www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk kegunaan lainnya lihat Sakai disambiguasi Orang Sakai merupakan sekumpulan masyarakat yang terasing dan hidup masih secara tradisional dan nomaden pada suatu kawasan di pulau Sumatra Indonesia tepatnya di barat Kabupaten Kabupaten Bengkalis dan barat Kabupaten Siak Di Kabupaten Bengkalis mereka mendiami kecamatan Bathin Solapan Mandau Pinggir dan Talang Muandau Di Kabupaten Siak mereka mendiami kecamatan Kandis dan Minas Orang Sakai hidup menjauhkan diri dari kehidupan masyarakat yang luas 1 Sebelumnya Orang Sakai dinamai Orang Pebatin Nama ini dikenal ketika Jepang menjajah Indonesia 1 SakaiDaerah dengan populasi signifikanprovinsi RiauBahasaBahasa Sakai Bahasa Melayu Bahasa Minang Bahasa IndonesiaAgamaAnimisme Kristen Islam Kelompok etnik terkaitMelayu Minangkabau Daftar isi 1 Asal Usul 2 Bahasa 3 Kelompok Sosial 3 1 Perbatinan Lima 3 2 Perbatinan Delapan 4 Budaya 4 1 Teknologi 4 2 Kesehatan 5 Agama 6 Rujukan 7 Bahan BacaanAsal UsulBeberapa ahli berpendapat orang Sakai ini merupakan percampuran antara orang Wedoid dengan orang Minangkabau yang bermigrasi sekitar abad ke 14 2 sementara orang Sakai sendiri menganggap bahwa mereka datang dari negeri Pagaruyung 3 BahasaDalam pembicaraan sehari hari di kalangan sendiri orang Sakai menggunakan bahasa Sakai Namun bila berhubungan dengan pendatang dari luar mereka menggunakan bahasa Indonesia logat Minangkabau Rata rata orang Sakai dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia 4 Kelompok SosialKelompok sosial Orang Sakai terbagi menjadi Perbatinan Lima Batin nan Limo dan Perbatinan Delapan Batin nan Salapan Perbatinan ini dibedakkan dari ciri ciri tanah yang dimiliki masing masing perbatinan Tanah yang dimiliki Batin Salapan ditandai dengan kayu kapur dan sialang Sementara Batin nan Limo ditandai dengan gundukan tanah 5 Perbatinan Lima Perbatinan ini berasal dari 5 keluarga yang sebelumnya tinggal di desa Mandau meminta ke kepala desa Mandau untuk diberikan tanah karena tidak bisa kembali lagi ke kerajaan Pagaruyung ataupun ke Kunto Bessalam Oleh kepala desa diberikan hak ulayat di beberapa daerah yang nantinya menjadi cikal bakal daerah Perbatinan Lima 1 Perbatinan Delapan Perbatinan ini berasal dari rombongan dari Pagaruyung yang dipimpin oleh Batin Sangkar yang memecah rombongan menjadi delapan Masing masing rombongan membuka hutan untuk dijadikan tempat pemukiman 1 BudayaSuku ini adalah satu kelompok etnik yang masih digolongkan sebagai masyarakat terasing Mereka ada yang berdiam di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Kampar di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Kecamatan Dumai dan lain lain yang seluruhnya termasuk wilayah Provinsi Riau Menurut hasil survei yang dilakukan Direktorat Pembinaan Masyarakat Terasing Direktorat Bina Sosial Departemen Sosial RI nama Sakai merupakan sebutan dari pihak luar yang konon diberikan karena orang orang ini tinggal di tepi sungai Sakai yang di sekitarnya ditumbuhi pohon Sakai 4 Teknologi Rumah orang Sakai ada dua macam yaitu berbentuk rumah panggung atau rumah gubug Rumah panggung biasanya berukuran 5 x 6 meter dan panggungnya terletak 1 meter di atas tanah Ruangan di dalam rumah dibuat terbuka tanpa dinding pemisah antarkamar Rumah panggung yang biasanya dibangun tanpa jendela ini biasanya dihuni oleh satu atau dua keluarga yang berbubungan darah Bagian bawah rumah biasanya digunakan untuk menyimpan barang barang bekas dan untuk memelihara ayam sehingga menimbulkan kesan kotor dan tidak sehat Dalam kehldupan sehari hari orang Sakai juga mengenakan pakaian sebagaimana masyarakat di sekitarnya yakni celana pendek dan baju bagi laki laki dan kain panjang dan baju bagi kaum wanitanya Namun ada pula yang Iebih suka bertelanjang dada Untuk upacara adat mereka mengenakan sarung dan peci sebagaimana umat Islam di daerah lain Orang laki laki kadangkala mengenakan gelang dari akar akaran untuk mencegah penyakit Kelompok masyarakat ini sudah mengenal peralatan rumah tangga sebagaimana yang dipakai masyarakat lainnya Barang barang itu adalah piring periuk gelas cawan dan Iain Iain Biasanya barang barang itu digunakan bila sedang menjamu tamu Untuk keperluan sehari hari mereka menggunakan labu kering tempurung kelapa dan lain lain 6 Kesehatan Orang Sakai sering kali ditandai dengan kulit mereka yang berkurap atau berpanu Hal ini disebabkan orang Sakai memilih mandi di air tergenang yang biasanya makin lama makin kotor Mereka percaya bahwa bila mereka mandi di air yang mengalir maka roh mereka akan ikut hanyut terbawa oleh air Ada pula anggapan di kalangan orang Sakai bahwa semakin banyak panu ditubuhnya semakin tinggilah gengsinya sehingga mereka membiarkan saja penyakit kulit itu Selain penyakit kulit gangguan kesehatan yang menonjol adalah penyakit malaria yang disebabkan oleh lingkungan tempat tinggal mereka yang berawa rawa dan kurangnya kesadaran akan kesehatan Bila terkena penyakit mereka biasa meminta pertolongan dukun Untuk mengobati berbagai penyakit dukun biasanya menggunakan ramu ramuan dari tumbuhan di sekitar mereka Penyakit malaria misalnya diobati dengan ramuan daun zam zam daun lantani daun kumpai daun setawa peladang dan cengkawo Daun daun itu ditumbuk dan di ambil airnya Air perasan itu kemudian diminum Sedangkan untuk mengobati penyakit kulit seluruh tubuh si sakit dilumuri air perasan daun gelenggang 6 AgamaSebagian orang Sakai memeluk agama Islam sebagian lainnya menganut kepercayaan animisme dinamisme Dalam sistem kepercayaan mereka yakin bahwa roh orang yang telah meninggal dunia hidup lagi di alam baka Roh dan hantu dibedakan menjadi dua macam yang baik dan yang jahat Hantu baik disebut Hantu Kebu yang dapat membantu menyembuhkan orang sakit mengusir roh jahat menjaga keselamatan penduduk sedangkan hantu jahat disebut Hantu Keburu yang sering mendatangkan penyakit dan mengganggu orang pada malam hari 6 Rujukan a b c d Isjoni Ishaq 2005 Orang Sakai dewasa ini edisi ke Cet 1 Pekanbaru Unri Press ISBN 9793587385 OCLC 155107081 Suparlan Parsudi 1995 hlm 72 Tidak memiliki atau tanpa title bantuan Suparlan Parsudi 1995 hlm 73 Tidak memiliki atau tanpa title bantuan a b melalatoa m junus 1995 Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Jakarta Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai nilai Budaya Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan hlm 726 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan 1964 Tarigan Syahrial De Saputra Kearifan lokal yang terkandung dalam upacara tradisional kepercayaan masyarakat Sakai Riau edisi ke Cetakan I Tanjungpinang ISBN 9789791281423 OCLC 899738305 a b c melalatoa m junus 1995 Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Jakarta Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai nilai Budaya Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan hlm 727 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bahan BacaanSuparlan P 1995 Orang Sakai di Riau masyarakat terasing dalam masyarakat Indonesia kajian mengenai perubahan dan kelestarian kebudayaan Sakai dalam proses transformasi mereka ke dalam masyarakat Indonesia melalui Proyek Pemulihan Pembinaan Kesejahteraan Masyarakat Terasing Departemen Sosial Republik Indonesia Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 215 4 Kalipke H Kalipke M A 2001 Worterbuch Sakai Indonesisch Deutsch Buske Verlag ISBN 3 87118 754 2 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Orang Sakai amp oldid 23912560