www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk kegunaan lain lihat Tanjungpura Kerajaan Tanjungpura atau Tanjompura 1 merupakan tertua di Kalimantan Barat yang telah wujud sejak abad ke 8 Kerajaan ini mengalami beberapa kali perpindahan ibu kota kerajaan pertama kali terletak di Negeri Baru nama desa saat ini Kabupaten Ketapang kemudian pindah ke Sukadana saat ini ibu kota Kabupaten Kayong Utara pada abad ke 14 M sejak Rajanya Sorgi Giri Kesuma memeluk Islam Kerajaan Tanjungpura menjadi bukti bahwa peradaban negeri Tanah Kayong sudah cukup maju pada masa lampau Tanjungpura pernah menjadi provinsi Kerajaan Singasari sebagai Bakulapura Nama bakula berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tumbuhan tanjung Mimusops elengi sehingga setelah dimelayukan menjadi Tanjungpura Sebagianan keturunan kerajaan ini tersebar dibeberapa wilayah karena pernikahan dll Ada yang menempati di Mempawah Pontianak dan beberapa kota lainnya Menurut beberapa hasil telusuran ada beberapa keturunan kerajaan ini yang melepas gelarnya dan tidak menggunakan gelar kerajaannya Keraton Kerajaan Tanjungpura Daftar isi 1 Daerah kekuasaan 2 Perpindahan ibu kota kerajaan 2 1 Perpindahan ibu kota Kerajaan Sukadana 3 Para Penguasa 4 Penggunaan nama kerajaan 5 Catatan kaki 5 1 Sumber 6 Lihat pula 7 Pranala luarDaerah kekuasaan SuntingWilayah kekuasaan Tanjungpura membentang dari Tanjung Dato sampai Tanjung Sambar Pulau Kalimantan kuno terbagi menjadi 3 wilayah kerajaan besar Borneo Brunei Sukadana Tanjungpura dan Banjarmasin Namun dapatan kajian terkini mengatakan Poli or Poni adalah merujuk kepada sebuah kerajaan Santubong di muara Sungai Sarawak yang dahulu kala dipanggil muara Punik 2 3 4 Tanjung Dato adalah perbatasan wilayah mandala Borneo Brunei dengan wilayah mandala Sukadana Tanjungpura sedangkan Tanjung Sambar batas wilayah mandala Sukadana Tanjungpura dengan wilayah mandala Banjarmasin daerah Kotawaringin 5 6 Daerah aliran Sungai Jelai di Kotawaringin di bawah kekuasaan Banjarmasin sedangkan sungai Kendawangan di bawah kekuasaan Sukadana 7 Perbatasan di pedalaman perhuluan daerah aliran sungai Pinoh Lawai termasuk dalam wilayah Kerajaan Kotawaringin bawahan Banjarmasin 8 Pada masa mahapatih Gajah Mada dan Hayam Wuruk seperti disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama negeri Tanjungpura menjadi ibu kota bagi daerah daerah yang diklaim sebagai taklukan Majapahit di nusa Tanjungnagara Kalimantan Majapahit mengklaim bekas daerah daerah taklukan Sriwijaya di pulau Kalimantan dan sekitarnya Nama Tanjungpura sering kali dipakai untuk sebutan pulau Kalimantan pada masa itu Pendapat lain beranggapan Tanjungpura berada di Kalimantan Selatan sebagai pangkalan yang lebih strategis untuk menguasai wilayah yang lebih luas lagi Menurut Pararaton Bhre Tanjungpura adalah anak Bhre Tumapel II abangnya Suhita Bhre Tanjungpura bernama Manggalawardhani Dyah Suragharini yang berkuasa 1429 1464 dia menantu Bhre Tumapel III Kertawijaya Kemudian dalam Prasasti Trailokyapuri disebutkan Manggalawardhani Dyah Suragharini menjabat Bhre Daha VI 1464 1474 Di dalam mandala lingkaran Majapahit Ratu Majapahit merupakan prasada artinya apa tiada dalam kamus Indonesia sedangkan Mahapatih Gajahmada sebagai pranala link sedangkan Madura dan Tanjungpura sebagai ansa pegangan atau naungan nya Perpindahan ibu kota kerajaan SuntingIbu kota Kerajaan Tanjungpura beberapa kali mengalami perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya Beberapa penyebab Kerajaan Tanjungpura berpindah ibu kota adalah terutama karena serangan dari kawanan perompak bajak laut atau dikenal sebagai Lanon lanun Konon pada masa itu sepak terjang gerombolan Lanon sangat kejam dan meresahkan penduduk Kerajaan Tanjungpura sering beralih pusat pemerintahan adalah demi mempertahankan diri karena sering mendapat serangan dari kerajaan lain Kerap berpindah pindahnya ibu kota Kerajaan Tanjungpura dibuktikan dengan adanya situs sejarah yang ditemukan di bekas ibu kota ibu kota kerajaan tersebut Negeri Baru di Ketapang merupakan salah satu tempat yang pernah dijadikan pusat pemerintahan Kerajaan Tanjungpura Dari Negeri Baru ibu kota Kerajaan Tanjungpura berpindah ke Sukadana Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Zainuddin 1665 1724 pusat istana bergeser lagi kali ini ditempatkan di daerah Sungai Matan Ansar Rahman tt 110 Dari sinilah riwayat Kerajaan Matan dimulai Seorang penulis Belanda menyebut wilayah itu sebagai Kerajaan Matan kendati sesungguhnya nama kerajaan tersebut pada waktu itu masih bernama Kerajaan Tanjungpura Mulia ed 2007 5 Pusat pemerintahan kerajaan ini kemudian berpindah lagi yakni pada 1637 di wilayah Indra Laya Indra Laya adalah nama dari suatu tempat di tepian Sungai Puye anak Sungai Pawan Kerajaan Tanjungpura kembali beringsut ke Kartapura kemudian ke Desa Tanjungpura dan terakhir pindah lagi ke Muliakerta di mana Keraton Muhammad Saunan sekarang berdiri Perpindahan ibu kota Kerajaan Sukadana Sunting Menurut Catatan Gusti Iswadi S sos dalam buku Pesona Tanah Kayong Kerajaan Tanjungpura dalam perspektif sejarah disebutkan bahwa dari negeri baru kerajaan Tanjungpura berpindah ke Sukadana sehingga disebut Kerajaan Sukadana kemudian pindah lagi Ke Sungai Matan sekarang Kec Simpang Hilir Dan semasa pemerintahan Sultan Muhammad Zainuddin sekitar tahun 1637 pindah lagi ke Indra Laya sehingga disebut Kerajaan Indralaya Indra Laya adalah nama dari satu tempat di Sungai Puye anak Sungai Pawan Kecamatan Sandai Kemudian disebut Kerajaan Kartapura karena pindah lagi ke Karta Pura di desa Tanah Merah Kec Nanga Tayap kemudian baru ke Desa Tanjungpura sekarang Kecamatan Muara Pawan dan terakhir pindah lagi ke Muliakarta di Keraton Muhammad Saunan yang ada sekarang yang terakhir sebagai pusat pemerintahan swapraja Bukti adanya sisa kerajaan ini dapat dilihat dengan adanya makam tua di kota kota tersebut yang merupakan saksi bisu sisa kerajaan Tanjungpura dahulu Untuk memelihara peninggalan ini pemerintah Kabupaten Ketapang telah mengadakan pemugaran dan pemeliharaan di tempat peninggalan kerajaan tersebut Tujuannya agar genarasi muda dapat mempelajari kejayaan kerajaan Tanjungpura pada masa lampau Para Penguasa SuntingDalam melacak jejak raja raja yang pernah memimpin Kerajaan Matan patut diketahui pula silsilah raja raja Kerajaan Tanjungpura karena kedua kerajaan ini sebenarnya masih dalam satu rangkaian riwayat panjang Berhubung terdapat beberapa versi tentang sejarah dan silsilah raja raja Tanjungpura beserta kerajaan kerajaan lain yang masih satu rangkaian dengannya maka berikut ini dipaparkan silsilahnya menurut salah satu versi yaitu berdasarkan buku Sekilas Menapak Langkah Kerajaan Tanjungpura 2007 suntingan Drs H Gusti Mhd Mulia Kerajaan Tanjungpura Brawijaya 1454 1472 9 Bapurung 1472 1487 10 11 12 13 Panembahan Karang Tanjung 1487 1504 Pada masa pemerintahan Panembahan Karang Tanjung pusat Kerajaan Tanjungpura yang semula berada di Negeri Baru dipindahkan ke Sukadana dengan demikian nama kerajaannya pun berubah menjadi Kerajaan Sukadana Sukadana merupakan nama yang disebutkan untuk kerajaan ini dalam Hikayat Banjar 14 Kerajaan Sukadana Peta yang dibuat oleh Oliver van Noord tahun 1600 menggambarkan lokasi Succadano Tamanpure Cota Matan dan Loue 15 Panembahan Karang Tanjung 1487 1504 16 Gusti Syamsudin atau Pundong Asap atau Panembahan Sang Ratu Agung 1504 1518 Gusti Abdul Wahab atau Panembahan Bendala 1518 1533 Panembahan Pangeran Anom 1526 1533 Panembahan Baroh 1533 1590 Gusti Aliuddin atau Giri Kesuma atau Panembahan Sorgi 1590 1604 17 Ratu Mas Jaintan 1604 1622 Giri Mustaka atau Murong Giri Mustafa atau Sultan Muhammad Syaifuddin atau Raden Saradipa Saradewa 1622 1665 Menantu Ratu Bagawan dari Kotawaringin Gusti Kesuma Matan Raden Buyut Kesuma Matan atau Pangeran Muda alias Pangeran Putra 12 18 19 20 21 Inilah raja terakhir Kerajaan Sukadana sekaligus raja pertama dari Kerajaan Tanjungpura yang bergelar Sultan Kesultanan Matan Gusti Jakar Kencana atau Sultan Muhammad Zainuddin atau Sulthan Ratoe 1665 1724 Gusti Kesuma Bandan atau Sultan Muhammad Muazzuddin atau Marhum Negeri Laya 1724 1738 Gusti Bendung atau Pangeran Ratu Agung atau Sultan Muhammad Tajuddin 1738 1749 Gusti Kencuran atau Sultan Ahmad Kamaluddin atau Marhum Indra Laya 1749 1762 Gusti Asma atau Pangeran Ratu atau Sultan Muhammad Jamaluddin 1762 1819 Gusti Asma adalah raja terakhir Kerajaan Matan dan pada masa pemerintahannya pusat pemerintahan Kerajaan Matan dialihkan ke Simpang dan nama kerajaannya pun berganti menjadi Kerajaan Simpang atau Kerajaan Simpang Matan Kerajaan penambahanschap Simpang Matan 22 23 24 Gusti Asma atau Sultan Muhammad Jamaluddin atau Marhoem Tijang Tiga atau Marhoem Indra Poera 1762 1819 Anak Sultan Ahmad Kamaluddin Gusti Mahmud atau Panembahan Anom Suryaningrat 1819 1845 Menantu Sultan Ahmad Kamaluddin 25 Gusti Muhammad Roem atau Panembahan Anom Kesumaningrat 1845 1889 Anak Panembahan Anom Suryaningrat 25 26 Gusti Panji atau Panembahan Suryaningrat 1889 1920 Gusti Roem atau Panembahan Gusti Roem 1912 1942 27 Gusti Mesir atau Panembahan Gusti Mesir 1942 1943 Gusti Ibrahim 1945 Gusti Mesir menjadi tawanan tentara Jepang yang berhasil merebut wilayah Indonesia dari Belanda pada 1942 karena itulah maka terjadi kekosongan pemerintahan di Kerajaan Simpang Pada akhir masa pendudukan Jepang di Indonesia sekira tahun 1945 diangkatlah Gusti Ibrahim anak lelaki Gusti Mesir sebagai raja Namun karena saat itu usia Gusti Ibrahim baru menginjak 14 tahun maka roda pemerintahan dijalankan oleh keluarga kerajaan yaitu Gusti Mahmud atau Mangkubumi yang memimpin Kerajaan Simpang hingga wafat pada 1952 Kerajaan Kayong Matan atau Kerajaan Tanjungpura II Gusti Irawan atau Sultan Mangkurat 28 Pangeran Agung Sultan Mangkurat Berputra Panembahan Anom Kesuma Negara atau Muhammad Zainuddin Mursal 1829 1833 29 Pangeran Muhammad Sabran 26 30 Gusti Muhammad Saunan 31 Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indie tahun 1849 wilayah kerajaan kerajaan ini termasuk dalam wester afdeeling berdasarkan Besluit van den Minister van Staat Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie pada 27 Agustus 1849 No 8 32 Meski terpecah pecah menjadi beberapa kerajaan namun kerajaan kerajaan turunan Kerajaan Tanjungpura Kerajaan Sukadana Kerajaan Simpang Matan dan Kerajaan Kayong Matan atau Kerajaan Tanjungpura II masih tetap eksis dengan pemerintahannya masing masing Silsilah raja raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Matan dan sebelum berdirinya Kerajaan Matan di atas adalah salah satu versi yang berhasil diperoleh Terdapat versi lain yang juga menyebutkan silsilah raja raja Matan yang diperoleh dari keluarga Kerajaan Matan sendiri dengan menghimpun data dari berbagai sumber P J Veth 1854 J U Lontaan 1975 H von Dewall 1862 J P J Barth 1896 Silsilah Keluarga Kerajaan Matan Tanjungpura Silsilah Raja Melayu dan Bugis Raja Ali Haji Tufat al Nafis Harun Jelani 2004 H J de Graaf 2002 Gusti Kamboja 2004 yakni sebagai berikut Kerajaan Tanjungpura Sang Maniaka atau Krysna Pandita 800 M 33 Hyang Ta 900 977 34 Siak Bahulun 977 1025 35 Rangga Sentap 1290 36 Prabu Jaya Brawijaya 1447 1461 37 Raja Baparung Pangeran Prabu 1461 1481 Karang Tunjung Panembahan Pudong Prasap 1481 1501 Panembahan Kalahirang 1501 1512 38 Panembahan Bandala 1512 1538 Anak Kalahirang Panembahan Anom 1538 1565 Saudara Panembahan Bandala Panembahan Dibarokh atau Sibiring Mambal 1565 1590 Kerajaan Matan Giri Kusuma 1590 1608 Anak Panembahan Bandala Ratu Sukadana atau Putri Bunku Ratu Mas Jaintan 1608 1622 Istri Giri Kusuma Anak Ratu Prabu Landak Panembahan Ayer Mala 1622 1630 Anak Panembahan Bandala Sultan Muhammad Syafeiudin Giri Mustaka Panembahan Meliau atau Pangeran Iranata Cakra 1630 1659 Anak Menantu Giri Kusuma Sultan Muhammad Zainuddin 1659 1725 Anak Pangeran Muda bin Sultan Muhammad Syaeiuddin Pangeran Agung 1710 1711 Perebutan kekuasaan pembagian kekuasaan memimpin kerajaan di Tanah Merah Pangeran Agung Martadipura 1725 1730 Anak Sultan Muhammad Zainuddin pembagian kekuasaan memimpin kerajaan di Tanah Merah Pangeran Mangkurat atau Sulthan Mangkoe Rat atau Sultan Aliuddin Dinlaga 1728 1749 Anak Sultan Muhammad Zainuddin pembagian kekuasaan di Sandai dan Tanah Merah pembagian kekuasaan memimpin kerajaan di Simpang Pangeran Ratu Agung 1735 1740 Anak Sultan Muhammad Zainuddin pembagian kekuasaan memimpin kerajaan di Simpang Sultan Muazzidin Girilaya atau Marhum Negeri Laya 1749 1762 Anak Pangeran Ratu Agung memimpin kerajaan di Simpang Sultan Akhmad Kamaluddin Panembahan Tiang Tiga 1762 1792 Anak Sultan Aliuddin Dinlaga Sultan Muhammad Jamaluddin sebelumnya Pangeran Ratu sebelumnya Gusti Arma 1792 1830 Anak Sultan Akhmad Kalamuddin 39 Pangeran Adi Mangkurat Iradilaga atau Panembahan Anom Kusuma Negara 1831 1843 Anak Pangeran Mangkurat Pangeran Cakra yang Tua atau Pangeran Jaya Anom 1843 1845 Sebagai pejabat perdana menteri anak Pangeran Mangkurat Panembahan Gusti Muhammad Sabran 1845 1908 26 Anak Panembahan Anom Kusuma Negara Pangeran Laksamana Uti Muchsin 1908 1924 Anak Panembahan Gusti Muhammad Sabran Panembahan Gusti Muhammad Saunan atau Pangeran Mas 1924 1943 Anak Gusti Muhammad Busra Majelis Pemerintah Kerajaan Matan 1943 1948 terdiri dari Uti Halil Pg Mangku Negara Uti Apilah Pg Adipati Gusti Kencana Pg Anom Laksamana Majelis Raja Kerajaan Matan dipimpin Pangeran Ratu Kertanegara Gusti Kamboja Pangeran Laksamana Anom Gst Fadlin S Sos dan Alm Pangeran Adipati Uti Iwan Kusnadi sejak 1987 2015 Penggunaan nama kerajaan SuntingSaat ini nama kerajaan ini diabadikan sebagai nama universitas negeri di Kalimantan Barat yaitu Universitas Tanjungpura di Pontianak dan juga digunakan oleh TNI Angkatan Darat sebagai nama Kodam di Kubu Raya yaitu Kodam XII TanjungpuraCatatan kaki Sunting Inggris Tome Pires Armando Cortesao Francisco Rodrigues 1990 The Suma Oriental of Tome Pires An Account of the East from the Red Sea to Japan Written in Malacca and India in 1512 1515 and The Book of Francisco Rodrigues Rutter of a Voyage in the Red Sea Nautical Rules Almanack and Maps Written and Drawn in the East Before 1515 1 Asian Educational Services hlm 224 ISBN 8120605357 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link ISBN 978 81 206 0535 0 Christie J W 1985 The Santubong Sites of Sarawak the Sarawak Museum Journal Walker J H 2016 From Po li to Rajah Brooke Culture Power and the Contest for Sarawak University of New South Wales Australia McLaughlin T and Sahari S 2020 Sarawak River Valley Early Times to 1840 Santubong Kuching Brunei Inggris Smedley Edward 1845 Encyclopaedia metropolitana or Universal dictionary of knowledge hlm 713 Inggris Malayan miscellanies 1820 Malayan miscellanies hlm 7 Belanda Hoevell Wolter Robert 1861 Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 52 Ter Lands drukkerij hlm 220 Belanda Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia Madjalah ilmu alam untuk Indonesia 1856 Indonesian journal for natural science 10 11 Blume Carl Ludwig 1843 De Indische Bij 1 Hazenberg en Comp hlm 321 Parameter Lang yang tidak diketahui mengabaikan lang yang disarankan bantuan sejarah puri pemecutan blogspot com Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Lembaga Kebudajaan Indonesia 1862 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde 11 Lange amp Co 2 a b Belanda Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 1861 Tijdschrift voor Nederlandsch Indie 23 1 2 Nederlandsch Indie 198 menikah dengan Dayang Silor putri dari Banjar melahirkan empat anak Salah seorangnya Karang Tanjung Melayu Ras Johannes Jacobus 1990 Hikayat Banjarditerjemahkan oleh Siti Hawa Salleh Malaysia Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka ISBN 9789836212405 ISBN 983 62 1240 X MacKinnon Kathy 1996 The ecology of Kalimantan dalam bahasa Inggris Oxford University Press ISBN 9780945971733 ISBN 0 945971 73 7 Panembahan Karang Tanjung menikah dengan Putri Kilang dri Brunei mendapatkan anak bergelar Sang Ratu Agung Veth Pieter Johannes 1854 Borneo s wester afdeeling geographisch statistisch historisch voorafgegaan door eene algemeene schets des ganschen eilands 1 Noman en Zoon hlm 213 Parameter Lang yang tidak diketahui mengabaikan lang yang disarankan bantuan Ludovicus Carolus Desiderius van Dijk 1862 Neerlands vroegste betrekkingen met Borneo den Solo Archipel Cambodja Siam en Cochin China een nagelaten werk dalam bahasa Belanda J H Scheltema 190 Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Lembaga Kebudajaan Indonesia 1857 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde dalam bahasa Belanda 6 Lange amp Co 242 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde dalam bahasa Belanda 1 1853 1 Tomi 2014 Pasak Negeri Kapuas 1616 1822 Indonesia Yayasan Pustaka Obor Indonesia hlm 200 ISBN 602961357X ISBN 9786029613575 Blume Carl Ludwig 1843 De Indische Bij 1 Hazenberg en Comp hlm 321 Parameter Lang yang tidak diketahui mengabaikan lang yang disarankan bantuan Blume Carl Ludwig 1843 De Indische Bij 1 Hazenberg en Comp hlm 321 Parameter Lang yang tidak diketahui mengabaikan lang yang disarankan bantuan Mueller Georg Proeve eener geschiedenis van een gedeelte der westkust van 1 Parameter Lang yang tidak diketahui mengabaikan lang yang disarankan bantuan a b Belanda Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Lembaga Kebudajaan Indonesia 1862 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde 11 Lange amp Co a b c Belanda Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 44 Lands Drukkery 1871 hlm 222 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan Landsdrukkerij Regeeringsalmanak voor Nederlandsch Indie voor 1914 Batavia Ter Lands Drukkerij 1914 hlm 260 Parameter lg yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gusti Irawan merupakan putra kedua Sultan Muazuddin Raja Kerajaan Matan dan adik dari Sultan Muhammad Tajuddin yang melanjutkan tahta Sultan Muazuddin sebagai Raja Matan Panembahan Anom diberhentikan sebagai sultan sejak 1833 karena dianggap tidak loyal kepada Sultan Abdul Jalil Yang Dipertuan Syah Raja Negara Sukadana Posisi kepemimpinan Kerajaan Kayong kemudian dialihkan kepada kakak Pangeran Anom yaitu Pangeran Cakra Negara yang berkuasa sebagai Panembahan Matan pada periode 1833 1835 Atas campur tangan Belanda mulai tahun 1835 Pangeran Anom kembali didudukkan menjadi Panembahan Matan hingga tahun 1847 Muhammad Sabran adalah anak dari Panembahan Anom Ketika diresmikan menjadi sultan dengan Surat Keputusan Gubernemen Pemerintah Kolonial Hindia Belanda No 3 tertanggal 11 Maret 1847 Pangeran Muhammad Sabran masih berusia sangat muda sehingga dibentuklah sebuah presidium yang beranggotakan 5 orang menteri dan diketuai oleh Pangeran Mangkurat untuk menjalankan roda pemerintahan Muhammad Sabran baru menjabat sebagai Panembahan Matan pada 1856 Pada masa pemerintahan Panembahan Muhammad Sabran pusat kerajaan berpindah dari Tanjungpura ke Muliakerta Ketapang Kalimantan Barat Panembahan Sabran memerintah hingga tahun 1908 Setahun kemudian pada 1909 Panembahan Sabran meninggal dunia Muhammad Saunan merupakan cucu dari Panembahan Sabran yang dinobatkan sebagai pewaris tahta kerajaan karena sang putra mahkota anak pertama Panembahan Sabran yang bernama Pangeran Ratu Gusti Muhammad Busra wafat terlebih dulu dari ayahnya Ketika dilantik sebagai pemimpin kerajaan pada 1909 Gusti Muhammad Saunan putra pertama Gusti Muhammad Busra masih belum cukup dewasa maka kendali pemerintahan dipegang oleh Uti Muchsin Pangeran Laksamana Anom Kesuma Negara paman Gusti Muhammad Saunan adik Gusti Muhammad Busra Gusti Muhammad Saunan resmi menjabat sebagai Panembahan Matan pada 1922 dan meninggal dunia pada era pendudukan Jepang di Indonesia yaitu tahun 1942 Belanda Staatsblad van Nederlandisch Indie s n 1849 Menurut Bustan Arifin Al Salatin Sejarah Nasional Sejarah Melayu Pengaruh Syailendra dan Sriwijaya 850 900 Menurut kronik Tiongkok Pengaruh Sriwijaya Periode Kerajaan Kalingga India Selatan Menurut Sejarah Kalimantan Barat Cerita Lisan Periode serangan Kerajaan Cola India Selatan ke Sriwijaya Taklukan Singhasari Ekspedisi Pamalayu Periode Singhasari 1222 1293 Taklukan Majapahit menurut Negarakertagama menurut Prasasti Waringin Pitu 1447 Kerajaan pindah ke Sukadana politik ekspansi sampai Tanjung Datuk Tanjung Putting Karimata dan Pulau Tujuh Belanda Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Lembaga Kebudajaan Indonesia 1862 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde 11 Lange amp Co hlm 49 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link Sumber Sunting Indonesia Mencari Jejak Kerajaan Kartapura Ketapang Online 9 November 2006 Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Lihat pula SuntingLawai Kabupaten Ketapang Kerajaan Indralaya Kerajaan Kartapura 1 Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Swapraja Panembahan Simpang sumber Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Swapraja Panembahan Matan Swapraja Panembahan Sukadana sumber Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Pranala luar Sunting Indonesia Nasib Istana Mulia Karta pranala nonaktif permanen Indonesia Tali Pernikahan Melebar ke Tayan dan Matan Diarsipkan 2011 08 10 di Wayback Machine http www thefreelibrary com A shadowy state in Borneo 3A where was Tanjungpura 3F a0290733356 http suluhbanjar blogspot co id 2012 03 heroisme banjar di seberang lautan html Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kerajaan Tanjungpura amp oldid 23900487