www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Anas Urbaningrum berita surat kabar buku cendekiawan JSTORDr H Anas Urbaningrum M Si lahir 15 Juli 1969 adalah seorang politikus asal Indonesia Ia merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara periode 2023 2028 1 dan Ketua Presidium Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia yang dideklarasikan pada 15 September 2013 Sebelumnya ia adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat dari 23 Mei 2010 hingga menyatakan berhenti pada 23 Februari 2013 2 Anas UrbaningrumKetua Umum Partai Demokrat ke 3Masa jabatan 24 Juli 2010 30 Maret 2013PendahuluHadi UtomoPenggantiSusilo Bambang YudhoyonoAnggota Dewan Perwakilan RakyatRepublik IndonesiaMasa jabatan 1 Oktober 2009 23 Juli 2010PenggantiMaimara TandoDaerah pemilihanJawa Timur VIAnggota Komisi Pemilihan UmumMasa jabatan 11 April 2001 8 Juni 2005Ketua KPUNazaruddin SjamsuddinInformasi pribadiLahir15 Juli 1969 umur 54 Ngaglik Srengat Blitar IndonesiaPartai politik PKNSuami istriAthiyyah LailaAnakAkmal Naseery Aqeela Nawal Fathina Aqeel Najih Enayat Aisara Najma WaleefaAlma materUniversitas Airlangga Universitas Indonesia Universitas Gadjah MadaPekerjaanPolitikusSitus webwww wbr suratdarianas wbr comPada kepengurusan DPP Partai Demokrat sebelumnya Anas menjabat Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah DPP Partai Demokrat Anas juga sempat menjadi Ketua Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat sebelum mengundurkan diri setelah terpilih menjadi ketua umum 3 Anas terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2009 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI Kota Blitar Kabupaten Blitar Kota Kediri Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung dengan meraih suara terbanyak Sejak terpilih menjadi ketua partai ia mengundurkan diri dari jabatannya di DPR Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 22 Februari 2013 Lahir di Desa Ngaglik Srengat Blitar Jawa Timur Anas menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di Kabupaten Blitar Setelah lulus dari SMA 1 Srengat ia masuk ke Universitas Airlangga Surabaya melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan PMDK pada 1987 Di kampus ini ia belajar di Jurusan Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik hingga lulus pada 1992 Anas melanjutkan pendidikannya di Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan meraih gelar master bidang ilmu politik pada 2000 Tesis pascasarjananya telah dibukukan dengan judul Islamo Demokrasi Pemikiran Nurcholish Madjid Republika 2004 Kini ia tengah merampungkan studi doktor ilmu politik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kiprah Anas di kancah politik dimulai di organisasi gerakan mahasiswa Ia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam HMI hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar HMI pada kongres yang diadakan di Yogyakarta pada 1997 Dalam perannya sebagai ketua organisasi mahasiswa terbesar itulah Anas berada di tengah pusaran perubahan politik pada Reformasi 1998 Pada era itu pula ia menjadi anggota Tim Revisi Undang Undang Politik atau Tim Tujuh yang menjadi salah satu tuntutan Reformasi Pada pemilihan umum demokratis pertama tahun 1999 Anas menjadi anggota Tim Seleksi Partai Politik atau Tim Sebelas yang bertugas memverifikasi kelayakan partai politik untuk ikut dalam pemilu Selanjutnya ia menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum periode 2001 2005 yang mengawal pelaksanaan pemilu 2004 Setelah mengundurkan diri dari KPU Anas bergabung dengan Partai Demokrat sejak 2005 sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah Pada 22 Februari 2013 Komisi Pemberantasan Korupsi KPK menetapkan Anas sebagai tersangka atas atas dugaan gratifikasi dalam proyek Hambalang Keesokan harinya pada 23 Februari 2013 Anas menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dalam sebuah pidato yang disampaikan di Kantor DPP Partai Demokrat Jakarta Daftar isi 1 Pengalaman 2 Masa Reformasi 1998 dan Transisi Politik 3 Menjadi Anggota Komisi Pemilihan Umum 4 Menjadi Anggota DPR RI 5 Terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat 6 Mendongkel Anas Lewat Survei 7 Kasus Korupsi dan Pencucian Uang 8 Kehidupan pribadi 9 Penghargaan 10 Publikasi 11 Referensi 12 Lihat pula 13 Pranala luarPengalaman SuntingKetua Umum DPP Partai Demokrat 2010 2013 Anggota Presidium Korps Alumni HMI 2012 2015 Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Indonesia PPI 2013 SekarangMasa Reformasi 1998 dan Transisi Politik SuntingAnas ditunjuk untuk menjadi anggota tim revisi undang undang politik atau yang dikemal dengan nama Tim Tujuh Tim ini dipimpin oleh Ryaas Rasyid dengan anggota lainnya adalah Afan Gaffar alm Andi Mallarangeng Djohermansyah Djohan Luthfi Mutty dan Ramlan Surbakti Tim ini mengasilkan rancangan paket undang undang pemilu yang akhirnya disahkan oleh DPR RI menjadi UU No 2 1999 tentang Partai Politik UU No 3 1999 tentang Pemilhan Umum dan UU No 4 1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR DPR dan DPRD Dalam mempersiapkan pemilu demokratis pertama pada tahun 1999 pemerintah membentuk Panitia Persiapan Pembentukan Komisi Pemilihan Umum pada 3 Februari 1999 yang dikenal dengan nama Tim Sebelas Tugas tim ini adalah memverifikasi pemenuhan syarat administratif partai dalam untuk mengkuti pemilu Anas dipilih menjad anggota tim yang dipimpin oleh Nurcholish Madjid alm Anggota lainnya adalah Adi Andojo Sutjipto Adnan Buyung Nasution alm Afan Gaffar alm Andi Mallarangeng Eep Saefulloh Fatah Kastorius Sinaga Miriam Budiardjo alm Mulyana W Kusumah alm dan Rama Pratama Setelah melalui proses verifikasi Tim ini mengumumkan 48 partai yang berhak mengikuti pemilu 1999 Menjadi Anggota Komisi Pemilihan Umum SuntingAnas dilantik menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum KPU pada periode 2000 2007 oleh Presiden Abdurrahman Wahid alm pada 24 April 2001 Anas menjadi anggota KPU bersama dengan Chusnul Mar iyah Daan Dimara Hamid Awaluddin Imam Prasodjo F X Mudji Sutrisno Mulyana W Kusumah alm Nazaruddin Syamsuddin Ramlan Surbakti Rusadi Kantaprawira dan Valina Singka Subekti Para anggota KPU tersebut kemudian memilih Nazaruddin Syamsuddin sebagai ketua Tugas besar KPU periode ini adalah melaksanakan pemilihan presiden secara langsung yang pertama dalam sejarah yang merupakan salah satu tonggak penting demokratisasi di Indonesia Anas mengundurkan diri dari KPU pada 8 Juni 2005 Menjadi Anggota DPR RI SuntingAnas terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2009 dari daerah pemilihan Jawa Timur VII yang meliputi Kota Blitar Kabupaten Blitar Kota Kediri Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung dengan meraih suara terbanyak yaitu 178 381 suara melebihi angka Bilangan Pembagi Pemilih BPP sebesar 177 374 suara Pada 1 Oktober 2009 Anas ditunjuk menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI Tugas berat yang berhasil dijalankannya dengan baik adalah menjaga kesolidan seluruh anggota Fraksi Partai Demokrat dalam voting Kasus Bank Century Menyusul pemilihannya sebagai ketua umum partai pada 23 Juli 2010 Anas mengundurkan diri dari DPR Terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat SuntingSebagai partai pemenang pemilu 2009 kongres ke 2 Partai Demokrat di Bandung pada 20 23 Mei 2010 menjadi peristiwa penting dalam politik Indonesia Anas mendeklarasikan pencalonannya di Jakarta pada 15 April 2010 Dalam pidato deklarasinya Anas menegaskan bahwa kesiapan dirinya bukanlah untuk bersaing apalagi bertanding Pencalonanya bukan untuk memburu jabatan Menurut Anas kongres adalah sebuah kompetisi rutin dan penuh persahabatan antar sesama saudara Semua kandidat adalah kader kader terbaik partai Demokrat dan sahabat seperjuangan kata Anas Dalam deklarasi itu Anas menyatakan akan mengusung agenda institusionalisasi partai Artinya bagaimana mentransformasi pemikiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY sebagai figur penting dan sentral dalam Partai Demokrat menjadi institusi partai yang kuat Agenda lainnya adalah stabilisasi internal kaderisasi yang baik bermutu dan sistematis desentralisasi pengelolaan partai secara terukur pembangunan budaya politik yang bersih cerdas santun sebagai karakter partai serta manajemen logistik yang kuat dan akuntabel Pemikiran politik Anas selanjutnya dituangkan dalam pidato kebudayaan Membangun Budaya Demokrasi yang diselenggarakan di Jakarta pada 16 Mei 2010 Pidato ini dilakukan untuk melanjutkan tradisi berwacana yang sudah lama dijalankan oleh para founding fathers bangsa ini seperti Bung Karno Bung Hatta Sjahrir para pemikir seperti Tan Malaka Soedjatmoko dan bahkan Kartini yang menuangkan pemikirannya melalui tulisan Dalam pidato tersebut Anas menjelaskan bahwa politik uang patronase sub nasionalisme dominannya ascribed status meritokrasi yang lemah dan zero sum game merupakan tantangan terbesar dalam membangun budaya demokrasi Anas menempatkan meritokrasi sebagai agenda terpenting dalam membangun budaya demokrasi yang harus dijaga dari polusi politik uang Meritokrasi juga akan membuahkan sejumlah pemimpin yang kompeten dan tidak akan melahirkan orang kuat yang melampaui sistem dan institusi sehingga check and balance dapat berlangsung secara efektif Dalam rangkaian persiapan kongres Anas meluncurkan buku Revolusi Sunyi di Aula Harian Pikiran Rakyat Bandung Buku ini mengungkap kiat kiat sukses Partai Demokrat dan SBY memenangkan pemilu 2009 Anas mengungkapkan ketelatenan Partai Demokrat melakukan survei pasar yang dilakukan secara periodik dengan melibatkan semua elemen partai Buku Revolusi Sunyi mengulas kesaksian bagaimana sebuah parpol bekerja keras menghadapi pemilu tanpa melakukan publikasi yang gaduh Kompetisi di kongres berlangsung ketat dengan tiga kandidat kuat Anas Andi Mallarangeng yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga RI dan Marzuki Alie Ketua DPR RI yang baru saja mendeklarasikan pencalonannya sehari sebelum kongres dimulai Dalam pemungutan suara putaran pertama Anas unggul 236 suara dari Marzuki Alie 209 suara dan Andi Mallarangeng 82 suara Karena tidak ada kandidat yang memperoleh suara lebih dari 50 persen pemungutan suara putara kedua dilakukan Menjelang putaran kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi pernyataan agar perwakilan DPD dan DPC memilih ketua umum Partai Demokrat sesuai dengan hati nurani yang mengindikasikan berjalannya demokrasi internal di partai terbesar ini Pada putaran kedua Anas unggul dengan perolehan 280 suara Marzuki Alie memperoleh 248 suara sementara dua suara dinyatakan tidak sah Pemilihan ini membuat Anas menjadi salah seorang ketua umum partai politik termuda di Indonesia Menanggapi hasil pemungutan suara tersebut Anas mengatakan Anda lihat sendiri saya menang dalam pemilihan yang demokratis Ini bukti selain Partai Demokrat adalah partai yang mengutamakan demokrasi Pak SBY juga demokrat sejati karena tidak pernah ikut campur pemilihan termasuk mendukung salah satu calon Pada 17 Oktober 2010 Anas melantik pengurus pleno DPP Partai Demokrat yang berjumlah 2 000 orang pada saat peringatan ulang tahun partai tersebut di Jakarta Mendongkel Anas Lewat Survei SuntingSejak kasus korupsi Wisma Atlet di Palembang terkuak oleh KPK nama Anas disebut sebut oleh Nazaruddin sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam kasus Hambalang Anas juga disebut sebut oleh Nazar sebagai pengendali Permai Group sebuah holding perusahaan yang ikut dalam tender tender proyek APBN Dalam vonis terhadap Nazaruddin dalam kasus Wisma Atlet majelis hakim tetap yakin bahwa pengendali Permai Group adalah Nazaruddin dan Neneng Sri Wahyuni istri Nazar 4 Nazar divonis 4 tahun 10 bulan penjara atas dakwaan suap dalam kasus Wisma Atlet Akibat nyanyian Nazaruddin tersebut sejumlah kalangan internal Partai Demokrat tak henti hentinya menggoyang kedudukan Anas Sejumlah manuver pernyataan di media bahkan forum resmi partai seperti Rapat Koordinasi Nasional Rakornas dan Silaturrahmi Nasional Silatnas digunakan untuk mendongkel Anas dari kursi ketua umum Namun semua itu belum berhasil Puncaknya pada 3 Februari 2013 lembaga survei Saiful Mujani Research amp Consulting merilis hasil jajak pendapat yang menyimpulkan anjloknya elektabilitas Demokrat hingga 8 persen 5 Rilis survei ini langsung direspon oleh Sekretaris Dewan Pembina yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Jero Wacik yang mengadakan jumpa pers di kediaman pribadinya pada hari yang sama dan meminta Presiden SBY selaku Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi turun tangan menyelematkan partai dari turunnya elektabilitas tersebut 6 Permintaan Wacik tersebut diikuti oleh sejumlah petinggi Demokrat lainnya Anggota Dewan Pembina yang juga Menteri Koperasi dan UKM RI Syarief Hasan juga menyatakan hal yang sama Menurut Syarief Ini adalah pesan SOS untuk Pak SBY untuk menyelamatkan Demokrat Jika tidak bisa bisa Demokrat tidak lolos parliamentary threshold 7 Bak gayung bersambut pada 4 Februari 2013 dalam konferensi pers di Jeddah Arab Saudi Presiden SBY menyatakan akan meminta petunjuk Yang Maha Kuasa 8 Menurut Yudhoyono ia diminta turun tangan bukan semata mata karena dirinya adalah Dewan Pembina namun lebih karena ia adalah penggagas dan pendiri partai SBY meminta publik sabar karena ia akan beribadah umrah dan dalam ibadah itu ia akan meminta kepada Allah Saya akan menyampaikan respon nanti di Madinah Kairo atau mungkin nanti ketika tiba di tanah air kata mantan Pangdam Sriwijaya tersebut Kasus Korupsi dan Pencucian Uang SuntingAnas Urbaningrim adalah terpidana kasus korupsi dan pencucian uang proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional P3SON Hambalang dan proyek proyek lainnya kurun waktu 2010 2012 9 Anas terbukti melanggar Pasal 12 huruf a UU Tipikor jo Pasal 64 KUHP pasal 3 UU No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang serta Pasal 3 ayat 1 huruf c UU No 15 Tahun 2002 jo UU No 25 Tahun 2003 Kronologi Tahun 2011 mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin menyatakan Anas terlibat korupsi wisma atlet di Hambalang Bukit Jonggol Februari 2013 KPK menetapkan Anas sebagai tersangka September 2014 Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta memvonis 8 tahun penjara kepada Anas Selain itu Anas diwajibkan membayar denda Rp 300 juta subsider kurungan selama tiga bulah dan hakim juga memerintahkan jaksa menyita tanah di Pondok Ali Ma sum Krapyak Yogyakarta Tanah seluas 7 870 meter persegi itu disebut merupakan hasil korupsi yang dilakukan Anas Vonis ini lebih ringan dibandingkan tuntutan jaksa KPK agar Anas divonis 15 tahun penjara dan membayar uang pengganti sebesar Rp 94 miliar dan 5 2 juta dollar AS Atas putusan ini Anas menyatakan banding Februari 2015 Majelis hakim banding memutus hukuman Anas menjadi 7 tahun penjara atau turun 1 tahun dibandingkan vonis sebelumnya dan denda sebesar Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan Aset tanah di Krapyak dikembalikan ke pesantren yang dipimpin oleh mertuanya Attabik Ali untuk kepentingan santri Atas putusan ini Anas mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung Juni 2015 Majelis hakim kasasi yang dipimpin oleh Artidjo Alkostar menjatuhkan vonis 14 tahun penjara ditambah kewajiban membayar denda sebesar Rp 5 miliar subsider satu tahun dan empat bulan kurungan Hakim Agung Krisna Harahap menjelaskan Anas juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 57 592 330 580 kepada negara dan pencabutan hak politik Anas Anas menyatakan keberatan atas vonis ini Juli 2018 Anas mengajukan Peninjauan Kembali September 2020 Mahkamah Agung mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan Anas dan Majelis Hakim PK memutuskan untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Anas Urbaningrum dengan pidana penjara selama 8 tahun ditambah dengan pidana denda sebanyak Rp 300 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan kurungan selama tiga bulan 10 Kehidupan pribadi SuntingOlahraga merupakan salah satu hobi Anas selain membaca Anas gemar bermain voli bulu tangkis dan sepak bola Hampir tidak pernah ia melewatkan kesempatan menonton langsung pertandingan Tim Nasional Indonesia Ia pernah mengatakan bahwa sewaktu menjadi wartawan di Surabaya penugasan favoritnya adalah meliput pertandingan sepak bola Kini Anas kerap diundang menjadi komentator pertandingan sepak bola nasional dan internasional di televisi Anas memilih Manchester United FC Barcelona dan AC Milan sebagai tim sepak bola favoritnya di kancah internasional Di tanah air tim sepak bola pujaan Anas selain Timnas Garuda adalah PSBI Blitar Anas menikah dengan Athiyyah Laila Attabik Tia Anas dan Tia pertama kali bertemu karena diperkenalkan teman teman di HMI Yogyakarta Menurut Tia dia dan Anas tidak pernah berpacaran Masa perkenalannya pun sangat singkat hanya empat bulan Tia dan Anas hanya bertemu tiga kali dan bicara lewat telepon empat kali Menurut Tia Saat dia melamar saya pun sudah merasa klik dengannya Dalam sebuah wawancara Ryaas Sayid mengenang permintaan Anas agar ia menjadi juru bicara untuk melamar kepada orang tua Tia K H Attabik Ali di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta Bersama Andi Mallarangeng dan Affan Gaffar alm berangkatlah Ryaas ke Yogyakarta Anas dan Tia menikah pada 10 Oktober 1999 di Yogyakarta Saat ini Anas dan Tia tinggal di Duren Sawit Jakarta Timur bersama keempat anak mereka Akmal Naseery lahir 2000 Aqeela Nawal Fathina lahir 2001 Aqeel Najih Enayat lahir 2003 dan Aisara Najma Waleefa lahir 2005 Penghargaan SuntingBintang Jasa Utama dari Presiden RI 1999Publikasi SuntingRevolusi Sunyi Mengapa Partai Demokrat dan dan SBY Menang Pemilu 2009 Jakarta Teraju 2010 Bukan Sekadar Presiden Jakarta Hikmah 2009 Takdir Demokrasi Politik untuk Kesejahteraan Rakyat Jakarta Teraju 2009 Menjemput Pemilu 2009 Jakarta Yayasan Politika 2008 Melamar Demokrasi Dinamika Pemilu Indonesia Jakarta Republika 2004 Islamo demokrasi Pemikiran Nurcholish Madjid Jakarta Republika 2004 Pemilu Orang Biasa Publik Bertanya Anas Menjawab Jakarta Republika 2004 Ranjau Ranjau Reformasi Potret Konflik Politik Pasca Kejatuhan Soeharto Jakarta Raja Grafindo Persada 1999 Jangan Mati Reformasi Jakarta Yayasan Cita Mandiri Indonesia 1999 Menuju Masyarakat Madani Pilar dan Agenda Pembaruan Jakarta Yarsif Watampone 1997 Referensi Sunting Indonesia C N N Anas Urbaningrum Resmi Jadi Ketua Umum PKN Secara Aklamasi nasional Diakses tanggal 2023 07 17 Kompas Anas mundur sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Berita Terkini Tentang Politik SINDOnews www sindonews com Diakses tanggal 2023 07 12 Suara Pembaruan Majelis hakim tetap yakini Nazaruddin mengontrol Permai Grup Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 24 Diakses tanggal 2013 06 05 Viva News Survei SMRC politisi Demokrat palind dipersepsi korupsi Merdeka Suara Demokrat jeblok SBY diminta turun tangan Syarief Hasan SBY harus turun tangan selamatkan Demokrat pranala nonaktif permanen Detik News Diminta selamatkan Partai Demokrat SBY minta petunjuk yang kuasa https m cnnindonesia com nasional 20150617192144 12 60689 hak politik dicabut anas tantang cabut hak warga negara https nasional kompas com read 2020 10 01 16472121 hukuman didiskon ma ini perjalanan vonis kasus anas urbaningrum page 1Lihat pula SuntingPerhimpunan Pergerakan IndonesiaPranala luar Sunting Indonesia Tokoh Indonesia Anas Urbaningrum Diarsipkan 2014 01 14 di Wayback Machine Indonesia Kompas Kasus hukum Anas Urbaningrum Indonesia Lensa Indonesia Anas Urbaningrum sudah berakhir tinggal tunggu waktuJabatan partai politikDidahului oleh Hadi Utomo Ketua Umum Partai Demokrat23 Mei 2010 23 Februari 2013 Diteruskan oleh Susilo Bambang Yudhoyono Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Anas Urbaningrum amp oldid 23861587