www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini bukan mengenai Kerajaan Inderapura Kesultanan Siak Sri Inderapura adalah sebuah Kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di provinsi Riau Indonesia Kesultanan ini didirikan di Buantan oleh Raja Kecil yang berasal dari Johor bergelar Sultan Abdul Jalil pada tahun 1723 setelah sebelumnya terlibat dalam perebutan tahta Johor Dalam perkembangannya Kesultanan Siak muncul sebagai sebuah kerajaan bahari yang kuat 1 dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan di pesisir timur Sumatra dan Semenanjung Malaya di tengah tekanan imperialisme Eropa Jangkauan terjauh pengaruh kerajaan ini sampai ke pulau Rupat sekaligus mengendalikan jalur pelayaran di Sumatra Timur 2 3 4 Pasang surut kerajaan ini tidak lepas dari persaingan dalam memperebutkan penguasaan jalur perdagangan di Selat Malaka Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Sultan Siak terakhir Sultan Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya bergabung dengan Republik Indonesia 5 Siak Sri Inderapuraﻛﺴﻠطﺎﻧﻦ سياك سري إندراڤورا1723 1945Bendera LambangKesultanan Siak pada 1850Ibu kotaBuantan Mempura Pekanbaru Siak Sri InderapuraBahasa yang umum digunakanMelayuAgamaIslamPemerintahanMonarkiYang Dipertuan Besar 1723 1746Raja Kecik 1781 1791Raja Yahya 1791 1811Sultan Sayyid Ali 1915 1946Sultan Syarif Kasim IISejarah Didirikan1723 Bergabung dengan Indonesia1945Digantikan olehIndonesia Daftar isi 1 Etimologi 2 Agama 3 Masa awal 4 Masa keemasan 5 Perdagangan 6 Penurunan 6 1 Bergabung dengan Indonesia 7 Struktur pemerintahan 8 Pembagian Administrasi 8 1 Propinsi Negeri Siak 8 2 Propinsi Negeri Tebing Tinggi 8 3 Propinsi Negeri Merbau 8 4 Propinsi Negeri Bukit Batu 8 5 Propinsi Negeri Bangko 8 6 Propinsi Negeri Tanah Putih 8 7 Propinsi Negeri Kubu 8 8 Propinsi Negeri Pekanbaru 8 9 Propinsi Negeri Tapung Kiri 8 10 Propinsi Negeri Tapung Kanan 9 Daftar Sultan Siak 10 Warisan sejarah 11 Galeri Bendera 12 Lihat pula 13 Rujukan 13 1 Daftar Pustaka 14 Pranala luarEtimologi SuntingKata Siak Sri Inderapura secara harfiah dapat bermakna pusat kota raja yang taat beragama dalam bahasa Sanskerta sri berarti bercahaya dan indera atau indra dapat bermakna raja Sedangkan pura dapat bermaksud dengan kota atau kerajaan Siak dalam anggapan masyarakat Melayu berkaitan erat dengan agama Islam Orang Siak ialah orang orang yang ahli agama Islam seseorang yang hidupnya tekun beragama dapat dikatakan sebagai Orang Siak 6 7 Nama Siak dapat merujuk kepada sebuah klan di kawasan antara Pakistan dan India Sihag atau Asiagh yang bermakna pedang Masyarakat ini dikaitkan dengan bangsa Asii 8 masyarakat nomaden yang disebut oleh masyarakat Romawi dan diidentifikasikan sebagai Sakai oleh Strabo seorang penulis geografi dari Yunani 9 Berkaitan dengan ini pada sehiliran Sungai Siak sampai hari ini masih dijumpai masyarakat terasing yang dinamakan sebagai Orang Sakai 10 Agama SuntingPerkembangan agama Islam di Siak menjadikan kawasan ini sebagai salah satu pusat penyebaran dakwah Islam Hal ini tidak lepas dari penggunaan nama Siak secara luas di kawasan Melayu Jika dikaitkan dengan pepatah Minangkabau yang terkenal Adat menurun syara mendaki dapat bermakna masuknya Islam ke dataran tinggi pedalaman Minangkabau dari Siak sehingga orang orang yang ahli dalam agama Islam sejak dahulu sampai sekarang masih tetap disebut dengan Orang Siak 7 Sementara di Semenanjung Malaya penyebutan Siak masih digunakan sebagai nama jabatan yang berkaitan dengan urusan agama Islam 11 12 Walau telah menerapkan hukum Islam pada masyarakatnya tetapi terdapat sedikit pengaruh Minangkabau dengan identitas matrilinealnya yang masih mewarnai tradisi masyarakat Siak Dalam pembagian warisan masyarakat Siak mengikut kepada hukum waris sebagaimana berlaku dalam Islam Namun dalam hal tertentu mereka menyepakati secara adat bahwa warisan dalam bentuk rumah hanya diserahkan kepada anak perempuan saja 13 Masa awal SuntingMembandingkan dengan catatan Tome Pires yang ditulis antara tahun 1513 1515 Siak merupakan kawasan yang berada antara Arcat dan Indragiri yang disebutnya sebagai kawasan pelabuhan raja Minangkabau 14 kemudian menjadi vasal Kesultanan Melaka sebelum ditaklukkan oleh Portugal Sejak jatuhnya Malaka ke tangan VOC Kesultanan Johor telah mengklaim Siak sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya Hal ini berlangsung hingga kedatangan Raja Kecil yang kemudian mendirikan Kesultanan Siak 2 Dalam Syair Perang Siak Raja Kecil putra Pagaruyung didaulat menjadi penguasa Siak atas mufakat masyarakat di Bengkalis Hal ini bertujuan untuk melepaskan Siak dari pengaruh Kesultanan Johor 4 Sementara dalam Hikayat Siak Raja Kecil disebut juga dengan sang pengelana pewaris Sultan Johor yang kalah dalam perebutan kekuasaan 15 Berdasarkan korespondensi Sultan Indermasyah Yang Dipertuan Pagaruyung dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Melaka saat itu disebutkan bahwa Sultan Abdul Jalil merupakan saudaranya yang diutus untuk urusan dagang dengan pihak VOC 16 Kemudian Sultan Abdul Jalil dalam suratnya tersendiri yang ditujukan kepada pihak Belanda menyebut dirinya sebagai Raja Kecil dari Pagaruyung akan menuntut balas atas kematian Sultan Johor 17 Sebelumnya dari catatan Belanda dikatakan bahwa pada tahun 1674 telah datang utusan dari Johor meminta bantuan raja Minangkabau untuk berperang melawan raja Jambi 18 Dalam salah satu versi Sulalatus Salatin juga menceritakan tentang bagaimana hebatnya serangan Jambi ke Johor 1673 19 yang mengakibatkan hancurnya pusat pemerintahan Johor yang sebelumnya juga telah dihancurkan oleh Portugal dan Aceh 20 21 Kemudian berdasarkan surat dari raja Jambi Sultan Ingalaga kepada VOC pada tahun 1694 menyebutkan bahwa Sultan Abdul Jalil hadir menjadi saksi perdamaian dari perselisihan mereka 22 Pada tahun 1718 Sultan Abdul Jalil berhasil menguasai Kesultanan Johor 2 sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai Sultan Johor dengan gelar Yang Dipertuan Besar Johor Namun pada tahun 1722 terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Raja Sulaiman anak Bendahara Johor yang juga menuntut hak atas takhta Johor Atas bantuan pasukan bayaran dari Bugis Raja Sulaiman kemudian berhasil mengkudeta takhta Johor dan mengukuhkan dirinya menjadi penguasa Johor di Semenanjung Malaka Sementara Sultan Abdul Jalil pindah ke Bintan dan pada tahun 1723 membangun pusat pemerintahan baru di sehiliran Sungai Siak dengan nama Siak Sri Inderapura 4 Sementara pusat pemerintahan Johor yang sebelumnya berada sekitar muara Sungai Johor ditinggalkan begitu saja dan menjadi status quo dari masing masing penguasa yang bertikai tersebut Sedangkan klaim Raja Kecil sebagai pewaris sah takhta Johor diakui oleh komunitas Orang Laut Orang Laut merupakan kelompok masyarakat yang bermukim pada kawasan Kepulauan Riau yang membentang dari timur Sumatra sampai ke Laut Tiongkok Selatan dan loyalitas ini terus bertahan sampai kepada beberapa keturunan Raja Kecil berikutnya 23 Masa keemasan Sunting nbsp Sultan Siak dan Dewan Menterinya serta Kadi Siak pada tahun 1888 nbsp Upacara penobatan Sultan Siak pada tahun 1899Dengan klaim sebagai pewaris Malaka 3 pada tahun 1724 1726 Sultan Abdul Jalil melakukan perluasan wilayah dimulai dengan memasukkan Rokan ke dalam wilayah Kesultanan Siak dan kemudian membangun pertahanan armada laut di Bintan Namun pada 1728 atas perintah Raja Sulaiman Yang Dipertuan Muda bersama pasukan Bugisnya Raja Kecil diusir keluar dari Kepulauan Riau Raja Sulaiman kemudian menjadikan Bintan sebagai pusat pemerintahannya Atas keberhasilannya itu Yang Dipertuan Muda diberi kedudukan di Pulau Penyengat 23 Sementara Raja Kecil terpaksa melepas hegemoninya di Kepulauan Riau dan mulai membangun kekuatan baru di kawasan sepanjang pesisir timur Sumatra Antara tahun 1740 1745 Raja Kecil kembali bangkit dan menaklukan beberapa kawasan di Semenanjung Malaya 24 Karena mendapat ancaman dari Siak dan pada saat yang bersamaan orang orang Bugis juga meminta balas atas jasa mereka maka Raja Sulaiman meminta bantuan kepada Belanda di Malaka Dalam perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1746 itu Johor menjanjikan akan memberikan Bengkalis kepada Belanda Perjanjian itu kemudian direspon oleh VOC dengan mendirikan gudang pada kawasan tersebut 25 26 Sepeninggal Raja Kecil pada tahun 1746 klaim atas Johor memudar Pengantinya Sultan Mahmud berfokus kepada penguatan kedudukannya di pesisir timur Sumatra dan daerah vasal di Kedah dan kawasan pantai timur Semenanjung Malaya Pada tahun 1761 Sultan Siak membuat perjanjian ekslusif dengan pihak Belanda dalam urusan dagang dan hak atas kedaulatan wilayahnya serta bantuan dalam bidang persenjataan 27 Setelah Raja Mahmud wafat muncul dualisme kepemimpinan di kerajaan ini Raja Muhammad Ali yang lebih disukai Belanda kemudian menjadi Sultan Siak Sementara sepupunya Raja Ismail yang tidak disukai Belanda muncul sebagai Raja Laut menguasai perairan timur Sumatra sampai ke Laut Tiongkok Selatan dan membangun kekuatan di gugusan Pulau Tujuh 28 Sekitar tahun 1767 Raja Ismail telah menjadi duplikasi dari Raja Kecil Didukung oleh Orang Laut ia terus menunjukan dominasinya di kawasan perairan timur Sumatra dengan mulai mengontrol perdagangan timah di Pulau Bangka kemudian menaklukan Mempawah di Kalimantan Barat Sebelumnya Raja Ismail juga turut membantu Terengganu menaklukan Kelantan Hubungan ini kemudian diperkuat oleh adanya ikatan perkawinan antara Raja Ismail dengan saudara perempuan Sultan Terengganu Pengaruh Raja Ismail di kawasan Melayu sangat signifikan mulai dari Terengganu Jambi dan Palembang Laporan Belanda menyebutkan Palembang telah membayar 3 000 ringgit kepada Raja Ismail agar jalur pelayarannya aman dari gangguan Sementara Hikayat Siak menceritakan tentang kemeriahan sambutan yang diterima oleh Raja Ismail sewaktu kedatangannya ke Palembang 28 Pada abad ke 18 Kesultanan Siak telah menjadi kekuatan yang dominan di pesisir timur Sumatra Tahun 1780 Kesultanan Siak menaklukkan daerah Langkat dan menjadikan wilayah tersebut dalam pengawasannya 29 termasuk wilayah Deli dan Serdang 30 Di bawah ikatan perjanjian kerja sama dengan VOC pada tahun 1784 Kesultanan Siak membantu VOC menyerang dan menundukkan Selangor 31 Sebelumnya mereka telah bekerja sama memadamkan pemberontakan Raja Haji Fisabilillah di Pulau Penyengat Perdagangan Sunting nbsp Kesultanan Siak dan taklukannya 1850 Kesultanan Siak Sri Inderapura mengambil keuntungan atas pengawasan perdagangan melalui Selat Melaka serta kemampuan mengendalikan para perompak di kawasan tersebut Kemajuan perekonomian Siak terlihat dari catatan Belanda yang menyebutkan pada tahun 1783 ada sekitar 171 kapal dagang dari Siak menuju Malaka 32 Siak menjadi kawasan segitiga perdagangan antara Belanda di Malaka dan Inggris di Pulau Pinang 33 Di sisi lain kejayaan Siak ini memberi kecemburuan pada keturunan Yang Dipertuan Muda terutama setelah hilangnya kekuasaan mereka pada kawasan Kepulauan Riau Sikap ketidaksukaan dan permusuhan terhadap Sultan Siak terlihat dalam Tuhfat al Nafis 34 di mana dalam deskripsi ceritanya mereka menggambarkan Sultan Siak sebagai orang yang rakus akan kekayaan dunia butuh rujukan Peranan Sungai Siak sebagai bagian kawasan inti dari kerajaan ini berpengaruh besar terhadap kemajuan perekonomian Siak Sri Inderapura Sungai Siak merupakan kawasan pengumpulan berbagai produk perdagangan mulai dari kapur barus benzoar timah dan emas Pada saat bersamaan Kesultanan Siak juga telah menjadi eksportir kayu yang utama di Selat Malaka dan salah satu kawasan industri kayu untuk pembuatan kapal maupun bangunan Dengan cadangan kayu yang berlimpah pada tahun 1775 Belanda mengizinkan kapal kapal Siak mendapat akses langsung ke sumber beras dan garam di Pulau Jawa tanpa harus membayar kompensasi kepada VOC Namun tentu dengan syarat Belanda juga diberikan akses langsung kepada sumber kayu di Siak yang mereka sebut sebagai kawasan hutan hujan yang tidak berujung 35 Dominasi Kesultanan Siak terhadap wilayah pesisir pantai timur Sumatra dan Semenanjung Malaya cukup signifikan Mereka mampu menggantikan pengaruh Johor sebelumnya atas penguasaan jalur perdagangan Selain itu Kesultanan Siak juga muncul sebagai pemegang kunci ke dataran tinggi Minangkabau melalui tiga sungai utama yaitu Siak Kampar dan Kuantan yang mana sebelumnya telah menjadi kunci bagi kejayaan Malaka Namun demikian kemajuan perekonomian Siak memudar seiring dengan munculnya gejolak di pedalaman Minangkabau yang dikenal dengan Perang Padri 27 Penurunan Sunting nbsp Wilayah zelfbestuur di Sumatra Tengah termasuk Siak 1941 Ekspansi kolonialisasi Belanda ke kawasan timur Pulau Sumatra tidak mampu dihadang oleh Kesultanan Siak dimulai dengan lepasnya Kesultanan Deli Kesultanan Asahan Kesultanan Langkat dan kemudian muncul Indragiri sebagai kawasan mandiri 36 Begitu juga di Johor di mana seorang sultan dari keturunan Tumenggung Johor kembali didudukkan dan berada dalam perlindungan Inggris di Singapura 37 38 Sementara Belanda memulihkan kedudukan Yang Dipertuan Muda di Pulau Penyengat dan kemudian mendirikan Kesultanan Lingga di Pulau Lingga Selain itu Belanda juga mempersempit wilayah kedaulatan Siak dengan mendirikan Residentie Riouw yang merupakan bagian dari pemerintahan Hindia Belanda yang berkedudukan di Tanjung Pinang 39 40 41 Penguasaan Inggris atas Selat Melaka mendorong Sultan Siak pada tahun 1840 untuk menerima tawaran perjanjian baru mengganti perjanjian yang telah mereka buat sebelumnya pada tahun 1819 Perjanjian ini menjadikan wilayah Kesultanan Siak semakin kecil dan terjepit antara wilayah kerajaan kecil lainnya yang mendapat perlindungan dari Inggris 42 Demikian juga pihak Belanda menjadikan kawasan Siak sebagai salah satu bagian dari pemerintahan Hindia Belanda 43 setelah memaksa Sultan Siak menandatangani perjanjian pada 1 Februari 1858 27 44 Dari perjanjian tersebut Siak Sri Inderapura kehilangan kedaulatannya kemudian dalam setiap pengangkatan raja Siak mesti mendapat persetujuan dari Belanda Selanjutnya dalam pengawasan wilayah Belanda mendirikan pos militer di Bengkalis serta melarang Sultan Siak membuat perjanjian dengan pihak asing tanpa persetujuan pemerintahan Hindia Belanda 27 Perubahan peta politik atas penguasaan jalur Selat Malaka kemudian adanya pertikaian internal Siak dan persaingan dengan Inggris dan Belanda melemahkan pengaruh hegemoni Kesultanan Siak atas wilayah wilayah yang pernah dikuasainya 45 Tarik ulur kepentingan kekuatan asing terlihat pada Perjanjian Sumatra antara pihak Inggris dan Belanda menjadikan Siak berada pada posisi yang dilematis berada dalam posisi tawar yang lemah 46 Kemudian berdasarkan perjanjian pada 26 Juli 1873 pemerintah Hindia Belanda memaksa Sultan Siak untuk menyerahkan wilayah Bengkalis kepada Residen Riau 47 Namun di tengah tekanan tersebut Kesultanan Siak masih tetap bertahan sampai kemerdekaan Indonesia 5 walau pada masa pendudukan tentara Jepang sebagian besar kekuatan militer Kesultanan Siak sudah tidak berarti lagi butuh rujukan Bergabung dengan Indonesia Sunting nbsp Potret Sultan Siak Sultan Syarif Kasim II dan istrinya 1910 1939 Sultan Syarif Kasim II merupakan Sultan Siak terakhir yang tidak memiliki putra Seiring dengan kemerdekaan Indonesia Sultan Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya bergabung dengan negara Republik Indonesia 5 Struktur pemerintahan SuntingSetelah posisi Sultan terdapat Dewan Menteri yang mirip dengan kedudukan di Kerajaan Ottoman Dewan Menteri ini memiliki kekuasaan untuk memilih dan mengangkat Sultan Siak 48 Dewan Menteri bersama dengan Sultan menetapkan undang undang serta peraturan bagi masyarakatnya 13 49 Dewan menteri ini terdiri dari Datuk Bengkalis Datuk Pelelawan Datuk Meranti Datuk IndragiriSeiring dengan perkembangan zaman Siak Sri Inderapura juga melakukan pembenahan sistem birokrasi pemerintahannya Hal ini tidak lepas dari pengaruh model birokrasi pemerintahan yang berlaku di Eropa maupun yang diterapkan pada kawasan kolonial Belanda dan Inggris Modernisasi sistem penyelenggaraan pemerintahan Siak terlihat pada naskah Ingat Jabatan yang diterbitkan tahun 1897 Naskah ini terdiri dari 33 halaman yang panjang serta ditulis dengan Abjad Jawi atau tulisan Arab Melayu Ingat Jabatan merupakan dokumen resmi Siak Sri Inderapura yang dicetak di Singapura berisi rincian tanggung jawab dari berbagai posisi atau jabatan di pemerintahan mulai dari pejabat istana wakil kerajaan di daerah jajahan pengadilan maupun polisi Pada bagian akhir dari setiap uraian tugas para birokrat tersebut ditutup dengan peringatan serta perintah untuk tidak berkhianat kepada sultan dan nagari 50 Pada perkembangan selanjutnya Siak Sri Inderapura juga menerbitkan salah satu kitab hukum atau undang undang dikenal dengan nama Bab al Qawa id 51 Kitab ini dicetak di Siak tahun 1901 menguraikan hukum yang dikenakan kepada masyarakat Melayu dan masyarakat lain yang terlibat perkara dengan suku Melayu Namun tidak mengikat orang Melayu yang bekerja dengan pihak pemerintah Hindia Belanda di mana jika terjadi permasalahan akan diselesaikan secara bilateral antara Sultan Siak dengan pemerintah Hindia Belanda 13 Dalam pelaksanaan masalah pengadilan umum di Kesultanan Siak diselesaikan melalui Balai Kerapatan Tinggi yang dipimpin oleh Sultan Siak Dewan Menteri dan dibantu oleh Kadi Siak serta Controleur Siak sebagai anggota Selanjutnya beberapa nama jabatan lainnya dalam pemerintahan Siak antara lain Pangiran Wira Negara Biduanda Pahlawan Biduanda Perkasa Opas Polisi Kemudian terdapat juga warga dalam yang bertanggung jawab terhadap harta harta disebut dengan Kerukuan Setia Raja serta Bendahari Sriwa Raja yang bertanggung jawab terhadap pusaka kerajaan 50 Dalam administrasi pemerintahannya Kesultanan Siak membagi kawasannya atas hulu dan hilir masing masing terdiri dari beberapa kawasan dalam bentuk distrik 47 yang dipimpin oleh seseorang yang bergelar Datuk atau Tuanku atau Yang Dipertuan dan bertanggungjawab kepada Sultan Siak yang juga bergelar Yang Dipertuan Besar Pengaruh Islam dan keturunan Bugis dan Arab mewarnai Kesultanan Siak 52 salah satunya keturunan Al Jufri yang bergelar Bendahara Patapahan 53 Pada kawasan tertentu ditunjuk Kepala Puak yang bergelar Penghulu dibantu oleh Sangko Penghulu Malim Penghulu serta Lelo Penghulu Sementara terdapat juga istilah Batin dengan kedudukan yang sama dengan Penghulu tetapi memiliki kelebihan hak atas hasil hutan yang tidak dimiliki oleh Penghulu Batin ini juga dibantu oleh Tongkat Monti dan Antan antan Istilah Orang Kaya juga digunakan untuk jabatan tertentu dalam Kesultanan Siak sama halnya dengan pengertian Rangkayo atau Urang Kayo di Minangkabau terutama pada kawasan pesisir 13 49 54 Pembagian Administrasi SuntingMenurut Bab Al Qawa id 51 kitab hukum kesultanan Siak wilayah administrasi kesultanan dibagi ke dalam 10 propinsi setiap propinsi dipimpin oleh hakim polisi yang memiliki gelar masing masing Untuk urusan keagamaan tiap provinsi tersebut ditunjuk seorang imam jajahan sebagai hakim syari ah Adapun pembagiannya adalah Propinsi Negeri Siak Sunting Hakim Polisi Propinsi Negeri Siak bergelar Tengku Besar Tengku Besar yang terkenal adalah Sayyid Sagaf sepupu Sultan Syarif Kasim II yang ditunjuk sebagai wali sultan regent bertugas menjalankan pemerintahan semasa sultan menempuh pendidikan di Batavia dan belum diresmikan sebagai sultan 55 Hakim Syari ah Propinsi Negeri Siak adalah Qadhi Negeri Siak Batas batas negeri Dari Tanjung Pematang Duku yakni Tanjung Balai mengikuti Sungai Siak sebelah kanan sampai ke Sungai Lukut dan masuk ke Sungai Mandau sampai ke Pertalangan dan sampai ke Batin Lima Sakai dan sampai ke Batin Lapan Sakai sehingga bertemu dengan batas Negeri Kota Intan Dan lagi dari sungai Lokar mengikuti sebelah kiri mudik sungai Siak Sri Indrapura sampai ke Pertalangan Dayun Gasib dan Lubuk ke daratnya hingga bertemu dengan watas Pelalawan dan sampai ke Sungai Pendanau Propinsi Negeri Tebing Tinggi Sunting Hakim Polisi Negeri Tebing Tinggi bergelar Tengku Temenggung Muda Hakim Syari ah bergelar Imam Negeri Tebing Tinggi Batas batas negeri Sebesar besar Pulau Rantau Tebing dan sebesar besar Pulau Rangsang atau Medang atau Rangsang dan pulau Tupang Dalam dan Pulau Tupang Luar dan Pulau Menggung dan pulau kecil kecil mana yang masuk dalam kerajaan Siak Sri Indrapura yang dekat situ Propinsi Negeri Merbau Sunting Hakim Polisi Negeri Merbau bergelar Orang Kaya Setia India Hakim Syari ah bergelar Imam Negeri Merbau Batas batas negeri Sebesar besar Pulau Merba dan Pulau Padang dan pulau kecil kecil mana yang masuk dalam kerajaan Siak Sri Indrapura yang dekat situ Propinsi Negeri Bukit Batu Sunting Hakim Polisi Negeri Bukit Batu bergelar Datuk Laksmana Hakim Syari ah bergelar Imam Negeri Bukit Batu Batas batas negeri Dari Tanjung Pematang Duku yakni Tanjung Balai Dalam mengikuti Tanah Besar sampai ke sungai dan sampai bertemu dengan watas Batin Delapan Sakai dan sampai bertemu dengan watas Batin Lima Sakai dan Pulau Rupat Selat Murung dan Pulau Ketam dan Pulau Payung dan Pulau Wampu dan Pulau Rampung dan pulau kecil kecil mana yang masuk dalam kerajaan Siak Sri Indrapura yang dekat situ Propinsi Negeri Bangko Sunting Hakim Polisi Negeri Tebing Tinggi bergelar Datuk Dewa Pahlawan Hakim Syari ah bergelar Imam Negeri Bangko Salah satu Imam Bangko yang dikenal bernama Imam Abdullah 56 Batas batas negeri Dari Sungai Sinaboi mengikuti Tanah Besar masuk ke Sungai Rokan sebelah kiri sampai ke sungai Lang dan mengikut sebelah kanan mudik Sungai Rokan dari Sungai Dua Perkaitan sampai ke Tanjung Segerak dan pulau kecil kecil mana yang masuk dalam kerajaan Siak Sri Indrapura yang dekat situ Propinsi Negeri Tanah Putih Sunting Hakim Polisi Negeri Tanah Putih bergelar Datuk Setia Maharaja Hakim Syari ah bergelar Imam Negeri Tanah Putih Batas batas negeri Dari Tanjung Segerak mengikuti Sungai Rokan sebelah kanan mudik lalu masuk ke Sungai Rokan kiri sampai ke Pasir Rumput watasan dengan Kunto di Kota Intan dan dari sungai Sarang Lang mengikuti Sungai Rokan sebelah kiri mudik lalu masuk ke Batang Komo sampai ke Muara Batang Buruk watasan dengan Tambusai dan lalu masuk ke Sungai Rokan sampai ke Air Mendah watasan negeri Kepenuhan dan lagi masuk ke sungai Rayung sampai bertemu watasan Batin Delapan Sakai dan Pulau kecil kecil mana yang masuk dalam kerajaan Siak Sri Indrapura yang dekat situ dan ditarik satu garis dari Tanjung Segerak terus ke hulu sungai Dayun dan terus ke hulu sungai Sepengambat dan terus ke hulu Sungai Mahna sehingga sungai Kuning dan lalu menikam Batang Buruk dan Langkuas berwatas dengan Tambusai Propinsi Negeri Kubu Sunting Hakim Polisi negeri Kubu bergelar Datuk Jaya Perkasa atau Datuk Indra Setia Hakim Syari ah bergelar Imam Negeri Kubu Batas batas negeri Dari sungai Dua Pekaitan mengikut Tanah Besar lalu sampai ke Telaga Tergenang watasan dengan Negeri Panai ke daratan sampai ke hulu watasan dengan Negeri Kota Pinang dan Pulau Jemur dan Pulau Tokang Sumbang dan Pulau Lalang Besar dan Pulau Lalang Kecil dan Pulau kecil kecil mana yang masuk dalam kerajaan Siak Sri Indrapura yang dekat situ dan ditarik satu garis dari Telaga Tergenang melalui Berubul menuju hulu sungai Dayun yang di dalam Batang Komo watasan dengan Tanah Poetih Propinsi Negeri Pekanbaru Sunting Hakim Polisi Negeri Pekanbaru bergelar Datuk Syahbandar Hakim Syari ah bergelar Imam Negeri Pekanbaru Batas batas negeri Dari Sungai Lukut mengikut sebelah kanan mudik Sungai Siak sampai Kuala Tapung Kanan dan dari Sungai Pendanau sebelah kiri mudik Sungai Siak sampai ke Kuala Tapung Kiri dan naik ke darat lalu ke Teratak Buluh dan ketiga kampung yaitu Lubuk Siam Buluh Cina dan Buluh Nipis sehingga sampai ke Tanjung Muara Saka watasan dengan Pulau Lawan dan sampai ke Permatang Mangkinang watasan Kampar Kiri di Negeri Gunung Sahilan dan sampai ke Sungai Air Gemuruh Tanjung Pancuran Batang watasan dengan Negeri Tambang dan sebelah darat sampai berwatasan dengan Negeri Kampar Kanan dan Lima Kota Propinsi Negeri Tapung Kiri Sunting Hakim Polisi Negeri Tapung Kiri bergelar Syarif Bendahara Hakim Syari ah bergelar Imam Negeri Petapahan Batas batas negeri Dari Kuala Tapung Kiri mudik ke hulunya sampai ke bukit Suliki watasan dengan Sri Paduka Gubernemen Pesisir Barat dan lalu naik ke darat sampai watasan dengan negeri Kampar Kanan dan Lima Kota dan sampai watasan dengan Empat Kota Rokan Kanan dan sampai watasan dengan negeri Tapung Kanan Propinsi Negeri Tapung Kanan Sunting Hakim Polisi Negeri Tapung Kanan bergelar Datuk Bendahara Muda Sekijang Hakim Syari ah bergelar Imam Negeri Sekijang Batas batas negeri Dari Kuala Tapung Kanan sampai ke Bukit Suliki watasan dengan Sri Paduka Gubernemen Pesisir Barat sampai watasan dengan Empat Kota Rokan Kanan dan sampai watasan dengan negeri Kunto dan sampai watasan dengan Batin Delapan Sakai dan sampai watasan dengan negeri Tapung Kiri sampai watasan dengan Tanah Mandau Batin Lima Sakai Daftar Sultan Siak SuntingDaftar Sultan Siak Sri Inderapura Nomor Tahun Nama sultan Catatan dan peristiwa penting1 1723 1746 Yang Dipertuan Besar SiakSultan Abdul Jalil Rahmat Syah I 57 Raja Kecik Mengklaim tahta JohorMendirikan kesultanan Siak di Buantan2 1746 1760 Sultan Muhammad Abdul Jalil Muzaffar Syah Sultan Muhammad Putra dari no 1 Memindahkan pusat pemerintahan ke Mempura 3 1760 1761 Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah Sultan Ismail 15 Putra dari no 2Dipaksa VOC turun tahta kemudian berkelana selama 18 tahun 4 1761 1766 Sultan Abdul Jalil Alamuddin SyahSultan Alam Raja Alam Putra no 1 saudara no 2Merebut kekuasaan dari Sultan Ismail dengan bantuan BelandaMemindahkan ibu kota ke Senapelan5 1766 1779 Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah Sultan Muhammad Ali Putra no 4Johor telah menjadi bagian dari Siak Sri InderapuraMengizinkan pendirian Kerajaan Negeri Sembilan tahun 17731779 1781 Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah II Sultan Ismail Kembali berkuasa untuk kedua kali setelah menggeser Muhammad Ali6 1781 1791 Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah Sultan Yahya 58 Putra no 3Pada tanggal 1 8 1782 membuat perjanjian dengan VOC dalam berperang melawan InggrisDikudeta oleh no 7 kemudian menyingkir ke Kampar kemudian TerengganuMeninggal dunia tahun 1791 dan dimakamkan di Tanjung Pati Che Lijah Dungun Terengganu Malaysia 7 1791 1811 Sultan Assaidis Syarif Ali Abdul Jalil Saifuddin Sultan Sayyid Ali Putra dari Sayyid Osman al Syaikh Ali Ba Alawi yang menikahi Tengku Embung yang merupakan putri no 4 Sultan Alamuddin dan saudari no 5Siak memeperluas daerah kekuasaanya hingga meliputi jajahan 128 1811 1827 Sultan Assaidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin Sultan Sayyid Ibrahim Putra no 7Membuat perjanjian kerja sama dengan Inggris tanggal 31 Agustus 1818 Kemudian dengan Belanda tahun 1822 Pengaruh dari Perjanjian London tahun 1824 beberapa wilayah Siak lepas dan menjadi bagian dari kolonialisasi antara Inggris dan Belanda Johor lepas dari Siak berada dalam pengawasan Inggris Pulau Lingga menjadi wilayah pengawasan Belanda 9 1827 1864 Sultan Assaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Sultan Sayyid Ismail Cucu Sayyid Ahmad adik no 7 Mangkubumi Sayyid al Syarif Jalaluddin Ali Ba Alawi 59 Menerima perjanjian baru dengan Inggris tahun 1840 Tahun 1864 dipaksa Belanda turun tahta 10 1864 1889 Sultan Assaidis Syarif Kasim I Abdul Jalil SaifuddinSultan Syarif Kasim I Saudara no 9Pengangkatannya mesti disetujui oleh Ratu Belanda Belanda menempatkan controleur di SiakDiperebutkan oleh Inggris dan Belanda dalam Perjanjian Sumatra11 1889 1908 Yang Dipertuan Besar Assaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Saifuddin 13 Sultan Syarif Hasyim Putra no 10Menerbitkan Bab Al Qawa id kitab undang undang resmi negaraMeresmikan Istana Siak Sri Inderapura12 1915 1945 Yang Dipertuan Besar Assaidis Syarif Kasyim II Abdul Jalil Saifuddin 60 Sultan Syarif Kasim II Putra no 11Menyerahkan kerajaannya pada pemerintah Republik IndonesiaWarisan sejarah SuntingSiak Sri Inderapura sampai sekarang tetap diabadikan sebagai nama ibu kota dari Kabupaten Siak dan Balai Kerapatan Tinggi yang dibangun tahun 1886 serta Istana Siak Sri Inderapura yang dibangun pada tahun 1889 61 62 63 masih tegak berdiri sebagai simbol kejayaan masa silam termasuk Tari Zapin Melayu dan Tari Olang olang yang pernah mendapat kehormatan menjadi pertunjukan utama untuk ditampilkan pada setiap perayaan di Kesultanan Siak Sri Inderapura 49 Begitu juga nama Siak masih merujuk kepada nama sebuah sungai di Provinsi Riau sekarang yaitu Sungai Siak yang bermuara di kawasan timur pulau Sumatra 64 Galeri Bendera Sunting nbsp Distrik Kalakap nbsp Distrik Kassim nbsp Distrik Kampar nbsp Distrik Pasisir nbsp Distrik Bogah nbsp Distrik Limapuluh nbsp Distrik Tandjong nbsp Distrik Tanah DatarLihat pula SuntingKerajaan Pagaruyung Kerajaan Inderapura Kesultanan Kuntu Kesultanan Pelalawan Mahkota Sultan Siak Sri IndrapuraRujukan Sunting The Edinburgh Gazetteer Or Geographical Dictionary A Constable and Company 1822 a b c Andaya L Y 1972 Raja Kechil conquest of Johor in 1718 JMBRAS 45 2 a b Barnard T P 2003 Multiple centres of authority society and environment in Siak and eastern Sumatra 1674 1827 KITLV Press ISBN 90 6718 219 2 a b c Cave J Nicholl R Thomas P L Effendy T 1989 Syair Perang Siak a court poem presenting the state policy of a Minangkabau Malay royal family in exile Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society a b c Samin S M 2002 Sultan Syarif Kasim II pahlawan nasional dari Riau Yayasan Pusaka Riau ISBN 979 9339 65 0 As M S 1996 Ulama pembawa Islam di Indonesia dan sekitarnya Lentera Basritama ISBN 979 8880 16 1 a b Jasmi K 2005 Surau kumpulan cerpen Penerbit Republika ISBN 979 3210 49 4 Tod James 1899 The annals and antiquities of Rajastʾhan or the central and Volume 2 Indian Publication Society hlm 1010 Iaroslav Lebedynsky 2006 Les Saces Les Scythes d Asie VIIIe siecle av J C IVe siecle apr J C Editions Errance Paris ISBN 2 87772 337 2 Suparlan P 1995 Orang Sakai di Riau masyarakat terasing dalam masyarakat Indonesia kajian mengenai perubahan dan kelestarian kebudayaan Sakai dalam proses transformasi mereka ke dalam masyarakat Indonesia melalui Proyek Pemulihan Pembinaan Kesejahteraan Masyarakat Terasing Departemen Sosial Republik Indonesia Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 215 4 Lamry M S Nor H M 1993 Masyarakat dan Perubahan Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia ISBN 967 942 249 6 http www jais gov my Iklan Jawatan Kosong Diarsipkan 2011 01 03 di Wayback Machine a b c d e Luthfi A 1991 Hukum dan perubahan struktur kekuasaan pelaksanaan hukum Islam dalam Kesultanan Melayu Siak 1901 1942 Susqa Press Cortesao Armando 1944 The Suma Oriental of Tome Pires London Hakluyt Society 2 vols a b Barnard T P 2004 Contesting Malayness Malay identity across boundaries NUS Press ISBN 9971 69 279 1 Coolhaas W P 1964 Generale Missiven der V O C Journal of Southeast Asian History 2 7 doi 10 1017 S0217781100003318 NA VOC 1895 Malacca 30 Januari 1718 fols 55 6 Andaya L Y 1971 The Kingdom of Johor 1641 1728 a study of economic and political developments in the Straits of Malacca s n Samad A A 1979 Sulalatus Salatin Dewan Bahasa dan Pustaka Borschberg P 2004 Iberians in the Singapore Melaka Area and Adjacent Regions 16th to 18th Century Otto Harrassowitz Verlag ISBN 3 447 05107 8 Ricklefs M C 2002 A History of Modern Indonesia Since C 1200 Stanford University Press ISBN 0 8047 4480 7 NA VOC 1557 Jambi 1 April 1694 fols 35 6 a b Andaya L Y 1975 The Kingdom of Johor 1641 1728 Kuala Lumpur Oxford University Press Ryan N J 1969 The making of modern Malaysia and Singapore a history from earliest times to 1966 Oxford University Press Miller F P Vandome A F McBrewster J 2010 Johor Sultanate VDM Verlag Dr Mueller e K ISBN 6133801638 Abshire J 2011 The History of Singapore ABC CLIO ISBN 0 313 37742 1 a b c d Reid A 2005 Asal mula konflik Aceh dari perebutan pantai Timur Sumatra hingga akhir kerajaan Aceh abad ke 19 Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 534 X a b Barnard T P Texts Raja Ismail and Violence Siak and the Transformation of Malay Identity in theEighteenth Century Journal of Southeast Asian Studies Vol 32 No 3 Oct 2001 pp 331 342 Penelitian dan pengkajian naskah kuno daerah Jambi Volume 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara 1989 Cribb R B Kahin A 2004 Historical dictionary of Indonesia Scarecrow Press ISBN 0 8108 4935 6 Karl Hack Tobias Rettig 2006 Colonial armies in Southeast Asia Routledge ISBN 0 415 33413 6 Lee Kam Hing 1986 The Shipping Lists of Dutch Melaka A Source for the Study of Coastal trade and Shipping in the Malay peninsula during the 17th and 18th centuries in Mohd Yusoff Hashim et al Kapal dan Harta Karam Ships and Sunken Treasure pp 53 76 Kuala Lumpur Muzium Malaysia The London general gazetteer or Geographical dictionary containing a description of the various countries kingdoms states cities towns amp c of the known world W Baynes amp Son 1825 Ali Haji bin Raja Haji Ahmad 1997 Tuhfat al Nafis Fajar Bakti VOC 3470 Secret Letters from Malacca to Batavia for 1775 f 339 34 History of the Royal Dutch Vol 1 Brill Archive Cook Bethune 1819 Sir Thomas Stamford Raffles Founder of Singapore 1819 and some of his friends and contemporaries London A H Stockwell Trocki C A 2007 Prince of Pirates The Temenggongs and the Development of Johor and Singapore 1784 1885 NUS Press ISBN 9971 69 376 3 Netscher E 1854 Beschrijving van een Gedeelte der Residentie Riouw Tijdschrift voor Indische Taal Land en Volkenkunde Overeenkomsten met de zelfbesturen in de Residentie Riouw en Onderhoorigheden 1857 1909 Bijdragen tot de taal land en volkenkunde 1997 Volume 153 Issues 3 4 Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde M Nijhoff Locher Scholten E 2004 Sumatran Sultanate and Colonial State Jambi and the Rise of Dutch Imperialism 1830 1907 SEAP Publications ISBN 0 87727 736 2 Dick H W 2002 The Emergence of a National Economy An Economic History of Indonesia 1800 2000 University of Hawaii Press ISBN 0 8248 2552 7 Panhuys H F 1978 International Law in the Netherlands BRILL ISBN 90 286 0108 2 Milner A C 1982 Kerajaan Malay political culture on the eve of colonial rule University of Arizona Press ISBN 0 8165 0772 4 http www fco gov uk Treaty diakses pada 26 April 2012 a b Wolters O W 1999 History Culture and Region in Southeast Asian Perspectives SEAP Publications ISBN 0 87727 725 7 Martin L 1889 The Negri Sembilan their origin and constitution Singapore Foreign and Commonwealth Office Collection a b c Sejarah daerah Riau Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1977 a b Barnard T P Rules for Rulers Obscure Texts Authority and Policing in Two Malay States Journal of Southeast Asian Studies Vol 32 No 2 Jun 2001 pp 211 225 a b Junus H 2016 Bab al Qawa id Kitab Pegangan Hukum Dalam Kerajaan Siak Yayasan Pusaka Riau Dobbin C E 1983 Islamic revivalism in a changing peasant economy central Sumatra 1784 1847 Curzon Press ISBN 0 7007 0155 9 L W C van de Berg Le Hadramouth et les colonies Arabes dans l archipel Indien Batavia Imprimerie du gouvernement 1886 Kathirithamby Wells J Royal Authority and the Orang Kaya in the Western Archipelago circa 1500 1800 Journal of Southeast Asian Studies Vol 17 No 2 Sep 1986 pp 256 267 Jamil OK NIzami 2014 Tahtaku untuk Negeriku Indonesia Lembaga Warisan Budaya Melayu Riau Luthfi Amir 1991 Hukum dan Perubahan Struktur Kekuasaan Pelaksanaan Hukum Islam dalm Kesultanan Melayu Siak 1901 1942 Susqa Press Belanda Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Lembaga Kebudajaan Indonesia 1862 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde 11 Lange amp Co hlm 113 Koster G L 1997 Roaming through seductive gardens readings in Malay narrative Volume 167 of Verhandelingen Series Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde Or 2242 IV Surat Sultan Siak kepada Belanda tanggal 22 Ramadhan 1248 22 Februari 1833 Dutch East Indies 1941 Regeerings Almanak voor Nederlandsch Indie Volume 1 Rahman E Marni T Zulkarnain 2003 Alam melayu Sejumlah gagasan menjemput keagungan Unri Press ISBN 979 3297 76 X Tempo Volume 9 Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya 1979 Berkmoes V R 2010 Indonesia Lonely Planet ISBN 1 74104 830 3 Kodoatie R J Sjarief R 2010 Tata Ruang Air Penerbit Andi ISBN 979 29 1242 8 Daftar Pustaka Sunting Flicher A 2009 Les Etats princiers des Indes neerlandaises Dreux Ghalib W 1992 Adat istiadat Melayu Riau di bekas Kerajaan Siak Sri Indrapura pengkajian dan pencetakan kebudayaan Melayu Riau Lembaga Adat Daerah Riau Lembaga Adat Riau dan Pemerintah Daerah Tk I Prop Riau Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Riau Muhammad H T S U Effendy T Jaafar T R 1988 Silsilah keturunan raja raja Kerajaan Siak Sri Indrapura dan Kerajaan Pelalawan s n Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Sultans of Siak Inggris Kesultanan Siak di University of Queensland Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kesultanan Siak Sri Inderapura amp oldid 23860099