www.wikidata.id-id.nina.az
Orang utan bentuk tidak baku orangutan atau mawas adalah kera besar yang berasal dari hutan hujan Indonesia dan Malaysia Sekarang hewan ini hanya ditemukan di sebagian Kalimantan dan Sumatra tetapi selama era Pleistosen mereka tersebar di seluruh Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan Orang utan diklasifikasikan dalam genus Pongo dan awalnya dianggap hanya terdiri dari satu spesies Sejak tahun 1996 orang utan dibagi menjadi dua spesies orang utan kalimantan P pygmaeus dengan tiga subspesies dan orang utan sumatra P abelii Spesies ketiga orang utan tapanuli P tapanuliensis diidentifikasi secara definitif pada tahun 2017 Orang utan adalah satu satunya genus yang masih hidup dari subfamili Ponginae yang secara genetik terpisah dari Hominidae lain gorila simpanse dan manusia antara 19 3 dan 15 7 juta tahun lalu Orang utan Periode Pleistosen Awal Sekarang PreYe Ye O S D C P T J K Pg NPongoOrang utan kalimantan Pongo pygmaeus TaksonomiKerajaanAnimaliaFilumChordataKelasMammaliaOrdoPrimatesFamiliHominidaeGenusPongoLacepede 1799Tipe taksonomiPongo pygmaeusLacepede 1799 Simia satyrus Linnaeus 1760 Tata namaSinonim taksonFaunus Oken 1816 Lophotus Fischer 1813 Macrobates Billberg 1828 Satyrus Lesson 1840SpesiesPongo pygmaeus Pongo abelii Pongo tapanuliensis Pongo hooijeri Pongo weidenreichi DistribusiSebaran tiga spesies orang utan yang masih adalbsOrang utan adalah kera besar yang paling arboreal karena mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di pohon Orang utan memiliki kaki yang relatif pendek dibandingkan lengannya yang relatif panjang dan memiliki rambut cokelat kemerahan yang menutupi tubuh mereka Orang utan jantan dewasa memiliki berat sekitar 75 kg sedangkan betina mencapai sekitar 37 kg Pejantan dewasa yang dominan memiliki bantalan pipi atau flensa yang khas dan kerap mengeluarkan teriakan panjang untuk menarik perhatian betina dan mengintimidasi lawan hal yang sama tidak dijumpai pada orang utan jantan yang lebih muda dan mereka cenderung lebih menyerupai betina dewasa Orang utan adalah kera besar yang paling soliter ikatan sosialnya terbatas dan terutama terbentuk antara induk dan anaknya yang bergantung padanya Buah buahan merupakan komponen makanan orang utan yang paling penting tetapi mereka juga dapat memakan dedaunan kulit kayu madu serangga dan telur burung Orang utan dapat hidup lebih dari 30 tahun baik di alam liar maupun di penangkaran Orang utan termasuk primata yang paling cerdas Mereka menggunakan berbagai peralatan rumit dan membangun sarang tidur yang kompleks setiap malam dari ranting ranting dan dedaunan Penelitian tentang kemampuan belajar mereka telah dilakukan secara ekstensif Para peneliti memperkirakan bahwa pada masing masing populasi orang utan terdapat kultur kulturnya tersendiri Orang utan telah muncul dalam karya literatur dan seni dunia setidaknya sejak abad ke 18 terutama untuk mengomentari komunitas manusia Seorang ahli primatologi Birute Galdikas memelopori studi lapangan tentang orang utan dan beberapa dari mereka telah diletakkan di fasilitas penangkaran di seluruh dunia setidaknya sejak awal abad ke 19 Ketiga spesies orang utan ditempatkan dalam kategori terancam kritis Aktivitas manusia sangat mengurangi populasi dan sebaran mereka Ancaman terhadap populasi orang utan liar meliputi perburuan liar untuk dikonsumsi dagingnya dan sebagai tindakan balas dendam karena mereka memakan tanaman perusakan habitat dan deforestasi untuk penanaman kelapa sawit dan penebangan hutan serta perdagangan hewan peliharaan ilegal Sejumlah organisasi konservasi dan rehabilitasi telah didedikasikan untuk menjaga kelangsungan hidup orang utan di alam liar Daftar isi 1 Etimologi 2 Taksonomi dan filogeni 2 1 Catatan fosil 3 Karakteristik 4 Ekologi dan perilaku 4 1 Makanan 4 2 Kehidupan sosial 4 3 Komunikasi 4 4 Reproduksi dan perkembangan 4 5 Bersarang 5 Kecerdasan 5 1 Penggunaan peralatan dan budaya 5 2 Hak asasi 6 Orang utan dan manusia 6 1 Dalam fiksi 6 2 Dalam penangkaran 7 Konservasi 7 1 Status dan ancaman 7 2 Organisasi dan pusat konservasi 8 Lihat pula 9 Referensi 10 Pranala luarEtimologiIstilah orang utan berasal dari bahasa Melayu Awalnya istilah ini digunakan untuk menyebut manusia penghuni hutan Namun pada periode awal sejarah Melayu istilah ini mengalami perluasan semantik sehingga juga digunakan untuk kera dari genus Pongo 1 2 Istilah urang utan muncul dalam berbagai sumber dari abad ke 9 sampai abad ke 15 dalam bahasa Jawa Kuno Salah satu sumber awal bersumber dari Kakawin Ramayana yang merupakan karya adaptasi dari Bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Jawa dari karya Ramayana yang ditulis pada abad kesembilan atau awal abad kesepuluh Dalam sumber Jawa Kuno ini istilah urang utan hanya mengacu pada kera dan bukan pada manusia penghuni hutan Istilah ini bukanlah dari kata kata asli bahasa Jawa tetapi diserap dari bahasa Melayu awal setidaknya seribu tahun yang lalu Oleh karena itu asal mula utama istilah orang utan untuk kera Pongo kemungkinan besar adalah bahasa Melayu Kuno 1 Sketsa The Man of the Woods Orang hutan oleh George Edwards 1758Orang Eropa pertama yang mencatat penggunaan istilah orang utan adalah Jacobus Bontius Dia menulis kata ini di dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1631 yang berjudul Historiae naturalis et medicae Indiae orientalis Dia mencatat bahwa orang orang Melayu memberitahunya kalau orang utan tersebut dapat berbicara tetapi memilih untuk tidak agar dia tidak dipaksa untuk bekerja 3 Istilah ini juga muncul dalam beberapa deskripsi zoologi Indonesia dalam bahasa Jerman pada abad ke 17 dan mungkin juga secara khusus berasal dari ragam bahasa Melayu Banjar 2 tetapi usia sumber sumber Jawa Kuno yang disebutkan di atas menjadikan bahasa Melayu Kuno lebih memungkinkan sebagai asal muasal istilah ini Namun catatan dari Jacobus Bontius tidak merujuk pada kera karena deskripsi ini dari Pulau Jawa yang saat itu tidak ditemukan orang utan di sana melainkan merujuk pada manusia yang menderita kondisi medis serius kemungkinan besar kretinisme dan bahwa penggunaan istilah ini disalahpahami oleh Nicolaes Tulp yang pertama kali menggunakan istilah ini dalam sebuah publikasi satu dekade kemudian 4 10 18Istilah orang utan pertama kali dicantumkan dalam catatan berbahasa Inggris pada tahun 1693 oleh dokter John Bulwer dalam bentuk Orang Outang 5 6 Hilangnya h dalam utan dan pergeseran dari n ke ng telah dianggap menunjukkan bahwa kata tersebut masuk ke bahasa Inggris melalui bahasa Portugis 7 Varian yang diakhiri dengan ng juga ditemukan dalam banyak bahasa 8 9 Dalam bahasa Melayu istilah ini pertama kali dikonfirmasi pada tahun 1840 bukan sebagai nama asli tetapi mengacu pada bagaimana orang Inggris menyebut hewan tersebut Kata orang utan dalam bahasa Melayu dan Indonesia saat ini diserap dari bahasa Inggris atau Belanda pada abad ke 20 yang menjelaskan mengapa huruf h awal dari hutan juga hilang 7 Nama genus orang utan yakni Pongo berasal dari catatan abad ke 16 oleh Andrew Battel seorang pelaut Inggris yang ditawan oleh Portugis di Angola yang mendeskripsikan dua monster berbentuk menyerupai manusia bernama Pongo dan Engeco Monster yang ia lihat tersebut sekarang diyakini adalah gorila tetapi pada abad ke 18 istilah orang utan dan pongo digunakan untuk semua kera besar Naturalis Prancis Bernard Germain de Lacepede menggunakan istilah Pongo untuk genus orang utan pada 1799 10 11 24 25 Kata pongo yang digunakan oleh Battel berasal dari bahasa Kongo yakni mpongi 12 13 atau bahasa lainnya yang serumpun bahasa Lumbu pungu bahasa Vili mpungu atau bahasa Yombi yimpungu 14 Taksonomi dan filogeniOrang utan pertama kali dideskripsikan secara ilmiah pada tahun 1758 dalam Systema Naturae oleh Carolus Linnaeus sebagai Homo troglodytes 4 20 Nama ini kemudian diganti menjadi Simia pygmaeus pada tahun 1760 oleh muridnya Christian Emmanuel Hopp dan kemudian dinamai sebagai Pongo oleh Lacepede pada tahun 1799 4 24 25 Naturalis Perancis Rene Lesson mengusulkan bahwa populasi orang utan di Sumatra dan Kalimantan merupakan dua spesies yang berbeda ketika dirinya mendeskripsikan P abelii pada tahun 1827 15 Pada tahun 2001 P abelii diresmikan sebagai spesies tersendiri berdasarkan bukti molekuler yang diterbitkan pada tahun 1996 16 17 53 18 sementara tiga populasi yang berbeda di Kalimantan ditingkatkan taksonnya menjadi subspesies P p pygmaeus P p morio dan P p wurmbii 19 Pendeskripsian pada tahun 2017 dilakukan untuk spesies ketiga yakni P tapanuliensis yang hidup di Sumatra tepatnya di wilayah selatan Danau Toba Pongo tapanuliensis memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan spesies orang utan kalimantan P pygmaeus dibandingkan dengan sesama spesies yang berasal dari Sumatra P abelii 18 Orang utan kalimantan sumatra dan tapanuli jantan berbantalan pipiPengurutan genom orang utan sumatra diselesaikan pada Januari 2011 20 21 dan hal ini menjadikan P abelii sebagai spesies kera besar ketiga yang genomnya berhasil diurutkan setelah manusia dan simpanse Selanjutnya spesies orang utan kalimantan juga diurutkan genomnya Orang utan kalimantan P pygmaeus memiliki keragaman genetik yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang utan sumatra P abelii meskipun populasinya berjumlah enam hingga tujuh kali lebih banyak Temuan ini mungkin dapat membantu para konservasionis melestarikan kera yang terancam punah tersebut serta mempelajari lebih lanjut tentang penyakit genetik manusia 21 Sama halnya dengan gorila dan simpanse orang utan memiliki 48 kromosom diploid berbeda dengan manusia yang memiliki 46 kromosom diploid 22 30Berdasarkan penelitian pada tingkat molekuler untuk garis keturunan kera superfamili Hominoidea owa berpisah menjadi spesies yang berbeda pada awal periode Miosen yaitu sekitar antara 24 1 dan 19 7 juta tahun lalu Sementara itu orang utan diperkirakan berpisah antara 19 3 dan 15 7 juta tahun lalu Sebuah penelitian pada 2011 memperkirakan bahwa orang utan sumatra dan orang utan kalimantan berpisah antara 4 9 dan 2 9 juta tahun yang lalu bila merujuk pada lokus lokus pada DNA mitokondria kromosom X dan kromosom Y pada kedua spesies ini 23 Gbr 4 Sebaliknya studi genom lain pada tahun yang sama menunjukkan bahwa kedua spesies ini baru saja berpisah sekitar 400 000 tahun yang lalu Studi ini juga menemukan bahwa orang utan berevolusi lebih lambat daripada simpanse dan manusia 21 Sebuah studi genom pada tahun 2017 menemukan bahwa orang utan kalimantan dan tapanuli berpisah dari orang utan sumatra sekitar 3 4 juta tahun yang lalu dan dari satu sama lain sekitar 2 4 juga tahun yang lalu Jutaan tahun yang lalu orang utan melakukan perjalanan dari daratan Asia ke Sumatra dan kemudian ke Kalimantan karena pulau pulau tersebut dihubungkan oleh jembatan darat selama periode glasial kuarter ketika permukaan air laut jauh lebih rendah Sebaran orang utan tapanuli saat ini diperkirakan dekat dengan tempat leluhur orang utan pertama kali memasuki wilayah yang sekarang menjadi Indonesia dari daratan Asia 18 24 Taksonomi dari genus Pongo 25 Filogeni dari superfamili Hominoidea 23 Gbr 4 Genus Pongo Orang utan kalimantan Pongo pygmaeus Pongo pygmaeus pygmaeus populasi barat laut Pongo pygmaeus morio populasi timur Pongo pygmaeus wurmbii populasi barat daya Orang utan sumatra Pongo abelii Sumatra barat laut dari Danau Toba Orang utan tapanuli Pongo tapanuliensis Sumatra selatan dari Danau Toba Hominoidea manusia genus Homo simpanse genus Pan gorila genus Gorilla orang utan genus Pongo ungka famili Hylobatidae Fosil tengkorak Sivapithecus sivalensis kerabat orang utan yang telah punahCatatan fosil Tiga spesies orang utan merupakan sisa anggota subfamili Ponginae yang masih sintas Subfamili ini juga mencakup kera kera yang telah punah seperti Lufengpithecus yang hidup 8 2 juta tahun lalu di Tiongkok selatan dan Thailand 17 50 Indopithecus yang hidup di India dari 9 2 8 6 juta tahun lalu dan Sivapithecus yang hidup di India dan Pakistan dari 12 5 juta tahun lalu hingga 8 5 juta tahun lalu 26 Hewan hewan ini kemungkinan hidup di lingkungan yang lebih kering dan lebih dingin daripada lingkungan orang utan saat ini Khoratpithecus piriyai yang hidup 5 7 juta tahun lalu di Thailand diyakini sebagai kerabat terdekat orang utan dan mendiami lingkungan yang sama 17 50 Primata terbesar yang diketahui Gigantopithecus juga merupakan anggota Ponginae dan hidup di Tiongkok dari 2 juta hingga 300 000 tahun yang lalu 27 17 50Catatan fosil tertua dari Pongo yang diketahui berasal dari zaman Pleistosen Awal di Chongzuo yang terdiri dari gigi yang dianggap berasal dari spesies P weidenreichi yang telah punah 28 29 Di sekumpulan gua Pleistosen di Vietnam Pongo ditemukan bersama dengan Giganopithecus sebagai bagian dari kelompok fauna meskipun hanya diketahui dari giginya Beberapa fosil di Vietnam telah dideskripsikan dengan nama P hooijeri sedangkan beberapa subspesies fosil lain telah dideskripsikan di beberapa bagian Asia Tenggara Namun tidak jelas apakah fosil fosil ini termasuk dalam P pygmaeus atau P abelii atau malah mewakili spesies yang berbeda 30 Selama Pleistosen Pongo memiliki daerah sebaran yang jauh lebih luas daripada saat ini membentang di seluruh daratan Sunda dan Asia Tenggara daratan dan Tiongkok Selatan Di Semenanjung Malaysia ditemukan gigi orang utan yang berasal dari 60 000 tahun yang lalu Pada akhir Pleistosen daerah sebaran orang utan telah menyusut secara signifikan yang kemungkinan besar disebabkan oleh berkurangnya habitat hutan selama Glasial Maksimum Terakhir meskipun mereka mungkin selamat hingga Holosen di Kamboja dan Vietnam 28 31 Karakteristik Orang utan tapanuli jantan dewasa kiri dan betina kanan Orang utan menunjukkan dimorfisme seksual yang signifikan orang utan betina biasanya memiliki tinggi 115 cm dan berat sekitar 37 kg sementara orang utan jantan dewasa memiliki tinggi 137 cm dan berat 75 kg Mereka memiliki lengan yang secara proporsional lebih panjang dibandingkan dengan manusia orang utan jantan memiliki rentang lengan sekitar 2 m dan kaki yang pendek Tubuh mereka ditutupi rambut kemerahan panjang yang dimulai dengan warna oranye terang dan menggelap menjadi merah marun atau cokelat seiring bertambahnya usia sementara kulitnya berwarna abu abu kehitaman Meskipun sebagian besar dari wajah orang utan tidak berambut wajah hewan jantan dapat ditumbuhi rambut sehingga mereka memiliki janggut 32 33 17 13 15Orang utan memiliki telinga dan hidung yang kecil daun telinganya tidak memiliki lobus yang menggantung seperti manusia 34 Volume endokranialnya rata rata berukuran 397 sentimeter kubik 35 Tempurung kepala orang utan lebih tinggi dibandingkan dengan wajahnya yang melengkung dan prognatik 34 Dibandingkan dengan simpanse dan gorila tonjolan alis orang utan kurang berkembang 36 Orang utan betina dan remaja memiliki tengkorak yang relatif melingkar dan wajah yang tipis sementara orang utan jantan dewasa memiliki jambul sagittal yang menonjol bantalan pipi atau flensa yang besar 34 kantung tenggorokan yang luas dan gigi taring yang panjang 34 37 14 Bantalan pipi sebagian besar terbuat dari jaringan lemak dan ditopang oleh otot otot wajah 38 Kantung tenggorokan berfungsi sebagai ruang resonansi untuk membuat seruan panjang 39 Tangan orang utan memiliki empat jari yang panjang dengan jempol yang jauh lebih pendek dari jari lainnya untuk menghasilkan cengkeraman yang kuat pada cabang cabang saat mereka berayunan di pepohonan Saat tangan beristirahat jari jarinya melengkung dan menciptakan cengkeraman menggantung Dengan ibu jari yang lebih pendek jari jari dan tangan nya dapat mencengkeram dengan aman di sekeliling benda benda berdiameter kecil dengan menempatkan ujung jari jari mereka ke bagian dalam telapak tangan mereka sehingga menciptakan cengkeraman kunci ganda Kaki mereka memiliki empat jari kaki yang panjang dan jempol kaki yang dapat ditekuk melintang dengan jari jari yang lain sehingga memberikan kaki kaki mereka ketangkasan seperti tangan mereka Sendi pinggulnya juga memberikan kemampuan berputar pada kaki seperti lengan dan bahunya 17 15 Kerangka orang utan kalimantan remajaOrang utan berpindah dari pohon ke pohon dengan cara memanjat secara vertikal dan menggantung Dibandingkan dengan kera besar lainnya mereka jarang turun ke tanah karena membuat mereka kurang leluasa bergerak Orang utan memanfaatkan kaki dan tangannya untuk berjalan sebagaimana simpanse bonobo dan gorila Namun tidak seperti ketiga kera besar tersebut yang menggunakan buku jari tangan mereka ketika berjalan orang utan membengkokkan jari jarinya dan berjalan menggunakan bagian sisi tangan dan kakinya 40 41 Dibandingkan dengan kerabatnya di Kalimantan orang utan sumatra lebih ramping dengan rambut yang lebih panjang dan pucat serta wajah yang lebih panjang 33 Orang utan tapanuli lebih mirip orang utan sumatra daripada orang utan kalimantan dalam hal bentuk tubuh dan warna rambut 18 Mereka memiliki rambut yang lebih berantakan tengkorak yang lebih kecil dan wajah yang lebih datar daripada dua spesies lainnya 42 Ekologi dan perilaku source source source source source source source source source source source source Orang utan liar di Lembah Danum Sabah Malaysia Pulau Kalimantan Orang utan umumnya beraktivitas dari pohon ke pohon Mereka mendiami hutan hujan tropika terutama dataran rendah yang ditumbuhi pepohonan dipterokarpa dan hutan sekunder tua 33 43 Populasi orang utan lebih banyak hidup di dekat habitat tepi sungai seperti air tawar dan hutan rawa gambut sementara hutan yang lebih kering yang jaraknya jauh dari daerah berair akan memiliki populasi orang utan yang lebih sedikit Kepadatan populasi juga menurun seiring elevasi yang bertambah tinggi 22 92 Orang utan terkadang memasuki padang rumput lahan pertanian kebun hutan sekunder muda dan danau dangkal 43 Mereka menghabiskan sebagian besar waktu untuk mencari makan beristirahat dan bepergian 44 Mereka memulai hari dengan makan selama dua hingga tiga jam pada pagi hari lalu beristirahat selama tengah hari dan kemudian melakukan perjalanan di sore hari Ketika malam tiba mereka mempersiapkan sarangnya untuk bermalam 43 Pemangsa potensial orang utan antara lain harimau macan dahan dan anjing liar 22 91 Parasit yang banyak ditemukan pada orang utan adalah nematoda dari genus Strongyloides dan ciliata Balantidium coli Di antara Strongyloides spesies S fuelleborni dan S stercoralis dilaporkan menjangkit beberapa individu orang utan muda 45 Orang utan juga mengunyah spesies tumbuhan Dracaena cantleyi dan kemudian mengoleskannya ke bagian tubuh untuk dijadikan antiinflamasi 46 Makanan Meskipun orang utan bisa mengonsumsi daun pucuk dan telur burung buah adalah komponen terpenting dari makanan mereka Makanan utama orang utan adalah buah buahan Konsumsi buah buahan menghabiskan 57 80 waktu mencari makanan Bahkan saat musim ketersediaan buah buahan sedang sedikit mengonsumsi buah tetaplah menghabiskan sekitar 16 dari waktu mencari makan mereka Buah dengan salut biji dan daging yang lembut adalah makanan kesukaan orang utan khususnya buah ara selain itu mereka juga suka buah drupa dan buah beri 22 65Dedaunan juga menjadi salah satu sumber makanan orang utan Konsumsinya menghabiskan rata rata 25 waktu mencari makanan Mereka lebih banyak memakan dedaunan ketika buah buahan tersedia dalam jumlah yang sedikit Namun ketika buah sedang melimpah pun mereka tetap memakan dedaunan yang menghabiskan waktu sekitar 11 20 waktu makan mereka Mereka tampaknya bergantung pada daun dan batang dari Borassodendron borneensis saat persediaan buah berada dalam jumlah yang sedikit Makanan lain yang dikonsumsi oleh orang utan di antaranya kulit kayu madu telur burung serangga dan vertebrata kecil termasuk kukang 43 22 65 66Di beberapa daerah orang utan bisa melakukan praktik geofagi yaitu memakan tanah dan zat zat yang berbentuk tanah Mereka akan mengambil tanah dari permukaan serta memakan sarang rayap di batang pepohonan Orang utan juga suka mengunjungi sisi tebing atau cekungan tanah untuk menjilat mineral Orang utan mengonsumsi tanah demi memperoleh mineral kaolin yang bersifat antiracun karena makanan mereka mengandung tanin dan asam fenolik yang beracun 22 67 Kehidupan sosial Orang utan merupakan kera besar yang tingkat sosialnya paling rendah tingkat sosialnya di antara kera kera besar lainnya Struktur sosial orang utan dapat dideskripsikan sebagai soliter tetapi memiliki hubungan sosial karena mereka menjalani gaya hidup yang lebih soliter daripada kera besar lainnya 47 Orang utan kalimantan umumnya lebih soliter daripada orang utan sumatra 33 Sebagian besar ikatan sosial terjadi antara orang utan betina dewasa dengan anaknya yang masih bergantung dan disapih Sejumlah orang utan betina hidup menetap mereka tinggal bersama anaknya di daerah jelajah yang tumpang tindih dengan betina dewasa lainnya Betina dewasa lain ini mungkin merupakan kerabat dekat mereka Satu hingga beberapa daerah jelajah betina dewasa yang menetap berada di dalam daerah jelajah jantan dewasa yang merupakan pasangan kawin utama mereka 47 48 Interaksi antara betina betina dewasa bervariasi mulai dari bersahabat menghindar hingga antagonis Jantan yang berbantalan pipi umumnya memusuhi jantan yang berbantalan pipi lain dan jantan yang tidak berbantalan pipi 49 sementara jantan yang tidak berbantalan pipi lebih damai terhadap satu sama lain 50 Orang utan mulai menyebar dan membangun daerah jelajahnya pada usia 11 tahun Orang utan betina cenderung tinggal di dekat daerah jelajah kelahirannya sedangkan orang utan jantan menyebar lebih jauh tetapi masih dapat mengunjungi daerah jelajah kelahirannya di dalam daerah jelajahnya yang lebih luas 48 51 Mereka kemudian akan memasuki fase peralihan transien yang berlangsung hingga orang utan jantan dapat menantang dan menyingkirkan orang utan jantan dominan yang menetap di daerah jelajahnya 52 Baik orang utan yang menetap maupun yang masih dalam fase peralihan berkerumun di pohon pohon besar yang berbuah untuk mencari makan Buah buahan cenderung berlimpah sehingga persaingan tidak terlalu ketat dan tiap tiap mereka dapat terlibat dalam interaksi sosial 53 54 55 Orang utan juga akan membentuk kelompok bepergian dengan anggotanya yang berpindah pindah dari satu sumber makanan ke sumber makanan lainnya 52 Kelompok ini sering kali merupakan persekutuan antara jantan dewasa dan betina 53 Perawatan sosial jarang terjadi di kalangan orang utan 56 Celetukan source Celetukan format ogg Vorbis Tiupan dengan lidah source Tiupan dengan lidah format ogg Vorbis Gemeretak tenggorokan source Gemeretak tenggorokan format ogg Vorbis Bermasalah memainkan berkas berkas ini Lihat bantuan media Komunikasi Orang utan berkomunikasi dengan beragam vokal dan suara Orang utan jantan akan membuat seruan panjang baik untuk menarik perhatian betina maupun untuk mempromosikan diri kepada jantan lainnya 39 Seruan ini memiliki tiga komponen dimulai dengan gerutuan puncaknya dengan detupan dan diakhiri dengan suara gelembung Kedua jenis kelamin akan mencoba untuk mengintimidasi lawan jenisnya dengan serangkaian suara frekuensi rendah yang dikenal secara kolektif sebagai seruan bergulir Ketika merasa tidak nyaman orang utan akan menghasilkan decit kecupan yang dilakukan dengan cara menghisap udara melalui bibir yang dikerucutkan Induk orang utan akan mengeluarkan bunyi gemeretak tenggorokan untuk menjaga kontak dengan anaknya Bayi orang utan mengeluarkan lengkingan halus ketika tertekan Ketika membangun sarang orang utan akan mengeluarkan suara celetukan atau tiupan dengan lidah 57 Seruan orang utan menampilkan komponen seperti konsonan dan vokal dan mereka mempertahankan maknanya dalam rentang jarak yang sangat jauh 58 Induk orang utan dan anaknya juga menggunakan beberapa gerakan dan ekspresi yang berbeda seperti memberi isyarat menginjak mendorong bibir bawah mengguncang objek dan mempresentasikan bagian tubuh Hal hal ini mengkomunikasikan tujuan seperti dapatkan objek panjat saya panjat kamu panjat menjauh perubahan permainan kurangi intensitas lanjutkan permainan dan hentikan itu 59 Reproduksi dan perkembangan Orang utan jantan dengan bantalan pipi Orang utan jantan tanpa bantalan pipi Orang utan jantan menjadi dewasa secara seksual sekitar usia 15 tahun Mereka mungkin menunjukkan perkembangan yang tertahan dengan tidak mengembangkan bantalan pipi yang khas kantong tenggorokan yang menonjol rambut panjang atau seruan panjang sampai tidak ada jantan dominan yang tinggal Transformasi dari tidak berbantalan pipi menjadi berbantalan pipi dapat terjadi dengan cepat Jantan berbantalan pipi menarik perhatian betina yang sedang berovulasi dengan seruan panjangnya yang khas yang juga dapat menghambat perkembangan jantan yang lebih muda 39 17 100Jantan yang tidak berbantalan pipi berkeliaran secara luas untuk mencari betina yang sedang berovulasi Setelah menemukannya ia akan memaksakan kopulasi dengannya yang kejadiannya luar biasa tinggi di antara mamalia Betina lebih suka kawin dengan pejantan yang lebih bugar membentuk pasangan dengan mereka dan mendapat manfaat dari perlindungan mereka 60 52 61 Betina yang tidak berovulasi biasanya tidak menolak kopulasi dengan jantan yang tidak berbantalan pipi karena kemungkinan pembuahannya rendah 61 Perilaku homoseksual telah terekam dalam konteks interaksi afiliatif dan agresif 62 Induk orang utan dengan anaknyaTidak seperti betina dari spesies kera besar nonmanusia lainnya orang utan tidak menunjukkan pembengkakan seksual untuk menandakan kesuburan 63 61 Orang utan betina pertama kali dapat melahirkan pada usia sekitar 15 tahun dan mereka memiliki interval melahirkan antara enam hingga sembilan tahun terlama di antara kera besar lainnya 64 Masa kehamilan sekitar sembilan bulan dan bayi lahir dengan berat 1 5 2 kg 17 99 Biasanya hanya satu bayi yang lahir kembar jarang terjadi 65 Tidak seperti primata lainnya orang utan jantan tampaknya tidak melakukan pembunuhan bayi Hal ini mungkin karena mereka tidak dapat memastikan bahwa apakah mereka masih bisa menjadi bapak bagi anak berikutnya karena betina tidak segera mulai berovulasi lagi setelah bayinya mati 66 Ada bukti bahwa orang utan betina yang memiliki anak berusia di bawah enam tahun umumnya menghindari jantan dewasa 63 Pengasuhan anak paling banyak dilakukan oleh induk betina Induk betina akan menggendong bayinya saat bepergian menyusuinya dan tidur bersamanya 17 Selama empat bulan pertama bayi hampir tidak pernah kehilangan kontak fisik dan selalu menempel di perut induknya Pada bulan bulan berikutnya jumlah kontak fisik bayi dengan induknya menurun Ketika orang utan mencapai usia satu setengah tahun keterampilan memanjatnya meningkat dan ia akan melakukan perjalanan melalui cabang cabang pepohonan sambil bergandengan tangan dengan orang utan lain sebuah perilaku yang dikenal sebagai perjalanan dengan teman 56 Setelah usia dua tahun orang utan remaja akan mulai menjauh dari induknya untuk sementara waktu Mereka mencapai usia remaja pada usia enam atau tujuh tahun dan mampu hidup sendiri tetapi tetap memiliki hubungan dengan induknya 17 100 Orang utan betina dapat menyusui anaknya hingga delapan tahun lebih lama dari mamalia mana pun 67 Biasanya orang utan hidup lebih dari 30 tahun baik di alam liar maupun di penangkaran 17 15 Bersarang Orang utan berbaring di sarangnyaOrang utan membangun sarang yang khusus digunakan pada siang hari saja atau malam hari saja Sarang sarang ini dibangun dengan hati hati orang utan muda belajar dari mengamati perilaku pembuatan sarang oleh induknya Pada faktanya membangun sarang memungkinkan orang utan muda menjadi tidak terlalu bergantung pada induknya Sejak usia enam bulan dan seterusnya orang utan berlatih membuat sarang dan menjadi mahir pada saat mereka berusia tiga tahun 68 Pembangunan sarang malam dilakukan dengan urutan langkah tertentu Awalnya orang utan menemukan pohon yang cocok Hewan ini sangat pemilih mengenai lokasi meskipun sarang dapat ditemukan di banyak spesies pohon Untuk membangun fondasi orang utan mengambil cabang cabang besar di bawahnya dan membengkokkannya sehingga saling menyatu Orang utan kemudian melakukan hal yang sama pada cabang cabang yang lebih kecil dan lebih berdaun untuk membuat matras Setelah itu mereka berdiri dan menjalin ujung ujung ranting ke dalam matras untuk meningkatkan stabilitas sarang Orang utan membuat sarang mereka lebih nyaman dengan membuat bantal selimut atap dan tempat tidur susun 68 Kecerdasan source source source source source source source source source source Orang utan menirukan ucapan manusia 69 Orang utan adalah salah satu primata nonmanusia yang paling cerdas Eksperimen menunjukkan bahwa mereka dapat melacak perpindahan benda baik yang terlihat maupun yang tersembunyi 70 71 Kebun Binatang Atlanta memiliki komputer layar sentuh dengan permainan video yang digunakan oleh dua orang utan sumatra mereka 72 Sebuah studi tahun 2008 terhadap dua orang utan di Kebun Binatang Leipzig menunjukkan bahwa orang utan dapat mempraktikkan resiprositas yang diperhitungkan yang melibatkan satu individu membantu individu lain dengan harapan mendapatkan imbalan atas apa yang dilakukan Orang utan adalah spesies nonmanusia pertama yang didokumentasikan melakukannya 73 Dalam sebuah studi tahun 1997 dua orang utan dewasa dalam penangkaran diuji dengan paradigma penarikan kooperatif Tanpa pelatihan apa pun orang utan berhasil menarik sebuah objek untuk mendapatkan makanan pada sesi pertama Dalam kurun waktu 30 sesi kera kera tersebut berhasil melakukannya dengan lebih cepat setelah belajar berkoordinasi 74 Orang utan dewasa telah didokumentasikan lulus uji cermin yang menunjukkan kesadaran diri 75 Tes ini gagal ketika dicobakan kepada orang utan yang masih berusia 2 tahun 76 Studi di alam liar menunjukkan bahwa orang utan jantan berbantalan pipi merencanakan gerakan mereka terlebih dahulu dan memberi sinyal kepada individu lain 77 Eksperimen juga menunjukkan bahwa orang utan dapat berkomunikasi tentang hal hal yang tidak hadir induk orang utan tetap diam di tengah ancaman yang dirasakan tetapi ketika ancaman itu lewat induk orang utan akan mengeluarkan suara peringatan kepada anak anaknya untuk mengajarkan mereka tentang bahaya tersebut 78 Orang utan dan kera besar lainnya menunjukkan vokalisasi seperti tawa sebagai respons terhadap kontak fisik seperti bergulat bermain kejar kejaran atau menggelitik Hal ini menunjukkan bahwa tawa berasal dari asal usul yang sama di antara spesies primata yang menunjukkan aktivitas tawa berkembang sebelum kemunculan manusia dari evolusi 79 Orang utan dapat belajar menirukan suara baru dengan sengaja mengendalikan getaran lipatan vokal mereka sebuah sifat yang berkembang menjadi kemampuan berbicara pada manusia 69 79 Bonnie orang utan di Taman Zoologi Nasional Smithsonian terekam bersiul secara spontan setelah mendengar seorang penjaga Dia tampaknya bersiul tanpa mengharapkan hadiah makanan 80 Penggunaan peralatan dan budaya Orang utan di Kebun Binatang San Diego menggunakan alat untuk mengambil konsentrat sari jerukSeorang pakar primata Birute Galdikas telah mengamati penggunaan alat oleh orang utan pada populasi yang dilepaskan dari penangkaran 81 Orang utan di Suaq Balimbing Kabupaten Aceh Selatan tercatat mengembangkan perangkat alat yang digunakan dalam mencari makan Alat ini terdiri dari tongkat pengambil serangga untuk digunakan di lubang pohon dan tongkat pengambil biji untuk memanen biji dari buah yang keras Orang utan menyesuaikan alat mereka sesuai dengan tugas yang dihadapi dan mereka cenderung menyukai penggunaan alat yang digunakan dengan mulut 82 83 Preferensi ini juga ditemukan dalam sebuah studi eksperimental terhadap orang utan dalam penangkaran 84 Orang utan telah diamati menggunakan tongkat untuk menyodok ikan lele yang menyebabkan ikan lele tersebut melompat keluar dari air sehingga si orang utan dapat menangkapnya 85 86 Orang utan juga telah tercatat menyimpan peralatan untuk keperluan mendatang 87 Ketika membangun sarang orang utan tampaknya mampu menentukan cabang mana yang lebih baik untuk menopang berat badan mereka 88 Ahli primata Carel P van Schaik dan antropolog biologi Cheryl D Knott menyelidiki lebih lanjut penggunaan alat pada populasi orang utan liar yang berbeda Mereka membandingkan variasi geografis dalam penggunaan alat yang terkait dengan pengolahan buah bengang Orang utan dari Suaq Balimbing ditemukan lebih gemar menggunakan alat pengambil serangga dan biji bijian jika dibandingkan dengan orang utan liar lainnya 89 90 Para ilmuwan berpendapat bahwa perbedaan perbedaan ini bersifat kultural karena tidak berkorelasi dengan habitat Orang utan di Suaq Balimbing memiliki jarak antarindividu yang dekat dan relatif toleran satu sama lain hal ini menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk menyebarnya perilaku perilaku baru 89 Studi tentang perilaku membawa daun yang dilakukan orang utan yang sedang direhabilitasi di Pulau Kaja Kalimantan Tengah menunjukkan bukti lebih lanjut bahwa orang utan yang sangat sosial lebih mungkin menunjukkan perilaku kultural 91 Orang utan liar di Tuanan Kabupaten Kapuas dilaporkan menggunakan alat dalam komunikasi akustik Mereka menggunakan dedaunan untuk memperkuat suara decit kecupan yang mereka hasilkan Mereka mungkin menggunakan metode amplifikasi ini untuk menipu pendengar agar meyakini bahwa mereka adalah hewan yang lebih besar 92 Pada tahun 2003 para peneliti dari enam lokasi lapangan orang utan yang berbeda yang menggunakan skema pengodean perilaku yang sama membandingkan perilaku orang utan dari setiap lokasi Mereka menemukan tiap tiap populasi orang utan menggunakan alat yang berbeda Bukti bukti ini menunjukkan bahwa perbedaan perbedaan tersebut bersifat kultural pertama tingkat perbedaan meningkat seiring dengan jarak yang menunjukkan bahwa difusi budaya sedang terjadi dan kedua ukuran repertoar kultural orang utan meningkat sesuai dengan jumlah kontak sosial yang ada di dalam kelompok Kontak sosial memfasilitasi transmisi kultural 93 Hak asasi Pada bulan Juni 2008 Spanyol menjadi negara pertama yang mengakui hak asasi beberapa kera besar nonmanusia Berdasarkan pedoman Proyek Kera Besar simpanse bonobo orang utan dan gorila tidak boleh digunakan untuk eksperimen hewan 94 95 Pada bulan Desember 2014 pengadilan di Argentina memutuskan bahwa orang utan bernama Sandra di Kebun Binatang Buenos Aires harus dipindahkan ke tempat perlindungan di Brasil untuk memberikan kebebasan parsial atau terkontrol Kelompok kelompok hak asasi hewan seperti Proyek Kera Besar Argentina berpendapat bahwa keputusan tersebut harus berlaku untuk semua spesies di penangkaran sementara spesialis hukum dari Dewan Kasasi Pidana Federal Argentina menganggap keputusan tersebut hanya berlaku untuk Hominidae nonmanusia 96 Orang utan dan manusia Peneliti orang utan Birute Galdikas mempresentasikan bukunya tentang keraOrang utan dikenal oleh penduduk asli Sumatra dan Kalimantan selama ribuan tahun Kera ini disebut maias di Sarawak dan mawas di bagian lain Kalimantan dan Sumatra Sebagian masyarakat dulunya memburu mereka untuk makanan dan hiasan sementara yang lain menganggap hal tersebut sebagai praktik yang tabu 97 Di Kalimantan Tengah beberapa kepercayaan rakyat tradisional menganggap bahwa menatap wajah orang utan merupakan kesialan Beberapa cerita rakyat mengisahkan orang utan kawin dengan manusia dan menculik manusia Bahkan terdapat cerita tentang pemburu yang ditangkap oleh orang utan betina 17 66 71Orang Eropa menyadari keberadaan orang utan pada abad ke 17 17 60 Para penjelajah di Kalimantan memburu mereka secara ekstensif selama abad ke 19 Pada tahun 1779 ahli anatomi Belanda Petrus Camper yang mengamati mereka dan membedah beberapa spesimen memberikan deskripsi ilmiah pertama tentang orang utan 17 64 65 Camper secara keliru mengira bahwa orang utan jantan yang berbantalan pipi dan yang tidak adalah spesies yang terpisah Setelah kematian Camper kesalahpahaman ini dikoreksi 98 Awalnya tidak banyak yang diketahui tentang perilaku orang utan hingga dilakukannya studi lapangan oleh Birute Galdikas 99 yang menjadi pakar terkemuka terkait orang utan Ketika tiba di Kalimantan pada tahun 1971 Galdikas menetap di sebuah gubuk primitif berbahan kulit kayu dan rumbia di sebuah tempat yang ia namakan Kamp Leakey di Tanjung Puting Dia melakukan studi terhadap orang utan selama empat tahun dan mengembangkannya menjadi sebuah disertasi untuk program doktoralnya di Universitas California Los Angeles 100 Galdikas menjadi advokat yang vokal terkait isu orang utan serta pelestarian hutan hujan sebagai habitat tempat tinggal mereka Hutan hujan dengan cepat mengalami kerusakan karena aktivitas penebangan hutan penanaman kelapa sawit penambang emas dan kebakaran hutan yang tidak terjadi secara alamiah 101 Bersama Jane Goodall dan Dian Fossey Galdikas dianggap sebagai salah satu Leakey s Angels yang diadaptasi dari nama antropolog Louis Leakey 102 Dalam fiksi Ilustrasi tahun 1870 untuk The Murders in the Rue Morgue oleh Daniel ViergeOrang utan pertama kali muncul dalam fiksi Barat pada abad ke 18 dan telah dipakai untuk mengomentari kehidupan manusia Mereka pertama kali ditulis oleh A Ardra dalam karyanya berjudul Tintinnabulum naturae pada tahun 1772 Buku ini menceritakan sudut pandang seorang hibrida manusia orang utan yang menyebut dirinya sebagai pakar metafisika hutan Sekitar 50 tahun kemudian karya yang ditulis secara anonim The Orang Outang yang menceritakan orang utan murni di penangkaran di Amerika Serikat yang menulis surat yang mengkritik masyarakat Boston kepada temannya di Jawa 4 108 09Novel karya Thomas Love Peacock yang terbit pada tahun 1817 berjudul Melincourt menampilkan Sir Oran Haut Ton seekor orang utan yang hidup di antara orang orang Inggris dan menjadi calon anggota Parlemen Novel ini menyindir sistem kelas dan politik Inggris Kemurnian dan status Oran sebagai manusia alami sangat kontras dengan amoralitas dan kebobrokan manusia beradab 4 110 11 Dalam The Curse of Intellect 1895 karya Frank Challice Constable tokoh protagonis Reuben Power melakukan perjalanan ke Kalimantan dan menangkap seekor orang utan untuk dilatih berbicara sehingga dia bisa tahu apa yang mungkin dipikirkan binatang buas seperti mereka tentang manusia 4 114 15 Orang utan ditampilkan secara menonjol dalam novel fiksi ilmiah Planet of the Apes tahun 1963 karya Pierre Boulle dan waralaba media yang bersumber dari novel tersebut Orang utan secara khusus digambarkan sebagai birokrat seperti Dr Zaius yang berprofesi sebagai menteri ilmu pengetahuan 4 118 119 175 176Orang utan terkadang ditampilkan sebagai antagonis terutama dalam novel Walter Scott tahun 1832 Count Robert of Paris dan cerita pendek Edgar Allan Poe tahun 1841 The Murders in the Rue Morgue 4 145 Adaptasi musikal animasi Disney tahun 1967 dari The Jungle Book menambahkan orang utan yang ceria bernama King Louie yang mencoba untuk membuat Mowgli mengajarinya cara membuat api 4 266 Film horor tahun 1986 Link menampilkan orang utan cerdas yang melayani seorang profesor universitas tetapi memiliki motif jahat ia berencana melawan kemanusiaan dan menguntit seorang asisten mahasiswa perempuan 4 174 75 Kisah kisah lain menggambarkan orang utan yang membantu manusia seperti sebagai The Librarian dalam novel fantasi Terry Pratchett berjudul Discworld dan dalam novel karya Dale Smith pada tahun 2004 What the Orangutan Told Alice 4 123 Beberapa penggambaran yang lebih komikal dari orang utan juga terdapat seperti di dalam film Dunston Checks In pada tahun 1996 4 181 Dalam penangkaran Lukisan Orang Utan Betina Jenny duduk di kursi 103 sekitar tahun 1830 anPada awal abad ke 19 orang utan telah mulai dirawat di penangkaran Pada tahun 1817 seekor orang utan bergabung dengan beberapa hewan lain di Exeter Exchange di London Orang utan tersebut tercatat menolak hidup bersama dengan hewan lain selain seekor anjing dan lebih suka berada bersama manusia Dia kadang kadang dibawa naik kereta dengan mengenakan baju berjenis smok dan sebuah topi dan bahkan diberi minuman di penginapan saat dia berperilaku sopan kepada pemilik penginapan 4 64 65 Kebun Binatang London menampung seekor orang utan betina bernama Jenny yang mengenakan pakaian manusia dan belajar minum teh Jenny dikenang karena pertemuannya dengan Charles Darwin yang membandingkan reaksi Jenny dengan reaksi seorang anak manusia 103 104 Kebun kebun binatang dan sirkus sirkus di dunia Barat menggunakan orang utan dan simian lainnya sebagai sumber hiburan melatih mereka untuk berperilaku seperti manusia di pesta minum teh dan melakukan berbagai trik Ada banyak orang utan yang terkenal dan menjadi aktor karakter seperti Jacob dan Rosa dari Tierpark Hagenbeck pada awal abad ke 20 Joe Martin dari Universal City Zoo pada dekade 1910 an dan 1920 an serta Jiggs dari Kebun Binatang San Diego pada tahun 1930 an dan 1940 an 4 187 89 193 94 Kelompok kelompok pembela hak asasi hewan telah mendesak penghentian tindakan semacam itu karena dianggap sebagai tindakan yang eksploitatif 105 Mulai dekade 1960 an kebun binatang menjadi lebih peduli dengan pendidikan dan pameran orang utan dirancang menyerupai lingkungan alaminya dan menampilkan perilaku alami mereka 4 185 206Orang utan di Kebun Binatang San Diego bernama Ken Allen menjadi terkenal di dunia pada tahun 1980 an karena beberapa kali melarikan diri dari kandangnya Dia dijuluki Houdini berambut lebat dan menjadi subjek dari klub penggemar kaus oblong stiker bumper dan sebuah lagu berjudul The Ballad of Ken Allen 106 Galdikas melaporkan bahwa juru masaknya diserang secara seksual oleh orang utan jantan yang ditangkarkan 107 Si kera mungkin menderita kemiringan identitas spesies dan sanggama paksa adalah standar strategi kawin untuk orang utan jantan berperingkat rendah 108 Pedagang satwa Amerika Frank Buck mengaku pernah melihat beberapa ibu manusia menyusui bayi bayi orang utan yatim piatu dengan harapan bisa menjaga mereka tetap hidup cukup lama untuk dijual ke pengepul yang menjadi praktik salah satu contoh penyusuan hewan manusia 109 KonservasiStatus dan ancaman Menurut Daftar Merah IUCN ketiga spesies orang utan terancam punah 110 111 112 Mereka dilindungi secara hukum dari penangkapan penganiayaan ataupun pembunuhan di Malaysia dan Indonesia 113 dan terdaftar dalam Apendiks I oleh CITES yang melarang perdagangan tanpa izin di bawah hukum internasional 114 Sebaran orang utan kalimantan menjadi lebih terfragmentasi dengan sedikit atau tidak ada dari spesies ini yang terdokumentasi di wilayah bagian tenggara 111 Populasi terbesar yang tersisa ditemukan di hutan sekitar Sungai Sabangau tetapi lingkungan di sini terancam 115 Orang utan sumatra hanya ditemukan di bagian utara Sumatra yang sebagian besar populasinya menghuni Ekosistem Leuser 110 Orang utan tapanuli hanya ditemukan di hutan Batang Toru di Sumatra 112 Deforestasi untuk produksi minyak kelapa sawit di IndonesiaBirute Galdikas menulis bahwa saat ia mulai mempelajari orang utan pada tahun 1971 orang utan sudah terancam oleh perburuan liar dan deforestasi 116 Pada dekade 2000 an habitat orang utan menurun dengan cepat karena penebangan penambangan dan fragmentasi oleh jalan Faktor utama penurunan ini adalah pengalihan kawasan hutan tropis yang luas menjadi perkebunan kelapa sawit sebagai respons atas permintaan internasional Perburuan juga merupakan salah satu masalah utama seperti halnya perdagangan hewan peliharaan eksotis ilegal 110 111 Beberapa pembunuhan terhadap orang utan juga terjadi untuk perdagangan daging semak dan tulang belulangnya secara diam diam dijual di toko toko suvenir di beberapa kota di Kalimantan Indonesia 117 Konflik antara penduduk setempat dan orang utan juga menjadi ancaman Orang utan yang kehilangan tempat tinggalnya sering menyerbu daerah pertanian dan akhirnya dibunuh oleh penduduk desa Penduduk setempat juga mungkin termotivasi untuk membunuh orang utan untuk makanan atau karena mereka dianggap berbahaya 118 Induk orang utan dibunuh agar anaknya dapat dijual sebagai hewan peliharaan Antara tahun 2012 dan 2017 pihak berwenang Indonesia dengan bantuan Pusat Informasi Orang utan menyita 114 orang utan 39 di antaranya adalah peliharaan 119 Sementara itu dari tahun 2007 hingga 2019 tercatat 2 229 tindak kejahatan terhadap orang utan 120 Pada dasawarsa 2000 an populasi orang utan di alam liar diperkirakan terdiri atas 6 500 orang utan sumatra dan antara 54 000 orang utan kalimantan 121 Sebuah studi tahun 2016 memperkirakan terdapat 14 613 orang utan sumatra di alam liar dua kali lipat dari perkiraan populasi sebelumnya 122 Sementara itu orang utan tapanuli diperkirakan berjumlah kurang dari 800 ekor yang menjadikan spesies ini paling terancam punah di antara para kera besar 123 42 Organisasi dan pusat konservasi Direktur Program Frankfurt Zoological Society Peter Pratje bekerja mengamati orang utan di Bukit Tiga Puluh IndonesiaSejumlah organisasi bekerja untuk menyelamatkan merehabilitasi dan melakukan perkenalan kembali orang utan ke lingkungan alaminya Organisasi terbesar terkait isu ini adalah Borneo Orangutan Survival BOS yang didirikan oleh konservasionis Willie Smits dan proyek proyek seperti Program Rehabilitasi Nyaru Menteng yang didirikan oleh konservasionis Lone Droscher Nielsen 124 125 126 Seekor orang utan betina diselamatkan dari rumah bordil di desa Kareng Pangi Kalimantan Tengah pada tahun 2003 Orang utan itu dicukur dan dirantai untuk tujuan seksual Sejak dibebaskan orang utan yang diberi nama Pony ini tinggal bersama BOS Ia telah disosialisasikan kembali untuk hidup bersama orang utan lainnya 127 Pada bulan Mei 2017 BOS menyelamatkan orang utan albino dari penangkaran Primata langka ini dipelihara di sebuah desa terpencil di Kapuas Hulu Kalimantan Barat Menurut para sukarelawan di BOS orang utan albino sangat langka satu dari sepuluh ribu Ini adalah orang utan albino pertama yang pernah dilihat organisasi ini selama 25 tahun kegiatannya 128 Pusat konservasi besar lainnya di Indonesia beberapa di antaranya adalah Taman Nasional Tanjung Puting Taman Nasional Sebangau Taman Nasional Gunung Palung dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Kalimantan serta Taman Nasional Gunung Leuser dan Bukit Lawang di Sumatra Di Malaysia kawasan konservasi orang utan mencakup Semenggoh Wildlife Rehabilitation Center dan juga Matang Wildlife Centre di Sarawak dan Pusat Rehabilitasi Orang Utan Sepilok di Sabah 129 Pusat pusat konservasi utama yang berkantor pusat di luar negara asal orang utan meliputi Frankfurt Zoological Society 130 Orangutan Foundation International yang didirikan oleh Galdikas 131 dan Australian Orangutan Project 132 Organisasi konservasi seperti Orangutan Land Trust bekerja sama dengan industri kelapa sawit untuk meningkatkan keberlanjutan dan mendorong agar perusahaan tersebut membangun kawasan perlindungan untuk orang utan 133 134 Lihat pula Portal Biologi Portal Hewan Hari Monyet Orang pendek Daftar spesies orang utanReferensi a b Sastrawan Wayan Jarrah 2020 The Word Orangutan Old Malay Origin or European Concoction Bijdragen tot de Land Taal en Volkenkunde 176 4 532 541 doi 10 1163 22134379 bja10016 Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2021 Diakses tanggal 12 April 2021 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Mahdi Waruno 2007 Malay Words and Malay Things Lexical Souvenirs from an Exotic Archipelago in German Publications Before 1700 Frankfurter Forschungen zu Sudostasien 3 Otto Harrassowitz Verlag hlm 170 181 ISBN 978 3 447 05492 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Dellios Paulette 2008 A lexical odyssey from the Malay World PDF Studia Universitatis Petru Maior Philologia 4 4 141 144 a b c d e f g h i j k l m n o Cribb Robert Gilbert Helen Tiffin Helen 2014 Wild Man from Borneo A Cultural History of the Orangutan University of Hawai i Press ISBN 978 0 8248 3714 3 orangutan n Oxford English Dictionary Maret 2022 Diakses tanggal 4 Agustus 2022 Bulwer John 1653 Anthropometamorphosis man transform d or The artificiall changling historically presented in the mad and cruel gallantry foolish bravery ridiculous beauty filthy finenesse and loathsome loveliness of most nations fashioning and altering their bodies from the mould intended by nature with figures of those transformations To which artificial and affected deformations are added all the native and national monstrosities that have appeared to disfigure the humane fabrick With a vindication of the regular beauty and honesty of nature Internet Archive edisi ke 2 London W Hunt hlm 437 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Mahdi Waruno 2007 Malay Words and Malay Things Lexical Souvenirs from an Exotic Archipelago in German Publications Before 1700 Frankfurter Forschungen zu Sudostasien 3 Otto Harrassowitz Verlag hlm 170 181 ISBN 978 3 447 05492 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tan Peter Oktober 1998 Malay loan words across different dialects of English English Today 14 4 44 50 doi 10 1017 S026607840001052X Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Cannon Garland 1992 Malay sian borrowings in English American Speech 67 2 134 162 doi 10 2307 455451 JSTOR 455451 Groves Colin P 2002 A history of gorilla taxonomy PDF Dalam Taylor Andrea B Goldsmith Michele L Gorilla Biology A Multidisciplinary Perspective Cambridge University Press hlm 15 34 doi 10 1017 CBO9780511542558 004 ISBN 978 0521792813 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 26 Maret 2009 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Cribb Robert Gilbert Helen Tiffin Helen 2014 Wild Man from Borneo A Cultural History of the Orangutan University of Hawai i Press ISBN 978 0 8248 3714 3 pongo Etymology Online Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Desember 2018 Diakses tanggal 4 Desember 2018 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan pongo Merriam Webster Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Desember 2018 Diakses tanggal 4 Oktober 2018 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan pongo n 1 OED Online Oxford University Press Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Agustus 2021 Diakses tanggal 4 Oktober 2018 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Lesson Rene Primevere 1827 Manuel de mammalogie ou Histoire naturelle des mammiferes dalam bahasa Prancis Roret Libraire hlm 32 Xu X Arnason U 1996 The mitochondrial DNA molecule of sumatran orangutan and a molecular proposal for two Bornean and Sumatran species of orangutan Journal of Molecular Evolution 43 5 431 37 Bibcode 1996JMolE 43 431X doi 10 1007 BF02337514 PMID 8875856 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f g h i j k l m n Payne J Prundente C 2008 Orangutans Behaviour Ecology and Conservation New Holland Publishers ISBN 978 0 262 16253 1 a b c d Nater A Mattle Greminger M P Nurcahyo A Nowak M G et al 2 November 2017 Morphometric Behavioral and Genomic Evidence for a New Orangutan Species Current Biology 27 22 3487 3498 e10 doi 10 1016 j cub 2017 09 047 PMID 29103940 Bradon Jones D Eudey A A Geissmann T Groves C P Melnick D J Morales J C Shekelle M Stewart C B 2004 Asian primate classification PDF International Journal of Primatology 25 97 164 doi 10 1023 B IJOP 0000014647 18720 32 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 6 Desember 2010 Diakses tanggal 1 Mei 2011 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Locke D P Hillier L W Warren W C Worley K C Nazareth L V Muzny D M Yang S P Wang Z Chinwalla A T Minx P Mitreva M Cook L Delehaunty K D Fronick C Schmidt H Fulton L A Fulton R S Nelson J O Magrini V Pohl C Graves T A Markovic C Cree A Dinh H H Hume J Kovar C L Fowler G R Lunter G Meader S et al 2011 Comparative and demographic analysis of orang utan genomes Nature 469 7331 529 533 Bibcode 2011Natur 469 529L doi 10 1038 nature09687 PMC 3060778 PMID 21270892 a b c Singh Ranjeet 26 Januari 2011 Orang utans join the genome gang Nature doi 10 1038 news 2011 50 Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2011 Diakses tanggal 27 Januari 2011 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f Rijksen H D Meijaard E 1999 Our vanishing relative the status of wild orang utans at the close of the twentieth century Springer ISBN 978 0792357551 a b Israfil H Zehr S M Mootnick A R Ruvolo M Steiper M E 2011 Unresolved molecular phylogenies of gibbons and siamangs Family Hylobatidae based on mitochondrial Y linked and X linked loci indicate a rapid Miocene radiation or sudden vicariance event PDF Molecular Phylogenetics and Evolution 58 3 447 455 doi 10 1016 j ympev 2010 11 005 PMC 3046308 PMID 21074627 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 10 Mei 2012 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Goldman Jason G 2 November 2017 New Species of Orangutan Is Rarest Great Ape on Earth National Geographic Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2018 Diakses tanggal 6 November 2017 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Groves C P 2005 Wilson D E Reeder D M ed Mammal Species of the World A Taxonomic and Geographic Reference edisi ke 3 Baltimore Johns Hopkins University Press hlm 183 84 ISBN 0 801 88221 4 OCLC 62265494 Bhandari A Kay R F Williams B A Tiwari B N Bajpai S Heironymus T 2018 First record of the Miocene hominoid Sivapithecus from Kutch Gujarat state western India PLOS ONE 13 11 10 1371 journal pone 0206314 Bibcode 2018PLoSO 1306314B doi 10 1371 journal pone 0206314 PMC 6235281 PMID 30427876 Zhang Yingqi Harrison Terry 2017 Gigantopithecus blacki a giant ape from the Pleistocene of Asia revisited Yearbook of Physical Anthropology 162 S63 153 177 doi 10 1002 ajpa 23150 PMID 28105715 a b Harrison Terry Jin Changzhu Zhang Yingqi Wang Yuan Zhu Min Desember 2014 Fossil Pongo from the Early Pleistocene Gigantopithecus fauna of Chongzuo Guangxi southern China Quaternary International 354 59 67 Bibcode 2014QuInt 354 59H doi 10 1016 j quaint 2014 01 013 Wang Cui Bin Zhao Ling Xia Jin Chang Zhu Wang Yuan Qin Da Gong Pan Wen Shi Desember 2014 New discovery of Early Pleistocene orangutan fossils from Sanhe Cave in Chongzuo Guangxi southern China Quaternary International 354 68 74 Bibcode 2014QuInt 354 68W doi 10 1016 j quaint 2014 06 020 Schwartz J H Vu The Long Nguyen Lan Cuong Le Trung Kha Tattersall I 1995 A review of the Pleistocene hominoid fauna of the Socialist Republic of Vietnam excluding Hylobatidae Anthropological Papers of the American Museum of Natural History 76 1 24 hdl 2246 259 Ibrahim Yasamin Kh Tshen Lim Tze Westaway Kira E Cranbrook Earl of Humphrey Louise Muhammad Ros Fatihah Zhao Jian xin Peng Lee Chai Desember 2013 First discovery of Pleistocene orangutan Pongo sp fossils in Peninsular Malaysia Biogeographic and paleoenvironmental implications Journal of Human Evolution 65 6 770 797 doi 10 1016 j jhevol 2013 09 005 PMID 24210657 Groves Colin P 1971 Pongo pygmaeus Mammalian Species 4 1 6 doi 10 2307 3503852 JSTOR 3503852 a b c d van Schaik C MacKinnon J 2001 Orangutans Dalam MacDonald D The Encyclopedia of Mammals edisi ke 2 Oxford University Press hlm 420 423 ISBN 978 0 87196 871 5 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d Groves Colin P 1971 Pongo pygmaeus Mammalian Species 4 1 6 doi 10 2307 3503852 JSTOR 3503852 Aiello L Dean C 1990 An Introduction to Human Evolutionary Anatomy Academic Press hlm 193 ISBN 0 12 045590 0 Hilloowala R A Trent R B 1988 Supraorbital ridge and masticatory apparatus I Primates Human Evolution 3 5 343 350 doi 10 1007 BF02447216 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Payne J Prundente C 2008 Orangutans Behaviour Ecology and Conservation New Holland Publishers ISBN 978 0 262 16253 1 Winkler L A 1989 Morphology and relationships of the orangutan fatty cheek pads American Journal of Primatology 17 4 305 319 doi 10 1002 ajp 1350170405 PMID 31964053 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Utami S S Goossens B Bruford M W de Ruiter J R van Hooff J A R A M 2002 Male bimaturism and reproductive success in Sumatran orangutans Behavioral Ecology 13 5 643 652 doi 10 1093 beheco 13 5 643 Oishi M Ogihara N Endo H Ichihara N Asari M 2009 Dimensions of forelimb muscles in orangutans and chimpanzees Journal of Anatomy 215 4 373 382 doi 10 1111 j 1469 7580 2009 01125 x PMC 2766055 PMID 19619166 Schwartz Jeffrey 1987 The Red Ape Orangutans and Human Origins Westview Press hlm 6 7 ISBN 978 0 8133 4064 7 a b Reese April 2 November 2017 Newly discovered orangutan species is also the most endangered Nature 551 7679 151 Bibcode 2017Natur 551 151R doi 10 1038 nature 2017 22934 PMID 29120449 a b c d Galdikas Birute M F 1988 Orangutan Diet Range and Activity at Tanjung Puting Central Borneo International Journal of Primatology 9 1 1 35 doi 10 1007 BF02740195 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Rodman P S 1988 Diversity and consistency in ecology and behavior Dalam Schwartz J H Orang utan biology Oxford University Press hlm 31 51 ISBN 978 0195043716 Foitova Ivona Huffman Michael A Wisnu Nurcahyo Olsansky Milan 2009 Parasites and their impacts on orangutan health Dalam Wich Serge A Atmoko S Suci Utami Setia Tatang Mitra van Schaik Carel P Orangutans Geographic Variation in Behavioral Ecology and Conservation Oxford University Press hlm 166 ISBN 978 0199213276 Morrogh Bernard HC Foitova I Yeen Z Wilkin P de Martin R Rarova L Dolezal K Nurcahyo W Olsansky M 2017 Self medication by orang utans Pongo pygmaeus using bioactive properties of Dracaena cantleyi Scientific Reports 7 16653 16653 Bibcode 2017NatSR 716653M doi 10 1038 s41598 017 16621 w PMC 5709421 PMID 29192145 a b Teboekhorst I Schurmann C Sugardjito J 1990 Residential status and seasonal movements of wild orang utans in the Gunung Leuser Reserve Sumatera Indonesia Animal Behaviour 39 6 1098 1109 doi 10 1016 S0003 3472 05 80782 1 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Singleton I van Schaik C P 2002 The Social Organisation of a population of Sumatran orang utans Folia Primatologica 73 1 1 20 doi 10 1159 000060415 PMID 12065937 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Galdikas B M F 1984 Adult female sociality among wild orangutans at Tanjung Puting Reserve Dalam Small M F Female Primates Studies by Women Primatologists Alan R Liss hlm 217 235 ISBN 978 0845134030 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Atmoko S Suci Utami Singleton Ian van Noordwijk Maria A van Schaik Carel P Setia Tatang Mitra 2009 Male male relationships in orangutans Dalam Wich Serge A Atmoko S Suci Utami Setia Tatang Mitra van Schaik Carel P Orangutans Geographic Variation in Behavioral Ecology and Conservation Oxford University Press hlm 227 229 ISBN 978 0 19 921327 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan van Noordwijk Maria A Sauren Simone E B Nuzuar Abulani Ahbam Morrogh Bernard Helen C Atmoko S Suci Utami van Schaik Carel P 2009 Development of Independence Dalam Wich Serge A Atmoko S Suci Utami Setia Tatang Mitra van Schaik Carel P Orangutans Geographic Variation in Behavioral Ecology and Conservation Oxford University Press hlm 199 ISBN 978 0199213276 a b c Delgado R A Jr van Schaik C P 2000 The behavioral ecology and conservation of the orangutan Pongo pygmaeus a tale of two islands Evolutionary Anthropology Issues News and Reviews 9 1 201 218 doi 10 1002 1520 6505 2000 9 5 lt 201 AID EVAN2 gt 3 0 CO 2 Y Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b van Schaik C P Preuschoft S Watts D P 2004 Great ape social systems Dalam Russon A E Begun D R The Evolution of Thought Evolutionary Origins of Great Ape Intelligence Cambridge University Press hlm 193 194 ISBN 978 0521039925 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan van Schaik C P 1999 The socioecology of fission fusion sociality in orangutans Primates 40 1 69 86 doi 10 1007 BF02557703 PMID 23179533 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mitani J C Grether G F Rodman P S Priatna D 1991 Associations among wild orang utans sociality passive aggregations or chance Animal Behaviour 42 1 33 46 doi 10 1016 S0003 3472 05 80603 7 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Munn C Fernandez M 1997 Infant development Dalam Carol Sodaro Orangutan Species Survival Plan Husbandry Manual Chicago Zoological Park hlm 59 66 OCLC 40349739 Orangutan call repertoires Universitat Zurich Department of Anthropology Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020 Diakses tanggal 23 April 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Lameira A R et al 2021 Orangutan information broadcast via consonant like and vowel like calls breaches mathematical models of linguistic evolution Biology Letters 17 9 doi 10 1098 rsbl 2021 0302 PMC 8478518 Periksa nilai pmc bantuan PMID 34582737 Periksa nilai pmid bantuan Knox A Markx J How E Azis A Hobaiter C an Veen F J F Morrogh Bernard H 2019 Gesture use in communication between mothers and offspring in wild Orang Utans Pongo pygmaeus wurmbii from the Sabangau Peat Swamp Forest Borneo International Journal of Primatology 40 3 393 416 doi 10 1007 s10764 019 00095 w Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Fox E A 2002 Female tactics to reduce sexual harassment in the Sumatran orangutan Pongo pygmaeus abelii Behavioral Ecology and Sociobiology 52 2 93 101 doi 10 1007 s00265 002 0495 x Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Knott Cheryl Denise Thompson Melissa Emery Stumpf Rebecca M McIntyre Matthew H 2009 Female reproductive strategies in orangutans evidence for female choice and counterstrategies to infanticide in a species with frequent sexual coercion Proceedings of the Royal Society B Biological Sciences 277 1678 105 113 doi 10 1098 rspb 2009 1552 PMC 2842634 PMID 19812079 Fox Elizabeth A 2001 Homosexual behavior in wild Sumatran orangutans Pongo pygmaeus abelii American Journal of Primatology 55 3 177 181 doi 10 1002 ajp 1051 PMID 11746281 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Scott A M Knott C D Susanto T W 2019 Are Male Orangutans a Threat to Infants Evidence of Mother Offspring Counterstrategies to Infanticide in Bornean Orangutans Pongo pygmaeus wurmbii International Journal of Primatology 44 3 435 455 doi 10 1007 s10764 019 00097 8 hdl 2144 39274 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wich Serge A de Vries Hans Ancrenaz Marc Perkins Lori Shumaker Robert W Suzuki Akira van Schaik Carel P 2009 Orangutan life history variation Dalam Wich Serge A Atmoko S Suci Utami Setia Tatang Mitra van Schaik Carel P Orangutans Geographic Variation in Behavioral Ecology and Conservation Oxford University Press hlm 67 68 ISBN 978 0199213276 Goossens B Mohd D Kapar Kahar S 2011 First Sighting of Bornean Orangutan Twins in the Wild Asian Primates Journal 2 1 10 12 Beaudrot LH Kahlenberg SM Marshall AJ 2009 Why male orangutans do not kill infants Behavioral Ecology and Sociobiology 63 11 1549 1562 doi 10 1007 s00265 009 0827 1 PMC 2728907 PMID 19701484 Smith Tanya M Austin Christine Hinde Katie Vogel Erin R Arora Manish 2017 Cyclical nursing patterns in wild orangutans Evolutionary Biology 3 5 e1601517 Bibcode 2017SciA 3E1517S doi 10 1126 sciadv 1601517 PMC 5435413 PMID 28560319 a b Didik Prasetyo Ancrenaz Marc Morrogh Bernard Helen C Atmoko S Suci Utami Wich Serge A van Schaik Carel P 2009 Nest building in orangutans Dalam Wich Serge A Atmoko S Suci Utami Setia Tatang Mitra van Schaik Carel P Orangutans Geographic Variation in Behavioral Ecology and Conservation Oxford University Press hlm 270 275 ISBN 978 0 19 921327 6 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2016 Diakses tanggal 16 Desember 2015 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Lameira A R Hardus M E Shumaker R W Wich S A Menken S B J 2015 Speech Like Rhythm in a Voiced and Voiceless Orangutan Call PLOS ONE 10 1 e116136 Bibcode 2015PLoSO 10k6136L doi 10 1371 journal pone 0116136 PMC 4287529 PMID 25569211 Deaner R O van Schaik C P Johnson V 2006 Do some taxa have better domain general cognition than others A meta analysis of nonhuman primate studies Evolutionary Psychology 4 149 196 doi 10 1177 147470490600400114 Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Agustus 2021 Diakses tanggal 19 Juni 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan de Blois S T Novak M A Bond M 1998 Object Permanence in Orangutans Pongo Pygmaeus and Squirrel Monkeys Saimiri Sciureus Journal of Comparative Psychology 112 2 137 152 doi 10 1037 0735 7036 112 2 137 PMID 9642783 Turner Dorie 12 April 2007 Orangutans play video games for research at Georgia zoo USA Today Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Juli 2007 Diakses tanggal 12 April 2007 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Dufour V Pele M Neumann M Thierry B Call J 2008 Calculated reciprocity after all computation behind token transfers in orang utans Biology Letters 5 2 172 175 doi 10 1098 rsbl 2008 0644 PMC 2665816 PMID 19126529 Chalmeau Raphael Lardeux Karine Brandibas Pierre Gallo Alain 1997 Cooperative problem solving by orangutans Pongo pygmaeus International Journal of Primatology 18 1 23 32 doi 10 1023 A 1026337006136 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Suarez S D Gallup G G 1981 Self recognition in chimpanzees and orangutans but not gorillas Journal of Human Evolution 10 2 175 188 doi 10 1016 s0047 2484 81 80016 4 Robert S 1986 Ontogeny of mirror behavior in two species of great apes American Journal of Primatology 10 2 109 117 doi 10 1002 ajp 1350100202 PMID 31979488 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan van Schaik Carel P Damerius L Isler K 2013 Wild Orangutan Males Plan and Communicate Their Travel Direction One Day in Advance PLoS One 8 9 e74896 Bibcode 2013PLoSO 874896V doi 10 1371 journal pone 0074896 PMC 3770631 PMID 24040357 Lameira Adriano R Call Josep 2018 Time space displaced responses in the orangutan vocal system Science Advances 4 11 eaau3401 Bibcode 2018SciA 4 3401L doi 10 1126 sciadv aau3401 PMC 6235548 PMID 30443595 a b Lameira A R Shumaker R W 2019 Orangutans show active voicing through a membranophone Scientific Reports 9 1 12289 Bibcode 2019NatSR 912289L doi 10 1038 s41598 019 48760 7 PMC 6707206 PMID 31444387 Wich S A Swartz K B Hardus M E Lameira A R Stromberg E Shumaker R W 2008 A case of spontaneous acquisition of a human sound by an orangutan Primates 50 1 56 64 doi 10 1007 s10329 008 0117 y PMID 19052691 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Galdikas B M F 1982 Orang Utan tool use at Tanjung Putting Reserve Central Indonesian Borneo Kalimantan Tengah Journal of Human Evolution 10 19 33 doi 10 1016 S0047 2484 82 80028 6 Fox E A Sitompul A F van Schaik C P 1999 Intelligent tool use in wild Sumatran orangutans Dalam Parker S Mitchell R W Miles H L The Mentality of Gorillas and Orangutans Cambridge University Press hlm 99 116 ISBN 978 0 521 03193 6 van Schaik C P Fox E A Sitompul A F 1996 Manufacture and use of tools in wild Sumatran orangutans implications or human evolution Naturwissenschaften 83 4 186 188 Bibcode 1996NW 83 186V doi 10 1007 BF01143062 PMID 8643126 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan O Malley R C McGrew W C 2000 Oral tool use by captive orangutans Pongo pygmaeus Folia Primatologica 71 5 334 41 doi 10 1159 000021756 PMID 11093037 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Russon A E Compost A Kuncoro P Ferisa A 2014 Orangutan Fish Eating Primate Aquatic Fauna Eating and Their Implications for the Origins of Ancestral Hominin Fish Eating Journal of Human Evolution 77 50 63 doi 10 1016 j jhevol 2014 06 007 PMID 25038033 Bower B 18 April 2011 Orangutans use simple tools to catch fish Wired Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Juli 2013 Diakses tanggal 5 Agustus 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mulcahy N J 2018 An Orangutan Hangs Up a Tool for Future Use Scientific Reports 8 1 1 6 Bibcode 2018NatSR 812900M doi 10 1038 s41598 018 31331 7 PMC 6110832 PMID 30150738 van Casteren A Sellers W I Thorpe S K S Coward S Crompton R H Myatt J P Ennos A R 2012 Nest building orangutans demonstrate engineering know how to produce safe comfortable beds PNAS 109 18 6873 6877 Bibcode 2012PNAS 109 6873V doi 10 1073 pnas 1200902109 PMC 3344992 PMID 22509022 a b van Schaik Carel P Knott Cheryl D 2001 Geographic variation in tool use onNeesia fruits in orangutans American Journal of Physical Anthropology 114 4 331 342 doi 10 1002 ajpa 1045 PMID 11275962 van Schaik CP Van Noordwijk MA Wich SA 2006 Innovation in wild Bornean orangutans Pongo pygmaeus wurmbii Behaviour 143 7 839 876 doi 10 1163 156853906778017944 Russon AE Handayani DP Kuncoro P Ferisa A 2007 Orangutan leaf carrying for nest building toward unraveling cultural processes Animal Cognition 10 2 189 202 doi 10 1007 s10071 006 0058 z PMID 17160669 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hardus M E Lameira A R van Schaik C P Wich S A 2009 Tool use in wild orang utans modifies sound production a functionally deceptive innovation Proceedings of the Royal Society B 276 1673 3689 3694 doi 10 1098 rspb 2009 1027 PMC 2817314 PMID 19656794 van Schaik C P Ancrenaz M Borgen G Galdikas B Knott C D Singleton I Suzuki A Utami S S Merrill M et al 2003 Orangutan cultures and the evolution of material culture Science 299 5603 102 105 Bibcode 2003Sci 299 102V doi 10 1126 science 1078004 PMID 12511649 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Glendinning L 26 Juni 2008 Spanish parliament approves human rights for apes The Guardian Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Agustus 2009 Diakses tanggal 10 November 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Singer P 18 Juli 2008 Of great apes and men The Guardian Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2012 Diakses tanggal 10 November 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gimenez Emiliano 23 Desember 2014 Argentine orangutan granted unprecedented legal rights CNN Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2021 Diakses tanggal 15 Juni 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Rubis June Mary 2020 The orang utan is not an indigenous name knowing and naming the maias as a decolonizing epistemology Cultural Studies 34 5 811 830 doi 10 1080 09502386 2020 1780281 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Meijer Miriam Claude 2014 Race and Aesthetics in the Anthropology of Petrus Camper 1722 1789 Studies in the History of Ideas in the Low Countries Rodopi hlm 42 ISBN 978 9042004344 de Waal Frans Januari 1995 The Loneliest of Apes The New York Times Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Mei 2013 Diakses tanggal 26 Februari 2012 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Oaks Elizabeth H 2007 Encyclopedia of World Scientists From Around the World Facts on File hlm 260 ISBN 978 0816041305 McDowell Robin 18 Januari 2009 Palm oil frenzy threatens to wipe out orangutans Associated Press Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2009 Diakses tanggal 18 Januari 2009 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan MacClancy J Fuentes A 2010 Centralizing Fieldwork Critical Perspectives from Primatology Biological and Social Anthropology Berghahn Books hlm 6 7 ISBN 978 1 84545 690 0 Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 April 2016 Diakses tanggal 16 Desember 2015 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b van Wyhe John Kjaergaard Peter C 1 Juni 2015 Going the whole orang Darwin Wallace and the natural history of orangutans Studies in History and Philosophy of Science Part C Studies in History and Philosophy of Biological and Biomedical Sciences 51 53 63 doi 10 1016 j shpsc 2015 02 006 ISSN 1369 8486 PMID 25861859 Zimmer Carl 21 April 2015 When Darwin Met Another Ape National Geographic Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Juni 2020 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Animal Actors People for the Ethical Treatment of Animals Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Maret 2010 Diakses tanggal 28 Januari 2011 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Middleton Duncan 7 Agustus 2016 The missing lynx and five other animal escapees including Ken Allen the Orangutan BBC Newsbeat Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Desember 2018 Diakses tanggal 25 Desember 2018 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wrangham Richard W Peterson Dale 1996 Demonic Males Apes and the Origins of Human Violence Houghton Mifflin hlm 137 ISBN 978 0 395 69001 7 van Schaik Carel 2004 Among Orangutans Red Apes and the Rise of Human Culture Harvard University Press hlm 88 ISBN 9780674015777 Buck Frank 2000 Bring em back alive the best of Frank Buck Steven Lehrer Lubbock Tex Texas Tech University Press hlm 37 ISBN 0 89672 430 1 OCLC 43207125 a b c Singleton I Wich S A Griffiths M 2008 Pongo abelii Diakses tanggal 28 Januari 2011 a b c Ancrenaz M Gumal M Marshall A J Meijaard E Wich S A Husson S 2016 Pongo pygmaeus 2016 e T17975A17966347 doi 10 2305 IUCN UK 2016 1 RLTS T17975A17966347 en a b Nowak Matthew G Rianti Puji Wich Serge A Meijaard Erik Fredriksson Gabriella 2017 Pongo tapanuliensis 2017 3 e T120588639A120588662 doi 10 2305 IUCN UK 2017 3 RLTS T120588639A120588662 en Neme Laurel 11 Oktober 2014 Endangered Orangutans Gain From Eco Friendly Shifts in Palm Oil Market National Geographic Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2020 Diakses tanggal 1 Juli 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan On the edge of extinction Sumatran Orangutan Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Mei 2020 Diakses tanggal 1 Juli 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Cheyne S M Thompson C J Phillips A C Hill R M Limin S H 2007 Density and population estimate of gibbons Hylobates albibarbis in the Sabangau catchment Central Kalimantan Indonesia Primates 49 1 50 56 doi 10 1007 s10329 007 0063 0 PMID 17899314 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hays Jeffrey Endangered Orangutans Fires Poaching and Palm Oil Facts and Details factsanddetails com Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Mei 2019 Diakses tanggal 12 Mei 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Than Ker 16 November 2011 Hundreds of Orangutans Killed Annually for Meat National Geographic Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020 Diakses tanggal 11 Mei 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Davis J T Mengersen K Abram N K Ancrenaz M Wells J A Meijaard E 2013 It s Not Just Conflict That Motivates Killing of Orangutans PLOS ONE 8 10 e75373 Bibcode 2013PLoSO 875373D doi 10 1371 journal pone 0075373 PMC 3793980 PMID 24130707 Jacobson Phillip 29 Maret 2017 The military family that kept a pet orangutan in Indonesia Mongabay Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Juni 2020 Diakses tanggal 11 Mei 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sherman Julie Voigt Maria Ancrenaz Marc Wich Serge A Qomariah Indira N Lyman Erica Massingham Emily Meijaard Erik Desember 2022 Orangutan killing and trade in Indonesia Wildlife crime enforcement and deterrence patterns Biological Conservation 276 109744 doi 10 1016 j biocon 2022 109744 Wich S A Meijaard E Marshall A J Husson S et al 2002 Distribution and conservation status of the orang utan Pongo spp on Borneo and Sumatra how many remain Oryx 42 3 329 39 doi 10 5167 uzh 3914 Wich Serge A Singleton Ian Nowak Matthew G Utami Atmoko Sri Suci Nisam Gonda Arif Sugesti Mhd Putra Rudi H Ardi Rio Fredriksson Gabriella Usher Graham Gaveau David L A Kuhl Hjalmar S 2016 Land cover changes predict steep declines for the Sumatran orangutan Pongo abelii Science Advances 2 3 e1500789 Bibcode 2016SciA 2E0789W doi 10 1126 sciadv 1500789 PMC 4783118 PMID 26973868 Nater Alexander Mattle Greminger Maja P Nurcahyo Anton Nowak Matthew G Manuel Marc de Desai Tariq Groves Colin Pybus Marc Sonay Tugce Bilgin 2 November 2017 Morphometric Behavioral and Genomic Evidence for a New Orangutan Species Current Biology 27 22 3487 3498 e10 doi 10 1016 j cub 2017 09 047 ISSN 0960 9822 PMID 29103940 Willie Smits Masarang Foundation Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2020 Diakses tanggal 11 Mei 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan 10 Years Nyaru Menteng 1999 2009 PDF Orangutan Protection Foundation Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 15 Februari 2010 Ny projektledare pa Nyaru Menteng Save the Orangutan 26 Januari 2012 Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Januari 2014 Diakses tanggal 2 April 2012 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Orangutan shaved made up and prostituted to men for six years The Week 28 November 2018 Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020 Diakses tanggal 29 April 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Brady Heather 18 Mei 2017 Extremely Rare Albino Orangutan Found in Indonesia National Geographic Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Februari 2020 Diakses tanggal 29 April 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Viewing Orangutans in the Wild Sustainable Travel International Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020 Diakses tanggal 10 Mei 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Palmer Alexandra 2020 Ethical Debates in Orangutan Conservation Taylor amp Francis hlm 127 ISBN 978 0429576638 Martinelli D 2010 A Critical Companion to Zoosemiotics People Paths Ideas Springer hlm 218 19 ISBN 978 90 481 9248 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 April 2016 Diakses tanggal 16 Desember 2015 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tax Deductible Organisations Register of Environmental Organisations Australian Department of the Environment and Water Resources Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2007 Diakses tanggal 16 Januari 2014 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Butler R A 20 Agustus 2009 Rehabilitation not enough to solve orangutan crisis in Indonesia Mongabay Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Januari 2012 Diakses tanggal 26 Maret 2012 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Marusiak J 28 Juni 2011 New deal for orangutans in Kalimantan Eco Business Diakses tanggal 3 April 2012 Pranala luar Wikimedia Commons memiliki media mengenai Pongo Wikispecies mempunyai informasi mengenai Pongo Orangutan Foundation International AZA s Orangutan Conservation Education Center Orangutan Language Project The Orangutan Foundation Orangutan Land Trust Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Orang utan amp oldid 23883771