www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk film dengan judul Malioboro lihat Malioboro film Untuk nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia dan Daerah Operasi VI Yogyakarta lihat kereta api Malioboro Ekspres Jalan Malioboro Jawa ꦢꦭꦤ ꦩꦭ ꦪꦧꦫ translit Dalan Maliabara adalah salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke persimpangan Titik Nol Kilometer Yogyakarta Jalan MalioboroJalan Malioboro dengan kompleks pertokoan batik dan kerajinanNama lokalꦢꦭꦤ ꦩꦭ ꦪꦧꦫ code jv is deprecated Jawa Bagian dariSumbu Filosofis YogyakartaTipeJalan protokolPanjang2 km 1 mi Lebar25 m 82 ft LokasiKota Yogyakarta IndonesiaKoordinat7 47 34 S 110 21 57 E 7 7926455 S 110 365846 E 7 7926455 110 365846 Koordinat 7 47 34 S 110 21 57 E 7 7926455 S 110 365846 E 7 7926455 110 365846UtaraJalan Margo UtomoTimurJalan Abu Bakar AliJalan PerwakilanGang Sosrokusuman I dan II Jalan SuryatmajanSelatanJalan Margo MulyoBaratJalan Pasar KembangJalan SosrowijayanJalan DagenJalan PajeksanPembangunanInauguration1755OtherPerancangHamengkubuwana I The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic LandmarksSitus Warisan Dunia UNESCOPagelaran Keraton YogyakartaKriteriaCultural ii iiiNomor identifikasi1671Pengukuhan2023 Sesi ke 45 Secara keseluruhan kawasan Malioboro terdiri atas Jalan Margo Utomo Jalan Malioboro dan Jalan Margo Mulyo Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta Daftar isi 1 Gambaran umum 2 Penamaan 3 Pemanfaatan 3 1 Era sebelum kemerdekaan 3 2 Era kemerdekaaan 2000 3 3 2000 sekarang 4 Budaya populer 5 Referensi 6 Daftar pustaka 7 Pranala luarGambaran umum SuntingJalan ini menghubungkan Tugu Yogyakarta hingga menjelang kompleks Keraton Yogyakarta Di sisi utara adalah Jalan Margo Utomo yang terbentang dari selatan kawasan Tugu hingga sisi timur Stasiun Yogyakarta Antara Jalan Margo Utomo dan Jalan Malioboro dipisahkan dengan perlintasan kereta api yang cukup unik di mana perlintasan ini menggunakan palang pintu berjenis geser 1 Pada masa lalu perlintasan ini dapat dilintasi oleh kendaraan umum sebagai penghubung Jalan Margo Utomo menuju Malioboro Namun karena meningkatnya volume kendaraan yang melintas membuat perlintasan ini hanya boleh dilintasi oleh kendaraan kendaraan kecil seperti becak atau sepeda sedangkan kendaraan lain harus memutar terlebih dahulu ke arah timur melewati Jembatan Kewek kemudian berbelok ke arah barat melalui Jalan Abu Bakar Ali barulah sampai di Jalan Malioboro Jalan Malioboro sebenarnya hanya terbentang dari sisi selatan rel kereta api di depan Hotel Grand Inna hingga berakhir di Pasar Beringharjo sisi timur Dari titik ini nama jalan berubah menjadi Jalan Margo Mulyo hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta Jalan Malioboro menjadi batas antara Kemantren Gedongtengen dan Kemantren Danurejan di mana sisi barat Malioboro adalah wilayah dari kemantren Gedongtengen dan sisi timur Malioboro adalah wilayah dari kemantren Danurejan Sedangkan seluruh sisi jalan Margo Utomo adalah wilayah dari Kemantren Jetis dan sisi jalan Margo Mulyo adalah wilayah dari Kemantren Gondomanan Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan ini antara lain Tugu Yogyakarta Stasiun Yogyakarta Gedung Agung Pasar Beringharjo Kantor DPRD DIY Benteng Vredeburg Hotel Grand Inna Komplek Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Monumen Serangan Umum 1 Maret Jalan Malioboro terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung warung lesehan di malam hari yang menjual kuliner Jogja seperti gudeg Jalan ini juga terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka seperti bermain musik melukis happening art pantomim dan lain lain Penamaan SuntingSetidaknya ada empat teori terkait asal usul nama Jalan Malioboro Teori pertama berpendapat bahwa nama Malioboro diambil dari gelar John Churchill sebagai Adipati Marlborough Pertama 1650 1722 jenderal dari Inggris yang paling terkenal pada masanya Nama ini digunakan untuk benteng pertahanan inggris di Bengkulu yang dinamakan Benteng Marlborough Namun teori ini dibantah oleh sejarawan Peter Carey yang mengemukakan bahwa tidak mungkin jalan yang digunakan sebagai jalan utama bagi Kesultanan Yogyakarta berasal dari nama Inggris 2 Teori kedua dikemukakan tokoh asal Jogja yang berpendapat nama Malioboro mungkin berasal dari nama penginapan pesanggrahan yang digunakan Jayengrana Amir Hamzah tokoh utama Cerita Menak yang mengadopsi Hikayat Amir Hamzah 2 Teori ketiga berasal dari Peter Carey yang berpendapat nama Malioboro berasal dari bahasa Jawa maliabara yang diadopsi dari bahasa Sanskerta malyabhara yang berarti dihiasi karangan bunga 2 Hal ini berdasarkan teori nama Ngayogyakarta berasal dari bahasa Sanskerta Ayodhya bahasa Jawa Ngayodya ibu kota kerajaan Rama di epos Ramayana sehingga wajar bila kesultanan menggunakan atau mengadopsi bahasa Sanskerta untuk nama jalan atau nama tempat tempat lainnya Secara etimologi hubungan antara nama jalan Maliabara dengan kata dalam bahasa Sanskerta malyabhara juga pernah disinggung oleh Profesor C C Berg pada kuliah di Universitas Leiden pada 1950 1960 an dan Dr O W Tichelaar dalam sebuah karya ilmiah pada Kongres Orientalis Internasional ke 28 di Canberra Australia Maka dari itu penggunaan nama Maliabara yang berasal dari bahasa Sanskerta untuk menamai jalan yang dibangun Hamengkubuwana I sultan pertama Kesultananan Yogyakarta setidaknya sejak tahun 1755 cukup masuk akal 2 Teori keempat berpendapat bahwa penamaan Malioboro berhubungan dengan keberadaan Sumbu Filosofi Yogyakarta ruas Tugu Yogyakarta hingga Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang melambangkan tentang alur hidup manusia menuju Sang Pencipta Paraning Dumadi nama Malioboro berasal dari gabungan kata malio yang berarti jadilah wali dan kata boro yang berarti mengembara Etimologi tersebut berkesinambungan dengan kedua ruas jalan lainnya yakni jalan Marga Utama yang berarti jalan keutamaan dan jalan Marga Mulya yang berarti jalan menuju kemuliaan Setelah manusia mencapai hubungan tertinggi dengan Tuhannya Manunggaling Kawula lan Gusti dilambangkan dengan Tugu Yogyakarta manusia akan meraih keutamaan Marga Utama Untuk mencapai keutamaan manusia harus mengikuti ajaran para wali Malio dan mengembara Boro dengan berpedoman kepada ajaran tersebut dalam pelaksanaanya Dengan mengikuti ajaran para wali niscaya manusia akan memperoleh kemuliaan Marga Mulya disamping keutamaan 3 Pada abad ke 19 hingga awal abad ke 20 jalan ini sempat berubah nama menjadi Margaraja yang berarti jalan bagi tamu tamu kerajaan menuju kediaman raja keraton Nama tersebut diberikan sesuai fungsi awal dari Malioboro yang menjadi jalan utama Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat 4 Pemanfaatan SuntingSebagai rajamarga atau jalan kerajaan Malioboro berfungsi sebagai jalan seremonial yang sesuai dengan tradisi India terutama pada hari perayaan dihiasi dengan untaian bunga Jalan ini menjaid saksi bisu prosesi kedatangan para gubernur jenderal dan pejabat Eropa baik sipil maupun militer serta tamu kerajaan lain ketika mengunjungi Yogyakarta yang disambut oleh sultan dan prajurit kraton bersenjata 5 Era sebelum kemerdekaan Sunting nbsp Jalan Malioboro pada awal abad ke 20 nbsp Sultan Hamengkubuwana VIII beserta permaisuri menaiki kereta Kyahi Jongwiyat melintas jalan MalioboroAwalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer Utara Selatan Pantai Parangkusumo Kraton Yogya Gunung Merapi Jalan Malioboro dimulai di dekat area keraton menuju ke arah utara hingga Tugu Yogya Jalan salah satu elemen terpenting sebagai garis imajiner yang menghubungkan keraton dengan Gunung Merapi yang dianggap sakral sesuai dengan sumbu filosofi kota Yogyakarta Jalan Malioboro berfungsi sebagai jalan utama kerajaan rajamarga untuk kegiatan seremonial kesultanan Saat sultan keluar dari istana dalam dan duduk di Sitinggil pada upacara publik ia dapat melihat langsung Jalan Malioboro hingga Tugu di kejauhan Antara Jalan Malioboro dan keraton terdapat dua pohon beringin yang diberi pagar persegi waringin kurung di Alun alun Utara Beringin kembar ini menyimbolkan penyatuan dua hal yang bertolakbelakang loroning atunggal 2 6 Adanya tugu di sebelah utara dan beringin kembar di antara jalan utama ibu kota kesultanan memiliki arti simbolis dan filosofis yang kuat yang diciptakan oleh Hamengkubuwana I 2 Selain itu jalan ini juga digunakan saat kunjungan resmi pejabat kolonial Belanda dan Inggris seperti gubernur jenderal untuk memasuki keraton Yogyakarta Jalan ini punya dua fungsi penting pertama sebagai bentuk penghormatan kepada pejabat yang berkunjung Kedua sebagai cara untuk menetralisir kekuatan pejabat yang berkunjung dengan melewati tugu dan beringin kurung mengingat pejabat akan lewat dari arah utara jalan ini Arah utara dalam filosofi Jawa diasosiasikan dengan kegelapan kematian dan ilmu hitam 2 Pada abad ke 18 di jalan ini bermukim orang orang dari berbagai etnis seperti Jawa Tionghoa dan Belanda 7 Menurut Sasmito sejak 1765 orang orang Belanda dan Tionghoa menghuni bagian utara kota Yogyakarta sementara orang Jawa menghuni sisanya Hal ini terlihat dari bentuk arsitektur pemukiman di dekat bagian selatan Malioboro yang mendapat pengaruh dari arsitektur Tiongkok Sementara pemukiman di dekat bagian utara Malioboro mendapat pengaruh dari arsitektur Jawa dan Belanda sehingga di sekitar Jalan Malioboro dapat terlihat gabungan gaya arsitektur Jawa Tionghoa Belanda 7 Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda membangun Benteng Vredeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan ini Selain membangun benteng Belanda juga membangun Dutch Club tahun 1822 Kediaman Gubernur Belanda tahun 1830 Bank Java dan Kantor Pos tak lama setelahnya Setelah itu Malioboro berkembang kian pesat karena perdagangan antara orang Belanda dengan pedagang Tionghoa Pada 1887 Jalan Malioboro dibagi menjadi dua dengan didirikannya tempat pemberhentian kereta api yang kini bernama Stasiun Tugu Saat pandemi flu Spanyol pada Oktober November 1918 dan wabah penyakit pada 1932 Jalan Malioboro digunakan untuk arak arakan keliling kota membawa pusaka kerajaan Kangjeng Kyai Tunggul Wulung dan Kangjeng Kyai Pare Anom 2 Pengaruh Belanda semakin kuat sejak dibangun Benteng Vredeburg hingga 1936 ketika orang Belanda mendominasi pemukiman di dekat benteng dan di sisi selatan stasiun 7 Pengaruh Tionghoa juga meningkat ketika etnis Tionghoa mendominasi pemukiman di hampir sepanjang jalan ini sekitar tahun 1936 7 Era kemerdekaaan 2000 Sunting nbsp Jalan Malioboro pada malam hariJalan Malioboro juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia Di sisi selatan Jalan Malioboro pernah terjadi pertempuran sengit antara pejuang tanah air melawan pasukan kolonial Belanda yang ingin menduduki Yogya Pertempuran itu kemudian dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yakni keberhasilan pasukan merah putih menduduki Yogya selama enam jam dan membuktikan kepada dunia bahwa angkatan perang Indonesia tetap ada Setelah kemerdekaan jalan ini juga digunakan untuk pawai tahunan pasukan garnisun Yogya saat peringkatan Hari Angkatan Bersenjata pada 5 Oktober 2 Jalan itu selama bertahun tahun dua arah namun pada tahun 1980 an menjadi satu arah saja dari jalur kereta api di mana ia memulai ke selatan ke pasar Beringharjo di mana ia berakhir Hotel terbesar dan tertua di Yogyakarta Hotel Garuda terletak di ujung utara jalan di sisi timur yang berdekatan dengan jalur kereta api Di sini terdapat bekas kompleks perdana menteri kepatihan di sisi timur Selama bertahun tahun pada tahun 1980 an dan kemudian sebuah iklan rokok ditempatkan di bangunan pertama di sebelah selatan jalur kereta api atau secara efektif bangunan terakhir di Malioboro yang mengiklankan rokok Marlboro tidak diragukan lagi menarik bagi penduduk setempat dan orang asing yang akan melihat kata kata dengan nama jalan dengan produk asing sedang diiklankan Jalan ini menjadi pusat komersial yang dipenuhi toko toko di sepanjang jalan 2000 sekarang Sunting Jalan Malioboro punya arti penting sebagai salah satu pusat perekonomian hiburan wisata dan kuliner kota Yogyakarta Penggunaan jalan ini pada umumnya dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima PKL pertokoan penduduk lokal dan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta 7 Pada tanggal 20 Desember 2013 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X nama dua ruas jalan Malioboro dikembalikan ke nama aslinya Jalan Pangeran Mangkubumi menjadi jalan Margo Utomo dan Jalan Jenderal Achmad Yani menjadi jalan Margo Mulyo 8 Pada 2019 pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta membuat grand design untuk melakukan penataan Jalan Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian 9 Pada 2021 pemerintah provinsi DIY telah membangun 37 sarana prasarana dengan total biaya Rp 78 miliar untuk penataan kawasan agar meningkatkan minat wisatawan Selain itu pemerintah juga merelokasi PKL di Jalan Malioboro ke Pusat UMKM di depan Pasar Beringhargo dan bekas gedung Dinas Pariwisata DIY yang ditargetkan dimulai Januari 2022 10 Budaya populer Sunting nbsp Kereta api Malioboro sumber inspirasi dari nama Jalan Malioboro untuk mengangkut penumpang dari Yogyakarta tujuan Malang Sebagai jalan legendaris Malioboro juga menjadi daya tarik bagi seniman untuk mengekspresikan karya mereka Beberapa karya seni terinspirasi dari jalan ini Musisi Surakarta Didi Kempot membuat lagu asmara yang judulnya diambil dari nama jalan ini yakni Bangjo Malioboro dan Angin Malioboro Ada pula Doel Sumbang yang menciptakan lagu Malioboro pada tahun 1988 lagu tersebut mengisahkan tentang perjalanan dua sejoli di jalan Malioboro pada malam hari Lagu Yogyakarta yang diciptakan oleh Katon Bagaskara pada tahun 1990 dalam album Kedua juga mencitrakan Malioboro pada malam hari meski tidak disebutkan secara langsung Marselli sutradara film nasional juga mengangkat nama Malioboro dengan memproduksi film Malioboro pada tahun 1989 Malioboro juga diangkat oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta menjadi nama kereta yakni Kereta api Malioboro Ekspres dengan relasi Yogyakarta Malang pulang pergi Referensi Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Jalan Malioboro Yogyakarta Kisah Spesial Palang Pintu Kereta Geser Satu satunya di Indonesia Diakses tanggal 2022 11 27 a b c d e f g h i Carey P 1984 Jalan Maliabara Garland Bearing Street The Etymology and Historical Origins of a much Misunderstood Yogyakarta Street Name Archipel 27 1 51 62 doi 10 3406 arch 1984 1879 Tim Penyusun 2015 Buku Profil Yogyakarta City of Philosophy Yogyakarta Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Terdengar Kebarat baratan Benarkan Nama Malioboro berasal dari Kata Marlborough Diakses tanggal 2022 11 27 Fauziah Siti Mahmudah Nur 2019 05 07 Dari Jalan Kerajaan Menjadi Jalan Pertokoan Kolonial Malioboro 1756 1941 Lembaran Sejarah 14 2 171 193 doi 10 22146 lembaran sejarah 45438 ISSN 2620 5882 Pohon Beringin di Keraton Yogyakarta www kratonjogja id dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 02 27 Diakses tanggal 2022 02 27 a b c d e Septirina Safiera Nur Takeo Ozawa Satoru Kaku 2016 07 14 Conservation of Historical Architecture in Malioboro Street Yogyakarta City Indonesia Procedia Social and Behavioral Sciences Conservation of Architectural Heritage CAH dalam bahasa Inggris 225 259 269 doi 10 1016 j sbspro 2016 06 025 ISSN 1877 0428 Nama Jalan Diganti Nama Lama Dan Akan Dipakai Untuk Nama Jalan Lain Archived from the original on 2017 11 07 Diakses tanggal 2019 10 19 Pemeliharaan CS1 Url tak layak link Dishub Contributor Menuju Penataan Kawasan Semi Pedestrian Malioboro dishub jogjaprov go id dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2022 02 27 Pribadi Wicaksono 04 01 2022 Chairunnisa Ninis ed Yogyakarta Rampungkan Penataan Kawasan Pedestrian Jadi Magnet Wisata Baru Tempo co Diakses tanggal 27 02 2022 Periksa nilai tanggal di access date date bantuan Daftar pustaka SuntingSuyenga Joan A stroll down Yogyakarta s Main Street pp 165 167 of Oey Eric 1994 Java2nd edition Periplus Editions ISBN 962 593 004 3 Turner Peter 1997 Java 1st edition Melbourne Lonely Planet hlm 215 216 ISBN 0 86442 314 4 Peter Carey Asal Usul Nama Yogyakarta Malioboro 2015 ISBN 978 602 9402 62 9 Peter Carey JALAN MALIOBORO Jalan Berhiaskan Untaian Bunga Etimologi dan Asal Usul Historis Nama Jalan di Yogyakarta yang Banyak Disalahpahami 1984 Jacobus Koos Noorduyn ETIMOLOGI NAMA YOGYAKARTA 1986 M C Ricklefs KOMENTAR MENGENAI NAMA YOGYAKARTA 2015Pranala luar Sunting nbsp Media terkait Jalan Malioboro Yogyakarta di Wikimedia Commons Indonesia The dagadu shop on Malioboro has its version of the history at its website Diarsipkan 2007 04 10 di Wayback Machine Indonesia Panduan Pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya pranala nonaktif permanen Indonesia Portal Pariwisata Indonesia Jalan Malioboro Indonesia Hotel Dekat Malioboro Diarsipkan 2018 12 17 di Wayback Machine nbsp Artikel bertopik geografi atau tempat Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Jalan Malioboro amp oldid 24279588