www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional Bruselosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dalam genus Brucella Penyakit ini dapat diderita oleh manusia dan hewan serta bersifat zoonotik Bakteri menular dari hewan ke manusia melalui konsumsi susu yang belum dipasteurisasi atau daging hewan yang terinfeksi yang belum matang serta melalui kontak dengan sekresi hewan 1 Bruselosis ditandai dengan demam yang naik turun Orang orang yang paling berisiko tinggi mendapat penyakit ini ialah pekerja di perusahaan susu pekerja di rumah potong hewan penggunting bulu domba dan penyamak kulit BruselosisPembengkakan akibat higroma pada persendian kaki depan sapi yang merupakan tanda klinis bruselosisInformasi umumNama lainDemam Malta demam Mediterania demam undulan penyakit BangSpesialisasiPenyakit infeksiPenderitamanusia hewanPenyebabbakteri Brucella spp Faktor risikokonsumsi susu dan produk hewan mentah pekerja rumah potong hewan pencukur rambut domba pemburu hewanAspek klinisGejala dan tandamanusia demam naik turun berkeringat nyeri sendi dan otot hewan keguguran dan orkitisKomplikasiradang sendi meningitis endokarditis gangguan sarafDiagnosiskultur bakteri uji serologis RBT uji cincin susu ELISA PCRPengobatanantibiotik Brucella merupakan bakteri kelompok Gram negatif bersifat nonmotil tidak membentuk spora dan berbentuk batang dengan sudut bulat kokobasil Mereka hidup sebagai parasit intraselular fakultatif dan menyebabkan penyakit kronis yang biasanya bertahan seumur hidup Empat spesies Brucella diketahui menginfeksi manusia yaitu B abortus B melitensis B canis dan B suis Brucella abortus umumnya menyebabkan penyakit pada sapi Brucella melitensis merupakan spesies yang paling ganas dan invasif biasanya menginfeksi kambing dan kadang kadang domba Brucella canis menyerang anjing Brucella suis memiliki virulensi menengah dan terutama menginfeksi babi Gejala klinis yang ditimbulkan meliputi keringat yang banyak serta nyeri sendi dan nyeri otot Bruselosis telah dikenal pada hewan dan manusia sejak abad ke 20 Daftar isi 1 Tanda dan gejala 2 Penyebab 3 Diagnosis 4 Pengobatan 5 Prognosis 6 Epidemiologi 6 1 Eropa 6 1 1 Malta 6 1 2 Republik Irlandia 6 2 Amerika Utara Tengah dan Selatan 6 2 1 Amerika Serikat 6 2 2 Argentina 6 2 3 Kanada 6 3 Asia Australia dan Oseania 6 3 1 Indonesia 6 3 2 Australia 6 3 3 Selandia Baru 7 Sejarah 7 1 Perang biologis 8 Infeksi pada hewan 8 1 Sapi 8 2 Anjing 8 3 Satwa liar akuatik 8 4 Satwa liar darat 9 Efek pada pemburu 10 Referensi 11 Bacaan lanjutan 12 Pranala luarTanda dan gejala sunting nbsp Grafik pranala nonaktif permanen kasus bruselosis pada manusia di Amerika Serikat dari tahun 1993 2010 yang disurvei oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS melalui Sistem Surveilans Penyakit Nasional 2 Gejala klinis bruselosis berupa demam yang dapat disertai nyeri otot dan berkeringat pada malam hari Durasi penyakit dapat bervariasi dari beberapa minggu hingga beberapa bulan atau bahkan bertahun tahun Pada tahap pertama penyakit terjadi bakteremia yang mengarah pada demam undulan berkala Gejala klinis di antaranya berkeringat sering kali berbau busuk atau berjamur kadang kadang disamakan dengan jerami basah serta artralgia nyeri sendi dan mialgia nyeri otot yang berpindah Pemeriksaan darah menunjukkan penurunan jumlah sel darah putih dan sel darah merah serta peningkatan enzim hati seperti SGOT dan ALT Selain itu darah penderitanya juga menunjukkan reaksi positif terhadap uji RBT dan Huddleston Gejala gastrointestinal terjadi pada 70 kasus termasuk mual muntah penurunan nafsu makan penurunan berat badan sakit perut sembelit diare pembesaran hati peradangan hati abses hati dan pembesaran limpa Penyakit ini setidaknya di Portugal Israel Suriah dan Yordania dikenal sebagai demam Malta Selama demam melitokoksemia adanya bakteri brusela dalam darah biasanya dibuktikan dengan kultur darah dalam medium triptosa atau medium Albini Jika tidak diobati penyakit ini dapat menjadi sumber fokalisasi atau menjadi kronis Fokalisasi bruselosis biasanya terjadi pada tulang dan persendian juga terjadi osteomielitis atau spondilodiskitis pada tulang belakang lumbal disertai dengan sakroiliitis yang merupakan karakter khas penyakit ini Orkitis juga sering terjadi pada penderita laki laki Konsekuensi dari infeksi Brucella sangat bervariasi di antaranya radang sendi spondilitis trombositopenia meningitis uveitis neuritis optik endokarditis dan berbagai gangguan saraf yang secara kolektif dikenal sebagai neurobruselosis Penyebab sunting nbsp Granuloma dan nekrosis di hati tikus belanda yang terinfeksi Brucella suis Bruselosis disebabkan oleh bakteri dalam genus Brucella Sejumlah spesies Brucella telah diidentifikasi dan masing masing memiliki kecenderungan untuk menginfeksi jenis hewan tertentu B abortus sapi B canis anjing B ceti lumba lumba porpois paus B inopinata tidak diketahui B melitensis kambing domba B microti vole biasa B neotomae tikus kayu gurun B ovis domba B papionis babun B pinnipedialis anjing laut B suis babi B vulpis rubah merah Bruselosis pada manusia biasanya dikaitkan dengan konsumsi susu yang tidak dipasteurisasi dan keju lunak yang terbuat dari susu hewan yang terinfeksi terutama kambing yang terinfeksi B melitensis serta akibat paparan kuman yang sering dialami pekerja laboratorium dokter hewan dan pekerja rumah potong hewan 3 Beberapa vaksin yang digunakan pada ternak terutama B abortus galur 19 juga menyebabkan penyakit pada manusia jika disuntikkan secara tidak sengaja Bruselosis menginduksi demam yang tidak konstan keguguran berkeringat lemah anemia sakit kepala depresi serta nyeri otot dan tubuh Jenis lainnya B suis dan B canis masing masing menyebabkan infeksi pada babi dan anjing Secara umum bruselosis menimbulkan risiko kerja bagi peternak kambing terutama bagi mereka tidak menyadari risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia dan kurangnya pengetahuan tentang praktik pemeliharaan hewan yang aman seperti penerapan karantina 4 Diagnosis suntingDiagnosis bruselosis bergantung pada Penemuan bakteri melalui kultur darah dalam kaldu triptosa kultur sumsum tulang Pertumbuhan Brucella sangat lambat dapat memakan waktu hingga dua bulan untuk tumbuh dan kultur tersebut berisiko bagi pegawai laboratorium karena tingginya infektivitas bakteri Deteksi antibodi terhadap agen baik dengan reaksi Huddleson Wright dan atau Rose Bengal Pengujian dengan ELISA atau 2 merkaptoetanol digunakan untuk mendeteksi antibodi IgM dikaitkan dengan penyakit kronis Temuan histologis berupa hepatitis granulomatosa pada biopsi hati Perubahan radiologis pada tulang belakang yang terinfeksi tanda Pedro Pons erosi preferensial dari sudut anterosuperior vertebra lumbal dan osteofitosis yang ditandai mencurigakan adanya spondilitis bruselik Diagnosis pasti bruselosis dilakukan dengan isolasi bakteri dari darah cairan tubuh atau jaringan tetapi metode serologis mungkin merupakan satu satunya pengujian yang dapat digunakan secara luas Kultur darah yang positif ditemukan pada 40 hingga 70 kasus dan B abortus cenderung tidak menunjukkan hasil positif dibandingkan B melitensis atau B suis Deteksi antibodi spesifik terhadap lipopolisakarida bakteri dan antigen lain dapat dideteksi dengan tes aglutinasi standar SAT uji Rose Bengal 2 merkaptoetanol 2 ME globulin antimanusia Coombs dan uji imunosorben terkait enzim ELISA tidak langsung Uji SAT merupakan metode serologis yang paling umum digunakan di daerah endemis 5 6 Titer aglutinasi yang lebih besar dari 1 160 dianggap signifikan di daerah nonendemik dan lebih besar dari 1 320 di daerah endemik Akibat persamaan polisakarida O Brucella dengan berbagai bakteri Gram negatif lainnya misalnya Francisella tularensis Escherichia coli Salmonella urbana Yersinia enterocolitica Vibrio cholerae dan Stenotrophomonas maltophilia dapat terjadi reaksi silang oleh IgM Ketidakmampuan SAT untuk mendiagnosis B canis karena kurangnya reaksi silang merupakan kelemahan lainnya Hasil SAT negatif palsu dapat disebabkan oleh adanya antibodi pemblokir disebut fenomena prozon dalam a2 globulin IgA dan pada fraksi a globulin IgG Tes dipstik merupakan pengujian yang baru dan menjanjikan yang didasarkan pada pengikatan antibodi IgM Uji ini bersifat sederhana akurat dan cepat ELISA biasanya menggunakan protein sitoplasma sebagai antigen Uji ini bertujuan mengukur IgM IgG dan IgA dengan sensitivitas dan spesifisitas yang lebih baik dibandingkan SAT 7 Uji komersial Brucellacapt yaitu uji penangkapan imonologis satu langkah untuk mendeteksi total antibodi anti Brucella merupakan uji tambahan yang semakin sering dilakukan Uji berbasis PCR dapat digunakan dengan cepat dan spesifik Berbagai variasi PCR telah dikembangkan misalnya PCR bersarang PCR waktu nyata dan PCR ELISA dan dilaporkan memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang unggul untuk mendeteksi infeksi primer dan infeksi yang kambuh setelah pengobatan 8 Sayangnya uji ini tidak terstandarkan untuk digunakan secara rutin dan beberapa laboratorium telah melaporkan hasil positif PCR yang persisten meskipun pengobatan telah berhasil secara klinis Hal ini memicu kontroversi tentang adanya bruselosis kronis yang berkepanjangan Temuan laboratoris lainnya termasuk jumlah sel darah putih perifer yang normal dan sesekali leukopenia dengan limfositosis relatif Profil biokimia serum biasanya normal 9 Pengobatan suntingAntibiotik seperti tetrasiklin rifampisin serta aminoglikosida streptomisin dan gentamisin efektif melawan bakteri Brucella Namun pengobatan memerlukan lebih dari satu antibiotik selama beberapa minggu karena bakteri berinkubasi dalam sel Surveilans menggunakan uji serologis termasuk pada sampel susu menggunakan tes cincin susu dapat digunakan untuk uji tapis skrining yang berperan penting dalam program pemberantasan penyakit Pengujian juga dilakukan terhadap hewan secara individual baik untuk perdagangan maupun untuk pengendalian penyakit Di daerah endemik vaksinasi sering diterapkan untuk mengurangi kejadian infeksi Bakteri hidup yang dimodifikasi digunakan sebagai vaksin untuk hewan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia OIE memberikan panduan terperinci tentang produksi vaksin Pengobatan standar untuk orang dewasa adalah 1 gram streptomisin yang disuntikkan secara intramuskular setiap hari selama 14 hari dan 100 mg doksisiklin oral dua kali sehari selama 45 hari secara bersamaan Gentamisin sebanyak 5 mg kg dengan injeksi intramuskuler sekali sehari selama 7 hari merupakan alternatif pengganti jika streptomisin tidak tersedia atau dikontraindikasikan 10 Regimen lain yang banyak digunakan adalah doksisiklin disertai rifampisin secara oral sebanyak dua kali sehari selama setidaknya 6 minggu Terapi gabungan dengan doksisiklin rifampin dan kotrimoksazol telah berhasil digunakan untuk mengobati neurobruselosis 11 Doksisiklin mampu melintasi sawar darah otak tetapi membutuhkan tambahan dua obat lain untuk mencegah agar penyakit tidak kambuh Terapi siprofloksasin dan kotrimoksazol dikaitkan dengan kekambuhan yang sangat tinggi Pada endokarditis bruselik pembedahan diperlukan untuk hasil yang optimal Bahkan dengan terapi antibruselik yang optimal kekambuhan masih terjadi pada 5 sampai 10 penderita bruselosis Cara utama mencegah bruselosis adalah dengan menerapkan higiene yang ketat dalam memproduksi produk produk susu mentah atau dengan pasteurisasi pada semua produk susu yang akan dikonsumsi manusia baik dalam bentuk susu murni atau turunannya seperti keju Prognosis suntingKematian akibat bruselosis pada tahun 1909 sebagaimana yang dicatat oleh Angkatan Darat dan Angkatan Laut Inggris yang ditempatkan di Malta adalah 2 Penyebab kematian yang paling sering adalah endokarditis Penemuan antibiotik dan pembedahan berhasil mencegah kematian akibat endokarditis Pencegahan bruselosis manusia dapat dicapai dengan memberantas penyakit pada hewan melalui vaksinasi dan metode pengendalian lainnya seperti menguji kawanan hewan dan menyembelih hewan terinfeksi Saat ini tidak ada vaksin yang efektif untuk manusia Mendidihkan susu sebelum dikonsumsi atau sebelum mengolahnya untuk menghasilkan produk turunan dapat mencegah penularan melalui konsumsi Pencegahan juga dilakukan dengan tidak mengonsumsi daging hati atau sumsum tulang yang mentah Penderita bruselosis tidak diperbolehkan menyumbangkan darah atau organnya Personel laboratorium diagnostik bisa terpapar Brucella apabila mereka tidak berhati hati dan tidak menyadari risiko penularan dari sampel yang sedang diuji 12 Melalui penilaian risiko yang tepat personel dengan paparan yang signifikan perlu diberikan profilaksis pascapajanan dan diuji secara serologis selama 6 bulan 13 Efek samping akibat pemberian rifampisin dan doksisiklin yang direkomendasikan selama 3 minggu juga membuat seseorang tidak mematuhi dosis pengobatan Karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pengobatan dengan dua obat lebih baik daripada satu obat pedoman di Inggris lalu hanya merekomendasikan doksisiklin selama 3 minggu dan protokol tindak lanjut yang kurang memberatkan 14 Epidemiologi suntingEropa sunting nbsp Peta pranala nonaktif permanen kejadian infeksi B melitensis pada hewan di Eropa selama paruh pertama 2006 tidak pernah dilaporkan tidak dilaporkan pada periode ini konfirmasi kasus klinis konfirmasi infeksi tidak ada informasi Malta sunting Hingga awal abad ke 20 penyakit ini bersifat endemik di Malta sampai sampai disebut sebagai demam Maltese Sejak 2005 berkat sertifikasi hewan penghasil susu yang ketat dan meluasnya penerapan pasteurisasi penyakit ini telah diberantas dari Malta 15 Republik Irlandia sunting Republik Irlandia dinyatakan bebas bruselosis pada 1 Juli 2009 Penyakit ini telah mengganggu para petani dan dokter hewan di negara ini selama beberapa dekade 16 17 Pemerintah Irlandia mengajukan permohonan kepada Komisi Eropa yang kemudian memverifikasi bahwa Irlandia telah bebas dari bruselosis 17 Brendan Smith Menteri Pertanian Pangan dan Kelautan Irlandia saat itu mengatakan penghapusan bruselosis merupakan tonggak dalam sejarah pemberantasan penyakit di Irlandia 16 17 Amerika Utara Tengah dan Selatan sunting Amerika Serikat sunting Kawanan sapi perah di Amerika Serikat diuji setidaknya setahun sekali untuk sertifikasi bebas bruselosis 18 dengan uji cincin susu 19 Sapi yang dipastikan terinfeksi sering kali disembelih Di Amerika Serikat semua sapi muda divaksinasi untuk lebih mengurangi kemungkinan penularan zoonosis Vaksinasi ini biasanya disebut sebagai vaksinasi calfhood Sebagian besar ternak menerima tato di salah satu telinga mereka yang berfungsi sebagai bukti status vaksinasi mereka Pada tato ini juga dituliskan digit terakhir tahun kelahiran mereka 20 Upaya kerja sama di antara negara bagian untuk memberantas bruselosis yang disebabkan oleh B abortus di AS dimulai pada tahun 1934 Bruselosis awalnya masuk ke Amerika Utara melalui sapi domestik yang bukan merupakan spesies asli di sana Bos taurus yang kemudian menularkan penyakit ini ke bison liar Bison bison dan elk Cervus canadensis Tidak ada catatan bruselosis pada ungulata asli Amerika hingga awal abad ke 19 21 Argentina sunting Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2002 diperkirakan 10 13 hewan ternak di Argentina terinfeksi Brucella 22 Kerugian tahunan akibat penyakit tersebut sekitar 60 juta Sejak 1932 lembaga pemerintah telah berupaya menanggulangi penyakit ini Saat ini semua sapi berusia 3 8 bulan harus menerima vaksin Brucella abortus galur 19 23 Kanada sunting Pada 19 September 1985 pemerintah Kanada menyatakan populasi sapinya bebas dari bruselosis Pengujian cincin pada susu dan krim serta pengujian pada sapi yang akan disembelih berakhir pada 1 April 1999 Pemantauan berlanjut melalui pengujian di pasar pelelangan dengan prosedur pelaporan penyakit standar Pengujian juga dilakukan bagi ternak yang memenuhi syarat untuk diekspor ke negara negara selain Amerika Serikat 24 Asia Australia dan Oseania sunting Indonesia sunting nbsp Peta provinsi dengan status bebas bruselosis pada sapi Indonesia Bruselosis masih menjadi penyakit penting bagi hewan hewan di Indonesia Pemerintah Indonesia memasukkan bruselosis dalam penyakit hewan menular strategis yaitu daftar penyakit hewan yang diprioritaskan untuk dikendalikan dan ditanggulangi Australia sunting Australia bebas dari bruselosis sapi meskipun kasusnya pernah terjadi di masa lalu Bruselosis domba atau kambing belum pernah dilaporkan Bruselosis babi ditemukan dengan babi liar sebagai sumber infeksi bagi manusia 25 26 Selandia Baru sunting Bruselosis di Selandia Baru terbatas pada domba B ovis Negara ini bebas dari semua spesies Brucella lainnya 27 Sejarah sunting nbsp David Bruce tengah dengan anggota Komisi Demam Mediterania bruselosis nbsp Laboratorium tempat Sir Themistocles Zammit dan Komisi Demam Mediterania melakukan penelitian tentang bruselosis dari tahun 1904 hingga 1906 terletak di dalam Castellania di Valletta Malta Bruselosis pertama kali menjadi perhatian petugas medis Britania Raya pada tahun 1850 an di Malta selama Perang Krimea dan disebut sebagai demam Malta Jeffery Allen Marston 1831 1911 menggambarkan kasus penyakit ini yang dideritanya sendiri pada tahun 1861 Hubungan sebab akibat antara organisme dan penyakit pertama kali diketahui pada tahun 1887 oleh David Bruce 28 29 Agen yang diidentifikasi Bruce digolongkan sebagai bakteri kokus Pada tahun 1897 dokter hewan Denmark Bernhard Bang mengisolasi basilus sebagai agen yang memicu peningkatan aborsi spontan pada sapi dan nama penyakit Bang diberikan untuk kondisi ini Pada saat itu tidak ada yang tahu bahwa basil ini ada hubungannya dengan agen penyebab demam Malta Ilmuwan dan arkeolog Malta Themistocles Zammit mengidentifikasi susu kambing yang tidak dipasteurisasi sebagai faktor etiologi utama dari demam undulan pada bulan Juni 1905 30 Pada akhir 1910 an ahli bakteriologi Amerika Alice C Evans mempelajari bakteri basil Bang dan secara bertahap menyadari bahwa bakteri tersebut hampir tidak dapat dibedakan dari bakteri kokus Bruce 31 Kombinasi morfologis batang pendek dan bulat membuat bakteri ini disebut berbentuk kokobasilus 31 Bakteri basilus Bang sudah dikenal sebagai enzootik pada sapi perah Amerika yang mengalami aborsi menular 31 Setelah menemukan bahwa bakteri tersebut hampir identik dan mungkin benar benar sama Evans kemudian bertanya tanya mengapa demam Malta tidak banyak didiagnosis atau dilaporkan di Amerika Serikat 31 Ia mulai menyelidiki apakah banyak kasus penyakit demam yang tidak didiagnosis dengan baik sebenarnya disebabkan oleh meminum susu mentah tidak dipasteurisasi 31 Selama 1920 an hipotesis ini terbukti Penyakit penyakit semacam itu dianggap sebagai gangguan pencernaan yang tidak terdiagnosis dan yang tidak diobati hingga salah didiagnosis 31 Kemajuan dalam bakteriologi kemudian memicu perubahan besar dalam industri susu AS untuk meningkatkan keamanan pangan Perubahan tersebut di antaranya membuat standar pasteurisasi dan memperketat standar kebersihan tempat produksi susu di peternakan sapi perah Aturan tersebut memicu keterlambatan produksi dan skeptisisme dalam industri ini 31 tetapi akhirnya menjadi norma dalam penerapan higiene Meskipun langkah langkah ini terkadang dianggap berlebihan dalam beberapa dekade sejak diterapkan proses pemerahan susu atau pengolahan susu yang tidak higienis atau meminum susu mentah bukanlah alternatif yang aman Genus bakteri ini diberi nama Brucella untuk menghormati David Bruce Beberapa dekade setelah temuan Evans ditemukan beberapa spesies dalam genus Brucella dengan virulensi yang bervariasi Nama bruselosis secara bertahap menggantikan demam Mediterania dan demam Malta yang telah digunakan sejak abad ke 19 32 Pada tahun 1989 ahli saraf di Arab Saudi menemukan neurobruselosis yaitu bruselosis yang melibatkan saraf 33 34 Beberapa nama usang telah digunakan untuk menyebut bruselosis seperti demam Krimea demam Siprus demam Gibraltar demam kambing demam Italia dan demam Neapolitan 35 36 Perang biologis sunting Spesies Brucella digunakan sebagai senjata biologis oleh beberapa negara maju pada pertengahan abad ke 20 Pada tahun 1954 B suis menjadi infeksi agen pertama yang digunakan sebagai senjata oleh Amerika Serikat di Pine Bluff Arsenal di dekat Pine Bluff Arkansas Spesies Brucella bertahan dengan baik pada aerosol dan tahan pengeringan Brucella dan semua senjata biologis lainnya yang tersisa di gudang senjata AS dihancurkan pada tahun 1971 1972 ketika program perang biologis ofensif Amerika Serolat dihentikan atas perintah Presiden Richard Nixon 37 Program peperangan bakteriologis eksperimental Amerika berfokus pada tiga agen dari kelompok Brucella bruselosis babi agen US bruselosis sapi agen AA dan bruselosis domba agen AM Agen US telah dikembangkan pada akhir Perang Dunia II Ketika Angkatan Udara Amerika Serikat USAF menginginkan kemampuan perang biologis Korps Kimia menawarkan penggunaan Agen US dalam bom M114 seperti bom yang dikembangkan untuk menyebarkan antraks selama Perang Dunia II Meskipun kapabilitasnya telah dikembangkan pengujian operasional menunjukkan senjata ini kurang efektif dan tidak seperti yang diinginkan sehingga USAF mendesainnya sebagai senjata sementara sampai pada akhirnya bisa digantikan oleh senjata biologis yang lebih efektif Kelemahan utama penggunaan M114 dengan Agen US adalah bahwa ia bertindak sebagai agen yang melemahkan sedangkan pemerintah USAF menginginkan senjata yang mematikan Selain itu stabilitas M114 dalam penyimpanan terlalu rendah untuk memungkinkannya disimpan di pangkalan udara depan dan persyaratan logistik untuk menetralisir target jauh lebih tinggi dibandingkan perencanaan semula Pada akhirnya senjata ini akan membutuhkan terlalu banyak dukungan logistik untuk dipraktikkan di lapangan Agen US dan AA memiliki dosis infektif median 500 organisme per orang dan untuk Agen AM adalah 300 organisme per orang Waktu inkubasi diyakini sekitar dua minggu dengan durasi infeksi beberapa bulan Perkiraan kematian yang didasarkan pada informasi epidemiologis yaitu 1 hingga 2 Agen AM diyakini menimbulkan penyakit yang agak lebih ganas dengan tingkat kematian yang diharapkan sebesar 3 Infeksi pada hewan suntingSpesies yang menginfeksi ternak domestik adalah B abortus sapi bison dan rusa B canis anjing B melitensis kambing dan domba B ovis domba dan B suis rusa kutub dan babi Spesies Brucella juga telah diisolasi dari beberapa spesies mamalia laut setasea dan anjing laut Sapi sunting B abortus merupakan penyebab utama bruselosis pada sapi Bakteri dikeluarkan dari hewan yang terinfeksi pada atau sekitar waktu melahirkan atau aborsi Setelah terpapar kemungkinan seekor hewan menjadi terinfeksi bervariasi tergantung pada usia status kehamilan faktor intrinsik lainnya dari hewan tersebut serta jumlah paparan bakteri 38 Tanda tanda klinis paling umum pada sapi yang terinfeksi B abortus adalah kejadian aborsi yang tinggi sendi rematik dan retensi plasenta Dua pendukung utama aborsi spontan pada hewan adalah eritritol senyawa kimia yang dapat mendukung infeksi Brucella pada janin dan plasenta dan kurangnya aktivitas anti Brucella dalam cairan ketuban Hewan jantan juga dapat menampung bakteri dalam saluran reproduksi mereka yaitu vesikula seminalis ampula testis dan epididimis Anjing sunting Agen penyebab bruselosis pada anjing B canis ditularkan ke anjing lain melalui hubungan seksual dan kontak dengan janin yang gugur Bruselosis dapat terjadi pada manusia yang bersentuhan dengan jaringan atau semen yang terinfeksi Bakteri pada anjing biasanya menginfeksi alat kelamin dan sistem limfatik tetapi juga dapat menyebar ke mata ginjal dan diskus intervertebralis Bruselosis pada diskus intervertebralis adalah salah satu kemungkinan penyebab peradangan pada bagian tersebut yang disebut diskospondilitis Gejala bruselosis pada anjing di antaranya aborsi pada anjing betina serta peradangan skrotum dan orkitis pada anjing jantan Demam jarang terjadi Infeksi mata dapat menyebabkan uveitis dan infeksi pada diskus intervertebralis dapat menyebabkan nyeri atau kelemahan Pemeriksaan darah pada anjing sebelum berkembang biak dapat mencegah penyebaran penyakit ini Penyakit ini diobati dengan antibiotik seperti halnya dengan manusia tetapi sulit untuk disembuhkan 39 Satwa liar akuatik sunting Bruselosis pada ordo setasea disebabkan oleh B ceti Bakteri ini pertama kali ditemukan pada janin lumba lumba hidung botol yang teraborsi Struktur morfologi B ceti mirip dengan Brucella pada hewan darat Brucella ceti umumnya terdeteksi dalam dua subordo dari setasea yaitu Mysticeti paus balin dan Odontoceti paus bergigi Pada Mysticeti mencakup empat keluarga paus balin yaitu paus pemakan penyaring dan pada Odontoceti mencakup dua keluarga setasea bergigi mulai dari lumba lumba hingga paus sperma Brucella ceti diyakini berpindah dari hewan ke hewan melalui hubungan seksual ketika menyusui dari janin yang gugur masalah plasenta dan dari induk ke janin atau melalui ikan sebagai reservoir Bruselosis merupakan penyakit reproduksi sehingga memiliki dampak negatif yang ekstrem pada dinamika populasi suatu spesies Hal ini menjadi masalah yang lebih besar ketika terjadi pada setasea yang populasinya sudah rendah Brucella ceti telah diidentifikasi dalam empat dari 14 keluarga setasea tetapi antibodi baru terdeteksi pada tujuh keluarga Hal ini menunjukkan bahwa B ceti umum menginfeksi keluarga dan populasi setasea Hanya sebagian kecil individu yang terpapar yang sakit atau mati Namun spesies tertentu tampaknya lebih mungkin terinfeksi oleh B ceti Lumba lumba pelabuhan Phocoena phocoena lumba lumba bergaris Stenella coeruleoalba lumba lumba sisi putih beberapa spesies Lagenorhynchus lumba lumba hidung botol Tursiops dan lumba lumba biasa memiliki frekuensi infeksi tertinggi di antara subordo paus bergigi Dalam subordo paus balin paus minke utara Balaenoptera acutorostrata adalah spesies yang paling banyak terinfeksi Lumba lumba dan porpois keluarga Phocoenidae lebih mungkin terinfeksi dibandingkan setasea seperti paus Infeksi tampaknya tidak dipengaruhi oleh usia atau jenis kelamin individu Meskipun bersifat fatal bagi setasea B ceti memiliki tingkat infeksi yang rendah untuk manusia 40 Satwa liar darat sunting Dalam berbagai jenisnya bruselosis dapat menginfeksi beberapa spesies satwa liar termasuk elk Cervus canadensis bison amerika Bison bison kerbau afrika Syncerus caffer babi hutan Eropa Sus scrofa rusa kutub Rangifer tarandus rusa besar Alces alces dan mamalia laut 41 42 Meskipun beberapa daerah menggunakan vaksin untuk mencegah penyebaran bruselosis antara populasi satwa liar yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi tidak ada vaksin bruselosis yang dinyatakan cocok untuk satwa liar darat 43 Kesenjangan dalam pengetahuan medis ini menciptakan lebih banyak tekanan dalam usaha mengurangi penyebaran penyakit 43 Bison dan rusa liar di daerah Yellowstone merupakan reservoir terakhir B abortus di AS Transmisi brusellosis dari elk ke sapi di negara bagian Idaho dan Wyoming menggambarkan bagaimana daerah tersebut sebagai reservoir terakhir yang tersisa di AS dapat berdampak buruk pada industri peternakan Menghilangkan bruselosis dari daerah ini merupakan tantangan karena ada banyak sudut pandang tentang cara menangani satwa liar yang sakit Namun Departemen Perburuan dan Ikan Wyoming mulai melindungi hewan pemakan bangkai terutama koyote dan rubah merah di lahan pakan elk karena mereka bertindak sebagai agen kontrol biologis yang alami tanpa biaya dengan memakan janin rusa terinfeksi dengan cepat 44 Bison ras murni di Pegunungan Henry di selatan Utah telah bebas dari bruselosis 45 Perlindungan Rusa Nasional di Jackson Wyoming menyatakan bahwa intensitas program pemberian pakan pada musim dingin memengaruhi penyebaran bruselosis pada populasi rusa dan bison 46 Karena memusatkan hewan di sekitar petak makanan mempercepat penyebaran penyakit mereka kemudian mengurangi kepadatan kawanan dan meningkatkan sebaran hewan untuk membatasi penyebaran bruselosis 46 Efek pada pemburu suntingPemburu hewan mungkin memiliki risiko tambahan untuk terkena bruselosis karena meningkatnya kontak dengan satwa liar yang rentan termasuk predator yang mungkin memakan hewan yang terinfeksi Anjing pemburu juga dapat berisiko terinfeksi 47 Paparan dapat terjadi melalui kontak dengan luka terbuka atau dengan langsung menghirup bakteri saat membersihkan hewan buruan 48 Pada beberapa kasus konsumsi hewan yang kurang matang dapat mengakibatkan paparan penyakit 48 Pemburu dapat membatasi paparan dengan mengenakan alat pelindung diri termasuk sarung tangan dan masker dan dengan mencuci alat alat berburu setelah digunakan 49 50 Dengan memastikan bahwa hewan buruan dimasak dengan matang pemburu dapat melindungi diri mereka sendiri dan orang lain dari menelan bakteri 48 Pemburu harus merujuk ke otoritas kegiatan berburu lokal dan otoritas kesehatan untuk mengetahui risiko paparan bruselosis di daerahnya dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang tindakan untuk mengurangi atau menghindari paparan Referensi sunting Diagnosis and Management of Acute Brucellosis in Primary Care PDF Brucella Subgroup of the Northern Ireland Regional Zoonoses Group Agustus 2004 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 13 Oktober 2007 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Brucellosis Resources Surveillance CDC 2018 10 09 Wyatt Harold Vivian October 2005 How Themistocles Zammit found Malta Fever brucellosis to be transmitted by the milk of goats Journal of the Royal Society of Medicine University of Leeds London The Royal Society of Medicine Press 98 10 451 454 doi 10 1258 jrsm 98 10 451 ISSN 0141 0768 OCLC 680110952 PMC 1240100 nbsp PMID 16199812 Peck Megan E Jenpanich Chayanee Amonsin Alongkorn Bunpapong Napawan Chanachai Karoon Somrongthong Ratana Alexander Bruce H Bender Jeff B 2019 01 02 Knowledge Attitudes and Practices Associated with Brucellosis among Small Scale Goat Farmers in Thailand Journal of Agromedicine 24 1 56 63 doi 10 1080 1059924X 2018 1538916 ISSN 1059 924X PMID 30350754 Franco Maria Pia Mulder Maximilian Gilman Robert H Smits Henk L December 2007 Human brucellosis The Lancet Infectious Diseases 7 12 775 786 doi 10 1016 S1473 3099 07 70286 4 PMID 18045560 Al Dahouk Sascha Nockler Karsten July 2011 Implications of laboratory diagnosis on brucellosis therapy Expert Review of Anti infective Therapy 9 7 833 845 doi 10 1586 eri 11 55 PMID 21810055 Mantur B Parande A Amarnath S Patil G Walvekar R Desai A Parande M Shinde R Chandrashekar M 3 August 2010 ELISA versus Conventional Methods of Diagnosing Endemic Brucellosis American Journal of Tropical Medicine and Hygiene 83 2 314 318 doi 10 4269 ajtmh 2010 09 0790 PMC 2911177 nbsp PMID 20682874 Yu Wei Ling Nielsen Klaus August 2010 Review of Detection of Brucella sp by Polymerase Chain Reaction Croatian Medical Journal 51 4 306 313 doi 10 3325 cmj 2010 51 306 PMC 2931435 nbsp PMID 20718083 Vrioni Georgia Pappas Georgios Priavali Efthalia Gartzonika Constantina Levidiotou Stamatina 15 June 2008 An Eternal Microbe DNA Load Persists for Years after Clinical Cure Clinical Infectious Diseases 46 12 e131 e136 doi 10 1086 588482 PMID 18462106 Hasanjani R Mohraz M Hajiahmadi M Ramzani A Valayati AA April 2006 Efficacy of gentamicin plus doxycycline versus streptomycin plus doxycycline in the treatment of brucellosis in humans Clin Infect Dis 42 8 1075 1080 doi 10 1086 501359 PMID 16575723 McLean DR Russell N Khan MY October 1992 Neurobrucellosis clinical and therapeutic features Clin Infect Dis 15 4 582 90 doi 10 1093 clind 15 4 582 PMID 1420670 Yagupsky Pablo Baron Ellen Jo August 2005 Laboratory Exposures to Brucellae and Implications for Bioterrorism Emerging Infectious Diseases 11 8 1180 1185 doi 10 3201 eid1108 041197 PMC 3320509 nbsp PMID 16102304 Centers for Disease Control and Prevention CDC 18 January 2008 Laboratory acquired brucellosis Indiana and Minnesota 2006 MMWR Morbidity and Mortality Weekly Report 57 2 39 42 PMID 18199967 Lowe Christopher F Showler Adrienne J Perera Suzette McIntyre Susan Qureshi Roohi Patel Samir N Allen Vanessa Devlin H Roslyn Muller Matthew P January 2015 Hospital Associated Transmission of outside the Laboratory1 Emerging Infectious Diseases 21 1 150 152 doi 10 3201 eid2101 141247 PMC 4285263 nbsp PMID 25531198 Rizzo Naudi John 2005 Brucellosis The Malta Experience Malta Publishers Enterprises group PEG Ltd ISBN 978 99909 0 425 3 a b Ireland free of brucellosis RTE 2009 07 01 Diakses tanggal 2009 07 01 a b c Ireland declared free of brucellosis The Irish Times 2009 07 01 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 04 03 Diakses tanggal 2009 07 01 Michael F Sexton president of Veterinary Ireland which represents vets in practice said Many vets and farmers in particular suffered significantly with brucellosis in past decades and it is greatly welcomed by the veterinary profession that this debilitating disease is no longer the hazard that it once was Brucellosis Eradication APHIS 91 45 013 United States Department of Agriculture October 2003 hlm 14 Hamilton AV Hardy AV March 1950 The brucella ring test its potential value in the control of brucellosis PDF Am J Public Health Nations Health 40 3 321 323 doi 10 2105 AJPH 40 3 321 PMC 1528431 nbsp PMID 15405523 Vermont Beef Producers How important is calfhood vaccination PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2008 05 09 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mary Meagher Margaret E Meyer September 1994 On the Origin of Brucellosis in Bison of Yellowstone National Park A Review PDF Conservation Biology 8 3 645 653 doi 10 1046 j 1523 1739 1994 08030645 x JSTOR 2386505 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2017 01 08 Diakses tanggal 2017 01 07 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Samartino Luis E 2002 12 20 Brucellosis in Argentina Veterinary Microbiology 90 1 4 71 80 doi 10 1016 s0378 1135 02 00247 x ISSN 0378 1135 PMID 12414136 SENASA Direcci n Nacional de Sanidad Animal viejaweb senasa gov ar Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 02 16 Diakses tanggal 2016 02 10 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Reportable Diseases Accredited Veterinarian s Manual Canadian Food Inspection Agency Diakses tanggal 2007 03 18 Queensland Health Brucellosis State of Queensland Queensland Health 2010 11 24 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 04 22 Diakses tanggal 2011 06 06 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Lehane Robert 1996 Beating the Odds in a Big Country The eradication of bovine brucellosis and tuberculosis in Australia CSIRO Publishing ISBN 0 643 05814 1 MAF Biosecurity New Zealand Brucellosis Ministry of Agriculture and Forestry of New Zealand Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 03 20 Diakses tanggal 2011 06 06 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wilkinson Lise 1993 Brucellosis Dalam Kiple Kenneth F The Cambridge World History of Human Disease Cambridge University Press Templat WhoNamedIt2 named after Major General Sir David Bruce di Who Named It Wyatt H Vivian 2015 The Strange Case of Temi Zammit s missing experiments PDF Journal of Maltese History Malta Department of History University of Malta 4 2 54 56 ISSN 2077 4338 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 07 21 Journal archive a b c d e f g de Kruif Paul 1932 Ch 5 Evans death in milk Men Against Death New York Harcourt Brace OCLC 11210642 Wyatt Harold Vivian 31 July 2004 Give A Disease A Bad Name British Medical Journal BMJ Publishing Group Ltd 329 7460 272 278 doi 10 1136 bmj 329 7460 272 ISSN 0959 535X JSTOR 25468794 OCLC 198096808 PMC 498028 nbsp Malhotra Ravi 2004 Saudi Arabia Practical Neurology 4 3 184 185 doi 10 1111 j 1474 7766 2004 03 225 x Al Sous MW Bohlega S Al Kawi MZ Alwatban J McLean DR March 2004 Neurobrucellosis clinical and neuroimaging correlation AJNR Am J Neuroradiol 25 3 395 401 PMID 15037461 Wyatt H V 2004 07 29 Give a disease a bad name BMJ dalam bahasa Inggris 329 7460 272 doi 10 1136 bmj 329 7460 272 ISSN 0959 8138 PMC 498028 nbsp Medicine Goat Fever Time 1928 12 10 ISSN 0040 781X Diakses tanggal 2017 05 01 Woods Lt Col Jon B ed April 2005 USAMRIID s Medical Management of Biological Casualties Handbook PDF edisi ke 6th Fort Detrick Maryland U S Army Medical Institute of Infectious Diseases hlm 53 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2007 06 09 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Radostits O M C C Gay D C Blood and K W Hinchcliff 2000 Veterinary Medicine A textbook of the Diseases of Cattle Sheep Pigs Goats and Horses Harcourt Publishers Limited London pp 867 882 ISBN 0702027774 Ettinger Stephen J Feldman Edward C 1995 Textbook of Veterinary Internal Medicine edisi ke 4th W B Saunders Company ISBN 978 0 7216 4679 4 Guzman Verri C Gonzalez Barrientos R Hernandez Mora G Morales J A Baquero Calvo E Chaves Olarte E Moreno E 2012 Brucella ceti and brucellosis in cetaceans Frontiers in Cellular and Infection Microbiology 2 3 doi 10 3389 fcimb 2012 00003 PMC 3417395 nbsp PMID 22919595 Brucellosis www fws gov U S Fish amp Wildlife Service 2016 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 10 09 Diakses tanggal 2016 10 03 Godfroid J 2002 Brucellosis in wildlife PDF Revue Scientifique et Technique de l OIE 21 2 277 286 doi 10 20506 rst 21 2 1333 PMID 11974615 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2015 06 06 Diakses tanggal 2020 04 28 a b Godfroid J Garin Bastuji B Saegerman C Blasco J M 2013 Brucellosis in terrestrial wildlife PDF Revue Scientifique et Technique de l OIE 32 1 27 42 doi 10 20506 rst 32 1 2180 PMID 23837363 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2015 06 06 Diakses tanggal 2020 04 28 P C Cross E J Maichak A Brennan B M Scurlock J Henningsen G Luikart 2013 An ecological perspective on Brucella abortus in the western United States PDF Revue Scientifique et Technique de l OIE 32 1 79 87 doi 10 20506 rst 32 1 2184 PMID 23837367 Diakses tanggal 2016 06 20 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Ranglack DH Dobson LK du Toit JT Derr J December 17 2015 Genetic Analysis of the Henry Mountains Bison Herd PLoS ONE 10 12 e0144239 Bibcode 2015PLoSO 1044239R doi 10 1371 journal pone 0144239 PMC 4682953 nbsp PMID 26673758 a b Brucellosis www fws gov U S Fish amp Wildlife Service 2016 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 10 09 Diakses tanggal 2016 10 03 CDC Hunters Risks Animals That Can Put Hunters at Risk a b c CDC Home Brucellosis www cdc gov Center for Disease Control 2016 Diakses tanggal 2016 10 03 Godfroid J Garin Bastuji B Saegerman C Blasco J M 2013 Brucellosis in terrestrial wildlife PDF Revue Scientifique et Technique de l OIE 32 1 27 42 doi 10 20506 rst 32 1 2180 PMID 23837363 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2015 06 06 Diakses tanggal 2020 04 28 Zoonoses Brucellosis www who int en World Health Organization 2016 Diakses tanggal 2016 10 03 Bacaan lanjutan suntingCapasso L Agustus 2002 Bacteria in Two millennia old Cheese and Related Epizoonoses in Roman Populations Journal of Infection 45 2 122 127 doi 10 1053 jinf 2002 0996 PMID 12217720 Hull N C Schumaker B A 2018 Comparisons of Brucellosis between Human and Veterinary Medicine PDF Infection Ecology amp Epidemiology 8 1 1 12 doi 10 1080 20008686 2018 1500846 PMID 30083304 Noor S M 2006 Brucellosis Penyakit Zoonosis yang Belum Banyak Dikenal di Indonesia Wartazoa 16 1 31 39 Noviana C Wibawan I W T Sudarnika E 2016 Pengetahuan Sikap dan Praktik Pemilik Breeding Kennel terhadap Pencegahan dan Pengendalian Bruselosis pada Anjing Impor PDF Jurnal Veteriner 17 2 265 273 doi 10 19087 jveteriner 2016 17 2 265 Novita R 2016 Brucellosis Penyakit Zoonosis yang Terabaikan PDF BALABA 12 2 135 140 doi 10 22435 blb v12i2 211 Organisasi Kesehatan Dunia 2006 Brucellosis in Humans and Animals PDF Jenewa Organisasi Kesehatan Dunia WHO Organisasi Kesehatan Hewan Dunia 2013 Brucellosis PDF General Disease Information Sheet World Organisation for Animal Health pranala nonaktif permanen Organisasi Kesehatan Hewan Dunia 2018 Chapter 3 1 4 Brucellosis Brucella abortus B melitensis and B suis infection with B abortus B melitensis and B suis PDF OIE Terrestrial Manual World Organisation for Animal Health Organisasi Kesehatan Hewan Dunia 2018 Chapter 3 7 7 Ovine epididymitis Brucella ovis PDF OIE Terrestrial Manual World Organisation for Animal Health Organisasi Kesehatan Hewan Dunia 28 Juni 2019 Chapter 8 4 Infection with Brucella abortus B melitensis and B suis PDF OIE Terrestrial Animal Health Code World Organisation for Animal Health Organisasi Kesehatan Hewan Dunia 28 Juni 2019 Chapter 14 6 Ovine Epididymitis PDF OIE Terrestrial Animal Health Code World Organisation for Animal Health Spickler Anna Rovid Mei 2018 Brucellosis PDF CFSPH Technical Disease Fact Sheets The Center for Food Security and Public Health Iowa State University Pranala luar sunting Brucellosis CDC Brucellosis OIE Brucellosis The Center for Food Security and Public Health Brucellosis in Dogs Veterinary Partner Hasil pencarian Brucellosis Merck Veterinary Manual International travel and health Brucellosis WHO Zoonoses Brucellosis WHO KlasifikasiDICD 10 A23ICD 9 CM 023MeSH D002006DiseasesDB 1716Sumber luarMedlinePlus 000597eMedicine med 248Patient UK Bruselosis Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bruselosis amp oldid 24518583