www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Zainul Arifin Pohan berita surat kabar buku cendekiawan JSTORIni adalah nama Batak Toba Angkola marganya adalah Pohan K H Zainul Arifin 2 September 1909 2 Maret 1963 adalah seorang wakil perdana menteri Indonesia ketua DPR GR dan politisi Nahdlatul Ulama NU Zainul Arifin PohanZainul Arifin sebagai Wakil Perdana Menteri IndonesiaKetua Dewan Perwakilan Rakyat ke 2Masa jabatan 1960 1963PresidenSoekarnoPendahuluSartonoPenggantiArudji KartawinataWakil Perdana Menteri Indonesia ke 9Masa jabatan 1 Agustus 1953 24 Juli 1955Menjabat bersama WongsonegoroPresidenSoekarnoPerdana MenteriAli SastroamidjojoPendahuluPrawoto MangkusasmitoPenggantiDjanoe Ismadi Harsono TjokroaminotoInformasi pribadiLahir 1909 09 02 2 September 1909 Barus Tapanuli Tengah Sumatera Utara Hindia BelandaMeninggal2 Maret 1963 1963 03 02 umur 53 Jakarta Indonesia Daftar isi 1 Riwayat hidup 1 1 Masa Kanak Kanak dan Pendidikan 1 2 Dari Gemeente ke GP Ansor 1 3 Menjadi Panglima Hizbullah Masyumi 1 4 Pasca Proklamasi Kemerdekaan 1 5 Berkiprah di Legislatif dan Eksekutif 2 Karier politik 3 Pranala luarRiwayat hidup SuntingMasa Kanak Kanak dan Pendidikan Sunting Zainul Arifin lahir sebagai anak tunggal dari pasangan raja Barus Sultan Ramali bin Tuangku Raja Barus Sultan Sahi Alam Pohan ayah dengan bangsawan asal Kotanopan Mandailing Natal Siti Baiyah br Nasution Ketika Zainul masih balita kedua orang tuanya bercerai dan ia dibawa pindah oleh ibunya ke Kotanopan kemudian ke Kerinci Jambi Di sana ia menyelesaikan Hollandsch Inlandsche School HIS dan sekolah menengah calon guru Normal School Selain itu Arifin juga memperdalam pengetahuan agama di madrasah dan surau saat menjalani pelatihan seni bela diri Pencak Silat Arifin juga seorang pecinta kesenian yang aktif dalam kegiatan seni sandiwara musikal Melayu Stambul Bangsawan sebagai penyanyi dan pemain biola Stambul Bangsawan merupakan awal perkembangan seni panggung sandiwara modern Indonesia Dalam usia 16 tahun Zainul merantau ke Batavia Jakarta Dari Gemeente ke GP Ansor Sunting Berbekal ijazah HIS Arifin diterima bekerja di pemerintahan kotapraja kolonial Gemeente sebagai pegawai di Perusahaan Air Minum PAM di Pejompongan Jakarta Pusat Di sana ia sempat bekerja selama lima tahun sebelum akhirnya terkena PHK saat resesi global yang bermula di AS dan berdampak hingga ke wilayah Hindia Belanda Keluar dari gemeente Arifin kemudian memilih bekerja sebagai guru sekolah dasar dan mendirikan pula balai pendidikan untuk orang dewasa Perguruan Rakyat di kawasan Meester Cornelis Jatinegara Zainul juga sering memberi bantuan hukum bagi masyarakat Betawi yang membutuhkan sebagai tenaga Pokrol Bambu pengacara tanpa latar belakang pendidikan Hukum namun menguasai Bahasa Belanda Selain itu ia pun aktif kembali dalam kegiatan seni sandiwara musikal tradisional Betawi yang berasal dari tradisi Melayu Samrah Ia sempat mendirikan kelompok Samrah bernama Tonil Zainul Dari kegiatan kesenian itu ia berkenalan dan selanjutnya sangat akrab bersahabat dengan tokoh perfilman nasional Djamaluddin Malik yang kala itu juga bergiat dalam kegiatan Samrah Keduanya kemudian bergabung dengan Gerakan Pemuda Ansor yang ketika itu memang aktif merekrut tenaga tenaga muda Selama menjadi anggota GP Ansor inilah Arifin kemudian makin meningkatkan pengetahuan agama dan keterampilan berdakwahnya sebagai mubalig muda lewat pelatihan pelatihan khas Ansor Kepiawaian Zainul dalam berpidato berdebat dan berdakwah ternyata menarik perhatian tokoh tokoh Nahdlatul Ulama organisasi induk Ansor termasuk Wahid Hasyim Mahfudz Shiddiq Muhammad Ilyas dan Abdullah Ubaid Hanya dalam beberapa tahun saja Zainul Arifin sudah menjadi Ketua Cabang NU Jatinegara dan berikutnya sebagai Ketua Majelis Konsul NU Batavia hingga datangnya tentara Jepang tahun 1942 Pada saat itu ia juga bekerja di Perusahaan Air Minum PAM pemerintah kotapraja gemeente Di kota ini ia juga sempat menjadi guru sekolah di daerah Jatinegara dan Bukit Duri Tanjakan Menjadi Panglima Hizbullah Masyumi Sunting Selama era pendudukan militer Jepang Zainul Arifin ikut mewakili NU dalam kepengurusan Majelis Syuro Muslimin Indonesia Masyumi dan terlibat dalam pembentukan pasukan semi militer Hizbullah Untuk menarik simpati warga hingga ke pedesaan organisasi organisasi Islam utamanya NU diberi kesempatan untuk lebih aktif terlibat dalam pemerintahan di bawah pendudukan militer Jepang Zainul Arifin ditugaskan untuk membentuk model kepengurusan tonarigumi cikal bakal Rukun Tetangga di kawasan Jatinegara yang kemudian dibentuk hingga pelosok pelosok desa di Pulau Jawa Ketika Perang Asia Pasifik semakin memanas Jepang mengizinkan dibentuknya laskar laskar semi militer rakyat Pemuda pemuda Islam direkrut lewat jalur tonarigumi membentuk Hizbullah Tentara Allah Arifin dipercaya sebagai Panglima Hizbullah dengan tugas utama mengoordinasi pelatihan pelatihan semi militer di Cibarusah Bekasi dekat Bogor Dalam puncak kesibukan latihan perang guna mengantisipasi terjadinya Perang Asia Pasifik Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan Sukarno Hatta pada 17 Agustus 1945 di Jakarta Pasca Proklamasi Kemerdekaan Sunting Zainul kemudian bertugas mewakili partai Masyumi di Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat BP KNIP cikal bakal DPR MPR sambil terus memegang tampuk pimpinan Hizbullah yang sudah menjelma menjadi pasukan bersenjata Selama masa revolusi selain mengikuti sidang sidang BP KNIP yang berpindah pindah tempat karena kegawatan situasi Arifin juga memimpin gerakan gerakan gerilya Laskar Hizbullah di Jawa Tengah dan Jawa Timur selama Agresi Militer I dan II Dalam memimpin Laskar Hizbullah Zainul menggunakan jalur tonarigumi atau Rukun Tetangga yang dulu dibinanya hingga meliputi desa desa terpencil di Jawa Saat terjadi Agresi Militer Belanda II Belanda berhasil menduduki Yogyakarta dan menawan Soekarno Hatta Dalam keadaan darurat BP KNIP praktis tidak berfungsi Arifin lantas terlibat sebagai anggota Komisariat Pemerintah Pusat di Jawa KPPD bagian dari Pemerintahan Darurat Republik Indonesia PDRI yang berkedudukan di Bukit Tinggi Sumatera Barat Tugas utama Zainul melakukan konsolidasi atas badan badan perjuangan yang melancarkan taktik gerilya di bawah komandan Jenderal Sudirman Saat pemerintah melebur segenap pasukan bersenjata ke dalam satu wadah Tentara Nasional Indonesia Zainul Arifin sempat dipercaya sebagai Sekertaris Pucuk Pimpinan TNI Namun akhirnya ketika banyak mantan anggota laskar Hizbullah yang dinyatakan tidak bisa diterima menjadi anggota TNI karena tidak berpendidikan modern dan hanya lulusan Madrasah ia memilih mengundurkan diri dan berkonsentrasi meneruskan perjuangan sipil di jalur politik Berkiprah di Legislatif dan Eksekutif Sunting Setelah Belanda akhirnya mengakui kedaulatan RI akhir tahun 1949 Zainul Arifin kembali ke Parlemen sebagai wakil Partai Masyumi di DPRS dan kemudian wakil Partai NU ketika akhirnya partai yang dianggap representasi kiai tradisionalis ini memisahkan diri dari Masyumi pada tahun 1952 Setahun sesudahnya Arifin berkiprah di lembaga eksekutif dengan menjabat sebagai wakil perdana menteri waperdam dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I yang memerintah dua tahun penuh 1953 1955 Untuk pertama kalinya dalam sejarah NU tiga jabatan menteri sebelumnya NU selalu hanya mendapat jatah satu posisi menteri saja dijabat tokoh tokoh NU dengan Zainul Arifin sebagai tokoh NU pertama menjabat sebagai waperdam Kabinet itu sendiri sukses menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung Dalam tahun 1955 itu pula Zainul berangkat haji untuk pertama dan terakhir kali ke Tanah Suci bersama Presiden Sukarno Di sana ia dihadiahi sebilah pedang berlapis emas oleh Raja Arab Saudi Raja Saud Sekembalinya dari sana Zainul merupakan salah satu tokoh penting yang berhasil menempatkan partai NU ke dalam tiga besar pemenang Pemilu legislatif 1955 dimana jumlah kursi NU di DPR meningkat dari hanya 8 menjadi 45 kursi Selain kembali ke parlemen sebagai wakil ketua I DPR RI setelah pemilu 1955 Arifin juga mewakili NU dalam Majelis Konstituante hingga lembaga ini dibubarkan Sukarno lewat Dekrit Presiden 5 Juli 1959 karena dipandang gagal merumuskan UUD baru Pasca Dekrit Indonesia dinyatakan kembali ke UUD 1945 dan memasuki era Demokrasi Terpimpin Pada masa itu terjadi pemusatan kekuasaan pada diri Presiden yang berkeras untuk menerapkan paham NASAKOM Nasionalis Agama dan Komunis yang menyudutkan partai partai agama yang tidak ingin Partai Komunis Indonesia PKI berkembang di Indonesia Karier politik Sunting nbsp Zainul Arifin bersama Sukarno di Masjid Leningrad Uni Soviet pada 1960Sejak proklamasi kemerdekaan Zainul Arifin langsung duduk dalam Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat BP KNIP cikal bakal lembaga legislatif MPR DPR Hingga akhir hayatnya Arifin aktif di parlemen mewakili partai Masyumi dan kemudian partai NU setelah NU keluar dari Masyumi pada 1952 Hanya selama 1953 1955 ketika menjabat sebagai wakil perdana menteri dalam kabinet Ali Arifin Kabinet Ali Sastroamijoyo I Zainul terlibat dalam badan eksekutif Kabinet pada era Demokrasi Parlementer ini sukses menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 Pemilu pertama 1955 mengantar Zainul Arifin sebagai anggota Majelis Konstituante sekaligus wakil ketua DPR sampai kedua lembaga dibubarkan Sukarno melalui Dekret Presiden 5 Juli 1959 Memasuki era Demokrasi Terpimpin itu Arifin bersedia mengetuai DPR Gotong Royong DPRGR sebagai upaya partai NU membendung kekuatan Partai Komunis Indonesia PKI di parlemen Ditengah meningkatnya suhu politik pada 14 Mei 1962 saat salat Iduladha di barisan terdepan bersama Sukarno Zainul tertembak peluru yang diarahkan seorang pemberontak DI TII dalam percobaannya membunuh presiden Zainul Arifin wafat tanggal 2 Maret 1963 setelah menderita luka bekas tembakan di bahunya selama sepuluh bulan Pranala luar Sunting Indonesia Biodata pada Kepustakaan Presiden RI pranala nonaktif permanen Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Zainul Arifin Pohan amp oldid 24373971