www.wikidata.id-id.nina.az
Grand Inna Malioboro merupakan hotel di Kota Yogyakarta Indonesia Hotel ini terletak di Jalan Malioboro 60 serta menjadi bangunan pertama yang dapat dilihat oleh pengendara saat melewati jalan tersebut Hotel ini dibangun pada tahun 1911 dengan nama N V Grand Hotel de Djokja yang pernah bergabung ke jaringan hotel Nederlandsch Indische Hotel Vereeniging hingga bangkrut tahun 1932 Hotel ini juga pernah dipersengketakan oleh perusahaan yang dibentuk oleh Faradj Martak dan Ali Badjened N V Marba yang membeli N V Grand Hotel de Djokja sebelum akhirnya dimenangkan oleh N V Marba dan dilepas ke Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 1953 Kini hotel tersebut dioperasikan oleh PT Hotel Indonesia Natour HIN Grand Inna MalioboroGrand Inna Malioboro ketika masih bernama Inna GarudaNama sebelumnyaN V Grand Hotel de DjokjaHotel AsahiHotel MerdekaNatour Hotel GarudaInna Garuda Malioboro Jaringan hotelHotel Indonesia GroupInformasi umumLokasiKota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta IndonesiaAlamatJalan Malioboro 60NegaraIndonesiaKoordinat7 47 26 S 110 22 00 E 7 790608 S 110 36669 E 7 790608 110 36669 Koordinat 7 47 26 S 110 22 00 E 7 790608 S 110 36669 E 7 790608 110 36669Peletakan batu pertama10 September 1911 1911 09 10 Dibuka15 September 1912 1912 09 15 ManajemenHotel Indonesia NatourData teknisJumlah lantai7Informasi lainJumlah kamar240Jumlah rumah makan5Akses transportasi umum 1A 2A 3A 8 10 13 15 Malioboro 1Situs webhig wbr id wbr hotels wbr grand inna malioboroCagar budaya IndonesiaHotel Inna GarudaNo RegnasCB 181No SKPM 89 PM 007 MKP 2011Tanggal SK17 Oktober 2011Tingkat SKMenteriPemilikPT Aviasi Pariwisata Indonesia Persero PengelolaPT Hotel Indonesia NatourNama sebagaimana tercantum dalamSistem Registrasi Nasional Cagar BudayaHotel ini terletak di sebelah tenggara Stasiun Yogyakarta dan menurut klaim pertama yang ada di koran de Express memerlukan waktu hanya dua menit untuk sampai di hotel 1 Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Grand Hotel de Djokja 1 2 Hotel Asahi dan Hotel Merdeka 1 3 Hotel Garuda Natour Garuda Inna Garuda 1 4 Grand Inna Malioboro 2 Referensi 3 Pranala luarSejarah suntingHotel Inna Garuda adalah hotel dengan sejarah panjang dan tidak dapat dipisahkan dari Yogyakarta Sejauh ini nama hotel telah diubah enam kali Grand Hotel de Djokja Hotel Asahi Hotel Merdeka Hotel Garuda Natour Garuda Inna Garuda dan sekarang Grand Inna Malioboro Grand Hotel de Djokja sunting nbsp Generasi pertama dari Grand Hotel de Djokja masih berupa hotel pondok dengan fasilitas yang sudah dianggap mewah pada masa itu Semenjak hadirnya jalur kereta api Malioboro semakin ramai dan fasilitas akomodasi semakin dibutuhkan oleh wisatawan yang mengunjungi Malioboro Sebelum Grand Hotel de Djokja dibangun tercatat ada dua hotel yang terkenal sangat kompetitif di bagian utara Jalan Malioboro karena letaknya strategis dekat dengan Stasiun Yogyakarta Dua hotel tersebut adalah Hotel Toegoe dan Hotel Mataram 2 Karena Malioboro semakin ramai banyak investor melirik Malioboro untuk membangun fasilitas akomodasi baru Pada tanggal 27 Mei 1911 empat investor swasta Belanda bernama Van der Spel Pijnacker Hordijk dan G Dom menjadi komisaris di sebuah perusahaan baru bernama N V Grand Hotel de Djokja untuk membangun sebuah hotel baru yang terletak di selatan rel kereta api Bermodal ƒ300 000 mereka sepakat membeli lahan di selatan rel yang dahulunya dimiliki oleh Van Rijn 3 Dengan kabar tersebut hotel hotel yang telah lama eksis di sekitar Stasiun Yogyakarta dan Jalan Malioboro bersaing untuk menyediakan pelayanan terbaiknya N V Grand Hotel menunjuk Jansen sebagai Direktur Utama pertama perusahaan Peletakan batu pertama hotel dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 September 1911 oleh Arthur F Dom putra dari G Dom investor Grand Hotel Hotel ini diarsiteki oleh firma arsitektur Harmsen amp Plagge dari Semarang 4 Satu tahun berselang koran de Expres tanggal 18 dan 23 September 1912 menjelaskan pembukaan Grand Hotel serta fasilitas fasilitas yang akan dinikmati tatkala hotel beroperasi penuh Hotel tersebut berdiri di atas lahan seluas 8 100 m2 87 000 sq ft dengan lebar depan 53 m Hotel ini dibuka untuk umum soft opening pada tanggal 15 September 1912 Bangunan hotel ini terdiri dari lima paviliun dengan beranda kamar duduk dan tidur serta sudah dipasangi listrik dan bel serta menyediakan garasi untuk mobil 1 Pada tahun 1917 Hotel Toegoe yang sudah lebih dahulu ada terus berkompetisi dengan Grand Hotel de Djokja sehingga pemiliknya saat itu A Herscheit menawarkan hotel kepada N V Grand Hotel de Djokja sebesar 176 000 gulden Ia bermaksud menawarkannya karena Grand Hotel selalu penuh terutama selama puncak liburan Pembelian disepakati pada 30 Januari 5 6 Pada 6 Juni 1921 Nederlandsch Indische Hotel Vereeniging Perhimpunan Hotel Hindia Belanda NIHV yang mengoperasikan Hotel Tosari Nongkodjadjar Tjisoeroepan serta Ngamplang mengakuisisi N V Hotel Toegoe dan N V Grand Hotel de Djokja 7 8 Seiring berjalannya waktu Grand Hotel de Djokja pun semakin terkenal dan diminati wisatawan karena masakan rijstaffel nya yang sangat nikmat 9 Pertemuan pertemuan di Yogyakarta diselenggarakan di hotel tersebut Pada 1925 sebuah organisasi dibentuk untuk menghimpun pemilik pengelola pengurus direktur dan komisaris perusahaan hotel besar pada masa itu Algemeene Bond Hotelhouders in Nederlandsch Indie ABHINI Tujuannya adalah untuk membantu meningkatkan peran industri hotel dan penginapan dalam rangka mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan di Hindia Belanda Gagasan tersebut berasal dari pemilik Hotel Homann Hotel der Nederlanden serta Hotel Dibbets Bogor 10 nbsp Bangunan generasi kedua dari Grand Hotel 1930 sekarang Karena kebutuhan wisatawan akan kamar terus meningkat pada tanggal 10 April 1929 Grand Hotel mengumumkan akan merenovasi hotelnya Proses renovasi tersebut direncanakan mulai bulan Juni dengan mengganti bangunan lamanya yang masih seperti bangunan hotel pondok menjadi bangunan bertingkat Dalam proses renovasi ini Grand Hotel kemudian menyewa sebuah bangunan di Kadasterstraat Jalan Pangurakan untuk paviliun kamar tambahan 11 Akan tetapi proses renovasi ini sempat tertunda karena Raja Siam Thailand Rama VI Vajiravudh melawat ke Yogyakarta dan menginap di Grand Hotel pada tanggal 7 12 September 1929 Saat tiba di hotel sang Raja memberikan penghargaan berupa gelar kehormatan kepada direksi dan karyawan Grand Hotel Sementara itu Nyonya Stigters menerima bros mutiara 12 Pada 27 Juni 1930 Grand Hotel mengumumkan bahwa sayap kanan sudah selesai dibangun dan dilanjutkan dengan sayap kiri Gedung baru hotel direncanakan akan dibuka kembali pada September 1930 13 14 NIHV terus menjadi induk dari perusahaan hotel tersebut hingga akhirnya bangkrut tahun 1932 Agar tetap beroperasi manajemen mengangkat J J Stigter yang menjadi direktur Grand Hotel sebagai Direktur ad interim Hotel Toegoe 15 16 nbsp Potret bersama Tuan dan Nyonya Vattier Kranne saat dijamu oleh Gubernur Yogyakarta di Grand Hotel de Djokja tahun 193 Beberapa tokoh lainnya yang pernah menginap di Grand Hotel de Djokja antara lain Charlie Chaplin aktor Inggris Pada tahun 1932 Chaplin berkunjung ke Hindia Belanda salah satu kota yang dikunjunginya adalah Yogyakarta Ia beserta rombongan dan saudaranya Sydney Chaplin datang ke Yogyakarta dengan kereta api dan sempat mengunjungi Borobudur 17 Pangeran Siam dalam perjalanannya mengelilingi Jawa dan Bali Menetap di Bandung setelah dibuang dari Siam 18 Sultan Deli Tuanku Amaluddin Al Sani Perkara Alamsyah Pada saat itu sistem pemerintahan zelfbestuurders pemerintahan terbatas kepala daerah lokal di bawah pengawasan Pemerintah Kolonial diperkenalkan 19 Vicki Baum penulis Amerika Serikat saat berkunjung ke Yogyakarta ditemani agennya dari Metro Goldwyn Mayer 20 Anton Philips pendiri perusahaan elektronik Philips Ia menghadiahkan sebuah radio kepada Sultan Yogyakarta dan Adipati Pakualaman 21 Hotel Asahi dan Hotel Merdeka suntingPada masa pendudukan Jepang Grand Hotel de Djokja disita oleh tentara Jepang Nama hotel ini berubah menjadi Hotel Asahi Pengelola hotel Nyonya Trutenau diusir paksa oleh tentara Jepang Begitu Jepang diusir dan Indonesia merdeka Grand Hotel berubah menjadi aset negara Seorang PNS eselon 1 Kementerian Perhubungan bernama Rachim mulai mengelola hotel tersebut dan menamainya Hotel Merdeka 22 nbsp Hotel Merdeka Pada Desember 1948 kekuasaan Republik Indonesia di Yogyakarta berakhir karena telah diduduki Belanda Hotel Merdeka diserahkan kembali kepada N V Grand Hotel de Djokja dengan Nyonya Trutenau kembali sebagai manajernya Pada 27 Juni 1949 Belanda ditarik dari Yogyakarta dan Nyonya Trutenau memilih untuk tidak lagi tinggal di Yogyakarta Grand Hotel kembali dikelola oleh Kementerian Perhubungan Untuk melaksanakan kontrak pengelolaan Grand Hotel Rachim membentuk N V Honet Hotel Negara amp Tourisme dengan 3 investor Rachim Tjipto Roeslan dan Djody S H 22 Sengketa bermula ketika perusahaan milik keturunan Arab Indonesia Faradj Martak dan Ali Badjened N V Marba mengklaim kepemilikan hotel tersebut Pada 15 Agustus 1949 Departemen Perhubungan mengesahkan pendirian perseroan terbatas N V Marba untuk membeli seluruh saham N V Grand Hotel de Djokja sehingga Marba berhak mempertahankan hak milik atas hotel tersebut Pada saat yang sama N V Honet juga mengklaim bahwa Hotel Merdeka dikelola oleh N V Honet bukan Marba 22 Begitu Marba kaget melihat Hotel Merdeka sudah dijalankan oleh Honet A Loebis datang ke Hotel Merdeka pada 20 Agustus untuk mencabut nama Hotel Merdeka dan menggantinya menjadi Grand Hotel tetapi Honet menolak 22 Sengketa terus berlanjut hingga akhir Desember 1950 Pengadilan menetapkan bahwa N V Marba adalah pemilik sah Hotel Merdeka karena Kementerian Perhubungan mengaku telah menjual Hotel Merdeka kepada N V Marba Per tanggal 31 Desember 1950 nama hotel berubah menjadi Hotel Garuda 23 Hotel Garuda Natour Garuda Inna Garuda sunting N V Marba mengganti nama Hotel Merdeka menjadi Hotel Garuda per tanggal 31 Desember 1950 23 Baru tiga tahun berselang N V Marba memutuskan untuk menjual hotelnya ke Pemerintah Kota Yogyakarta karena telah bosan mengelola hotel Pemerintah membeli hotel tersebut senilai Rp3 5 juta Balai Kota kemudian dipindah ke area hotel 24 Pada tahun 1975 terbit Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1975 Peraturan tersebut memberikan perintah kepada PT Natour Persero untuk mengelola Hotel Garuda Namanya pun berubah menjadi Natour Garuda dan kelas hotel masih bintang dua 25 Pada tahun 1982 Natour ditugasi oleh pemerintah untuk merenovasi Hotel Garuda 26 Renovasi ini membutuhkan biaya sekitar sembilan miliar rupiah dan selesai pada akhir tahun 1984 Untuk menjaga nilai historis hotel bangunan sayap utara dan selatan tetap dipertahankan dengan bangunan pusat dibangun tujuh lantai di belakangnya Hotel Natour Garuda yang berstatus BUMN melakukan upacara percobaan dengan upacara agung grand opening pada tanggal 29 Juni 1985 Pada acara tersebut hotel secara resmi dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana IX 26 Pada tahun 1987 Hotel Natour Garuda secara resmi dinyatakan oleh pemerintah melalui Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi sebagai hotel bintang empat Bersama dengan pengembangan pariwisata di Indonesia khususnya di Yogyakarta PT Natour memperluas hotel dengan menambahkan jumlah kamar menjadi 240 kamar Perluasan hotel tersebut diresmikan oleh Paku Alam VIII pada 29 Juni 1991 27 nbsp Inna Garuda tahun 2012 Pada bulan Maret 2001 PT Natour yang telah bergabung dengan PT Hotel Indonesia International sehingga membentuk PT Hotel Indonesia Natour Persero memperkenalkan nama dagang Inna Dengan demikian hotel ini berubah namanya menjadi Inna Garuda 27 Grand Inna Malioboro sunting Pada tahun 2016 sebuah virtual holding BUMN hotel bernama Hotel Indonesia Group HIG dibentuk atas perintah Rini Soemarno Tujuan dari pembentukan holding tersebut adalah untuk mengkonsolidasikan hotel hotel BUMN dengan operator berbeda 28 Pada tanggal 15 Maret 2017 HIG meresmikan nama baru untuk Inna Garuda Grand Inna Malioboro 29 Pada tahun 2023 Grand Inna Malioboro ditutup karena mendapatkan renovasi untuk mendapatkan merek barunya Meru dan dinaikkan statusnya menjadi hotel berbintang lima 30 Referensi sunting a b Grand Hotel de Djocja Voorziening in een Behoefte de Expres 18 September 1912 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2023 07 24 Wright A ed 1909 Twentieth Century Impressions of Netherlands India London Lloyd s Greater Britain Publishing Company hlm 595 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 08 Diakses tanggal 2023 07 24 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Djokjasche Hotel plannen De Preanger Bode 27 Mei 1911 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2023 07 24 Gemengd De Locomotief 12 September 1911 hlm 5 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 15 Diakses tanggal 2023 07 24 Hotelwezen Bataviaasch nieuwsblad 30 Januari 1917 hlm 6 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 15 Diakses tanggal 2023 07 24 Verspreide berichten De nieuwe vorstenlanden 31 Januari 1917 hlm 2 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 15 Diakses tanggal 2023 07 24 Uitbreiding van de hotel trust Het nieuws van den dag voor Nederlandsch Indie 16 Juni 1921 hlm 3 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 15 Diakses tanggal 2023 07 24 N I Hotel Vereeniging PDF Sin Po 4 Juni 1924 hlm 2 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2023 07 15 Diakses tanggal 2023 07 24 Rahman Fadly 2016 Rijsttafel budaya kuliner di Indonesia masa kolonial 1870 1942 Jakarta Gramedia Pustaka Utama hlm 58 ISBN 978 602 03 3603 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan De ABHINI de bond van hotelhouders De Locomotief 21 Januari 1925 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Verbouwing Grand Hotel Algemeen handelsblad voor Nederlandsch Indie 10 April 1929 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Het bezoek van den Koning van Siam aan de Vorstenlanden Soerabaijasch handelsblad 13 September 1929 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Grand Hotel de Djokja Soerabaijasch handelsblad 22 Maret 1930 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Nieuws van Djocja Hotel uitbreiding Het nieuws van den dag voor Nederlandsch Indie 27 Juni 1930 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Hotelbedrijf Failiet N I Hotel Vereeniging zal faillissement aanvragen De Locomotief 29 Agustus 1932 hlm 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 15 Diakses tanggal 2023 07 24 Leiding Hotel Toegoe Algemeen handelsblad voor Nederlandsch Indie 7 September 1932 hlm 2 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 15 Diakses tanggal 2023 07 24 Charley Chaplin Soerabaijasch handelsblad 1 April 1932 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Siameesch Prinsenbezoek Algemeen handelsblad voor Nederlandsch Indie 22 Mei 1933 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 De Sultan van Deli te Semarang De locomotief 27 September 1934 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Vicky Baum naar Jogja De Locomotief 29 Maret 1935 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Dr Philips te Jogja De Locomotief 5 Maret 1938 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 a b c d De geschiedenis van een hotel Hotel Merdeka in Djokja werd weer Grand Hotel de Vrije Pers 29 Agustus 1950 hlm 3 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 a b Verende stuurwielen De Nieuwsgier 5 Januari 1951 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Jogja koopt het Hotel Garuda De Locomotief 5 Februari 1953 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Sejarah dan pembangunan pariwisata pos dan telekomunikasi Jakarta Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi RI 1990 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Artha A T Yogyakarta tempo doeloe sepanjang catatan pariwisata Bigraf Pub hlm 27 ISBN 9789798680502 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Yogyakarta Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi D I 2023 03 31 Hotel Inna Garuda Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 25 Diakses tanggal 2023 07 25 Audriene Dinda Hotel Indonesia Group jadi Embrio Holding BUMN Perhotelan ekonomi Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2023 07 24 Media Harian Jogja Digital Hotel di Sudut Malioboro Ini Pernah Disinggahi Charlie Chaplin dan Jadi Kantor Jenderal Sudirman Harianjogja com dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2023 07 24 Home Terkini News Top Terpopuler Nusantara Nasional Terkini Jogja Politik Peristiwa 2023 01 07 Grand Inna Malioboro tutup sementara untuk renovasi menuju brand bintang 5 Antara News Yogyakarta Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2023 07 24 Pranala luar suntingSitus web resmi Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Grand Inna Malioboro amp oldid 25022379