www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini kemungkinan ditulis dari sudut pandang penggemar dan bukan sudut pandang netral Mohon rapikan untuk menghasilkan standar kualitas yang lebih tinggi dan untuk membuat pemakaian nada yang netral Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber W S Rendra berita surat kabar buku cendekiawan JSTORDr H C Willibrordus Surendra Broto Narendra S S M A 7 November 1935 6 Agustus 2009 atau dikenal sebagai W S Rendra adalah penyair dramawan pemeran dan sutradara teater berkebangsaan Indonesia W S RendraLahirWillibrordus Surendra Broto Narendra 1935 11 07 7 November 1935Solo Hindia BelandaMeninggal6 Agustus 2009 2009 08 06 umur 73 Depok Jawa BaratPekerjaanpenulis pemeran dan sutradara teaterBahasaIndonesiaKebangsaanIndonesiaPendidikansastra Inggris Universitas Gadjah Mada American Academy of Dramatic ArtsPeriodeAngkatan 50 1952 2009 Genrepuisi drama terjemahanTemapolitik cinta alam dllAliran sastraSimbolisme masa awal RealismeKarya terkenalBlues untuk BonniePenghargaanAnugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia 1970 S E A Write Award 1996 dllPasanganSunarti Suwandi Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat Ken ZuraidaAnakTheodorus Setya Nugraha Andreas Wahyu Wahyana Daniel Seta Samuel Musa Clara Sinta Yonas Salya Sarah Drupadi Naomi Srikandi Rachel Saraswati Isaias Sadewa Maryam SuprabaKerabatRaden Cyprianus Sugeng BrotoatmodjoRaden Ayu Catharina Ismadillah orang tua Adi Kurdi adik ipar Sejak muda dia menulis puisi skenario drama cerpen dan esai sastra di berbagai media massa 1 Dia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gajah Mada dan dari perguruan tinggi itu Rendra menerima gelar Doktor Honoris Causa 2 Penyair yang kerap dijuluki sebagai Burung Merak 3 ini pada tahun 1967 mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta Melalui Bengkel Teater itu Rendra melahirkan banyak seniman antara lain Sitok Srengenge Radhar Panca Dahana Adi Kurdi dan lain lain Ketika kelompok teaternya kocar kacir karena tekanan politik ia memindahkan Bengkel Teater ke Depok Oktober 1985 4 Daftar isi 1 Kehidupan Pribadi 2 Pendidikan 3 Karier 3 1 Karier sastrawan 4 Filmografi 4 1 Film 5 Bengkel Teater dan Bengkel Teater Rendra 6 Penelitian tentang karya Rendra 7 Penghargaan 8 Kontroversi pernikahan masuk Islam dan julukan Burung Merak 9 Beberapa karya 9 1 Drama 9 2 Kumpulan sajak puisi 10 Referensi 11 Pranala luarKehidupan Pribadi SuntingRendra adalah anak dari pasangan R Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah Ayahnya adalah seorang guru bahasa Indonesia dan bahasa Jawa pada sekolah Katolik Solo di samping sebagai dramawan tradisional sedangkan ibunya adalah penari srimpi di Keraton Surakarta Hadiningrat Masa kecil hingga remaja Rendra dihabiskannya di kota kelahirannya Pernikahan Rendra dengan Sunarti Suwandi dan Sitoresmi Prabuningrat berakhir dengan perceraian dan terakhir ia menikahi Ken Zuraida yang juga seniman teater Dari ketiga istrinya Rendra dikaruniai sebelas orang anak Pendidikan SuntingTK Marsudirini Yayasan Kanisius SD s d SMA Katolik SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo tamat pada tahun 1955 Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada Yogyakarta Mendapat beasiswa American Academy of Dramatic Arts 1964 1967 Karier SuntingKarier sastrawan Sunting Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi cerita pendek dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya Bukan hanya menulis ternyata ia juga piawai di atas panggung Ia mementaskan beberapa dramanya dan tampil sebagai pembaca puisi yang berbakat Ia pertama kali memublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah Siasat Setelah itu puisi puisinya pun menghiasi berbagai majalah pada saat itu seperti Kisah Seni Basis Konfrontasi dan Siasat Baru Hal itu terus berlanjut seperti terlihat dalam majalah majalah pada dekade selanjutnya terutama majalah tahun 60 an dan 70 an Kaki Palsu adalah drama pertamanya dipentaskan ketika SMP dan Orang orang di Tikungan Jalan adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta Pada saat itu ia sudah duduk di SMA Penghargaan itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya Prof A Teeuw di dalam bukunya Sastra Indonesia Modern II 1989 berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan 45 Angkatan 60 an atau Angkatan 70 an Dari karya karyanya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian dan kebebasan sendiri 5 Karya karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri tetapi juga di luar negeri Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing di antaranya bahasa Inggris Belanda Jerman Jepang dan India Ia juga aktif mengikuti festival festival di luar negeri di antaranya The Rotterdam International Poetry Festival 1971 dan 1979 The Valmiki International Poetry Festival New Delhi 1985 Berliner Horizonte Festival Berlin 1985 The First New York Festival Of the Arts 1988 Spoleto Festival Melbourne Vagarth World Poetry Festival Bhopal 1989 World Poetry Festival Kuala Lumpur 1992 dan Tokyo Festival 1995 Filmografi SuntingFilm Sunting Tahun Judul Peran Keterangan1972 Cintaku Jauh di Pulau Bondan1977 Terminal Cinta Joki TobingYang Muda yang Bercinta SonyAl Kautsar Saiful Bachri2007 Lari dari Blora Simbah2008 Kantata Takwa Film dokumenterBengkel Teater dan Bengkel Teater Rendra Sunting nbsp Rendra di halam Bengkel Teater Pada tahun 1967 sepulang dari Amerika Serikat ia mendirikan Bengkel Teater yang sangat terkenal di Indonesia dan memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah air Namun sejak 1977 ia mendapat kesulitan untuk tampil di muka publik baik untuk mempertunjukkan karya dramanya maupun membacakan puisinya Kelompok teaternya pun tak pelak sukar bertahan Untuk menanggulangi ekonominya Rendra hijrah ke Jakarta lalu pindah ke Depok Pada 1985 Rendra mendirikan Bengkel Teater Rendra yang masih berdiri sampai sekarang dan menjadi basis bagi kegiatan keseniannya Bengkel teater ini berdiri di atas lahan sekitar 3 hektar yang terdiri dari bangunan tempat tinggal Rendra dan keluarga serta bangunan sanggar untuk latihan drama dan tari Di lahan tersebut tumbuh berbagai jenis tanaman yang dirawat secara asri sebagian besar berupa tanaman keras dan pohon buah yang sudah ada sejak lahan tersebut dibeli juga ditanami baru oleh Rendra sendiri serta pemberian teman temannya Puluhan jenis pohon antara lain jati mahoni eboni bambu turi mangga rambutan jengkol tanjung singkong dan lain lain Penelitian tentang karya Rendra SuntingProfesor Harry Aveling seorang pakar sastra dari Australia yang besar perhatiannya terhadap kesusastraan Indonesia telah membicarakan dan menerjemahkan beberapa bagian puisi Rendra dalam tulisannya yang berjudul A Thematic History of Indonesian Poetry 1920 to 1974 Karya Rendra juga dibicarakan oleh seorang pakar sastra dari Jerman bernama Profesor Rainer Carle dalam bentuk disertasi yang berjudul Rendras Gedichtsammlungen 1957 1972 Ein Beitrag Zur Kenntnis der Zeitgenossichen Indonesischen Literatur Verlag von Dietrich Reimer in Berlin Hamburg 1977 Penghargaan SuntingHadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta 1954 Hadiah Sastra Nasional BMKN 1956 Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia 1970 Hadiah Akademi Jakarta 1975 Hadiah Yayasan Buku Utama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1976 Penghargaan Adam Malik 1989 The S E A Write Award 1996 Penghargaan Achmad Bakri 2006 Kontroversi pernikahan masuk Islam dan julukan Burung Merak SuntingBaru pada usia 24 tahun ia menemukan cinta pertama pada diri Sunarti Suwandi Dari wanita yang dinikahinya pada 31 Maret 1959 itu Rendra mendapat lima anak Theodorus Setya Nugraha Andreas Wahyu Wahyana Daniel Seta Samuel Musa dan Clara Sinta Romantisme percintaan mereka memberi inspirasi Rendra sehingga lahir beberapa puisi yang kemudian diterbitkan dalam satu buku Empat Kumpulan Sajak Pada tahun 1971 Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat ditemani oleh kakaknya R A Laksmi Prabuningrat keduanya adalah putri darah biru Keraton Yogyakarta mengutarakan keinginannya untuk menjadi murid Rendra dan bergabung dengan Bengkel Teater Tak lama kemudian Rendra melamar Sito untuk menjadi istri kedua dan Sito menerimanya Peristiwa itu tak pelak lagi mengundang berbagai komentar sinis seperti mengenai masuknya Rendra menjadi Islam hanya untuk poligami Tapi alasan yang lebih prinsipil bagi Rendra karena Islam bisa menjawab persoalan pokok yang terus menghantuinya selama ini yakni kemerdekaan individual sepenuhnya Saya bisa langsung beribadah kepada Allah tanpa memerlukan pertolongan orang lain Sehingga saya merasa hak individu saya dihargai katanya sambil mengutip ayat Quran yang menyatakan bahwa Allah lebih dekat dari urat leher seseorang Dari Sitoresmi ia mendapatkan empat anak Yonas Salya Sarah Drupadi Naomi Srikandi dan Rachel Saraswati Sang Burung Merak kembali mengibaskan keindahan sayapnya dengan mempersunting Ken Zuraida istri ke 3 yang memberinya dua anak yaitu Isaias Sadewa dan Maryam Supraba Tapi pernikahan itu harus dibayar mahal karena tak lama sesudah kelahiran Maryam Rendra diceraikan Sitoresmi pada 1979 dan Sunarti pada tahun 1981 Sejak tahun 1977 ketika ia sedang menyelesaikan film garapan Sjumanjaya Yang Muda Yang Bercinta ia dicekal pemerintah Orde Baru Semua penampilan di muka publik dilarang Ia menerbitkan buku drama untuk remaja berjudul Seni Drama untuk Remaja dengan nama Wahyu Sulaiman Tetapi di dalam berkarya ia menyederhanakan namanya menjadi Rendra saja sejak 1975 Beberapa karya SuntingDrama Sunting Orang orang di Tikungan Jalan 1954 Bib Bob Rambate Rate Rata Teater Mini Kata 1967 SEKDA 1977 Selamatan Anak Cucu Sulaiman dimainkan 6 kali Mastodon dan Burung Kondor 1972 Hamlet terjemahan dari karya William Shakespeare dengan judul yang sama dimainkan dua kali Macbeth terjemahan dari karya William Shakespeare dengan judul yang sama Oedipus Sang Raja terjemahan dari karya Sophokles aslinya berjudul Oedipus Rex Lysistrata terjemahan Odipus di Kolonus Odipus Mangkat terjemahan dari karya Sophokles Antigone terjemahan dari karya Sophokles Kasidah Barzanji dimainkan 2 kali Lingkaran Kapur Putih Panembahan Reso 1986 Kisah Perjuangan Suku Naga dimainkan 2 kali Shalawat Barzanji SobratKumpulan sajak puisi Sunting Ballada Orang orang Tercinta Kumpulan sajak Blues untuk Bonnie Empat Kumpulan Sajak Sajak sajak Sepatu Tua Mencari Bapak Perjalanan Bu Aminah Nyanyian Orang Urakan Pamphleten van een Dichter Potret Pembangunan Dalam Puisi Disebabkan oleh Angin Orang Orang Rangkasbitung Rendra Ballads and Blues Poem State of Emergency Do a untuk Anak Cucu Perempuan yang Tergusur Sajak Sebatang Lisong Nyanyian AngsaReferensi Sunting Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 02 21 Diakses tanggal 2012 02 24 http www ugm ac id id berita 189 ws rendra akan dikukuhkan sebagai doktor honoris causa hc dari ugm http www life viva co id news read 81017 mengapa ws rendra dijuluki si burung merak Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 05 09 Diakses tanggal 2005 06 27 Pranala luar Sunting Indonesia W S Rendra di situs web Tokoh Indonesia Diarsipkan 2007 05 09 di Wayback Machine Indonesia W S Rendra di situs web Pusat Bahasa pranala nonaktif permanen Indonesia kontroversi pernikahan masuk Islam dan julukan Si Burung Merak Diarsipkan 2008 01 24 di Wayback Machine Indonesia Kumpulan Puisi W S Rendra Diarsipkan 2012 02 21 di Wayback Machine Indonesia Sajak Sebatang Lisong ITB 1977 Diarsipkan 2009 08 12 di Wayback Machine Sajak mata mata Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title W S Rendra amp oldid 23314105