www.wikidata.id-id.nina.az
Atsariyah Arab الأثرية translit al aṡariyyah ael ʔae8aeˈrɪj jae juga disebut sebagai mazhab akidah tradisionalis atau teologi skripturalis adalah salah satu mazhab akidah utama Islam Sunni a Mazhab akidah ini muncul pada akhir abad ke 8 M dari para ulama Ahli Hadis sebuah gerakan keagamaan Islam yang menolak doktrin teologis Islam rasionalistik kalam serta mendukung pemaknaan tekstual yang ketat dalam hal menafsirkan Al Qur an dan hadis 1 2 Namanya berasal dari kata aṡar yang berarti tradisional 1 Penganutnya dikenal sebagai Ahli Atsar Ahli Hadis dll 3 4 5 Penganut Atsariyah berkeyakinan bahwa pemaknaan literal dari Al Qur an dan hadis merupakan satu satunya otoritas yang sah dalam memakanai akidah dan fikih 1 serta tidak boleh menggunakan perdebatan rasional bahkan jika untuk memverifikasi kebenaran 6 Atsariyah tidak setuju dengan penafsiran majasi mengenai deskripsi antropomorfis dan sifat sifat Allah maksudnya mentakwil serta tidak mengkonseptualisasikan makna Al Qur an secara rasional 7 karena mereka meyakini bahwa realitas mereka harus diserahkan kepada Allah saja tafwidh 6 Intinya mereka menegaskan bahwa pemaknaan literal Al Qur an dan hadis harus diterima tanpa bagaimana caranya memaknainya yaitu bi la kaifa Mazhab akidah muncul di kalangan ulama hadits yang akhirnya bergabung menjadi gerakan yang disebut Ahli Hadis di bawah kepemimpinan Ahmad bin Hanbal 780 855 8 b Dalam masalah iman mereka melawan pemahaman Muktazilah serta akidah Islam lainnya serta dan mengutuk banyak sekali doktrin doktrin mereka serta mengedepankan metode rasionalistik secara ekstrem 8 Pada abad ke 10 al Asy ari dan al Maturidi menemukan jalan tengah antara ilmu kalam Muktazilah dan ilmu atsar Hambali menggunakan metode ilmu kalam yang diperjuangkan oleh Muktazilah untuk mempertahankan sebagian besar ajaran doktrin Atsariyah 9 Meski ulama Hambali yang menolak sintesis itu berjumlah sedikit pendekatan berbasis narasi dan emosional terhadap iman memiliki pengaruh besar di kalangan penduduk perkotaan yang tinggal di beberapa wilayah dunia Muslim khususnya di Baghdad era Abbasiyah 10 Asy ariyah dan Maturidiyah sering dianggap sebagai mazhab akidah ortodoks Sunni tetapi akidah Atsariyah berkembang pesat bersama keduanya sebagai tandingan akidah Sunni ortodoks 11 Di era modern Atsariyah memiliki dampak tidak proporsional pada akidah dan telah diadopsi oleh aliran Wahhabi dan Salafi tradisionalis lainnya dan menembus batas batas mazhab fikih Hanbali 12 Daftar isi 1 Terminologi 2 Sejarah 2 1 Asal usul 2 2 Pembentukan 2 3 Munculnya ilmu kalam 2 4 Tanggapan tradisionalis terhadap Asy ariyah dan Maturidiyah dan sebaliknya 2 5 Era modern dan kontemporer 3 Keyakinan 3 1 Terhadap taklid 3 2 Penggunaan akal 3 3 Terhadap Al Qur an 3 4 Terhadap ilmu kalam 3 5 Sifat sifat Allah 3 6 Tentang iman 3 7 Pembagian Tauhid 4 Kritik 5 Lihat pula 6 Catatan kaki 7 Referensi 8 Daftar pustakaTerminologi suntingBeberapa istilah digunakan untuk menyebut teologi Atsariyah Penggunaannya cenderung tidak konsisten dan telah banyak dikritik Istilah teologi tradisionalis diturunkan dari kata tradisi untuk memaknai istilah bahasa Arab ḥadiṡ 1 13 Peristilahan ini muncul dalam beberapa kitab rujukan 1 14 Istilah ini dikritik oleh Marshall Hodgson yang lebih suka menggunakan istilah masyarakat hadis Hadith folk 15 karena berpotensi membingungkan antara makna teknis dan makna umum dari kata tradisi 15 Oliver Leaman juga mengingatkan agar tidak salah memaknai istilah tradisionalis dan rasionalis bahwa yang pertama menyukai irasionalitas atau bahwa yang terakhir tidak menggunakan hadis 16 Beberapa penulis menolak penggunaan istilah ini sebagai cap untuk para ulama dan lebih memilih untuk membahas kecenderungan tradisionalis dan rasionalis 17 Racha el Omari sudah menerapkan sebutan mazhab akidah tradisionalis untuk menyebut Asy ariyah dan Maturidiyah 18 Atsariyah dari kata bahasa Arab aṡar berarti dampak atau sisa adalah istilah lain yang digunakan untuk menyebut teologi tradisionalis 19 Istilah Tradisionisme juga telah dipakai dalam pemaknaan yang sama 20 meski Binyamin Abrahamov mencanangkan istilah tradisionis untuk para ulama hadis sehingga berbeda dengan tradisionalis sebagai mazhab teologis 1 Istilah Ahli Hadis digunakan oleh beberapa penulis dalam pemaknaan yang sama dengan Atsariyah 21 sementara yang lain membatasinya pada tahap awal gerakan ini 22 atau menggunakannya dalam arti yang lebih luas untuk menunjukkan minat khusus terhadap literatur hadis 23 Karena sebagian besar ulama di mazhab fikih Hambali menganut mazhab akidah Atsariyah banyak sumber yang menyebutnya sebagai mazhab akidah Hambali meski pakar studi Islam Barat menyatakan bahwa Atsariyah dan Hambali bukanlah sinonim karena ada ulama mazhab tersebut yang menolak mazhab akidah ini 24 Namun yang lain juga mencatat bahwa beberapa ulama Syafiʽi juga termasuk dalam mazhab akidah ini sedangkan ada ulama Hambali yang mengadopsi mazhab akidah yang lebih rasionalis 25 Selain itu bentuk bentuk tradisionalisme ekstrem tidak hanya dijumpai di mazhab Hambali tetapi juga Maliki Syafi i dan Hanafi 26 Beberapa penulis menyebut akidah tradsionalisme sebagai Salafiyah klasik dari salaf yang berarti orang orang saleh yang terdahulu 27 Henri Lauziere berpendapat bahwa meski keyakinan mayoritas Hambali kadang kadang diidentifikasi sebagai Salafi dalam sumber sumber klasik menggunakan kata kata dalam memaknai konteks ini dianggap anakronistik 28 Sejarah suntingAsal usul sunting Sejarawan dan fakih Muslim beranggapan bahwa sahabat Nabi Islam Muhammad Zubair bin Awwam adalah salah satu ulama tradisionalis dan tekstualis paling awal yang memengaruhi skolastisisme Atsariyah 29 Pendekatan proto tekstualis Zubair 30 memengaruhi ulama Ahli Hadis Hal ini ditandai dengan pendekatan mereka terhadap kepatuhan literal terhadap teks Al Qur an dan hadis sementara sebagian besar menolak Qiyas analogi yang diajukan oleh Ahlur Ra y ahli logika 29 Pandangan ketat yang diungkapkan oleh az Zubair mengenai penafsiran Al Qur an muncul dalam biografi besarnya yang disusun oleh para ulama Termasuk nasihat Zubair kepada salah satu anaknya untuk tidak pernah memperdebatkan pemaknaan teks Al Qur an dengan akal Menurut Zubair tafsir Al Qur an harus disempurnakan dengan pemahaman hadis dan sunnah Pandangan anti rasionalistis tradisionalistis dan berorientasi hadis seperti itu juga dimiliki oleh banyak ulama berpengaruh dalam sejarah yang mencapai peringkat mujtahid mutlak seperti ulama Syafiʽi Ibnu Katsir ulama Hanbali Ibnu Taimiyah 31 32 Ibnu Hazm al Bukhari 33 dan juga ulama dari mazhab Jariri dan Zhahiri 34 Sahabat lainnya yang mendukung pemahaman atsar adalah Abdullah ibn Umar Saat ditanya tentang sekelompok murid Tabiin tentang pandangannya tentang Qadariyah Ibnu Umar menjawab secara lembut sebagai kelompok takfir keluar dari Islam karena menolak rukun iman ke 6 qadar takdir Dia juga mengutuk penggunaan qiyas mereka Menurut ulama kontemporer alasan cap Qadariyah oleh Ibnu Umar tersebut kesamaan doktrin mereka dengan Zoroastrianisme dan Maniisme karena kosmologi dualistiknya masing masing yang sejalan dengan salah satu riwayat yang berbunyi Qadariyah ibarat Majusinya umat ini Pembentukan sunting Atsariyah muncul sebagai mazhab akidah yang berbeda menjelang akhir abad ke 8 M di antara para ulama hadis yang menganggap Al Qur an dan hadis shahih sebagai satu satunya sumber hukum yang dapat diterima dalam masalah hukum dan keyakinan 8 Di samping Malik bin Anas ulama Ibnu Idris asy Syafi i secara luas dianggap sebagai salah satu pemimpin paling awal dari mazhab Atsariyah Dalam perdebatan antara kelompok kalam dan atsar asy Syafi i berhasil membuktikan keunggulan hadis terhadap hukum lainnya seperti dalil akal tradisi lokal adat istiadat ra y dll sebagai sumber akidah ilmu pengetahuan dan tafsir Al Qur an 35 Dari mazhab ini muncul gerakan atsariyah yang cukup kuat melawan Ahlur Ra y dan berbagai manifestasinya 36 37 Doktrin para ulama mazhab Syafi i kelak dilahirkan kembali dalam risalah ulama Hambali kemudian 38 Semula ulama ulama yang ada dalam lingkaran studi ini minoritas tetapi sejak awal abad ke 9 M mereka bersatu menjadi gerakan skolastik tradisionalis baru yang dikenal sebagai Ahli Hadis di bawah pimpinan Ahmad bin Hanbal 8 39 Pemimpin ulama kubu tradisionalis yang lainnya pada zaman ini adalah Dawud bin Khalaf pendiri mazhab Zhahiri Di bawah kepemimpinan dua ulama ini kubu Atsariyah memperoleh kekuasaan 40 Dalam masalah hukum kaum tradisionalis ini mengkritik penggunaan pendapat pribadi ra y yang umum di antara para fakih Hanafi di Irak serta tradisi lokal yang hidup oleh para fakih Maliki di Madinah 8 Mereka menekankan penggunaan nash Kitab Suci mencela peran akal manusia dan juga menolak metode fikih yang tidak berdasarkan nash kitab suci secara literal Tidak seperti tradisionalis arus utama Dawud melangkah lebih jauh dengan menyatakan semua bentuk Qiyas sama sekali tidak valid 8 40 Dalam masalah akidah kaum tradisionalis terus melawan Muktazilah dan mazhab teologis lainnya serta mengutuk banyak pokok pokok pikiran doktrin mereka serta metode rasionalistik yang mereka gunakan dalam mempertahankannya 8 Kelompok ini cenderung menghindari perlindungan hak hak mereka oleh negara serta aktivisme sosial 8 Mereka berusaha mengikuti perintah mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan menyebarkan asketisme dan melakukan pemusnahan botol anggur alat musik dan papan catur 8 Pada tahun 833 khalifah al Ma mun mencoba untuk memaksakan teologi Muktazilah pada semua ulama dan melembagakan sebuah mihnah yang mewajibkan ulama untuk menerima doktrin Muktazilah bahwa Al Qur an adalah makhluk yang secara implisit membuat Al Qur an tunduk pada tafsir para khalifah dan ulama 41 Ibnu Hanbal berupaya memimpin kaum tradisionalis melawan kebijakan ini menegaskan di bawah penghukuman oleh penguasa bahwa Al Qur an tidak diciptakan dan karenanya sama abadinya dengan Tuhan 42 Meskipun Muktazilah bertahan sebagai doktrin resmi negara sampai 851 upaya pemaksaannya hanya mempolitisasi dan memperkeruh kontroversi teologis 43 Gagalnya kampanye Mihnah menjadi tanda kekalahan telakkaum Mu tazilah dan kemenangan doktrin tradisionalis yang teraniaya yang didukung rakyat Selain kecaman terhadap doktrin Al Qur an sebagai makhluk akal ditentang dalam hal penafsiran agama karena harus mengikuti nash Wahyu dalam paradigma hermeneutis Sunni 44 Munculnya ilmu kalam sunting Pada dua abad berikutnya muncul kompromi yang luas dalam fikih dan akidah Islam Sunni Dalam fikih mazhab Hanafi Maliki Syafi i dan Hanbali semuanya berangsur angsur menerima kepercayaan tradisionalis pada Al Qur an dan hadis serta penggunaan penalaran berarah dalam bentuk qiyas 45 Dalam akidah al Asy ari 874 936 menemukan jalan tengah antara ahli kalam Muktazilah dan ahli atsar Hambali dengan menggunakan metode ilmu kalam yang pernah diajukan Muktazilah untuk mempertahankan sebagian besar doktrin Atsariyah 9 Selain itu pertandingan ilmu kalam dan ilmu atsar muncul dari karya al Maturidi w 944 dan salah satu dari dua mazhab akidah ini diterima oleh kelompok Sunni kecuali sebagian besar ulama Hambali dan sebagian kecil ulama Maliki dan Syafi i yang bersikeras menolak ilmu kalam meskipun mereka sendiri juga menggunakan argumen rasionalistis bahkan saat mereka mengeklaim mengandalkan teks literal dari kitab suci Islam 9 Tanggapan tradisionalis terhadap Asy ariyah dan Maturidiyah dan sebaliknya sunting Meski ulama yang menolak sintesis mazhab akidah Asy ariyah Asya irah dan Maturidiyah terhitung minoritas pendekatan iman mereka yang berbasis narasi dan emosional memberi pengaruh di kalangan penduduk kota di beberapa belahan Dunia Muslim khususnya di Baghdad zaman Abbasiyah 10 46 Popularitasnya dalam memanifestasikan dirinya terjadi beberapa kali dari akhir abad ke 9 hingga ke 11 ketika masyarakat banyak meneriaki para pendakwah yang secara terbuka menguraikan teologi rasionalistis 46 Setelah khalifah al Mutawakkil menangguhkan inkuisisi kelompok rasionalis khalifah Abbasiyah bersatu dengan kaum tradisionalis untuk menopang dukungan rakyat 46 Pada awal abad ke 11 khalifah al Qadir memproklamasikan pencegahan penyebaran mazhab akidah rasionalistis secara publik 47 Pada gilirannya wazir Seljuk Nizam al Mulk pada akhir abad ke 11 mendorong para teolog Asy ariyah untuk mengimbangi tradisionalisme khalifah mengundang beberapa dari mereka untuk berdakwah di Baghdad selama bertahun tahun Salah satu kejadian tersebut menyebabkan kerusuhan selama lima bulan di kota tersebut pada tahun 1077 47 Era modern dan kontemporer sunting Meski Asy ariyah dan Maturidiyah sering disebut sebagai Sunni Ortodoks mazhab akidah Atsariyah semakin berkembang pesat bersamanya serta mengeklaim sebagai Sunni Ortodoks pula 11 Di era modern ini memiliki dampak yang tidak proporsional pada teologi Islam yang telah digagas oleh aliran Wahhabi dan Salafi tradisionalis lainnya dan menyebar melewati batas batas mazhab fikih Hambali 12 Karya karya ulama Sunni Yaman abad ke 19 Muhammad Asy Syaukani w 1839 M 1255 H telah memberikan kontribusi besar bagi kebangkitan Atsariyah di era kontemporer 48 49 Atsariyah juga memberikan pengaruh signifikan dalam mazhab fikih Hanafi seperti syarh ulama Hanafi Ibnu Abi al Izz tentang risalah akidah ath Thahawi Al Aqidah at Thahawiyyah Risalah ini kemudian menjadi populer di kalangan penganut gerakan Salafiyah kemudian yang menganggapnya sebagai representasi sebenarnya dari akidah Hanafi yang lepas dari pengaruh Maturidiyah Banyak ulama Salafi modern telah menulis tahqiq dan tafsir terhadap syarh seperti Syekh Abdul Aziz bin Abdullah Bin Baz Muhammad Nashiruddin al Albani dan Shalih bin Fauzan al Fauzan dan menjadi kitab pegangan di Universitas Islam Madinah 50 Keyakinan suntingAsas doktrin Atsariyah adalah mematuhi sumber hukum Islam yaitu Al Qur an Sunnah dan Ijmak konsensus ilmiah secara ketat menyeragamkan prinsip dasar akidah yang berasal dari sumber sumber tersebut menghormati terhadap ulama hadis yang berkualitas serta mampu mengambil keputusan dari hadis serta menentang berbagai bentuk bid ah inovasi agama 51 Terhadap taklid sunting Sikap Atsariyah terhadap prinsip agama membuat mereka membedakan dua istilah yang hampir mirip Taklid dan Ittiba Taklid yang merupakan kepatuhan kepada ulama tanpa dalil kitab suci ra y dikutuk keras Selain itu Atsariyah memahami Ittiba sebagai mengikuti ajaran kenabian dengan menggunakan bukti kitab kitab yang disusun oleh para ulama Banyak penganut Atsariyah seperti Ahmad bin Hanbal wafat 855 seorang ulama besar yang mengartikulasikan Ijtihad dan menolak Taqlid menggunakan dalil nash Al Qur an dan sunnah tetapi juga dalam beberapa kasus dalil akal 1 52 Penentangan kelompok Atsariyah terhadap taklid telah mencapai puncaknya dalam tulisan tulisan ulama abad ke 8 14 Ibnu Taimiyyah w 1328 M 728 H dan Ibnul Qayyim al Jauziyyah w 1350 M 751 H Menurut Ibnu Taimiyyah setiap orang yang menyimpang dari nash yang jelas dari Al Qur an dan Hadis serta mengedepankan pendapat individu termasuk orang orang yang kembali ke zaman Jahiliah dan layak dihukum 53 Dalam salah satu fatwanya yang mengecam keras taklid buta Ibnu Taimiyyah menyatakan Setiap orang yang memaksa orang lain taklid kepada salah satu imam tertentu harus diminta untuk bertobat dan jika ia menolak ia harus dihukum mati 54 Penggunaan akal sunting Selain mematuhi secara ketat Al Qur an hadis sunnah dan ijmak serta ijtihad Atsariyah tidak sepenuhnya mengabaikan penggunaan akal Menurut kaum tradisionalis akal berfungsi sebagai hujjah terhadap wahyu ilahi Terlepas dari kritik tradisionalis terhadap teologi rasionalis akal memainkan peranan penting dalam teologi Atsariyah 55 Menurut ulama Hambali dan teolog Sunni Ibnu Taimiyyah w 1328 keputusan untuk menyimpang dari tradisi dan mengadopsi pendekatan rasionalis menimbulkan perselisihan di kalangan umat Islam Oleh karena itu Ibnu Taimiyyah menganjurkan kembali doktrin teologis Atsariyah yang mengedepankan kembali ke tradisi awal 56 Menyimpulkan pandangan kaum tradisionalis terhadap argumentasi rasional Ibnu Taimiyyah menulis Mengedepankan akal daripada atsar tidaklah mungkin dan tidak masuk akal Sementara itu mengedepankan ilmu atsar dianggap mungkin dan masuk akal karena kebenaran yang diketahui menggunakan akal atau tidak bukanlah sifat sifat yang melekat dari sesuatu ṣifat lazim melainkan relatif satu minal umur an nisbiyyah al iḍafiyyah sehingga Zaid dapat mengetahui melalui akalnya apa yang Bakr tidak ketahui dan seseorang dapat mengetahui pada saat tertentu melalui akalnya apa yang tidak akan diketahuinya di lain waktu 56 Terhadap Al Qur an sunting Teolog Atsariyah meyakini Al Qur an bukanlah makhluk 57 58 Ahmad bin Hanbal wafat 855 berkata Al Qur an adalah Kalamullah yang Dia ungkapkan tidak diciptakan Yang mengklaim sebaliknya adalah kelompok Jahmiyah yang merupakan orang kafir Barang siapa mengatakan Al Qur an adalah Kalamullah dan berhenti tanpa menambahkan yang tidak Dia ciptakan maka ucapannya lebih buruk daripada yang pertama 59 Terhadap ilmu kalam sunting Menurut penganut Atsariyah nalar manusia sangat terbatas dan bukti bukti rasional tidak dapat dipercaya atau diandalkan untuk persoalan keyakinan sehingga ilmu kalam dianggap bid ah 6 Bukti bukti yang rasional kecuali termuat jelas dalam Al Qur an dianggap tidak ada dan sama sekali tidak sah 60 Akan tetapi hal itu tidak mesti terjadi karena banyak Atsariyah mendalami ilmu kalam terlepas dari apakah mereka memaknainya demikian atau tidak 61 Contoh Atsariyah yang menulis buku yang menentang penggunaan ilmu kalam 62 dan akal misalnya ulama Sufi Hambali Khwaja Abdullah Ansari dan fakih Hambali Ibnu Qudamah 63 Ibnu Qudamah mencela kalam sebagai sebuah kesesatan Ia menganggap para ulamanya mutakallimun sebagai ahli bid ah yang telah mengkhianati dan menyimpang dari salafusshalih Ia menulis Ulama akidah ini sangat dicela di dunia serta disiksa di akhirat Tidak ada di antara mereka yang akan selamat juga tidak akan mengikuti jalan yang benar 64 Sifat sifat Allah sunting Atsariyah mengakui keberadaan sifat sifat Allah dan menganggap seluruhnya kekal dan setara Mereka menerima ayat ayat Al Qur an dan hadis sebagaimana mestinya tanpa melakukan analisis lanjut atau elaborasi rasional 65 Menurut Atsariyah pemaknaan yang sesungguhnya dari sifat sifat Allah harus diserahkan hanya kepada Allah tafwidh 6 Dalam metode ini orang harus berpegang teguh pada nash Al Qur an dan meyakini bahwa itu adalah kebenaran tanpa memaknainya sebagai sebuah majas 66 Dalam sebuah riwayat Ahmad bin Hanbal menyatakan Sifat sifat Nya berasal dari Nya dan milik Nya sendiri kami tidak melampaui batas batas Al Qur an dan perbuatan para Nabi dan para sahabatnya kami juga tidak mengetahui bagaimana pemaknaannya kecuali dengan pengakuan dari Rasul dan penegasan Al Qur an 6 Ibnu Qudamah al Maqdisi menyatakan Kita tidak perlu mengetahui makna yang Allah maksudkan dengan sifat sifat Nya tidak ada tindakan yang dimaksudkan oleh sifat sifat itu juga tidak ada kewajiban yang melekat padanya Dimungkinkan untuk yakin tanpa memaknainya lebih lanjut dengan akal 67 Antropomorfisme Tasybih sering dituduhkan kepada penganut Atsariyah oleh para pengkritiknya 7 termasuk ulama Hambali Ibnul Jauzi Dalam beberapa kasus ulama Atsariyah menganut pandangan tasybih yang ekstrem 7 tetapi tidak mewakili teologi Atsariyah secara keseluruhan 6 Tentang iman sunting Atsariyah berkeyakinan bahwa iman dapat meningkat dan menurun sehubungan dengan pelaksanaan ritual dan kewajiban seperti salat lima waktu 68 69 Iman akan bersemayam dalam hati dalam ucapan lisan serta dalam perbuatan anggota badan 59 Pembagian Tauhid sunting Ibnu Taimiyyah diyakini sebagai orang pertama yang memperkenalkan pembagian tauhid 70 71 Ulama mazhab akidah Atsariyah mendukung pembagian tauhid menjadi tiga kategori rububiyyah mengacu pada keyakinan bahwa Allah sebagai pencipta dan pemelihara dunia uluhiyyah mengacu pada keyakinan bahwa Allah sebagai satu satunya Ilah yang berhak disembah asma dan sifat mengacu pada keyakinan bahwa Allah memiliki seperangkat nama dan sifat yang saling melengkapi satu sama lain dan tidak saling bertentangan 70 Kritik suntingSeorang ulama Asy ariyah abad ke 16 Ibnu Hajar al Haytami mengkritik mazhab akidah Atsariyah yang dikaitkan dengan doktrin Ibnu Taimiyyah 72 Lihat pula suntingAsy ariyah Maturidiyah MuktazilahCatatan kaki sunting Atsariyah atau mazhab teologi tradisionalis menjelaskan nama dan sifat sifat Allah berdasarkan pemaknaan literal kitab Pall Zoltan 2018 Introduction Salafism in Lebanon Local and Transnational Movements One Liberty Plaza New York NY 10016 USA Cambridge University Press hlm 16 ISBN 978 1 108 42688 6 Abrahamov 2016 hlm 263 279 Meskipun Hanbali adalah pendukung kuat dari keyakinan Atsariyah mazhab ini menjadi pemain penting Dunia Sunni sepanjang sejarah R Halverson Jeffry 2010 2 The Demise of Ilm al Kalam Theology and Creed in Sunni Islam The Muslim Brotherhood Ash arism and Political Sunnism 175 Fifth Avenue New York NY 10010 Palgrave Macmillan hlm 34 35 ISBN 978 0 230 10279 8 The Atharis are often erroneously subsumed under the Hanbalite school of law The Hanbalite madhhab in contrast largely maintained the traditionalist or Athari position the imaginative narrative centered emotive piety of the Atharis must have retained broad appeal in the Sunni Muslim world albeit within a range of gradations and accompanied by a good deal of religio cultural accretions or retentions as well Bishara Azmi 2022 1 What is Salafism On Salafism concepts and contexts Stanford California USA Stanford University Press hlm 2 ISBN 9781503630352 LCCN 2021061200 In the writings of the early generations of Hanbalis in the tenth and eleventh centuries CE they commonly referred to themselves as Ahl al Athar People of Narration The close association of this term with the Hanbali school meant that the Hanbalis themselves came to be known as Aṣḥab al Athar or Athariyyun Narrativists The Athariyyun followed the example of al salaf al ṣaliḥ the righteous ancestors namely the companions of the Prophet and the following generations of sincere or faithful successors Referensi sunting a b c d e f g Abrahamov Binyamin 2016 2014 Part I Islamic Theologies during the Formative and the Early Middle period Scripturalist and Traditionalist Theology Dalam Schmidtke Sabine The Oxford Handbook of Islamic Theology Oxford and New York Oxford University Press hlm 263 279 doi 10 1093 oxfordhb 9780199696703 013 025 ISBN 9780199696703 LCCN 2016935488 Halverson 2010 The Atharis can thus be described as a school or movement led by a contingent of scholars ulama typically Hanbalite or even Shafi ite which retained influence or at the very least a shared sentiment and conception of piety well beyond the limited range of Hanbalite communities This body of scholars continued to reject theology in favor of strict textualism well after Ash arism had infiltrated the Sunni schools of law It is for these reasons that we must delineate the existence of a distinct traditionalist anti theological movement which defies strict identification with any particular madhhab and therefore cannot be described as Hanbalite Azoulay Rivka 2020 Kuwait and Al Sabah Tribal Politics and Power in an Oil State 50 Bedford Square London UK I B Tauris hlm 224 ISBN 978 1 8386 0505 6 Vlad Ghiță Adrian 2019 Revivalismul islamic Tendinţe innoitoare Islamic Revivalism Renewing trends Theology and Life 40 9 12 143 Bishara Azmi 2022 1 What is Salafism On Salafism Concepts and Contexts Stanford California USA Stanford University Press hlm 2 ISBN 9781503631786 LCCN 2021061200 a b c d e f Halverson 2010 a b c Hoover John 2020 Early Mamluk Ashʿarism against Ibn Taymiyya on the Nonliteral Reinterpretation taʾwil of God s Attributes Dalam Shihadeh Ayman Thiele Jan Philosophical Theology in Islam Later Ashʿarism East and West Islamicate Intellectual History 5 Leiden and Boston Brill Publishers hlm 195 230 doi 10 1163 9789004426610 009 ISBN 978 90 04 42661 0 ISSN 2212 8662 LCCN 2020008682 a b c d e f g h i Lapidus 2014 hlm 130 a b c Blankinship 2008 hlm 53 Lapidus 2014 a b Halverson 2010 hlm 35 a b Brown 2009 The Ash ari school of theology is often called the Sunni orthodoxy But the original ahl al hadith early Sunni creed from which Ash arism evolved has continued to thrive alongside it as a rival Sunni orthodoxy as well a b Hoover 2014 Hodgson 2009 Abrahamov 2016 Lucas 2005 Belo 2014 Berkey 2010 Leaman 2008 Hoover 2014 a b Hodgson 2009 Leaman 2008 Spevack 2014 El Omari 2013 Halverson 2010 Brown 2009 Blankinship 2008 El Shamsy 2008 Brown 2009 Esposito 2014 Leaman 2009 Halverson 2010 Laoust 1986 Halverson 2010 Hoover 2014 Abrahamov Binyamin 1998 Introduction Islamic Theology Traditionalism and Rationalism George Square Edinburgh Edinburgh University Press hlm viii ix ISBN 0 7486 1102 9 pure or extreme traditionalism does not belong exclusively to the Hanbalites but also to the Shaf iite the Malikite and Hanafite scholars Brown 2009b Shahin 2009 Lauziere 2015 a b Alwani DeLorenzo amp Al Shikh Ali 2003 Taufiq 2019 Stowasser Barbara Freyer 1996 Women in the Qur an Traditions and Interpretation dalam bahasa Inggris Oxford University Press hlm 9 ISBN 978 0 19 976183 8 Spevack 2014 Lucas 2006 Stewart 2002 Schmidtke Sabine Abrahamov Binyamin 2014 Scripturalist and Traditionalist Theology The Oxford Handbook of Islamic Theology New York Oxford University Press hlm 270 271 ISBN 978 0 19 969670 3 The first two centuries of the Islamic era witnessed the struggle of four main approaches over the sources of knowledge and their authoritativeness these being scripturalism ancient or local traditions prophetic traditions and personal or rationalist argumentation This debate reached its climax by the time of al Shafiʿi who succeeded in persuading his co religionists to hold the superiority of the prophetic traditions over other devices as a source of legal and theological knowledge and of interpretation of the Qurʾan Glodziher Dr Ignaz 2008 Chapter 3 The Zahiris Their Doctrine and their History A Contribution to the History of Islamic Theology Koninklijke Brill NV Leiden The Netherlands Brill Publishers hlm 21 ISBN 978 90 04 16241 9 apart from the services of Malik b Anas Muslims rightfully consider Imam al Shafi i as the vindicator of traditionalism It is from this school too that the last vigorous reaction of traditionalism against al ra y and against its consequences has arisen Schmidtke Sabine Abrahamov Binyamin 2014 Scripturalist and Traditionalist Theology The Oxford Handbook of Islamic Theology New York Oxford University Press hlm 270 271 ISBN 978 0 19 969670 3 Abrahamov Binyamin 1998 Chapter 1 The Foundations of Traditionalism Islamic Theology Traditionalism and Rationalism George Square Edinburgh Edinburgh University Press hlm 1 ISBN 0 7486 1102 9 Campo 2009 hlm 279 a b B Hallaq Wael 2005 The Origins and Evolution of Islamic Law Cambridge UK Cambridge University Press hlm 124 ISBN 978 0 521 80332 8 Blankinship 2008 Lapidus 2014 Blankinship 2008 hlm 49 51 Lapidus 2014 Blankinship 2008 B Hallaq Wael 2005 The Origins and Evolution of Islamic Law Cambridge UK Cambridge University Press hlm 124 125 ISBN 978 0 521 80332 8 Lapidus 2014 hlm 130 131 a b c Berkey 2003 a b Berkey 2003 Azoulay Rivki 2020 Kuwait and Al Sabah Tribal Politics and Power in an Oil State London UK I B Tauris hlm 224 ISBN 9781838605070 Pall Zoltan 2013 Lebanese Salafis between the Gulf and Europe Amsterdam Amsterdam University Press hlm 18 ISBN 978 90 8964 451 0 Bruckmayr Philipp 2020 05 27 Salafi Challenge and Maturidi Response Contemporary Disputes over the Legitimacy of Maturidi kalam Die Welt des Islams dalam bahasa Jerman 60 2 3 293 324 doi 10 1163 15700607 06023P06 ISSN 1570 0607 Schmidtke Sabine Abrahamov Binyamin 2016 Scripturalist and Traditionalist Theology The Oxford Handbook of Islamic Theology Great Clarendon Street Oxford OX2 6DP United Kingdom Oxford University Press hlm 271 ISBN 978 0 19 969670 3 Ismail Raihan 2021 Chapter 1 Salafism Rethinking Salafism The Transnational Networks of Salafi ʿUlama in Egypt Kuwait and Saudi Arabia New York Oxford University Press hlm 15 ISBN 9780190948955 Ibn Hanbal articulated ijtihad in rejection of taqlid Al Atawneh Muhammad 2010 4 Modern Wahhabi Jurisprudence Wahhabi Islam Facing the Challenges of Modernity Koninklijke Brill NV Leiden The Netherlands Brill hlm 71 72 ISBN 978 90 04 18469 5 Al Atawneh Muhammad 2010 4 Modern Wahhabi Jurisprudence Wahhabi Islam Facing the Challenges of Modernity Koninklijke Brill NV Leiden The Netherlands Brill hlm 71 ISBN 978 90 04 18469 5 Schmidtke Sabine Abrahamov Binyamim 2014 Scripturalist and Traditionalist Theology The Oxford Handbook of Islamic Theology New York Oxford University Press hlm 274 275 ISBN 978 0 19 969670 3 a b Schmidtke Sabine Abrahamov Binyamim 2014 Scripturalist and Traditionalist Theology The Oxford Handbook of Islamic Theology New York Oxford University Press hlm 276 ISBN 978 0 19 969670 3 Agwan amp Singh 2000 hlm 678 Melchert 2006 hlm 154 a b Halverson 2010 hlm 41 Halverson 2010 hlm 39 Spevack 2014 hlm 45 However as discussed below this was not always the case as a number of Atharis delved into kalam whether or not they described it as such Spevack 2014 hlm 76 Halverson 2010 hlm 37 Halverson 2010 hlm 38 Ali Shah 2012 Abrahamov 1996 Waines 2003 hlm 122 Halverson 2010 hlm 20 Mason 1973 hlm 123 a b Burrell et al 2010 Ibrahim 2006 Spevack 2016 Daftar pustaka suntingAli Shah Zulfiqar 2012 Anthropomorphic Depictions of God The Concept of God in Judaic Christian and Islamic Traditions Representing the Unrepresentable ISBN 978 1565645752 Alwani Taha Jabir Fayyad DeLorenzo Yusuf Talal Al Shikh Ali A S 2003 Source Methodology in Islamic Jurisprudence Uṣul Al Figh Al Islami International Institute of Islamic Thought ISBN 978 1 56564 404 5 Diakses tanggal 20 November 2021 Abrahamov Binyamin 1996 Anthropomorphism and Interpretation of the Qur an in the Theology of Al Qasim Ibn Ibrahim Kitab Al Mustarshid Leiden E J Brill ISBN 9004104089 Agwan A R Singh N K 2000 Encyclopedia of the Holy Qur an Global Vision Publishing House ISBN 8187746009 Belo 2014 Ibrahim Kalin ed The Oxford Encyclopedia of Philosophy Science and Technology in Islam Oxford University Press Berkey Jonathan Porter 2003 The Formation of Islam Religion and Society in the Near East 600 1800 edisi ke Kindle Cambridge University Press Berkey 2010 Robert Irwin ed 4 Islamic Cultures and Societies to the End of the Eighteenth Century Cambridge University Press Tidak memiliki atau tanpa title bantuan Blankinship Khalid 2008 Tim Winter ed The early creed The Cambridge Companion to Classical Islamic Theology edisi ke Kindle Cambridge University Press Brown Jonathan A C 2009 Hadith Muhammad s Legacy in the Medieval and Modern World edisi ke Kindle Oneworld Publications Brown 2009b Oxford Bibliographies Oxford University Press Burrell David B Cogliati Carlo Soskice Janet M Stoeger William R ed 2010 Creation and the God of Abraham Cambridge University Press ISBN 9781139490788 Campo Juan Eduardo 2009 Encyclopedia of Islam Infobase Publishing ISBN 978 1 4381 2696 8 El Omari 2013 Gerhard Bowering Patricia Crone ed The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought Princeton University Press El Shamsy Ahmed 2008 Tim Winter ed The social construction of orthodoxy The Cambridge Companion to Classical Islamic Theology edisi ke Kindle Cambridge University Press The Oxford Dictionary of Islam Oxford University Press 2014 Parameter first1 tanpa last1 di Editors list bantuan Halverson Jeffry R 2010 Theology and Creed in Sunni Islam The Muslim Brotherhood Ash arism and Political Sunnism nbsp Palgrave Macmillan ISBN 9781137473578 Hodgson Marshall G S 2009 The Venture of Islam Volume 1 The Classical Age of Islam edisi ke Kindle University of Chicago Press Hoover Sabine Schmidtke ed The Oxford Handbook of Islamic Theology Oxford University Press doi 10 1093 oxfordhb 9780199696703 013 014 ISBN 9780199696703 Ibrahim Hassan Ahmed 2006 Shaykh Muḥammad Ibn ʿAbd Al Wahhab and Shah Wali Allah A Preliminary Comparison of Some Aspects of Their Lifes and Careers Asian Journal of Social Science 34 1 103 119 doi 10 1163 156853106776150126 JSTOR 23654402 Isaacs Rico Frigerio Alessandro 2018 Theorizing Central Asian Politics The State Ideology and Power Springer ISBN 9783319973555 Laoust 1986 P Bearman Th Bianquis C E Bosworth W P Heinrichs ed 3 edisi ke Second Brill Tidak memiliki atau tanpa title bantuan Lapidus Ira M 2014 A History of Islamic Societies edisi ke Kindle Cambridge University Press ISBN 978 0 521 51430 9 Lauziere Henri 2015 The Making of Salafism Islamic Reform in the Twentieth Century Columbia University Press ISBN 9780231540179 Leaman Oliver 2008 Tim Winter ed The developed kalam tradition The Cambridge Companion to Classical Islamic Theology edisi ke Kindle Cambridge University Press Leaman 2009 John L Esposito ed The Oxford Encyclopedia of the Islamic World Oxford University Press Lucas 2005 Josef W Meri ed Medieval Islamic Civilization An Encyclopedia Routledge Lucas Scott C 2006 The Legal Principles of Muhammad B Ismaʿil Al Bukhari and Their Relationship to Classical Salafi Islam Islamic Law and Society 13 3 290 292 303 doi 10 1163 156851906778946341 Mason Herbert W 1973 Herbert W Mason Ronald L Nettler Jacques Waardenburg ed Humaniora Islamica 1 ISBN 9782719306079 Melchert Christopher 2006 Ahmad Ibn Hanbal Oneworld Publ Shahin 2009 John L Esposito ed The Oxford Encyclopedia of the Islamic World Oxford University Press Spevack Aaron 2014 The Archetypal Sunni Scholar Law Theology and Mysticism in the Synthesis of al Bajuri dalam bahasa Inggris SUNY Press ISBN 978 1 4384 5371 2 Spevack 2016 Sabine Schmidtke ed The Oxford Handbook of Islamic Theology Oxford University Press ISBN 9780199696703 Stewart Devin 2002 Muḥammad b Dawud al Ẓahiri s Manual of Jurisprudence Al Wuṣul ila maʿrifat al uṣul Studies in Islamic Legal Theory 15 99 158 doi 10 1163 9789047400851 009 ISBN 9789047400851 Diakses tanggal 24 November 2021 Taufiq Muhammad 2019 Filsafat Hukum Islam dari teori dan implementasi Duta Media Publishing ISBN 9786237161479 Diakses tanggal 16 November 2021 pranala nonaktif permanen Waines David 2003 An Introduction to Islam Cambridge University Press ISBN 0521539064 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Atsariyah amp oldid 24492532