www.wikidata.id-id.nina.az
Torium 90Th memiliki tujuh isotop alami tetapi tidak ada satu pun yang stabil Salah satu isotop 232Th secara relatif stabil dengan waktu paruh 1 405 1010 tahun jauh lebih lama daripada usia Bumi dan bahkan sedikit lebih lama daripada usia alam semesta yang diterima secara umum Isotop ini membentuk hampir semua torium alami sehingga torium dianggap mononuklida Namun pada tahun 2013 IUPAC mengklasifikasi ulang torium sebagai binuklida karena kandungan 230Th yang besar di air laut dalam Torium memiliki komposisi isotop terestrial yang khas dan dengan demikian berat atom standarnya dapat diberikan Isotop utama toriumIso top Peluruhankelim pahan waktu paruh t1 2 mode pro duk227Th renik 18 68 hri a 223Ra228Th renik 1 9116 thn a 224Ra229Th renik 7917 thn 1 a 225Ra230Th 0 02 75 400 thn a 226Ra231Th renik 25 5 jam b 231Pa232Th 99 98 1 405 1010 thn a 228Ra234Th renik 24 1 hri b 234PaBerat atom standar Ar Th 232 0377 0 0004232 04 0 01 diringkas 2 lihatbicarasuntingTiga puluh satu radioisotop telah dikarakterisasi dengan yang paling stabil adalah 232Th 230Th dengan waktu paruh 75 380 tahun 229Th dengan waktu paruh 7 917 tahun 1 dan 228Th dengan waktu paruh 1 92 tahun Semua isotop radioaktif yang tersisa memiliki waktu paruh kurang dari tiga puluh hari dan sebagian besar memiliki waktu paruh kurang dari sepuluh menit Salah satu isotop 229Th memiliki isomer nuklir atau keadaan metastabil dengan energi eksitasi yang sangat rendah 3 baru baru ini diukur menjadi 8 28 0 17 eV 4 Telah diusulkan untuk melakukan spektroskopi laser dari inti 229Th dan menggunakan transisi energi rendah untuk pengembangan jam nuklir dengan keakuratan yang sangat tinggi 5 6 Isotop torium yang diketahui memiliki nomor massa dari 207 7 hingga 238 Daftar isi 1 Daftar isotop 2 Kegunaan 2 1 Lensa dispersi rendah 3 Aktinida vs produk fisi 4 Isotop penting 4 1 Torium 228 4 2 Torium 229 4 2 1 Torium 229m 4 3 Torium 230 4 4 Torium 231 4 5 Torium 232 4 6 Torium 233 4 7 Torium 234 5 ReferensiDaftar isotop SuntingNuklida n 1 Namahistoris Z N Massa isotop Da n 2 n 3 Waktu paruh n 4 Modepeluruhan n 5 Isotopanak n 6 Spin danparitas n 7 n 8 Kelimpahan alami fraksi mol Energi eksitasi Proporsi normal Rentang variasi207Th 7 90 117 9 7 46 6 4 4 mdtk a 203Ra208Th 8 90 118 208 01791 4 1 7 1 7 0 6 mdtk a 204Ra 0 209Th 9 90 119 209 01772 11 7 5 mdtk 3 8 69 15 a 205Ra 5 2 210Th 90 120 210 015075 27 17 11 mdtk 9 17 4 mdtk a 206Ra 0 b langka 210Ac211Th 90 121 211 01493 8 48 20 mdtk 0 04 3 1 dtk a 207Ra 5 2 b langka 211Ac212Th 90 122 212 01298 2 36 15 mdtk 30 20 10 mdtk a 99 7 208Ra 0 b 0 3 212Ac213Th 90 123 213 01301 8 140 25 mdtk a 209Ra 5 2 b langka 213Ac214Th 90 124 214 011500 18 100 25 mdtk a 210Ra 0 215Th 90 125 215 011730 29 1 2 2 dtk a 211Ra 1 2 216Th 90 126 216 011062 14 26 8 3 mdtk a 99 99 212Ra 0 b 0 006 216Ac216m1Th 2042 13 keV 137 4 mdtk 8 216m2Th 2637 20 keV 615 55 ndtk 11 217Th 90 127 217 013114 22 240 5 mdtk a 213Ra 9 2 218Th 90 128 218 013284 14 109 13 ndtk a 214Ra 0 219Th 90 129 219 01554 5 1 05 3 mdtk a 215Ra 9 2 b 10 7 219Ac220Th 90 130 220 015748 24 9 7 6 mdtk a 216Ra 0 EC 2 10 7 220Ac221Th 90 131 221 018184 10 1 73 3 mdtk a 217Ra 7 2 222Th 90 132 222 018468 13 2 237 13 mdtk a 218Ra 0 EC 1 3 10 8 222Ac223Th 90 133 223 020811 10 0 60 2 dtk a 219Ra 5 2 224Th 90 134 224 021467 12 1 05 2 dtk a 220Ra 0 b b langka 224RaCD langka 208Pb16O225Th 90 135 225 023951 5 8 72 4 mnt a 90 221Ra 3 2 EC 10 225Ac226Th 90 136 226 024903 5 30 57 10 mnt a 222Ra 0 227Th Radioaktinium 90 137 227 0277041 27 18 68 9 hri a 223Ra 1 2 Renik n 9 228Th Radiotorium 90 138 228 0287411 24 1 9116 16 thn a 224Ra 0 Renik n 10 CD 1 3 10 11 208Pb20O229Th 90 139 229 031762 3 7 34 16 103 thn a 225Ra 5 2 Renik n 11 229mTh 8 3 2 eV 4 7 1 mdtk 10 IT 229Th 3 2 230Th n 12 Ionium 90 140 230 0331338 19 7 538 30 104 thn a 226Ra 0 0 0002 2 n 13 CD 5 6 10 11 206Hg24NeSF 5 10 11 beberapa 231Th Uranium Y 90 141 231 0363043 19 25 52 1 jam b 231Pa 5 2 Renik n 9 a 10 8 227Ra232Th n 14 Torium 90 142 232 0380553 21 1 405 6 1010 thn a 228Ra 0 0 9998 2 b b langka 232USF 1 1 10 9 beberapa CD 2 78 10 10 182Yb26Ne24Ne233Th 90 143 233 0415818 21 21 83 4 mnt b 233Pa 1 2 234Th Uranium X1 90 144 234 043601 4 24 10 3 hri b 234mPa 0 Renik n 13 235Th 90 145 235 04751 5 7 2 1 mnt b 235Pa 1 2 236Th 90 146 236 04987 21 37 5 2 mnt b 236Pa 0 237Th 90 147 237 05389 39 4 8 5 mnt b 237Pa 5 2 238Th 90 148 238 0565 3 9 4 20 mnt b 238Pa 0 Header amp footer tabel ini view mTh Isomer nuklir tereksitasi Ketidakpastian 1s diberikan dalam bentuk ringkas dalam tanda kurung setelah digit terakhir yang sesuai Massa atom bertanda nilai dan ketidakpastian yang diperoleh bukan dari data eksperimen murni tetapi setidaknya sebagian dari tren dari Permukaan Massa trends from the Mass Surface TMS Waktu paruh tebal hampir stabil waktu paruh lebih lama dari umur alam semesta Mode peluruhan CD Peluruhan gugusEC Penangkapan elektronIT Transisi isomerik Simbol tebal sebagai anak Produk anak stabil nilai spin Menunjukkan spin dengan argumen penempatan yang lemah Nilai yang ditandai tidak murni berasal dari data eksperimen tetapi setidaknya sebagian dari tren nuklida tetangga trends of neighboring nuclides TNN a b Produk peluruhan antara dari 235U Produk peluruhan antara dari 232Th Produk peluruhan antara dari 237Np Digunakan dalam penanggalan uranium torium a b Produk peluruhan antara dari 238U Radionuklida primordialKegunaan SuntingTorium telah disarankan untuk digunakan dalam daya nuklir berbasis torium Senyawa Thorium dioksida thoria dapat digunakan dalam reaktor nuklir sebagai pelet bahan bakar keramik biasanya terkandung dalam batang bahan bakar nuklir yang dibalut dengan paduan zirkonium Torium tidak bersifat fisil tetapi subur membiakkan uranium 233 yang bersifat fisil di bawah pemboman neutron karenanya harus digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir bersama dengan isotop fisil uranium atau plutonium Hal ini dapat dicapai dengan mencampur torium dengan uranium atau plutonium atau menggunakannya dalam bentuk murni bersamaan dengan batang bahan bakar terpisah yang mengandung uranium atau plutonium Torium dioksida menawarkan keunggulan dibandingkan pelet bahan bakar uranium dioksida konvensional karena konduktivitas termalnya yang lebih tinggi suhu operasi lebih rendah titik lebur yang jauh lebih tinggi dan stabilitas kimiawi tidak teroksidasi dengan adanya air oksigen tidak seperti uranium dioksida Thorium dioksida dapat diubah menjadi bahan bakar nuklir dengan membiakkannya menjadi uranium 233 Stabilitas termal yang tinggi dari torium dioksida memungkinkan aplikasi dalam penyemprotan api dan keramik suhu tinggi Isotop Torium 232 bersifat tidak fisil oleh karena itu tidak dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir Namun 232Th merupakan bahan subur ia dapat menangkap neutron untuk membentuk 233Th yang tidak stabil 233Th mengalami peluruhan beta dengan waktu paruh 21 8 menit menjadi 233Pa yang kemudian mengalami peluruhan beta dengan waktu paruh 27 hari untuk membentuk 233U yang fisil Di beberapa negara penggunaan torium dalam produk konsumen dilarang atau tidak dianjurkan karena bersifat radioaktif Ia saat ini digunakan dalam katoda tabung vakum untuk kombinasi stabilitas fisik pada suhu tinggi dan energi kerja rendah yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari permukaannya Ia telah selama sekitar satu abad digunakan dalam kaus lampu gas dan uap seperti lampu gas dan lentera kemah Lensa dispersi rendah Sunting Torium juga digunakan dalam unsur kaca tertentu dari lensa Aero Ektar yang dibuat oleh Kodak selama Perang Dunia II Jadi mereka agak radioaktif 11 Dua unsur kaca dalam lensa Aero Ektar f 2 5 adalah 11 dan 13 torium menurut beratnya Kacamata yang mengandung torium digunakan karena mereka memiliki indeks bias tinggi dengan dispersi rendah variasi indeks dengan panjang gelombang properti yang sangat diinginkan Banyak lensa Aero Ektar yang masih bertahan memiliki warna seperti teh mungkin karena kerusakan radiasi pada kaca Lensa lensa ini digunakan untuk pengintaian udara karena tingkat radiasinya tidak cukup tinggi untuk membuat film berkabut dalam waktu singkat Hal ini akan menunjukkan tingkat radiasi yang cukup aman Namun bila tidak digunakan akan lebih bijaksana untuk menyimpan lensa ini sejauh mungkin dari area yang biasanya dihuni memungkinkan hubungan kuadrat terbalik untuk melemahkan radiasinya 12 Aktinida vs produk fisi SuntingAktinida dan produk fisi menurut waktu paruh lbsAktinida 13 menurut rantai peluruhan Rentang waktuparuh a Produk fisi 235U menurut hasil 14 4n 4n 1 4n 2 4n 3 4 5 7 0 04 1 25 lt 0 001 228Ra 4 6 a 155Euth244Cmƒ 241Puƒ 250Cf 227Ac 10 29 a 90Sr 85Kr 113mCdth232Uƒ 238Puƒ 243Cmƒ 29 97 a 137Cs 151Smth 121mSn248Bk 15 249Cfƒ 242mAmƒ 141 351 a Tidak ada produk fisi yang memiliki waktu paruh dalam rentang 100 a 210 ka 241Amƒ 251Cfƒ 16 430 900 a226Ra 247Bk 1 3 1 6 ka240Pu 229Th 246Cmƒ 243Amƒ 4 7 7 4 ka245Cmƒ 250Cm 8 3 8 5 ka239Puƒ 24 1 ka230Th 231Pa 32 76 ka236Npƒ 233Uƒ 234U 150 250 ka 99Tc 126Sn248Cm 242Pu 327 375 ka 79Se 1 53 Ma 93Zr237Npƒ 2 1 6 5 Ma 135Cs 107Pd236U 247Cmƒ 15 24 Ma 129I 244Pu 80 Ma maupun lebih dari 15 7 Ma 17 232Th 238U 235Uƒ 0 7 14 1 Ga memiliki penampang penangkap neutron termal dalam rentang 8 50 barnƒ fisil terutama bahan radioaktif alami naturally occurring radioactive material NORM th racun neutron penangkap neutron termal yang lebih besar dari 3k barn Isotop penting Sunting nbsp Rantai peluruhan 4n dari 232Th biasa disebut Deret torium Torium 228 Sunting 228Th adalah sebuah isotop torium dengan 138 neutron Ia pernah bernama Radiotorium karena kemunculannya dalam rantai peluruhan torium 232 Ia memiliki waktu paruh 1 9116 tahun Ia mengalami peluruhan alfa menjadi 224Ra Kadang kadang ia meluruh dengan rute peluruhan gugus yang tidak biasa memancarkan inti 20O dan menghasilkan 208Pb Ia adalah isotop anak dari 232U 228Th memiliki massa atom 228 0287411 gram mol Torium 229 Sunting 229Th adalah sebuah isotop radioaktif torium yang meluruh melalui emisi alfa dengan waktu paruh 7917 tahun 1 229Th dihasilkan oleh peluruhan uranium 233 dan kegunaan utamanya adalah untuk produksi isotop medis aktinium 225 dan bismut 213 18 Torium 229m Sunting Pada tahun 1976 spektroskopi sinar gama pertama kali mengindikasikan bahwa 229Th memiliki sebuah isomer nuklir 229mTh dengan energi eksitasi yang sangat rendah 19 Pada saat itu energinya disimpulkan di bawah 100 eV murni berdasarkan non pengamatan peluruhan langsung isomer Namun pada tahun 1990 pengukuran lebih lanjut mengarah pada kesimpulan bahwa energinya hampir pasti di bawah 10 eV 20 membuat isomer ini menjadi salah satu isomer dengan energi eksitasi terendah yang diketahui Pada tahun tahun berikutnya energinya dibatasi lebih lanjut menjadi 3 5 1 0 eV yang untuk waktu yang lama merupakan nilai energi yang diterima 21 Energi rendah seperti itu segera membangkitkan minat karena secara konseptual memungkinkan eksitasi laser langsung dari keadaan nuklir 22 yang mengarah ke beberapa aplikasi potensial yang menarik misalnya pengembangan jam nuklir dengan keakuratan sangat tinggi 5 6 atau sebagai qubit untuk komputasi kuantum 23 Eksitasi laser nuklir 229mTh dan juga pengembangan jam nuklir sejauh ini terhambat oleh pengetahuan yang tidak memadai tentang sifat isomer tersebut Pengetahuan yang tepat tentang energi isomer sangat penting dalam konteks ini karena menentukan teknologi laser yang diperlukan dan mempersingkat waktu pemindaian saat mencari eksitasi langsung Hal ini memicu banyak penyelidikan baik teoretis maupun eksperimental mencoba menentukan energi transisi secara tepat dan untuk menentukan sifat lain dari keadaan isomer 229Th seperti masa pakai dan momen magnet 24 Pengamatan langsung foton yang dipancarkan dalam peluruhan isomer akan membantu secara signifikan untuk menentukan nilai energi isomer Sayangnya hingga hari ini belum ada laporan yang sepenuhnya meyakinkan tentang pendeteksian foton yang dipancarkan dalam peluruhan 229mTh Sebagai gantinya pengukuran spektroskopi sinar gama yang ditingkatkan menggunakan mikrokalorimeter sinar X resolusi tinggi yang canggih dilakukan pada tahun 2007 menghasilkan nilai baru untuk energi transisi E 7 6 0 5 eV 25 dikoreksi menjadi E 7 8 0 5 eV pada tahun 2009 26 Pergeseran energi isomer dari 3 5 eV ke 7 8 eV mungkin menjelaskan mengapa beberapa upaya awal untuk mengamati transisi secara langsung tidak berhasil Namun sebagian besar pencarian terbaru untuk cahaya yang dipancarkan dalam peluruhan isomer gagal untuk mengamati sinyal apapun 27 28 29 30 menunjuk ke arah saluran peluruhan non radiatif yang berpotensi kuat Deteksi langsung foton yang dipancarkan dalam peluruhan isomer diklaim pada 2012 31 dan sekali lagi pada 2018 32 Namun kedua laporan tersebut saat ini menjadi bahan diskusi kontroversial di dalam komunitas 33 34 Deteksi langsung elektron yang dipancarkan di saluran peluruhan konversi internal 229mTh dicapai pada tahun 2016 35 Namun pada saat itu energi transisi isomer ini hanya dapat dibatasi secara lemah menjadi antara 6 3 dan 18 3 eV Akhirnya pada tahun 2019 spektroskopi elektron non optik dari elektron konversi internal yang dipancarkan dalam peluruhan isomer memungkinkan penentuan energi eksitasi isomer ini menjadi 8 28 0 17 eV yang merupakan nilai energi paling tepat saat ini 4 Namun nilai ini tampak bertentangan dengan pracetak 2018 yang menunjukkan bahwa sinyal serupa seperti foton VUV xenon 8 4 eV dapat ditampilkan tetapi dengan sekitar 1 3 0 2 0 1 eV lebih sedikit energi dan masa pakai 1880 detik 32 Dalam makalah itu 229Th disematkan dalam SiO2 mungkin menghasilkan pergeseran energi dan mengubah masa pakai meskipun keadaan yang terlibat terutama nuklir melindungi mereka dari interaksi elektronik Sebagai kekhasan energi eksitasi yang sangat rendah masa pakai 229mTh sangat bergantung pada lingkungan elektronik nukleus Dalam ion 229Th saluran peluruhan konversi internal dilarang secara energik karena energi isomerik berada di bawah energi yang diperlukan untuk ionisasi Th lebih lanjut Hal ini menyebabkan masa pakai yang mungkin mendekati masa pakai radiasi 229mTh yang tidak ada pengukurannya tetapi secara teoritis diprediksi berada dalam kisaran antara 103 hingga 104 detik 36 37 Secara eksperimental untuk ion 229mTh2 dan 229mTh3 ditemukan masa hidup isomer lebih dari 1 menit 35 Berlawanan dengan itu dalam atom 229Th netral saluran peluruhan konversi internal diizinkan yang mengarah ke masa hidup isomer yang berkurang 9 kali lipat menjadi sekitar 10 mikrodetik 38 36 Masa pakai dalam kisaran beberapa mikrodetik memang dikonfirmasi pada tahun 2017 untuk atom 229mTh netral terikat permukaan berdasarkan deteksi sinyal peluruhan konversi internal 10 Dalam percobaan tahun 2018 dimungkinkan untuk melakukan karakterisasi spektroskopi laser pertama dari sifat nuklir 229mTh 39 Dalam percobaan ini spektroskopi laser kulit atom 229Th dilakukan menggunakan awan ion 229Th2 dengan 2 ion dalam keadaan tereksitasi nuklir Hal ini memungkinkan penyelidikan pergeseran hyperfine yang disebabkan oleh keadaan spin nuklir yang berbeda dari tanah dan keadaan isomer Dengan cara ini nilai eksperimen pertama untuk dipol magnetik dan momen kuadrupol listrik 229mTh dapat disimpulkan Pada tahun 2019 energi eksitasi isomer ini dibatasi menjadi 8 28 0 17 eV berdasarkan deteksi langsung elektron konversi internal 4 dan populasi aman 229mTh dari keadaan dasar nuklir dicapai dengan eksitasi keadaan tereksitasi nuklir 29 keV melalui sinkrotron radiasi 40 Pengukuran tambahan oleh kelompok yang berbeda pada tahun 2020 menghasilkan angka 8 10 0 17 eV 153 1 3 2 nm panjang gelombang 41 Menggabungkan pengukuran ini kami memiliki energi transisi yang diperkirakan sebesar 8 12 0 11 eV 42 Keadaan tereksitasi sebesar 29 189 93 eV dari 229Th meluruh ke keadaan isomer dengan probabilitas 90 Kedua pengukuran tersebut merupakan langkah penting selanjutnya menuju pengembangan jam nuklir Eksperimen spektroskopi gamma juga mengkonfirmasi pemisahan energi 8 3 eV dari jarak ke level 29 189 93 eV 43 8 28 eV 150 nm dapat dicapai sebagai harmonik ke 7 dari laser serat iterbium dengan sisir frekuensi VUV 44 45 46 Pencocokan fase gelombang kontinu untuk pembangkitan harmonik mungkin tersedia 47 Torium 230 Sunting 230Th adalah sebuah isotop radioaktif torium yang dapat digunakan untuk menentukan umur koral dan menentukan fluks arus laut Ionium adalah nama yang diberikan pada awal studi unsur radioaktif untuk isotop 230Th yang dihasilkan dalam rantai peluruhan 238U sebelum disadari bahwa ionium dan torium identik secara kimiawi Lambang Io digunakan untuk unsur yang dianggap ini Nama ini masih digunakan dalam penanggalan ionium torium Torium 231 Sunting 231Th memiliki 141 neutron Ia adalah produk peluruhan dari uranium 235 Ia ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil di Bumi dan memiliki waktu paruh 25 5 jam 48 Ketika meluruh ia memancarkan sinar beta dan membentuk protaktinium 231 Ia memiliki energi peluruhan 0 39 MeV Ia juga memiliki massa 231 0363043 gram mol Torium 232 Sunting Artikel utama Torium 232 232Th adalah satu satunya nuklida primordial torium dan secara efektif menyusun semua torium alami dengan isotop torium lain yang hanya muncul dalam jumlah kecil sebagai produk peluruhan uranium dan torium yang berumur pendek 49 Isotop ini meluruh dengan peluruhan alfa dengan waktu paruh 1 405 1010 tahun lebih dari tiga kali usia Bumi dan kira kira usia alam semesta Rantai peluruhannya adalah deret torium yang berakhir pada timbal 208 Sisa dari rantainya berjalan cepat waktu paruh terpanjang di dalamnya adalah 5 75 tahun untuk radium 228 dan 1 91 tahun untuk torium 228 dengan semua waktu paruh lainnya berjumlah kurang dari 15 hari 50 232Th adalah bahan subur yang mampu menyerap sebuah neutron dan mengalami transmutasi menjadi nuklida fisil uranium 233 yang merupakan dasar dari siklus bahan bakar torium 51 Dalam bentuk Thorotrast sebuah suspensi torium dioksida ia digunakan sebagai media kontras dalam diagnostik sinar X awal Torium 232 sekarang diklasifikasikan sebagai karsinogenik 52 Torium 233 Sunting 233Th adalah isotop torium yang meluruh menjadi protaktinium 233 melalui peluruhan beta Ia memiliki waktu paruh 21 83 menit 53 Torium 234 Sunting 234Th adalah sebuah isotop torium yang intinya mengandung 144 neutron 234Th memiliki waktu paruh 24 1 hari dan ketika meluruh ia memancarkan partikel beta dan dengan melakukan itu ia berubah menjadi protaktinium 234 234Th memiliki massa 234 0436 sma satuan massa atom dan memiliki energi peluruhan sekitar 270 keV kiloelektronvolt Uranium 238 biasanya meluruh menjadi isotop torium ini walaupun dalam kasus yang jarang dapat mengalami fisi spontan sebagai gantinya Referensi Sunting a b c Varga Z Nicholl A Mayer K 2014 Determination of the 229Th half life Physical Review C 89 6 064310 doi 10 1103 PhysRevC 89 064310 Meija J et al 2016 Atomic weights of the elements 2013 IUPAC Technical Report Pure Appl Chem 88 3 265 91 doi 10 1515 pac 2015 0305 E Ruchowska 2006 Nuclear structure of 229Th Phys Rev C 73 4 044326 Bibcode 2006PhRvC 73d4326R doi 10 1103 PhysRevC 73 044326 a b c d Seiferle B von der Wense L Bilous P V Amersdorffer I Lemell C Libisch F Stellmer S Schumm T Dullmann C E Palffy A Thirolf P G 12 September 2019 Energy of the 229Th nuclear clock transition Nature 573 7773 243 246 arXiv 1905 06308 nbsp Bibcode 2019Natur 573 243S doi 10 1038 s41586 019 1533 4 PMID 31511684 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Peik E Tamm Chr 15 Januari 2003 Nuclear laser spectroscopy of the 3 5 eV transition in 229Th PDF Europhysics Letters 61 2 181 186 Bibcode 2003EL 61 181P doi 10 1209 epl i2003 00210 x Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 26 Desember 2013 Diakses tanggal 29 Juni 2022 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Campbell C Radnaev A G Kuzmich A Dzuba V A Flambaum V V Derevianko A 2012 A single ion nuclear clock for metrology at the 19th decimal place Phys Rev Lett 108 12 120802 arXiv 1110 2490 nbsp Bibcode 2012PhRvL 108l0802C doi 10 1103 PhysRevLett 108 120802 PMID 22540568 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Yang H B et al New isotope 207Th and odd even staggering in a decay energies for nuclei with Z gt 82 and N lt 126 Physical Review C 105 L051302 doi 10 1103 PhysRevC 105 L051302 Cardona J A H 2012 Production and decay properties of neutron deficient isotopes with N lt 126 and 74 Z 92 at SHIP Goethe Universitat Frankfury Allemagne H Ikezoe et al 1996 alpha decay of a new isotope of 209Th Physical Review C 54 4 2043 2046 Bibcode 1996PhRvC 54 2043I doi 10 1103 PhysRevC 54 2043 PMID 9971554 a b Seiferle B von der Wense L Thirolf P G 2017 Lifetime measurement of the 229Th nuclear isomer Phys Rev Lett 118 4 042501 arXiv 1801 05205 nbsp Bibcode 2017PhRvL 118d2501S doi 10 1103 PhysRevLett 118 042501 PMID 28186791 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan f2 5 Aero Ektar Lenses pranala nonaktif permanen Some images Michael S Briggs 16 Januari 2002 Aero Ektar Lenses Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Agustus 2015 Diakses tanggal 29 Juni 2022 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ditambah radium unsur 88 Meskipun sebenarnya radium adalah sub aktinida ia segera mendahului aktinium 89 dan mengikuti celah ketidakstabilan tiga unsur setelah polonium 84 di mana tidak ada nuklida yang memiliki waktu paruh setidaknya empat tahun nuklida yang berumur paling panjang di celah tersebut adalah radon 222 dengan waktu paruh kurang dari empat hari Isotop radium yang paling lama hidup memiliki waktu paruh 1 600 tahun sehingga layak untuk dimasukkan ke dalam unsur di sini Khususnya dari fisi neutron termal uranium 235 misalnya dalam reaktor nuklir biasa Milsted J Friedman A M Stevens C M 1965 The alpha half life of berkelium 247 a new long lived isomer of berkelium 248 Nuclear Physics 71 2 299 Bibcode 1965NucPh 71 299M doi 10 1016 0029 5582 65 90719 4 Analisis isotop mengungkapkan spesies bermassa 248 dalam kelimpahan konstan dalam tiga sampel yang dianalisis selama periode sekitar 10 bulan Ini dianggap berasal dari isomer 248Bk dengan waktu paruh lebih besar dari 9 tahun Tidak ada pertumbuhan 248Cf yang terdeteksi dan batas bawah untuk waktu paruh b dapat ditetapkan sekitar 104 tahun Tidak ada aktivitas alfa yang disebabkan oleh isomer baru yang terdeteksi waktu paruh alfa mungkin lebih besar dari 300 tahun Ini adalah nuklida terberat dengan waktu paruh setidaknya empat tahun sebelum lautan ketidakstabilan Tidak termasuk nuklida yang stabil secara klasik dengan waktu paruh secara signifikan melebihi 232Th misalnya 113mCd memiliki waktu paruh hanya empat belas tahun 113Cd hampir delapan kuadriliun tahun Report to Congress on the extraction of medical isotopes from U 233 Diarsipkan 27 September 2011 di Wayback Machine Kementerian Energi AS Maret 2001 Kroger L A Reich C W 1976 Features of the low energy level scheme of 229Th as observed in the a decay of 233U Nucl Phys A 259 1 29 60 Bibcode 1976NuPhA 259 29K doi 10 1016 0375 9474 76 90494 2 Reich C W Helmer R G Januari 1990 Energy separation of the doublet of intrinsic states at the ground state of 229Th Phys Rev Lett American Physical Society 64 3 271 273 Bibcode 1990PhRvL 64 271R doi 10 1103 PhysRevLett 64 271 PMID 10041937 Helmer R G Reich C W April 1994 An Excited State of 229Th at 3 5 eV Physical Review C 49 4 1845 1858 Bibcode 1994PhRvC 49 1845H doi 10 1103 PhysRevC 49 1845 PMID 9969412 Tkalya E V Varlamov V O Lomonosov V V Nikulin S A 1996 Processes of the nuclear isomer 229mTh 3 2 3 5 1 0 eV Resonant excitation by optical photons Physica Scripta 53 3 296 299 Bibcode 1996PhyS 53 296T doi 10 1088 0031 8949 53 3 003 Raeder S Sonnenschein V Gottwald T Moore I D Reponen M Rothe S Trautmann N Wendt K 2011 Resonance ionization spectroscopy of thorium isotopes towards a laser spectroscopic identification of the low lying 7 6 eV isomer of 229Th J Phys B At Mol Opt Phys 44 16 165005 arXiv 1105 4646 nbsp Bibcode 2011JPhB 44p5005R doi 10 1088 0953 4075 44 16 165005 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan von der Wense Lars Seiferle Benedict Thirolf Peter G Maret 2018 Towards a 229Th based nuclear clock Measurement Techniques 60 12 1178 1192 arXiv 1811 03889 nbsp Bibcode 2018arXiv181103889V doi 10 1007 s11018 018 1337 1 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan B R Beck et al 6 April 2007 Energy splitting in the ground state doublet in the nucleus 229Th Physical Review Letters 98 14 142501 Bibcode 2007PhRvL 98n2501B doi 10 1103 PhysRevLett 98 142501 PMID 17501268 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Beck BR Wu CY Beiersdorfer P Brown GV Becker JA Moody KJ Wilhelmy JB Porter FS Kilbourne CA Kelley RL 30 Juli 2009 Improved value for the energy splitting of the ground state doublet in the nucleus 229Th PDF 12th Int Conf on Nuclear Reaction Mechanisms Varenna Italy LLNL PROC 415170 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 27 Januari 2017 Diakses tanggal 29 Juni 2022 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jeet Justin Schneider Christian Sullivan Scott T Rellergert Wade G Mirzadeh Saed Cassanho A Jenssen H P Tkalya Eugene V Hudson Eric R 23 Juni 2015 Results of a Direct Search Using Synchrotron Radiation for the Low Energy Physical Review Letters 114 25 253001 arXiv 1502 02189 nbsp Bibcode 2015PhRvL 114y3001J doi 10 1103 physrevlett 114 253001 PMID 26197124 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Yamaguchi A Kolbe M Kaser H Reichel T Gottwald A Peik E Mei 2015 Experimental search for the low energy nuclear transition in 229Th with undulator radiation New Journal of Physics dalam bahasa Inggris 17 5 053053 Bibcode 2015NJPh 17e3053Y doi 10 1088 1367 2630 17 5 053053 nbsp von der Wense L 2018 On the direct detection of 229mTh PDF Springer Theses Berlin ISBN 978 3 319 70461 6 Stellmer S Kazakov G Schreitl M Kaser H Kolbe M Schumm T 2018 On an attempt to optically excite the nuclear isomer in Th 229 Phys Rev A 97 6 062506 arXiv 1803 09294 nbsp Bibcode 2018PhRvA 97f2506S doi 10 1103 PhysRevA 97 062506 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Zhao Xinxin Yenny Natali Martinez de Escobar Robert Rundberg Evelyn M Bond Allen Moody David J Vieira 2012 Observation of the Deexcitation of the 229mTh Nuclear Isomer Physical Review Letters 109 16 160801 Bibcode 2012PhRvL 109p0801Z doi 10 1103 PhysRevLett 109 160801 nbsp PMID 23215066 a b Borisyuk P V Chubunova E V Kolachevsky N N Lebedinskii Yu Yu Vasiliev O S Tkalya E V 2018 04 01 Excitation of 229Th nuclei in laser plasma the energy and half life of the low lying isomeric state arXiv 1804 00299 nucl th Peik Ekkehard Zimmermann Kai 3 Juli 2013 Comment on Observation of the Deexcitation of the 229mTh Nuclear Isomer Physical Review Letters 111 1 018901 Bibcode 2013PhRvL 111a8901P doi 10 1103 PhysRevLett 111 018901 PMID 23863029 Thirolf P G Seiferle B von der Wense L 28 Oktober 2019 The 229 thorium isomer doorway to the road from the atomic clock to the nuclear clock Journal of Physics B Atomic Molecular and Optical Physics 52 20 203001 Bibcode 2019JPhB 52t3001T doi 10 1088 1361 6455 ab29b8 nbsp a b von der Wense Lars Seiferle Benedict Laatiaoui Mustapha Neumayr Jurgen B Maier Hans Jorg Wirth Hans Friedrich Mokry Christoph Runke Jorg Eberhardt Klaus Dullmann Christoph E Trautmann Norbert G Thirolf Peter G 5 Mei 2016 Direct detection of the 229Th nuclear clock transition Nature 533 7601 47 51 arXiv 1710 11398 nbsp Bibcode 2016Natur 533 47V doi 10 1038 nature17669 PMID 27147026 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Tkalya E V Schneider C Jeet J Hudson E R 2015 Radiative lifetime and energy of the low energy isomeric level in 229Th Phys Rev C 92 5 054324 arXiv 1509 09101 nbsp Bibcode 2015PhRvC 92e4324T doi 10 1103 PhysRevC 92 054324 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Minkov N Palffy A 2017 Reduced transition probabilities for the gamma decay of the 7 8 eV isomer in 229mTh Phys Rev Lett 118 21 212501 arXiv 1704 07919 nbsp Bibcode 2017PhRvL 118u2501M doi 10 1103 PhysRevLett 118 212501 PMID 28598657 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Karpeshin F F Trzhaskovskaya M B 2007 Impact of the electron environment on the lifetime of the 229Thm low lying isomer Phys Rev C 76 5 054313 Bibcode 2007PhRvC 76e4313K doi 10 1103 PhysRevC 76 054313 Thielking J Okhapkin M V Przemyslaw G Meier D M von der Wense L Seiferle B Dullmann C E Thirolf P G Peik E 2018 Laser spectroscopic characterization of the nuclear clock isomer 229mTh Nature 556 7701 321 325 arXiv 1709 05325 nbsp Bibcode 2018Natur 556 321T doi 10 1038 s41586 018 0011 8 PMID 29670266 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Masuda T Yoshimi A Fujieda A Fujimoto H Haba H Hara H Hiraki T Kaino H Kasamatsu Y Kitao S Konashi K Miyamoto Y Okai K Okubo S Sasao N Seto M Schumm T Shigekawa Y Suzuki K Stellmer S Tamasaku K Uetake S Watanabe M Watanabe T Yasuda Y Yamaguchi A Yoda Y Yokokita T Yoshimura M Yoshimura K 12 September 2019 X ray pumping of the 229Th nuclear clock isomer Nature 573 7773 238 242 arXiv 1902 04823 nbsp Bibcode 2019Natur 573 238M doi 10 1038 s41586 019 1542 3 PMID 31511686 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sikorsky Tomas Geist Jeschua Hengstler Daniel Kempf Sebastian Gastaldo Loredana Enss Christian Mokry Christoph Runke Jorg Dullmann Christoph E Wobrauschek Peter Beeks Kjeld Rosecker Veronika Sterba Johannes H Kazakov Georgy Schumm Thorsten Fleischmann Andreas 2 Oktober 2020 Measurement of the 229Th Isomer Energy with a Magnetic Microcalorimeter Physical Review Letters 125 14 142503 arXiv 2005 13340 nbsp Bibcode 2020PhRvL 125n2503S doi 10 1103 PhysRevLett 125 142503 PMID 33064540 Periksa nilai pmid bantuan Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan von der Wense Lars 28 September 2020 Ticking Toward a Nuclear Clock Physics 13 hlm 152 Yamaguchi A Muramatsu H Hayashi T Yuasa N Nakamura K Takimoto M Haba H Konashi K Watanabe M Kikunaga H Maehata K 26 November 2019 Energy of the 229Th Nuclear Clock Isomer Determined by Absolute g ray Energy Difference Physical Review Letters 123 22 222501 arXiv 1912 05395 nbsp doi 10 1103 PhysRevLett 123 222501 PMID 31868403 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ozawa Akira Zhao Zhigang Kuwata Gonokami Makoto Kobayashi Yohei 15 Juni 2015 High average power coherent vuv generation at 10 MHz repetition frequency by intracavity high harmonic generation Optics Express dalam bahasa Inggris 23 12 15107 18 Bibcode 2015OExpr 2315107O doi 10 1364 OE 23 015107 nbsp PMID 26193495 von der Wense Lars Zhang Chuankun 2020 Concepts for direct frequency comb spectroscopy of 229mTh and an internal conversion based solid state nuclear clock The European Physical Journal D 74 7 146 arXiv 1905 08060 nbsp Bibcode 2020EPJD 74 146V doi 10 1140 epjd e2020 100582 5 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ozawa Akira Kobayashi Yohei 19 Februari 2013 vuv frequency comb spectroscopy of atomic xenon Physical Review A 87 2 022507 Bibcode 2013PhRvA 87b2507O doi 10 1103 PhysRevA 87 022507 Nakazato Tomoharu Ito Isao Kobayashi Yohei Wang Xiaoyang Chen Chuangtian Watanabe Shuntaro 25 Juli 2016 Phase matched frequency conversion below 150 nm in KBe2BO3F2 Optics Express dalam bahasa Inggris 24 15 17149 58 Bibcode 2016OExpr 2417149N doi 10 1364 OE 24 017149 nbsp PMID 27464165 Knight G B Macklin R L 1 Januari 1949 Radiations of Uranium Y Physical Review 75 1 34 38 Bibcode 1949PhRv 75 34K doi 10 1103 PhysRev 75 34 Isotopes Project Home Page Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley Isotopes of Thorium Z 90 Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Februari 2010 Diakses tanggal 29 Juni 2022 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Rutherford Appleton Laboratory Th 232 Decay Chain Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Maret 2012 Diakses tanggal 29 Juni 2022 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Asosiasi Nuklir Dunia Thorium Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 02 16 Diakses tanggal 29 Juni 2022 Krasinskas Alyssa M Minda Justina Saul Scott H Shaked Abraham Furth Emma E 2004 Redistribution of thorotrast into a liver allograft several years following transplantation a case report Mod Pathol 17 1 117 120 doi 10 1038 modpathol 3800008 nbsp PMID 14631374 Georges Audi 2003 The NUBASE Evaluation of Nuclear and Decay Properties PDF Nuclear Physics A Atomic Mass Data Center 729 1 3 128 Bibcode 2003NuPhA 729 3A doi 10 1016 j nuclphysa 2003 11 001 Massa isotop dari Audi Georges Bersillon Olivier Blachot Jean Wapstra Aaldert Hendrik 2003 The NUBASE evaluation of nuclear and decay properties Nuclear Physics A 729 3 128 Bibcode 2003NuPhA 729 3A doi 10 1016 j nuclphysa 2003 11 001 Komposisi isotop dan massa atom standar dari de Laeter John Robert Bohlke John Karl De Bievre Paul Hidaka Hiroshi Peiser H Steffen Rosman Kevin J R Taylor Philip D P 2003 Atomic weights of the elements Review 2000 IUPAC Technical Report Pure and Applied Chemistry 75 6 683 800 doi 10 1351 pac200375060683 nbsp Wieser Michael E 2006 Atomic weights of the elements 2005 IUPAC Technical Report Pure and Applied Chemistry 78 11 2051 2066 doi 10 1351 pac200678112051 nbsp News amp Notices Standard Atomic Weights Revised International Union of Pure and Applied Chemistry 19 Oktober 2005 Data waktu paruh spin dan isomer dipilih dari sumber sumber berikut G Audi A H Wapstra C Thibault J Blachot O Bersillon 2003 The NUBASE evaluation of nuclear and decay properties PDF Nuclear Physics A 729 1 3 128 Bibcode 2003NuPhA 729 3A doi 10 1016 j nuclphysa 2003 11 001 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 20 Juli 2011 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan National Nuclear Data Center NuDat 2 x database Laboratorium Nasional Brookhaven Holden Norman E 2004 11 Table of the Isotopes Dalam Lide David R CRC Handbook of Chemistry and Physics edisi ke 85 Boca Raton Florida CRC Press ISBN 978 0 8493 0485 9 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Isotop torium amp oldid 23598877 Torium 229