www.wikidata.id-id.nina.az
Operasi Trikora singkatan dari Operasi Tri Komando Rakyat adalah operasi militer yang dilancarkan Indonesia untuk melawan pendudukan Belanda di Irian Barat Papua Operasi ini dimulai pada bulan Desember 1961 dan berakhir pada bulan Agustus 1962 Operasi ini berakhir dengan kekalahan militer Indonesia di beberapa daerah Nugini Belanda dan penyerahan wilayah Irian Barat oleh Belanda menjadi bagian dari Indonesia melalui Otoritas Eksekutif Sementara Perserikatan Bangsa Bangsa UNTEA Operasi TrikoraBagian dari Pembebasan Irian Barat dan Perang DinginPerangko Indonesia memperingati Pertempuran Laut AruTanggal19 Desember 1961 1961 12 19 15 Agustus 1962 1962 08 15 LokasiIrian BaratHasilKemenangan Indonesia Kebuntuan militer 1 Perjanjian New York Irian Barat diserahkan ke PBB lalu ke Indonesia Awal dari Konflik PapuaPihak terlibat Indonesia Didukung oleh Uni Soviet a Belanda Nugini BelandaTokoh dan pemimpinSoekarno Soerjadi Soerjadarma Abdul Haris Nasution Ahmad Yani Soeharto Omar Dhani Eddy Martadinata Yos Sudarso Leonardus Benyamin MoerdaniC J van Westenbrugge W A van HeuvenKekuatan13 000 tentara7 000 pasukan terjun payung4 500 marinir10 000 tentara1 400 marinir1 000 sukarelawanKorban214 mati 2 1 kapal motor torpedo tenggelam2 kapal motor torpedo rusak9 mati 3 Daftar isi 1 Dimulainya operasi 2 Latar belakang 3 Persiapan 3 1 Militer 3 2 Landasan Udara 3 3 Diplomasi 3 4 Ekonomi 3 5 Konfrontasi Total 4 Konflik bersenjata 4 1 Operasi operasi Indonesia 4 2 Pertempuran laut Aru 4 3 Operasi penerjunan penerbang Indonesia 5 Akhir dari konflik 5 1 Persetujuan New York 5 2 Penentuan Pendapat Rakyat 5 3 Setelah penggabungan 6 Warisan 7 Lihat juga 8 Referensi 8 1 Catatan 9 Pranala luarDimulainya operasi SuntingPada tanggal 19 Desember 1961 Soekarno Presiden Indonesia mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun alun Utara Yogyakarta Trikora sendiri berisi Gagalkan pendirian negara merdeka di Irian Barat Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Bersiaplah untuk mobilisasi umum 4 yang mencakup seluruh rakyat Indonesia untuk membebaskan Irian Barat dari imperialisme Belanda 5 b Soekarno juga membentuk Komando Mandala Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima Tugas komando ini adalah untuk merencanakan mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Irian Barat dengan Indonesia Latar belakang SuntingKetika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda termasuk wilayah barat Pulau Papua Namun pemerintah Belanda menentang hal ini dan Papua menjadi daerah yang diperebutkan antara Indonesia dan Belanda Hal ini kemudian dibicarakan dalam beberapa pertemuan dan dalam berbagai forum internasional Dalam Konferensi Malino perwakilan Irian Barat berupa Frans Kaisiepo menyatakan dukungannya agar wilayahnya merdeka bersama wilayah Indonesia lainnya dan mempromosikan nama Irian yang berasal dari kata biak 7 dan juga akronim Ikut Republik Indonesia Anti Nederland 8 Sedangkan sejak Konferensi Denpasar perwakilan Irian Barat sudah tidak disertakan karena direncanakan tidak lagi menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur bagian dari Republik Indonesia Serikat atas desakan dari Partai Katolik Belanda walau Van Mook mengklaim didasari masalah keuangan dan perbedaan suku 9 10 11 Pengucilan tokoh tokoh Papua dari konferensi ini diprotes oleh Nicolaas Jouwe Corinus Krey dan Marthen Indey dalam telegram kepada Van Mook tertanggal 12 Desember 1946 walau tidak digubris sehingga melahirkan pemberontakan PIDRIS Partai Irian Dalam Republik Indonesia Serikat 12 13 Dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 Belanda dan Indonesia tidak berhasil mencapai keputusan mengenai Irian Barat tetapi setuju bahwa hal ini akan dibicarakan kembali dalam jangka waktu 1 tahun Pada bulan Desember 1950 PBB memutuskan bahwa Irian Barat memiliki hak merdeka sesuai dengan pasal 73e Piagam PBB butuh rujukan Sejak tahun 1950 hingga 1953 terjadi perundingan antara Indonesia dan Belanda tentang status wilayah tersebut Namun pada akhir tahun 1950 ketika struktur federasi RIS berubah menjadi kesatuan menyebabkan Belanda tidak lagi memiliki andil dalam pemerintahan Indonesia Lalu pemerintah Belanda menggunakan hal ini sebagai dasar untuk tidak menjalankan perjanjian tentang Irian Barat seperti dalam KMB Pada tanggal 15 Februari 1952 parlemen Belanda memasukan wilayah Papua menjadi wilayahnya secara resmi dan tidak mau melanjutkan perundingan dengan Indonesia 14 15 Pemerintah Belanda kemudian memulai persiapan untuk menjadikan Papua negara merdeka selambat lambatnya pada tahun 1970 an butuh rujukan Setelah Indonesia beberapa kali melakukan infiltrasi ke wilayah Irian Barat Belanda mempercepat program pendidikan di Irian Barat untuk persiapan kemerdekaan Hasilnya antara lain adalah sebuah akademi angkatan laut yang berdiri pada 1956 dan tentara Papua pada 1957 butuh rujukan Sebagai kelanjutan pada 17 Agustus 1956 Indonesia membentuk Provinsi Irian Barat dengan ibu kota di Soasiu yang berada di Pulau Tidore dengan gubernur pertamanya Zainal Abidin Syah yang dilantik pada tanggal 23 September 1956 Pada tanggal 6 Maret 1959 harian New York Times melaporkan penemuan emas oleh pemerintah Belanda di dekat laut Arafura Pada tahun 1960 Freeport Sulphur menandatangani perjanjian dengan Perserikatan Perusahaan Borneo Timur untuk mendirikan tambang tembaga di Timika tetapi tidak menyebut kandungan emas ataupun tembaga butuh rujukan Persiapan SuntingMiliter Sunting Indonesia mulai mencari bantuan senjata dari luar negeri menjelang terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda Indonesia mencoba meminta bantuan dari Amerika Serikat tetapi gagal Akhirnya pada bulan Desember 1960 Jenderal A H Nasution pergi ke Moskwa Uni Soviet dan akhirnya berhasil mengadakan perjanjian jual beli senjata dengan pemerintah Uni Soviet senilai 2 5 miliar dollar Amerika dengan persyaratan pembayaran jangka panjang Setelah pembelian ini TNI mengklaim bahwa Indonesia memiliki angkatan udara terkuat di belahan bumi selatan 16 Amerika Serikat tidak mendukung penyerahan Irian Barat ke Indonesia karena Bureau of European Affairs di Washington DC menganggap hal ini akan menggantikan penjajahan oleh kulit putih dengan penjajahan oleh kulit coklat Tapi pada bulan April 1961 Robert Komer dan McGeorge Bundy mulai mempersiapkan rencana agar PBB memberi kesan bahwa penyerahan kepada Indonesia terjadi secara legal Walaupun ragu presiden John F Kennedy akhirnya mendukung hal ini karena iklim Perang Dingin saat itu dan kekhawatiran bahwa Indonesia akan meminta pertolongan pihak komunis Soviet bila tidak mendapat dukungan AS Indonesia membeli berbagai macam peralatan militer antara lain 41 Helikopter MI 4 angkutan ringan 9 Helikopter MI 6 angkutan berat 30 pesawat jet MiG 15 49 pesawat buru sergap MiG 17 10 pesawat buru sergap MiG 19 20 pesawat pemburu supersonik MiG 21 12 kapal selam kelas Whiskey puluhan korvet dan 1 buah Kapal penjelajah kelas Sverdlov yang diberi nama sesuai dengan wilayah target operasi yaitu KRI Irian Dari jenis pesawat pengebom terdapat sejumlah 22 pesawat pembom ringan Ilyushin Il 28 14 pesawat pembom jarak jauh TU 16 dan 12 pesawat TU 16 versi maritim yang dilengkapi dengan persenjataan peluru kendali anti kapal rudal air to surface jenis AS 1 Kennel Sementara dari jenis pesawat angkut terdapat 26 pesawat angkut ringan jenis IL 14 dan AQvia 14 6 pesawat angkut berat jenis Antonov An 12B buatan Uni Soviet dan 10 pesawat angkut berat jenis C 130 Hercules buatan Amerika Serikat 16 Landasan Udara Sunting Untuk mencapai keunggulan udara persiapan persiapan pertama yang dilakukan AURI adalah memperbaiki pangkalan pangkalan udara yang rusak akibat perang yang akan dipergunakan untuk operasi operasi infiltrasi maupun menghadapi operasi terbuka di daratan Irian Barat Pangkalan Udara dan Landing Strip yang banyak terdapat di sepanjang perbatasan Maluku dan Irian Barat adalah peninggalan Jepang Pangkalan Udara dan Landing Strip tersebut terakhir dipergunakan pada tahun 1945 dan setelah itu sudah tidak dipakai lagi Keadaan Pangkalan Udara dan Landing Strip tersebut tidak terawat dan banyak yang rusak serta ditumbuhi ilalang dan pohon pohon Kesiapan operasional pangkalan udara dan landing strip itu pada akhir tahun 1961 adalah sebagai berikut PAU Morotai PAU Amahai PAU Letfuan PAU Kendari PAU Kupang PAU Gorontalo PAU Jailolo PAU Pattimura PAU Liang PAU Lahat PAU Namlea PAU Langgur PAU Dokabarat PAU SelaruDiplomasi Sunting Indonesia mendekati negara negara seperti India Pakistan Australia Selandia Baru Thailand Britania Raya Jerman dan Prancis agar mereka tidak memberi dukungan kepada Belanda jika pecah perang antara Indonesia dan Belanda Dalam Sidang Umum PBB tahun 1961 Sekjen PBB U Thant meminta Ellsworth Bunker diplomat dari Amerika Serikat untuk mengajukan usul tentang penyelesaian masalah status Irian Barat Bunker mengusulkan agar Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia melalui PBB dalam jangka waktu 2 tahun Ekonomi Sunting Pada tanggal 27 Desember 1958 presiden Soekarno mengeluarkan UU No 86 tahun 1958 tentang nasionalisasi semua perusahaan Belanda di Indonesia Perusahaan perusahaan yang dinasionalisasi seperti Perusahaan Perkebunan Nederlandsche Handel Maatschappij Perusahaan Listrik Perusahaan Perminyakan Rumah Sakit CBZ menjadi RSUDDan kebijakan kebijakan lain seperti Memindahkan pasar pelelangan tembakau Indonesia ke Bremen Jerman Barat Aksi mogok buruh perusahaan Belanda di Indonesia Melarang KLM maskapai penerbangan Belanda melintas di wilayah Indonesia Melarang pemutaran film film berbahasa BelandaKonfrontasi Total Sunting Artikel utama Komando Mandala Sesuai dengan perkembangan situasi Trikora diperjelas dengan Instruksi Panglima Besar Komodor Tertinggi Pembebasan Irian Barat No 1 kepada Panglima Mandala yang isinya sebagai berikut Merencanakan mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi militer dengan tujuan mengembalikan wilayah Irian Barat ke dalam kekuasaan Republik Indonesia Mengembangkan situasi di Provinsi Irian Barat sesuai dengan perjuangan di bidang diplomasi dan dalam waktu yang sesingkat singkatnya di Wilayah Irian Barat dapat secara de facto diciptakan daerah daerah bebas atau ada unsur kekuasaan pemerintah daerah Republik Indonesia Strategi yang disusun oleh Panglima Mandala guna melaksanakan instruksi tersebut Tahap Infiltrasi penyusupan sampai akhir 1962 yaitu dengan memasukkan 10 kompi di sekitar sasaran sasaran tertentu untuk menciptakan daerah bebas de facto yang kuat sehingga sulit dihancurkan oleh musuh dan mengembangkan pengusaan wilayah dengan membawa serta rakyat Irian Barat Tahap Eksploitasi awal 1963 yaitu mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan dan menduduki semua pos pos pertahanan musuh yang penting Tahap Konsolidasi awal 1964 yaitu dengan menunjukkan kekuasaan dan menegakkan kedaulatan Republik Indonesia secara mutlak di seluruh Irian Barat Pelaksanaannya Indonesia menjalankan tahap infiltasi selanjutnya melaksanakan operasi Jayawijaya tetapi sebelum terlaksana pada 18 Agustus 1962 ada sebuah perintah dari presiden untuk menghentikan tembak menembak Konflik bersenjata Sunting nbsp Soekarno Presiden Indonesia yang mencetuskan TrikoraSoekarno membentuk Komando Mandala dengan Mayjen Soeharto sebagai Panglima Komando Tugas komando Mandala adalah untuk merencanakan mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Irian Barat dengan Indonesia Belanda mengirimkan kapal induk Hr Ms Karel Doorman ke Irian Barat Angkatan Laut Kerajaan Belanda menjadi tulang punggung pertahanan di perairan Irian Barat dan sampai tahun 1950 unsur unsur pertahanan Irian Barat terdiri dari Angkatan Laut Kerajaan Belanda Korps Mariniers nl Dinas Dirgantara Angkatan Laut Kerajaan Belanda Marine Luchtvaartdienst MLD 17 Keadaan ini berubah sejak tahun 1958 di mana kekuatan militer Belanda terus bertambah dengan kesatuan dari Koninklijke Landmacht Angkatan Darat Belanda dan Marine Luchtvaartdienst Selain itu batalyon infantri 6 Angkatan Darat merupakan bagian dari Resimen Infantri Oranje Gelderland yang terdiri dari 3 batalyon yang ditempatkan di Sorong Fakfak Merauke Kaimana dan Teminabuan 17 Operasi operasi Indonesia Sunting Sebuah operasi rahasia dijalankan untuk menyusupkan sukarelawan ke Irian Barat Walaupun Trikora telah dikeluarkan tetapi misi itu dilaksanakan sendiri sendiri dalam misi tertentu dan bukan dalam operasi bangunan Hampir semua kekuatan yang dilibatkan dalam Operasi Trikora sama sekali belum siap bahkan semua kekuatan udara masih tetap di Pulau Jawa Walaupun begitu TNI Angkatan Darat lebih dulu melakukan penyusupan sukarelawan dengan meminta bantuan TNI Angkatan Laut untuk mengangkut pasukannya menuju pantai Irian Barat dan juga meminta bantuan TNI Angkatan Udara untuk mengirim 2 pesawat Hercules untuk mengangkut pasukan menuju target yang ditentukan oleh TNI AL Misi itu sangat rahasia sehingga hanya ada beberapa petinggi di markas besar TNI AU yang mengetahui tentang misi ini Walaupun misi ini sebenarnya tidaklah rumit TNI AU hanya bertugas untuk mengangkut pasukan dengan pesawat Hercules hal lainnya tidak menjadi tanggung jawab TNI AU Kepolisian Republik Indonesia juga menyiapkan pasukan Brigade Mobil yang tersusun dalam beberapa resimen tim pertempuran RTP Beberapa RTP Brimob ini digelar di kepulauan Ambon sebagai persiapan menyerbu ke Irian Barat Sementara itu Resimen Pelopor unit parakomando Brimob yang dipimpin Inspektur Tingkat I Anton Soedjarwo disiagakan di Pulau Gorom Satu tim Menpor kemudian berhasil menyusup ke Irian Barat melalui laut dengan mendarat di Fakfak Tim Menpor ini terus masuk jauh ke pedalaman Irian Barat melakukan sabotase dan penghancuran objek objek vital milik Belanda Pada tanggal 12 Januari 1962 pasukan berhasil didaratkan di Letfuan Pesawat Hercules kembali ke pangkalan Namun pada tanggal 18 Januari 1962 pimpinan angkatan lain melapor ke Soekarno bahwa karena tidak ada perlindungan dari TNI AU sebuah operasi menjadi gagal 18 Pertempuran laut Aru Sunting Artikel utama Pertempuran Laut Aru Pertempuran Laut Aru pecah pada tanggal 15 Januari 1962 ketika 3 kapal milik Indonesia yaitu KRI Macan Kumbang KRI Macan Tutul yang membawa Komodor Yos Sudarso dan KRI Harimau yang dinaiki Kolonel Sudomo Kolonel Mursyid dan Kapten Tondomulyo berpatroli pada posisi 4 49 LS dan 135 02 BT Menjelang pukul 21 00 WIT Kolonel Mursyid melihat tanda di radar bahwa di depan lintasan 3 kapal itu terdapat 2 kapal di sebelah kanan dan sebelah kiri Tanda itu tidak bergerak di mana berarti kapal itu sedang berhenti Ketika 3 KRI melanjutkan laju mereka tiba tiba suara pesawat jenis Neptune yang sedang mendekat terdengar dan menghujani KRI itu dengan bom dan peluru yang tergantung pada parasut 18 Kapal Belanda menembakan tembakan peringatan yang jatuh di dekat KRI Harimau Kolonel Sudomo memerintahkan untuk memberikan tembakan balasan tetapi tidak mengenai sasaran Akhirnya Yos Sudarso memerintahkan untuk mundur tetapi kendali KRI Macan Tutul macet sehingga kapal itu terus membelok ke kanan 18 Kapal Belanda mengira itu merupakan manuver berputar untuk menyerang sehingga kapal itu langsung menembaki KRI Macan Tutul Komodor Yos Sudarso gugur pada pertempuran ini setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal Kobarkan semangat pertempuran Operasi penerjunan penerbang Indonesia Sunting Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Mayjen Soeharto melakukan operasi infiltrasi udara dengan menerjunkan penerbang menembus radar Belanda Mereka diterjunkan di daerah pedalaman Irian Barat Penerjunan tersebut menggunakan pesawat angkut Indonesia tetapi operasi ini hanya mengandalkan faktor pendadakan sehingga operasi ini dilakukan pada malam hari Penerjunan itu pada awalnya dilaksanakan dengan menggunakan pesawat angkut ringan C 47 Dakota yang kapasitas 18 penerjun tetapi karena keterbatasan kemampuannya penerjunan itu dapat dicegat oleh pesawat pemburu Neptune Belanda 16 Pada tanggal 19 Mei 1962 sekitar 81 penerjun payung terbang dari Bandar Udara Pattimura Ambon dengan menaiki pesawat Hercules menuju daerah sekitar Kota Teminabuan untuk melakukan penerjunan Saat persiapan keberangkatan komandan pasukan menyampaikan bahwa mereka akan diterjunkan di sebuah perkebunan teh selain itu juga disampaikan sandi sandi panggilan kode pengenal teman dan lokasi titik kumpul lalu mengadakan pemeriksaan kelengkapan perlengkapan anggotanya sebelum masuk ke pesawat Hercules Pada pukul 03 30 WIT pesawat Hercules yang dikemudikan Mayor Udara T Z Abidin terbang menuju daerah Teminabuan Dalam waktu tidak lebih dari 1 menit proses pendaratan 81 penerjun payung selesai dan pesawat Hercules segera meninggalkan daerah Teminabuan Keempat mesin Allison T56A 15 C 130B Hercules terbang menanjak untuk mencapai ketinggian yang tidak dapat dicapai oleh pesawat Neptune milik Belanda 16 TNI Angkatan Laut kemudian mempersiapkan Operasi Jayawijaya yang merupakan operasi amfibi terbesar dalam sejarah operasi militer Indonesia 19 Lebih dari 100 kapal perang dan 16 000 prajurit disiapkan dalam operasi tersebut Akhir dari konflik SuntingKarena kekhawatiran bahwa pihak komunis akan mengambil keuntungan dalam konflik ini Amerika Serikat mendesak Belanda untuk berunding dengan Indonesia Karena usaha ini tercapailah persetujuan New York pada tanggal 15 Agustus 1962 Pemerintah Australia yang awalnya mendukung kemerdekaan Papua juga mengubah pendiriannya dan mendukung penggabungan dengan Indonesia atas desakan AS 20 21 Persetujuan New York Sunting Pada tanggal 15 Agustus 1962 perundingan antara Indonesia dan Belanda dilaksanakan di Markas Besar PBB di New York Pada perundingan itu Indonesia diwakili oleh Soebandrio dan Belanda diwakili oleh Jan Herman van Roijen dan C W A Schurmann Isi dari Persetujuan New York adalah Belanda akan menyerahkan pemerintahan Irian Barat kepada United Nations Temporary Executive Authority UNTEA yang didirikan oleh Sekretaris Jenderal PBB UNTEA kemudian akan menyerahkan pemerintahan kepada Indonesia Bendera PBB akan dikibarkan selama masa peralihan Pengibaran bendera Indonesia dan Belanda akan diatur oleh perjanjian antara Sekretaris Jenderal PBB dan masing masing pemerintah UNTEA akan membantu polisi Papua dalam menangani keamanan Tentara Belanda dan Indonesia berada di bawah Sekjen PBB dalam masa peralihan Indonesia dengan bantuan PBB akan memberikan kesempatan bagi penduduk Irian Barat untuk mengambil keputusan secara bebas melalui musyawarah dengan perwakilan penduduk Irian Barat penetapan tanggal penentuan pendapat perumusan pertanyaan dalam penentuan pendapat mengenai kehendak penduduk Papua untuk tetap bergabung dengan Indonesia atau memisahkan diri dari Indonesia hak semua penduduk dewasa laki laki dan perempuan untuk ikut serta dalam penentuan pendapat yang akan diadakan sesuai dengan standar internasional Penentuan pendapat akan diadakan sebelum akhir tahun 1969 Pada tanggal 1 Mei 1963 UNTEA menyerahkan pemerintahan Irian Barat kepada Indonesia Ibu kota Hollandia dinamai Kota Baru dan pada 5 September 1963 Irian Barat dinyatakan sebagai daerah karantina Pemerintah Indonesia membubarkan Dewan Papua dan melarang bendera Papua dan lagu kebangsaan Papua Keputusan ini ditentang oleh banyak pihak di Papua dan melahirkan Organisasi Papua Merdeka OPM pada 1965 Untuk meredam gerakan ini dilaporkan bahwa pemerintah Indonesia melakukan berbagai tindakan pembunuhan penahanan penyiksaan dan pengeboman udara Menurut Amnesty International lebih dari 100 000 orang Papua telah tewas dalam kekerasan ini OPM sendiri juga memiliki tentara dan telah melakukan berbagai tindakan kekerasan Penentuan Pendapat Rakyat Sunting Artikel utama Penentuan Pendapat Rakyat Pada tahun 1969 diselenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat Pepera yang diatur oleh Jenderal Sarwo Edhi Wibowo Menurut anggota OPM Moses Werror beberapa minggu sebelum Pepera angkatan bersenjata Indonesia menangkap para pemimpin rakyat Papua dan mencoba membujuk mereka dengan cara sogokan dan ancaman untuk memilih penggabungan dengan Indonesia 22 23 Pepera ini disaksikan oleh dua utusan PBB tetapi mereka meninggalkan Papua setelah 200 suara dari 1054 untuk integrasi 24 Hasil PEPERA adalah Papua bergabung dengan Indonesia tetapi keputusan ini dicurigai oleh Organisasi Papua Merdeka dan berbagai pengamat independen lainnya Walaupun demikian Amerika Serikat yang tidak ingin Indonesia bergabung dengan pihak komunis Uni Soviet mendukung hasil ini dan Irian Barat menjadi provinsi ke 26 Indonesia dengan nama Irian Jaya Setelah penggabungan Sunting Setelah Irian Barat digabungkan dengan Indonesia sebagai Irian Jaya Indonesia mengambil posisi sebagai berikut Irian Barat telah menjadi daerah Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1945 namun masih dipegang oleh Belanda Belanda berjanji menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar penggabungan Irian Barat dengan Indonesia adalah tindakan merebut kembali daerah Indonesia yang dikuasai Belanda penggabungan Irian Barat dengan Indonesia adalah kehendak rakyat Papua Hal ini diajarkan di sekolah dan ditulis dalam buku teks sejarah nasional 16 17 Setelah Jenderal Soeharto menjadi Presiden Indonesia Freeport Sulphur adalah perusahaan asing pertama yang diberi izin tambang dengan jangka waktu 30 tahun mulai dari tahun 1981 walaupun tambang ini telah beroperasi sejak tahun 1972 dan kontrak ini diperpanjang pada tahun 1991 sampai tahun 2041 Setelah pembukaan tambang Grasberg pada tahun 1988 tambang ini menjadi tambang emas terbesar di dunia Penduduk setempat dengan bantuan Organisasi Papua Merdeka memprotes berbagai tindakan pencemaran lingkungan hidup dan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dilakukan Freeport dan pemerintah Indonesia dengan berbagai cara termasuk peledakan pipa gas dan penculikan beberapa pegawai Freeport dari Eropa dan Indonesia pada tahun 1996 Dalam kejadian ini 2 tawanan dibunuh dan sisanya dibebaskan Pada tahun 1980 an Indonesia memulai gerakan transmigrasi di mana puluhan ribu orang dari pulau Jawa dan Sumatra dipindahkan ke provinsi Irian Jaya dalam jangka waktu 10 tahun Penentang program ini mencurigai usaha Indonesia untuk mendominasi provinsi Irian Jaya dengan cara memasukkan pengaruh pemerintah pusat 25 26 27 Pada tahun 2000 presiden Abdurrahman Wahid memberi otonomi khusus kepada provinsi Papua untuk meredam usaha separatis Provinsi ini kemudian dibagi dua menjadi provinsi Papua dan Irian Jaya Barat sekarang Papua Barat melalui instruksi Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001 Warisan Sunting nbsp Monumen Pembebasan Irian Barat di Jakarta 17 Agustus 2007Berbagai monumen dan nama tempat di Indonesia diambil berdasarkan pidato dan Operasi Trikora Beberapa monumen telah dibangun di antaranya dua monumen di Jakarta Monumen Pembebasan Irian Barat di Jakarta Pusat dan Monumen Trikora di dalam Markas Besar TNI di Jakarta Timur Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat dan Museum Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat di Makassar Sulawesi Selatan Monumen Jayawijaya di Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah 28 serta monumen monumen bernama Monumen Trikora atau Tugu Trikora di Bitung Sulawesi Utara 29 Kabupaten Morotai Maluku Utara 30 dan Ambon Maluku 31 Penerjun payung yang terlibat dalam Operasi Trikora juga diabadikan dalam sejumlah monumen seperti patung di Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan 32 dan Kabupaten Fakfak Papua Barat 33 serta patung L B Moerdani sebagai penerjun payung di Kabupaten Merauke Papua 34 Sebuah jalan pendek di utara Alun Alun Utara Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta sebelumnya sempat bernama Jalan Trikora sebelum diganti menjadi Jalan Pangurakan 35 Jalan jalan lain di berbagai kota di Indonesia khususnya di Papua dan Papua Barat juga dinamai Jalan Trikora Puncak Trikora di pegunungan tengah Papua juga dinamai dari operasi ini Lihat juga SuntingKomando Mandala Operasi Naga Operasi SerigalaReferensi Sunting Operation Trikora Indonesia s Takeover of West New Guinea Pathfinder Air Power Development Centre Bulletin 150 1 2 Februari 2011 Diakses tanggal 27 Februari 2023 25 tahun Trikora Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat 1988 hlm 192 Diakses tanggal 1 November 2021 via Google Play Books Nederland stuurt militairen naar Nieuw Guinea IsGeschiedenis 27 April 2016 Prinada Yuda Sejarah Operasi Trikora Latar Belakang Isi Tujuan dan Tokoh tirto id Diakses tanggal 2023 08 26 a b Cuplikan Pidato Presiden Sukarno TRIKORA di Yogyakarta tanggal 19 desember 1961 diakses tanggal 2023 08 26 Media Kompas Cyber 2021 08 22 Operasi Trikora Upaya Indonesia Merebut Irian Barat Halaman all KOMPAS com Diakses tanggal 2023 08 26 Patiara John Renwarin Herman Soedharto Bondan Palangan M 1983 Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialis dan Kolonialisme di Daerah Irian Jaya PDF Kemdikbud hlm 72 73 Diakses tanggal 2021 11 03 Ayuwuragil Kustin 2018 08 17 Frans Kaisiepo dan Ikut Republik Indonesia Anti Nederland nasional Diakses tanggal 2023 05 01 Jenkins Graham 23 December 1946 Birth of New State of East Indonesia The Argus Melbourne 31 299 Victoria Australia hlm 5 Diakses tanggal 15 July 2018 via National Library of Australia Agung 1996 hlm 95 Jenkins Graham 21 December 1946 Netherlands to Keep Dutch N G The Argus Melbourne 31 298 Victoria Australia hlm 5 Diakses tanggal 15 July 2018 via National Library of Australia Gunawan Restu Leirissa R Z Haryono P Suryo Lumintang Onnie Nurhajirini Dwi Ratna 1997 Biografi Pahlawan Nasional Marthin Indey dan Silas Papare Jakarta Departmen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta hlm 43 Diakses tanggal 11 October 2022 Gunawan Restu Leirissa R Z Haryono P Suryo Lumintang Onnie Nurhajirini Dwi Ratna 1997 Biografi Pahlawan Nasional Marthin Indey dan Silas Papare Jakarta Departmen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta hlm 42 43 Diakses tanggal 24 October 2020 Audrey and George Kahin Subversion as Foreign Policy p 45 Soedjati Djiwandono Konfrontasi Revisited 1 2 a b c d e Sibero Tarigan 3 Mei 2006 Kisah Heroik Merebut Irian Barat 1 TNI a b c Pembebasan Irian Barat dan Pasukan Belanda di Irian Barat Pusjarah TNI Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 27 Diakses tanggal 2007 09 05 a b c Intisari Mengenang Tragedi di Laut Aru Batalyon Armed 9 Pasopati Patriot 09 03 2007 Periksa nilai tanggal di date bantuan United States Department of State 95 03 06 Foreign Relations 1961 63 Vol XXIII Southeast Asia dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 08 13 Diakses tanggal 2007 09 20 Parameter accessdaymonth yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan John F Kennedy Surat John F Kennedy dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 09 26 Diakses tanggal 2007 09 20 Parameter accessdaymonth yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan The National Security Archive Indonesia s 1969 Takeover of West Papua Not by Free Choice dalam bahasa Inggris Parameter accessdaymonth yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Saltford John Francis UNTEA and UNRWI United Nations Involvement in West New Guinea During the 1960 s dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 07 17 Diakses tanggal 2007 09 20 Indonesia s final preparation for the assembly meetings have been described by several people including assembly members They allege that members were isolated beforehand in camps for several weeks Forbidden to contact friends and relatives and often under armed guard they were then subjected to a series of threats and bribes by the authorities to do exactly as they were told Parameter accessdaymonth yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan The Indonesia Human Rights Campaign Act of Free Choice The Papuans of Western New Guinea and the limitations of the right to self determination dalam bahasa Inggris Parameter accessdaymonth yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Andrew Kilvert Golden Promises Indonesian migrants find themselves pawns in a war for control of West Papua dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 12 15 Diakses tanggal 2007 09 20 Parameter accessdaymonth yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan M Adriana Sri Adhiati amp Armin Bobsien ed Indonesia s Transmigration Programme An Update dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 02 02 Diakses tanggal 2007 09 20 Parameter accessdaymonth yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link The World Bank Transmigration in Indonesia dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 03 20 Diakses tanggal 2007 09 20 Parameter accessdaymonth yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Sejarah Dibalik Berdirinya Monumen Trikora Jayawijaya Di Salakan Paulipu Diakses tanggal 12 Oktober 2021 Prasetyo 2017 Monumen Trikora Kota Bitung Saksi Sejarah Yang Terpinggirkan Duasudara Diakses tanggal 12 Oktober 2021 Bachtiar Basri 2017 Mengenal Monumen Trikora di Morotai detikcom Diakses tanggal 12 Oktober 2021 Tugu Trikora di Pusaran Korupsi Siwalima 2020 Diakses tanggal 12 Oktober 2021 Paul 2019 54 Tahun Tugu Trikora Telantar Kumparan Diakses tanggal 12 Oktober 2021 Tugu TRIKORA Fakfak Nan Emma 2016 Diakses tanggal 12 Oktober 2021 Moerdani Monument in Merauke Regency Papua Province indonesia tourism com Diakses tanggal 12 Oktober 2021 Redaksi Solopos com 2013 Desember Tiga Ruas Jalan di Jogja akan Ganti Nama Solopos com Diakses tanggal 12 Oktober 2021 Catatan Sunting air and naval support Beberapa sumber menyatakan komando ketiga Trikora adalah Bersiaplah untuk mobilisasi umum untuk mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa 6 padahal perkataan komando ini tidak dikatakan dalam pidato Soekarno 5 Pranala luar Sunting nbsp Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini Persetujuan New York Dutch New Guinea Dispute 1949 1962 Dokumen Sejarah Papua Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Mengenang Tragedi di Laut Aru Diarsipkan 2007 07 01 di Wayback Machine Video Pidato Soekarno tentang Irian Barat di Youtube Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Operasi Trikora amp oldid 24265530