www.wikidata.id-id.nina.az
Kerajaan Kepangeranan Kotawaringin Kesultanan Kutaringin 1 adalah sebuah kerajaan kepangeranan yang merupakan cabang keturunan Kesultanan Banjar dengan wilayah intinya sekarang yang menjadi Kabupaten Kotawaringin Barat di Kalimantan Tengah yang menurut catatan istana al Nursari terletak di Kotawaringin Lama didirikan pada tahun 1615 2 atau tahun 1619 3 4 atau 1530 5 dan Belanda pertama kali melakukan kontrak dengan Kotawaringin pada 1637 tahun ini dianggap pertama kalinya Kotawaringin diperintah seorang Raja 6 sesuai dengan Hikayat Banjar dan Kotawaringin Hikayat Banjar versi I yang bagian terakhirnya saja ditulis tahun 1663 dan di antara isinya tentang berdirinya Kerajaan Kotawaringin pada masa Sultan Mustain Billah Pada mulanya Kotawaringin merupakan keadipatian yang dipimpin oleh Dipati Ngganding Menurut perjanjian VOC Belanda dengan Kesultanan Banjar negeri Kotawaringin merupakan salah satu negara dependensi negara bagian di dalam negara Banjar Raya 7 8 9 Kesultanan Kotawaringin1615 1948BenderaStatus1615 1787 vasal BanjarIbu kota1 Kotawaringin Lama 2 Pangkalan BunBahasa yang umum digunakanBahasa Melayu dialek Teringin Kotawaringin Dayak Darat BanjarAgamaIslam Sunni mazhab Syafi i resmi Kaharingan dayak PemerintahanMonarkiPangeran Ratu 1637 1657Ratu Bagawan dari Kotawaringin 1939 1948Pangeran Kasuma Anom Alamsyah II 2010 sekarangPangeran Ratu Alidin Sukma AlamsyahSejarah Kerajaan didirikan1615 Status kesultanan dihapus oleh Republik Indonesia1948Didahului oleh Digantikan olehKesultanan Banjar Hindia BelandaKalimantan TengahSekarang bagian dariKalimantan Tengah IndonesiaKotawaringin merupakan nama yang disebutkan dalam Hikayat Banjar dan Kakawin Negarakretagama seringpula disebut Kuta Ringin karena dalam bahasa Jawa ringin berarti beringin 10 Negeri Kotawaringin disebutkan sebagai salah daerah di negara bagian Tanjung Nagara Kalimantan Filipina yang tunduk kepada Majapahit Menurut suku Dayak yang tinggal di hulu sungai Lamandau mereka merupakan keturunan Patih Sebatang yang berasal dari Pagaruyung Minangkabau Sejak diperintah Dinasti Banjarmasin Kotawaringin secara langsung menjadi bagian dari Kesultanan Banjar sehingga sultan sultan Kotawaringin selalu memakai gelar Pangeran jika mereka berada di Banjar Tetapi di dalam lingkungan Kotawaringin sendiri para Pangeran Pangeran Ratu yang menjadi raja juga disebut dengan Sultan karena kedudukannya sejajar dengan Sultan Muda Pangeran Mahkota di Kesultanan Banjar 11 Kerajaan Kotawaringin merupakan pecahan kesultanan Banjar pada masa Sultan Banjar IV Mustainbillah yang diberikan kepada puteranya Pangeran Dipati Anta Kasuma Sebelumnya Kotawaringin merupakan sebuah kadipaten yang semula ditugaskan oleh Sultan Mustainbillah sebagai kepala pemerintahan di Kotawaringin adalah Dipati Ngganding 1615 Oleh Dipati Ngganding kemudian diserahkan kepada menantunya Pangeran Dipati Anta Kasuma Menurut Hikayat Banjar wilayah Kotawaringin adalah semua desa desa di sebelah barat Banjar sungai Banjar sungai Barito hingga sungai Jelai 12 Wilayah Kerajaan Kotawaringin paling barat adalah Tanjung Sambar Kabupaten Ketapang batas utara adalah Gunung Sarang Pruya kabupaten Melawi dan di timur sampai sungai Mendawai Tanjung Malatayur yaitu bagian barat Provinsi Kalimantan Tengah sedangkan bagian timur Kalimantan Tengah yang dikenal sebagai daerah Biaju Tanah Dayak serta daerah pedalaman yang takluk kepadanya tetap di bawah otoritas kepala suku Dayak Kotawaringin sempat menjajah negeri Matan dan Lawai atau Pinoh dan menuntut daerah Jelai sebagai wilayahnya 13 Daerah aliran sungai Pinoh Kabupaten Melawi merupakan termasuk wilayah Kerajaan Kotawaringin 14 Daerah aliran Sungai Jelai di Kotawaringin di bawah kekuasaan Banjarmasin sedangkan Sungai Kendawangan di bawah kekuasaan Sukadana 15 Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Ratu Kota Waringin 1 1 1 Pangeran Ratu Kota Waringin 2 Silsilah 3 Lihat pula 4 Referensi 5 Pustaka 6 Pranala luarSejarah Sunting nbsp Istana Kuning pernah menjadi kedudukan resmi sultan pangeran di Pangkalanbuun Menurut Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365 menyebutkan Kota Waringin salah satu negeri di negara bagian Tanjung Nagara Kalimantan Filipina yang berpangkalan beribu kota di Tanjungpura wilayah yang telah ditaklukan oleh Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit Panembahan Kalahirang dari Kerajaan Sukadana Tanjungpura melakukan ekspansi perluasan wilayah kekuasaan yang terbentang dari Tanjung Datok Sambas sampai Tanjung Puting Kotawaringin tetapi kemudian menurut Hikayat Banjar negeri Kotawaringin bahkan Sukadana sendiri menjadi taklukan Maharaja Suryanata penguasa daerah Banjar kuno Negara Dipa Menurut Hikayat Banjar yang bab terakhirnya ditulis pada tahun 1663 sejak masa kekuasaan Maharaja Suryanata Raden Aria Gegombak Janggala Rajasa Raden Suryacipta seorang pangeran dari Majapahit yang menjadi raja Negara Dipa Banjar kuno yang ke 2 pada masa Hindu orang besar penguasa Kota Waringin sudah menjadi taklukannya di sini hanya disebutkan orang besar jadi bukan disebut raja seperti sebutan penguasa negeri lainnya pada masa yang bersamaan Kota Waringin dalam Hikayat Banjar disebutkan sebagai salah satu tanah yang di bawah angin negeri di sebelah barat yang telah ditaklukan Sebelum berdirinya Kerajaan Kotawaringin Raja raja Banjar sebagai penguasa sepanjang pantai selatan dan timur pulau Kalimantan telah mengirim menteri menteri atau ketua ketua untuk mengutip upeti yang dipaksa kepada penduduk Kotawaringin Nenek moyang suku Dayak yang tinggal di hulu hulu sungai Arut telah memberi kepada Sultan Banjarmasin debu emas sebanyak yang diperlukan untuk membuat sebuah kursi emas Selepas itu dua orang menteri dari Banjarmasin bernama Majan Laut dan Tongara Mandi telah datang dari Tabanio Laut Darat Tanah Laut ke Kumai dan tinggal di situ Kedua bersaudara inilah yang mula mula membawa Islam ke wilayah Kotawaringin Majan Laut kemudian terlibat perseteruan dengan saudaranya dan selanjutnya ia pindah dari Kumai ke Belitung dan tinggal di sana Tongara Mandi kemudian pindah dari Kumai ke daerah kuala Kotawaringin di mana dia sebagai pendiri Kotawaringin Lama di pinggir sungai Lamandau Dia kemudian meninggalkan tempat ini karena diganggu oleh lanun perompak dan membuka sebuah kampung baru lebih jauh ke hulu di sungai Basarah salah satu anak sungai di sebelah kiri Dalam Hikayat Banjar tokoh yang mendapat perintah dari Marhum Panembahan sultan Banjar IV yang berkuasa 1595 1638 untuk menjabat adipati Kotawaring bernama Dipati Ngganding dari golongan Andin dan juga sebagai mertua dari Pangeran Dipati Anta Kasuma karena menikahi Andin Juluk puteri dari Dipati Ngganding Sebelumnya Pangeran Dipati Anta Kasuma juga menikahi Nyai Tapu puteri dari seorang Mantri Kahayan Pada masa sebelumnya Sultan Mustainbillah telah menikahkan Dipati Ngganding dengan Aji Ratna puteri Aji Tunggul adipati Pasir Pasangan ini memperoleh dua puteri yaitu Andin Juluk dan Andin Hayu Lebih kurang 15 tahun kemudian Kiai Gede putera dari Majan Laut datang dari Belitung dan tinggal dengan pamannya Tongara Mandi Kiai Gede membujuk pamannya untuk mengkaji keadaan negeri tersebut dan memilih suatu tempat yang lebih sesuai sebagai ibu kota Untuk tujuan ini mereka mula berjalan menghulu sungai Arut dan tempat tinggal mereka saat itu dekat Pandau Kemudian mereka membuat perjalanan menghulu sungai Lamandau hingga ke anak sungai Bulik Kemudian mereka bermimpi bahwa mereka mestilah menetapkan lokasi yang terpilih pada tempat di mana perahu mereka melanggar sebuah batang pohon pisang kemudian mereka juga berlayar menuju hilir Sesuai mimpi tersebut mereka menemukan suatu lokasi yang tepat yang kemudian menjadi lokasi di mana terletak Kotawaringin tersebut Tetapi lokasi tersebut sudah terdapat suatu kampung Dayak yang besar yang disebut Pangkalan Batu Penduduk kampung tersebut enggan membenarkan para pendatang ini tinggal di sana Oleh sebab itu mereka menghalau orang Dayak dari situ dan merampas dari mereka beberapa pucuk cantau senapang Cina dan dua buah belanga tempayan Cina Orang Dayak yang kalah tersebut berpindah ke arah barat yaitu tasik Balida di sungai Jelai dan menyebut diri mereka Orang Darat atau Orang Ruku Oleh karena dia sudah tua Tongara Mandi kemudian menyerahkan pemerintahan kepada Kiai Gede Perlahan lahan Kiai Gede meluaskan kuasanya kepada suku suku Dayak dan tetap tergantung pada Kesultanan Banjarmasin Marhum Panembahan Selama 35 tahun pemerintahan Kiai Gede saat itu pula kedatangan Pangeran Dipati Anta Kasuma putera dari Marhum Panembahan Sultan Banjar IV Kedatangannya disertai Putri Gilang anaknya Sebelumnya mereka bersemayam di Kahayan Mendawai dan Sampit Kemudian mereka berangkat ke Sembuluh dan Pembuang di tempat terakhir inilah Pangeran Dipati Anta Kasuma sempat tertarik dan ingin bersemayam pada lokasi tersebut tetapi dilarang oleh para menterinya Ia bersumpah bahwa semenjak saat itu tempat tersebut dinamakan Pembuang artinya tempat yang terbuang atau tidak jadi digunakan Dari sana kemudian Pangeran berangkat ke sungai Arut Disini dia tinggal beberapa lama di kampung Pandau dan membuat perjanjian persahabatan dengan orang orang Dayak yang menjanjikan taat setia mereka 13 Perjanjian ini dibuat pada sebuah batu yang dinamakan Batu Patahan tempat dikorbankannya dua orang di mana seorang Banjar yang menghadap ke laut sebagai arah kedatangan orang Banjar dan seorang Dayak yang menghadap ke darat sebagai arah kedatangan orang Dayak kedua disembelih darahnya disatukan berkorban sebagai materai perjanjian tersebut 16 Kemudian Pangeran berangkat ke Kotawaringin di mana Kiai Gede mengiktirafkan dia sebagai raja dan dia sendiri menjabat sebagai mangkubumi Pada masa ini Pangeran Dipati Anta Kasuma telah membuat perhubungan dengan seorang putera dari Ratu Bagus Sukadana Ratu Mas Jaintan Putri Bunku dan Dipati Sukadana Penembahan Giri Kusuma dari Kerajaan Sukadana Tanjungpura 17 Raja Matan Sukadana yaitu Murong Giri Mustafa 13 Sultan Muhammad Syafiuddin 1623 7 1677 atau di dalam Hikayat Banjar disebut Raden Saradewa 12 yang telah meminang puteri Pangeran Dipati Anta Kasuma yaitu Putri Gelang Dayang Gilang untuk dirinya Baginda dianugerahkan daerah Jelai yang sebelumnya telah ditaklukan oleh Kotawaringin sebagai hadiah perkawinan Perkawinan tersebut dilaksanakan di Martapura Dengan adanya perkawinan tersebut maka Marhum Panembahan Sultan Banjar IV mengatakan bahwa Dipati Sukadana tidak perlu lagi mengirim upeti setiap tahun seperti zaman dahulu kala kepadanya karena sudah diberikan kepada cucunya Putri Gelang dan jikakalau ia beranak sampai ke anak cucunya Selepas itu Dipati Ngganding diperintahkan diam di Kotawaringin Putri Gelang wafat setelah 40 hari melahirkan puteranya Raden Saradewa pulang ke Sukadana sedangkan bayi yang dilahirkan Putri Gelang kemudian tinggal dengan Pangeran Dipati Anta Kasuma di Martapura kemudian dinamai Raden Buyut Kasuma Matan Pangeran Putra ayah Sultan Muhammad Zainuddin I oleh Marhum Panembahan yang merupakan salah satu dari tiga cicitnya yang diberi nama buyut karena ketika itulah Marhum Panembahan pertama kali memiliki tiga orang cicit yang dalam bahasa Banjar disebut buyut Raden Buyut Kasuma Matan saudara sepersusuan dengan Raden Buyut Kasuma Banjar putera Raden Kasuma Taruna Pangeran Dipati Kasuma Mandura 12 Sultan Banjar V Inayatullah Pangeran Dipati Tuha 1 Ratu Agung abangnya Pangeran Dipati Anta Kasuma menganugerahkan gelar Ratu Kota Waringin kepada Pangeran Dipati Anta Kasuma kemudian menyerahkan desa desa di sebelah barat Banjar sungai Barito hingga ke Jelai sungai Jelai Ratu Kota Waringin kemudian kembali ke Kotawaringin sambil membawa serta Raden Buyut Kasuma Matan 12 Ratu Kota Waringin sebenarnya tidak bersemayam di dalem istana tetapi di atas sebuah rakit besar lanting yang ditambatkan di sana Ratu Kota Waringin memperoleh seorang puteri lagi yang dinamai Puteri Lanting dengan seorang wanita yang dikawininya di sini 13 Baginda berangkat ke sungai Jelai dan membuka sebuah kampung di pertemuan sungai Bilah dengan sungai Jelai Daerah ini dinamakan Sukamara karena ada suka dan ada mara maju 12 Raja Kotawaringin Pangeran Antakasuma Raja Sukadana Pangeran Marta Sahary Pangeran Martasari asisten kiri dari mangkubumi leluhur Sultan Sumbawa dan Raja Itam Raja Mempawah menjadi anggota Dewan Mahkota di Kesultanan Banjar pada masa pemerintahan Inayatullah Ratu Agung Dewan Mahkota adalah dewan yang juga mengurusi perdagangan dan ekonomi di wilayah ini dalam berhubungan dengan pihak Belanda VOC maupun Inggris Pada tahun 1638 terjadi pembunuhan terhadap orang orang VOC dan orang Jepang di loji di Martapura Atas kejadian tersebut VOC membuat surat ancaman yang ditujukan terhadap Kesultanan Banjarmasin Kerajaan Kotawaringin dan Kerajaan Sukadana Kedua kerajaan merupakan sekutu Banjarmasin dan ada hubungan kekeluargaan Permusuhan berakhir dengan adanya Perjanjian 16 Mei 1661 pada masa Sultan Rakyatullah Kemudian selama di Kotawaringin Pangeran Dipati Anta Kasuma memperoleh seorang putera dengan seorang wanita yang dinikahinya di sana putera yang dilahirkan di Kotawaringin ini dinamakan Ratu Amas Oleh sebab sudah tua dia menyerahkan tahta kerajaan Kotawaringin kepada puteranya dan berangkat pulang ke Banjarmasin karena dia berduka atas mangkatnya kakandanya Sultan Inayatullah Ratu Agung Pangeran Dipati Tuha I Mendengar kemangkatan Inayatullah Ratu Agung Sultan Banjar 1638 1645 Ratu Kota Waringin pulang ke Banjarmasin untuk melantik keponakannya Pangeran Kasuma Alam sebagai Sultan Banjar dengan gelar Sultan Saidullah Ratu Anom 1645 1660 Saat itu ia juga melantik keponakannya Raden Kasuma Lalana sebagai Dipati dengan gelar Pangeran Dipati Anom II kelak Sultan Agung Ratu Anom kemudian menganugerahkan Ratu Kota Waringin gelar baru Ratu Bagawan artinya raja maha pandita Selama di Martapura Ratu Bagawan sempat menduduki jabatan mangkubumi dalam pemerintahan Ratu Anom selama lima tahun 1650 1655 menggantikan abangnya Panembahan di Darat yang meninggal dunia Ia kemudian mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan mangkubumi kepada adiknya lain ibu Pangeran Dipati Tapasena Sultan Rakyatullah Tidak lama kemudian ia meninggal dunia 12 tahun 1657 dan dimakamkan di Komplek Makam Sultan Suriansyah Banjarmasin Pada abad ke 18 Ratu Bagawan Muda putera dari Pangeran Panghulu telah membangun sebuah dalem keraton dengan mengikuti gaya Jawa Mangkubumi raja ini Pangeran Prabu mengepalai beberapa serangan yang berjaya ke negeri Matan dan Lawai atau Pinoh Pangeran Prabu telah menaklukan sebagian besar wilayah itu hingga jatuh dalam kekuasaan pemerintahan Kotawaringin tetapi kemudian negeri negeri itu dapat lepas dari taklukannya Oleh karena itu Kotawaringin selalu menganggap sebagian besar negeri Pinoh sebagai jajahannya dan juga menuntut daerah Jelai Dia juga mengambil sebahagian peperangan yang dilancarkan oleh Pangeran Amir dengan memihak kepada Sunan Batu Sultan Tahmidullah II Dia telah membantu Sultan Banjar Sunan Batu dalam peperangan melawan Sultan Sambas Putera dari Ratu Bagawan Muda yaitu Ratu Anom Kasuma Yuda adalah raja Kotawaringin pertama yang membuat hubungan langsung dengan pemerintah Hindia Belanda Dia meminta bantuan Hindia Belanda dalam peperangan melawan Matan dan untuk tujuan ini baginda telah menerima meriam senapan dan peluru dari Batavia Ketika Sultan Banjar menyerahkan Kotawaringin dan kawasan kawasan yang lain kepada Hindia Belanda maka Ratu Anom Kasumayuda juga menyerahkan tahta kerajaan Kotawaringin kepada Pangeran Imanudin yang bergelar Pangeran Ratu 13 Sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 Kobar merupakan satu wilayah Kesultanan Kotawaringin 18 Ibu kota Kesultanan Kotawaringin semula berada di Kotawaringin Lama hulu Sungai Lamandau Pada 1814 ibu kota kesultanan dipindahkan ke Pangkalan Bun pada masa pemerintahan Sultan Imanudin dan didirikanlah sebuah istana di Pangkalan Bun sebagai pusat pemerintahan 18 Pada tanggal 14 Januari 1946 daerah Kotawaringin dijadikan daerah pendudukan Belanda dan selanjutnya dimasukan dalam daerah Dayak Besar 19 Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI status Kotawaringin menjadi bagian wilayah NKRI dengan status Swapraja Kewedanan Selanjutnya berkembang menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II Kotawaringin Barat sebagai daerah otonom dengan Pangkalan Bun sebagai ibu kota kabupaten yang ditetapkan dengan UU No 27 1959 dan Lembaran Negara No 72 1959 18 Selanjutnya Kabupaten Kotawaringin Barat telah dimekarkan menjadi 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat Kabupaten Lamandau Kabupaten SukamaraBerkas Hindia Belanda 1930 gifPusaka kerajaan Kotawaringin Si Rampangan Kurung berupa tombak bernata tiga Canga berupa tombak bermata dua Jimat Sarosa Tanda JalopBerdasarkan CONTRACT MET DEN SULTAN VAN BANDJERMASIN 4 Mei 1826 B 29 September 1826 No 10 yang dibuat Sultan Adam dari Banjar dengan pihak kolonial Belanda wilayah Kutaringin atau Kotawaringin diserahkan kepada pihak kolonila Hindia Belanda 20 Perkara 4 Sri Paduka Sultan Adam salinkan kepada radja dari Nederland segala negeri jang tersebut di bawah ini Pulau Tatas dan Kuin sampai di subarang kiri Antasan Ketjil dan pulau Burung mulai dari kuala Bandjar subarang kanan sampai di Pantuil dan di Pantuil subarang pulau Tatas lantas ke timur Rantau Kuliling dengan segala sungai2nja Kelajan Ketjil Kelajan Besar dan kampung jang di subarang pulau Tatas sampai di sungai Messa di ulu kampung Tjina lantas ke darat sampai di sungai Baru sampai di sungai Lumbah dan pulau Bakumpai mulai dari kuala Bandjar subarang kiri mudik sampai di kuala Andjaman di kiri milir sampai kuala Lopak dan segala tanah Dusun semuanja desa2 kiri kanan mudik ka ulu mulai Mengkatip sampai terus negeri Siang dan di ilir sampai di kuala Marabahan dan tanah Dajak Besar Ketjil dengan semuanja desa2nja kiri kanan mulai di kuala Dajak mudik ka ulu sampai terus ke ilir sungai Dajak dengan segala tanah di daratan jang takluk padanja dan tanah Mendawai Sampit Pembuang semuanja desa2nja dengan segala tanah jang takluk padanja dan tanah Kutaringin Sintang Lawey Djelei semuanja desa2nja dengan segala tanah jang takluk padanja Dan Taboniou dan segala tanah Laut sampai di Tandjung Silatan dan ke timur sampai watas dengan Pagatan dan ka oetara sampai di kuala Maluka mudik sungai Maluka Selingsing Lijang Anggang Banju Irang lantas ke timur sampai di gunung Pamaton sampai watas dengan tanah Pagatan dan negeri jang di pasisir timur Pagatan Pulau Laut Batu Litjin Pasir Kutai Barau semuanja dengan tanah2 jang takluk padanja Kotawaringin termasuk dalam zuid ooster afdeeling berdasarkan Besluit van den Minister van Staat Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie pada 27 Agustus 1849 No 8 21 Ratu Kota Waringin Sunting Pangeran Ratu Kota Waringin Sunting Daftar Kiai Demang Adipati dan Pangeran Ratu Kotawaringin 22 Pangeran Ratu yang pernah memerintah hingga masuknya penjajah Belanda dengan urutan sebagai berikut 23 24 25 26 27 28 29 1598 Tongara Mandi 25 30 1598 1633 1637 Kiai Gede Demung Silam Kutaringin atau Dipati Ngganding Dipati Gendang 31 32 33 keponakan Tongara Mandi 1637 1650 Pangeran Dipati Anta Kasuma menantu Dipati Ngganding mangkubumi Kiai Gede 34 1650 1700 Pangeran Mas Adipati anak mangkubumi Dipati Gading 1700 1720 Panembahan Kota Waringin keponakan anak Putri Lanting mangkubumi Dipati Gading 24 1720 1750 Pangeran Prabu Panembahan Derut anak mangkubumi Pangeran Dira 1750 1770 Pangeran Adipati Muda anak mangkubumi Pangeran Cakra 1770 1785 Pangeran Panghulu anak mangkubumi Pangeran Anom 1785 1792 Pangeran Ratu Bagawan anak mangkubumi Pangeran Paku Negara 1792 1817 Pangeran Ratoe Anoem Kasoema Yoeda anak 35 36 1817 1855 Pangeran Ratu Anom Padoeka Ratoe Iman Oeddin anak Pangeran jang bertachta karadja an KOTARIENG AN 37 Pangeran Anom Koesoema Negara 38 39 22 Oktober 1855 1865 Pangeran Ratoe Anoem Herman Sjah anak 40 41 11 Januari 1865 1904 Pangeran Ratu Anom Alamsyah I Pangeran Anom Kesoema Joeda anak 42 43 17 September 1876 Pangeran Ratoe Anom Kesoema Joeda 44 1905 1913 Pangeran Ratu Sukma Negara paman 1914 1939 Pangeran Soeriansjah gelar Pangeran Ratu Sukma Alam Sjah 25 Maret1914 cucu 45 46 1939 1948 Pangeran Kasuma Anom Alamsyah II anak 47 Pangeran Muasyidin Syah dynastychief son of last Pangeran Ratu of K f i in 2008 2010 sekarang Pangeran Ratu Alidin Sukma Alamsyah anak Pangeran Ratu Sukma Alamsyah 48 Silsilah SuntingSilsilah menurut naskah Hikayat Banjar dan Kotawaringin yang disebut Hikayat Banjar resensi 1 Saudagar Jantan 49 berputra dd dd Saudagar Mangkubumi x Sita Rara berputra dd dd Raja Negara Dipa I Ampu Jatmaka Maharaja di Candi X Manguntu berputra dd dd Raja Negara Dipa II Lambu Mangkurat saudara angkat Puteri Junjung Buih x Dayang Diparaja binti Aria Malingkun dari Tangga Ulin berputra dd dd Putri Huripan x Raja Negara Dipa V Maharaja Suryaganggawangsa bin Raja Negara Dipa IV Maharaja Suryanata suami dari Raja Negara Dipa III Puteri Junjung Buih berputra dd dd Putri Kalarang cucu Puteri Junjung Buih x Pangeran Suryawangsa adik Maharaja Suryaganggawangsa berputra dd dd Raja Negara Dipa VI Maharaja Carang Lalean cucu Puteri Junjung Buih x Raja Negara Dipa VII Putri Kalungsu adik Putri Kalarang berputra dd dd Raja Negara Daha I Maharaja Sari Kaburungan berputra dd dd Raja Negara Daha II Maharaja Sukarama berputra DINASTI SURIANSYAH dd dd Putri Galuh Baranakan x Raden Mantri Alu bin Raden Bangawan bin Maharaja Sari Kaburungan berputra dd dd Sultan Banjar I Sultan Suryanullah berputra dd dd Sultan Banjar II Sultan Rahmatullah berputra dd dd Sultan Banjar III Sultan Hidayatullah berputra dd dd Sultan Banjar IV Sultan Mustain Billah Marhum Panembahan Pangeran Senapati x Ratu Agung binti Pangeran Demang berputra DINASTI BAGAWAN dd dd Pangeran Ratu Kotawaringin I Ratu Bagawan Pangeran Dipati Anta Kasuma anak Putri Juluk 1 Ratu Agung binti Pangeran Demang berputera Pangeran Dipati Kasuma Mandura Raden Kasuma Taruna anak Nyai Tapu binti Mantri Kahayan 50 51 Raden Suta Kasuma Raden Pajang x Gusti Pandara Raden Buyut Kasuma Banjar x Gusti Cabang binti Pangeran Dipati Wiranata Raden Balah Putri Piting anak Gusti Cabang Dayang Gelang Putri Gelang anak Andin Juluk binti Dipati Ngganding x Raden Saradewa Murong Giri Mustafa Sultan Muhammad Safi ad Din dari Kerajaan Sukadana Raden Buyut Kasuma Matan anak Murong Giri Mustafa Sultan Muhammad Safi ad Din Raden Pamadi anak Andin Juluk binti Dipati Ngganding x Putri Intan binti Pangeran Singasari Raden Timbako Raden Pati Raden Nating anak Andin Juluk binti Dipati Ngganding Raden Tuan anak Andin Juluk binti Dipati Ngganding Gusti Tanya ibu Raden Jayengrana x Raden Tukang bin Panembahan Di Darat Raden Mataram Putri Lanting x Raden Kasuma Wijaya Pangeran Ratu Kotawaringin II Pangeran Ratu Amas x Puteri Galuh Hasanah binti Pangeran Adipati Tapa Sana 52 dd dd Pangeran Ratu Kotawaringin III Panembahan Kota Waringin x Putri Nurmalasari binti Sultan Tahlillullah dari Banjar dd dd Pangeran Ratu Kotawaringin IV Pangeran Prabu Tua x Putri Jumantan dd dd Pangeran Ratu Kotawaringin V Pangeran Dipati Tuha dd dd Pangeran Ratu Kotawaringin VI Pangeran Panghulu x Putri Ratu Mangkurat binti Pangeran Purbaya bin Pangeran bin Sultan Tamjidillah 1 dd dd Pangeran Ratu Kotawaringin VII Ratu Bagawan Muda Sultan Balladuddin x Putri Amaliah Ratu Rebeh binti pangeran Ragent Ratu Anoom binti Kiai Djajadipura 53 dd dd Pangeran Ratu Kotawaringin VIII Pangeran Ratu Sukma Alamsyah Gusti Musaddam x Putri Nursani dd dd Pangeran Ratu Kotawaringin IX Pangeran Ratu Imanuddin berisitrikan 3 orang yaitu Ratu Ayu Istri Pertama binti Pangeran Dipati Tapa Laksana Berputerakan Pangeran Ratu Hermansyah Raja Kotawaringin Ke X beristerikan Ratu Ayu atau Ratu Puteri Kemalasari berputerakan 7 orang Pangeran Gentjana Pangeran Akhmad Kesuma Putera Pangeran Ratu Anum Kesuma Yuda Raja Kotawaringin Ke XI Pangeran Muhammad Pangeran Ratu Mangku Pangeran Nata Pangeran Bungsu Tengku Dara Istri Kedua Puteri anak Sultan Mansyur dari kerajaan Siak Sultan Ismail bin raja buang Indrapura berputerakan 5 orang Pangeran Tumenggung Cakraningrat Ratu Gentjana istri Pangeran Gentjana Ratu Agung Ratu Muhammmad Pangeran Tumenggung Ratu Nyai Djaminar Ratu Ratnawilis Binti Dambung Raksa Mancanegara Istri Ketiga dari Kahayan berputerakan Pangeran Ratu Sukma Negara Ratu AmasPangeran Ratu Kotawaringin X Pangeran Ratu Achmad Hermansyah bin Pangeran Ratu Imanuddin berputerakan 7 orang Pangeran Gentjana Pangeran Tjitra Citra Gusti Abu Bakar Utin Taesah Gusti Usman Gusti Sa adilah Utin Fatmah Gusti Mailan Gusti Gumat Wafat Gusti samil Utin Talmah Gusti Aqil Haji Gusti Umar Utin Japun Gusti Ali Gusti Mamun nurasyid Gusti Yusransyah Iyas Utin Halimatusyadi ah Atul Gusti Saberan Tuyan Utin Salmah Amah Mas Mardani Dhani Mas Dina Mariana Dina Mas suud Su ud Mas Marjan Dinata Marjan Mas Taniah Chataniah Gusti Musa Utin Nurkanzah Utin Iyut Utin Amnah Mas Dulhak Gusti Badrun Evo Amat Diang Suhuy Dede Mas Eren Mas Hudin Mas Ani Gusti Abdul Kadir Gusti Abubakar Gusti Umui Pangeran Akhmad Kesuma Putera Pangeran Muhammad Pangeran Ratu Mangku Pangeran Nata Pangeran Bungsu Kesuma Pangeran Ratu Anum Kesuma Yuda Gusti Muhammad Sanusi atau Gusti Anum Kesuma Yuda Raja Kotawaringin Ke XI Ratu Intan Ratu Prabu Ratu Kuning Pangeran HermansyahPangeran Ratu Kotawaringin XI Pangeran Ratu Anum Kesuma Yuda tidak memiliki anak laki laki sehingga digantikan oleh pamannya mangkubumi kerajaan sebagai tutus raja yang lebih senior Pangeran Ratu Sukma Negara bin Pangeran Ratu Imanuddin 54 Pangeran Ratu Kotawaringin XII Pangeran Ratu Sukma Negara x Ratu Sori Pakunegara Binti Pangeran Dipati Anta Kesuma Gusti Maleh 54 55 Pangeran Kalana Perabu Wijaya Gusti Muhammad Saleh Perdipati Mangkubumi x Nyai Norisah Binti Kiyai Mas Imam Gusti Samil Utin Dewi Pangeran Aria Ningrat Pangeran Djaja Ningrat Utin Aban Gusti Karamah Pangeran Surya Anas x Putri Margasari Ratu Surya Putri Asjifah Indera Majelis x Said Abubakar Kumain Putri Asripinoor tidak bersuami Gusti Mansyur Alam tidak beristeri Gusti Mashuri x Halimah Bakri Gusti Mastandarmansyah Gusti Doemay x Raden Roro Karyatun binti Rd Soebroto Gusti Masuril Huda Gusti Mashuda x Gusti Normasari binti Gusti Achmad bin Gusti Abdul Gani bin Gusti Kusin Kandangan anak 1 Gusti M Zaril x Welyana 1 Gusti Akhmad Surya x Rissa Sekar Padmadani Gusti Norma Syifa Sari Gusti Norma Silwa Sari Gusti Khansa Humaira Gusti Maryam Gusti Aisyah 2 Utin Mirna Putri Margasari x Nurul Huda 3 Gusti Ashari Wira Satya Putri Maminang tidak bersuami Pangeran Panghulu Gusti Muhammad Zein Utin Sari Banun Utin Aprah Gusti Bardat Utin Masnul Pangeran Kasuma Alam Pangeran Bagawan Kesuma Alam x Gusti Hasanah binti Pangeran Soeria Winata Regent Martapura 1860 Ratu Sori Ratu Kraton Putri Kotawaringin x Pangeran Indra bin Muhammad Pangeran Iman Adam tidak punya isteri Putri Banjar Mas Ratu Sunding Anum x Gusti Abdul Samad Martapura Putri Karangan Intan Ratu Aria Nigrat x Pangeran Aria Ningrat Kotawaringin Putri Kencana Ratu Jayaningrat x Pangeran Djayaningrat Kotawaringin Putri Margasari Ratu Surya x Pangeran Surya Anas Putri Sembaga Ulan tidak Punya Suami Pangeran Ratu Kotawaringin XIII Pangeran Ratu Syukma Alam Syah x Ratu Seri Mahkota Antung Dinar binti Raden Barangta Districvcheerf Martapura berputra dd dd Pangeran Ratu Kotawaringin XIV Pangeran Ratu Kesuma Anum Alamsyah x Ratu Kemalasari binti GPH Purbodiningrat bin Pakubuwana IX berputra dd dd Ratu Nur Ediningsih Pangeran Arsyadinsyah Pangeran Muazadinsyah Pangeran Nuraruddinsyah Pangeran Abidinsyah Ratu Nur aini Ratu Nur Maulidinsyah Ratu Saptinah Pangeran Ratu Kotawaringin XV Pangeran Ratu Alidin Sukma Alamsyah 56 berputra dd dd Pangeran Lihat pula SuntingKabupaten Kotawaringin Barat Kabupaten Kotawaringin Timur Kabupaten Lamandau Kabupaten Sukamara Sungai LamandauReferensi Sunting KALIMANTAN TENGAH Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 12 22 Diakses tanggal 2008 09 14 Belanda Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 51 Ter Lands drukkerij hlm 201 Parameter yaer yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Belanda Wolter Robert Hoevel Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 52 Ter Lands drukkerij hlm 201 Parameter yaer yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tjilik Riwut Nila Riwut Kalimantan membangun alam dan kebudayaan NR Pub 2007 ISBN 9792399526 9789792399523 Wikipedia Polandia Borneo ca 1750 abad ke 18 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 2012 05 17 Indonesia Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1992 Sejarah nasional Indonesia Nusantara pada abad ke 18 dan ke 19 PT Balai Pustaka ISBN 9794074101 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 09 22 Diakses tanggal 2012 05 17 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link ISBN 978 979 407 410 7 Inggris Royal Geographical Society Great Britain 1856 A Gazetteer of the world or Dictionary of geographical knowledge compiled from the most recent authorities and forming a complete body of modern geography physical political statistical historical and ethnographical 5 A Fullarton Inggris John Crawfurd A descriptive dictionary of the Indian islands amp adjacent countries Bradbury amp Evans 1856 Kerajaan Kotawaringin Yang Pertama Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 12 22 Diakses tanggal 2008 09 14 a b c d e f Melayu Johannes Jacobus Ras Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka Lot 1037 Mukim Perindustrian PKNS Ampang Hulu Kelang Selangor Darul Ehsan Malaysia 1990 a b c d e J Pijnappel Gzn Beschrijving van het Westeli jike gedeelte van de Zuid en Ooster afdeeling van Borneo disimpul daripada empat laporan oleh Von Gaffron 1953 BK 17 1860 hlm 267 ff Belanda Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia Madjalah ilmu alam untuk Indonesia Indonesian journal for natural science Volume 10 11 1856 Belanda Hoevell Wolter Robert 1861 Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 52 Ter Lands drukkerij hlm 220 Kotawaringin Lama Wisata Budaya yang Terlupakan Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 30 Diakses tanggal 2007 06 18 Hikayat Banjar hlm 347 Sudah kemudian itu maka anak Ratu Bagus di Sukadana namanya Raden Saradewa itu diperisterikan lawan Putri Gilang anak Pangeran Dipati Anta Kasuma itu sudah itu maka pangandika Marhum Panambahan semasa ini anak Dipati Sukadana itu tiada lagi kupintai upati lagi seperti tatkala zaman dahulu itu Sekaliannya upati Sukadana itu sudah kuberikan arah cucuku Si Dayang Gilang itu jikalau ia beranak sampai kepada anak cucunya itu Hanya kalau ada barang kehendakku itu aku menyuruh a b c Awalnya Sebuah Kerajaan Banjarmasin Post 4 Oktober 2004 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 27 Diakses tanggal 2007 06 17 Tjilik Riwut Nila Riwut Kalimantan membangun alam dan kebudayaan NR Pub 2007 ISBN 979 23 9952 6 9789792399523 Indonesia Hindia Belanda 1965 Bandjermasin Sultanate Surat surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V O C Bataafse Republik Inggeris dan Hindia Belanda 1635 1860 PDF Arsip Nasional Republik Indonesia Kompartimen Perhubungan dengan Rakjat hlm 228 Belanda Staatsblad van Nederlandisch Indie Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie 27 Agustus 1849 hlm 2 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Truhart P Regents of Nations Systematic Chronology of States and Their Political Representatives in Past and Present A Biographical Reference Book Part 3 Asia amp Pacific Oceania Munchen 2003 s 1245 1257 ISBN 3 598 21545 2 Belanda BKI 3 M Nijhoff 1860 hlm 282 a b Pijnappel J 1854 Beschrijving van het westelijke gedeelte van de zuid en oosterafdeeling van Borneo De afdeeling Sampit en de zuidkust dalam bahasa Belanda a b J Pijnappel 1854 Beschrijving van het Westelijke gedeelte van de Zuid en Oosterafdeeling van Borneo de afdeeling Sampit en de Zuidkust dalam bahasa Belanda 3 hlm 278 Belanda Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Lembaga Kebudajaan Indonesia 1857 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde 6 Lange amp Co 241 Belanda Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 23 2 1861 199 Belanda Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 53 1861 199 Tijdschrift voor Nederlandsch Indie Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 1861 Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 23 edisi ke 1 2 Prancis Sevin Olivier 1983 Les Dayak du centre Kalimantan etude geographique du Pays ngaju de la Seruyan a la Kahayan IRD Editions ISBN 9782709907002 ISBN 2 7099 0700 3 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2005 Sejarah dan dialog peradaban persembahan 70 tahun Prof Dr Taufik Abdullah Indonesia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia hlm 1064 ISBN 9789793673844 ISBN 9793673842 Inggris Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 1861 Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 23 1 2 Nederlandsch Indie 198 Belanda Wolter Robert Hoevel Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 52 Ter Lands drukkerij hlm 199 Parameter yaer yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Silsilah Raja Kotawaringin Netherlands Staten Generaal Verslag der handelingen dalam bahasa Belanda 2 1878 Netherlands Staten Generaal Overeenkomsten met inlandsche vorsten in den Oost Indischen Archipel dalam bahasa Belanda 28 Batavia Ter Lands Drukkerij 1878 Philippus Pieter Roorda van Eysinga 1841 Handboek der land en volkenkunde geschiedtaal aardrijks en staatkunde von Nederlandsch Indie dalam bahasa Belanda Landsdrukkerij Almanak en Naamregister van Nederlandsch Indie voor 1858 dalam bahasa Belanda 31 Batavia Ter Lands Drukkerij 1858 hlm 134 Belanda Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Lembaga Kebudajaan Indonesia 1862 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde 11 Lange amp Co hlm 49 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link Landsdrukkerij Almanak en Naamregister van Nederlandsch Indie voor 1860 dalam bahasa Belanda 33 Batavia Ter Lands Drukkerij 1860 hlm 141 Landsdrukkerij Regerings Almanak voor Nederlandsch Indie 1865 dalam bahasa Belanda 38 Batavia Ter Lands Drukkerij 1865 hlm 273 Landsdrukkerij Regerings Almanak voor Nederlandsch Indie 1870 dalam bahasa Belanda 43 Batavia Ter Lands Drukkerij 1870 hlm 200 Landsdrukkerij Regerings Almanak voor Nederlandsch Indie 1871 dalam bahasa Belanda 44 Batavia Ter Lands Drukkerij 1871 hlm 222 Landsdrukkerij Regerings Almanak voor Nederlandsch Indie 1898 Tweede Gezeelte Kalender en Personalia dalam bahasa Belanda 2 edisi ke 2 Batavia Ter Lands Drukkerij 1898 hlm 274 Landsdrukkerij Regeeringsalmanak voor Nederlandsch Indie voor 1914 Batavia Ter Lands Drukkerij 1914 hlm 260 Parameter lg yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Landsdrukkerij Regeeringsalmanak voor Nederlandsch Indie voor 1933 Batavia Ter Lands Drukkerij 1933 hlm 433 Parameter lg yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 04 16 Diakses tanggal 2014 04 16 www kotawaringinbaratkab go id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 05 24 Diakses tanggal 2010 05 23 http sinarbulannews files wordpress com 2011 01 silsilah sultan adam jpg Belanda Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde 6 Lange amp Company 1857 hlm 244 Belanda Wolter Robert Hoevell 1861 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde 53 Ter Lands drukkerij hlm 199 http adabydarban blogspot co id 2012 04 silsilah raja raja kotawaringin menurut html http silsilahkayutangi blogspot com p silsilah kiai adipati singasari raja html a b Indonesia Setiawati Nani Cerita Rakyat Kalimantan Tengah 2 Grasindo ISBN 9789797320539 ISBN 979 732 053 7 http blotanjungputing blogspot co id 2016 05 silsilah kami keturunan sultan xii html http ibnurusydi blogspot co id 2011 05 kutaringin satu satunya kerajaan melayu htmlPustaka SuntingJ Pijnappel Gzn Beschrijving van het Westeli jike gedeelte van de Zuid en Ooster afdeeling van Borneo disimpul daripada empat laporan oleh Von Gaffron 1953 BK 17 1860 hlm 267 ff Hikayat Banjar dan Kotaringin naskah ini berasal dari Koleksi Perpustakaan Nasional RI dengan kode penyimpanan ML 48 Naskah ini pun kemudian dialihaksarakan oleh Tim dari Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional diterbitkan oleh Dirjend Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 1993 Ras J J Hikajat Bandjar A Study in Malay Historiography Leiden KITLV The Hague Martinus Nijhoff 1968 Sebuah studi dari Prof J J Ras terntang manuskrip Hikajat Bandjar yang berada di Negeri Belanda J Lontaan dan Gm Sanusi Mengenal Kabupaten Kotawaringin Barat Kotawaringin Barat Pemda Dati II Kotawaringin Barat 1976 Silsilah Kekerabatan Kerajaan Kesultanan Kutaringin di Pangkalan Buun dari Kesultanan I sampai dengan XIV Pangkalan Buun Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah 2009 Pranala luar Suntinghttp en rodovid org wk Person 541293 Silsilah Raja Kotawaringin Indonesia Silsilah Raja Kotawaringin Indonesia Kotawaringin Lama Wisata Budaya yang Terlupakan Sinar Harapan 2003 Diarsipkan 2007 09 30 di Wayback Machine Indonesia Peranan Keturunan Sultan Kotawaringin Di Beberapa Bidang Sebelum dan Sesudah Tahun 1950 an Indonesia Bendera Kotawaringin Diarsipkan 2008 10 24 di Wayback Machine Indonesia Kerajaan Kotawaringin Diarsipkan 2015 12 22 di Wayback Machine Indonesia Situasi Kerajaan Banjar abad ke 17 Indonesia Menyusuri jejak jejak sejarah Kerajaan Kotawaringin pranala nonaktif permanen http sejarah kompasiana com 2014 03 26 makam raja raja kotawaringin astana al nursari 644260 html pranala nonaktif permanen http cakidur wordpress com 2013 10 22 keraton kedua kerajaan kotawaringin istana lawang agung bukit indra kencana Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kerajaan Kotawaringin amp oldid 24194499