www.wikidata.id-id.nina.az
Kelapa sawitKelapa sawit Afrika Elaeis guineensis Klasifikasi ilmiahKerajaan PlantaeDivisi MagnoliophytaKelas LiliopsidaOrdo ArecalesFamili ArecaceaeGenus ElaeisJacq SpeciesElaeis guineensisElaeis oleifera Kelapa sawit adalah jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus Elaeis dan ordo Arecaceae Tumbuhan ini digunakan dalam usaha pertanian komersial untuk memproduksi minyak sawit Genus ini memiliki dua spesies anggota Kelapa sawit Elaeis guineensis adalah spesies kelapa sawit yang paling umum dibudidayakan di dunia terutama di Indonesia dan sumber utama minyak kelapa sawit dunia Kelapa sawit Elaeis oleifera 1 adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis 2 dan digunakan secara lokal untuk produksi minyak Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak masak minyak industri maupun bahan bakar Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia 3 Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh pantai timur Sumatra Jawa Kalimantan dan Sulawesi Terdapat beberapa spesies kelapa sawit yaitu E guineensis Jacq E oleifera dan E odora Varietas atau tipe kelapa sawit digolongkan berdasarkan dua karakteristik yaitu ketebalan endokarp dan warna buah Berdasarkan ketebalan endokarpnya kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Dura Pisifera dan Tenera sedangkan menurut warna buahnya kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Nigrescens Virescens dan Albescens Secara umum kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian yaitu akar batang daun bunga dan buah Bagian dari kelapa sawit yang diolah menjadi minyak adalah buah 4 Daftar isi 1 Ciri ciri 2 Spesies 3 Budi daya 3 1 Syarat hidup 4 Kontroversi 5 Inovasi dalam produksi 6 Hama dan penyakit 7 Pengembangan 8 Lihat juga 9 ReferensiCiri ciri SuntingArecaceae dewasa bertangkai tunggal dan dapat tumbuh dengan ketinggian lebih dari 20 m 66 ft Daunnya menyirip dan panjang mencapai antara 3 5 m 10 16 ft Bunganya diproduksi dalam bentuk padat masing masing bunga kecil dengan tiga sepal dan tiga kelopak Buahnya berwarna kemerahan seukuran plum besar dan tumbuh dalam tandan besar Setiap buah terdiri dari lapisan luar yang mengandung minyak perikarp dengan biji tunggal inti sawit juga kaya akan minyak Kelapa sawit berbentuk pohon Tingginya dapat mencapai 24 meter Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi Seperti jenis palma lainnya daunnya tersusun majemuk menyirip Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun Setelah umur 12 tahun pelepah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon monoecious diclin dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam ungu hingga merah tergantung bibit yang digunakan Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelepah Minyak dihasilkan oleh buah Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah Setelah melewati fase matang kandungan asam lemak bebas FFA free fatty acid akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya Buah terdiri dari tiga lapisan Eksoskarp bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin Mesoskarp serabut buah Endoskarp cangkang pelindung intiInti sawit kernel yang sebetulnya adalah biji merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas plumula dan bakal akar radikula Habitat aslinya adalah daerah semak belukar Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis 15 LU 15 LS Spesies SuntingKedua spesies E guineensis dan E oleifera dapat menghasilkan hibrida subur Genom E guineensis telah diurutkan yang memiliki implikasi penting untuk membiakkan tanaman yang lebih baik 5 Gambar Nama Nama umum Habitat asal nbsp Elaeis guineensis Jacq Kelapa sawit afrika Afrika barat dan barat daya khususnya antara wilayah Angola dan Gambia nbsp Elaeis oleifera Kunth Cortes Kelapa sawit amerika Amerika Selatan dan Tengah dari Honduras hingga Brasil bagian utaraBudi daya SuntingArtikel utama Minyak sawit Karena minyak kelapa sawit mengandung lebih banyak lemak jenuh daripada minyak yang terbuat dari kanola jagung biji rami kacang kedelai safflower dan bunga matahari minyak kelapa sawit dapat tahan terhadap panas yang ekstrem dan tahan terhadap oksidasi 6 Ini tidak mengandung lemak trans dan penggunaannya dalam makanan telah meningkat sebagai hukum pelabelan makanan dan telah mengubah dalam penentuan kandungan lemak trans Minyak dari Elaeis guineensis juga digunakan sebagai biofuel Penggunaan minyak kelapa sawit telah dilakukan sekitar 5 000 tahun yang lalu di pesisir barat Afrika Minyak kelapa sawit juga ditemukan pada akhir abad ke 19 oleh para arkeolog di sebuah makam di Abydos yang berasal dari 3000 SM 7 Diperkirakan pedagang Arab membawa kelapa sawit ke Mesir 8 Elaeis guineensis sekarang banyak dibudidayakan di negara negara tropis di luar Afrika khususnya Malaysia dan Indonesia yang bersama sama menghasilkan minyak kelapa sawit dan menjadi pemasok besar dunia Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua spesies E guineensis dan E oleifera Spesies pertama yang terluas dibudidayakan orang Dari kedua spesies kelapa sawit ini memiliki keunggulan masing masing E guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi dan E oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah Banyak orang sedang menyilangkan kedua spesies ini untuk mendapatkan spesies yang tinggi produksi dan mudah dipanen E oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik Penangkar sering kali melihat spesies kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang yang terdiri dari Dura Pisifera dan TeneraDura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya berukuran besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18 Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang sehingga tidak memiliki inti kernel yang menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90 dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28 Untuk pembibitan massal sekarang digunakan teknik kultur jaringan Syarat hidup Sunting Kelapa sawit biasa ditemukan di daerah semak belukar dengan berbagai jenis tipe tanah seperti podzolik latosol hidromorfik kelabu alluvial atau regosol tanah gambut saprik dataran pantai dan muara sungai Jenis tanah tersebut memengaruhi tingkat produksi kelapa sawit di mana produktivitas kelapa sawit yang ditumbuhkan di tanah podzolik lebih tinggi dibandingkan ditumbuhkan di tanah berpasir dan gambut Kelapa sawit kurang optimal jika ditumbuhkan di Pulau Jawa karena jenis tanahnya yang kurang sesuai dengan jenis tanah yang mendukung pertumbuhan kelapa sawit Temperatur optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah 24 28 C dengan ketinggian 1 500 mdpl dan tingkat kelembapan 80 90 Kecepatan angin yang optimal adalah 5 6 km jam di mana kecepatan angin akan membantu proses penyerbukan bunga kelapa sawit Kelapa sawit membutuhkan curah hujan yang sangat tinggi yaitu sekitar 1500 4000 mm per tahun Tingkat curah hujan memengaruhi jumlah pelepah yang dihasilkan oleh kelapa sawit Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit Kebutuhan penyinaran kelapa sawit berada pada rentang normal yaitu 5 7 jam hari sehingga dalam perkebunan kelapa sawit jarak tanam dibuat dengan ukuran 9x9 meter agar setiap tumbuhan mendapatkan cukup cahaya 9 10 Kontroversi SuntingMinyak sawit biasanya dianggap sebagai minyak goreng yang paling kontroversial untuk alasan kesehatan dan lingkungan 11 Perkebunan kelapa sawit berada di bawah pengawasan ketat terhadap kerusakan sosial dan lingkungan terutama karena hutan hujan dengan keanekaragaman hayati tinggi dihancurkan pengaruh gas rumah kaca meningkat dan pekerja buruh lokal telantar oleh perusahaan minyak kelapa sawit yang tidak bermoral dan mata pencaharian tradisional terkena dampak negatif Khususnya di Indonesia ada juga tekanan yang makin besar bagi produsen minyak kelapa untuk membuktikan bahwa mereka tidak membahayakan hewan langka dalam proses pembudidayaan 12 Pada tahun 2018 iklan TV Natal oleh jaringan supermarket Islandia diproduksi oleh Greenpeace dilarang oleh pengawas iklan UK Clearcast 13 Islandia telah berkomitmen untuk melarang minyak sawit dari produk mereknya sendiri pada akhir 2018 14 Inovasi dalam produksi SuntingBiji kelapa sawit tidak berkecambah secara cepat karena adanya sifat dormansi Batang kelapa sawit memiliki kecepatan tumbuh sekitar 35 75 cm per tahunnya Untuk meningkatkan kecepatan produksi maka dilakukan beberapa inovasi Metode pertama yang dilakukan adalah pengecambahan biji kelapa sawit Hal ini dilakukan untuk menghilangkan dormansi benih dan meningkatkan persentasi daya kecambah Metode kedua adalah pemupukan Pupuk yang dapat ditambahkan dapat berupa pupuk organik maupun anorganik Pupuk organik dimanfaatkan dalam memperbaiki struktur tanah dan memberikan pasokan zat hara bagi tanaman Pupuk anorganik yang biasa ditambahkan adalah pupuk NPK Efektivitas pemupukan akan tinggi jika pupuk diberikan dalam dosis yang rendah secara kontinu 10 Metode ketiga adalah pengendalian gulma Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual kimiawi dan biologis Secara manual dapat dilakukan melalui penyiangan piringan kelapa sawit dengan memotong rerumputan Pengendalian gulma secara kimiawi dilakukan dengan pemberian herbisida dengan memperhatikan beberapa faktor yaitu mekanisme kerja herbisida cara pemberian dan sifat gulma Herbisida memiliki berbagai macam mekanisme kerja seperti mempengaruhi respirasi dan fotosintesis gulma serta menghambat perkecambahan gulma menghambat sintesis asam amino dan metabolisme lipid 15 Metode keempat adalah pengendalian hama Hama yang umum menyerang kelapa sawit antara lain ulat api ulat kantong tikus rayap kumbang bahkan babi hutan Pengendalian hama dapat dilakukan dengan pemberian insektisida atau menggunakan predator alaminya 10 Hama dan penyakit SuntingFaktor yang dapat menyebabkan penurunan hasil produksi pada tanaman kelapa sawit di antaranya hama dan penyakit Serangan hama utama ulat pemakan daun kelapa sawit yakni ulat api Lepidoptera Limacodidae dan ulat kantong Lepidoptera Psychidae 16 Potensi kehilangan hasil yang disebabkan kedua hama ini dapat mencapai 35 17 Jenis ulat api yang paling banyak ditemukan di lapangan adalah Setothosea asigna Setora nitens Darna trima Darna diducta dan Darna bradleyi 18 Selain hama penyakit juga menimbulkan masalah pada pertanaman kelapa sawit Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh infeksi cendawan Ganoderma boninense merupakan penyakit penting yang menyerang kebun kebun kelapa sawit Cendawan G boninense merupakan patogen tular tanah yang merupakan parasitik fakultatif dengan kisaran inang yang luas dan mempunyai kemampuan saprofitik yang tinggi 19 Gejala awal penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan TBM terlihat dari luar adanya daun yang menguning pada satu sisi atau adanya bintik bintik kuning dari daun muda yang kemudian diikuti dengan nekrosis Pada tanaman menghasilkan TM gejala berupa beberapa daun tombak tidak terbuka dan kanopi daun umumnya pucat menguning Daun yang terserang kemudian mati dimana nekrosis dimulai pada daun yang paling tua dan merambat meluas ke atas ke arah mahkota daun Makin lama maka tanaman kemudian mati ditandai dengan daun kering terkulai pada ujung pelepah pada batang atau patah tulang di beberapa titik sepanjang anak daun dan menggantung ke bawah 20 Pengembangan SuntingKajian metabolomik dilakukan sebagai strategi untuk meningkatkan kualitas dari produk minyak kelapa sawit Analisis metabolit yang terdapat dalam minyak kelapa sawit dapat dilakukan menggunakan Ulta High Pressure Liquid Chromatography Mass Spectrometry UHPLC MS Dari spektrum yang dihasilkan dapat diketahui komponen komponen yang terdapat dalam minyak Dengan diuji berbagai jenis minyak dengan perlakuan yang berbeda seperti proses pemanenan pengolahan dan penyimpanan minyak maka dapat diketahui varian mana yang menghasilkan produk dengan kualitas tertinggi 21 Kajian metabolomik juga dilakukan dengan tujuan mengindentifikasi biomarker dengan melakukan screening pada populasi kelapa sawit yang resisten terhadap Ganoderma boninense Salah satu penyakit pda kelapa sawit adalah Basal Stem Root atau BSR yang disebabkan oleh Ganoderma boninense Penyakit BSR merupakan masalah yang serius dan menimbulkan dampak destruktif pada kelapa sawit umumnya di Asia Tenggara BSR ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar karena tidak maksimalnya pertumbuhan dan buah kelapa sawit yang dihasilkan Akibat dampak yang ditumbulkan maka diperlukan suatu kontrol pengukuran untuk mengatasi kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit pada kelapa sawit yang terserang Telah dilakukan kontrol pengukuran melalui manajemen penanaman untuk meminimalkan penyebaran BSR seperti penggundukan tanah penghilangan tanaman yang telah terserang dan treatment menggunakan fungisida dazomet hexacomazole hingga penggunaan pupuk GanoCareTM Namun perlakuan ini hanya dapat mengontrol penyakit dan menurunkan laju perkembangan penyakit Kemudian dilakukan inovasi dengan pendekatan metabolomik Kelapa sawit dengan kerentanan yang berbeda terhadap G boninense berdasarkan uji indukan kelapa sawit menggunakan teknik inokulasi akar untuk mengidentifikasi kelapa sawit yang partially tolerant dan rentan terhadap G boninense dianalisis menggunakan pendekatan metabolomik dengan instrumen GCxGC TOF MS Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis multivariat PLS dan OPLS DA sehingga didapatkan data cross validation dan fungsi tes respon permutasi Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis metabolit yang berkontribusi dalam perbedaan kerentanan kelapa sawit terhadap G boninense yaitu mannose xylose glucopyranose myo inositol dan hexadecanoic acid yang ditemukan dalam jumlah yang tinggi pada kelapa sawit partially tolerant sedangkan cadaverine dan turanose ditemukan dalam jumlah tinggi pada kelapa sawit yang rentan Pendekatan ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai mekanisme pertahanan kelapa sawit terhadap G boninense Metode ini dapat diaplikasikan dalam pemilihan bibit kelapa sawit yang unggul dan rentan terhadap penyakit BSR 22 Peningkatan kualitas dan keberlanjutan minyak kelapa sawit dalam hal pengembangbiakan genomik fungsional dan kulur jaringan dapat dilakukan dengan melakukan analisis menggunakan pendekatan proteomik dan metabolomik atau yang disebut juga PROMET Analisis PROMET memungkinkan untuk dilakukannya identifikasi sifat ekonomi yang penting dalam budidaya tanaman hasil panen seperti kandungan asam lemak yang nilainya lebih tinggi dan rendemen kelapa sawit yang tinggi Analisis ini bersifat kompleks dengan menggunakan beberapa instrumentasi seperti Matrix assisted Laser Desorption Ionization Time of Flight MALDI TOF Liquid Chromatography LC dan Gas Chromatography quadruple TOF GC TOF dimana MS atau Mass Spectrometry merupakan instrumenttasi yang paling penting Salah satu analisis yang dilakukan adalah melakukan seleksi kelapa sawit yang toleran terhadap Ganoderma boninense dengan melakukan pengujian terhadap metabolit yang membantu dalam memahami mekanisme gen resisten dalam kelapa sawit dalam melawan penyakit Penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai penyakit dan kemungkinan diciptakannya produk yang dapat memonitor adanya penyakit Dalam jangka panjang penelitian ini akan meingkatkan produktivitas dan keberlanjutan dari minyak kelapa sawit 23 Lihat juga SuntingDampak sosial dan lingkungan dari minyak kelapa sawit Sejarah kelapa sawit di Indonesia Kelapa Attalea maripa kelapa penghasil minyak lainnya Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Energi dan lingkungan Daftar genera ArecaceaeReferensi Sunting Gledhill David 2008 The Name of Plants edisi ke 4 Cambridge University Press hlm 279 Collins Guide to Tropical Plants ISBN 0 00 219112 1 PricewaterhouseCoopers Plantation PwC dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2022 10 05 Sastrosayono S 2003 Budidaya Kelapa Sawit Jakarta Agromedia Pustaka Singh R Ong Abdullah M Low E T L Manaf M A A Rosli R Nookiah R Ooi L C L Ooi S E Chan K L Halim M A Azizi N Nagappan J Bacher B Lakey N Smith S W He D Hogan M Budiman M A Lee E K DeSalle R Kudrna D Goicoechea J L Wing R A Wilson R K Fulton R S Ordway J M Martienssen R A Sambanthamurthi R 2013 Oil palm genome sequence reveals divergence of interfertile species in Old and New worlds Nature 500 335 339 doi 10 1038 nature12309 PMC 3929164 nbsp PMID 23883927 De Marco Elena Savarese Maria Parisini Cristina Battimo Ilaria Falco Salvatore Sacchi Raffaele 2007 Frying performance of a sunflower palm oil blend in comparison with pure palm oil European Journal of Lipid Science and Technology 109 3 237 246 doi 10 1002 ejlt 200600192 Kiple Kenneth F Conee Ornelas Kriemhild ed 2000 The Cambridge World History of Food Cambridge University Press ISBN 0521402166 Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2012 Diakses tanggal 30 August 2012 Obahiagbon F I 2012 A Review Aspects of the African Oil Palm Elaeis guineesis Jacq PDF American Journal of Biochemistry and Molecular Biology 1 14 doi 10 3923 ajbmb 2012 Diakses tanggal 30 August 2012 Kiswanto 2008 Teknologi Budidaya Kelapa Sawit Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian a b c Pahan I 2006 Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir Jakarta Penebar Swadaya https www independent co uk life style palm oil health impact environment animals deforestation heart a8505521 html Palm Oil Plantations Are Blamed For Many Evils But Change Is Coming NPR org dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2017 07 19 https www independent co uk voices iceland christmas advert banned tv greenpeace palm oil political emma thompson a8626416 html https www bbc co uk news business 43696948 Djojosumarto P 2008 Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian Yogyakarta Kanisius Pengamatan Kelimpahan Ulat Api Limacodidae dan Ulat Kantung Psychidae serta Predator Pada Perkebunan Kelapa Sawit Elaeis guineensis Jacq Cikidang Plantation Estate di Bawah Naungan Karet Ulat api Limacodidae dan ulat kantung Psychidae serta musuh alami pada pertanaman kelapa sawit Elaeis guineensis jacq PTPN VIII Cimulang Kelimpahan Populasi Ulat Api Lepidoptera Limacodidae dan Ulat Kantung Lepidoptera Psychidae serta Predator pada Perkebunan Kelapa Sawit Elaeis guineensis Jacq Cikidang Plantation Estate Sukabumi Pengembangan Teknik Inokulasi Buatan Ganoderma boninense Pat Pada Bibit Kelapa Sawit Elaeis guineensis Jacq Ganoderma Antisipasi Serangan Ganoderma Di Lahan Replanting Perkebunan Kelapa Sawit dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2019 03 12 pranala nonaktif permanen Vargas Luiz Henrique Galli Neto Jorge Candido Rodrigues de Aquino Ribeiro Jose Antonio Ricci Silva Maria Esther Souza Manoel Teixeira Rodrigues Clenilson Martins de Oliveira Anselmo Elcana Abdelnur Patricia Verardi 2016 09 15 Metabolomics analysis of oil palm Elaeis guineensis leaf evaluation of sample preparation steps using UHPLC MS MS Metabolomics 12 10 doi 10 1007 s11306 016 1100 z ISSN 1573 3882 Malaysian Palm Oil Board No 6 Persiaran Institusi Bandar Baru Bangi 43000 Kajang Selangor Malaysia Rozali Nurul Liyana Yarmo Mohd Ambar School of Chemical Sciences and Food Technology Faculty of Science and Technology Universiti Kebangsaan Malaysia 43600 Bangi Selangor Malaysia Idris Abu Seman Malaysian Palm Oil Board No 6 Persiaran Institusi Bandar Baru Bangi 43000 Kajang Selangor Malaysia Kushairi Ahmad Malaysian Palm Oil Board No 6 Persiaran Institusi Bandar Baru Bangi 43000 Kajang Selangor Malaysia Ramli Umi Salamah 2017 02 20 Metabolomics differentiation of oil palm Elaeis guineensis Jacq spear leaf with contrasting susceptibility to Ganoderma boninense PDF Plant Omics 10 02 45 52 doi 10 21475 poj 10 02 17 pne364 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Ramli U S Chung B L Y Tahir N I M Shahwan S Hassa H Zain N Rozali N L Dzulkafli S B Ishak N M Othman A 2016 Proteomics and Metabolomics Spearheading Oil Palm Improvement and Sustainability The Planter 92 1087 727 737 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kelapa sawit amp oldid 23667971