www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Predation di en wikipedia org Isinya masih belum akurat karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan Jika Anda menguasai bahasa aslinya harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat Lihat pula panduan penerjemahan artikel Pemangsa dan mangsa dialihkan ke halaman ini Untuk kegunaan lain lihat predator disambiguasi dan mangsa disambiguasi Pemangsaan atau predasi adalah interaksi biologis ketika organisme pemangsa membunuh dan memakan organisme yang lain yang merupakan mangsanya Ini adalah salah satu dari jenis perilaku makan umum yang mencakup parasitisme dan pemangsaan mikroorganisme yang biasanya tidak membunuh inangnya dan parasitoidisme yang pada akhirnya selalu begitu Ini berbeda dari mengais ngais pada mangsa yang mati meskipun banyak juga pemangsa yang mengais ngais Ini bertumpang tindih dengan herbivor karena pemangsa biji dan frugivor yang bersifat merusak adalah pemangsa Pemangsa sendirian beruang kutub memakan anjing laut berjanggut yang telah dibunuh Pemangsa sosial semut daging bekerja sama untuk memakan tonggeret yang jauh lebih besar daripada dirinya Pemangsa dapat secara giat mencari mengejar atau menunggu mangsa yang sering kali tersembunyi Ketika mangsa terlacak pemangsa menilai apakah akan menyerangnya atau tidak Ini terkadang dapat disertai penyergapan atau pengejaran setelah mengintai mangsanya Jika serangan berhasil pemangsa membunuh mangsanya membuang bagian yang tidak dapat dimakan seperti cangkang atau duri dan memakannya Pemangsa beradaptasi dengan indra yang tajam seperti penglihatan pendengaran atau penciuman yang sering kali sangat dikhususkan untuk berburu Banyak binatang pemangsa baik vertebrata maupun invertebrata mempunyai cakar atau rahang yang tajam untuk mencengkeram membunuh dan mencabik mangsanya Adaptasi lain termasuk mimikri agresif dan sembunyi sembunyi yang meningkatkan kedayagunaan berburu Pemangsaan mempunyai efek memilih yang sangat kuat pada mangsa sehingga mangsa mengembangkan adaptasi antipemangsa seperti warna peringatan panggilan tanda bahaya dan isyarat lain penyamaran mimikri spesies yang dipertahankan dengan baik duri dan bahan kimia pertahanan Pemangsa dan mangsa terkadang mengalami perlombaan senjata evolusioner daur adaptasi dan adaptasi berlawanan Pemangsaan telah menjadi pendorong utama evolusi setidaknya sejak periode Kambrium Daftar isi 1 Definisi 2 Rentang taksonomi 3 Mencari makan 3 1 Pencarian 3 2 Penilaian 3 3 Penangkapan 3 3 1 Penyergapan 3 3 2 Pencegatan balistik 3 3 3 Pengejaran 3 4 Penanganan 3 5 Pemangsaan sendirian melawan pemangsaan sosial 4 Pengkhususan 4 1 Adaptasi fisik 4 2 Pola makan dan perilaku 4 3 Penyamaran dan mimikri 4 4 Bisa 4 5 Medan listrik 4 6 Fisiologi 5 Adaptasi antipemangsa 5 1 Menghindari pelacakan 6 Lihat pula 7 Catatan 8 Rujukan 8 1 Sumber 9 Pranala luarDefinisi Sunting nbsp Tawon laba laba melumpuhkan dan akhirnya membunuh inangnya tetapi dianggap parasitoid bukan pemangsa Pada tingkat yang paling dasar pemangsa membunuh dan memakan organisme lain Namun konsep pemangsaan sangat luas didefinisikan secara berbeda dalam konteks yang berbeda pula dan mencakup berbagai metode makan serta beberapa hubungan yang tidak mengakibatkan kematian mangsa umumnya tidak disebut pemangsaan Parasitoid seperti tawon ikneumon bertelur di dalam atau pada inangnya Kemudian telur menetas menjadi larva yang memakan inangnya dan lama kelamaan akan mati Ahli ilmu hewan umumnya menyebut ini sebagai parasitisme walaupun parasit biasa dianggap tidak membunuh inangnya Pemangsa dapat didefinisikan secara berbeda dari parasitoid karena pemangsa memiliki banyak mangsa yang ditangkap selama hidupnya dan larva parasitoid hanya memiliki satu atau setidaknya memiliki persediaan makanan untuknya hanya pada satu kesempatan 1 2 nbsp Hubungan pemangsaan dengan strategi makan yang lainTerdapat hal lain yang sulit dan berbatas Pemangsa mikro adalah binatang kecil seperti pemangsa yang memakan sepenuhnya organisme lain Binatang ini termasuk pinjal dan nyamuk yang memakan darah dari binatang hidup dan kutu daun yang memakan getah dari tumbuhan hidup Namun binatang ini kini sering dianggap sebagai parasit karena biasanya tidak membunuh inangnya 3 4 Binatang yang merumput pada fitoplankton atau tikar mikrob adalah pemangsa karena memakan dan membunuh organisme yang dimakannya tetapi herbivor yang meramban rumput tidak termasuk karena tumbuhan yang dimakannya biasanya bertahan dari serangan tersebut 5 Ketika binatang memakan biji pemangsaan biji atau granivor atau telur pemangsaan telur binatang ini memakan seluruh organisme hidup yang menjadikannya pemangsa menurut definisi 6 7 8 Pebangkai organisme yang hanya memakan organisme yang ditemukan sudah mati bukanlah pemangsa tetapi banyak pemangsa seperti jakal dan dubuk yang mengais ngais ketika ada kesempatan 9 10 5 Di antara invertebrata tawon sosial berkulit kuning adalah pemburu dan pebangkai serangga lain 11 Rentang taksonomi SuntingInformasi lebih lanjut Tumbuhan karnivora Jamur nematofagus Pemangsaan biji dan Pemangsaan telur nbsp Tumbuhan karnivor embun matahari menelan serangga nbsp Pemangsaan biji tikus memakan biji Sementara contoh pemangsa di antara binatang menyusui dan burung sudah diketahui umum 12 pemangsa dapat dijumpai di berbagai bagai takson termasuk artropoda Binatang tersebut umum di antara serangga termasuk belalang sentadu capung serangga sayap jala dan lalat kalajengking Pada beberapa spesies seperti lalat alder hanya larva yang bersifat memangsa karena yang dewasa tidak makan Laba laba adalah pemangsa sama halnya juga dengan invertebrata daratan lain seperti kalajengking lipan beberapa tungau siput dan lintah bulan nematoda dan cacing planaria 13 Sebagian besar knidaria misalnya ubur ubur hidroid ktenofora ubur ubur sisir ekinodermata misalnya bintang laut landak laut dolar pasir serta teripang dan cacing pipih adalah pemangsa di lingkungan laut 14 udang karang kepiting udang dan teritip adalah pemangsa di antara krustasea 15 dan krustasea kemudian dimangsa oleh hampir semua sefalopoda termasuk gurita cumi cumi dan sotong katak 16 nbsp Paramesium siliata pemangsa yang memakan bakteriPemangsaan biji terbatas pada binatang menyusui burung dan serangga serta ditemukan di hampir semua ekosistem daratan 8 6 Pemangsaan telur mencakup pemangsa telur ahli seperti beberapa ular kolubrid dan yang umum seperti rubah dan badger yang mengambil telur secara oportunistis ketika menemukannya 17 18 19 Beberapa tumbuhan seperti tumbuhan pemakan serangga perangkap lalat Venus dan embun matahari adalah karnivor dan pemakan serangga 12 Beberapa jamur karnivor menangkap nematoda menggunakan perangkap aktif baik dalam bentuk cincin penyempitan maupun perangkap pasif dengan struktur perekat 20 Banyak spesies protozoa eukariota dan bakteri prokariota memangsa mikroorganisme lain Ini merupakan cara makan yang terbukti kuno dan berevolusi berkali kali pada kedua kelompok 21 12 22 Di antara zooplankton air tawar dan laut baik bersel tunggal maupun bersel banyak pemamahan pemangsa pada fitoplankton dan zooplankton yang lebih kecil adalah hal yang biasa dan ditemukan pada banyak spesies nanoflagelata dinoflagelata siliata rotifera beragam larva binatang meroplankton dan dua kelompok krustasea yaitu kopepoda dan kutu air 23 Mencari makan SuntingLihat pula Mencari makan nbsp Daur dasar mencari makan dengan beberapa variasi yang ditunjukkan untuk pemangsa 24 Pemangsa harus mencari mengejar dan membunuh mangsanya untuk makan Tindakan ini membentuk daur mencari makan 25 26 Pemangsa harus memutuskan tempat mencari makan berdasarkan sebaran geografisnya Setelah mangsa ditemukan pemangsa harus menilai apakah harus mengejar mangsa atau menunggu pilihan mangsa yang lebih baik Jika pemangsa memilih mengejar mangsa kemampuan fisiknya menentukan cara pengejaran misalnya penyergapan atau pemburuan 27 28 Setelah mangsa ditangkap pemangsa juga perlu menghabiskan tenaga untuk menanganinya misalnya membunuhnya membuang cangkang atau duri dan menelannya 24 25 Pencarian Sunting Pemangsa mempunyai pilihan cara pencarian mulai dari duduk dan menunggu hingga mencari makan secara meluas atau giat 29 24 30 31 Metode duduk dan menunggu paling cocok jika mangsa tebal dan mudah bergerak serta pemangsa mempunyai kebutuhan tenaga yang rendah 29 Pencarian makan yang luas menghabiskan lebih banyak tenaga dan digunakan pada saat mangsa tidak banyak bergerak atau tersebar jarang 27 29 Terdapat cara pencarian berkelanjutan dengan selang antara periode pergerakan mulai dari detik hingga bulan Hiu mola mola burung pemakan serangga dan celurut hampir selalu bergerak sedangkan laba laba pembuat jaring invertebrata air belalang sembah dan kestrel jarang bergerak Di antara burung kedidi dan burung perandai lain ikan air tawar termasuk crappie dan larva kumbang koksi bergantian antara mencari dan memindai lingkungan secara giat 29 nbsp Albatros alis hitam sering terbang beratus ratus kilometer melintasi lautan yang hampir lengang untuk mencari sepetak makanan Sebaran mangsa sering mengelompok dan pemangsa menanggapi dengan mencari petak tempat mangsa yang tebal dan kemudian mencari di dalam petak 24 Ketika makanan ditemukan di petak seperti kawanan ikan langka di lautan yang hampir lengang tahap pencarian mengharuskan pemangsa melakukan perjalanan untuk waktu yang lama dan menghabiskan sejumlah besar tenaga untuk menemukan setiap petak makanan 32 Misalnya albatros alis hitam sering terbang mencari makan dengan jarak sekitar 700 kilometer 430 mil hingga jarak maksimum pencarian makan 3 000 kilometer 1 860 mil untuk membiakkan burung yang mengumpulkan makanan untuk anak anaknya a 33 Dengan mangsa yang tetap beberapa pemangsa dapat mempelajari letak petak yang sesuai dan kembali kepada mangsa untuk makan pada selang waktu tertentu 32 Strategi mencari makan optimal telah dimodelkan dengan menggunakan teorema nilai marginal 34 Pola pencarian sering kali muncul secara acak Salah satunya adalah langkah levi yang cenderung disertai gugus langkah pendek dengan langkah panjang sesekali Ini cocok untuk perilaku berbagai bagai organisme termasuk bakteri lebah madu hiu dan manusia pemburu pengumpul 35 36 Penilaian Sunting nbsp Kumbang koksi berbintik tujuh memilih tumbuhan bermutu baik untuk mangsa kutu daunnya Setelah mangsa ditemukan pemangsa harus memutuskan apakah akan mengejar mangsa atau terus mencari mangsa Keputusan tersebut bergantung kepada mangsa dan manfaat yang berhubungan Seekor burung yang mencari serangga menghabiskan banyak waktu untuk mencari tetapi menangkap dan memakannya jauh lebih cepat dan mudah sehingga memakan setiap serangga enak yang ditemukannya merupakan strategi yang berdaya guna bagi burung tersebut Sebaliknya pemangsa seperti singa atau alap alap dapat menemukan mangsanya dengan mudah tetapi memerlukan banyak usaha untuk menangkapnya Dalam hal ini pemangsa lebih memilih 27 Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah ukuran Mangsa yang terlalu kecil mungkin tidak sebanding dengan masalah karena jumlah tenaga yang disediakannya Namun jika mangsa terlalu besar mungkin terlalu sulit untuk ditangkap Misalnya belalang sentadu menangkap mangsa dengan kaki depannya Kaki tersebut dioptimalkan untuk menangkap mangsa dengan ukuran tertentu Belalang sentadu enggan menyerang mangsa yang jauh dari ukuran tertentu Terdapat hubungan positif antara ukuran pemangsa dengan mangsanya 27 Pemangsa juga dapat menilai suatu petak dan memutuskan apakah akan menghabiskan waktu untuk mencari mangsa di petak tersebut atau tidak 24 Ini dapat berhubungan dengan pengetahuan tentang pilihan mangsa Misalnya kumbang koksi dapat memilih sepetak tumbuh tumbuhan yang sesuai untuk mangsa kutu daunnya 37 Penangkapan Sunting Pemangsa mempunyai spektrum cara pengejaran yang berkisar dari pengejaran terbuka pemangsaan pengejaran hingga serangan mendadak pada mangsa yang ada didekatnya pemangsaan penyergapan 24 38 12 Strategi lain di antara penyergapan dan pengejaran adalah pencegatan balistik ketika pemangsa mengamati dan meramalkan gerakan mangsa dan kemudian meluncurkan serangannya 39 Penyergapan Sunting Artikel utama Pemangsaan penyergapan nbsp Kadal hijau barat menyergap mangsa belalangnya nbsp Laba laba pintu jebakan menunggu untuk menyergap mangsanya di liangnya Pemangsa penyergap atau duduk dan menunggu adalah binatang karnivor yang menangkap mangsa secara sembunyi sembunyi atau tiba tiba Pemangsaan penyergapan pada binatang dicirikan oleh pemangsa yang memindai lingkungan sekitar dari kedudukan tersembunyi sampai mangsa terlihat dan kemudian melakukan serangan mendadak tetap dengan cepat 40 39 Pemangsa penyergap vertebrata termasuk katak ikan seperti hiu malaikat ikan tombak utara dan ikan kodok timur 39 41 42 43 Di antara banyak invertebrata penyergap adalah laba laba pintu jebakan dan kepiting laba laba Australia di darat serta udang sentadu di laut 40 44 45 Pemangsa penyergap sering membuat liang untuk bersembunyi yang meningkatkan persembunyian dengan mengorbankan medan penglihatannya Beberapa pemangsa penyergap juga menggunakan umpan untuk menarik mangsa dalam jangkauan serangan 39 Gerakan menangkap untuk memerangkap mangsa haruslah cepat mengingat bahwa serangan tersebut tidak dapat diubah setelah diluncurkan 39 Pencegatan balistik Sunting nbsp Bunglon menyerang mangsa dengan menjulurkan lidahnya Pencegatan balistik adalah strategi ketika pemangsa mengamati gerakan mangsa meramalkan gerakannya membuat jalur pencegatan dan kemudian menyerang mangsa di jalur tersebut Ini berbeda dari pemangsaan penyergapan ketika pemangsa menyesuaikan serangannya sesuai dengan pergerakan mangsa 39 Pencegatan balistik melibatkan kurun waktu yang singkat untuk perencanaan sehingga memberi kesempatan kepada mangsa untuk melarikan diri Sebelum melompat beberapa katak menunggu sampai ular memulai serangannya sehingga mengurangi waktu yang tersedia bagi ular untuk menyesuaikan ulang serangannya dan memaksimalkan penyesuaian sudut yang diperlukan oleh ular untuk mencegat katak secara waktu nyata 39 Pemangsa balistik termasuk capung vertebrata seperti ikan sumpit menyerang dengan semburan air bunglon menyerang dengan lidahnya dan beberapa ular kolubrid 39 Pengejaran Sunting Artikel utama Pemangsaan pengejaran nbsp Paus bungkuk adalah pengumpan terkaman yang menyaring beribu ribu kril dari air laut dan menelannya hidup hidup nbsp Capung seperti ekor klub umum dengan mangsa yang ditangkap ini adalah invertebrata pemangsa pengejar Dalam pemangsaan pengejaran pemangsa mengejar mangsa yang melarikan diri Jika mangsa melarikan diri di garis lurus penangkapan hanya bergantung pada kecepatan pemangsa daripada mangsa 39 Jika mangsa berolah gerak dengan berputar ketika melarikan diri pemangsa harus menanggapi dalam waktu nyata untuk menghitung dan mengikuti jalur cegatan baru seperti dengan navigasi sejajar pada saat mendekati mangsa 39 Banyak pemangsa pengejar menggunakan penyamaran untuk mendekati mangsa sedekat mungkin tanpa teramati mengintai sebelum memulai pengejaran 39 Pemangsa pengejar termasuk mamalia daratan seperti manusia anjing liar Afrika dubuk berbintik dan serigala pemangsa laut seperti lumba lumba orka dan banyak ikan pemangsa seperti tuna 46 47 burung pemangsa seperti alap alap dan serangga seperti capung 48 Bentuk pengejaran yang ekstrem adalah perburuan kegigihan atau ketahanan ketika pemangsa melelahkan mangsa dengan mengikutinya dari jarak jauh terkadang selama berjam jam pada satu waktu Metode ini digunakan oleh manusia pemburu pengumpul dan dalam Canidae seperti anjing liar Afrika dan anjing pemburu yang jinak Anjing liar Afrika adalah pemangsa yang sangat gigih yang melelahkan mangsa dengan mengikutinya sejauh beberapa mil dengan kecepatan yang relatif rendah 49 Bentuk khusus pemangsaan pengejaran adalah paus balin pemakan bola umpan Pemangsa laut yang sangat besar ini memakan plankton terutama kril menyelam dan berenang ke dalam pemusatan plankton dan kemudian menelan banyak air dan menyaringnya melalui lempeng balin yang berbulu 50 51 Pemangsa pengejar dapat bersifat sosial seperti singa dan serigala yang berburu secara berkelompok atau sendirian 2 Penanganan Sunting nbsp Ikan lele mempunyai duri punggung dan dada yang tajam yang dipegang tegak untuk mencegah pemangsa seperti bangau yang menelan mangsa secara utuh nbsp Elang tiram mencabik cabik mangsa ikannya untuk menghindari bahaya seperti duri tajam Setelah pemangsa menangkap mangsa pemangsa harus menanganinya Jika mangsa berbahaya untuk dimakan seperti jika mangsa memiliki duri yang tajam atau beracun misalnya pada banyak ikan mangsa pemangsa harus menanganinya dengan sangat hati hati Beberapa ikan lele seperti Ictaluridae memiliki duri di bagian punggung dorsal dan perut dada yang terkunci pada kedudukan tegak Pada saat ikan lele meronta ronta ketika ditangkap ini dapat menusuk mulut pemangsa yang dapat menyebabkan kematian Beberapa burung pemakan ikan seperti elang tiram menghindari bahaya duri dengan merobek mangsanya sebelum memakannya 52 Pemangsaan sendirian melawan pemangsaan sosial Sunting Lihat pula Perburuan kerja sama Dalam pemangsaan sosial sekelompok pemangsa bekerja sama untuk membunuh mangsa Ini memungkinkan untuk membunuh makhluk yang lebih besar daripada yang dapat dikalahkan sendirian Sebagai contoh dubuk dan serigala bekerja sama untuk menangkap dan membunuh herbivor sebesar kerbau dan bahkan singa berburu gajah 53 54 55 Ini juga dapat menjadikan mangsa lebih mudah didapati melalui strategi seperti menghalau mangsa dan menggiringnya ke kawasan yang lebih kecil Misalnya ketika bermacam macam kawanan burung mencari makan burung di depan akan mengeluarkan serangga yang ditangkap oleh burung di belakang Lumba lumba pemintal membentuk lingkaran di sekitar sekumpulan ikan dan bergerak ke dalam memusatkan ikan dengan faktor 200 56 Dengan berburu secara sosial simpanse dapat menangkap monyet kolobus yang akan segera melarikan diri dari pemburu perseorangan sedangkan elang harris dapat bekerja sama memerangkap kelinci 53 57 nbsp Serigala merupakan pemangsa sosial yang bekerja sama untuk berburu dan membunuh bison Pemangsa dari spesies yang berbeda adakalanya bekerja sama untuk menangkap mangsa Ketika ikan seperti kerapu dan kerapu sunuk memangsa mangsa yang tidak dapat dicapainya di terumbu karang binatang tersebut memberi tanda kepada belut moray raksasa ikan Napoleon atau gurita Pemangsa ini dapat mencapai celah celah kecil dan mengusir mangsa 58 59 Paus pembunuh telah dikenal membantu pemburu berburu paus balin 60 Perburuan sosial memungkinkan pemangsa untuk menangkap mangsa dalam rentang yang lebih luas tetapi berisiko bersaing untuk mendapatkan makanan yang ditangkap Pemangsaan sendirian mempunyai lebih banyak kesempatan untuk memakan apa yang ditangkapnya dengan peningkatan tenaga yang dihabiskan untuk menangkapnya dan peningkatan risiko mangsa akan melarikan diri 61 62 Pemangsa penyergap sering menyendiri untuk mengurangi risiko menjadi mangsa sendiri 63 Dari 245 karnivor daratan 177 di antaranya adalah pemangsa sendirian dan 35 dari 37 kucing liar adalah pemangsa sendirian 64 termasuk puma dan citah 61 2 Namun puma penyendiri memungkinkan puma lain sama sama membunuh 65 dan koyote dapat menjadi pemangsa sendirian atau sosial 66 Pemangsa sendirian lain termasuk ikan tombak utara 67 laba laba serigala dan semua ribuan tawon penyendiri di antara artropoda 68 69 banyak mikroorganisme dan zooplankton 21 70 Pengkhususan SuntingAdaptasi fisik Sunting Pemangsa telah mengembangkan berbagai bagai adaptasi fisik di bawah tekanan pemilihan alam untuk melacak menangkap membunuh dan mencerna mangsa Ini termasuk kecepatan kelincahan sembunyi sembunyi indra yang tajam penyaring dan sistem pencernaan yang sesuai 71 Pemangsa mempunyai penglihatan penciuman atau pendengaran yang berkembang untuk melacak mangsa dengan baik 12 Pemangsa yang beragam seperti burung hantu dan laba laba peloncat memiliki mata menghadap ke depan yang memberikan penglihatan dwimata yang tepat pada bidang pandang yang relatif sempit sedangkan binatang mangsa sering memiliki penglihatan menyeluruh yang kurang tajam Binatang seperti rubah dapat mencium mangsanya bahkan ketika mangsa bersembunyi di bawah salju atau tanah setinggi 2 kaki 60 cm Banyak pemangsa memiliki pendengaran yang tajam dan beberapa seperti kelelawar berekolokasi berburu dengan menggunakan suara aktif atau pasif secara eksklusif 72 Pemangsa termasuk kucing besar burung pemangsa dan semut sama sama mempunyai rahang yang kuat gigi yang tajam atau cakar yang digunakan untuk menangkap dan membunuh mangsanya Beberapa pemangsa seperti ular dan burung pemakan ikan seperti bangau dan burung pecuk menelan mangsanya secara utuh Beberapa ular dapat melepaskan rahangnya dari engsel untuk memungkinkannya menelan mangsa yang besar sedangkan burung pemakan ikan memiliki paruh panjang seperti tombak yang digunakan untuk menikam dan mencengkeram mangsa yang bergerak cepat dan licin 72 Ikan dan pemangsa lain telah mengembangkan kemampuan untuk menghancurkan atau membuka cangkang moluska berperisai 73 Banyak pemangsa yang bertubuh kuat dan dapat menangkap serta membunuh binatang yang lebih besar daripada dirinya Ini berlaku untuk pemangsa kecil seperti semut dan celurut serta karnivor besar dan terlihat berotot seperti puma dan singa 72 2 74 nbsp Tengkorak beruang cokelat memiliki gigi taring besar yang runcing untuk membunuh mangsa dan gigi pemotong yang mengasah sendiri di bagian belakang untuk memotong daging dengan gerakan seperti gunting nbsp Mata majemuk besar sungut peka dan rahang kuat rahang bawah semut peloncat jack nbsp Elang ekor merah menggunakan cakar dan paruh bengkok yang tajam untuk membunuh dan mencabik cabik mangsanya nbsp Ahli bangau biru besar dengan ikan tombak nbsp Sanca India melepaskan rahangnya dari engsel untuk menelan mangsa yang besar seperti rusa tutulPola makan dan perilaku Sunting Informasi lebih lanjut Spesies umum dan ahli nbsp Platydemus manokwari merupakan ahli cacing pipih pemangsa siput darat yang menyerang siput nbsp Pemangsaan memilih ukuran Singa menyerang kerbau afrika lebih dari dua kali beratnya Singa dapat menyerang mangsa yang jauh lebih besar termasuk gajah tetapi lebih jarang menyerang Pemangsa sering kali sangat dikhususkan dalam pola makan dan perilaku berburu Misalnya kucing liar eurasia hanya berburu ungulata kecil 75 Yang lain seperti macan tutul adalah binatang umum yang lebih oportunistis yang memangsa setidaknya 100 spesies 76 77 Binatang ahli dapat sangat beradaptasi untuk menangkap mangsa pilihannya sedangkan binatang umum dapat lebih mampu beralih kepada mangsa lain ketika sasaran yang disukai langka Ketika mangsa memiliki sebaran yang mengelompok tidak merata strategi optimal pemangsa diramalkan lebih terkhususkan karena mangsa lebih mencolok dan dapat ditemukan lebih cepat 78 Ini tampaknya tepat untuk pemangsa mangsa yang tidak bergerak tetapi diragukan untuk mangsa yang bergerak 79 Dalam pemangsaan memilih ukuran pemangsa memilih mangsa dengan ukuran tertentu 80 Mangsa yang besar dapat terbukti menyusahkan pemangsa sedangkan mangsa yang kecil dapat sulit dicari dan memberikan balasan yang lebih sedikit dalam hal apa pun Hal ini menyebabkan hubungan antara ukuran pemangsa dengan mangsanya Ukuran juga dapat berfungsi sebagai perlindungan bagi mangsa yang besar Contohnya gajah dewasa relatif aman dari pemangsaan singa tetapi gajah muda lebih rentan dari pemangsaan singa 81 Penyamaran dan mimikri Sunting Informasi lebih lanjut Kamuflase dan Mimikri agresif nbsp Pemangsa yang menyamar macan tutul salju di Ladakh nbsp Ikan kodok lurik menggunakan penyamaran dan mimikri agresif berupa pancingan seperti joran di kepalanya untuk menarik mangsa Anggota keluarga kucing seperti macan tutul salju dataran tinggi tanpa pohon harimau dataran berumput rawa buluh macan tutul kurcaci hutan kucing bakau semak di tepi air dan singa dataran terbuka menyamar dengan warna dan pola yang mengganggu yang cocok dengan habitatnya 82 Dalam mimikri agresif pemangsa tertentu termasuk serangga dan ikan memanfaatkan warna dan perilaku untuk menarik mangsa Misalnya kunang kunang Photuris betina meniru isyarat cahaya spesies lain sehingga menarik kunang kunang jantan yang ditangkap dan dimakannya 83 Belalang bunga adalah pemangsa penyergap yang menyamar sebagai bunga seperti anggrek untuk menarik mangsa dan menangkapnya ketika berjarak cukup dekat 84 Ikan kodok sangat tersamarkan dan secara aktif memikat mangsanya untuk mendekat menggunakan esca yang merupakan umpan di ujung embelan seperti joran di kepala yang dilambaikan dengan lembut untuk meniru binatang kecil menelan mangsa dengan gerakan yang sangat cepat ketika mangsa berada dalam jangkauan 85 Bisa Sunting Informasi lebih lanjut Bisa dan Evolusi bisa ular Banyak pemangsa yang lebih kecil seperti ubur ubur kotak menggunakan bisa untuk mengalahkan mangsanya 86 Bisa juga dapat membantu pencernaan seperti kasus untuk ular derik dan beberapa laba laba 87 88 Ular laut marmer yang telah beradaptasi dengan pemangsaan telur mempunyai kelenjar bisa yang berhenti berkembang dan gen untuk racun tiga jarinya mengandung mutasi penghapusan dua nukleotida yang menidakaktifkannya Perubahan ini dijelaskan oleh fakta bahwa mangsanya tidak perlu dikalahkan 89 Medan listrik Sunting nbsp Pari listrik Torpediniformes menunjukkan letak organ listrik dan tumpukan elektrosit di dalamnyaInformasi lebih lanjut Organ listrik biologi Beberapa kelompok ikan pemangsa mempunyai kemampuan untuk mendeteksi melacak dan adakalanya melumpuhkan mangsanya dengan menghasilkan medan listrik menggunakan organ listrik seperti pada pari listrik 90 91 92 Organ listrik berasal dari saraf atau jaringan otot yang diubah 93 Fisiologi Sunting Adaptasi fisiologis terhadap pemangsaan mencakup kemampuan bakteri pemangsa untuk mencerna polimer peptidoglikan kompleks dari dinding sel bakteri yang dimangsanya 22 Vertebrata karnivor dari semua lima kelas utama ikan amfibi reptilia burung dan mamalia mempunyai laju pengangkutan gula hingga asam amino yang relatif rendah daripada herbivor atau omnivor karena binatang tersebut mungkin memperoleh banyak asam amino dari protein hewani yang ada dalam makanannya 94 Adaptasi antipemangsa SuntingArtikel utama Adaptasi antipredator Mangsa mempunyai pertahanan yang sangat beragam untuk melawan mangsa Mangsa dapat mencoba menghindari pelacakan Mangsa juga dapat melacak pemangsa dan memperingatkan yang lain tentang keberadaan pemangsa Jika terlacak mangsa dapat mencoba menghindari menjadi sasaran serangan misalnya dengan memberi isyarat bahwa pengejaran tidak akan menguntungkan atau dengan membentuk kelompok Jika mangsa menjadi sasaran mangsa dapat mencoba menangkis serangan dengan pertahanan seperti perisai ketidaksedapan atau pengepungan Mangsa dapat menghindari serangan yang sedang berlangsung dengan tumpukan kayu penahan mangsa menanggalkan bagian tubuh seperti ekor atau melarikan diri 95 96 12 97 Menghindari pelacakan Sunting Mangsa dapat menghindari pelacakan pemangsa dengan ciri morfologis dan warna yang menjadikannya sulit dilacak Mangsa juga dapat memakai perilaku yang menghindari pemangsa misalnya dengan menghindari waktu dan tempat pemangsa mencari makan 98 Lihat pula SuntingEkologi ketakutan Masalah pemangsaan Pembalikan pemangsa mangsa Wa Tor Penderitaan binatang liarCatatan Sunting Jangkauan 3000 kilometer berarti terbang setidaknya 6000 kilometer keluar dan kembali Rujukan Sunting Gurr Geoff M Wratten Stephen D Snyder William E 2012 Biodiversity and Insect Pests Key Issues for Sustainable Management John Wiley amp Sons hlm 105 ISBN 978 1 118 23185 2 a b c d Lafferty K D Kuris A M 2002 Trophic strategies animal diversity and body size Trends Ecol Evol 17 11 507 513 doi 10 1016 s0169 5347 02 02615 0 Poulin Robert Randhawa Haseeb S February 2015 Evolution of parasitism along convergent lines from ecology to genomics Parasitology 142 Suppl 1 S6 S15 doi 10 1017 S0031182013001674 PMC 4413784 nbsp PMID 24229807 Poulin Robert 2011 Rollinson D Hay S I ed The Many Roads to Parasitism A Tale of Convergence Advances in Parasitology 74 Academic Press hlm 27 28 doi 10 1016 B978 0 12 385897 9 00001 X ISBN 978 0 12 385897 9 PMID 21295676 a b Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bengtson2002 a b Janzen D H 1971 Seed Predation by Animals Annual Review of Ecology and Systematics 2 465 492 doi 10 1146 annurev es 02 110171 002341 Nilsson Sven G Bjorkman Christer Forslund Par Hoglund Jacob 1985 Egg predation in forest bird communities on islands and mainland Oecologia 66 4 511 515 Bibcode 1985Oecol 66 511N doi 10 1007 BF00379342 PMID 28310791 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Hulme P E Benkman C W 2002 C M Herrera and O Pellmyr ed Granivory Plant animal Interactions An Evolutionary Approach Blackwell hlm 132 154 ISBN 978 0 632 05267 7 Kane Adam Healy Kevin Guillerme Thomas Ruxton Graeme D Jackson Andrew L 2017 A recipe for scavenging in vertebrates the natural history of a behaviour Ecography 40 2 324 334 doi 10 1111 ecog 02817 hdl 10468 3213 nbsp Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kruuk Hans 1972 The Spotted Hyena A Study of Predation and Social Behaviour University of California Press hlm 107 108 ISBN 978 0226455082 Schmidt Justin O 2009 Wasps Wasps ScienceDirect Encyclopedia of Insects edisi ke Second hlm 1049 1052 doi 10 1016 B978 0 12 374144 8 00275 7 ISBN 9780123741448 a b c d e f Stevens Alison N P 2010 Predation Herbivory and Parasitism Nature Education Knowledge 3 10 36 Predators parasites and parasitoids Australian Museum dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 19 September 2018 Watanabe James M 2007 Invertebrates overview Dalam Denny Mark W Gaines Steven Dean Encyclopedia of tidepools and rocky shores University of California Press ISBN 9780520251182 Phelan Jay 2009 What Is life a guide to biology edisi ke Student W H Freeman amp Co hlm 432 ISBN 9781429223188 Villanueva Roger Perricone Valentina Fiorito Graziano 17 August 2017 Cephalopods as Predators A Short Journey among Behavioral Flexibilities Adaptions and Feeding Habits Frontiers in Physiology 8 598 doi 10 3389 fphys 2017 00598 PMC 5563153 nbsp PMID 28861006 Hanssen Sveinn Are Erikstad Kjell Einar 2012 The long term consequences of egg predation Behavioral Ecology 24 2 564 569 doi 10 1093 beheco ars198 nbsp Pike David A Clark Rulon W Manica Andrea Tseng Hui Yun Hsu Jung Ya Huang Wen San 2016 02 26 Surf and turf predation by egg eating snakes has led to the evolution of parental care in a terrestrial lizard Scientific Reports 6 1 22207 Bibcode 2016NatSR 622207P doi 10 1038 srep22207 PMC 4768160 nbsp PMID 26915464 Ainsworth Gill Calladine John Martay Blaise Park Kirsty Redpath Steve Wernham Chris Wilson Mark Young Juliette 2017 Understanding Predation A review bringing together natural science and local knowledge of recent wild bird population changes and their drivers in Scotland Scotland s Moorland Forum hlm 233 234 doi 10 13140 RG 2 1 1014 6960 Pramer D 1964 Nematode trapping fungi Science 144 3617 382 388 Bibcode 1964Sci 144 382P doi 10 1126 science 144 3617 382 JSTOR 1713426 PMID 14169325 a b Velicer Gregory J Mendes Soares Helena 2007 Bacterial predators PDF Cell 19 2 R55 R56 doi 10 1016 j cub 2008 10 043 PMID 19174136 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Jurkevitch Edouard Davidov Yaacov 2006 Phylogenetic Diversity and Evolution of Predatory Prokaryotes Predatory Prokaryotes nbsp Springer hlm 11 56 doi 10 1007 7171 052 ISBN 978 3 540 38577 6 Hansen Per Juel Bjornsen Peter Koefoed Hansen Benni Winding 1997 Zooplankton grazing and growth Scaling within the 2 2 mm body size range Limnology and Oceanography 42 4 687 704 Bibcode 1997LimOc 42 687H doi 10 4319 lo 1997 42 4 0687 nbsp summarizes findings from many authors a b c d e f Kramer Donald L 2001 Foraging behavior PDF Dalam Fox C W Roff D A Fairbairn D J Evolutionary Ecology Concepts and Case Studies Oxford University Press hlm 232 238 ISBN 9780198030133 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2018 07 12 Diakses tanggal 2021 04 04 a b Griffiths David November 1980 Foraging costs and relative prey size The American Naturalist 116 5 743 752 doi 10 1086 283666 JSTOR 2460632 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wetzel Robert G Likens Gene E 2000 Predator Prey Interactions nbsp Limnological Analyses Springer hlm 257 262 doi 10 1007 978 1 4757 3250 4 17 ISBN 978 1 4419 3186 3 a b c d Pianka Eric R 2011 Evolutionary ecology edisi ke 7th eBook Eric R Pianka hlm 78 83 MacArthur Robert H 1984 The economics of consumer choice Geographical ecology patterns in the distribution of species Princeton University Press hlm 59 76 ISBN 9780691023823 a b c d Bell 2012 hlm 4 5 Eastman Lucas B Thiel Martin 2015 Thiel Martin Watling Les ed Lifestyles and feeding biology Oxford University Press hlm 535 556 ISBN 9780199797066 Perry Gad January 1999 The Evolution of Search Modes Ecological versus Phylogenetic Perspectives The American Naturalist 153 1 98 109 doi 10 1086 303145 PMID 29578765 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Bell 2012 hlm 69 188 Gremillet D Wilson R P Wanless S Chater T 2000 Black browed albatrosses international fisheries and the Patagonian Shelf Marine Ecology Progress Series 195 69 280 Bibcode 2000MEPS 195 269G doi 10 3354 meps195269 nbsp Charnov Eric L 1976 Optimal foraging the marginal value theorem PDF Theoretical Population Biology 9 2 129 136 doi 10 1016 0040 5809 76 90040 x PMID 1273796 Reynolds Andy September 2015 Liberating Levy walk research from the shackles of optimal foraging Physics of Life Reviews 14 59 83 Bibcode 2015PhLRv 14 59R doi 10 1016 j plrev 2015 03 002 PMID 25835600 Buchanan Mark 5 June 2008 Ecological modelling The mathematical mirror to animal nature Nature 453 7196 714 716 doi 10 1038 453714a nbsp PMID 18528368 Williams Amanda C Flaxman Samuel M 2012 Can predators assess the quality of their prey s resource Animal Behaviour 83 4 883 890 doi 10 1016 j anbehav 2012 01 008 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Scharf Inon Nulman Einat Ovadia Ofer Bouskila Amos September 2006 Efficiency evaluation of two competing foraging modes under different conditions The American Naturalist 168 3 350 357 doi 10 1086 506921 PMID 16947110 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f g h i j k Moore Talia Y Biewener Andrew A 2015 Outrun or Outmaneuver Predator Prey Interactions as a Model System for Integrating Biomechanical Studies in a Broader Ecological and Evolutionary Context PDF Integrative and Comparative Biology 55 6 1188 97 doi 10 1093 icb icv074 PMID 26117833 a b deVries M S Murphy E A K Patek S N 2012 Strike mechanics of an ambush predator the spearing mantis shrimp Journal of Experimental Biology 215 Pt 24 4374 4384 doi 10 1242 jeb 075317 nbsp PMID 23175528 Cougar Hinterland Who s Who Canadian Wildlife Service and Canadian Wildlife Federation Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 May 2007 Diakses tanggal 22 May 2007 Pikes Esocidae PDF Indiana Division of Fish and Wildlife Diakses tanggal 3 September 2018 Bray Dianne Eastern Frogfish Batrachomoeus dubius Fishes of Australia Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 September 2014 Diakses tanggal 14 September 2014 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Trapdoor spiders BBC Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 01 01 Diakses tanggal 12 December 2014 Trapdoor spider Arizona Sonora Desert Museum 2014 Diakses tanggal 12 December 2014 Gazda S K Connor R C Edgar R K Cox F 2005 A division of labour with role specialization in group hunting bottlenose dolphins Tursiops truncatus off Cedar Key Florida Proceedings of the Royal Society 272 1559 135 140 doi 10 1098 rspb 2004 2937 PMC 1634948 nbsp PMID 15695203 Tyus Harold M 2011 Ecology and Conservation of Fishes CRC Press hlm 233 ISBN 978 1 4398 9759 1 Combes S A Salcedo M K Pandit M M Iwasaki J M 2013 Capture Success and Efficiency of Dragonflies Pursuing Different Types of Prey Integrative and Comparative Biology 53 5 787 798 doi 10 1093 icb ict072 nbsp PMID 23784698 Hubel Tatjana Y Myatt Julia P Jordan Neil R Dewhirst Oliver P McNutt J Weldon Wilson Alan M 2016 03 29 Energy cost and return for hunting in African wild dogs Nature Communications 7 11034 doi 10 1038 ncomms11034 PMC 4820543 nbsp PMID 27023457 Cursorial hunting strategies range from one extreme of transient acceleration power and speed to the other extreme of persistence and endurance with prey being fatigued to facilitate capture Dogs and humans are considered to rely on endurance rather than outright speed and manoeuvrability for success when hunting cursorially Goldbogen J A Calambokidis J Shadwick R E Oleson E M McDonald M A Hildebrand J A 2006 Kinematics of foraging dives and lunge feeding in fin whales PDF Journal of Experimental Biology 209 7 1231 1244 doi 10 1242 jeb 02135 PMID 16547295 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2011 08 13 Diakses tanggal 2021 04 06 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sanders Jon G Beichman Annabel C Roman Joe Scott Jarrod J Emerson David McCarthy James J Girguis Peter R 2015 Baleen whales host a unique gut microbiome with similarities to both carnivores and herbivores Nature Communications 6 8285 Bibcode 2015NatCo 6 8285S doi 10 1038 ncomms9285 PMC 4595633 nbsp PMID 26393325 Forbes L Scott 1989 Prey Defences and Predator Handling Behaviour The Dangerous Prey Hypothesis Oikos 55 2 155 158 doi 10 2307 3565418 JSTOR 3565418 a b Lang Stephen D J Farine Damien R 2017 A multidimensional framework for studying social predation strategies Nature Ecology amp Evolution 1 9 1230 1239 doi 10 1038 s41559 017 0245 0 PMID 29046557 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan MacNulty Daniel R Tallian Aimee Stahler Daniel R Smith Douglas W 2014 11 12 Sueur Cedric ed Influence of Group Size on the Success of Wolves Hunting Bison PLOS ONE 9 11 e112884 Bibcode 2014PLoSO 9k2884M doi 10 1371 journal pone 0112884 PMC 4229308 nbsp PMID 25389760 Power R J Compion R X Shem 2009 Lion predation on elephants in the Savuti Chobe National Park Botswana African Zoology 44 1 36 44 doi 10 3377 004 044 0104 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Beauchamp 2012 hlm 7 12 Dawson James W 1988 The cooperative breeding system of the Harris Hawk in Arizona The University of Arizona Diakses tanggal 17 November 2017 Vail Alexander L Manica Andrea Bshary Redouan 23 April 2013 Referential gestures in fish collaborative hunting Nature Communications 4 1 1765 Bibcode 2013NatCo 4 1765V doi 10 1038 ncomms2781 nbsp PMID 23612306 Yong Ed 24 April 2013 Groupers Use Gestures to Recruit Morays For Hunting Team Ups National Geographic Diakses tanggal 17 September 2018 Templat Cite DVD ISBN R 105732 9 a b Bryce Caleb M Wilmers Christopher C Williams Terrie M 2017 Energetics and evasion dynamics of large predators and prey pumas vs hounds PeerJ 5 e3701 doi 10 7717 peerj 3701 PMC 5563439 nbsp PMID 28828280 Majer Marija Holm Christina Lubin Yael Bilde Trine 2018 Cooperative foraging expands dietary niche but does not offset intra group competition for resources in social spiders Scientific Reports 8 1 11828 Bibcode 2018NatSR 811828M doi 10 1038 s41598 018 30199 x PMC 6081395 nbsp PMID 30087391 Ambush Predators Sibley Nature Center dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 17 September 2018 Elbroch L Mark Quigley Howard 10 July 2016 Social interactions in a solitary carnivore Current Zoology 63 4 357 362 doi 10 1093 cz zow080 PMC 5804185 nbsp PMID 29491995 Quenqua Douglas 11 October 2017 Solitary Pumas Turn Out to Be Mountain Lions Who Lunch The New York Times dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 17 September 2018 Flores Dan 2016 Coyote America a natural and supernatural history Basic Books ISBN 978 0465052998 Stow Adam Nyqvist Marina J Gozlan Rodolphe E Cucherousset Julien Britton J Robert 2012 Behavioural Syndrome in a Solitary Predator Is Independent of Body Size and Growth Rate PLOS ONE 7 2 e31619 Bibcode 2012PLoSO 731619N doi 10 1371 journal pone 0031619 PMC 3282768 nbsp PMID 22363687 How do Spiders Hunt American Museum of Natural History 25 August 2014 Diakses tanggal 5 September 2018 Weseloh Ronald M Hare J Daniel 2009 Predation Predatory Insects Encyclopedia of Insects edisi ke Second hlm 837 839 doi 10 1016 B978 0 12 374144 8 00219 8 ISBN 9780123741448 Zooplankton MarineBio Conservation Society Diakses tanggal 5 September 2018 Bar Yam Predator Prey Relationships New England Complex Systems Institute Diakses tanggal 7 September 2018 a b c Predator amp Prey Adaptations PDF Royal Saskatchewan Museum 2012 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2018 04 03 Diakses tanggal 19 April 2018 Vermeij Geerat J 1993 Evolution and Escalation An Ecological History of Life Princeton University Press hlm 11 and passim ISBN 978 0 691 00080 0 Getz W M 2011 Biomass transformation webs provide a unified approach to consumer resource modelling Ecology Letters 14 2 113 24 doi 10 1111 j 1461 0248 2010 01566 x PMC 3032891 nbsp PMID 21199247 Sidorovich Vadim 2011 Analysis of vertebrate predator prey community Studies within the European Forest zone in terrains with transitional mixed forest in Belarus Tesey hlm 426 ISBN 978 985 463 456 2 Angelici Francesco M 2015 Problematic Wildlife A Cross Disciplinary Approach Springer hlm 160 ISBN 978 3 319 22246 2 Hayward M W Henschel P O Brien J Hofmeyr M Balme G Kerley G I H 2006 Prey preferences of the leopard Panthera pardus PDF Journal of Zoology 270 2 298 313 doi 10 1111 j 1469 7998 2006 00139 x Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2020 02 29 Diakses tanggal 2021 04 10 Pulliam H Ronald 1974 On the Theory of Optimal Diets The American Naturalist 108 959 59 74 doi 10 1086 282885 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sih Andrew Christensen Bent 2001 Optimal diet theory when does it work and when and why does it fail Animal Behaviour 61 2 379 390 doi 10 1006 anbe 2000 1592 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sprules W Gary 1972 Effects of Size Selective Predation and Food Competition on High Altitude Zooplankton Communities Ecology 53 3 375 386 doi 10 2307 1934223 JSTOR 1934223 Owen Smith Norman Mills M G L 2008 Predator prey size relationships in an African large mammal food web PDF Journal of Animal Ecology 77 1 173 183 doi 10 1111 j 1365 2656 2007 01314 x hdl 2263 9023 PMID 18177336 Cott 1940 hlm 12 13 Lloyd J E 1965 Aggressive Mimicry in Photuris Firefly Femmes Fatales Science 149 3684 653 654 Bibcode 1965Sci 149 653L doi 10 1126 science 149 3684 653 PMID 17747574 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Forbes Peter 2009 Dazzled and Deceived Mimicry and Camouflage Yale University Press hlm 134 ISBN 978 0 300 17896 8 Bester Cathleen 2017 05 05 Antennarius striatus Florida Museum University of Florida Diakses tanggal 31 January 2018 Ruppert Edward E Fox Richard S Barnes Robert D 2004 Invertebrate Zoology 7th edition Cengage Learning hlm 153 154 ISBN 978 81 315 0104 7 Cetaruk Edward W 2005 Rattlesnakes and Other Crotalids Dalam Brent Jeffrey Critical care toxicology diagnosis and management of the critically poisoned patient Elsevier Health Sciences hlm 1075 ISBN 978 0 8151 4387 1 Barceloux Donald G 2008 Medical Toxicology of Natural Substances Foods Fungi Medicinal Herbs Plants and Venomous Animals Wiley hlm 1028 ISBN 978 0 470 33557 4 Li Min Fry B G Kini R Manjunatha 2005 Eggs Only Diet Its Implications for the Toxin Profile Changes and Ecology of the Marbled Sea Snake Aipysurus eydouxii Journal of Molecular Evolution 60 1 81 89 Bibcode 2005JMolE 60 81L doi 10 1007 s00239 004 0138 0 PMID 15696370 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Castello M E A Rodriguez Cattaneo P A Aguilera L Iribarne A C Pereira and A A Caputi 2009 Waveform generation in the weakly electric fish Gymnotus coropinae Hoedeman the electric organ and the electric organ discharge Journal of Experimental Biology 212 9 1351 1364 doi 10 1242 jeb 022566 nbsp PMID 19376956 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Feulner P G M Plath J Engelmann F Kirschbaum R Tiedemann 2009 Electrifying love electric fish use species specific discharge for mate recognition Biology Letters 5 2 225 228 doi 10 1098 rsbl 2008 0566 PMC 2665802 nbsp PMID 19033131 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Catania Kenneth C 2015 Electric eels use high voltage to track fast moving prey Nature Communications 6 1 8638 Bibcode 2015NatCo 6 8638C doi 10 1038 ncomms9638 ISSN 2041 1723 PMC 4667699 nbsp PMID 26485580 Kramer Bernd 1996 Electroreception and communication in fishes PDF Progress in Zoology 42 Karasov William H Diamond Jared M 1988 Interplay between Physiology and Ecology in Digestion BioScience 38 9 602 611 doi 10 2307 1310825 JSTOR 1310825 Caro 2005 hlm v xi 4 5 Ruxton Sherratt amp Speed 2004 hlm vii xii Edmunds M 1974 Defence in Animals nbsp Longman ISBN 978 0582441323 Caro 2005 hlm 67 114 Sumber Sunting Barbosa P Castellanos I ed 2004 Ecology of predator prey interactions Oxford University Press ISBN 978 0 19 517120 4 Beauchamp Guy 2012 Social predation how group living benefits predators and prey Elsevier ISBN 9780124076549 Bell W J 2012 Searching Behaviour the behavioural ecology of finding resources Springer Netherlands ISBN 9789401130981 Caro Tim 2005 Antipredator Defenses in Birds and Mammals University of Chicago Press ISBN 978 0 226 09436 6 Cott Hugh B 1940 Adaptive Coloration in Animals Methuen Curio E 1976 The ethology of predation nbsp Springer Verlag ISBN 978 0 387 07720 8 Jacobs David Steve Bastian Anna 2017 Predator prey interactions co evolution between bats and their prey Springer ISBN 9783319324920 Rockwood Larry L 2009 Introduction to population ecology John Wiley amp Sons hlm 281 ISBN 9781444309102 Ruxton Graeme D Sherratt Tom N Speed Michael P 2004 Avoiding attack the evolutionary ecology of crypsis warning signals and mimicry Oxford University Press ISBN 9780198528593 Pranala luar Sunting nbsp Kutipan tentang Pemangsaan di Wikiquote nbsp Media terkait Predation di Wikimedia Commons Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pemangsaan amp oldid 24012805