www.wikidata.id-id.nina.az
Kwee Tek Hoay 31 Juli 1886 4 Juli 1951 adalah sastrawan Melayu Tionghoa dan tokoh ajaran Tridharma Sam Kauw Hwee Ia banyak menulis karya sastra terutama novel dan drama kehidupan sosial dan agama masyarakat Tionghoa peranakan Karyanya yang terkenal di antaranya adalah Drama di Boven Digoel Boenga Roos dari Tjikembang Atsal Moelahnja Timboel Pergerakan Tionghoa jang Modern di Indonesia dan Drama dari Krakatau Kwee Tek HoayLahir 1886 07 31 31 Juli 1886Buitenzorg Jawa Barat Hindia BelandaMeninggal4 Juli 1951 1951 07 04 umur 64 Cicurug Sukabumi Jawa Barat IndonesiaPekerjaanjurnalis sastrawan novelis dramawanBahasaMelayu Melayu rendah IndonesiaKebangsaanHindia Belanda kemudian Indonesia KewarganegaraanIndonesiaGenreDrama NovelTemaSastraKarya terkenalBoenga Roos dari Tjikembang Drama dari Krakatau Drama di Boven Digoel Atsal Moelahnja Timboel Pergerakan Tionghoa jang Modern di Indonesia Daftar isi 1 Riwayat 2 Budha Tridharma 3 Kepenulisan 3 1 Sebagai wartawan 3 2 Sebagai sastrawan 4 Karya karyanya 4 1 Drama 4 2 Novel 4 3 Keagamaan 4 4 Sosial Politik 5 Lihat 6 Pranala luar 7 RujukanRiwayat SuntingKwee Tek Hoay adalah anak bungsu dari pasangan Kwee Tjiam Hong dan Tan Ay Nio Sejak usia 8 tahun Kwee Tek Hoay masuk sekolah Tionghoa yang menggunakan bahasa pengantar Hokkian Namun dia sering membolos karena tidak mengerti bahasa pengantar yang digunakan itu Pendidikan formal terakhir yang ditekuninya setara dengan sekolah dasar masa kini Setelah itu ia belajar dibawah bimbingan oleh seorang guru Pada masa itu keturunan Tionghoa tidak diperkenankan masuk sekolah Belanda jika bukan anak seorang bangsawan atau berpangkat 1 Kwee Tek Hoay belajar tata buku dan akuntansi dari seorang guru sekolah Belanda Dia juga giat mempelajari bahasa Melayu Belanda dan Inggris yang kemudian membuatnya sangat gemar membaca buku buku dalam ketiga bahasa tersebut Kwee Tek Hoay menikah dengan Oeij Hiang Nio pada bulan Februari 1906 Mereka dikaruniai tiga anak yakni seorang perempuan dan dua anak lelaki Putri sulungnya yang bernama Kwee Yat Nio mengikuti jejak Kwee Tek Hoay menekuni bidang jurnalistik Sedangkan kedua adiknya Kwee Tjoen Gin dan Kwee Tjoen Kouw lebih tertarik dalam perdagangan Pada 4 Juli 1952 Kwee Tek Hoay wafat di Cicurug Sukabumi akibat dianiaya perampok yang menyatroni rumahnya Dia merupakan orang pertama yang minta jenazahnya diperabukan dan sejak saat itu banyak orang Tionghoa mengikuti jejaknya 2 Budha Tridharma SuntingKwee Tek Hoay adalah penganut Budha Tridharma yang taat Ia menerbitkan majalah berbahasa Indonesia pertama yang berisikan ajaran agama Buddha dengan nama Moestika Dharma 1932 1934 Dari majalah ini diketahui bahwa telah berdiri sebuah organisasi Buddhis bernama Java Buddhist Association di bawah kepemimpinan E Power dan Josias van Dienst Organisasi ini merupakan anggota International Buddhist Mission yang berpusat di Thaton Birma dan mengacu pada aliran Buddha Theravada 3 Perkembangan zaman yang mempengaruhi peranakan Tionghoa membuat mereka mengalami krisis identitas kebudayaan dan agama Kwee Tek Hoay kemudian berusaha mengembalikan kebudayaan leluhurnya dengan menulis tentang Agama Tionghoa yang merupakan gabungan dari tiga agama yakni Konfusionisme Buddhisme dan Daoisme Taoisme Pemikirannya tentang tiga agama itu kemudian dimuat dalam majalah Sam Kauw Gwat Po 4 Kepenulisan SuntingSebagai wartawan Sunting Kwee Tek Hoay adalah seorang wartawan dan tulisannya telah dimuat di mingguan Li Po surat kabar Bintang Betawi dan Ho Po Salah satu tulisannya yang terkenal dan mendapat sorotan masyarakat pada masa Perang Dunia I adalah Pemandangan Perang Dunia I Tahun 1914 1918 dimuat di surat kabar Sin Po 5 Tahun 1925 Kwee Tek Hoay menjadi kepala redaksi di harian Sin Bin di Bandung Menjabat pemimpin redaksi mingguan Panorama 1926 1932 majalah Moestika Panorama 1930 1932 yang berganti nama menjadi Moestika Romans Tahun 1932 1934 Kwee Tek Hoay mendirikan mingguan Moestika Dharma dan majalah bulanan Sam Kauw Gwat Po 1934 1947 yang khusus membahas agama filsafat dan teosofi Pada tahun 1932 Kwee Tek Hoay mendirikan sebuah percetakan dan penerbitan bernama Moestika yang semula berkantor di Batavia sekarang dikenal sebagai Jakarta dan dipindahkan ke Cicurug Sukabumi Jawa Barat tahun 1935 Sebagai sastrawan Sunting Sebagai sastrawan Kwee Tek Hoay mulai menulis tahun 1905 ketika novelnya yang pertama berjudul Yoshuko Ochida atawa Pembalesannja Satoe Prampoean Japan diterbitkan secara bersambung di majalah Ho Po di Bogor Tahun 1919 menulis sebuah drama 6 babak berjudul Allah jang palsoe Drama kedua terbit pada tahun 1924 berjudul Djadi Korbannja Perempoean Hina Itulah awal dari karier sastra Kwee Tek Hoay Tulisannya Atsal Moelahnja Timboel Pergerakan Tionghoa jang Modern di Indonesia yang merupakan serial dalam Moestika Romans edisi Agustus 1936 Januari 1939 telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh sinolog terkemuka Lea E Williams dengan judul The Origins of the Modern Chinese Movement in Indonesia 6 Kwee Tek Hoay banyak menulis karya drama Dalam sebuah pengantar untuk dramanya yang berjudul Korbannya Kong Eng antara lain ia mengakui bahwa dalam penulisan drama ia belajar dari seorang dramawan Norwegia abad ke 19 Henrik Ibsen Dengan pernyataan itu jelas Kwee telah meletakkan dasar realisme yang lebih kokoh di dalam penulisan drama Indonesia 7 Karya karyanya SuntingDrama Sunting Allah yang Palsoe 1919 Korbannja Kong Ek 1926 Plesiran hari Minggoe 1927 Korbannya Yi Yung Toan 1928 The ordeal of general Chiang Kai Shek 1929 Mati Hidoep 1931 Pentjoeri 1935 Bingkisan taoen baroe 1935 Barang perhiasan jang paling berharga 1936 Bidji Lada 1936 Novel Sunting Boenga Roos dari Tjikembang 1927 Pernah dibuatkan film dua kali pada tahun 1931 oleh Wong Brothers dan 1976 oleh Fred Young Drama dari Krakatau 1928 Drama di Boven Digoel 1938 Nonton Capgome 1930 Zonder Lentera 1930 Penghidoepannja satoe sri panggung 1931 Drama dari Merapi 1931 Soemangetnja boenga tjempaka 1932 Pendekar dari Chapei 1932 Bajangan dari Kehidoepan jang laloe 1932 diterbitkan dalam majalah Moestika Romans belum dibukukan Pengalamannja satoe boenga anjelir 1938 Asepnja Hio dan kajoe garoe 1940 Lelakonnja boekoe 1940 Itoe nona jang bertopeng biroe 1942 Keagamaan Sunting Buddha Gautama 1931 1933 Sembahjang dan meditatie 1932 Omong omong tentang agama Budha 1935 Sosial Politik Sunting Atsal Moelahnja Timboel Pergerakan Tionghoa yang Modern di Indonesia 1936 1937 diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Lea Williams The Origins of the Modern Chinese Movement in Indonesia Southeast Asia Program Cornell University 1969 Lihat SuntingSiauw Tik KwiePranala luar SuntingPerkembangan Agama Buddha di Indonesia Diarsipkan 2017 03 29 di Wayback Machine Buku Karya Kwee Tek Hoay di Pustakabersama Buku Karya Kwee Tek Hoay di Palasara Online Diarsipkan 2009 02 13 di Wayback Machine Buku Karya Kwee Tek Hoay di Openlibrary Ulasan Roema Sekola jang Saja Impiken Rujukan Sunting Indonesia 100 tahun Kwee Tek Hoay dari penjaja tekstil sampai ke pendekar pena Penyunting Myra Sidharta Sinar Harapan 1989 Jakarta Halaman 260 Indonesia jakarta go id Diarsipkan 19 Juli 2012 di Wayback Machine Diakses pada 25 Oktober 2011 Indonesia Bhagavant com Diarsipkan 23 Januari 2011 di Wayback Machine Diakses pada 24 Oktober 2011 Indonesia Tokoh Indonesia Diarsipkan 5 September 2011 di Wayback Machine Diakses pada 24 Oktober 2011 Indonesia 100 tahun Kwee Tek Hoay dari penjaja tekstil sampai ke pendekar pena Penyunting Myra Sidharta Sinar Harapan 1989 Jakarta Halaman 266 Indonesia 100 tahun Kwee Tek Hoay dari penjaja tekstil sampai ke pendekar pena Penyunting Myra Sidharta Sinar Harapan 1989 Jakarta Halaman 92 Indonesia Antologi drama Indonesia Jakarta Amanah Lontar 2006 ISBN 979998582xPeriksa nilai invalid character isbn bantuan Parameter penyunting yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan halaman xvii Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kwee Tek Hoay amp oldid 24452236