24 March 2009 a b c Bulkin Nadia Indonesia s Political Parties Carnegie Endowment for International Peace Hitchcock Michael 1997 Images of Malay Indonesian Identity OUP hlm 101 Nurjaman Asep 2009 Peta Baru Ideologi Partai Politik Indonesia www neliti com Diakses tanggal 3 Desember 2022 Editorial of Suara Karya 1 May 1971 Comparing Indonesia s Party Systems of the 1950s and the Post Suharto Era From Centrifugal to Centripetal Inter Party Competition The Report Indonesia 2008 Oxford Business Group 2008 hlm 13 Derbyshire J Denis 1990 Political Systems Of The World Allied Publishers hlm 116 Thomas Bohlken Anjali 2016 Democratization from Above Cambridge University Press hlm 221 Contesting Victimhood in the Indonesian Anti Communist Violence and Its Implications for Justice for the Victims of the 1968 South Blitar Trisula Operation in East Java Golkar menyatakan dukungan untuk Jokowi The Jakarta Post 28 Juli 2016 via PressReader com Roni Heriyandi 2006 Demokratisasi internal partai golkar pasca orde baru 1998 2004 digilib ui ac id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 12 22 Diakses tanggal 2022 12 22 Nishihara 1972 hlm 17 19 Ricklefs 2008 hlm 243 Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 1994 Suryadinata Leo 1989 Military Ascendancy and Political Culture A Study of Indonesia s Golkar dalam bahasa Inggris Ohio University Center for International Studies hlm 97 ISBN 978 0 89680 154 7 McLeod Ross H 1994 Indonesia Assessment 1994 Finance as a Key Sector in Indonesia s Development dalam bahasa Inggris Institute of Southeast Asian hlm 57 ISBN 978 981 3016 98 9 Golkar Jadi Motor KIB Airlangga Koalisi Ini Akan Melanjutkan Warisan Jokowi diakses tanggal 2022 07 17 detikNews Golkar Klaim Punya Andil Dalam Penurunan Tiket Final Piala AFF us detiknews com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 12 24 Diakses tanggal 2011 01 19 Tempointeraktif Com Nurdin Sukses Timnas Karya Golkar tempointeraktif com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 01 19 Diakses tanggal 2011 01 19 PTUN Sahkan Golkar Agung Ical akan Ajukan Kasasi diakses2 September 2015 Vonis PTUN Jakarta Dianulir Agung Laksono Ketum Golkar diakses2 September 2015 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama monitor co id Menkumham Aktifkan SK Golkar Munas Riau Selama Enam Bulan Sah Setya Novanto Ketua Umum Baru Partai Golkar Diarsipkan 2017 11 17 di Wayback Machine Arah com tanggal 17 Mei 2016 Diakses tanggal 18 Mei 2016Pranala luar Sunting Indonesia Situs web resmi Indonesia Media Partner Resmi Indonesia Akun Twitter official Indonesia Akun Instagram official Indonesia Akun Tiktok official Indonesia Akun Facebook official Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Partai Golongan Karya amp oldid 23920346