www.wikidata.id-id.nina.az
Tanah Laut Distrik Tabanio dahulu Afdeeling Tabanio 1 adalah bekas distrik kedemangan yang merupakan bagian dari wilayah administratif Onderafdeeling Tanah Laut pada zaman kolonial Hindia Belanda dahulu Pusat Distrik Tabanio terletak di desa Tabanio dan desa desa sekitarnya yang meliputi daerah aliran sungai Tabanio Kampung Tabanio Tambangan dan Takisung merupakan daerah daerah Kesultanan Banjar yang terletak di pesisir yang menghadap ke Laut Jawa 2 3 Distrik Tabanio pernah dipimpin oleh Kepala Distrik districhoofd yaitu Tahun Districtshoofd Panghoeloe1842 J F Mallien posthuder te Tabanio 4 1843 1849 Kiai Jaija Nagara inlandsche hoofd te landen Laut Afdeeling Tabanio 1 5 6 7 8 Oenoes 1 5 6 1861 1862 Kiai Soera eerste inlandsche hoofd te Tabanio Afdeeling Tanah Laoet 9 10 1862 Pembakal Boekasim eerste hoofd te Tabanio Afdeeling Tanah Laoet 11 1863 12 1868 1870 Pembakal Kiahi Soera Districtshoofd van Tabanio Afdeeling Tanah Laut 13 1871 Kjahi Mas Djaja Kesoema Districtshoofd van Tabanio Afdeeling Tanah Laut 14 15 16 1898 Kiai Laman 17 Sejarah Tanah Laut suntingSejarah Tanah Laut 18 Asal usul nama Tanah Laut laut darat tidak memerlukan penjelasan rinci Nama ini berutang divisi ke lokasinya karena berbatasan dengan laut Jawa di barat dan selatan Mungkin nama itu juga merujuk pada asumsi bahwa sebagian besar divisi ini terdiri dari tanah yang merosot keluar dari laut juga berbicara tradisi fululatif dari masa di mana yang sekarang sekitar enam mil Inggris dari tanah pegunungan Kramean dimainkan oleh laut Ketika seseorang berkonsultasi dengan dokumen yang ada seseorang tiba pada hasil bahwa divisi ini hanya dihuni selama seratus tahun oleh sejumlah kecil Dajak dan orang menganggap kampung Mantiwah sebagai kampung tertua dari divisi ini Nama tempat itu mungkin kemudian diberikan oleh orang Melayu menunjukkan keadaan bahwa pada waktu itu banyak pesta pemakaman dirayakan di sana karena Dajak memberikan nama tiwah untuk tugas tugas ini Sedikit di sebelah timur Pleihari ada juga Orang Boekits atau Orang Abalang di mana juga beberapa keluarga Kramean ditemukan Orang orang ini tidak membentuk 200 jiwa membuat diri mereka kosong dengan membuat ladang pada saat itu perdagangan dengan Bandjermasin belum dimulai Divisi ini terdiri dari zaman itu hanya dari hutan hutan lebat yang terpotong potong yang kemudian di daerah daerah yang paling berpenghuni dengan membuat ladangs sueoessigelijk di ladang alang alang adalah miliknya Mayoritas populasi ini diseret ke kuburan oleh penyakit epidemi yang dikenal sebagai penyakit kuning Hanya sedikit yang tetap terhindar dari penyakit ini dan dengan demikian memelihara Tanah Laut untuk depopulasi total beberapa orang ini bersentuhan beberapa tahun kemudian dengan beberapa penduduk Martapura pada saat Goesti Ketjil mengunjungi Tanah Laoet untuk mendaki pegunungan Kramean Pangeran ini adalah putra Sulthan Soeriansa dijuluki Maroehom yang pemakamannya di Kween dianggap sebagai tempat suci Putra pangeran ini yang baru saja disebutkan menemukan kesenangan besar di lingkungan Kramean dan sangat senang dengan kekayaan viseh dan rusa Beberapa pengikutnya menetap di Kramean dan Panjaratan dan kemudian ketika Goesti Ketjil memerintah banyak gerakan Martapura terjadi di sana Di Kramean seorang kepala diangkat dengan gelar kiai Nalla Pati yang memerintahkan para pangeran ke rakyat tempat tempat Mantiwah Soengi Bakar dan Tekisong juga dihuni lagi Pemukiman orang juga terjadi di Tambangan di Sungai Batu Toenkir Sungai Tabanio dibuat menjadi angin sepoi sepoi sampai ke mulut dan lalu lintas pertama dengan Bandjermasin dibuka Pemukiman orang juga terjadi di Tambangan di Batoe Toenkirivier Sungai Tabanio dibuat menjadi angin sepoi sepoi sampai ke mulut dan lalu lintas pertama dengan Bandjermasin dibuka Enam kepala saling menggantikan di Kramean ketika jumlah rumah tangga di bawah mereka telah naik menjadi sekitar 2 000 orang orang ini mendapatkan bantuan dari raja Martapura dan dibebaskan dari semua pajak Satu satunya layanan gentlemanial yang diminta oleh mereka adalah mengikuti para pangeran ini dalam perburuan rusa pada saat mereka mengunjungi divisi ini setiap tahun Perdagangan disukai dengan segala cara yang mungkin sampai waktu tertentu Pangeran Achmat memilih Tanah Laut untuk tetap tinggal untuk menghindari yang diderita oleh keluarganya dari kemenangan Panembahan Batu di atas takhta Namun Pangeran Achmat juga berada di Tanah Laut tidak aman untuk serangan terhadap hidupnya Pada waktu tertentu nah sekarang 80 tahun yang lalu Pangeran Achmat melihat dirinya diserang oleh pelanggaran yang pertama kali berhasil dia hindari tetapi di tangan siapa dia segera jatuh di Goentoeng Soengei Laijong dekat gunung Matta ia dipenggal kepalanya dikuburkan batang kadal di sana di tempat dan membawa kepala ke Martapura di Panembahan Batu Tempat pemakamannya sekarang diadakan di depan sebuah tempat suci yang dikenal dengan nama Pangeran Achmat karena diklaim bahwa kepala pangeran yang berpaling telah kembali ke jilatannya Karena itu mengapa Panembahan Batu berperang dengan Pangeran Achmat begitu berdarah berikut ini diceritakan Panembahan Batu yang dikenal karena penobatannya di bawah nama Pangeran Tachmit adalah setengah dari rapuh Sulthan Mohamad dan tidak memerintah untuk pernah tampil sebagai raja yang memerintah betapapun berhasratnya dia Dengan diam diam meracuni saudaranya Sulthan Mohamad bagaimanapun ia berhasil menjadi bupati dan wali dari tiga putranya yang belum menikah Pangeran Abdulla Achmat dan Amir dan diberi pemerintah Pangeran Abdulla ia menjadikan menantunya tetapi ketika ia menyatakan keinginannya untuk mengambil alih pemerintahan Panembahan Batu pengawalnya ia juga segera diracun akibatnya Pangeran Achmat tidak aman di Martapura ke Tanah Laut sementara saudaranya Pangeran Amir tinggal di Martapura Karena Panembahan Batu tidak mempercayai kecepatannya dia dengan mudah menerima tuduhan terhadap yang satu ini seolah olah dia berusaha untuk memenangkan rakyat Tanah Laut untuk melakukan upaya kemudian untuk mendapatkan kembali tahta Banjar Dia memberikan ini sebagai dalih untuk menuntut dan membunuh Pangeran Achmat Penduduk Tanah Laut terpaksa menetap di Martapura dan menghabiskan beberapa tahun di sana dalam kesusahan besar Ini adalah era kedua di mana divisi ini seolah olah sekali lagi dihuni Sekarang sebagai penulis takhta Kekaisaran Banjar Pangeran Amir masih ada Pangeran ini kakek Pangeran Antasari yang masih hidup pindah pada waktunya ke kekaisaran Passir dan berhasil memanggil bantuan pangeran kekaisaran itu memungkinkannya dengan kekuatan yang kuat dari Bugis melawan Bandjermasin sampai robek Tur ini dilakukan dalam air dengan sejumlah besar prahu dan Bandjermasin akan terkejut pada kesempatan itu seandainya Pangeran Amir tidak tertipu oleh seorang nelayan Tabanio Ini ditangkap oleh Boegian dekat Tandjong Selatan menyatakan kepada Pangeran Amir bahwa Panembahan Batu telah diberitahu tentang kedatangan Boegesses dan akibatnya memperkuat Bandjermasin dan memiliki sungai Banjar kecil di Schans van Thuijll dengan rantai berat Biarkan saja Namun jika dia dibebaskan dia berjanji pada hari tertentu untuk ditentukan bahwa dia akan melepaskan rantai ini untuk Boegines Pangeran Amir yang mempercayai cerita ini menyetujui tawaran orang ini yang bagaimanapun menggantikan Boeginezen untuk membantu segera Martapoera ke Panembahan Batoe melaporkan tujuan Pangeran Amir dan para pembantunya sehingga pangeran ini segera menjadi Bandjermasin untuk memperkuat dan menutup sungai dengan rantai besi di Schans van Thuijll Boegian yang telah ditipu terlalu terlambat ditipu dari serangan di Bandjermasin tetapi mendarat di Tabanio dan membuat jalan mereka melalui darat melalui Poeloe Sari yang disebut Poeloe Lampe dalam perjalanan mereka ke Martapura Sekitar dua jam dari tempat itu di Basong mereka memperoleh bantuan tetapi segera dipaksa untuk mundur Pangeran Amir harus meninggalkan upayanya untuk membalas dendam dan menempatkan haknya ke atas takhta dengan kekuatan senjata Peristiwa ini pasti terjadi sekitar tahun 1783 Orang orang Tanah Laut kembali diizinkan untuk kembali ke perapian setelah masa zen sehingga Panembahan Batu dapat diketahui pada waktunya kalau kalau Boegians akan sekali lagi melakukan invasi kerajaan Bandjerse he Kampung Bati Bati dan Liang angang yang terletak di kabupaten Maluku Maluka kemudian dihuni kembali Pada tahun 1790 batu pertama diletakkan di sanaBenteng di Tabanio sebagai pendiri yang koma tertentu disebut Dal Dikatakan juga bahwa batu batu itu dipanggang di Tabanio Benteng itu dibangun sangat rendah pada waktu itu tetapi pada tahun 1800 banyak kelaparan dibangun dan benar benar selesai setelah segerombolan pemburu Dajaksehe membanjiri dan membunuh pendudukan Sekitar tahun 1802 atau 1803 benteng di Tabonio diserang oleh bajak laut dan kampung dibakar dimana serangan itu para perompak memanfaatkan parit Itu akan menjadi kesenangan mereka untuk merebut benteng jika kapal kapal bersenjata waktu tidak muncul di tongkat Tabanio yang dengan keras menembak para perompak dan memaksa mereka untuk mundur kapal kapal ini telah dikirim dari Bandjermasin oleh Bloem komrnissari yang pada saat itu tinggal di lokasi itu Benteng Tabanio kemudian diberikan kepada sulthan Bandjermasin yang dijaga oleh Kiai Djaing Pati Tanah Laut telah meningkat dalam kekuatan populasi di tengah namun diasumsikan bahwa jumlah jiwa tidak melebihi 2000 Panembahan Soleman putra Panembahan Batu telah berhasil dalam pemerintahan nasional Raja baru menunjuk Pangeran Anta Kesoema tertentu sebagai kepala Tanah Laut dan mencoba untuk memperkenalkan beberapa administrasi di antara penduduk Di Pleihari dan sekitarnya ayah dari yang kemudian menjadi kepala Pleihari pembakal Matjoesop yang dikenal dengan nama pembakal Kadir ditunjuk sebagai pembakal Orang orang Kramean ditempatkan di bawah perintah pembakal Doehalik di Tabanio dan Bati Bali ditunjuk sebagai kepala Kiai Lang Lang toea dan Kiai Wangsa Prana Sekarang suntingSekarang ini wilayah distrik ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Tanah Laut Suku Banjar yang mendiami wilayah bekas distrik ini disebut Orang Tabaniau Dua orang menteri dari Kesultanan Banjarmasin bernama Majan Laut dan Tongara Mandi telah datang dari Tabanio ke Kumai dan tinggal di situ Kedua bersaudara inilah yang mula mula membawa Islam ke wilayah Kotawaringin dan mendirikan pemerintahan atau Kerajaan Kotawaringin Galeri sunting nbsp Benteng TabanioReferensi sunting a b c Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1843 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 16 Lands Drukkery hlm 73 Radermacher Jacob Cornelis Matthieu 1826 Beschryving van het eiland Borneo voor zoo verre het zelve tot nu toe bekend is dalam bahasa Belanda edisi ke 3 Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen hlm 47 Valentyn Francois 1726 Verhandeling der zee horenkens en zee gewassen in en omtrent Amboina en de naby gelegene eylanden mitsgaders een naaukeurige beschryving van Banda en de eylanden onder die landvoogdy begrepen dalam bahasa Belanda Joannes van Braam hlm 239 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1842 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 15 Lands Drukkery hlm 67 a b Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1843 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 17 Lands Drukkery hlm 71 a b Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1846 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 19 Lands Drukkery hlm 85 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1848 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 21 Lands Drukkery hlm 81 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1849 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 22 Lands Drukkery hlm 84 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1861 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 34 Lands Drukkery hlm 132 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1862 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 35 Lands Drukkery hlm 135 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1862 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 36 Lands Drukkery hlm 139 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1863 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 37 Lands Drukkery hlm 146 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1868 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 41 Lands Drukkery hlm 136 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1869 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 42 Lands Drukkery hlm 149 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1870 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 43 Lands Drukkery hlm 178 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia 1871 Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 44 Lands Drukkery hlm 195 a b Regeerings almanak voor Nederlandsch Indie dalam bahasa Belanda Dutch East Indies 1898 hlm 50 Parameter vol yang tidak diketahui mengabaikan volume yang disarankan bantuan J J Meijer Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Batavia 1864 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde dalam bahasa Belanda 14 Lange hlm 25 Pranala luar sunting Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Distrik Tabanio amp oldid 22754139