www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini bukan mengenai Sayyid Ismail dari Siak Yang Dipertuan Besar Ismail Syah atau Sultan Ismail Abdul Jalil Syah dari Siak Sri Inderapura merupakan sultan ke VII Yang Dipertuan Besar Siak putra dari Sultan Muhammad Sultan IsmailSultan Siak Sri InderapuraBerkuasa1760 1766PemakamanMempura SiakNama lengkapSultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin SyahAyahTengku SaniIbuTengku neh Daftar isi 1 Naik Tahta 2 Turun Tahta dan Berkelana 3 Mengklaim Tahta Kembali 4 Rujukan 4 1 Daftar kepustakaanNaik Tahta SuntingSultan Muhammad mangkat pada tahun 1760 dan diangkatlah putranya Tengku Ismail sebagai pengganti dengan gelar Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah Sultan Ismail mempertahankan sepupunya Tengku Muhammad Ali pada posisi panglima besar yang telah dijabatnya semenjak ayahanda sultan masih hidup 1 Berita kemangkatan sultan Muhammad membuat Belanda girang karena pada masa transisi itulah mereka dapat mencari celah untuk memasukkan pengaruh mereka atas Siak Walaupun telah berkali kali gagal Belanda akhirnya dapat membujuk Tengku Alam untuk mendapatkan tahta dengan jaminan bahwa Belanda tidak akan mencampuri urusan keluarga kerajaan kelak 2 Ketika armada Belanda menyerang Mempura tahun 1761 armada perang Siak yang gagah berani dipimpin oleh panglima besar Muhammad Ali Belanda telah melakukan persiapan dengan kapal kapal perang besar Pasukan Siak berhasil didesak hingga ke pinggir kota Mempura Di sinilah terjadi pertempuran habis habisan dari pahlawan pahlawan Siak Armada Siak hanya menggunakan rakit berapi api dan kapal kapal berisi mesiu dalam menghadapi Belanda Namun semangat jihad fi sabilillah mereka tidak surut Dengan persenjataan terbatas tersebut mereka berhasil menenggelamkan beberapa kapal Belanda Belanda kewalahan dan mengeluarkan senjata terakhir mereka Tengku Alamuddin yang mengirimkan surat kepada Sultan Ismail dan putranya panglima besar Muhammad Ali Maka demi mendengar bahwa Tengku Alam berada di pihak Belanda pertempuran pun dihentikan dan Tengku Alam didampingi Belanda berhasil masuk ke ibu kota 1 Turun Tahta dan Berkelana SuntingSultan Ismail menyerahkan tahta kepada pamannya Tengku Alam karena wasiat ayahandanya sebelum wafat yang berbunyi Janganlah tunduk kepada Belanda yang kafir dan penjajah itu Dan janganlah melakukan perang terhadap saudara apalagi keluarga sendiri Serta apabila pamanmu Raja Alamuddin datang ke negeri Siak serahkanlah tahta kerajaan Siak ini kepada pamanmu Raja Alamuddin 3 Kemudian Sultan Ismail memilih untuk berkelana di lautan 4 Pada tahun 1761 Sultan Ismail pergi ke Siantan dan disini ia memperoleh dukungan dari Orang Laut Setelah memiliki kekuatan serta dukungan Orang Laut ia mengontrol perdagangan timah di Pulau Bangka dan menyerang Kesultanan Mempawah di Kalimantan Barat Tindak tanduknya di lautan tersebut membuat perdagangan Belanda menjadi kacau dan merugi Makanya Belanda tidak mengabulkan permintaan Sultan Ismail yang hendak merebut tahta Siak tahun 1768 1 Mengklaim Tahta Kembali SuntingSetelah dukungan yang dimilikinya menjadi kuat Sultan Ismail mulai menyerang pusat kekuasaan Siak Serangannya dapat dipukul mundur pada tahun 1773 Tiga tahun setelahnya secara terang terangan ia mengklaim diri sebagai pewaris mahkota Siak yang sah dengan memakai gelar lamanya Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah Pada tahun 1778 ia menetap di sungai Rokan dan berusaha melobi penguasa Panai Asahan dan Batubara namun tidak membuahkan hasil Meski demikian pengikutnya di Siak bertambah banyak Serangan habis habisan kembali dilakukan pada tahun 1779 dan kali ini berhasil merebut ibu kota Siak Sultan Muhammad Ali terpaksa berundur ke Petapahan mencari perlindungan dari Syarif Bendahara tetapi tidak dikabulkan Akhirnya ia kembali ke ibu kota dan menyerahkan diri kepada sepupunya itu Sultan Ismail lalu mengampuninya dan melantiknya menjadi Raja Muda 1 5 Ia berkuasa hingga tahun 1781 sebelum akhirnya digantikan oleh Sultan Yahya Rujukan Sunting a b c d Muchtar Lutfi Suwardi MS dkk 1998 1999 Sejarah Riau Biro Bina Sosial Setwilda Tk I Riau Amir Lutfi 1991 Hukum dan Perubahan Struktur Kekuasaan Pelaksanaan Hukum Islam dalam Kesultanan Melayu Siak 1901 1942 Susqa Press Pekanbaru OK Nizami Jamil dkk 2001 Sejarah Kerajaan Siak CV Sukabina Pekanbaru terbitan LAM Kab Siak Cave J Nicholl R Thomas P L Effendy T 1989 Syair Perang Siak a court poem presenting the state policy of a Minangkabau Malay royal family in exile MBRAS A Flicher Les Etats princiers des Indes neerlandaises Dreux 2009 Timothy P Barnard Texts Raja Ismail and Violence Siak and the Transformation of Malay Identity in theEighteenth Century Journal of Southeast Asian Studies Vol 32 No 3 Oct 2001 pp 331 342 Daftar kepustakaan Sunting Donald James Goudie Phillip Lee Thomas Tenas Effendy 1989 Syair Perang Siak a court poem presenting the state policy of a Minangkabau Malay royal family in exile MBRAS Christine E Dobbin 1983 Islamic revivalism in a changing peasant economy central Sumatra 1784 1847 Curzon Press ISBN 0 7007 0155 9 Journal of Southeast Asian studies Volume 17 McGraw Hill Far Eastern Publishers 1986 Didahului oleh Sultan Muhammad Sultan Siak Sri Inderapura1761 now Diteruskan oleh Sultan Alamuddin SyahDidahului oleh Sultan Muhammad Ali Sultan Siak Sri Inderapura1779 1781 Diteruskan oleh Sultan Yahya Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ismail dari Siak amp oldid 24049678