www.wikidata.id-id.nina.az
Halaman ini berisi artikel tentang kelompok etnis perpaduan antara Tionghoa dan Pribumi Nusantara Untuk keturunan Tionghoa di Indonesia lihat Tionghoa Indonesia Orang Peranakan Tionghoa Peranakan atau hanya Peranakan terkadang juga disebut Baba Nyonya adalah istilah yang digunakan oleh para keturunan imigran Tionghoa yang sejak akhir abad ke 15 dan abad ke 16 telah berdomisili di kepulauan Nusantara sekarang Indonesia termasuk Malaya Britania sekarang Malaysia Barat dan Singapura Di beberapa wilayah di Nusantara sebutan lain juga digunakan untuk menyebut orang Tionghoa Peranakan seperti Tionghoa Benteng khusus Tionghoa Manchu di Tangerang dan Kiau Seng di era kolonial Hindia Belanda Orang Peranakan峇峇娘惹土生華人Keluarga Peranakan di Riouw Hindia BelandaDaerah dengan populasi signifikan8 000 000 di Asia Tenggara perkiraan 1 BahasaBahasa Peranakan asli Indonesia Jawa Melayu Tionghoa lisan Inggris BelandaAgamaBuddha Mahayana Kristen Taoisme Islam Khonghucu lainnyaKelompok etnik terkaitTionghoa perantauan Jawi PeranakanArtikel ini memuat Teks Tionghoa Tanpa bantuan render yang baik anda mungkin akan melihat tanda tanya kotak kotak atau simbol lainnya bukannya Karakter Tionghoa Orang PeranakanNama TionghoaHanzi tradisional 峇峇娘惹Hanzi sederhana 峇峇娘惹Alih aksaraMandarin Hanyu Pinyin Baba niangreMin Nan Romanisasi POJ Ba ba niu liaNama MelayuMelayu Peranakan Tionghoa Benteng Kiau SengAnggota etnis ini di Malaka Malaysia menyebut diri mereka sebagai Baba Nyonya Baba adalah istilah sebutan untuk laki lakinya dan Nyonya istilah untuk wanitanya Sebutan ini berlaku terutama untuk populasi etnis Tionghoa dari Negeri Negeri Selat di Malaya kala era kolonial Pulau Jawa yang kala itu dikuasai Belanda dan lokasi lainnya yang telah mengadopsi kebudayaan Nusantara baik sebagian atau seluruhnya dan menjadi lebih berasimilasi dengan masyarakat pribumi setempat Banyak etnis ini yang merupakan kaum elit Singapura lebih setia kepada Inggris daripada Tiongkok Sebagian besar telah tinggal selama beberapa generasi di sepanjang selat Malaka dan sebagian besar telah memiliki garis keturunan dari perkawinan dengan orang Nusantara pribumi dan Melayu Etnis Peranakan biasanya merupakan pedagang perantara antara Inggris dan Tiongkok atau Tionghoa dan Melayu atau juga sebaliknya karena mereka dididik dalam sistem Inggris Karena itu orang Peranakan hampir selalu memiliki kemampuan untuk berbicara dalam dua bahasa atau lebih Dalam generasi selanjutnya banyak yang telah kehilangan kemampuan untuk berbicara rumpun bahasa Tionghoa karena mereka telah berasimilasi dengan budaya Semenanjung Malaya dan telah berbicara lancar Bahasa Melayu sebagai bahasa pertama atau kedua Istilah Peranakan paling sering digunakan di kalangan etnis Tionghoa bagi orang keturunan Tionghoa di Singapura dan Malaysia orang keturunan Tionghoa ini dikenal sebagai Tionghoa Selat 土生華人 karena domisili mereka di Negeri Negeri Selat tetapi ada juga masyarakat Peranakan lain yang relatif kecil seperti India Hindu Peranakan Chetti India Muslim Peranakan Jawi Peranakan atau Jawi Pekan Abjad Jawi menjadi tulisan Arab yang telah di Jawa kan 2 Pekan adalah istilah sehari hari yang telah mengalami kontraksi pengucapan dari Peranakan 2 dan Peranakan Eurasia Kristang 2 Kristang Kristen 2 3 Kelompok ini memiliki hubungan paralel dengan orang Hokkian Kamboja yang merupakan keturunan Tionghoa Hoklo Mereka mempertahankan sebagian budaya mereka meskipun bahasa asli mereka secara bertahap menghilang beberapa generasi setelah bermukim 4 Daftar isi 1 Terminologi 2 Keturunan 3 Bahasa 4 Sejarah 5 Kebudayaan 5 1 Busana 5 2 Agama 5 3 Masakan 5 4 Perkawinan 5 5 Museum 5 6 Pertalian politik 6 Status saat ini 7 Asosiasi saat ini 8 Dalam budaya populer 9 Tokoh tokoh peranakan 9 1 Indonesia 9 2 Malaysia 9 3 Singapura 10 Galeri 11 Lihat pula 12 Referensi 13 Rujukan 14 Pranala luarTerminologiBaik Bahasa Melayu maupun Bahasa Indonesia menggunakan kata Peranakan yang berarti keturunan tanpa arti konotasi dari etnis keturunan apa kecuali jika diikuti oleh kata keterangan benda berikutnya seperti misalnya Tionghoa Belanda atau Jepang Jepun 5 Peranakan memiliki arti konotasi tersirat yang mengacu pada keturunan dari kakek nenek buyut atau nenek moyang yang lebih jauh 2 Peranakan kini berarti orang keturunan bukan Indonesia asli misalnya Tionghoa yang lahir di Indonesia Akan tetapi pada abad ke 17 istilah Cina peranakan ditujukan bagi orang Tionghoa muslim yang dalam istilah Belanda kolonial disebut geschoren Chinees yakni Tionghoa yang dipotong kuncirnya 6 223Baba kata dari Persia yang dipinjam oleh penutur bahasa Melayu sebagai sebutan kehormatan hanya untuk kakek nenek digunakan untuk menyebut laki laki Tionghoa Selat Istilah ini berasal dari penutur Bahasa Hindustani seperti penjaja dan pedagang dan menjadi bagian dari bahasa pasar yang umum 7 Di Nusantara sendiri pengucapan Baba dapat berubah sesuai dialek masyarakat Pribumi setempat seperti Babah oleh orang Jawa atau Babeh oleh orang Betawi Wanita keturunan Tionghoa Selat entah dipanggil atau menyebut dirinya sendiri sebagai Nyonya Kata nyonya juga sering salah dieja nonya adalah sebutan kehormatan Jawa yang merupakan pinjaman dari istilah Italia nonna nenek yang berarti wanita asing yang sudah menikah butuh rujukan Atau lebih mungkin dari kata dona dona Spanyol sebutan Portugis untuk wanita butuh rujukan Karena orang Jawa pada saat itu memiliki kecenderungan untuk menyebut semua perempuan asing dan mungkin orang orang yang penampilannya seperti dari luar negeri sebagai nyonya mereka pun menggunakan istilah tersebut untuk wanita Tionghoa Selat dan secara bertahap menjadi lebih terkait secara eksklusif dengan mereka Nona dalam bahasa Jawa berarti wanita 8 Tionghoa Selat didefinisikan sebagai mereka yang lahir atau tinggal di Negeri Negeri Selat sebuah koloni Inggris yang terdiri dari Pulau Pinang Malaka dan Singapura yang dibentuk tahun 1826 9 Tionghoa Selat tidak dianggap sebagai Baba Nyonya kecuali mereka menampilkan atribut fisik tertentu yang merupakan campuran Melayu pribumi dan Tionghoa 9 Keturunan nbsp Wanita Peranakan di Pabrik Timah Pulau Singkep Riow Kebanyakan Peranakan adalah dari keturunan orang Hoklo Hokkien meskipun jumlah yang cukup besar adalah dari keturunan orang Tiociu atau orang Kanton Peranakan sendiri adalah keturunan ras campuran sebagian Tionghoa sebagian Pribumi Nusantara Indonesia Melayu Baba Nyonya adalah subkelompok dalam masyarakat Tionghoa dan adalah keturunan serikat Sino pribumi Tionghoa asli di Melaka Pinang dan Indonesia Adalah hal yang biasa bagi pedagang Tionghoa awal di Nusantara zaman dahulu untuk mengambil perempuan pribumi Nusantara dari Semenanjung Malaya Sumatra Jawa sebagai istri atau selir 9 akibatnya Baba Nyonya memiliki campuran ciri ciri budaya Tionghoa dan Nusantara 9 Catatan tertulis dari awal abad ke 19 dan abad ke 20 menunjukkan bahwa pria Peranakan biasanya mengambil pengantin dari dalam komunitas Peranakan setempat Keluarga Peranakan kadang kadang mengimpor pengantin wanita dari Tiongkok dan mengirim putri mereka ke Tiongkok untuk mencari suami Beberapa sumber mengklaim bahwa Peranakan awal telah menikah campur dengan penduduk Nusantara pribumi setempat klaim ini mungkin berasal dari kenyataan bahwa beberapa pegawai yang menetap di Bukit Tionghoa yang melakukan perjalanan ke Malaka dengan Laksamana dari Yunnan adalah Muslim Tionghoa Namun pakar lainnya melihat kurangnya kemiripan fisik sehingga mereka berpendapat bahwa etnis Tionghoa Peranakan telah hampir tidak bercampur dengan Pribumi Nusantara Satu kasus penting untuk mendukung klaim tentang percampuran tersebut adalah dari masyarakat Peranakan di Tangerang Indonesia yang dikenal sebagai Tionghoa Benteng Penampilan fisik mereka adalah Pribumi Nusantara tetapi mereka mematuhi adat istiadat Peranakan dan kebanyakan dari mereka adalah penganut Buddhisme Beberapa Peranakan membedakan antara Baba Peranakan Peranakan dengan keturunan Melayu Semenanjung dari Peranakan mereka yang tanpa keturunan Melayu Semenanjung BahasaArtikel utama Bahasa Peranakan Bahasa orang Peranakan yaitu Bahasa kreol Melayu atau Bahasa Melayu Baba adalah dialek kreol dari bahasa Melayu yang berisi banyak kata dialek Hokkian Bahasa ini adalah bahasa yang hampir punah dan penggunaan kontemporernya terbatas pada anggota generasi tua Bahasa Indonesia Melayu atau Inggris kini telah menggantikan bahasa ini sebagai bahasa utama yang digunakan di kalangan generasi muda Di Indonesia orang Peranakan muda masih bisa berbicara bahasa kreol ini meskipun penggunaannya terbatas pada acara acara informal Peranakan muda telah kehilangan banyak bahasa tradisional mereka sehingga biasanya ada perbedaan dalam kosakata antara generasi tua dan muda Sejarah nbsp Orang Peranakan di Negeri Negeri Selat zaman dahulu Pada abad ke 15 beberapa negara kota kecil di Semenanjung Malaya sering membayar upeti kepada berbagai kerajaan seperti Kekaisaran Tiongkok sekarang Republik Rakyat Tiongkok dan Kerajaan Siam sekarang Thailand Hubungan dekat dengan Tiongkok dimulai pada awal abad ke 15 pada masa pemerintahan Parameswara ketika Laksamana Cheng Ho utusan Kaisar Tionghoa Yongle mengunjungi Malaka dan Jawa Terdapat legenda bahwa di 1459 Masehi Kaisar Tiongkok mengirimkan seorang putri Hang Li Po kepada Sultan Malaka sebagai tanda penghargaan atas penghormatannya Para bangsawan 500 putra menteri dan pegawai yang menemani putri tersebut awalnya menetap di Bukit Tionghoa dan akhirnya berkembang menjadi kelas Tionghoa Selat Tionghoa kelahiran Selat Malaka tetapi legenda ini tidak didukung adanya bukti dari catatan Kekaisaran Tionghoa Kala itu karena kesulitan ekonomi di daratan Tiongkok gelombang imigran datang dari negeri Tiongkok dan menetap di Semenanjung Malaya sekarang Malaysia Barat Pulau Ujong sekarang Singapura dan kepulauan Nusantara sekarang Indonesia Beberapa dari mereka kemudian berasimilasi dengan adat istiadat lokal sementara masih mempertahankan beberapa tingkat budaya nenek moyang mereka mereka kemudian juga dikenal sebagai kaum Peranakan Peranakan biasanya memiliki tingkatan darah pribumi Nusantara tertentu yang dapat dihubungkan dengan fakta bahwa selama kekaisaran Tionghoa sebagian besar imigran dari Tiongkok adalah laki laki yang kemudian menikah dengan wanita pribumi setempat Orang Peranakan di Tangerang Indonesia yang dikenal dengan sebutan Tionghoa Benteng mempunyai tingkatan darah pribumi yang tinggi sehingga mereka hampir tidak bisa dibedakan secara fisik dari penduduk pribumi Penampilan orang Peranakan di Indonesia dapat bervariasi antara berkulit sangat terang sampai berwarna kulit cokelat tembaga Pria Tionghoa di Malaka kala itu menikah dan menghasilkan keturunan dengan wanita wanita budak dari Jawa Batak dan Bali Keturunan mereka pindah ke Penang dan Singapura selama pemerintahan kolonial Inggris 10 Orang orang Tionghoa di Asia Tenggara era kolonial juga memperoleh istri wanita budak dari Nias Orang orang Tionghoa di Singapura dan Penang disediakan istri wanita budak dari Bugis Batak dan Bali 11 Inggris kala itu memperbolehkan perdagangan perempuan budak sebagai istri karena hal ini meningkatkan standar hidup bagi budak budak tersebut dan memberikan kepuasan kepada penduduk laki laki 12 Penggunaan budak perempuan sebagai istri oleh orang Tionghoa adalah sangat umum kala itu 13 Tidak bisa dipungkiri bagaimanapun bahwa keberadaan perbudakan di kuartal ini pada tahun tahun sebelumnya adalah keuntungan besar untuk pengadaan populasi wanita di Pinang Dari Assaban saja sebelumnya ada kadang kadang 300 budak terutama perempuan diekspor ke Malaka dan Pinang dalam setahun Para perempuan itu menetap nyaman sebagai istri dari pedagang Tionghoa kaya dan hidup dalam kenyamanan paling tinggi Keluarga mereka melekatkan pria pria itu dengan tanah mereka dan banyak yang tidak pernah berpikir untuk kembali ke negara asal mereka Populasi perempuan di Pinang masih jauh dari setara dengan populasi laki laki dan karena itu penghapusan perbudakan telah menjadi pengorbanan besar untuk filantropi dan kemanusiaan Karena kondisi para budak yang dibawa ke pemukiman Inggris membaik secara materiil dan karena mereka memberikan kontribusi begitu banyak untuk kebahagiaan penduduk laki laki dan kesejahteraan umum dari pemukiman membuat saya untuk berpikir meskipun saya membenci prinsip perbudakan seperti dengan siapa pun bahwa kelanjutan sistem ini di sini di bawah peraturan bijak yang berlaku untuk mencegah penyalahgunaan tidak dapat telah menghasilkan banyak kejahatan Perbudakan macam ini yang memang ada di pemukiman Inggris di kuartal ini tidak ada yang salah dengannya kecuali namanya karena kondisi para budak yang dibawa dari negara negara sekitar selalu terbantu dengan perubahan mereka diberi makanan dan pakaian dengan baik para perempuan menjadi istri Tionghoa yang terhormat dan orang orang yang berada di tingkat paling tidak rajin mudah memperbaiki diri dan banyak yang menjadi kaya Kejahatan oleh majikan telah dihukum dan singkatnya saya tidak tahu ras orang orang apapun yang telah dan memiliki setiap alasan untuk sangat bahagia dan puas sebagai budak sebelumnya dan debitur seperti yang disebut sekarang yang datang dari pantai timur Sumatra dan tempat tempat lain 14 15 John Anderson Agen Pemerintah Pulau Prince of Wales nama kolonial Pulau Pinang Penang Orang Peranakan sendiri kemudian bermigrasi di antara Malaysia Indonesia dan Singapura yang mengakibatkan tingginya tingkat kesamaan adat dan budaya di antara komunitas Peranakan di negara negara tersebut Alasan ekonomi atau pendidikan biasanya mendorong migrasi Peranakan di antara wilayah Nusantara Malaysia Indonesia dan Singapura bahasa kreol mereka sangat dekat dengan bahasa asli negara negara tersebut yang membuat adaptasi mereka jauh lebih mudah Walaupun tidak sama dalam perkembangannya karena alasan politik orang Peranakan dan Tionghoa Nusantara lainnya dikelompokkan sebagai satu kelompok etnis yaitu Tionghoa Tionghoa Singapura dan Tionghoa Malaysia menjadi semakin lebih menunjukkan budaya Tionghoa daratan sedangkan Tionghoa Indonesia menjadi lebih terasimilasi dengan budaya Nusantara dalam budaya mereka Hal tersebut dapat dikaitkan dengan adanya Kebijakan Bumiputera dan Sekolah Kebangsaan Tionghoa di Malaysia Kebijakan Bahasa Ibu Mother Tongue Policy di Singapura dan adanya larangan terhadap kesenian dan tradisi Tionghoa selama era administrasi Soeharto di Indonesia Pada masa lalu orang Peranakan dijunjung tinggi oleh orang Pribumi Melayu Beberapa orang Melayu pada masa lalu mungkin telah mengambil kata Baba merujuk pada lelaki Tionghoa dan memasukkannya ke dalam nama mereka ketika nama ini masih digunakan 16 17 18 Hal ini tidak diikuti oleh generasi muda Melayu dan Tionghoa Malaysia saat ini tidak memiliki status atau kehormatan yang sama seperti yang dimiliki orang Peranakan kala itu KebudayaanBusana nbsp Busana kebaya wanita Peranakan di Museum Peranakan Di Malaysia dan Singapura Peranakan mempertahankan sebagian besar etnis dan agama asal mereka seperti pemujaan leluhur tetapi berasimilasi dengan bahasa dan kebudayaan Melayu Busana Nyonya yaitu Baju Panjang diadaptasi dari busana pribumi Melayu Baju Kurung Busana ini dikenakan dengan sarung batik dan 3 kerosang bros Sandal manik manik yang disebut Kasot Manek Kasut Manik adalah buatan tangan yang memerlukan banyak keterampilan dan kesabaran dirangkai dimanik manik dan dijahit ke kanvas dengan manik manik kaca berbentuk tertentu yang kecil dari Bohemia sekarang Republik Ceko Di zaman modern manik manik kaca dari Jepang lebih disukai untuk kasot manek Desain kasot manek tradisional sering memiliki bentuk bunga Eropa dengan warna yang dipengaruhi oleh porselin dan sarung batik Peranakan Mereka dibuat ke dalam bentuk alas kaki atau sandal kamar tetapi sejak 1930 an bentuk modern menjadi populer dan tumit ditambahkan ke dalam desain alas kaki ini Di Indonesia Peranakan mengembangkan kebaya nya sendiri terutama kebaya encim berasal dari nama encim atau enci untuk merujuk kepada seorang wanita Tionghoa yang sudah menikah 19 Kebaya encim biasanya dipakai oleh wanita Tionghoa di kota kota pesisir Jawa yang mempunyai permukiman Tionghoa yang cukup besar seperti Semarang Lasem Tuban Surabaya Pekalongan dan Cirebon Busana kebaya ini berbeda dari kebaya Jawa dengan bordiran yang lebih kecil dan halus nya kain ringan dan warna yang lebih cerah Mereka juga mengembangkan pola batik mereka sendiri yang menggabungkan simbol dari Tiongkok Kebaya encim cocok dipakai dengan kain batik Jawa pesisiran berwarna cerah yang menggunakan simbol dan motif dari Tiongkok seperti naga feniks peony dan teratai Para Baba biasanya akan mengenakan baju lokchuan yang merupakan busana penuh orang orang Tionghoa tetapi generasi muda memakai hanya bagian atasannya yang merupakan jaket sutra lengan panjang dengan kerah Tionghoa atau kemeja batik Agama nbsp Klenteng di Makassar antara 1900 1920 Peranakan biasanya berkeyakinan Tionghoa Taoisme Konfusianisme dan Buddhisme Tiongkok Mahayana merayakan Tahun Baru Imlek dan Festival Lampion sembari mengadopsi adat istiadat tanah yang mereka tinggali dan adat istiadat orang orang penguasa kolonial Telah ditemukan jejak jejak kebudayaan Portugis Belanda Inggris Melayu dan pengaruh Nusantara Indonesia dalam kebudayaan Baba Melayu 9 Sejumlah keluarga Baba Nyonya zaman dahulu adalah dan masih merupakan penganut agama Katolik Namun dalam masyarakat modern banyak masyarakat Peranakan muda telah memeluk agama Kristen Protestan Terutama di Indonesia negara dengan jumlah Peranakan terbesar di dunia di mana sebagian besar orang Tionghoa beragama Kristen Namun terdapat pula kaum Peranakan yang memeluk agama Islam tersebar di Indonesia dan Malaysia Masakan Artikel utama Masakan Peranakan nbsp Ayam buah keluak masakan tradisional Peranakan Dari pengaruh Melayu yang unik Masakan Peranakan atau juga disebut Masakan Nyonya di Singapura dan Malaysia telah dikembangkan dengan menggunakan rempah rempah khas Melayu Contohnya adalah Ayam Kapitan kari ayam kering dan Inchi Kabin versi Peranakan dari ayam goreng Pindang bandeng adalah sup ikan umum yang disajikan di Indonesia selama tahun baru Imlek dan begitu pula kue bulan putih bulat dari Tangerang yang biasanya digunakan selama Festival Musim Gugur Swikee Purwodadi adalah masakan Peranakan dari Purwodadi yang merupakan masakan daging katak Nyonya Laksa adalah hidangan yang sangat populer di Singapura dan Malaysia begitu pula Kueh Lapis sejenis kue yang bertingkat paling sering dimakan pada Tahun Baru Imlek untuk melambangkan tangga kemakmuran Sejumlah kecil restoran yang menyajikan makanan Nyonya dapat ditemukan di Singapura Penang dan Malaka di Malaysia dan Jakarta Semarang Surabaya di Indonesia Perkawinan nbsp Sepasang mempelai Peranakan di Salatiga sekitar 1918 Adalah hal biasa bagi pedagang Tionghoa awal dahulu untuk mengambil perempuan Melayu dari Semenanjung Malaya atau Sumatra sebagai istri atau selir 9 Akibatnya Peranakan memiliki campuran yang sinergis dari ciri ciri budaya Melayu Tionghoa 9 Catatan tertulis dari abad ke 19 dan awal abad ke 20 menunjukkan bahwa pria Peranakan biasanya mengambil pengantin dari dalam komunitas Peranakan setempat Keluarga Peranakan kadang kadang mendatangkan pengantin wanita dari Tiongkok dan mengirim putri mereka ke Tiongkok untuk mencari suami Perkawinan dalam masyarakat sama dan berstatus serupa adalah norma bagi Peranakan dahulu Orang kaya akan dipersiapkan untuk menikah dengan chin choay Atau pernikahan matrilokal di mana suami pindah ke dalam keluarga istri 9 Proposal pernikahan biasanya dilakukan dengan hadiah berupa Pinangan sebuah keranjang dua lapis yang dipernis kepada orang tua pengantin wanita yang dimaksudkan dengan dibawa oleh seorang perantara yang berbicara atas nama lelaki yang melamar Kebanyakan Peranakan bukan Muslim dan telah mempertahankan tradisi pemujaan leluhur orang Tionghoa meskipun banyak yang sekarang memeluk Kekristenan dan meninggalkan tradisi tersebut Upacara pernikahan Peranakan sebagian besar didasarkan pada tradisi Tionghoa dan merupakan salah satu upacara pernikahan yang paling berwarna di Indonesia Malaysia dan Singapura Pada pesta pernikahan Pernikahan dahulu Dondang Sayang sebuah bentuk lagu berima tanpa persiapan dalam bahasa Melayu yang dinyanyikan dan ditarikan oleh para tamu di pesta pernikahan adalah sorotan acara Seseorang akan memulai tema romantis yang kemudian dilanjutkan oleh orang lain masing masing turun ke lantai dansa pada gilirannya menari dalam perputaran lambat sembari bernyanyi Untuk itu diperlukan kecerdasan cepat dan jawaban yang tepat dan sering memunculkan tawa dan tepuk tangan ketika sebuah frasa yang sangat cerdas dinyanyikan Aksen melodi dari Baba Nonya dan pergantian khusus frasa mereka adalah pesona utama penampilan ini Museum nbsp Museum Peranakan museum tentang Peranakan yang terbesar Singapura Peninggalan sejarah dan budaya dari budaya Baba ditampilkan dalam museum budaya di Heeren Street Jonker Street dan jalan jalan lain di lingkungan yang sama di Malaka Pinang Peranakan Mansion di Penang Malaysia dan di Museum Peranakan di Singapura Mebel makanan dan bahkan tradisional pakaian dari Baba dan Nyonya juga dipamerkan di museum museum ini Pertunjukan mingguan yang gratis menampilkan pertunjukan Baba dan pertunjukan budaya tradisional dan pop Tionghoa dapat ditemukan di Jonker Street di Malaka Pertunjukan pertunjukan ini adalah bagian dari pasar malam Malaka dan biasanya penuh sesak dengan pembeli baik lokal maupun asing Di Indonesia populasi paling besar Peranakan dapat ditemukan di Tangerang Jawa Barat Pertalian politik nbsp Replika nampan teh enamel porselen dengan fenghuang Feniks Tiongkok tradisional Peranakan Kaum Peranakan kala itu secara finansial lebih makmur daripada etnis Tionghoa totok kelahiran Tiongkok Kekayaan keluarga dan koneksi memungkinkan mereka untuk membentuk golongan elit Tionghoa Selat yang ketat kesetiaannya kepada Kerajaan Inggris atau Belanda 9 Karena kesetiaan yang ketat tersebut kala itu kebanyakan dari mereka tidak mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia atau Malaysia sebelum paruh pertama abad ke 20 9 Pada pertengahan abad kedua puluh kebanyakan Peranakan adalah orang berpendidikan Inggris atau Belanda sebagai akibat dari penjajahan bangsa Belanda di Hindia Belanda Indonesia sekarang dan Inggris di Malaya Peranakan kala itu mudah memeluk budaya dan pendidikan Belanda atau Inggris sebagai sarana untuk memajukan perekonomian mereka sehingga posisi posisi administrasi dan pelayanan sipil sering diisi oleh Tionghoa Peranakan terkemuka Banyak masyarakat Peranakan yang kemudian memilih untuk berpindah agama ke Kekristenan karena prestise yang dirasakan dan pilihan untuk kedekatan dengan Belanda dan Inggris 9 Di Malaya Britania komunitas Peranakan kemudian menjadi sangat berpengaruh di Malaka dan Singapura dan juga dikenal sebagai Tionghoa Raja karena kesetiaan mereka kepada Kerajaan Inggris Karena interaksi mereka dengan budaya dan bahasa yang berbeda sebagian besar Peranakan adalah dan masih menguasai tiga bahasa mampu berkomunikasi dalam bahasa Tionghoa lisan Melayu dan Inggris atau Belanda di Hindia Belanda Profesi mereka umumnya adalah sebagai pedagang penjual dan perantara umum antara Tionghoa Malaya dan bangsa Barat di mana mereka sangat dihargai secara khusus oleh Belanda dan Inggris karena hal ini Banyak hal mulai berubah pada paruh pertama abad ke 20 dengan sebagian Peranakan mulai mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia dan Malaysia Di Hindia Belanda tiga komunitas Peranakan mulai bergabung dan menjadi aktif dalam kancah politik perjuangan kemerdekaan Kaum Peranakan juga adalah salah satu pelopor dari surat kabar Indonesia Dalam perusahaan penerbitan yang masih muda mereka menerbitkan ide ide politik mereka sendiri bersama dengan kontribusi dari para penulis Indonesia lainnya Pada bulan November 1928 Sin Po mingguan berbahasa Tionghoa Hanzi tradisional 新報 pinyin xin bao adalah makalah pertama yang secara terbuka mempublikasikan naskah lagu kebangsaan Indonesia Raya Mereka yang terlibat dalam kegiatan seperti ini dihadapkan pada risiko dipenjara atau bahkan kehilangan nyawa mereka karena pemerintah kolonial Belanda melarang publikasi dan kegiatan nasionalis Kaum Peranakan dan Tionghoa juga aktif dalam mendukung gerakan kemerdekaan selama Masa Pendudukan Jepang tahun 1940 an ketika Asosiasi Tionghoa Perantauan atau asosiasi penduduk keturunan Tionghoa Hanzi tradisional 華僑中會 pinyin Huaqiao Zhōnghui dilarang oleh penguasa militer Jepang Beberapa aktivis pro kemerdekaan Indonesia yang terkenal adalah Siauw Giok Tjhan Liem Koen Hian dan Yap Tjwan Bing anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI Status saat iniBudaya Peranakan telah mulai menghilang di Malaysia dan Singapura Tanpa dukungan kolonial Inggris terhadap netralitas ras mereka kebijakan pemerintah di kedua negara setelah kemerdekaan dari Inggris telah mengakibatkan asimilasi budaya Peranakan kembali ke aliran umum budaya Tionghoa Singapura kemudian mengklasifikasikan Peranakan sebagai etnis Tionghoa sehingga mereka menerima instruksi formal dalam bahasa Mandarin alih alih Melayu sebagai bahasa kedua sesuai dengan Kebijakan Bahasa Ibu Di Malaysia standardisasi semua Melayu ke dalam Bahasa Melayu yang diperuntukkan untuk semua kelompok etnis telah menyebabkan hilangnya karakteristik unik dari para Baba Melayu Di Indonesia budaya Peranakan kehilangan popularitas dibandingkan budaya Barat modern tetapi dalam beberapa tingkat kaum Peranakan mencoba untuk mempertahankan bahasa masakan dan adat istiadat mereka Peranakan muda masih berbicara bahasa Peranakan meskipun banyak perempuan muda Peranakan tidak memakai kebaya Pernikahan biasanya mengikuti budaya barat karena kebiasaan tradisional Peranakan kehilangan popularitas Tercatat hanya tiga komunitas peranakan yang masih menjunjung tinggi adat pernikahan tradisional Peranakan yaitu Tangerang oleh orang Tionghoa Benteng Peranakan Makassar dan Peranakan Padang Dari tiga komunitas tersebut orang Tionghoa Benteng adalah yang paling patuh terhadap budaya Peranakan tetapi jumlah mereka semakin berkurang 20 Orang Tionghoa Benteng biasanya hidup sebagai golongan ekonomi bawah banyak dari mereka mencari peluang di bidang lain Beberapa organisasi mencoba untuk meringankan beban hidup mereka 21 Hingga Mei 2012 sekitar 108 keluarga Tionghoa Benteng terancam tergusur dari rumah tradisional mereka Alasan dari pemerintah Tangerang adalah bahwa daerah tersebut sebenarnya dimaksudkan sebagai lahan hijau untuk kota Hal ini menimbulkan masalah karena kebanyakan dari mereka adalah orang orang berpenghasilan rendah dan tidak tahu di mana untuk berpindah sedangkan pemerintah juga tidak memberikan uang kompensasi yang cukup untuk membeli rumah baru Beberapa upaya penggusuran di 2010 dan 2011 yang berakhir dengan kekerasan telah menyebabkan trauma bagi mereka 22 Migrasi dari banyak keluarga Peranakan khususnya yang berkecukupan telah menyebabkan terciptanya diaspora Peranakan kecil di negara negara tetangga dari Vietnam 23 ke Australia 24 Namun komunitas ini sangat kecil dan dengan meningkatnya penggunaan berbagai bahasa di negara masing masing penggunaan bahasa Peranakan Melayu atau Baba Melayu telah semakin tidak terlihat Asosiasi saat iniAsosiasi Tionghoa Peranakan antara lain Peranakan Association of Singapore Aspertina Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia dan Asosiasi Gunung Sayang sebuah kelompok seni pertunjukan Asosiasi Peranakan saat ini memiliki sekitar 1 700 anggota dan Gunung Sayang memiliki sekitar 200 anggota Meskipun Asosiasi Peranakan terdiri dari campuran orang muda dan tua Asosiasi Gunung Sayang memiliki anggota yang kebanyakan oran tua atau pensiunan Di Malaka terdapat Asosiasi India Peranakan yang dikenal sebagai Chetti Melaka Asosiasi ini adalah sebuah komunitas erat dari penganut Hindu Shaivisme 25 Chetti Peranakan menampilkan banyak kemiripan dengan Tionghoa Peranakan dalam hal berpakaian lagu dan tarian misalnya pantun rakyat Berbeda dengan asosiasi di negara lain Aspertina tidak hanya beranggotakan orang tua saja tetapi justru didominasi oleh para generasi muda yang tertarik dengan seni kebudayaan dan sejarah Peranakan Tionghoa khususnya yang ada di Indonesia Dalam budaya populerSeiring bergulirnya Era Reformasi di Indonesia dan dihilangkannya pelarangan terhadap kebudayaan Tionghoa pada tahun 1999 penulis Indonesia Remy Sylado merilis sebuah novel berjudul Ca Bau Kan Hanya Sebuah Dosa yang mengangkat kebudayaan dan sejarah orang Peranakan di Indonesia Novel ini diadaptasi menjadi sebuah film berjudul Ca bau kan oleh Nia Dinata pada tahun 2002 Sebuah novel yang mengangkat sejarah dan kebudayaan orang Tionghoa Benteng berjudul Bonsai Hikayat Satu Keluarga Tionghoa Benteng yang ditulis Pralampita Lembahmata diterbitkan oleh Gramedia pada 2011 Tokoh tokoh peranakanIndonesia Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Orang Peranakan berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Peranakan di Indonesia Untuk orang terkenal Indonesia keturunan Tionghoa lihat Tionghoa Indonesia Agnes Monica Penyanyi Indonesia Basuki Tjahaja Purnama Politisi Indonesia Chris John Atlet tinju profesional Indonesia Chrisye Penyanyi Indonesia Desta Pembawa acara Indonesia Fanny Fadillah Pelawak Indonesia Ganes TH Komikus Indonesia Hanung Bramantyo Sutradara Indonesia Kho Ping Hoo Penulis Indonesia Kwee Tek Hoay jurnalis sastrawan novelis Hindia Belanda Kwik Kian Gie Ekonom Indonesia Liem Swie King Atlet bulu tangkis Indonesia Marga T Novelis Indonesia Mari Pangestu Ekonom Indonesia Rudy Hartono Atlet bulu tangkis Indonesia Soe Hok Gie Aktivis mahasiswa Indonesia Susi Susanti Atlet bulu tangkis Indonesia Titi DJ Penyanyi IndonesiaMalaysia nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Peranakan di Malaysia Untuk orang terkenal Malaysia keturunan Tionghoa lihat Tionghoa Malaysia Tun Dato Sri Tan Cheng Lock Pendiri dan presiden pertama Malaysian Chinese Association MCA Tun Tan Siew Sin Presiden ketiga Malaysian Chinese Association MCA Nyonya Chuah Guat Eng NovelisSingapura nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Peranakan di Singapura Untuk orang terkenal Singapura keturunan Tionghoa lihat Tionghoa Singapura Goh Keng Swee Deputi Perdana Menteri pertama Singapura Lee Kuan Yew Perdana Menteri pertama Singapura 26 Lee Hsien Loong Perdana Menteri ketiga Singapura putra Lee Kuan Yew 26 Wee Kim Wee Presiden keempat Singapura Dick Lee Penyanyi komposer dan dramawan Pierre Png Artis Tony Tan Keng Yam Presiden ketujuh Singapura Shengen Lim Artis kontemporerGaleri nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Peranakan nbsp Foto sepasang mempelai Peranakan Mei 30 1939 nbsp Kursi desain khas Peranakan nbsp Wadah sirih kayu mutiara bersepuh perak dan emas awal abad ke 20 nbsp Sarung batik wanita Peranakan nbsp Kasut bermanik manik wanita Peranakan nbsp Pinang Peranakan Mansion tempat tinggal Kapitan Chung Keng Quee di Penang Malaysia nbsp Set perlengkapan teh porselen Peranakan nbsp Perayaan Cap Go Meh Peranakan di Buitenzorg Jawa Barat 1903 nbsp Pria pria Peranakan pegawai Pabrik Timah Pulau Singkep Riouw nbsp Jaket wanita buatan Tiongkok untuk Peranakan di Sumatra Indonesia 1900 nbsp Tas Manik wanita Peranakan abad ke 19 nbsp Lontong Cap Go Meh hidangan Peranakan Tionghoa Indonesia Lihat pulaTionghoa Indonesia Tionghoa Malaysia Tionghoa Singapura Tionghoa perantauanReferensi Chinese Indonesians The Jakarta Post a b c d e Sadaoh Nasution Kamus Umum Lengkap Inggris Indonesia Indonesia Inggris University of California 1989 562 pages Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 02 16 Diakses tanggal 2013 07 25 The Chinese in Cambodia By William E Willmott Harimurti Kridalaksana Kamus Sinonim Bahasa Indonesia Nusa Indah 1974 213 pages Heuken A 2016 Tempat tempat bersejarah di Jakarta Jakarta Cipta Loka Caraka Joo Ee Khoo The Straits Chinese a cultural history Pepin Press 1996 ISBN 90 5496 008 6 288 pages Soeseno Kartomihardjo Ethnography of Communicative Codes in East Java Dept of Linguistics Research School of Pacific Studies Australian National University 1981 ISBN 0 85883 255 0 212 pages 96 a b c d e f g h i j k Keat Gin Ooi Southeast Asia a historical encyclopedia from Angkor Wat to East Timor ABC CLIO 2004 ISBN 1 57607 770 5 1791 pages Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama ReferenceB didefinisikan berulang dengan isi berbeda Rodgers 1996 p 57 Sojourners and Settlers Histories of Southeast Asia and the Chinese hlm 57 di Google Books Klein 1993 p 71 Breaking the Chains Slavery Bondage and Emancipation in Modern Africa and Asia hlm 71 di Google Books Klein 1993 p 72 Breaking the Chains Slavery Bondage and Emancipation in Modern Africa and Asia hlm 72 di Google Books Hussin 2007 p 177 The Chinese State at the Borders hlm 177 di Google Books Anderson 1826 p 298 Mission to the east coast of Sumatra in M DCCC XXIII di bawah pengarahan Pemerintah PulauPrince of Wales termasuk sketsa historis dan deskriptif dari negara tersebut kesaksian tentang perdagangan populasi dan adat penghuninya dan sebuah kunjungan ke negeri kanibal Batta di dalamnya hlm 298 di Google Books Anderson 1826 p 299 Misi ke pantai timur Sumatra di M DCCC XXIII di bawah pengarahan dari Pemerintah PulauPrince of Wales termasuk sketsa historis dan deskriptif dari negara tersebut kesaksian tentang perdagangan populasi dan adat penghuninya dan sebuah kunjungan ke negeri kanibal Batta di dalamnya hlm 299 di Google Books Nama dan nama keluarga Melayu PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 03 04 Diakses tanggal 2013 07 31 Nama dan nama keluarga Melayu Donna Jeremiah 2002 Cultural Melaka IKSEP ISBN 983 2600 01 4 Diakses tanggal 14 December 2011 Agnes Swetta Pandia and Nina Susilo 13 January 2013 Tantangan Bisnis Kebaya Encim dalam bahasa Indonesian Female Kompas com Diakses tanggal 19 January 2013 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Imlek Prosesi Pernikahan China Peranakan Hanya Bertahan di Tiga Kota Diakses tanggal 10 July 2012 Tionghoa Benteng get free health service Diakses tanggal 10 July 2012 pranala nonaktif permanen Tionghoa Benteng vows to fight upcoming eviction Diakses tanggal 10 July 2012 pranala nonaktif permanen Chinese Native intermarriage in Austronesian Asia Color Q World Diakses tanggal 10 July 2012 babas and nonya html theswanker com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 02 19 Diakses tanggal 2013 07 29 Shiv Shanker Tiwary amp P S Choudhary 2009 Encyclopaedia Of Southeast Asia And Its Tribes Set Of 3 Vols Anmol Publications ISBN 8 1261 3837 8 a b Inggris Mr Lee Kuan Yew among 50 influential Peranakans featured in showcase todayonline com 2016 09 01RujukanSantosa Iwan 2012 Peranakan Tionghoa Di Nusantara Indonesia ASPERTINA amp Kompas Penerbit Buku ISBN 978 979 709 641 0 Kee Ming Yuet 2009 Peranakan Chinese Porcelain Vibrant Festive Ware Of The Straits Chinese Singapore Tuttle ISBN 0 8048 4007 5 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Somers Mary F 2009 Peranakan Chinese Politics In Indonesia Singapore Equinox Publishing ISBN 6 0283 9735 0 Ho Wing Meng 2008 Straits Chinese Furniture A Collector s Guide Singapore Marshall Cavendish ISBN 978 981 261 665 4 Mahmood Datin Seri Endon 2004 The Nyonya Kebaya A Century of Straits Chinese Costume Malaysia Periplus Editions ISBN 0 7946 0273 8 Teo Kok Seong 2003 Peranakan Chinese of Kelantan A Study of the Culture Language amp Communication of an Assimilated Group in Malaysia Malaysia Coronet Books Inc ISBN 1 9019 1921 8 Rudolph Jurgen 1998 Reconstructing Identities A Social History of the Babas in Singapore Singapore Ashgate costumes Khoo Joo Ee 1998 The Straits Chinese A Cultural History Kuala Lumpur Malaysia The Pepin Press ISBN 90 5496 008 6 Chang Queeny 1981 Memories of a Nonya Singapore and Selangor Malaysia Eastern Universities Press Sdn Bhd ISBN 9 9717 1145 1 Lee Chin Koon 1974 Mrs Lee s Cookbook Nonya Recipes And Other Favourite Recipes Malaysia s n ASIN B0006CNVR6 Pranala luar Benteng Chinese Barely Indonesian in Invisible People Poverty and Empowerment in Indonesia Forbes Andrew dan Henley David Komunitas Peranakan bersejarah Phuket Pratinjauan 360 X 360 derajat Interaktif Museum Peranakan Diarsipkan 2015 09 24 di Wayback Machine Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia Diarsipkan 2015 05 20 di Wayback Machine Asosiasi Peranakan Singapura Kebijakan Bahasa Ibu Singapura Petisi untuk Kota Peranakan di Singapura Diarsipkan 2010 08 10 di Wayback Machine Pinang Peranakan Mansion Apa Siapa itu Peranakan Ilmuwan sejarah Didi Kwartanada Jakartanicus 2018 Liputan tentang salah satu peranakan di Pulau Pinang Diarsipkan 2009 05 27 di Wayback Machine dari photo outing com Diarsipkan 2009 06 18 di Wayback Machine Artikel tentang komunitas Peranakan di Jawa Diarsipkan 2013 07 08 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Orang Peranakan amp oldid 23727353