www.wikidata.id-id.nina.az
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Tidak ada alasan yang diberikan Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf paragraf Jika sudah dirapikan silakan hapus templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Artikel ini terlalu bergantung pada referensi dari sumber primer Mohon perbaiki artikel ini dengan menambahkan sumber sekunder atau tersier Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Dalam agama Islam bid ah bahasa Arab بدعة ejaan tidak baku bid at atau bidat adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan termasuk menambahi atau mengurangi ketetapan 1 Istilah ini juga mengacu pada inovasi dalam masalah keagamaan 2 Secara linguistik istilah ini berarti inovasi kebaruan doktrin sesat bidaah 3 Meskipun umum digunakan dalam teks teks Islam istilah ini tidak ditemukan dalam Al Qur an Dalam sastra Arab klasik kata ini digunakan sebagai bentuk pujian atas komposisi prosa dan puisi yang luar biasa 4 Daftar isi 1 Pandangan tradisional 2 Bid ah yang baik dan buruk 3 Pandangan modern 4 Lihat pula 5 Pranala luar 6 ReferensiPandangan tradisional SuntingPada awal sejarah Islam bid ah merujuk pada doktrin doktrin yang menyimpang Dalam hukum Islam bila digunakan tanpa kualifikasi bid ah berarti segala hal yang baru ditemukan yang tidak memiliki preseden dan bertentangan dengan Al Qur an dan Sunnah 5 Para ulama umumnya membagi bid ah menjadi dua jenis bid ah dalam urusan duniawi dan bid ah dalam urusan agama 6 halaman dibutuhkan membutuhkan kutipan untuk dapat dipastikan Ada juga ulama yang membagi bid ah menjadi bid ah yang halal dan haram 7 Memperkenalkan dan mengamalkan bid ah dalam urusan agama adalah dosa dan dianggap sebagai salah satu dosa besar dalam Islam dan pelakunya diwajibkan untuk segera berhenti dan bertaubat 8 halaman dibutuhkan Bid ah yang baik dan buruk SuntingJabir bin Abdillah meriwayatkan Nabi bersabda Barangsiapa memperkenalkan beberapa amalan baik preseden dalam Islam yang diikuti setelahnya oleh manusia maka dia akan dijamin pahalanya seperti orang yang mengikutinya tanpa imbalan mereka berkurang sama sekali Dan barangsiapa yang memperkenalkan suatu amalan jahat dalam Islam yang kemudian diikuti oleh orang lain maka dia wajib menanggung beban seperti orang yang mengikuti praktek jahat tersebut tanpa mengurangi bebannya sedikit pun 9 10 11 Abu Hurairah meriwayatkan 12 13 Nabi Muhammad mengatakan Barangsiapa yang shalat malam sepanjang bulan Ramadhan karena Iman yang ikhlas dan mengharap pahala dari Allah maka diampuni segala dosanya yang telah lalu Setelah kematian Nabi masyarakat tetap menjalankannya yakni Nawafil salat secara perorangan bukan berjamaah dan tetap seperti pada masa Kekhalifahan Abu Bakr dan pada masa awal Kekhalifahan Umar bin Khattab Pada Ramadhan ketika melihat orang orang shalat dalam kelompok yang berbeda Umar memerintahkan Ubay bin Ka ab untuk memimpin orang orang dalam shalat berjamaah Mengenai hal ini Umar berkata Betapa hebatnya Bid ah yaitu perbuatan mengumpulkan orang orang untuk salat malam berjama ah yang tidak dilakukan sebelumnya ini Hal ini mendapat konotasi positif dari Umar yang mengatakan bahwa shalat Tarawih adalah suatu inovasi yang diberkati 14 15 Salman al Farisi meriwayatkan bahwa Nabi Islam Muhammad ditanya oleh beberapa sahabat tentang kebolehan dan larangan suatu barang tertentu kemudian Muhammad menyatakan Halal adalah apa yang Allah jadikan Halal dalam kitab Nya Haram adalah apa yang Allah haramkan dalam kitab Nya dan yang dia diamkan maka diampuni semuanya 16 Dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa pada saat salat Subuh Muhammad bertanya kepada Bilal Ceritakan kepadaku amalan terbaik yang kamu lakukan setelah memeluk Islam karena aku mendengar langkah kakimu Surga pada waktu itu Bilal menjawab Aku tidak melakukan sesuatu yang patut disebutkan kecuali jika aku berwudhu di siang atau malam hari aku shalat setelah wudhu itu sesuai dengan apa yang telah dituliskan untukku 17 Ibnu Hajar al Asqalani berkata dalam Fath al Bari bahwa hadits tersebut menunjukkan bolehnya menggunakan penalaran pribadi ijtihad dalam memilih waktu untuk beribadah karena Bilal mencapai kesimpulan yang dia sebutkan berdasarkan kesimpulannya sendiri dan Nabi Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian membenarkannya di dalamnya 18 Mirip dengan ini Khubaib bin Adi diminta untuk shalat dua rakaat sebelum dieksekusi oleh penyembah berhala di Makah dan oleh karena itu ia merupakan orang pertama yang menetapkan sunnah dua rakaat bagi orang orang yang teguh dalam menjalankan ibadahnya ketika akan datang kematian mereka 18 19 Rifa bin Rafi meriwayatkan Ketika kami sedang salat di belakang Nabi Muhammad dan Nabi mengangkat kepalanya dari ruku seraya bersabda Allah mendengar siapa pun yang memuji Nya seorang laki laki di belakangnya berkata Ya Tuhan kami bagi Mulah pujian yang berlimpah yang bermanfaat dan untungnya Ketika dia bangkit untuk pergi Nabi bertanya siapa yang mengucapkannya dan ketika laki laki itu menjawab bahwa itu dia Nabi berkata Saya melihat tiga puluh malaikat yang masing masing berusaha menjadi orang yang menuliskannya 20 Ibn Hajar al Asqalani berkomentar dalam Fath al Bari bahwa hadis tersebut menunjukkan diperbolehkannya permulaan ungkapan dzikir baru dalam shalat selain yang disebutkan melalui teks hadis walaupun hal ini masih dilaporkan dalam hadis sepanjang tidak bertentangan dengan apa yang disampaikan hadis Ibnu Hajar juga menyatakan bahwa Jelas sekali karena hal di atas hanya sekedar penyempurnaan dan tambahan dari sunnah berzikir 18 Asy Syafi i memberikan nasehat sebagai berikut Inovasi yang bertentangan dengan Al Qur an Sunnah Atsar atau Ijma adalah sebuah bid ah yang sesat Namun jika ada sesuatu yang baru yang diperkenalkan yang tidak jahat dan tidak bertentangan dengan otoritas kehidupan beragama yang disebutkan di atas maka itu adalah bid ah yang terpuji dan tidak obyektif Hal ini dapat menyimpulkan bid ah atau kaitan antara teknologi duniawi dengan keagamaan 14 21 22 23 24 Pandangan modern SuntingKriteria yang mengkualifikasikan suatu perbuatan tertentu sebagai bid ah dalam agama masih menjadi perdebatan di kalangan ulama Sunni Para ulama yang berafiliasi dengan Salafiyah dan Wahhabisme berpendapat bahwa ada definisi yang eksklusif dan literal yang mencakup segala sesuatu yang tidak secara khusus dilakukan atau ditegaskan oleh Muhammad 25 Sebaliknya para praktisi Sufisme menganjurkan definisi yang inklusif dan holistik Umar Faruq Abdullah menulis B id a dapat memiliki berbagai corak makna Jika digunakan tanpa kata sifat yang memenuhi syarat kata ini cenderung bersifat mengutuk misalnya dalam pernyataan bid a harus dihindari Namun demikian bid a tidak selalu berarti buruk Dalam konteks tertentu terutama jika dikualifikasikan dengan kata sifat bid a dapat mencakup berbagai makna mulai dari apa yang patut dipuji hingga apa yang sepenuhnya salah seperti dalam pernyataan khalifah Umar dibawah ini betapa hebatnya bid ah ini Umar Faruq Abd Allah Innovation and Creativity in Islam 26 Lihat pula Sunting nbsp Portal Islam SunnahPranala luar SuntingTuasikal Muhammad Abduh 2016 Mengenal Bid ah Lebih Dekat Cetakan ketiga Yogyakarta Pustaka Muslim Sumber https islam nu or id ubudiyah lima kategori bidah haram sunnah wajib makruh dan mubah fcsLfReferensi Sunting Bidah dalam KamusBesarBahasaIndonesia go id pranala nonaktif permanen A C Brown Jonathan 2009 Hadith Muhammad s Legacy in the Medieval and Modern World Foundations of Islam Oneworld Publications hlm 277 ISBN 978 1851686636 Wehr Hans 1994 Arabic English Dictionary Spoken Language Services Inc hlm 57 Al Shatibi Ibrahim ibn Musa al I itsam hlm 1 49 al Masri Jamaluddin ibn al Manzur Lisan al Arab hlm 8 6 Al Qawaa id wal Usool al Jaami ah wal Furooq wat Taqaaseem al Badee ah an Naafi ah by Abdurrahman bin Natsir as Sa di Nawawi Al Tahzeeb al Asma wal Lugha 2 hlm 22 23 al Dhahabi Muhammad ibn Ahmad Kitab al Kaba ir Sahih Muslim 34 6466 Duderija Adis 2015 10 14 The Sunna and Its Status in Islamic Law The Search for a Sound Hadith dalam bahasa Inggris Palgrave Macmillan hlm 81 ISBN 9781137369925 An Na im Abdullahi Ahmed 1996 01 01 Toward an Islamic Reformation Civil Liberties Human Rights and International Law dalam bahasa Inggris Syracuse University Press hlm 197 ISBN 9780815627067 This can be illustrated not only from usage of early Musims but also from the usage of the Prophet s himself when he speaks of reward for any Muslim who establishes a good sunna and punishment for any Muslim who establishes a bad sunna Sahih Bukhari 3 32 227 Goldziher Ignac 1973 01 01 Muslim Studies Vol 1 dalam bahasa Inggris SUNY Press hlm 36 ISBN 9780873952347 a b Valentine Simon Ross 2015 08 01 Force and Fanaticism Wahhabism in Saudi Arabia and Beyond dalam bahasa Inggris Oxford University Press hlm 88 ISBN 9781849046152 Shavit Uriya 2015 11 12 Shari a and Muslim Minorities The wasati and salafi approaches to fiqh al aqalliyyat al Muslima dalam bahasa Inggris Oxford University Press ISBN 9780191074448 Ibnu Majah page 249 Sahih Bukhari 2 21 250 a b c Keller Nuh Ha Mim 1995 The Concept of Bid a in the Islamic Shari a Muslim Academy Trust hlm 5 ISBN 1 902350 02 2 Sahih Bukhari 4 52 281 Sahih Bukhari 1 12 764 al Bayhaqi Manaqib al Shafi i in Qastallani X p 342 Cf Muhammad al Adbari al Madhkal Alexandria 1293 III p 293 Jokisch Benjamin 2007 01 01 Islamic Imperial Law Harun Al Rashid s Codification Project dalam bahasa Inggris Walter de Gruyter hlm 389 ISBN 9783110924343 Bowering Gerhard Crone Patricia 2013 01 01 The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought dalam bahasa Inggris Princeton University Press hlm 218 ISBN 978 0691134840 Goldziher Ignac 1973 01 01 Muslim Studies Vol 1 dalam bahasa Inggris SUNY Press hlm 36 37 ISBN 9780873952347 Valentine Simon Ross 2015 08 01 Force and Fanaticism Wahhabism in Saudi Arabia and Beyond dalam bahasa Inggris Oxford University Press hlm 87 ISBN 9781849046152 Wahhabism literal and narrow in its exegesis of the Quran and hadith regards bida as whatever religious practice or concept had come into being after the third century of the Islamic era or as some ulema argue those things introduced into society which were not known at the time of Prophet Muhammad s Abd Allah Umar Faruq 2006 Innovation and Creativity In Islam PDF A Nawawi Foundation Paper hlm 2 ISBN 1 902350 02 2 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bid 27ah amp oldid 24470808