Daftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia Berikut adalah daftar orang yang pernah menjabat sebagai Menteri Hu

Berikut adalah daftar orang yang pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sebelumnya jabatan ini bernama Menteri Kehakiman (Kabinet Presidensial sampai Kabinet Reformasi Pembangunan), Menteri Hukum dan Perundang-undangan (Kabinet Persatuan Nasional sampai diberhentikannya Yusril Ihza Mahendra pada Februari 2001), dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (sampai Kabinet Gotong Royong).

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
Lambang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Bendera Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Petahana Yasonna Laoly sejak 23 Oktober 2019
Ditunjuk oleh	Presiden Indonesia
Pejabat perdana	Soepomo
Dibentuk	19 Agustus 1945

No	Foto	Nama	Kabinet	Dari
Non-partisan (12) PNI (3) PIR (1) PSI (1) Masyumi (1) PKI (1) Golkar (5) PBB (1) PKB (1) PAN (1) P. Demokrat (1) PDIP (1)
1	Soepomo	Presidentil	19 Agustus 1945	14 November 1945
2	Soewandi	Sjahrir I	14 November 1945	12 Maret 1946
2	Soewandi	Sjahrir II	12 Maret 1946	22 Juni 1946
3	Susanto Tirtoprodjo	Sjahrir III	2 Oktober 1946	26 Juni 1947
		Amir Syarifuddin I	3 Juli 1947	11 November 1947
		Amir Syarifuddin II	11 November 1947	29 Januari 1948
		Hatta I	29 Januari 1948	4 Agustus 1948
—	Lukman Hakim	Darurat	19 Desember 1948	31 Maret 1949
—	Susanto Tirtoprodjo	Darurat	31 Maret 1949	13 Juli 1949
(3)	Susanto Tirtoprodjo	Hatta II	4 Agustus 1949	20 Desember 1949
(1)	Soepomo	RIS	20 Desember 1949	6 September 1950
(3)	Susanto Tirtoprodjo	Susanto	20 Desember 1949	21 Januari 1950
4	Abdoel Gaffar Pringgodigdo	Halim	21 Januari 1950	6 September 1950
5	Wongsonegoro	Natsir	6 September 1950	3 April 1951
6	Mohammad Yamin	Sukiman Suwirjo	27 April 1951	14 Juni 1951
—	M.A. Pellaupessy (ad-interim)		14 Juni 1951	20 November 1951
7	Mohammad Nasrun		20 November 1951	3 April 1952
8	Lukman Wiriadinata	Wilopo	3 April 1952	30 Juli 1953
9	Djodi Gondokusumo	Ali Sastroamidjojo I	30 Juli 1953	12 Agustus 1955
(8)	Lukman Wiriadinata	Burhanuddin Harahap	12 Agustus 1955	24 Maret 1956
10	Muljatno	Ali Sastroamidjojo II	24 Maret 1956	9 Januari 1957
—	Mr. R. Sunarjo (ad-interim)	Ali Sastroamidjojo II	9 Januari 1957	14 Maret 1957
11	Gustaaf Adolf Maengkom	Karya	9 April 1957	10 Juli 1959
12	Sahardjo	Kerja I	10 Juli 1959	18 Februari 1960
		Kerja II	18 Februari 1960	6 Maret 1962
		Kerja III	6 Maret 1962	13 November 1963
—	Wirjono Prodjodikoro (ad-interm)	Kerja IV	13 November 1963	9 Desember 1963
13	Astrawinata	Kerja IV	9 Desember 1963	27 Agustus 1964
		Dwikora I	27 Agustus 1964	24 Februari 1966
		Dwikora II	24 Februari 1966	18 Maret 1966
—	Wirjono Prodjodikoro	Dwikora II	18 Maret 1966	28 Maret 1966
14	Wirjono Prodjodikoro	Dwikora III	28 Maret 1966	25 Juli 1966
15	Oemar Seno Adji	Ampera I	25 Juli 1966	17 Oktober 1967
		Ampera II	17 Oktober 1967	6 Juni 1968
		Pembangunan I	6 Juni 1968	28 Maret 1973
		Pembangunan II	28 Maret 1973	22 Januari 1974
16	Mochtar Kusumaatmadja	Pembangunan II	22 Januari 1974	28 Maret 1978
17	Mudjono	Pembangunan III	29 Maret 1978	9 Februari 1981
18	Ali Said	Pembangunan III	9 Februari 1981	19 Maret 1983
18	Ali Said	Pembangunan IV	19 Maret 1983	30 Mei 1984
19	Ismail Saleh	Pembangunan IV	30 Mei 1984	21 Maret 1988
19	Ismail Saleh	Pembangunan V	21 Maret 1988	17 Maret 1993
20	Oetojo Oesman	Pembangunan VI	17 Maret 1993	14 Maret 1998
21	Muladi	Pembangunan VII	14 Maret 1998	21 Mei 1998
21	Muladi	Reformasi Pembangunan	23 Mei 1998	20 Oktober 1999
22	Yusril Ihza Mahendra	Persatuan Nasional	29 Oktober 1999	7 Februari 2001
23	Baharuddin Lopa		9 Februari 2001	2 Juni 2001
24	Marsillam Simanjuntak		2 Juni 2001	20 Juli 2001
25	Mahfud MD		20 Juli 2001	23 Juli 2001
(22)	Yusril Ihza Mahendra	Gotong Royong	10 Agustus 2001	20 Oktober 2004
26	Hamid Awaluddin	Indonesia Bersatu	21 Oktober 2004	9 Mei 2007
27	Mohammad Andi Mattalatta	Indonesia Bersatu	9 Mei 2007	20 Oktober 2009
28	Patrialis Akbar	Indonesia Bersatu II	22 Oktober 2009	19 Oktober 2011
29	Amir Syamsuddin	Indonesia Bersatu II	19 Oktober 2011	20 Oktober 2014
30	Yasonna Laoly	Kerja	27 Oktober 2014	1 Oktober 2019
—	Tjahjo Kumolo (Pelaksana Tugas)	Kerja	1 Oktober 2019	20 Oktober 2019
(30)	Yasonna Laoly	Indonesia Maju	23 Oktober 2019	Petahana

Mengundurkan diri pada 22 Juni 1946, tidak ada pengganti
Yamin mengundurkan diri 14 Juni 1951 dan A. Pellaupessy untuk sementara merangkap Menteri Kehakiman. Pada 20 November 1951, posisi Menteri Kehakiman diserahkan kepada Mohammad Nasrun
Merangkap jabatan sebagai Menteri Koordinator Kompartimen Hukum & Dalam Negeri
Ditangkap bersama 16 menteri terkait Gerakan 30 September
Merangkap jabatan sebagai Ketua Mahkamah Agung
Merangkap jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri

Bernama Menteri Kehakiman
Bernama Menteri Hukum dan Perundang-undangan
Bernama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Bernama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Semua menteri yang menjabat di pemerintahan pada periode Kabinet Pembangunan III sampai dengan Kabinet Pembangunan VII adalah Anggota Dewan Pembina Golkar, termasuk Panglima ABRI dan Pimpinan Lembaga Pemerintahan

Referensi sunting

(PDF). PPID Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-03-05. Diakses tanggal 3 Januari 2021.
"Kabinet Sjahrir II". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 18 Oktober 2020.
^ "Keppres No. 3 tahun 1957". Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara. 10 Januari 1957. Diakses tanggal 8 Oktober 2020.
Kisah Tiga Jenderal Dalam Pusaran Peristiwa 11 Maret 1966 (5) Socio-politica.com (12/3/2010)
Halawa, Ohiao (1999). Profil 48 Ketua Umum Parpol RI [Profile of the 48 Chairpersons of the Political Parties in Indonesia] (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: NIAS and Kreasi Karya Wiguna. hlm. 54. Kedua, selama menguasai pemerintahan, secara jelas telah menjadikan lembaga kekuasaan negara sebagai perangkat organisasi Golkar. Presiden adalah Ketua Dewan Pembina. Menteri, Panglima ABRI, dan pimpinan lembaga pemerintahan menjadi anggota Dewan Pembina.

Lihat pula sunting

Artikel bertopik Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

[4] Mengundurkan diri pada 22 Juni 1946, tidak ada pengganti

[5] Yamin mengundurkan diri 14 Juni 1951 dan A. Pellaupessy untuk sementara merangkap Menteri Kehakiman. Pada 20 November 1951, posisi Menteri Kehakiman diserahkan kepada Mohammad Nasrun

[7] Merangkap jabatan sebagai Menteri Koordinator Kompartimen Hukum & Dalam Negeri

[9] Ditangkap bersama 16 menteri terkait Gerakan 30 September

[10] Merangkap jabatan sebagai Ketua Mahkamah Agung

[14] Merangkap jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri

[2] Bernama Menteri Kehakiman

[11] Bernama Menteri Hukum dan Perundang-undangan

[12] Bernama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

[13] Bernama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

[1] (PDF). PPID Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-03-05. Diakses tanggal 3 Januari 2021.

[3] "Kabinet Sjahrir II". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 18 Oktober 2020.

[Keppres3/1957-6] "Keppres No. 3 tahun 1957". Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara. 10 Januari 1957. Diakses tanggal 8 Oktober 2020.

[8] Kisah Tiga Jenderal Dalam Pusaran Peristiwa 11 Maret 1966 (5) Socio-politica.com (12/3/2010)

[15] Halawa, Ohiao (1999). Profil 48 Ketua Umum Parpol RI [Profile of the 48 Chairpersons of the Political Parties in Indonesia] (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: NIAS and Kreasi Karya Wiguna. hlm. 54. Kedua, selama menguasai pemerintahan, secara jelas telah menjadikan lembaga kekuasaan negara sebagai perangkat organisasi Golkar. Presiden adalah Ketua Dewan Pembina. Menteri, Panglima ABRI, dan pimpinan lembaga pemerintahan menjadi anggota Dewan Pembina.