www.wikidata.id-id.nina.az
Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun atau Mbah Nun 4 lahir 27 Mei 1953 adalah seorang tokoh intelektual Muslim Indonesia 5 Emha Ainun NadjibLahirMuhammad Ainun Nadjib 27 Mei 1953 umur 70 Jombang IndonesiaKebangsaanIndonesiaNama lainCak Nun Mbah Nun 1 Dikenal atasTokoh intelektual Islam Inisiator Masyarakat MaiyahSuami istriNeneng Suryaningsih m 1978 c 1985 wbr 2 Novia Kolopaking m 1997 wbr 3 Anak5 termasuk Sabrang Mowo Damar PanuluhSitus webwww wbr caknun wbr com Ragam dan cakupan tema pemikiran ilmu dan kegiatan Cak Nun sangat luas seperti dalam bidang sastra teater tafsir tasawwuf musik filsafat pendidikan kesehatan Islam dan lain lain 6 Selain penulis ia juga dikenal sebagai seniman budayawan ulama penyair cendekiawan ilmuwan sastrawan filsuf aktivis pekerja sosial pemikir dan kyai Banyak orang mengatakan Cak Nun adalah manusia multi dimensi 7 Menjelang kejatuhan pemerintahan Soeharto Cak Nun merupakan salah satu tokoh yang diundang ke Istana Merdeka untuk dimintakan nasihatnya yang kemudian celetukannya diadopsi oleh Soeharto berbunyi Ora dadi presiden ora patheken arti dalam bahasa Indonesia adalah tidak jadi presiden tidak apa apa 8 Setelah Reformasi 1998 Cak Nun bersama Gamelan KiaiKanjeng memfokuskan berkegiatan bersama masyarakat di pelosok Indonesia Aktivitasnya berjalan terus dengan menginisiasi Masyarakat Maiyah yang berkembang di seluruh negeri hingga mancanegara 9 Cak Nun bersama KiaiKanjeng dan Masyarakat Maiyah mengajak untuk membuka yang sebelumnya belum pernah dibuka Memandang merumuskan dan mengelola dengan prinsip dan formula yang sebelumnya belum pernah ditemukan dan dipergunakan 10 Dalam pandangan akademisi Barat pemikiran dan kegiatan ini bisa dimasukkan dalam perjuangan decoloniality 11 Daftar isi 1 Kehidupan pribadi 2 Aktivitas 2 1 Malioboro 2 2 Wartawan 2 3 Musik Puisi 2 4 Teater 2 5 Iowa Rotterdam Berlin 2 6 Mandar 2 7 Lautan Jilbab 2 8 ICMI 2 9 Pak Kanjeng 2 10 Televisi dan Radio 3 Reformasi 1998 3 1 Detik detik Lengsernya Soeharto 3 2 Husnul Khatimah 3 3 Komite Reformasi 3 4 Ora Patheken 3 5 Empat Sumpah Soeharto 4 Maiyah 4 1 Padhangmbulan 4 2 Sinau Bareng 4 3 Opinium 4 4 Majelis Masyarakat Maiyah 5 Karya karya 5 1 Puisi 5 2 Esai Buku 5 3 Cerpen 5 4 Naskah Drama 5 5 Skenario Film 5 6 Wawancara Quote Transkrip Maiyahan 5 7 Musik Puisi 5 8 Album Musik dan Shalawat 6 Penghargaan 7 Referensi 8 Pranala luarKehidupan pribadi suntingCak Nun merupakan anak keempat dari 15 bersaudara 12 Lahir dari pasangan Muhammad Abdul Latief dan Chalimah Ayahnya adalah petani dan tokoh agama kyai yang sangat dihormati masyarakat Desa Menturo Sumobito Jombang 13 Juga seorang pemimpin masyarakat yang menjadi tempat bertanya dan mengadu tentang masalah yang masyarakat hadapi 14 Begitu juga ibunya menjadi panutan warga yang memberikan rasa aman dan banyak membantu masyarakat 12 15 Dalam ingatan Cak Nun ketika ia kecil sering diajak ibunya mengunjungi para tetangga menanyakan keadaan mereka Apakah mereka bisa makan dan menyekolahkan anak Pengalaman ini membentuk kesadaran dan sikap sosialnya yang didasarkan nilai nilai Islam Bahwa menolong sesama manusia dari kemiskinan dan membuat mereka mampu berfungsi sebagai manusia seutuhnya merupakan kunci dalam Islam 14 Kakak tertuanya yaitu Ahmad Fuad Effendi adalah anggota Dewan Pembina King Abdullah bin Abdul Aziz International Center For Arabic Language KAICAL Saudi Arabia selama dua periode 2013 2019 16 17 Paman Cak Nun adik ayahnya yaitu almarhum K H Hasyim Latief 18 seorang pendiri Pertanu Persatuan Tani dan Nelayan NU ketua PWNU Jawa Timur wakil Ketua PBNU wakil Rais Syuriah PBNU dan Mustasyar PBNU 19 yang mendirikan Yayasan Pendidikan Maarif YPM di Sepanjang Sidoarjo 20 Dari garis ayah Cak Nun bersaudara dengan aktivis masyarakat miskin kota Wardah Hafidz dan eks wakil bupati Jombang Ali Fikri yang masih sepupu ayah Cak Nun 20 Dari garis ayahnya ini kakek buyut Cak Nun yaitu Kyai Imam Zahid 21 adalah murid Syaikhona Kholil Bangkalan bersama dengan K H Hasyim Asyari K H Ahmad Dahlan dan K H Romly Tamim 22 nbsp Emha Ainun Nadjib berdiri paling kanan mengenakan kopiah di masa kecil bersama keluarganya Pendidikan formal Cak Nun dimulai dari Sekolah Dasar di desanya Karena semenjak kecil ia sangat peka atas segala bentuk ketidakadilan ia sempat dianggap bermasalah oleh para guru karena memprotes dan menendang guru yang dianggapnya tak berlaku adil 23 Suatu ketika ada guru terlambat mengajar dan Cak Nun memprotesnya Karena sebelumnya Cak Nun pernah terlambat masuk sekolah dan dihukum berdiri di depan kelas sampai pelajaran usai Hukuman itu ia jalani sebagai konsekuensi kesalahannya dan itu merupakan aturan sekolah Maka tatkala ada guru terlambat menurut Cak Nun aturan yang sama harus diberlakukan Dan ujungnya ia keluar dari SD yang dianggapnya menerapkan aturan yang tidak adil itu 24 Kemudian oleh ayahnya Cak Nun dikirim ke Pondok Modern Darussalam Gontor Pada masa tahun ketiganya di Gontor ia sempat menggugat kebijakan pihak keamanan Pondok yang dianggapnya tidak berlaku adil Ia pun memimpin demonstrasi bersama santri santri lain sebagai bentuk protes Namun protes itu berujung pada dikeluarkannya Cak Nun dari Pondok 25 Meskipun hanya 2 5 tahun di sana Gontor memberikan kesan mendalam baginya Budaya santri mengakar kuat dalam dirinya sehingga ia memiliki disiplin pesantren 26 Kemudian Cak Nun pindah ke Yogyakarta melanjutkan sekolah di SMP Muhammadiyah 4 Selanjutnya ia juga tamat SMA Muhammadiyah 1 27 bersama dengan teman karibnya Busyro Muqoddas Usai SMA ia diterima di Fakultas Ekonomi UGM Di kampus biru ini ia bertahan hanya satu semester atau tepatnya empat bulan saja 27 Sebenarnya ia juga diterima di Fakultas Filsafat UGM namun tidak mendaftar ulang Istrinya Novia Kolopaking dikenal sebagai seniman film panggung serta penyanyi Bersama Novia ia dikaruniai lima anak yaitu Ainayya Al Fatihah meninggal di dalam kandungan 28 Aqiela Fadia Haya Jembar Tahta Aunillah dan Anayallah Rampak Mayesha 29 Sabrang Mowo Damar Panuluh atau yang akrab disapa Noe adalah salah satu putranya yang tergabung dalam grup band Letto dan CEO Symbolic id Aktivitas suntingMalioboro sunting nbsp Emha Ainun Nadjib di kediaman Umbu Landu Paranggi di Bali tahun 2017 Pada akhir tahun 1969 ketika masih SMA Cak Nun memulai proses kreatifnya dengan hidup menggelandang di Malioboro Yogyakarta selama lima tahun hingga 1975 30 Kala itu Malioboro menjadi tempat bertemu para aktivis mahasiswa sastrawan dan seniman Yogyakarta 31 Malioboro menjadi salah satu poros dalam jalur Bulaksumur Malioboro Gampingan yang menandakan dialektika intelektual sastra seni rupa 32 Di Malioboro ini Cak Nun bergabung dengan PSK Persada Studi Klub sebuah ruang studi sastra bagi penyair muda Yogyakarta yang diasuh oleh Umbu Landu Paranggi 30 seorang sufi yang hidupnya misterius Banyak yang mengatakan pertemuan dengan Umbu memberikan pengaruh dalam perjalanan hidup Cak Nun selanjutnya 33 34 PSK yang didirikan tahun 1969 dan aktif hingga 1977 telah melahirkan sejumlah sastrawan terkemuka Indonesia di antaranya Teguh Ranusastra Asmara Iman Budhi Santosa Ragil Suwarna Pragolapati Linus Suryadi AG Korrie Layun Rampan dan Cak Nun sendiri 35 Keberadaan PSK tidak dapat dipisahkan dari Mingguan Pelopor Yogya Kehidupan di PSK di bawah asuhan Umbu memang menuntut setiap penyair mudanya untuk berpacu setiap saat dengan kehidupan puisi 32 Dan ketika di PSK Cak Nun termasuk yang produktif menghasilkan karya sehingga di usia yang masih belia belum genap 17 tahun ia sudah mendapatkan legitimasi sebagai penyair dan disematkan sebagai penyair garda depan yang dimiliki Yogyakarta 36 Semasa di Malioboro ini Cak Nun yang masih SMA sering bolos sekolah karena asyik dengan dunia sastra Ia pernah membolos hampir 40 hari dalam satu semester Ini membuat ia mulai tidak disukai guru gurunya ditambah rambutnya gondrong yang dianggap melanggar peraturan sekolah Tapi ia mengatakan bahwa dirinya lebih suka mencari hal hal yang belum diketahuinya namun tidak didapatkannya di sekolah 37 Wartawan sunting nbsp Emha Ainun Nadjib produktif berkarya dengan menggunakan mesin ketik Masih dalam masa berproses bersama PSK di bidang sastra Cak Nun juga aktif dalam dunia jurnalistik dan kepenulisan tahun 1973 sampai 1976 Sebagai wartawan serta redaktur beberapa rubrik di Harian Masa Kini Yogyakarta seperti Seni Budaya Kriminalitas dan Universitaria pun redaktur tamu di Harian Bernas selama tiga bulan 38 Pada usia 24 25 tahun 1977 1978 kualitas esai esai Cak Nun sudah diakui publik dan diterima harian Kompas Pada 1981 saat usia Cak Nun 28 tahun majalah Tempo telah menerima tulisan kolom kolomnya dan ia menjadi kolumnis termuda majalah itu 39 40 Lima tahun 1970 1975 Cak Nun menggeluti dunia kewartawanan Berbeda dengan wartawan modern dalam mendefinisikan peran dan tugasnya sebagai penyiar berita Cak Nun memiliki prinsip kewartawanan yang niscaya berhubungan dengan transendensi Cak Nun menjelaskannya sebagai berikut 41 Sekurang kurangnya para wartawan adalah jari jemari Al Khabir yang maha mengabarkan Para wartawan menyayangi dinamika komunikasi masyarakat Ar Rahman Mereka memperdalam cinta kemasyarakatannya itu Ar Rahim Mereka memelihara kejujuran kesucian dan objektivitas setiap huruf yang diketiknya Al Quddus Mereka berkeliling ronda menyelamatkan transparansi silaturahmi As Salam Mereka mengamankan informasi Al Mu min Mereka mengemban tugas untuk turut menjaga berlangsungnya keseimbangan nilai kebenaran kebaikan dan keindalan dalam kehidupan masyarakat Al Muhaimin Mereka menggambar indahnya kehidupan dengan penanya Al Mushawwir Serta berpuluh puluh lagi peran Tuhan yang didelegasikan kepada kaum jurnalis atau para wartawan Musik Puisi sunting Tahun 1977 1978 Cak Nun bergabung dengan Teater Dinasti yang didirikan oleh Fajar Suharno Gajah Abiyoso dan Tertib Suratmo Pada masa ini keterlibatan Cak Nun bersama Teater Dinasti dan keikutsertaan Teater Dinasti bersama Cak Nun tidak bisa dipisahkan 42 Bersama Teater Dinasti Cak Nun intensif mementaskan puisi dalam rentang perjalanan sejak 1978 sampai 1987 Ia menggunakan bahasa Jawa jalanan dan ungkapan ungkapan populer yang bersifat oral dan menimbulkan plesetan yang mendekonstruksi logika makna serta humor dalam puisi puisinya dan mengangkat masalah masalah sosial 43 Karya karyanya bersama Teater Dinasti dianggap menjadi fenomena baru dalam pemanggungan puisi sehingga banyak dibicarakan oleh pengamat kesenian karena diiringi alunan musik dari seperangkat gamelan 43 nbsp Pementasan Musik Puisi Emha Ainun Nadjib bersama Teater Karawitan Dinasti di akhir tahun 1970 an Pada tanggal 8 Desember 1980 Cak Nun dan Teater Dinasti mementaskan puisi di Teater Arena Taman Ismail Marzuki TIM yang berjudul Tuhan Pembacaan puisi yang diiringi musik gamelan Jawa pada masa itu merupakan bentuk musikalisasi puisi yang tidak lazim Karena itu Cak Nun menyebut pementasan seperti itu sebagai musik puisi bukan musikalisasi puisi 44 Model pertunjukan demikian diakui Cak Nun sebagai terobosan dan merupakan strategi agar mendekatkan puisi kepada masyarakat di kampung kampung Hal ini lazim karena masyarakat pedesaan masih lekat dengan seni tradisi yang memposisikan gamelan Jawa sebagai instrumen utama 45 Gamelan yang digunakan berbeda dengan gamelan pada umumnya yaitu menggunakan besi bukan kuningan Pembacaan puisi dengan menggunakan gamelan besi oleh Cak Nun ini adalah bentuk pembelaan dan perhatiannya pada golongan masyarakat kelas bawah Konsep bunyi gamelan besi mewakili kelas bawah dibanding gamelan kuningan dan perunggu yang mewakili golongan elite bangsawan ningrat dan semacamnya 46 Puisi puisi Cak Nun selain dibacakan juga banyak yang dimusikpuisikan Pada akhir 1970 an ia bersama Deded Er Moerad di Yogyakarta aktif menyelenggarakan poetry singing Pada masa masa itu pula proses kreatif Cak Nun dijalani juga bersama Ebiet G Ade penyanyi Eko Tunas cerpenis penyair dan EH Kartanegara penulis 47 Keempat nama ini sering disebut Empat E Emha Ebiet Eko Eha 48 Kelompok ini acapkali ngamen puisi di kampung kampung dan kampus kampus 47 Ebiet sebelum menjadi penyanyi terkenal banyak belajar dari Cak Nun dengan menyanyikan puisi karya Emily Dickinson dan Cak Nun 49 Teater sunting nbsp Emha Ainun Nadjib dalam Lokakarya Teater Rakyat tahun 1988 Dalam Teater Dinasti Cak Nun berkolaborasi dengan Gajah Abiyoso Fajar Suharno Simon Hate Joko Kamto dan Agus Istiyanto yang sangat produktif melahirkan ide ide dan pemikirannya dalam puisi puisi dan naskah naskah drama Seperti Keajaiban Lik Par 1980 Mas Dukun 1982 Geger Wong Ngoyak Macan 1989 dan Patung Kekasih 1989 44 Kemenyatuan Cak Nun dan Teater Dinasti selain pembacaan puisi juga melalui pertunjukan teater menyuguhkan keunikan tersendiri di awal tahun 1980 an yang membuatnya semakin dikenal masyarakat sehingga banyak permintaan pementasan 50 Cak Nun juga diikutsertakan dalam lokakarya teater tahun 1980 pada Phillippine Educational Theatre Association PETA sebuah OAO konsep teater yang mengusung nilai nilai organisatoris artistikal dan orientatif di Manila Filipina 51 Cak Nun antara lain bersama Fred Wibowo dan Ariel Heryanto adalah peserta dari Indonesia angkatan pertama 51 Persinggungan Cak Nun dan kawan kawan Teater Dinasti dengan metode teater pembebasan PETA di Filipina ini tampaknya memicu mereka memberikan berbagai kegiatan pendidikan politik kepada rakyat melalui teater sebagai wahana ekspresi spirit pembebasan Teater Dinasti pada era itu merupakan pelopor yang konsen dalam menggarap konsep teater pendidikan 52 Iowa Rotterdam Berlin sunting PSK pada masa aktifnya sering mengadakan kegiatan dialog sastra bersama Umar Kayam dan sastrawan lainnya yang dipandang mapan di wilayah sastra nasional Cak Nun dan Linus Suryadi AG dikenal memiliki kedekatan dengan beliau Tahun 1981 53 Umar Kayam merekomendasikan Cak Nun untuk mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa Amerika Serikat 54 Sebagai sastrawan Cak Nun juga diundang dalam beberapa acara internasional Tahun 1984 Cak Nun diundang untuk mengikuti The International Poetry Reading Festival di Rotterdam Belanda Seorang profesor di Universitas Leiden menjadi anggota committee festival yang menentukan siapa saja yang layak diundang ke festival bergengsi itu Disarankan kepada sang profesor oleh Siswa Santoso sahabat Cak Nun ketika aktif dalam diskusi di rumah almarhum Umar Kayam di Yogyakarta pada akhir era 70 an awal 80 an bahwa seorang Emha Ainun Nadjib adalah sosok yang bisa diundang yang dianggap akan menghidupkan event itu 55 nbsp Emha Ainun Nadjib berorasi dalam Dies Natalies 2008 Institute of Social Studies ISS di Den Haag Berawal hanya diundang untuk mengisi festival keberadaan Cak Nun di Belanda kemudian berlanjut Profesor Ben White dari ISS Institute of Social Studies Den Haag menyukai pemikiran Cak Nun sehingga didukung untuk berkegiatan di ISS Den Haag selama setahun Cak Nun bisa kuliah seminar konferensi ke Berlin ke mana mana asalkan untuk mendukung imajinasinya menulis Tulisan tulisannya pada periode itu banyak dimuat di buku Dari Pojok Sejarah 55 Tahun 1985 Cak Nun mengikuti Festival Horizonte III di Berlin Jerman Pada festival ini ia membacakan puisi puisinya yang dipadukan dengan ayat ayat Al Qur an 56 Seperti ketika di Rotterdam Cak Nun juga kemudian menetap lama di Jerman Tahun 1983 Cak Nun bersama Gus Dur dan rombongan berkunjung ke Utrecht mereka menginap di kediaman Adnan Buyung Nasution yang sedang studi Di sini Cak Nun bertemu dengan Pipit Rochiyat Kartawidjaja yang kemudian saling menemukan kecocokan pemikiran Ketika berkelana di Jerman tahun 1985 itu Cak Nun tinggal di rumah Pipit Sebagian tulisan dalam buku Dari Pojok Sejarah juga ditulis di sana 57 Mandar sunting Di Yogyakarta seorang asli Mandar Sulawesi Barat alumni APMD Yogyakarta yang kemudian menjadi Pegawai Negeri Sipil yang suka sastra bersahabat dengan Cak Nun Namanya Alisjahbana 58 Di Tinambung kampungnya sekitar tahun 1983 Alisjahbana menghimpun puluhan anak muda yang setiap malam mangkal dan bernyanyi nyanyi di pinggir jalan liar dan suka mabuk mabukan Mereka yang tidak mampu sekolah dan kuliah itu dihimpun dalam sebuah komunitas yang diarahkan sebagai wahana pembinaan pengembangan seni budaya Nama komunitas itu Teater Flamboyant 59 nbsp Emha Ainun Nadjib dan Nevi Budianto bersama Teater Flamboyant di Tinambung April 1989 Alisjahbana membina mereka agar bisa terarah dan mempunyai prospek dalam hidupnya ke depan Secara pelan dan bertahap anak anak muda liar dan suka mabuk mabukan itu bisa terkendali Salah satu cara ia membangun mimpi mereka adalah dengan mengenalkan beberapa orang pintarnya Indonesia ke mereka Salah satunya Cak Nun Setiap tulisan Cak Nun yang terbit di majalah terkemuka nasional difotokopi sebanyak mungkin dibagikan dan malamnya didiskusikan sampai larut Perlahan tumbuh rasa cinta anak anak muda itu ke Cak Nun Tidak satupun tulisannya yang ada di sejumlah media dilewatkan 59 Tahun 1987 atas inisiatif anak anak itu Cak Nun diundang ke Mandar Ia disambut dengan gembira Selama di Mandar ia melakukan berbagai aktivitas Memimpin langsung workshop teater memandu anak anak muda dalam diskusi dengan aneka topik mandi ke sungai Mandar sambil menantang anak anak Mandar berlomba menyelam 59 Tidak hanya bagi anak anak muda ini kedatangan Cak Nun juga punya arti besar bagi masyarakat Tinambung Ketika itu Tinambung sedang mengalami kemarau panjang Cak Nun lalu mengajak masyarakat bersama sama sembahyang minta hujan Begitu rampung shalat hujan turun dengan lebatnya Dan Cak Nun dianggap membuat keajaiban hingga banyak orang orang tua mendatanginya di penginapan untuk meminta berkah doa dan pengobatan 60 nbsp Emha Ainun Nadjib bersama Baharuddin Lopa dalam sebuah acara di Polewali Mandar Tanggal 23 26 April 1989 Cak Nun datang kembali ke Tinambung bersama Nevi Budianto untuk kembali mengadakan workshop teater Kegiatan ini juga diikuti pemuda pemuda sekitar Tinambung Polewali Wonorejo dan Campalagian 60 Cak Nun pun sering ke Mandar pada tahun tahun berikutnya hingga terjalin hubungan persaudaran yang sangat kuat antara mereka 61 Cak Nun didaulat sebagai orang Mandar yang lahir di Jombang oleh tokoh tokoh masyarakat Mandar yang berhimpun di Yayasan Sipamandar 59 Cak Nun juga menjadi dekat dengan tokoh Mandar yaitu Baharuddin Lopa 62 dan Bunda Cammana Tahun 2011 bertempat di Gedung Cak Durasim Surabaya Cak Nun bersama Masyarakat Maiyah memberikan Ijazah Maiyah dan Syahadah Maiyah kepada mereka yang meneguhkan 5 prinsip nilai nilai kehidupan Kebenaran Kesungguhan Otentisitas Kesetiaan Keikhlasan Dua di antara 12 orang penerimanya adalah orang Mandar Alisjahbana dan Bunda Cammana Kedekatannya dengan masyarakat Mandar membuat Cak Nun diminta memediasi pertemuan pejuang pembentukan Sulawesi Barat dengan Gus Dur yang ketika itu menjadi Presiden Dengan terlibatnya Cak Nun masyarakat Mandar yakin perjuangan pembentukan Sulawesi Barat yang sudah lama diupayakan akan membuahkan hasil Akhirnya September 2004 Provinsi Sulawesi Barat bisa terwujud 63 Lautan Jilbab sunting Selain bersama Teater Dinasti di akhir era 80 an dan awal 90 an Cak Nun juga menghasilkan karya karya naskah pementasan drama seperti Santri santri Khidlir Sunan Sableng dan Baginda Faruq Keluarga Sakinah Lautan Jilbab Pak Kanjeng dan Perahu Retak 64 Pementasan Lautan Jilbab diangkat dari judul puisi berjudul sama Puisi ini tercipta pada 16 Mei 1987 secara spontan sore hari sebelum Cak Nun mengisi acara Ramadlan in Campus yang diselenggarakan Jamaah Shalahuddin UGM 65 Setelah penampilan penyair Taufiq Ismail di boulevard UGM pentas puisi Lautan Jilbab mendapat sambutan hangat 6000 an orang yang hadir 66 Puisi ini kemudian mengalami revisi dari satu judul berkembang menjadi 33 sub judul terhimpun dalam buku Syair Lautan Jilbab yang terbit tahun 1989 49 Pada masa Orde Baru ketika itu pemakaian jilbab di kalangan muslimah Indonesia terutama di sekolah dan tempat kerja dilarang oleh pemerintah Karena pemakaian jilbab dianggap sebagai fenomena politik Islam 67 Atas bentuk represi Orde Baru itu Cak Nun yang sejak kecil menentang ketidakadilan memandang tindakan pemerintah ini melanggar hak asasi perempuan untuk berjilbab Puisi Lautan Jilbab ini merupakan resistensi Cak Nun terhadap pembatasan hak asasi manusia oleh Orde Baru 68 nbsp Pementasan drama Lautan Jilbab naskah Emha Ainun Nadjib disutradarai Agung Waskito dengan supervisi Dr Kuntowijoyo Drama Lautan Jilbab pertama kali dipentaskan kelompok Sanggar Shalahuddin UGM disutradarai oleh Agung Waskito dengan supervisor Dr Kuntowijoyo 69 Pementasan ini dianggap memecahkan rekor jumlah penonton Tidak kurang dari 3000 penonton pada malam pertama dan sekitar 2000 penonton saat malam kedua 70 Karena antusias yang tinggi itu drama ini dipentaskan di banyak kota selain Yogyakarta yaitu di Madiun Malang Surabaya Bandung Jember dan Makassar 71 Puisi dan pementasan teater Lautan Jilbab tak ubahnya sebuah ajakan perlawanan Sejak itu pemakaian jilbab punya arti perlawanan terhadap otoritarianisme Orde Baru 72 Cak Nun mengungkapkan alasan perlawanannya 72 Pakai jilbab atau tak berjilbab adalah otoritas pribadi setiap wanita Pilihan atas otoritas itu silahkan diambil dari manapun dari studi kebudayaan atau langsung dari kepatuhan teologis Yang saya perjuangkan bukan memakai jilbab atau membuang jilbab melainkan hak setiap manusia untuk memilih Menurut Niels Murder seorang sosiolog Belanda yang perhatian kepada perkembangan sosiokultural Indonesia sejak pentas Lautan Jilbab oleh Cak Nun bersama Sanggar Shalahuddin digelar busana muslimah berjilbab menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia 73 74 ICMI sunting nbsp Pertemuan Emha Ainun Nadjib dan B J Habibie tahun 1991 Cak Nun tidak menamatkan kuliah tetapi ia dipandang sebagai salah satu intelektual terkemuka di Indonesia Dekan Fakultas Psikologi UI tahun 1991 Dr Yaumil Agus Akhir mengatakan bahwa Cak Nun layak diberi gelar Doktor Honouris Causa atau bahkan profesor karena pikiran dan wawasannya yang luas dan didukung analisis yang tajam 75 Pada usianya yang belum genap 40 tahun Cak Nun dimasukkan ke dalam jajaran kepengurusan ICMI Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia yang dibentuk pada Desember 1990 dipimpin oleh B J Habibie 76 Terkait hal ini Cak Nun sejak awal mempertanyakan keterlibatannya di ICMI dengan bersurat langsung ke B J Habibie karena namanya dimasukkan dalam jajaran pengurus ICMI tanpa konfirmasi dan persetujuan resmi darinya 77 Cak Nun kemudian menerima dijadikan Ketua Bidang Dialog Kebudayaan lantaran B J Habibie menjanjikan ICMI mampu menyelesaikan persoalan Waduk Kedungombo 78 Namun ICMI tidak berhasil membantu masyarakat Kabupaten Sragen Boyolali dan Grobogan yang tertindas karena tidak mendapatkan ganti rugi tanah yang digunakan Orde Baru untuk pembangunan waduk 79 Karena itu Cak Nun memutuskan keluar dari ICMI 80 Bulan Februari 1991 secara resmi Cak Nun mengirimkan surat pengundurannya langsung kepada B J Habibie 81 Praktis hanya dua bulan ia menjadi pengurus ICMI Pak Kanjeng sunting Pak Kanjeng merupakan naskah Cak Nun yang dipentaskan untuk mengkritik dan merespons kesemena menaan penguasa rezim Orde Baru ketika membangun Waduk Kedungombo 82 Setelah sebelumnya sangat sulit sekali mendapat izin pentas tanggal 16 dan 17 November 1993 di Purna Budaya Yogyakarta sekarang menjadi Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri UGM lakon Pak Kanjeng dipentaskan Lakon ini memotret perlawanan seorang warga yaitu Pak Jenggot dalam menolak pembangunan Waduk Kedungombo di Boyolali Jawa Tengah Pementasan ini ditampilkan dengan bahasa yang sangat deras keras tajam pintar dan sarkastis 83 nbsp Pementasan lakon Pak Kanjeng naskah Emha Ainun Nadjib tahun 1993 Pak Kanjeng diperankan oleh tiga aktor yaitu Joko Kamto Nevi Budianto dan Butet Kertaradjasa Ketiganya masing masing menggambarkan sebuah pribadi yang terpecah menjadi tiga yang keras melawan yang lunak toleran dan yang ragu ragu Itu merupakan tiga faset kejiwaan Pak Kanjeng dalam menghadapi kekuasaan Orde Baru 82 Pementasan ini digarap oleh Komunitas Pak Kanjeng yang memang diambil dari judul naskah ini dengan forum penyutradaraan oleh sembilan sutradara 82 Selain ketiga pemainnya dalam forum sutradara ini turut terlibat pula Agus Noor Indra Tranggono Djadug Ferianto dan Cak Nun sendiri 84 Gagasan berani dan keras dalam pementasan lakon yang mengkritik Orde Baru ini menyebabkan pertunjukannya dilarang di berbagai kota 85 Bagi Cak Nun Pak Kanjeng bukan terutama sebuah pertunjukan Melainkan sebuah laboratorium budaya Laboratorium Pak Kanjeng yang kemudian dalam pementasan pementasan selanjutnya menjadi Komunitas Pak Kanjeng KPK Komunitas ini pada akhirnya mengalami perubahan format bermetamorfosa menjadi Gamelan KiaiKanjeng yang diinisiasi oleh Toto Rahardjo Personel awal adalah Nevi Budianto Joko Kamto Bayu Kuncoro Narto Piul Selanjutnya beberapa personel baru pun direkrut ketika itu seperti Bobiet Joko SP Azied Dewa Yoyok Prasetyo Imoeng Ismarwanto Ardhani dan Giyanto Kemudian KiaiKanjeng pada tahun tahun selanjutnya selalu bersama Cak Nun dalam melayani masyarakat 86 Televisi dan Radio sunting Setelah sebelumnya Cak Nun banyak menyampaikan gagasan dan kritiknya lewat media cetak seminar ceramah pementasan musik puisi dan pertunjukan drama pada pertengahan 1990 an ia memanfaatkan media audio visual Bersama KiaiKanjeng pada 29 April 1996 Cak Nun mementaskan musik puisi Talbiyah Cinta di RCTI untuk menyambut Idul Adha 86 Beberapa seniman terlibat seperti Ita Purnamasari Novia Kolopaking Gito Rollies Dewi Gita Amak Baldjun Amoroso Katamsi dan Wiwiek Sipala Masih pada tahun 1996 stasiun televisi Indosiar setiap hari menyiarkan program acara Cermin yang digagas Cak Nun dan Uki Bayu Sejati 87 Dengan pembawaannya Cak Nun mengajak para penonton untuk tenang dan rileks ketika menikmati tontonan berdurasi sangat singkat sekitar satu atau dua menit 88 Cak Nun muncul di antara tayangan iklan atau acara acara lainnya sebanyak 70 episode Pesan yang disampaikannya cukup variatif Tak lepas dari sentuhan moral agama dan masalah sosial 89 Program ini dimaksudkan Cak Nun untuk menyajikan kepada pemirsa sebuah tayangan yang lebih kontemplatif dan berprioritas moral di tengah kondisi siaran televisi yang dipenuhi hiburan hiburan ringan dan hanya mimpi mimpi 90 Selain Cermin di Indosiar Cak Nun juga pernah memproduksi dan menayangkan sebuah talk show yang bernuansa santai tapi berisi tema tema serius dan kritis Acara yang tayang setiap Kamis malam ini bernama Gardu 87 Cak Nun dilibatkan dalam sebuah perhelatan besar di masa Orde Baru yang mendapat porsi tayangan media sangat penting Yaitu siaran malam takbiran tahun 1997 Bertempat di kawasan Monumen Nasional Monas acara yang bertajuk Gema Zikir dan Takbir digelar 91 Penting karena Presiden Soeharto memimpin langsung takbiran itu Sebuah momen langka Soeharto takbiran nasional Bersama Soeharto dalam takbiran itu adalah Wakil Presiden Try Sutrisno Rhoma Irama K H Zainuddin MZ Cak Nun Prof Dr Quraisy Shihab K H Hasan Basri Muammar Z A dan K H Ilyas Ruchiyat 92 Takbiran yang memang bernuansa politis namun juga kental dengan unsur budaya Hadirnya raja dangdut Rhoma Irama dan Cak Nun menjadi magnet tersendiri Takbir dan zikir penuh warna kesenian nuansa Islami yang tidak monoton 92 Sebuah penggalan zikir pencerahan di masa menjelang krisis moneter itu disampaikan Cak Nun 91 Wahai Engkau pembuka segala pintu Mohon Jangan lagi bukakan pintu kelaliman di hati kami Jangan bukakan lagi pintu kekerasan dan kebrutalan Jangan bukakan pintu benci dan dengki di dalam jiwa kami Mohon Mohon Jangan bukakan api dari lubuk nafsu kami Ya Allah Jangan bukakan pintu kerusuhan kerusuhan lagi Selain televisi Cak Nun berkomunikasi kepada masyarakat lewat frekuesi radio Rekaman suara pemikirannya pernah disiarkan Radio Delta FM dalam tajuk Catatan Kehidupan 93 Bulan Ramadlan tahun 2018 dan 2019 Cak Nun juga menyampaikan pesan pesannya dalam program Radio Suara Surabaya bertajuk Tasbih 94 Reformasi 1998 suntingPada masa Orde Baru sejak 80 an Cak Nun termasuk salah satu tokoh masyarakat yang vokal dan kritis kepada Soeharto Ia sering kali menempatkan diri dalam oposisi langsung melawan pemerintahan Orde Baru Kegiatan kegiatannya banyak sekali dicekal dan dibatasi ruang geraknya oleh ABRI 95 Perjuangannya melawan segala bentuk ketidakadilan Orde Baru mencapai titik puncaknya tahun 1998 Reformasi 1998 merupakan episode perjalanan Republik Indonesia yang melibatkan banyak pihak dan elemen masyarakat Indonesia Masing masing memiliki peran termasuk peran signifikan Cak Nun dan beberapa tokoh nasional Detik detik Lengsernya Soeharto sunting Mei 1998 kerusuhan pecah di berbagai kota termasuk Surakarta Bandung dan Palembang usai terjadi penembakan dalam demonstrasi yang menewaskan mahasiswa Universitas Trisakti tanggal 12 Mei Dikenal dengan Tragedi Trisakti Jakarta rusuh tanggal 13 Mei dan puncaknya 15 Mei beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta hangus terbakar Ratusan orang tewas 96 16 Mei di tengah suasana Jakarta yang rusuh beberapa intelektual berkumpul di Hotel Regent Di antaranya Cak Nun dan Nurcholish Madjid Cak Nur Dalam pertemuan ini didiskusikan kemungkinan kemungkinan untuk mengakhiri krisis ekonomi sosial politik yang intinya Soeharto harus lengser Tapi bagaimana caranya menyampaikan itu ke Soeharto karena sebelumnya pernah ditempuh lewat Quraish Shihab tapi menteri agama ini menolaknya Cak Nun pada pertemuan itu mengeluarkan ide untuk membentuk opini bersama militer 97 nbsp Emha Ainun Nadjib menyatakan tegas bahwa Soeharto harus turun saat Padhangmbulan 11 Mei 1998 Ide pembentukan opini ini sebelumnya sudah dilakukan Cak Nun pada forum Padhangmbulan tanggal 11 Mei di Jombang yang menyampaikan seruan Soeharto untuk lengser waktunya sudah hampir habis 96 Cak Nun juga menerbitkan Selebaran Terang Benderang sudah ditulis sejak tanggal 8 Mei dan dikirimkan ke berbagai media massa namun tidak ada yang memuatnya Cak Nun menyatakan tegas Pak Harto Turun TNI Berpihak Pada Rakyat Secara khusus di pertemuan Padhangmbulan itu Cak Nun mengajak masyarakat melantunkan wirid dan zikir bersama yang dipuncaki pembacaan Hizib Nashr yang dipimpin Bu Chalimah ibunda beliau 98 Setelah pertemuan di Hotel Regent tanggal 16 Mei malamnya Cak Nur Cak Nun bersama Oetomo Dananjaya Malik Fadjar dan S Drajat merumuskan empat prosedur lengsernya Soeharto dengan meminimalisir korban dan memaksimalkan efektivitas kenegaraan 99 Empat prosedur ini termaktub dalam surat Husnul Khatimah yang rencananya akan diserahkan kepada Soeharto 100 Para perumus surat itu sebenarnya berasal dari sebuah kelompok diskusi rutin yaitu Majelis Reboan yang salah satunya diselenggarakan di Jl Indramayu 14 Menteng 101 Keesokan harinya 17 Mei surat yang lengkapnya berjudul Semuanya Harus Berakhir Dengan Baik Husnul Khatimah itu dikabarkan kepada para wartawan di Hotel Wisata oleh Cak Nur Cak Nun dan kawan kawan 102 Konferensi pers itu menjadi pembicaraan di banyak media esoknya 18 Mei 97 Pada 18 Mei itu juga surat tersebut disampaikan ke Soeharto melalui Mensesneg ketika itu Saadilah Mursyid 103 Sore harinya tak diduga Harmoko sebagai Ketua DPR MPR yang dikenal setia kepada Soeharto membacakan pernyataan agar Presiden Soeharto mengundurkan diri dengan arif dan bijaksana Malam harinya ternyata Soeharto menyambut baik usulan untuk Husnul Khatimah Melalui Saadilah Mursyid Presiden Soeharto menghubungi Cak Nur dan menyatakan bersedia mundur kapan saja Kabar itupun diteruskannya kepada Cak Nun 97 99 103 104 nbsp Emha Ainun Nadjib dan tokoh tokoh nasional lain menyimak konferensi pers Soeharto setelah pertemuan 19 Mei 1998 Setelah usulan dalam surat Husnul Khatimah diterima dan menyatakan akan mundur Soeharto ingin merundingkan cara lengser terbaik tercepat tetapi berisiko minimal bagi bangsa Indonesia Ia ingin membahasnya bersama perumus surat itu dan tokoh tokoh muslim segera Soeharto secara khusus meminta agar Gus Dur diikutsertakan Cak Nur mengusulkan agar Amien Rais juga diundang tapi ditolak Soeharto 96 Tanggal 19 Mei pagi pukul 09 00 sembilan tokoh masyarakat diterima Soeharto di Istana Merdeka Yaitu Cak Nur Cak Nun Gus Dur Ahmad Bagja KH Cholil Baidowi K H Ali Yafie K H Ma ruf Amin Malik Fadjar dan Sumargono Selain mereka bersembilan Cak Nur juga mengajak Yusril Ihza Mahendra Yusril ketika itu bekerja sebagai penyusun naskah pidato kepresidenan yang sebenarnya tidak masuk dalam undangan tapi Cak Nur memaksa karena Yusril paham hukum ketatanegaraan 97 Pertemuan 19 Mei pagi itu dijadwalkan hanya berlangsung setengah jam tapi ternyata molor hingga dua setengah jam 96 Dalam pertemuan itu tidak ada perdebatan tidak ada desakan tidak ada tawar menawar kekuasaan Justru pertemuan itu santai dan penuh gelak tawa Kesemua tokoh satu persatu berbicara kepada Soeharto Semuanya menegaskan beliau harus segera mundur Pertemuan itu terjadi berkat kepastian malam sebelumnya ketika Soeharto menyatakan bersedia mundur kepada Cak Nur Ibarat sebuah pernikahan pertemuan itu adalah bagian resepsi karena sebelumnya kepastian akad nikah lengser sudah terjadi 103 Soeharto berencana akan membentuk Kabinet Reformasi Juga ia menerima usulan adanya semacam Komite Reformasi yang berangkat dari gagasan formula keempat reformasi sebagai jalan tengah yang tertera dalam surat Husnul Khatimah Soeharto meminta Cak Nur untuk memimpin komite itu Tapi permintaan itu dengan tegas ditolak Bila kabinet dan komite itu terbentuk Cak Nur meminta tidak boleh satu pun dari tokoh tokoh yang hadir tanggal 19 Mei itu dimasukkan Soeharto ke dalamnya Soeharto sebenarnya sangat berharap kepada mereka karenanya penolakan itu mengecewakannya Ketika konferensi pers setelah pertemuan Soeharto belum menyatakan mundur 97 Ia menyatakan akan melakukan reshuffle kabinet dan memimpin reformasi juga tak akan bersedia dipilih lagi dalam pemilu mendatang Tak ada pernyataan yang jelas kapan ia akan benar benar turun dari kursi presiden selain kode secepat sepatnya 105 Merespons pertemuan itu Amien Rais mengadakan konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah Ia mengatakan bahwa dengan tak memberi gambaran program dan tempo yang jelas Soeharto sama sekali tak memberi titik cerah kepada masyarakat Itu juga menandakan dengan gamblang Soeharto gagal membaca aspirasi rakyatnya 96 Pada hari yang sama dengan pertemuan di Istana Merdeka itu 14 menteri Kabinet Pembangunan VII menandatangani surat pengunduran diri dari kabinet di Gedung Bappenas dan menolak dimasukkan ke dalam Kabinet Reformasi atau Komite Reformasi yang akan dibentuk Mereka adalah Akbar Tanjung A M Hendropriyono Ginandjar Kartasasmita Giri Suseno Hadihardjono Haryanto Dhanutirto Justika S Baharsjah Kuntoro Mangkusubroto Rachmadi Bambang Sumadhijo Rahardi Ramelan Sanyoto Sastrowardoyo Subiakto Tjakrawerdaya Sumahadi Tanri Abeng dan Theo L Sambuaga 106 Keesokannya 20 Mei Soeharto menganggap pengunduran para menterinya yang ramai ramai mundur hanya rumor Sampai Yusril yang berada di kediaman Soeharto di jalan Cendana Menteng Jakarta Pusat mendapat kabar kepastian mundur itu langsung dari Akbar Tanjung yang menunjukkan kopian surat pengunduran Surat disampaikan ke Saadilah Mursyid dan akhirnya Soeharto pun mendapat kepastian kabar itu Merasa kehilangan dukungan politik tidak didukung tokoh tokoh yang menemuinya dan masyarakat sudah ngamuk resepsi lengser itu pun akhirnya terjadi Pagi hari pukul 09 00 tanggal 21 Mei 1998 Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia di Istana Negara dan kemudian Wakil Presiden B J Habibie dilantik menjadi Presiden 97 Husnul Khatimah sunting Surat atau konsep Husnul Khatimah merupakan gagasan luhur yang lahir dari pemahaman atas Islam Cak Nun mengungkapkan jika ada seorang maling berhenti dari kemalingannya tidak harus melalui peristiwa dikepung lalu dipukuli beramai ramai dulu Tuhan masih memberi peluang Taubat dan Husnul Khatimah Maka Soeharto perlu diambil perasaan dan psikologinya sehingga ia menyadari memang perlu mundur 107 Kerusuhan yang menewaskan banyak orang termasuk mahasiswa penculikan penculikan situasi ekonomi yang sulit korupsi kolusi kronisme nepotisme yang akut represi militer bertahun tahun ketidakbebasan berpendapat yang lama dan berbagai kesalahan Soeharto lainnya maka bisa dipahami segala situasi itu menyebabkan kebencian dan dendam yang mendalam masyarakat kepadanya Mereka menghendaki pengalihan kekuasaan total dan tidak menoleransi keterlibatan Soeharto dalam reformasi Sementara menurut pertimbangan dengan logika berpikir Husnul Khatimah yang paling bertanggung jawab atas semua kesalahannya adalah Soeharto sendiri 108 nbsp Nurcholish Madjid Abdurrahman Wahid Emha Ainun Nadjib dan Yusril Ihza Mahendra dalam diskusi buku Islam Demokrasi Atas Bawah di Jakarta tahun 1998 Cak Nur Cak Nun dan kawan kawan memilih untuk melakukan pendekatan yang berbeda dengan berusaha tidak hanyut dalam arus kebencian yang tidak proporsional Mencoba untuk tidak mengutuk ngutuknya lagi walaupun ingin karena sering mengalami tindakan represi dari rezim Orde Baru 108 Sebelumnya pada HUT Golkar ke 33 tanggal 19 Oktober 1997 Soeharto dalam pidatonya mengisyaratkan siap lengser keprabon madeg pandito 109 Cak Nun memandang Soeharto yang berkuasa dengan kuat selama 32 tahun pada saat militer masih dikendalikan penuh dalam batinnya saat itu sudah madeg pandito Maka tinggal disentuh hatinya agar dirinya menyelesaikan permasalahan dengan husnul khatimah Sebelum menawarkan Husnul Khatimah terlebih dahulu dijelaskan tiga bentuk aspirasi reformasi yang muncul Pertama reformasi masih dalam kerangka sistem pemerintahan Orde Baru yang berarti dilakukan bertahap hingga selesainya masa jabatan tahun 2003 Kedua reformasi dalam sistem yang sangat berbeda dari Orde Baru Yaitu Soeharto harus mundur Ketiga reformasi dengan proses kudeta Dijelaskan dalam surat tersebut bahwa bentuk pertama tidak banyak menjanjikan dan terlalu lama Sedangkan bentuk kedua dan ketiga akan memunculkan gerakan penentangan yang berpotensi menimbulkan perpecahan Maka Cak Nur Cak Nun dan kawan kawan menawarkan bentuk keempat yang tetap mengandung kesulitan tetapi relatif aman dan dapat memberi landasan legitimasi baru yang kuat untuk pemerintahan yang akan datang 100 Bentuk keempat inilah sebuah Husnul Khatimah yang intinya bahwa Soeharto bertekad memimpin sendiri reformasi secara menyeluruh Dengan menyesali terjadinya krisis moneter mengakui semua kesalahan dan segala kekeliruannya Menyerahkan kekayaan pribadi dan keluarga untuk kepentingan bangsa dan negara Kemudian Soeharto memimpin perbaikan perbaikan yang ketentuan ketentuannya dituangkan dalam legal formal konstitusional Menyatakan bersedia mundur dari jabatan kepresidenan secepat mungkin melalui cara cara damai dan konstitusional Lalu membimbing bangsa Indonesia memasuki Millenium Ketiga Juga disampaikan teknis waktu yang matang yaitu selama 20 bulan berikutnya sampai tidak lebih dari tanggal 10 Januari 2000 pemilihan umum sudah harus terlaksana Maksimal tanggal 11 Maret 2000 sudah terpilih presiden baru 100 Komite Reformasi sunting Gagasan Cak Nur dan Cak Nun selain bersikeras Soeharto untuk tetap mundur adalah jika memakai logika reformasi saat Soeharto mundur maka semestinya DPR MPR juga ikut bubar Karena keberadaan DPR MPR selama masa kekuasaan Soeharto dipandang hanya untuk mengukuhkan jabatan Presiden Soeharto DPR MPR dipandang bukan lembaga yang sesuai namanya yang mewakili rakyat Maka perlu disiapkan Komite Reformasi yang akan menjadi embrio berdirinya Parlemen Reformasi sesegera mungkin 110 Komite Reformasi ini merupakan sebuah konsep sebagai langkah alternatif untuk menghindari konsekuensi naiknya B J Habibie yang dianggap masyarakat bagian dari Orde Baru Karena bila B J Habibie menjadi presiden akan muncul polarisasi konflik yang baru Akan ada kelompok yang setuju kepada B J Habibie dan yang menolaknya 111 Komite Reformasi ini semacam MPRS yang bertugas menyusun undang undang politik dan pemilu yang kemudian menyelenggarakan pemilu selama 6 bulan nbsp Emha Ainun Nadjib dan Abdurrahman Wahid menjelang pertemuan dengan Soeharto di Istana Merdeka Soeharto menyatakan akan membentuk Komite Reformasi dalam konferensi pers setelah bertemu sembilan tokoh pada 19 Mei Yusril bersama Saadilah dipercaya Soeharto untuk merealisasikan pembentukan Komite Reformasi Sekitar 45 nama diajak bergabung ke dalam Komite Reformasi 106 45 tokoh yang direncanakan masuk dalam Komite Reformasi ini antara lain Megawati Soekarno Putri Gus Dur Abdul Qadir Jailani Adnan Buyung Nasution Fahmi Idris Y B Mangunwijaya Kwik Kian Gie Ali Sadikin Daniel Sparingga Muladi SH Ismail Sunny I Ketut Puja Eggi R Sudjana Soelarso Supater Adi Sasono Affan Gaffar Arbi Sanit Achmad Tahir Achmad Tirtosudiro Ahmad Bagja Akbar Tanjung Albert Hasibuan Anwar Hardjono Anas Urbaningrum A M Fatwa Malik Fadjar Harun Al Rasyid Hartono Suhardiman SE Wiranto Yusril Ihza Mahendra serta para Rektor dari UI ITB UGM Undip Unair Unpad Unhas IPB dan IAIN Syarif Hidayatullah 112 Sebagai pemberi ide dibentuknya Komite Reformasi sejak awal Cak Nur dan Cak Nun berjanji untuk tidak terlibat dalam komite maupun pemerintahan pasca lengsernya Soeharto 113 Ini dilakukan untuk memberi contoh kepada masyarakat bahwa yang mereka lakukan bukanlah bertujuan kekuasaan Karena kehadiran sembilan tokoh Islam ke Istana berada dalam posisi dicurigai masyarakat Para tokoh ini sebelumnya dikenal kritis terhadap Soeharto selama krisis mulai melanda 114 Cak Nur konsisten tidak mau memimpin komite ini meskipun Soeharto mendesak 115 Yusril dan Saadilah pasca pertemuan itu tetap menjalankan perintah Soeharto untuk memformulasikan 45 nama nama anggota Komite Reformasi Namun orang orang yang dihubungi mayoritas menolak Fahmi Idris yang awalnya mau lantas mulai ragu ragu Ismail Sunny juga mengiyakan tapi kemudian tidak mengontak lagi 116 Berbeda dengan Cak Nur Cak Nun dan Gus Dur yang mendukung adanya Komite Reformasi 117 Amien Rais menolak gagasan itu karena menurutnya jika ketuanya adalah Soeharto sendiri komite itu akan kehilangan kredibilitas dan akan sulit mencari tokoh yang kompeten untuk duduk di dalamnya 96 Bahkan ia memandang Komite Reformasi ini hanya cara Soeharto untuk mengulur waktu dan tetap berkuasa 118 Sebenarnya Amien Rais akan ditunjuk sebagai Presiden Republik Indonesia oleh Komite Reformasi untuk memimpin masa transisi namun Cak Nur tidak berhasil menjelaskan gagasan itu kepadanya 119 Pada akhirnya Komite Reformasi pun kandas di tengah jalan gagal terwujud 120 Ora Patheken sunting Pada saat konferensi pers dalam pertemuan dengan sembilan tokoh di Istana Merdeka Soeharto mengatakan tidak jadi presiden tidak patheken Idiomatik seperti ini bukan berasal dari habitat kulturnya Soeharto di Jawa Tengah dan Yogyakarta 121 Istilah patheken lazim diucapkan masyarakat Surabaya 107 Di dalam pertemuan itu Cak Nur menjadi juru bicara Ia memberi kesempatan pertama kepada K H Ali Yafie untuk berbicara Beliau menegaskan Soeharto harus mundur dan mengatakan mungkin ini pahit baginya 122 Soeharto malah mengatakan Tidak tidak pahit saya sudah kapok jadi presiden yang kemudian menjadi headline berita koran Kompas esoknya 20 Mei 1998 Ia dengan guyon mengatakan kapok sebanyak tiga kali sehingga Cak Nur menambahkan Kalau orang Jombang itu bukan kapok tapi tuwuk kekenyangan 117 Cak Nun pun menimpali Ora dadi presiden ora patheken 123 Gus Dur oleh Cak Nur diberi kehormatan untuk bicara pada giliran akhir dan menjadi gongnya pertemuan Wah tadi saya ketakutan ketika akan ketemu Pak Harto kata Gus Dur sebab saya pikir sampeyan ini monster Tetapi alhamdulillah ternyata sampeyan ini ya manusia 103 Kutipan konferensi pers Soeharto yang mengandung istilah ora patheken direkam koran Kompas saat itu 117 Jadi demikianlah ada yang juga mengatakan terus terang saja dalam bahasa Jawanya tidak menjadi Presiden tidak akan pathek en Itu kembali menjadi warga negara biasa tidak kurang terhormat dari Presiden asalkan bisa memberikan pengabdian kepada negara dan bangsa Jadi jangan dinilai saya sebagai penghalang tidak sama sekali Semata mata karena tanggung jawab saya Empat Sumpah Soeharto sunting Presiden Soeharto sudah turun dan B J Habibie menjadi presiden Di masa kepresidenan Habibie krisis multidimensi terjadi Pemimpin pemimpin politik tidak bisa bersatu Menurut Cak Nun ketika itu siapapun bisa bicara apa saja dan bahkan para pemimpin pun sulit dipercaya Himbauan ulama untuk tidak berbuat rusuh tidak dihiraukan Kerusuhan terjadi di mana mana Karena itu Cak Nun yang resah dengan keadaan ini memandang keluarga besar bangsa Indonesia perlu melakukan Ikrar Husnul Khatimah Ikrar yang digagas Cak Nun ini rencananya diselenggarakan pada 14 Februari 1999 bertempat di Masjid Baiturrahman Komplek DPR MPR Mulanya ide ini dilontarkan Cak Nun pada saat shalat tarawih Ramadlan awal tahun 1999 bersama Ginanjar Kartasasmita Abdul Latief A M Hendropriyono dan Akbar Tanjung Menurutnya ini satu satunya cara untuk mencoba membuka pintu krisis legitimasi yang dialami Indonesia 124 nbsp Emha Ainun Nadjib mengundang Soeharto di rumahnya di Jalan Cendana untuk menghadiri Ikrar Husnul Khatimah Februari 1999 Dalam rencana acara Pertobatan Nasional bertajuk Ikrar Husnul Khatimah itu para tokoh nasional diundang Selain tiga tokoh di atas tokoh tokoh yang diundang antara lain Presiden B J Habibie Wiranto Gus Dur Megawati Amien Rais para menteri dan tokoh tokoh lainnya termasuk Soeharto 124 Cak Nun mengundang Soeharto secara langsung ketika bertemu dengannya di Cendana sebanyak dua kali Tanggal 26 Januari 1999 Soeharto mengundang Cak Nun Sebelumnya beberapa kali orang orang lain termasuk anak anaknya Hutomo Mandala Putra dan Bambang Trihatmodjo mencoba menghubungkan Cak Nun dengan Soeharto tetapi tidak berhasil Menurut Soeharto Cak Nun termasuk orang yang dia percayai karena di tengah tengah hujatan kepadanya Cak Nun dianggap cukup objektif 125 Dalam pertemuan pertama selama tiga jam di kediamannya Soeharto menyanggupi untuk hadir pada acara tanggal 14 Februari Tidak hanya akan hadir ia setuju untuk membayar semua dosanya dan mengakhiri sisa kehidupan dengan kebaikan kebaikan dengan menandatangani rumusan Empat Sumpah Soeharto di hadapan Cak Nun 126 Sumpah yang rencananya dinyatakan di hadapan seluruh masyarakat tokoh dan semua wartawan media cetak dan televisi yang akan hadir itu berisi 127 128 1 Bahwa saya Soeharto bersumpah tidak akan pernah menjadi Presiden Republik Indonesia lagi 2 Bahwa saya Soeharto bersumpah tidak akan pernah turut campur dalam setiap proses pemilihan Presiden Republik Indonesia 3 Bahwa saya Soeharto bersumpah siap dan ikhlas diadili oleh Pengadilan Negara untuk mempertanggungjawabkan kesalahan saya selama 32 tahun menjadi Presiden Republik Indonesia 4 Bahwa saya Soeharto bersumpah siap dan ikhlas mengembalikan harta rakyat yang dibuktikan oleh Pengadilan Negara Ide Cak Nun agar Soharto melakukan pertobatan ini lantas menjadi pemberitaan Termasuk menurut Cak Nun ada pemberitaan miring dengan tuduhan yang penuh curiga dan tafsir aneh aneh tanpa mengerti inti acara sebenarnya Berita yang dimaksud dimuat antara lain di Pos Kota dan Terbit pada 3 Februari 1999 Berita berita itu menggiring opini bahwa acara ini digagas Soeharto sebagai langkahnya menghindari upaya hukum yang sedang diproses untuk menghukumnya 124 Cak Nun juga mendapat tanggapan bernada negatif dari para tokoh politik yang menganggap Cak Nun telah menjadi mesin politik Soeharto 129 Gus Dur juga tampaknya kurang antusias dengan ide acara tersebut 128 Soeharto mengundang Cak Nun kembali ke Cendana tanggal 4 Februari 1999 dan skenario berubah Karena Soeharto khawatir acara yang rencananya dihadiri 10 000 undangan itu bisa menimbulkan masalah yang memancing demo dan menambah huru hara Soeharto tetap berniat melakukan taubat nasuha meskipun tidak dilakukan di tempat acara Cak Nun digelar Ia akan melakukannya di masjid dekat rumahnya Masjid Bimantara Kebon Sirih dan berjanji akan menjelaskan soal pertobatannya pada 28 Februari 1999 di masjid dekat kediaman Gus Dur di Ciganjur 128 Setelah pertemuan kedua itu kepada wartawan Cak Nun menegaskan Ini ide saya dan bukan maunya Pak Harto Mau datang atau tidak bukan urusan saya 124 Meskipun Soeharto bersumpah untuk bersedia mempertanggungjawabkan kesalahannya dan mengembalikan harta yang dituduhkan telah dicurinya dengan dibuktikan pengadilan namun hingga wafatnya tahun 2008 Soeharto tidak pernah sekalipun diadili oleh penegak hukum Republik Indonesia 130 Maiyah suntingJika pada masa Orde Baru aktivitas Cak Nun selalu ramai dalam hiruk pikuk media massa dan publik nasional maka setelah Reformasi ia memilih jalan sunyi Cak Nun mundur dari panggung nasional Cak Nun menjaga jarak dengan media mainstream karena ia menyadari sepenuhnya potensi destruktif yang kerap dibawa media daripada potensi konstruktifnya 131 Waktu kegiatannya sebagian besar bersama masyarakat langsung di berbagai pelosok daerah di nusantara lebih banyak dibanding sebelumnya 132 Dalam aktivitasnya itu Cak Nun bersama KiaiKanjeng melakukan berbagai dekonstruksi pemahaman atas nilai nilai pola pola komunikasi metode perhubungan kultural pendidikan cara berpikir serta pengupayaan solusi solusi masalah masyarakat Aktivitas Cak Nun yang intens bersama masyarakat itu kemudian berkembang sebagai sebuah konsep kebersamaan yang diikuti beragam lapisan masyarakat Konsep ini kemudian tahun 2001 disebut Maiyah Secara etimologis Maiyah berasal dari kata ma a bahasa Arab yang artinya bersama Dan arti Maiyah sendiri adalah kebersamaan 133 Kebersamaan dibangun dengan berpijak pada kebersamaan Segitiga Cinta Yaitu segitiga antara Allah Rasulullah dan makhluk 134 Inspirasi konsep kebersamaan ini diambil dari Al Qur an yang dikaji oleh Marja rujukan keilmuan Maiyah Ahmad Fuad Effendy Bahwa kata ma a dalam Al Qur an disebutkan sebanyak 161 kali yang berada dalam relasi atau kebersamaan antara Allah Rasulullah dan semua makhluk Nya 135 Ada yang melihat Maiyah yang diinisiasi Cak Nun ini sebagai sebuah fenomena gerakan sosial budaya baru yang cukup memberikan harapan kebangkitan Indonesia Maiyah dianggap sebagai oase di tengah berbagai dahaga sosial kebudayaan agama dan krisi keadilan yang terjadi di Indonesia Karena kesemua permasalahan itu diakomodasi dan diolah bersama menjadi energi kreatif yang menyiratkan prospek masa depan Indonesia yang lebih baik 131 Maiyah bisa dikatakan seperti sekolah gratis terbuka atau universitas jalanan untuk berbagai lapisan masyarakat atau juga mirip pesantren virtual Maiyah seperti menjadi laboratorium sosial yang melatih logika berpikir dan seni manajemen kehidupan Pun formatnya lain dari berbagai bentuk institusi pembelajaran yang pernah ada 136 Maiyah sangat terbuka bagi siapapun Semuanya boleh datang ke Majelis Masyarakat Maiyah Mereka yang merasa bertuhan yang ateis yang apolitis juga yang politis yang berpendidikan tinggi maupun tidak sekolah semuanya boleh Tanpa ada sekat yang dibangun untuk tujuan pemisahan Tidak ada sekat berdasarkan agama kelas sosial ekonomi dan atas dasar stratifikasi sosial yang selama ini telah terbentuk kehidupan sehari hari 137 Maiyah begitu cair luwes rileks nyaris tanpa struktur baku Bukan sebuah organisasi Maiyah lebih cenderung disebut organisme yang memiliki karakter seperti ruang yang menampung apapun dan siapapun di dalamnya 136 Cak Nun mengatakan bahwa sejatinya Maiyah itu merupakan dinamika tafsir terus menerus tidak terlalu penting didefinisikan secara baku Yang penting keberadaannya bermanfaat bagi masyarakat luas 138 Toto Rahardjo pimpinan KiaiKanjeng dan sahabat Cak Nun yang merupakan salah satu sesepuh Maiyah mengatakan bahwa meskipun Maiyah dipandang sebagai sebuah gerakan sosial budaya agama bahkan gerakan sufi menurutnya Maiyah mengambil posisi cukup sebagai majelis ilmu Menurut Cak Nun dengan berposisi sebagai majelis ilmu Maiyah dapat menjadi penyokong segala organisasi pergerakan ataupun institusi yang ada di masyarakat 138 Bagi nahdliyyin yang ber Maiyah akan semakin kuat ke NU annya dan warga Muhammadiyah tambah kuat ke Muhammadiyah annya Maiyah berupaya untuk selalu berada pada titik seimbang sebagai penengah berada pada posisi washatiyah tidak memihak kepada siapapun baik kekuasaan ormas mazhab agama dan kelompok kelompok atau aliran aliran apapun 139 Padhangmbulan sunting Embrio atau cikal bakal Maiyah berawal dari sebuah pengajian tahun 1994 yang digagas Adil Amrullah adik Cak Nun Pengajian ini diselenggarakan di rumah orang tua Cak Nun di Jombang sebagai jalan silaturahmi Cak Nun dengan keluarga 140 Karena padatnya jadwal undangan Cak Nun maka keinginan teman teman di Jawa Timur untuk bertemu dengannya diputuskan bisa satu bulan sekali Cak Dil panggilan akrab Adil Amrullah butuh waktu dua tahun sejak 1992 merayu Cak Nun Setelah disepakati akhirnya mulai bulan Oktober 1994 diselenggarakan pengajian rutin 141 nbsp Suasana Padhangmbulan pada tahun 90 an Pengajian itu dinamakan Padhangmbulan yang secara kebetulan diadakan setiap pertengahan bulan Hijriah dan hari kelahiran Cak Nun adalah 15 Ramadlan ketika bulan purnama 142 Padhangmbulan awalnya diikuti 50 sampai 60 orang Bulan kedua 270 orang Bulan ketiga 500 orang 143 Setelah lebih dari 14 bulan diselenggarakan pada awal tahun 1996 membludak hingga 10 000 orang yang puncaknya ketika menjelang Reformasi pernah dihadiri 35 000 orang 142 Dilihat dari pelat kendaraan mereka ada yang dari Surabaya Jakarta Bandung Yogyakarta Solo Cirebon Malang Brebes dan lain lain 144 Desa Menturo setiap Padhangmbulan diadakan menjadi sangat ramai Sebenarnya pada masa lalu desa ini juga cukup ramai pada saat Muhammad Abdul Latief akrab dipanggil Cak Mad ayah Cak Nun masih hidup Almarhum mewarnai kegiatan kehidupan masyarakat Menturo 144 Cak Mad mendirikan Madrasah Islamiyah Mansyaul Ulum di Menturo Timur tahun 1958 21 Namun sepeninggal Cak Mad pada tahun 1975 keramaian saat itu perlahan meredup Pun Cak Nun bersaudara banyak beraktivitas di luar Jombang Hanya kakak keduanya Miftahus Surur Cak Mif yang mendapat amanah melanjutkan perjuangan Cak Mad mengurus madrasah 21 Padhangmbulan merupakan bentuk pengabdian anak anak Cak Mad untuk melanjutkan perjuangan dan menjadi amal jariyah dalam permberdayaan masyarakat nbsp Emha Ainun Nadjib menampung keluh kesah masyarakat usai Padhangmbulan sebagai upaya mereka mencari solusi nbsp Suasana Desa Menturo saat Padhangmbulan pada Maret 2018 nbsp Masyarakat Maiyah mensyukuri berjalannya Padhangmbulan hingga tahun ke 26 Merespons fenomena Padhangmbulan yang menjadi magnet berkumpulnya ribuan orang di tengah pengawasan rezim Orde Baru saat itu Cak Nun mengatakan bahwa yang penting fungsinya harus jelas Fungsi pertama adalah melalui tafsir Al Qur an Padhangmbulan mencoba merefleksikan penyikapan penyikapan terhadap masalah masalah sosial yang akhirnya diharapkan terjadi pembenahan cara berpikir bersama melalui pembelajaran Al Qur an Fungsi kedua adalah pemberdayaan Ada konsep konsep yang dicari bersama sebagai alternatif terbaru dalam memberdayakan umat Karena mereka yang datang ke Padhangmbulan dari berbagai daerah dan latar belakang Padhangmbulan tidak hanya pengajian tetapi ada silaturahmi ekonomi di situ 142 Di antara yang datang ketika itu ada tokoh politik seniman budayawan dan selebriti Seperti Rhoma Irama Trie Utami Arie Koesmiran Imam Utomo Gubernur Jatim Tadjus Sobirin Permadi Kemal Idris W S Rendra hingga Prabowo Subianto Tujuannya juga beragam Memang ada yang betul betul ikut pengajian untuk menimba ilmu 144 Ada pula yang ingin berkonsultasi menyampaikan keluh kesah sebagai upaya mencari solusi atas masalah mereka 145 Biasanya mereka diterima Cak Nun usai Padhangmbulan Di antara masyarakat yang datang ada yang sekadar jajan aneka makanan yang dijual para penjual dadakan 144 Luasnya sambutan masyarakat ketika itu dengan diadakannya Padhangmbulan bagi Cak Nun sekeluarga yang juga penting adalah pengaruh pengajian itu kepada sang ibunda Chalimah wafat 2012 Meski sudah lanjut usia ketika itu ibu Chalimah sangat bersemangat untuk mempersiapkan acara sebulan sekali itu Cak Nun mengatakan bahwa ibunya akan sangat sehat kalau bisa ngerumat banyak orang karena merasa senang Karena kalau tidak ada kegiatan mungkin bisa sakit sakitan 144 Sejak awal upaya tafsir dilakukan di Padhangmbulan melalui duet Cak Nun dan kakak pertamanya Cak Fuad Ahmad Fuad Effendi Cak Fuad menyampaikan tafsir tekstual sementara Cak Nun menyampaikan tafsir kontekstualnya Tafsir tekstual dilakukan seperti lazimnya yang dilakukan para kyai Beberapa ayat Al Qur an dibacakan Cak Fuad lalu diterangkan arti atau terjemahnya Cak Fuad juga sering menguraikan makna kata kata kunci di dalam ayat ayat tersebut Kemudian disampaikan tafsirnya dengan merujuk pada beberapa kitab tafsir Al Qur an Cak Fuad juga mencoba menyampaikan pemahamannya sendiri menyangkut ayat ayat yang tengah dikaji tersebut Sementara tafsir kontekstual disampaikan Cak Nun yang berupaya memahami kejadian di masyarakat baik itu peristiwa politik sosial budaya dan keagamaan Cak Nun meletakkan ayat ayat yang dikaji sebagai sudut pandang atau ditemukan kaitan kaitan antara ayat ayat tersebut dengan realitas sosial Al Qur an tidak diposisikan sebagai objek kajian melainkan sebagai metodologi membaca realitas 146 Meskipun begitu Cak Nun tidak mengklaim bahwa mereka mufasir 142 Tanggal 13 Oktober 2019 keluarga besar Cak Nun dan Masyarakat Maiyah mensyukuri perjalanan masih diselenggarakannya Padhangmbulan selama 26 tahun 147 Sinau Bareng sunting Meskipun keberangkatannya dari pengajian dalam perjalanannya Cak Nun bersama Masyarakat Maiyah melakukan dekonstruksi atas model pengajian baku yang sudah ada 136 Kebersamaan di dalam Maiyah menawarkan suatu wacana baru berupa gerakan kultural dengan metode yang alami Forum forum Maiyah adalah peristiwa pertemuan antar manusia yang alami secara langsung dan tanpa tendensi materialisme 133 Kebersamaan yang dibangun di Maiyah merupakan upaya meniru Nabi Muhammad dengan Islam di Madinah yaitu mengupayakan kecerdasan kolektif swarm intelligent Kecerdasan komunal ini tidak dibentuk oleh satu atau dua orang pandai tapi dibuat oleh interaksi antar manusia 148 Untuk melangkah menuju terwujudnya kecerdasan kolektif itu Cak Nun dan Masyarakat Maiyah melakukan Sinau Bareng belajar bersama di mana mana nbsp Sinau Bareng Cak Nun KiaiKanjeng di Lamongan pada 2018 Tanpa jarak tanpa sekat semua berpartisipasi nbsp Sinau Bareng Cak Nun dan KiaiKanjeng dalam Pembukaan Dieng Culture Festival 2016 Ada dua bentuk umum Sinau Bareng yaitu majelis ilmu yang diadakan sendiri oleh Masyarakat Maiyah rutin bulanan dan yang diselenggarakan masyarakat umum pada waktu tertentu dengan mengundang Cak Nun dan KiaiKanjeng Undangan dari masyarakat ke berbagai wilayah nusantara ini bisa 10 sampai 15 kali per bulan Untuk Sinau Bareng secara massal umumnya dilakukan di area terbuka Durasi Sinau Bareng sendiri sangat beragam Umumnya antara empat hingga delapan jam 149 Sinau Bareng dirasakan sebagai wahana pendidikan alternatif yang semakin hari masyarakat yang hadir berusia sangat muda Dari generasi Milenial dan generasi Z Setidaknya ada 10 hal yang bisa diperhatikan dalam melihat perbedaan Sinau Bareng Cak Nun dan KiaiKanjeng dengan pengajian pengajian pada umumnya 150 Egaliter tanpa sekat tanpa seragam hanya peci Maiyah sebagai tanda silaturahmi Gamelan KiaiKanjeng adalah elemen primer dalam Sinau Bareng Cak Nun dan KiaiKanjeng Siapa saja boleh naik ke panggung untuk mencari apa yang benar bukan siapa yang benar Panggung rendah hanya 40 cm tingginya dan jarak dengan jamaah sangat dekat tanpa pagar pembatas Komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi dua arah dengan mengutamakan dialog bukan ceramah monolog satu arah Belajar bersama dengan diskusi multi dimensi ilmu ilmu Maiyah yang universal Dilakukan workshop yang menggembirakan Para orang tua muda hadir mengikuti Sinau Bareng membawa anak anaknya yang masih kecil hingga larut malam Selalu shalawatan atmosfer kemesraan dibangun dan bergembira dengan kegembiraan yang disenangi Allah Di akhir acara satu persatu masyarakat yang hadir salaman dengan Cak Nun Opinium sunting nbsp Tampilan fitur Sinau Bareng pada aplikasi OpiniumKonsep Sinau Bareng yang lahir dari rahim Maiyah yang berangkat dari kultur berdaya bersama ini selanjutnya bisa diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan Tidak harus berupa pengajian dalam skala besar yang terpenting inti konsepnya membangun kecerdasan bersama bisa diaplikasikan Seperti yang digunakan dalam aplikasi bersistem operasi Android bernama Opinium 151 Sebuah aplikasi berbasis komunitas yang menyediakan alternatif kurasi informasi Kurasi ini dibangun dari diskusi untuk menguji bersama keabsahan sebuah informasi demi menghindari hoaks 152 Salah satu fitur utama dalam aplikasi Opinium adalah Sinau Bareng Melalui fitur ini setiap pengguna dapat membangun reputasi dan kredibilitas mereka melalui interaksi silang berbagai bidang studi Semua pendapat dan diskusi di forum Sinau Bareng dapat diuji dan dikuratori oleh pengguna lain Dengan parameter manfaat visual terbuka Sinau Bareng menjadi laboratorium interaksi informasi yang penggunanya dapat menilai seberapa besar pengaruh dampak positif setiap pengguna 151 Majelis Masyarakat Maiyah sunting nbsp Majelis Masyarakat Maiyah Mocopat Syafaat pada tahun ke 20 pada Oktober 2019 nbsp Majelis Masyarakat Maiyah Gambang Syafaat pada tahun ke 19 pada Desember 2018 nbsp Masyarakat Maiyah mensyukuri perjalanan Kenduri Cinta pada tahun ke 19 Juni 2019 nbsp Majelis Masyarakat Maiyah Bangbang Wetan pada tahun ke 13 November 2019 Berawal dari Padhangmbulan tahun 1994 Maiyah sebagai majelis ilmu kemudian berkembang Masyarakat Maiyah di berbagai daerah berupaya melingkar setiap bulan untuk istiqomah Sinau Bareng Setidaknya lebih dari 60 Majelis Masyarakat Maiyah digelar setiap bulannya Mocopat Syafaat Yogyakarta Diselenggarakan sejak tahun 1999 di TKIT Alhamdulillah Tamantirto Kasihan Bantul setiap tanggal 17 bulan masehi Gambang Syafaat Semarang Diselenggarakan sejak Desember tahun 1999 di Masjid Baiturrahman Simpang Lima Semarang setiap tanggal 25 bulan masehi Kenduri Cinta Jakarta Diselenggarakaan sejak Juni tahun 2000 di Taman Ismail Marzuki TIM pada hari jumat malam hari di minggu kedua setiap bulan masehi Bangbang Wetan Surabaya Diselenggarakan sejak tahun 2008 di Surabaya sehari setelah Padhangmbulan di Jombang diadakan Papperandang Ate Mandar Sulawesi Barat Sejak tahun 1998 Juguran Syafaat Banyumas Raya Maneges Qudroh Magelang Waro Kaprawiran Madiun Ngawi Magetan Ponorogo Damar Kedhaton Gresik Majelis Gugur Gunung Ungaran Jamparing Asih Bandung Relegi Malang Maiyah Dusun Ambengan Lampung Suluk Pesisiran Pekalongan Suluk Surakartan Surakarta Lingkar Daulat Malaya Tasikmalaya Magarmaya Sukabumi Kidung Syafaat Salatiga Likuran Paseduluran Kebumen SabaMaiya Wonosobo Maiyah Balitar Blitar Pasemuan Bebrayan Cilacap Majlis Alternatif Jepara Lingkar Maiyah Klaten Klaten Poci Maiyah Tegal Maiyah Blora Blora Maiyah Kahuripan Gunung Kidul Maiyah Kalijagan Demak Maiyah Kanoman Pemalang Manunggal Syafaat Kulonprogo Wisma Mutafailin Sragen Sedulur Maiyah Kudus Wolulasan Purworejo Jembaring Manah Jember Rampak Osing Banyuwangi Sanggar Kedirian Kediri Selapanan Bojonegoro Semesta Maiyah Lamongan Tasawuf Cinta Nganjuk Sendhon Waton Rembang Sulthon Penanggungan Pasuruan Jimat Tuban Paseban Majapahit Mojokerto Damar Ate Sumenep Paddhang Ate Bangkalan Batang Banyu Banjarmasin Maiyah Ternate Ternate Maiyah Cirrebes Cirebon Sibar Kasih Cikarang Bege Silampari Lubuk Linggau Suluk Bahari Tanjung Pinang Maiyah Dualapanan Lampung Batam Maiyah Batam Masuisani Bali Tong Il Qoryah Korea Selatan Mafaza Eropa Dalam Masyarakat Maiyah juga terdapat kelompok diskusi Martabat yang digerakkan oleh Sabrang Mowo Damar Panuluh juga kelompok diskusi Nahdlatul Muhammadiyyin yang diasuh oleh Mustofa W Hasyim dan K H Marzuki Kurdi Kedua kelompok diskusi ini diselenggarakan di Yogyakarta Selain itu juga diadakan Majelis Pahingan di Menturo Sumobito Jombang Juga berjalan Gerakan Anak Bangsa Gerbang yang menginisiasi Sekolah Warga di berbagai daerah Karya karya suntingCak Nun berkarya sejak akhir tahun 1969 pada usia 16 tahun Mulai tahun 1975 karya karyanya dibukukan Buku bukunya terentang dalam berbagai jenis esai puisi naskah drama cerpen musik puisi quote transkrip Maiyahan dan wawancara Buku yang diterbitkan tahun 1980 an dan 1990 an 20 sampai 30 tahun setelahnya masih diterbitkan ulang karena dipandang masih kontekstual dengan situasi dan kondisi kehidupan di Indonesia 5 Karya karya Cak Nun tersebut adalah nbsp Sebagian buku buku karya Emha Ainun Nadjib nbsp Buku buku kumpulan esai karya Emha Ainun Nadjib nbsp Kumpulan puisi cerpen naskah drama musik puisi skenario film quote transkrip maiyahan dan wawancara karya Emha Ainun Nadjib Puisi sunting M Frustasi dan Sajak sajak Cinta 1975 Diterbitkan sederhana oleh Pabrik Tulisan 153 Diterbitkan kembali oleh penerbit yang sama tahun 2021 Sajak Sajak Sepanjang Jalan 1978 Diterbitkan oleh Tifa Sastra UI 154 Tak Mati Mati 1978 Dibacakan di Taman Ismail Marzuki TIM Jakarta 153 Nyanyian Gelandangan 1982 Dibacakan bersama Teater Dinasti di Taman Budaya Surakarta 153 99 Untuk Tuhanku 1983 Dibacakan di Bentara Budaya Yogyakarta 100 Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Pustaka Perpustakaan Salman ITB Diterbitkan kembali oleh Bentang tahun 1993 dan 2015 Iman Perubahan 1986 Suluk Pesisiran 1988 Diterbitkan oleh Mizan Syair Lautan Jilbab 1989 Diterbitkan oleh Sipress Seribu Masjid Satu Jumlahnya Tahajjud Cinta Seorang Hamba 1990 Diterbitkan oleh Mizan pertama kali tahun 1990 dan diterbitkan kembali tahun 2016 Cahaya Maha Cahaya 1991 DIterbitkan pertama kali oleh Lembaga Pengkajian Penelitian dan Pembinaan Sastra LP3S tahun 1988 Edisi tahun 1991 diterbitkan oleh Pustaka Firdaus Sesobek Buku Harian Indonesia 1993 Diterbitkan oleh Bentang pertama kali tahun 1993 dan diterbitkan kembali tahun 2017 Abacadabra Kita Ngumpet 1994 Diterbitkan oleh Bentang bersama Komunitas Pak Kanjeng Syair syair Asmaul Husna 1994 Diterbitkan oleh Shalahuddin Press dan Pustaka Pelajar Doa Mohon Kutukan 1995 Diterbitkan oleh Risalah Gusti Ibu Tamparlah Mulut Anakmu 2000 Diterbitkan oleh Zaituna Trilogi Doa Mencabut Kutukan Tarian Rembulan Kenduri Cinta 2001 Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama Karikatur Cinta 2005 Diterbitkan oleh Progress Rahman Rahim Cinta 2021 Diterbitkan oleh Noura Books Esai Buku sunting Indonesia Bagian Sangat Penting Dari Desa Saya 1983 Diterbitkan pertama kali oleh penerbit Jatayu Diterbitkan kembali dengan judul Indonesia Bagian Dari Desa Saya tahun 1983 dan 1992 oleh Sipress tahun 2013 oleh Kompas dan tahun 2020 oleh Bentang Pustaka Sastra yang Membebaskan Sikap Terhadap Struktur dan Anutan Seni Moderen Indonesia 1984 Diterbitkan oleh PLP2M Pusat Latihan Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Dari Pojok Sejarah Renungan Perjalanan 1985 Diterbitkan oleh Mizan Dicetak kembali tahun 2020 Slilit Sang Kiai 1991 Diterbitkan oleh Pustaka Utama Grafiti Diterbitkan kembali tahun 2013 oleh Mizan Secangkir Kopi Jon Pakir 1992 Diterbitkan oleh Mizan Bola Bola Kultural 1993 Diterbitkan oleh Mizan Dicetak kembali tahun 2016 dan 2019 Markesot Bertutur 1993 DIterbitkan oleh Mizan Dicetak kembali tahun 2012 2015 dan 2019 Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai 1994 Diterbitkan pertama kali oleh Risalah Gusti Diterbitkan kembali tahun 2015 dan 2018 oleh Bentang Pustaka Gerakan Punakawan Atawa Arus Bawah 1994 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Dicetak kembali tahun 2015 Kiai Sudrun Gugat 1994 Diterbitkan oleh Pustaka Utama Grafiti Markesot Bertutur Lagi 1994 Diterbitkan oleh Mizan Dicetak kembali tahun 2013 2015 dan 2019 Sedang Tuhan Pun Cemburu Refleksi Sepanjang Jalan 1994 Diterbitkan pertama kali oleh Sipress Diterbitkan kembali tahun 2015 dan 2018 oleh Bentang Pustaka Gelandangan di Kampung Sendiri 1995 Diterbitkan pertama kali oleh Pustaka Pelajar Diterbitkan kembali tahun 2015 dan 2018 oleh Bentang Pustaka Nasionalisme Muhammad Islam Menyongsong Masa Depan 1995 Diterbitkan oleh Sipress Opini Plesetan OPLES 1995 Diterbitkan oleh Mizan Terus Mencoba Budaya Tanding 1995 Diterbitkan oleh Pustaka Pelajar Surat Kepada Kanjeng Nabi 1995 Diterbitkan oleh Mizan Dicetak kembali tahun 2015 Titik Nadir Demokrasi Kesunyian Manusia dalam Negara 1996 Diterbitkan pertama kali oleh Zaituna Diterbitkan kembali tahun 2016 oleh Bentang Pustaka Tuhan Pun Berpuasa 1997 Diterbitkan pertama kali oleh Zaituna Diterbitkan kembali tahun 2012 dan 2016 oleh Kompas Demokrasi T l l Versi Saridin 1997 Diterbitkan oleh Zaituna Saat saat Terakhir Bersama Soeharto 2 5 Jam di Istana 1998 Diterbitkan pertama kali oleh Zaituna Diterbitkan kembali tahun 2016 oleh Bentang Pustaka Iblis Nusantara Dajjal Dunia Asal Usul Krisis Kita Semua 1998 Diterbitkan oleh Zaituna Keranjang Sampah 1998 Diterbitkan oleh Zaituna Kyai Kocar Kacir 1998 Diterbitkan oleh Zaituna Mati Ketawa Ala Refotnasi Menyorong Rembulan 1998 Diterbitkan pertama kali oleh Zaituna Diterbitkan kembali tahun 2016 oleh Bentang Pustaka Ikrar Husnul Khatimah Keluarga Besar Bangsa Indonesia 1999 Diterbitkan oleh Hamas dan Padhangmbulan Jogja Indonesia Pulang Pergi 1999 Diterbitkan oleh Zaituna Ziarah Pemilu Ziarah Politik Ziarah Kebangsaan 1999 Diterbitkan oleh Zaituna Hikmah Puasa 1 amp 2 2001 Diterbitkan oleh Zaituna Segitiga Cinta 2001 Diterbitkan oleh Zaituna Kafir Liberal 2005 Diterbitkan oleh Progress Orang Maiyah 2007 Diterbitkan pertama kali oleh Progress Diterbitkan kembali tahun 2015 oleh Bentang Pustaka Kiai Bejo Kiai Untung Kiai Hoki 2007 Diterbitkan oleh Kompas Dicetak kembali tahun 2016 Tidak Jibril Tidak Pensiun 2007 Diterbitkan pertama kali oleh Progress Diterbitkan kembali tahun 2017 oleh Bentang Pustaka Istriku Seribu 2007 Diterbitkan pertama kali oleh Progress Diterbitkan kembali tahun 2015 oleh Bentang Pustaka Kagum Pada Orang Indonesia 2008 Diterbitkan pertama kali oleh Progress Diterbitkan kembali tahun 2015 oleh Bentang Pustaka Jejak Tinju Pak Kiai 2008 Diterbitkan oleh Kompas Demokrasi La Roiba Fih 2009 Diterbitkan oleh Kompas Dicetak kembali tahun 2016 Anak Asuh Bernama Indonesia Daur 1 2017 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Iblis Tidak Butuh Pengikut Daur 2 2017 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Mencari Buah Simalakama Daur 3 2017 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Kapal Nuh Abad 21 Daur 4 2017 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Kiai Hologram 2018 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Pemimpin Yang Tuhan 2018 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Markesot Belajar Ngaji Daur 5 2019 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Siapa Sebenarnya Markesot Daur 6 2019 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Sinau Bareng Markesot Daur 7 2019 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Lockdown 309 Tahun 2020 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka 155 Apa yang Benar Bukan Siapa yang Benar 2020 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Mbah Nun Bertutur 2021 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Mereka yang Tak Pernah Mati 2022 Diterbitkan oleh Bentang Pustaka Cerpen sunting Yang Terhormat Nama Saya 1992 DIterbitkan oleh Sipress BH 2006 Diterbitkan oleh Kompas Naskah Drama sunting Sidang Para Setan 1977 Patung Kekasih 1983 Tentang pengkultusan Ditulis bersama Fajar Suharno dan Simon Hate Doktorandus Mul 1984 Mas Dukun 1986 Tentang gagalnya lembaga kepemimpinan modern Keajaiban Lik Par 1987 Tentang eksploitasi rakyat oleh berbagai institusi modern Geger Wong Ngoyak Macan 1989 Tentang pemerintahan Raja Soeharto Ditulis bersama Fajar Suharno dan Gadjah Abiyoso Keluarga Sakinah 1990 Lautan Jilbab 1990 Santri Santri Khidlir 1991 Dipentaskan di lapangan Gontor dengan seluruh santri menjadi pemain Dihadiri 35 000 penonton di saat dipentaskan di alun alun Madiun Perahu Retak 1992 Tentang Indonesia Orde Baru yang digambarkan melalui situasi konflik pra kerajaan Mataram Sunan Sableng dan Baginda Farouq 1993 Pak Kanjeng 1994 Duta Dari Masa Depan 1996 Tikungan Iblis 2008 Nabi Darurat Rasul Ad Hoc 2012 Tentang betapa rusaknya manusia Indonesia sehingga hanya manusia sekelas Nabi yang bisa membenahinya Dipentaskan oleh Teater Perdikan dan Letto Sengkuni 2019 2019 Mlungsungi 2022 156 Disutradarai bersama oleh Jujuk Prabowo Fajar Suharno Untung Basuki dan Meritz Hindra 157 Waliraja Rajawali 2022 158 Dipentaskan oleh Teater Perdikan dan Gamelan KiaiKanjeng Skenario Film sunting Rayya Cahaya di Atas Cahaya 2011 Ditulis bersama Viva Westi 159 Wawancara Quote Transkrip Maiyahan sunting Kerajaan Indonesia 2006 Diterbitkan oleh Zaituna Indonesia Apa Adanya 2016 Diterbitkan oleh Mizan Hidup Itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem 2016 Diterbitkan oleh Noura Publishing Urusan Laut Jangan Dibawa Ke Darat 2018 Diterbitkan oleh Pustaka Narasi Allah Tidak Cerewet Seperti Kita 2019 Diterbitkan oleh Noura Publishing Islam Itu Rahmatan Lil Alamin Bukan Untuk Kamu Sendiri 2020 Diterbitkan oleh Noura Publishing 160 Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang 2021 Diterbitkan oleh Noura Books Berserahlah Biarkan Allah Mengurus Hidupmu 2022 Diterbitkan oleh Noura Books 161 Musik Puisi sunting Tuhan Aku Berguru Kepada Mu 1980 Dimusikpuisikan berrsama Teater Dinasti di Taman Ismail Marzuki TIM 153 Isro Mi roj Yang Asyik 1986 Dimusikpuisikan di UGM Yogyakarta 153 Satria Natpala 1995 Talbiyah Cinta 1996 Dipentaskan di RCTI 86 Jangan Cintai Ibu Pertiwi 2001 Kesaksian Orang Biasa 2003 Republik Gundul Pacul 2004 Presiden Balkadaba 2009 Album Musik dan Shalawat sunting Perahu Retak 1995 Seluruh lirik ditulis oleh Cak Nun dan lagu oleh Frangky Sahilatua 162 163 164 Kado Muhammad 1996 Raja Diraja 1997 Wirid Padang Bulan 1998 Jaman Wis Akhir 1999 Menyorong Rembulan 1999 Allah Merasa Heran 2000 Perahu Nuh 2000 Dangdut Kesejukan 2001 Syair ditulis oleh Cak Nun Maiyah Tanah Air 2001 Terus Berjalan 2008 Shohibu Baity 2010 Lizziyaroh Qoshidiina 2020 Single Sholawatun Nur 2020 Single 165 Takbir Akbar 2020 Single Hubbu Ahmadin 2020 Single Pusaka 1 2020 Pusaka 2 2020 Wakafa 2023 Penghargaan sunting nbsp Emha Ainun Nadjib ketika menerima Anugerah Adam Malik tahun 1991 nbsp Emha Ainun Nadjib menerima HIPIIS Social Science Awards 2017 September 1991 Cak Nun menerima penghargaan Anugerah Adam Malik di Bidang Kesusastraan yang diberikan Yayasan Adam Malik Penyerahan anugerah ini diselenggarakan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta Keputusan anugerah ini berdasarkan hasil seleksi lima orang juri yaitu Rosihan Anwar Adiyatman Lasmi Jahardi Wiratmo Soekito dan Amy Prijono 166 167 Bulan Maret 2011 Cak Nun memperoleh Penghargaan Satyalancana Kebudayaan 2010 dari Negara Kesatuan Republik Indonesia 168 Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Menbudpar Jero Wacik penghargaan diberikan berdasarkan pertimbangan bahwa penerimaya memiliki jasa besar di bidang kebudayaan yang telah mampu melestarikan kebudayaan daerah atau nasional serta hasil karyanya berguna dan bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara 168 Penerimaan penghargaan ini diwakili oleh putranya Noe Letto 169 Pada pergelaran Festival Film Indonesia FFI 2012 Cak Nun dinominasikan dalam kategori penulis Cerita Asli Terbaik untuk cerita film Rayya Cahaya di Atas Cahaya Film ini juga mendapatkan dua nominasi lain yaitu Tio Pakusadewo sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dan Christine Hakim sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik 170 Dalam Kongres HIPIIS Himpunan Pengembangan Ilmu Ilmu Sosial ke 10 yang diselenggarakan tahun 2017 Cak Nun memperoleh HIPIIS Social Sciences Award 2017 karena dipandang sebagai contoh ilmuwan sosial yang objektif dan mandiri serta merupakan sosok yang kritis independen dan produktif Cak Nun memperoleh penghargaan ini bersama ilmuwan Prof Dr R Siti Zuhro M A 171 Referensi sunting Riwayat Panggilan Mbah Nun CakNun com Diakses tanggal 6 Desember 2019 Novia Kolopaking Cerita PDKT ala Cak Nun Kayak Sensus Penduduk Detik com 28 April 2021 Diakses tanggal 12 Februari 2023 Film 90 an Novia Kolopaking Antara Sitti Nurbaya Keluarga Cemara bintang com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 08 28 Diakses tanggal 24 Agustus 2016 Ia menikah dengan budayawan Emha Ainun Nadjib pada 1997 Riwayat Panggilan Mbah Nun CakNun com Diakses tanggal 3 Desember 2019 a b Terus Berkarya CakNun com 8 Oktober 2019 Diakses tanggal 3 Desember 2019 Kata Mereka Tentang Cak Nun KiaiKanjeng dan Maiyah CakNun com 18 Oktober 2019 Diakses tanggal 3 Desember 2019 Rahardjo Toto 2006 Teman Siapa Saja Jalan Sunyi Emha Jakarta Kompas hlm xviii ISBN 979 709 255 0 Seorang host suatu talk show di sebuah stasiun televisi swasta Jaya Suprana bertanya kepada orang ini Orang selalu mengatakan bahwa Anda adalah manusia multi dimensional Sekurang kurangnya kegiatan Anda di masyarakat memang sangat beragam Apa pendapat Anda sendiri Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Oetama Jakob 2006 Pengantar Jakob Oetama Jalan Sunyi Emha Jakarta Kompas hlm xvii ISBN 979 709 255 0 Kehadiran buku ini tentu ditunggu khalayak pembaca tidak hanya oleh para pengagum tetapi juga pengritik sosok yang menyeletukkan kalimat ora dadi presiden ora patheken saat bersama sejumlah tokoh diundang Soeharto sebelum lengser Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hashman Ade 2019 Cinta Kesehatan dan Munajat Emha Ainun Nadjib Yogyakarta Bentang hlm 176 ISBN 978 602 291 589 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Emha Ainun Nadjib CakNun com Diakses tanggal 3 Desember 2019 Ahmad Jamal Jufree 28 Februari 2023 40 Tahun Dekolonialisasi Cak Nun CakNun com Diakses tanggal 2 Maret 2023 a b Hadi Sumasno 2017 Semesta Emha Ainun Nadjib Bentangan Pengembaraan Pemikiran Bandung Mizan hlm 50 ISBN 978 602 441 010 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 49 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Betts Ian L 2006 Jalan Sunyi Emha Jakarta Kompas hlm 7 ISBN 979 709 255 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jalan Sunyi Emha hlm 18 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Perjuangan Cak Fuad Menjaga Bahasa Al Qur an di Kancah Dunia CakNun com 24 Januari 2017 Diakses tanggal 3 Desember 2019 Umbar Kisno 22 Januari 2017 Kiprah Prof Dr Ahmad Fuad Effendy untuk Memudahkan Belajar Bahasa Arab Jawa Pos Diakses tanggal 31 Januari 2023 Masjkur Ahmad Udi 27 April 2019 KH Hasyim Latief Sang Komandan Tempur Hizbullah Indonesiana id Diakses tanggal 4 Desember 2019 Tokoh NU KH Hasjim Latief Meninggal Dunia NU Online 20 April 2005 Diakses tanggal 4 Desember 2019 a b Ali Fahmi 25 April 2015 KH Hasyim Latief Sepanjang Catatan Fahmi Ali Diakses tanggal 4 Desember 2019 a b c Nadjib Emha Ainun 28 Mei 2018 Kunci Kebahagiaan CakNun com Diakses tanggal 19 Desember 2019 Putra Erik Purnama 4 Agustus 2015 Kisah Kedekatan KH Hasyim Asy ari dan KH Ahmad Dahlan Republika Diakses tanggal 4 Desember 2019 Nugraha Latief S 2018 Sepotong Dunia Emha Yogyakarta Octopus hlm 94 ISBN 978 602 727 437 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jalan Sunyi Emha hlm xxii Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jabrohim 2003 Tahajjud Cinta Emha Ainun Nadjib Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Yogyakarta Pustaka Pelajar hlm 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jalan Sunyi Emha hlm 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 53 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Yuswanto Teguh 1 Juli 1998 Novia Kolopaking Lebih Baik Dia di Surga Tabloid BINTANG Sepotong Dunia Emha hlm 157 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Sepotong Dunia Emha hlm 80 81 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sepotong Dunia Emha hlm 84 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Sepotong Dunia Emha hlm 85 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Salam Aprinus Alfian M Alfan Susetya Wawan 2014 Kitab Ketentraman Dari Khasanah Emha Ainun Nadjib Bekasi Penjuru Ilmu hlm 133 ISBN 978 602 0967 07 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jalan Sunyi Emha hlm 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sepotong Dunia Emha hlm 88 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sepotong Dunia Emha hlm 89 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sepotong Dunia Emha hlm 90 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tahajjud cinta Emha Ainun Nadjib hlm 28 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 56 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jalan Sunyi Emha hlm 14 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wardhana Sutirman Eka 2017 Yogya Bercerita Catatan 40 Wartawan Ala Jurnalisme Malioboro Yogyakarta Tonggak Pustaka hlm 77 ISBN 978 602 745 877 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan H D Halim 1995 Fenomena Emha Terus Mencoba Budaya Tanding Yogyakarta Pustaka Pelajar hlm xvi Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Sepotong Dunia Emha hlm 131 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 58 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pratama Rony K 22 Maret 2019 Maiyah Sebagai Pendidikan Alternatif Sosial Kemasyarakatan 3 CakNun com Diakses tanggal 4 Desember 2019 Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 59 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Sepotong Dunia Emha hlm 130 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 57 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Tahajjud Cinta Emha Ainun Nadjib hlm 31 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 60 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 61 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 62 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan 1981 Participants International Writing Program Diakses tanggal 19 Desember 2019 Sepotong Dunia Emha hlm 194 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Karim Ahmad 4 Oktober 2019 Menggelandang di Belanda CakNun com Diakses tanggal 13 Desember 2019 Agustian Fahmi 17 Oktober 2016 Soto Handuk Celupan Sepatu Ala Chef Pipit Rochiyat CakNun com Diakses tanggal 13 Desember 2019 Diskusi bersama Pak Pipit Rochiyat Kartawidjaja CakNun com 27 September 2016 Diakses tanggal 13 Desember 2019 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan Mustofa Helmi 1 April 2017 Pak Nevi Asisten Pengobatan Cak Nun CakNun com Diakses tanggal 12 Desember 2019 a b c d Ismail Hamzah 8 April 2018 Orang Mandar yang Lahir di Jombang Jejak Mbah Nun di Tanah Mandar CakNun com Diakses tanggal 12 Desember 2019 a b Budianto Nevi 11 17 Juni 1989 Di Tinambung Mandar Sulawesi Selatan Emha Dimintai Berkah dan Pengobatan Minggu Pagi Pemeliharaan CS1 Format tanggal link Mustofa Helmi 24 Maret 2018 Contoh Hubungan Erat Antar Dua Etnis CakNun com Diakses tanggal 12 Desember 2019 Korek Jress di Bandara CakNun com Diakses tanggal 12 Desember 2019 Rahardjo Toto 29 April 2016 Rihlah Cammanallah Perjalanan ke Bunda Cammana CakNun com Diakses tanggal 12 Desember 2019 Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 63 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 64 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 65 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jo Hendi Jilbab Terlarang di Era Orde Baru Historia Diakses tanggal 5 Desember 2019 Sepotong Dunia Emha hlm 109 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kertarahardja Kuswandi 4 Oktober 1988 Sebuah Potret Nasib Wanita Berjilbab Berita Buana Kitab Ketentraman Dari Khasanah Emha Ainun Nadjib hlm 147 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sepotong Dunia Emha hlm 107 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Lautan Jilbab CakNun com Diakses tanggal 5 Desember 2019 Mulder Niels 2001 Ruang Batin Masyarakat Indonesia Yogyakarta LKiS hlm 27 ISBN 978 979 896 634 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mulder Niels 2007 Di Jawa Petualangan Seorang Antropolog Yogyakarta Kanisius hlm 268 ISBN 978 979 211 467 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Emha Layak Dapat Gelar Doktor HC Kedaulatan Rakyat 12 Mei 1991 Semesta Emha Ainun Nadjib Bentangan Pengembaraan Pemikiran hlm 67 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 69 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 70 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Betts Ian Leonard 2006 Jalan Sunyi Emha Jakarta Kompas hlm 28 ISBN 979 709 255 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mustofa Helmi 12 Maret 2018 Wah Mbah Nun Mundur Dari ICMI CakNun com Diakses tanggal 5 Desember 2019 Setelah Pengurus Diumumkan Majalah TEMPO 23 Februari 1991 a b c Pak Kanjeng CakNun com Diakses tanggal 5 Desember 2019 Lakon Politik Pak Kanjeng Majalah TEMPO 27 November 1993 Sepotong Dunia Emha hlm 118 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 76 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Majid Munzir 10 Oktober 2016 Penabuh Gong KenduriCinta com Diakses tanggal 5 Desember 2019 a b Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 78 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kurniawan Didik W 10 April 2017 Masih di Depan Cermin CakNun com Diakses tanggal 6 Desember 2019 Emha Ainun Nadjib Tampil di Indosiar Majalah GATRA 20 Januari 1996 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan Jalan Sunyi Emha hlm 36 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Silatnas Politik Cak Nun Majalah SINAR 1 Maret 1997 a b Ginting Selamat 16 Juni 2018 Soeharto Tabir dan Takbir 1997 Republika Diakses tanggal 6 Desember 2019 Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 80 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ramadlan di Suara Surabaya CakNun com Diakses tanggal 6 Desember 2019 Jalan Sunyi Emha hlm 23 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f Firdausi Fadrik Aziz 19 Mei 2018 Diminta Para Ulama untuk Mundur Soeharto Bergeming Tirto id Diakses tanggal 6 Desember 2019 a b c d e f Administrator 18 Mei 2003 Di Balik Detik Detik itu Tempo co Diakses tanggal 6 Desember 2019 Nadjib Emha Ainun 2016 Saat saat Terakhir Bersama Soeharto 2 5 Jam di Istana Yogyakarta Bentang hlm 3 dan 10 ISBN 978 602 291 206 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Nadjib Emha Ainun 14 Mei 2018 Reformasi NKRI 7 CakNun com Diakses tanggal 6 Desember 2019 a b c d Saat saat Terakhir Bersama Soeharto 2 5 Jam di Istana hlm 32 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Makka A Makmur 2008 Sidang Terakhir Kabinet Orde Baru 12 Jam Sebelum Presiden Soeharto Mundur Jakarta Republika hlm 47 ISBN 978 979 110 240 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hisyam Muhammad 2003 Hari Hari Terakhir Orde Baru Krisis Masa Kini dan Orde Baru Jakarta Pustaka Obor hlm 79 ISBN 978 602 433 161 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d Nadjib Emha Ainun 2009 Demokrasi La Roiba Fih Jakarta Kompas hlm 115 ISBN 978 979 709 427 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tandjung Akbar 2007 The Golkar Way Survival Partai Golkar di Tengah Turbulensi Politik Era Transisi Jakarta Gramedia hlm 69 ISBN 979 223 363 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parry Richard Lloyd 2008 Zaman Edan Indonesia di Ambang Kekacauan Jakarta Serambi hlm 227 ISBN 978 979 024 058 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Hari Ini 20 Tahun Silam Saat Soeharto Bertekuk Lutut CNN Indonesia 21 Mei 2015 Diakses tanggal 8 Desember 2019 a b Saat saat Terakhir Bersama Soeharto 2 5 Jam di Istana hlm 94 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 95 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Najib Muhammad 1999 Suara Amien Rais Suara Rakyat Jakarta Gema Insani Press hlm 128 ISBN 979 561 490 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Demokrasi la Roiba Fih hlm 116 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan M Wens 23 Mei 1998 Kami Beri Waktu Habibie Enam Bulan Untuk Memenuhi Tuntutan Kaum Reformis Parameter access date membutuhkan url bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib Bentangan Pengembaraan Pemikiran hlm 93 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Agustian Fahmi 21 Mei 2018 Ora Dadi Presiden Ora Patheken Akad Nikah Lengser Keprabon Soeharto CakNun com Diakses tanggal 8 Desember 2019 Gaus AF Ahmad 2010 Api Islam Nurcholish Madjid Jalan Hidup Seorang Visioner Jakarta Kompas hlm 227 ISBN 978 979 709 514 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Nadjib Emha Ainun 17 Mei 2003 Capres Kita Si Kung Majalah GATRA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 12 05 Diakses tanggal 8 Desember 2019 Soempeno Femi Adi 2008 Mereka Mengkhianati Saya Sikap Anak anak Emas Soeharto di Penghujung Orde Baru Yogyakarta Galang Press hlm 172 ISBN 978 979 249 954 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Pak Harto Saya Kapok Jadi Presiden Kompas 20 Mei 1998 Hari Ini dalam Sejarah 21 Mei 1998 Jadi Saksi Keruntuhan Hegemoni Soeharto oleh Gerakan Reformasi National Geographic Indonesia 21 Mei 2019 Diakses tanggal 9 Desember 2019 Demokrasi La Roiba Fih hlm 117 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Semesta Emha Ainun Nadjib Bentangan Pengembaraan Pemikiran hlm 94 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Demokrasi La Roiba Fih hlm 114 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Saat saat Terakhir Bersama Soeharto 2 5 Jam di Istana hlm 91 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sidang Kabinet Terakhir Orde Baru hlm 48 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d Husnul Khatimah Ide Cak Nun Bukan Pak Harto Majalah GARDA 15 28 Februari 1999 Pemeliharaan CS1 Format tanggal link Membawa Ember ke Cendana Majalah GATRA 13 Februari 1999 Semesta Emha Ainun Nadjib Bentangan Pengembaraan Pemikiran hlm 96 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Nadjib Emha Ainun 22 Mei 2002 4 Sumpah Pak Harto Jawa Pos a b c Mengatur Tobat Dari Desa Menturo Majalah GATRA 13 Februari 1999 Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 97 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Korupsi Soeharto Sulit Diadili Karena Dilegalkan Peraturan detikcom 24 Januari 2008 Diakses tanggal 8 Desember 2019 a b Supraja SH M Si Dr Muhammad 24 November 2018 Alternatif Gerakan Indonesia Baru Bagian 2 Watyutink com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 12 21 Diakses tanggal 15 Desember 2019 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 100 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 105 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jufri Ahmad Jamaluddin 23 Desember 2016 Menyelami Maiyah Cinta Segitiga CakNun com Diakses tanggal 15 Desember 2019 Effendy Ahmad Fuad 2009 Ma iyah di dalam Al Qur an Sebuah Kajian Tematik PDF Jombang Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Cinta Kesehatan dan Munajat Emha Ainun Nadjib hlm 171 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Supraja SH M Si Dr Muhammad 25 November 2018 Alternatif Gerakan Indonesia Baru Bagian 3 Watyutink com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 12 21 Diakses tanggal 15 Desember 2019 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Cinta Kesehatan dan Munajat Emha Ainun Nadjib hlm 166 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Soduwuh Ihda Ahmad 5 September 2017 Jalan Tengah Maiyah CakNun com Diakses tanggal 15 Desember 2019 Saputra Prayogi R 2016 Spiritual Journey Pemikiran dan Permenungan Emha Ainun Nadjib Jakarta Kompas hlm 30 ISBN 978 602 412 092 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pengajian Padang Mbulan Dari Mengaji Hingga Membuat Bank Syariah Republika 9 Februari 1996 a b c d Emha Kyai Mbeling Ainun Nadjib Bukan Organisasi tapi Laboratorium Alam Pikir Iman dan Sikap Republika 9 Februari 1996 Spiritual Journey hlm 73 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e Anam Saiful 6 Maret 1999 Satu Purnama di Tepi Jombang Majalah GATRA Konsultasi Usai Padhangmbulan CakNun com 28 Maret 2017 Diakses tanggal 19 Desember 2019 Mustofa Helmi 10 April 2017 Al Qur an Pengajian Maiyah dan Masyarakat 1 CakNun com Diakses tanggal 15 Desember 2019 Agustian Fahmi 14 Oktober 2019 Belajar Menjadi Manusia Sorogan dari Gamelan KiaiKanjeng CakNun com Diakses tanggal 15 Desember 2019 Panuluh Sabrang Mowo Damar 17 September 2018 Kecerdasan Kolektif CakNun com Diakses tanggal 15 Desember 2019 Semesta Emha Ainun Nadjib hlm 106 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Agustian Fahmi 1 Januari 2019 Pengajian Kok Begitu 10 Hal untuk Millenial Ketahui Tentang Sinau Bareng Cak Nun dan KiaiKanjeng CakNun com Diakses tanggal 15 Desember 2019 a b Opinium Google Play Store Diakses tanggal 19 Desember 2019 Opinium Aplikasi Penguji Hoaks Karya Pemuda Jatim Tempo co 5 Mei 2018 Diakses tanggal 19 Desember 2019 pranala nonaktif permanen a b c d e Sepotong Dunia Emha hlm 32 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sajak Sajak Serpanjang Jalan CakNun com Diakses tanggal 12 Desember 2019 Redaksi 19 Mei 2020 Buku Lockdown 309 Tahun CakNun com Diakses tanggal 20 Mei 2020 Redaksi 21 Januari 2022 Drama Mlungsungi 4 CakNun com Diakses tanggal 3 Maret 2023 Redaksi 20 Januari 2022 Drama Mlungsungi 2 CakNun com Diakses tanggal 3 Maret 2023 Redaksi 5 Juli 2022 Perdikan Teater Akan Pentaskan Naskah Terbaru Cak Nun CakNun com Diakses tanggal 3 Maret 2023 Kru CAHAYA DI ATAS CAHAYA Gelar Syukuran KapanLagi com 20 Mei 2011 Diakses tanggal 13 Desember 2019 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan Pratama Rony K 3 Maret 2020 Islam Milik Bersama Tak Perlu Dipolitisasi CakNun com Diakses tanggal 20 Mei 2020 Redaksi Berserahlah Biarkan Allah Mengurus Hidupmu CakNun com Diakses tanggal 3 Maret 2023 Majid Munzir 17 Juni 2019 Proses Kreatif Album Perahu Retak CakNun com Diakses tanggal 13 Desember 2019 Tribute Untuk Franky Sahilatua di Konser Novia Kolopaking KapanLagi com 16 Mei 2011 Diakses tanggal 13 Desember 2019 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan Emha di Mata Pengagum Majalah GATRA 2 Maret 1996 Parameter access date membutuhkan url bantuan Nadjib Emha Ainun 22 Februari 2020 Sholawatun Nur CakNun com Diakses tanggal 20 Mei 2020 Anugerah Adam Malik Untuk Emha Jawa Pos 5 September 1991 Parameter access date membutuhkan url bantuan Barangkali Saya Memang Konservatif Jawa Pos 10 September 1991 Parameter access date membutuhkan url bantuan a b Adityawarman 24 Maret 2011 Wire PR ed Menbudpar Sematkan Satyalencana Kebudayaan 2010 ANTARA News Diakses tanggal 24 Agustus 2016 Noe Letto Berkarya Tak Hanya Demi Penghargaan KapanLagi com 24 Maret 2011 Diakses tanggal 13 Desember 2019 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan Sofyan Eko Hendrawan ed 27 November 2012 Diunggulkan Dapat Penghargaan Reaksi Tio Datar Kompas com Diakses tanggal 13 Desember 2019 Cak Nun dan Siti Zuhro Raih Penghargaan LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 10 Agustus 2017 Diakses tanggal 13 Desember 2019 Pranala luar sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Emha Ainun Nadjib Indonesia Emha Ainun Nadjib Official Site Indonesia KiaiKanjeng Official Site Indonesia Jamaah Maiyah Jakarta Indonesia Jamaah Maiyah Surabaya Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Emha Ainun Nadjib amp oldid 25535607