www.wikidata.id-id.nina.az
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia hewan Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes yang telah dipisahkan 1 PlatyhelminthesTaksonomiSuperkerajaanEukaryotaKerajaanAnimaliaSuperfilumSpiraliaFilumPlatyhelminthesGegenbaur 1859KelasTurbellaria Trematoda Cestoda Monogenealbs Daftar isi 1 Ciri ciri 2 Struktur dan fungsi tubuh 2 1 Sistem pencernaan 2 2 Sistem saraf 2 3 Indra 2 4 Reproduksi 3 Klasifikasi 4 Siklus hidup 4 1 Fasciola hepatica 4 2 Clonorchis sinensis 4 3 Schistosoma javanicum 4 4 Taenia saginata Taenia solium 5 Penyakit yang disebabkan 6 Peranan 7 ReferensiCiri ciri SuntingTubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen Umumnya golongan cacing pipih hidup di sungai danau laut atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain 2 Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya 2 Beberapa contoh Platyhelminthes adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan panjang 2 3 cm Bipalium yang hidup di balik lumut lembap panjang mencapai 60 cm Clonorchis sinensis cacing hati dan cacing pita 2 Struktur dan fungsi tubuh SuntingPlatyhelminthes merupakan cacing yang tergolong triploblastik aselomata karena memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma endoderma dan mesoderma 3 Namun mesoderma cacing ini tidak mengalami spesialisasi sehingga sel selnya tetap seragam dan tidak membentuk sel khusus 3 Sistem pencernaan Sunting Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus 3 Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut faring dan dilanjutkan ke kerongkongan 3 Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh 3 Dengan demikian selain mencerna makanan usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh 3 Selain itu cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus 3 Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler 3 Sementara itu gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi 3 Sistem saraf Sunting Ada beberapa macam sistem saraf pada cacing pipih 3 Sistem saraf tangga tali merupakan sistem saraf yang paling sederhana 3 Pada sistem tersebut pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang 3 Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang 3 Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf neuron yang dibedakan menjadi sel saraf sensori sel pembawa sinyal dari indra ke otak sel saraf motor sel pembawa dari otak ke efektor dan sel asosiasi perantara 3 Indra Sunting Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya 3 Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior kepala 3 Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya 4 Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula telinga statosista pegatur keseimbangan dan reoreseptor organ untuk mengetahui arah aliran sungai 3 Umumnya cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia 5 Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel api 4 Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih 5 Sedangkan sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel 5 Reproduksi Sunting Cacing pipih dapat bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi dan secara seksual dengan perkawinan silang walaupun hewan ini tergolong hermafrodit 6 Klasifikasi SuntingPlatyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas yaitu Turbellaria cacing bulu getar Trematoda cacing isap Monogenea dan Cestoda cacing pita 7 Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya contohnya adalah Planaria 7 Kelas Trematoda memiliki alat isap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan 7 Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola cacing hati Clonorchis dan Schistosoma 7 Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang 7 Cacing ini merupakan parasit pada hewan contohnya adalah Taenia solium dan T saginata 7 Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus inang Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer 7 Siklus hidup SuntingFasciola hepatica Sunting Telur bersama feces gt larva bersilia mirasidium gt siput air lymnea auricularis atau lymnea javanica gt sporokista gt redia gt serkaria gt keluar dari tubuh siput gt menempel pada rumput tanaman air gt membentuk kista metaserkaria gt dimakan domba hepatica sapi gigantica gt usus gt hati gt sampai dewasa Clonorchis sinensis Sunting Telur bersama feces gt mirasidium gt siput air gt sporokista gt menghasilkan redia gt menghasilkan serkaria gt keluar dari tubuh siput gt ikan air tawar menempel di ototnya gt membentuk kista metaserkaria gt ikan dimakan gt saluran pencernaan gt hati gt sampai dewasa Schistosoma javanicum Sunting Telur bersama feces gt mirasidium gt siput air gt sporokista gt menghasilkan redia gt menghasilkan serkaria gt keluar dari tubuh siput gt menembus kulit manusia gt pembuluh darah vena Taenia saginata Taenia solium Sunting Proglotid bersama feces gt mencemari makanan babi gt babi gt usus babi telur menetas jadi hexacan gt aliran darah gt otot daging sistiserkus gt manusia gt usus manusia sistiserkus pecah gt skolex menempel di dinding usus gt sampai dewasa di manusia gt keluar bersama feces 3 8 Penyakit yang disebabkan Sunting nbsp Schistosoma mansoni penyebab Schistosoma pada manusia Beberapa spesies Platyhelminthes dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan 8 Salah satu diantaranya adalah genus Schistosoma yang dapat menyebabkan skistosomiasis penyakit parasit yang ditularkan melalui siput air tawar pada manusia 8 Apabila cacing tersebut berkembang di tubuh manusia dapat terjadi kerusakan jaringan dan organ seperti kandung kemih ureter hati limpa dan ginjal manusia 3 8 Kerusakan tersebut disebabkan perkembanganbiakan cacing Schistosoma di dalam tubuh hingga menyebabkan reaksi imunitas Penyakit ini merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia 3 8 Contoh lainnya adalah Clonorchis sinensis yang menyebabkan infeksi cacing hati pada manusia dan hewan mamalia lainnya 9 Spesies ini dapat menghisap darah manusia 9 Pada hewan infeksi cacing pipih juga dapat ditemukan misalnya Scutariella didactyla yang menyerang udang jenis Trogocaris dengan cara menghisap cairan tubuh udang tersebut 10 Peranan SuntingUmumnya Platyhelminthes merupakan cacing yang merugikan karena bersifat parasit pada manusia dan hewan namun terdapat spesies platyhelminthes cacing pipih yang tidak merugikan manusia atau hewan yaitu planaria Planaria memiliki peranan yang dimanfaatkan sebagai makanan ikan Platyhelminthes cacing pipih lebih banyak memberikan dampak kerugian bagi manusia dan hewan Ketika manusia mengkonsumsinya dampaknya dapat merugikan manusia karena terinfeksi cacing yang dapat menyebabkan masalah masalah bagi kesehatan manusia Referensi Sunting Inggris Torsten H Struck Frauke Fisse 2008 Phylogenetic position of Nemertea derived from phylogenomic data Molecular Biology and Evolution doi 10 1093 molbev msn019 a b c Inggris Marty Snyderman Clay Wiseman 1996 Guide to marine life Caribbean Bahamas Florida Aqua Quest Publications Inc ISBN 978 1 881652 06 9 Hal 83 87 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Inggris Wojciech Pisula 2009 Curiosity and Information Seeking in Animal and Human Behavior Brown Walker Press ISBN 978 1 59942 498 9 Hal 37 41 Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama pp didefinisikan berulang dengan isi berbeda Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama pp didefinisikan berulang dengan isi berbeda a b Inggris Platyhelminthes 2010 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 11 10 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan a b c Inggris Cecie Starr Christine A Evers Lisa Starr 2007 Biology Concepts and Applications Without Physiology Brooks Cole ISBN 978 0 495 38150 1 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Inggris Whittington ID 1997 Reproduction and host location among the parasitic platyhelminthes 27 6 705 14 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f g Inggris Greg Lewbart 2006 Invertebrate medicine Wiley Blackwell ISBN 978 0 8138 1844 3 Hal 53 55 a b c d e Inggris Garjito TA Sudomo M Abdullah Dahlan M Nurwidayati A 2008 Schistosomiasis in Indonesia past and present Parasitol Int 57 3 277 80 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Inggris T Suna S T Choua and J B Gibson 1968 Route of entry of Clonorchis sinensis to the mammalian liverstar Experimental Parasitology 22 3 346 351 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Inggris Joan Bowman Williams 1986 Phylogenetic relationships of the Temnocephaloidea Platyhelminthes Hydrobiologia 132 doi 10 1007 BF00046229 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan nbsp Wikispecies mempunyai informasi mengenai Platyhelminthes Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Platyhelminthes amp oldid 19385862