www.wikidata.id-id.nina.az
Vibrio choleraeTEM imageKlasifikasi ilmiahKerajaan BacteriaFilum ProteobacteriaKelas Gamma ProteobacteriaOrdo VibrionalesFamili VibrionaceaeGenus VibrioSpesies V choleraeNama binomialVibrio choleraePacini 1854 Vibrio cholerae adalah bakteri gram negatif berbentuk koma batang yang melengkung dan bersifat motil dapat bergerak memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O gamma proteobacteria mesofilik dan kemoorganotrof 1 Bakteri ini secara alami hidup di payau atau air asin di mana mereka menempel dengan mudah pada cangkang kepiting udang dan kerang lainnya yang mengandung kitin Spesies Vibrio kerap dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada manusia terutama V cholerae penyebab penyakit kolera di negara berkembang yang memiliki keterbatasan akan air bersih dan memiliki sanitasi yang buruk Penyakit kolera juga dapat berasal dari konsumsi spesies biota laut yang kurang matang atau mentah 2 3 Daftar isi 1 Sifat 2 Sejarah 2 1 Pengamatan Awal 2 2 Identifikasi 2 3 Penemuan Kembali 3 Jenis 4 Isolasi 5 Uji Biokimia 5 1 Uji Lisin Dekarboksilase 5 2 Uji Ornitin Dekarboksilase 5 3 Uji Oksidase 5 4 Uji Kliger Iron Agar 5 5 Uji Triple Sugar Iron Agar 5 6 Uji Voges Proskauer 5 7 Uji Methyl Red 5 8 Uji Indol 6 Cholera Toxin 7 Patogenisitas 8 Penyakit dan Gejala Kolera 9 Tindakan Pencegahan 10 Referensi 11 Lihat pulaSifat SuntingVibrio cholerae adalah bakteri gram negatif berbentuk koma memiliki diameter 0 5 mm dan panjang 1 5 3 0 mm tidak berspora anaerob fakultatif bergerak melalui flagel yang monotrik dan pada biakan tua dapat menjadi berbentuk batang lurus 4 Bakteri ini membentuk koloni yang konveks halus bulat dan bergranula pada sinar cahaya serta tidak tahan dengan suasana asam dan tumbuh baik pada suasana basa pH 8 0 9 5 5 V cholerae bersifat oksidasi positif serta dapat meragikan sukrosa dan glukosa menjadi asam tanpa menghasilkan gas sedangkan laktosa dapat diragikan tetapi lambat Bila tumbuh pada perbenihan pepton yang mengandung triptofan dan nitrit dalam jumlah yang cukup bakteri ini menghasilkan indol dan mereduksi nitrat 6 7 Sejarah SuntingV cholerae pertama kali dijelaskan oleh Felix Archimede Pouchet pada tahun 1849 sebagai sejenis protozoa Filippo Pacini dengan tepat mengidentifikasikannya sebagai bakteri dan darinyalah nama ilmiah diadopsi Bakteri penyebab kolera ditemukan oleh Robert Koch pada tahun 1884 Sambhu Nath De mengisolasi toksin kolera dan menunjukkan toksin tersebut sebagai penyebab kolera pada tahun 1959 Pengamatan Awal Sunting Selama pandemi global kolera ketiga 1852 1859 ada beberapa penelitian ilmiah untuk memahami etiologi penyakit 8 Teori racun yang menyatakan bahwa infeksi menyebar melalui udara yang terkontaminasi tidak lagi menjadi penjelasan yang memuaskan Seorang dokter Inggris John Snow adalah orang pertama yang memberikan bukti yang meyakinkan di London pada tahun 1854 bahwa kolera disebarkan dari penularan air minum bukan racun Namun dia tidak bisa mengidentifikasi patogen yang membuat kebanyakan orang masih percaya pada asal muasal racun 9 V cholerae pertama kali diamati dan dikenali di bawah mikroskop oleh ahli zoologi Prancis Felix Archimede Pouchet Pada tahun 1849 Pouchet memeriksa sampel tinja dari empat orang yang menderita kolera 10 Kemudian Pouchet mempresentasikannya di hadapan French Academy of Sciences pada tanggal 23 April dimana ia memverifikasi bahwa pada pasien kolera terdapat sejumlah besar infusoria mikroskopis Tetapi ia membuat kesalahan dengan meyakini bahwa organisme itu adalah infusoria 11 Identifikasi Sunting Seorang dokter Italia Filippo Pacini saat menyelidiki wabah kolera di Florence pada akhir 1854 mengidentifikasi patogen penyebab kolera sebagai jenis bakteri baru Ia melakukan otopsi pada mayat dan melakukan pemeriksaan mikroskopis yang cermat pada jaringan dan cairan tubuh Dari kotoran dan mukosa usus ia mengidentifikasi banyak basil berbentuk koma 12 13 Pacini melaporkan penemuannya di hadapan Societa Medico Fisica Fiorentina Medico Physician Society of Florence pada 10 Desember dan diterbitkan dalam Gazzetta Medica Italiana Medical Gazette of Italy pada 12 Desember Pacini menyatakan bahwa ia menemukan massa butiran halus mirip dengan yang terbentuk di permukaan air kotor 14 Pacini kemudian memperkenalkan nama vibrioni Latin vibro berarti bergerak cepat ke sana kemari mengguncang menggerakkan Penemuan Kembali Sunting Kepentingan medis dan hubungan bakteri dengan kolera ditemukan oleh seorang dokter Jerman Robert Koch Pada Agustus 1883 Koch dengan tim dokter Jerman pergi ke Alexandria Mesir untuk menyelidiki epidemi kolera di sana 15 Koch menemukan bahwa mukosa usus orang yang meninggal karena kolera selalu memiliki bakteri namun tidak dapat memastikan apakah itu agen penyebabnya Dia pindah ke Calcutta sekarang Kolkata India di mana epideminya lebih parah Dari sinilah ia mengisolasi bakteri dalam kultur murni pada tanggal 7 Januari 1884 Ia kemudian menegaskan bahwa bakteri tersebut adalah spesies baru dan digambarkan sedikit bengkok seperti koma 9 Ia melaporkan penemuannya ke Sekretaris Jerman pada tanggal 2 Februari dan diterbitkan di Deutsche Medizinische Wochenschrift Mingguan Medis Jerman 16 Meskipun Koch yakin bahwa bakteri tersebut adalah patogen kolera ia tidak dapat sepenuhnya membuktikan bahwa bakteri tersebut menghasilkan gejala pada subjek yang sehat Eksperimennya pada hewan menggunakan kultur bakteri murni tidak menyebabkan penyakit dan dengan tepat menjelaskan bahwa hewan kebal terhadap patogen manusia Bakteri itu kemudian dikenal sebagai basil koma 17 Barulah pada tahun 1959 ketika seorang dokter India Sambhu Nath De di Calcutta mengisolasi racun kolera dan menunjukkan bahwa hal itu menyebabkan kolera pada subjek yang sehat sehingga hubungan bakteri kolera terjadi terbukti sepenuhnya 18 19 Jenis SuntingV cholerae memiliki lebih dari 200 macam serogroup namun hanya terdapat dua serogroup yang dianggap sangat patogen dan menjadi penyebab wabah kolera di dunia yaitu serogroup O1 dan O139 20 V cholerae O1 diklasifikasikan menjadi dua biotipe klasik dan El Tor dan masing masing biotipe memiliki dua serotipe utama Inaba dan Ogawa 21 Biotype Klasikal adalah penyebab penyakit kolera atau asiatik kolera Biotype El Tor selain menghasilkan toksin juga menghasilkan hemolisin Hemolisin yang dihasilkan merupakan suatu protein yang dapat menyebabkan hemolisis darah sehingga pada pasien penderita diare mengalami diare yang berdarah 22 Infeksi yang disebabkan oleh bakteri V cholerae grup non O1 dianggap tidak begitu berbahaya karena bakteri V cholerae grup non O1 ini hanya menyebabkan diare yang ringan pada penderita 22 Akan tetapi pada tahun 1991 dunia dikejutkan dengan adanya wabah kolera di Bangladesh dan India yang disebabkan oleh bakteri V cholerae grup non O1 yang memproduksi toksin seperti grup O1 Strain baru ini selanjutnya diberi nama V cholerae O139 Bengal 21 V cholerae O139 diisolasi selama wabah pada bulan November 2000 di India 23 dan Maret April 2002 di Bangladesh 24 V cholerae O1 menyebabkan sebagian besar wabah sedangkan V cholerae O139 terbatas hanya di Asia Tenggara Banyak serogrup lain dari V cholerae dengan atau tanpa gen toksin kolera termasuk galur nontoksigenik dari serogrup O1 dan O139 dapat menyebabkan penyakit mirip kolera Namun hanya strain toksigenik dari serogrup O1 dan O139 yang menyebabkan epidemi luas Isolasi Sunting nbsp Koloni Vibrio cholerae berwarna kuning memfermentasi sukrosa pada agar TCBS Untuk melakukan isolasi dan pemeliharaan vibrio dapat menggunakan media Thiosulfate citrate bile salts agar TCBS yang merupakan media selektif untuk isolasi dan pemurnian Vibrio Vibrio mampu menggunakan sukrosa sebagai sumber karbon akan berwarna kuning sedangkan yang lainnya berwarna hijau Akan tetapi terdapat beberapa mikrob yang juga dapat tumbuh pada media ini seperti Staphylococcus Flavobacterium Pseudoalteromonas and Shewanella Sedangkan untuk perbanyakan Vibrio dapat digunakan media Alkaline Peptone Water APW yang memiliki pH relatif tinggi yaitu berkisar 8 4 dan mengandung NaCl sebesar 1 2 Adapun pertumbuhan optimum vibrio adalah pada suhu berkisar antara 20 35oC 3 Uji Biokimia SuntingUji biokimia bakteri merupakan cara yang dilakukan untuk mengidentifikasi suatu biakan murni hasil isolasi Teknik yang digunakan dalam identifikasi V cholerae adalah uji lisin dekarboksilase dan ornitin dekarboksilase oksidase Kliger Iron Agar KIA Triple Sugar Iron agar TSIA voges proskauer VP Methyl Red MR dan uji indol V cholerae akan menunjukkan hasil positif pada uji biokimia tersebut Uji Lisin Dekarboksilase Sunting Uji lisin dekarboksilase digunakan untuk mengetahui kemampuan bakteri melakukan dekarboksilasi lisin melalui produksi enzim dekarboksilase Proses dekarboksilase lisin sering digunakan bakteri untuk menetralisasikan lingkungan asam menjadi basa 25 Hasil positif untuk uji lisin dekarboksilase adalah terbentuknya warna ungu tua 26 Uji Ornitin Dekarboksilase Sunting Uji ornithin dekarboksilase bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam mengurai ornotin asam amino mejadi amine Hasil positif uji ornithin jika media berwarna ungu dan hasil negative jika warna berubah menjadi kuning 25 Uji Oksidase Sunting Uji oksidase digunakan untuk menentukan apakah suatu organisme memiliki enzim sitokrom oksidase oksidase positif berarti bakteri mengandung sitokrom c oksidase Uji positif OX akan menghasilkan perubahan warna ungu menjadi ungu tua 27 Uji Kliger Iron Agar Sunting Uji KIA bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam memfermentasikan glukosa dan laktosa serta kemampuan memproduksi hydrogen sulfida 28 Hasil positif pada uji KIA tidak terbentuk gas dengan slant bagian permukaan media berwarna merah bersifat basa dan butt bagian dasar media berwarna kuning bersifat asam 29 Uji Triple Sugar Iron Agar Sunting Uji TSIA digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme dalam memfermentasikan gula Medium TSIA mengandung 3 macam gula yaitu glukosa laktosa dan sukrosa Bila mikroorganisme hanya dapat memfermentasikan glukosa maka bagian butt media berwarna kuning bersifat asam dan bagian slant nya berwarna merah bersifat basa Bila mikroorganisme dapat memfermentasikan laktosa atau sukrosa atau keduanya maka bagian slant dan butt media berwarna kuning bersifat asam 30 Uji Voges Proskauer Sunting Uji Voges Proskauer bertujuan untuk mengetahui apakah suatu bakteri mampu menghasilkan aceton atau tidak Warna merah muda sampai merah tua menunjukan hasil positif jika tidak terjadi perubahan warna maka menunjukkan hasil negatif 31 Uji Methyl Red Sunting Uji Methyl Red dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri mengoksidasi glukosa dengan memproduksi asam berkonsentrasi tinggi sebagai hasil akhirnya asam yang terbentuk berubah menjadi merah dengan ditambahkannya reagen metil merah warna merah menunjukkan reaksi positif sedangkan warna kuning menunjukan reaksi negative 32 Uji Indol Sunting Uji indol dikatakan positif jika terbentuk warna merah keunguan pada permukaan medium yang menunjukkan bakteri memiliki enzim triptonase yang dapat menghidrolisis asam amino triptofan yang memiliki gugus samping indol sehingga indol akan bereaksi dengan reagen uji dan membentuk indol yang berwarna merah 29 33 Cholera Toxin SuntingCholera toxin CTX merupakan toksin yang bertanggung jawab terhadap terjadinya kolera CTX terdiri atas subunit A dan subunit B Kedua subunit ini memiliki fungsi yang berbeda subunit B memiliki fungsi untuk menempel bind pada reseptor Manosialosyl Ganglioside GM1 Ganglioside dan subunit A merupakan subunit aktif yang mengaktifkan adenilate cyclase pada sel epitel usus halus 34 Ekspresi dari gen virulensi merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap patogenisitas V cholerae Beberapa faktor virulensi yang dimiliki V cholerae antara lain ToxR regulator cholera toxin ctxA dan ctxB toxin coregulated pilus subunit TcpA outer membrane protein U ompU outer membrane protein W ompW accessory cholera enterotoxin Ace dan zonula occludens toxin Zot 35 36 37 Ekspresi faktor virulensi V cholerae dikendalikan oleh ToxR regulatory cascade yang bergantung pada kondisi lingkungan 38 Secara in vivo sinyal yang dapat mengaktifkan gen ToxR belum diketahui namun induksi in vitro melalui sinyal lingkungan seperti pH osmolaritas dan temperatur Sinyal ini akan menjadi aktivator transkripsi positif dari ToxRS dan TcpPH yang kemudian mengaktivasi ekspresi toxT yang merupakan aktivator transkripsi positif lainnya ToxT adalah protein yang secara langsung mengaktifkan biogenesis gen TCP serta ekspresi ctxAB yang disandi oleh dua subunit CTX 39 Setelah toksin berhasil diekspresikan untuk dapat menimbulkan penyakit tentunya toksin tersebut harus dapat disekresikan ke luar V cholera menggunakan type II secretion T2S pathway dalam proses translokasi cholerae toxin Sistem T2S terdiri dari dua jalur utama yaitu general secretion Sec dan twin arginine translocation Tat pathway 40 41 Dalam proses transport sekresi CTX menggunakan T2S melalui dua langkah utama yaitu translokasi melewati inner membrane melalui Sec pathway dan dilanjutkan dengan transport folded oligomeric cargo protein oleh T2S ke lingkungan ekstraselular 41 42 Patogenisitas SuntingSecara alamiah V cholera patogen terhadap manusia Seseorang yang memiliki asam lambung normal harus menelan 108 1010 organisme dalam air untuk dapat terinfeksi dan menjadi sakit sebab bakteri ini sangat sensitif pada suasana asam Jika mediatornya makanan sebanyak 102 104 bakteri yang diperlukan karena kapasitas buffer yang cukup dari makanan Beberapa pengobatan dan keadaan yang dapat menurunkan kadar asam dalam lambung membuat seseorang lebih sensitif terhadap infeksi V cholera 43 V cholerae berkolonisasi di epitel intestinal tetapi tidak bersifat invasif atau menyebabkan perubahan struktural dari epitel 44 Efek utama dari infeksi V cholerae adalah meningkatnya secara aktif sekresi klorida sodium potasium bikarbonat dan air Peristiwa ini terjadi melalui aktivitas cholera toxin 45 Terdapat protein permukaan V cholerae yang sangat penting yang berkaitan dengan siklus hidup dan patogenesis penyakit kolera yaitu N acetyl D glucosamine binding protein GbpA dan hemagglutinin protease HapA GbpA berkaitan dengan kemampuan V cholerae untuk menempel dengan permukaan kitin dan juga pada mucin yang melapisi sel epitel usus 46 Hemagglutinin protease HapA berperan sebagai proteolitik yang dapat melisiskan substrat yang ada pada lingkungan usus seperti ovomucin fibronectin dan lactoferrin HapA membantu V cholerae untuk penetrasi lebih dalam mendegradasi lapisan mukus dari usus sehingga cholerae toxin dapat menempel dengan reseptor GM1 ganglioside serta untuk proses detachment 47 Cholera toxin lengkap yang terdiri dari subunit A dan B dikeluarkan oleh V cholerae kemudian subunit B mengikatkan diri pada reseptor GM1 ganglioside di permukaan mukosa epitel intestinal dan subunit A yang merupakan bagian aktif secara enzimatis mengkatalisis ADP ribosilasi dari protein G stimulatory dan mengubahnya menjadi aktif Protein Gs berperan dalam mengubah adenilate cyclase AC inaktif menjadi aktif peningkatan aktivitas AC akan meningkatkan konsentrasi siklik adenosine 3 5 monofosfat cAMP sepanjang membran sel Selanjutnya cAMP menyebabkan sekresi aktif dari sodium Na klorida Cl potassium K bikarbonat HCO3 dan air H2O keluar dari sel menuju lumen usus sehingga mengakibatkan hilangnya cairan dalam jumlah besar dan ketidakseimbangan elektrolit 45 48 49 Penyakit dan Gejala Kolera SuntingV cholerae menginfeksi usus dan menyebabkan diare gejala khas kolera Infeksi dapat menyebar dengan makan makanan yang terkontaminasi atau minum air yang terkontaminasi Infeksi juga dapat menyebar melalui kontak kulit dengan kotoran manusia yang terkontaminasi 50 Munculnya diare encer yang berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas dan tanpa adanya tenesmus merupakan gejala paling khas yang timbul bila terinfeksi oleh bakteri ini Diare yang semula berwarna dan berbau dalam waktu singkat akan berubah menjadi cairan putih keruh serupa denan air cucuian beras Selanjutnya akan timbul gejala mual mual setelah diare diikuti dengan muntah dan biasanya kejang otot otot betis biseps triseps pektoralis dan kram perut 20 Tindakan Pencegahan Suntingkolera dapat dicegah dengan menjalankan sanitasi lingkungan dan perilaku hidup bersih diantaranya mengkonsumsi air bersih mencuci semua peralatan masak dan peralatan makan dengan air bersih sering mencuci tangan dengan sabun dan air bersih serta menggunakan toilet atau jamban untuk buang air besar 51 Untuk mencegah penularan melalui hewan hewan yang hidup di air seperti ikan kerang remis udang tiram dan kepiting yang mungkin tercemar oleh bakteri dapat diatasi dengan cara memasak makanan hingga matang sebelum dikonsumsi 52 Selain itu dapat pula dilakukan pemberian vaksin kolera bagi orang yang bepergian ke daerah di mana kolera sering terjadi Vaksin kolera tersedia untuk mencegah penyebaran penyakit Vaksin ini dikenal sebagai vaksin kolera oral OCV Ada tiga jenis OCV yang tersedia untuk pencegahan Dukoral Shanchol dan Euvichol Plus Idealnya vaksin kolera diberikan sekitar satu minggu sebelum orang tersebut pergi ke daerah rawan kolera Bagi yang berusia diatas enam tahun 2 dosis vaksin kolera dapat melindungi mereka dari infeksi bakteri kolera selama dua tahun Sedangkan bagi anak anak yang berusia dua sampai enam tahun dibutuhkan 3 dosis vaksin kolera untuk melindungi mereka dari serangan bakteri kolera selama enam bulan 53 Referensi Sunting Holt JG Krieg NR 1994 Bergey s manual of determinative microbiology 9th ed Baltimore The Williams amp Wilkins Co Hal 190 274 Lutz Carla Erken Martina Noorian Parisa Sun Shuyang McDougald Diane 2013 Environmental reservoirs and mechanisms of persistence of Vibrio cholerae Frontiers in Microbiology 4 375 doi 10 3389 fmicb 2013 00375 ISSN 1664 302X PMC 3863721 PMID 24379807 a b Thompson Fabiano L Iida Tetsuya Swings Jean 2004 09 Biodiversity of Vibrios Microbiology and Molecular Biology Reviews 68 3 403 431 doi 10 1128 mmbr 68 3 403 431 2004 ISSN 1092 2172 Periksa nilai tanggal di date bantuan Chomvarin C et al 2007 Application of duplex PCR in rapid and reliable detection of toxigenic Vibrio cholerae in water samples in Thailand The Journal of General and Applied Microbiology 53 4 229 237 doi 10 2323 jgam 53 229 ISSN 1349 8037 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Brooks GF Butel JS Morse 2004 Mikrobiologi Kedokteran Jawetz Melnick amp Adelberg Ed 23 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta Budiyanto M A K 2003 Mikrobiologi Terapan UMM Press Malang Firman Gusman E 2012 Identifikasi Bakteri Vibrio Sp pada Udang Windu pemanas Monodon di Tambak Tradisional Kota Tarakan Jurnal Harpodon Borneo ISSN Vol 5 No 2 Universitas Borneo Tarakan Kalimantan Tognotti Eugenia 2011 04 01 The dawn of medical microbiology germ hunters and the discovery of the cause of cholera Journal of Medical Microbiology 60 4 555 558 doi 10 1099 jmm 0 025700 0 ISSN 0022 2615 a b Lippi D Gotuzzo E 2014 03 The greatest steps towards the discovery of Vibrio cholerae Clinical Microbiology and Infection 20 3 191 195 doi 10 1111 1469 0691 12390 ISSN 1198 743X Periksa nilai tanggal di date bantuan Hugh Rudolph 1965 Nomenclature and taxonomy of Vibrio cholerae Pacini 1854 and Vibrio eltor Pribam 1933 Public Health Service Publication U S Department of Health Education and Welfare Public Health Service Environmental Health Service National Air Pollution Control Administration pp 1 4 Pollitzer R 1965 Cholera advances in historical perspective Proceedings of the Cholera Research Symposium January 24 29 1965 Honolulu Hawaii U S Public Health Service pp 380 387 Who first discovered cholera https www ph ucla edu epi snow firstdiscoveredcholera Diakses 23 Juni 2021 Nardi M G 1954 Discovery of Vibrio cholerae by Filippo Pacini of Pistoia established in the initial phases of microbiological thought and judged after a century Minerva Medica 45 102 Varia 1024 1029 ISSN 0026 4806 PMID 14355829 Fillipo Pacini 1854 Osservazioni microscopiche e deduzioni patologiche sul cholera asiatico Microscopic observations and pathological deductions on Asiatic cholera Gazzetta Medica Italiana Toscana 2nd series 4 50 397 401 4 51 405 412 Reprinted more legibily as a pamphlet Howard Jones N 1984 Robert Koch and the cholera vibrio a centenary BMJ 288 6414 379 381 doi 10 1136 bmj 288 6414 379 ISSN 0959 8138 Robert Koch 1884 Sechster Bericht der deutschen wissenschaftlichen Commission zur Erforschung der Cholera Deutsche Medizinische Wochenschrift 10 191 192 Nair G Balakrish Narain Jai P 2010 From endotoxin to exotoxin De s rich legacy to cholera Bulletin of the World Health Organization 88 3 237 240 doi 10 2471 blt 09 072504 ISSN 0042 9686 DE S N 1959 Enterotoxicity of Bacteria free Culture filtrate of Vibrio cholerae Nature 183 4674 1533 1534 doi 10 1038 1831533a0 ISSN 0028 0836 Nair G Balakrish Takeda Yoshifumi 2011 Dr Sambhu Nath De unsung hero The Indian Journal of Medical Research 133 127 ISSN 0971 5916 PMC 3089041 nbsp PMID 21415484 a b Amelia S Vibrio Cholerae Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara Medan In press 2005 a b Siddique A K Baqui A H Eusof A Haider K Hossain M A Bashir I Zaman K 1991 Survival of classic cholera in Bangladesh The Lancet 337 8750 1125 1127 doi 10 1016 0140 6736 91 92789 5 ISSN 0140 6736 a b Widyastana I W Y Kawuri R amp Dalem A A G R 2015 Keberadaan Bakteri Pantogen Vibrio cholerae Pada Beberapa Hasil PerikananYang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Denpasar Metamorfosa Journal of Biological Sciences 2 1 16 22 https doi org 10 24843 METAMOR FOSA 2015 v02 i01 p03 Khuntia HK Pal BB Meher PK Chhotray GP 2008 Environmental Vibrio Cholerae O139 May Be the Progenitor of Outbreak of Cholera in Coastal Area of Orissa Eastern India 2000 Molecular Evidence The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene 78 5 819 822 doi 10 4269 ajtmh 2008 78 819 ISSN 0002 9637 Faruque SM Chowdhury N Kamruzzaman M Ahmad QS Faruque A Salam MA et al 2003 Reemergence of Epidemic Vibrio cholerae O139 Bangladesh Emerging Infectious Diseases 9 9 1116 1122 doi 10 3201 eid0909 020443 ISSN 1080 6040 PMC 3016788 nbsp PMID 14519249 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Format PMC link a b Vashist H Sharma D Gupta A 2013 E review on commonly used biocemical Tes for Bacteria Innovare Journal of Life Sciences Choopun N Louis V Huq A Colwell RR 2002 Simple procedure for rapid identification of Vibrio cholerae from the aquatic environment Appl Environ Microbiol 68 995 8 MacFaddin JF 2000 Biochemical Tests for Identification of Medical Bacteria 3rd ed Philadelphia Lippincott Williams and Wilkins hlm 363 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Suyati 2010 Identifikasi dan Uji Antibiotik Bakteri Gram Negatif Pada Sampel Urin Penderita Infeksi Saluran Kemih ISK Skripsi Jursan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua Manokwari a b Kay BA Bopp CA Wells JG 1994 Vibrio cholerae and Cholera Molecular to Global Perspectives Washington DC ASM Pr Giannella R A 1979 Importance of the intestinal inflammatory reaction in salmonella mediated intestinal secretion Infection and Immunity 23 1 140 145 doi 10 1128 iai 23 1 140 145 1979 ISSN 0019 9567 Cappucino J G dan Sherman N 1987 Mikrobiology A Laboratory Manual California Menko Park The Benjamin Cummins Publishing Company Menlo Park California Sudarsono A 2008 Isolasi dan Karakterisasi Bakteri pada Ikan Laut dalam Spesies Ikan Gindara Lepidocibium flavobronneum Skripsi Institut Ferdianz S 1992 Mikrobiologi Pangan Jakarta Gramedia Pustaka Utama Maheshwari M Nelapati K Kiranmayi B 2011 Vibrio cholerae Veterinary World 423 doi 10 5455 vetworld 2011 423 428 ISSN 0972 8988 Reidl Joachim Klose Karl E 2002 Vibrio cholerae and cholera out of the water and into the host FEMS Microbiology Reviews 26 2 125 139 doi 10 1111 j 1574 6976 2002 tb00605 x ISSN 1574 6976 Waturangi D Wennars M Suhartono M X Wijaya Y F 2013 Edible ice in Jakarta Indonesia is contaminated with multidrug resistant Vibrio cholerae with virulence potential Journal of Medical Microbiology 62 3 352 359 doi 10 1099 jmm 0 048769 0 ISSN 0022 2615 Ramazanzadeh R Rouhi S Shakib P Shahbazi B Bidarpour F Karimi M 2015 Molecular Characterization of Vibrio cholerae Isolated From Clinical Samples in Kurdistan Province Iran Jundishapur Journal of Microbiology 8 5 doi 10 5812 jjm 8 4 2015 18102 ISSN 2008 3645 Schild S Bishop A L Camilli A 2008 Ins and Outs of Vibrio cholerae Microbe Magazine 3 1 131 136 doi 10 1128 microbe 3 131 1 ISSN 1558 7452 Raskin D Bina J and Mekalanos J 2004 Genomic and Genetic Analysis of Vibrio cholerae ASM News 70 2 57 62 Nivaskumar M Francetic O 2014 Type II secretion system A magic beanstalk or a protein escalator Biochimica et Biophysica Acta BBA Molecular Cell Research 1843 8 1568 1577 doi 10 1016 j bbamcr 2013 12 020 ISSN 0167 4889 a b Green E R Mecsas J 2016 Bacterial Secretion Systems An Overview Microbiology Spectrum 4 1 doi 10 1128 microbiolspec vmbf 0012 2015 ISSN 2165 0497 Douzi B Filloux A Voulhoux R 2012 On the path to uncover the bacterial type II secretion system Philosophical Transactions of the Royal Society B Biological Sciences 367 1592 1059 1072 doi 10 1098 rstb 2011 0204 ISSN 0962 8436 Brooks G F Carrol K C Butel J S Morse S A and Mietzner T A 2013 Medical Microbiology 26th Edition McGraw Hill Companies Inc Lesmana M 2004 Perkembangan mutakhir infeksi kolera J Kedokter Trisakti 23 3 101 09 a b Ryan K J and Ray C G 2004 Sherris Medical Microbiology An Introduction to Infectious Disease 4th Edition The McGraw Hill Companies Kirn T J Jude B A and Taylor R K 2005 A colonization factor links Vibrio cholerae environmental survival and human infection Nature 438 863 866 Sikora A E 2013 Proteins Secreted via the Type II Secretion System Smart Strategies of Vibrio cholerae to Maintain Fitness in Different Ecological Niches PLOS Pathogens 9 2 e1003126 doi 10 1371 journal ppat 1003126 ISSN 1553 7374 Thiagarajah J R Verkman A S 2005 New drug targets for cholera therapy Trends in Pharmacological Sciences 26 4 172 175 doi 10 1016 j tips 2005 02 003 ISSN 0165 6147 Lima A A M Fonteles M C 2014 From Escherichia coli heat stable enterotoxin to mammalian endogenous guanylin hormones Brazilian Journal of Medical and Biological Research 47 3 179 191 doi 10 1590 1414 431x20133063 ISSN 1414 431X Illness amp Symptoms Cholera CDC https www cdc gov cholera illness html Diakses 24 Juni 2021 Ditjen PP amp PL Departeman Kesehatan RI Dit Sepim Kesma Buku data 2006 Guntina R K dan Fitri Kusuma S A 2017 Deteksi Bakteri Vibrio Cholerae Jurnal Farmaka 15 1 Oral Cholera Vaccines World Health Organization Diakses tanggal 24 Juni 2021 Lihat pula Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Vibrio cholerae nbsp Wikispecies mempunyai informasi mengenai Vibrio cholerae Cari tahu mengenai Vibrio cholerae pada proyek proyek Wikimedia lainnya nbsp Definisi dan terjemahan dari Wiktionary nbsp Gambar dan media dari Commons nbsp Berita dari Wikinews nbsp Kutipan dari Wikiquote nbsp Teks sumber dari Wikisource nbsp Buku dari WikibukuGram negatif Kolera Patogen nbsp Artikel bertopik bakteri ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Vibrio cholerae amp oldid 24259178