www.wikidata.id-id.nina.az
PT Bakrie Telecom Tbk berbisnis dengan nama Btel Group IDX BTEL adalah sebuah perusahaan publik di Indonesia yang bergerak di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi 2 Perusahaan yang berkantor pusat di Wisma Bakrie I Jalan H R Rasuna Said Jakarta ini 1 terafiliasi dengan Grup Bakrie dan sempat dikenal sebagai perusahaan operator seluler terutama dengan merek Esia Saat ini bisnis utamanya adalah di bidang penyediaan jasa komunikasi dan informasi digital lewat sejumlah anak usaha yang menargetkan pasar korporasi 3 PT Bakrie Telecom TbkNama dagangBtel GroupSebelumnyaPT Radio Telepon Indonesia 1993 2003 JenisPublikKode emitenIDX BTELIndustriOperator telekomunikasi seluler 2003 2016 Perusahaan induk 2016 sekarang Didirikan13 Agustus 1993KantorpusatWisma Bakrie I Lt 3Jl H R Rasuna Said Kav B2Jakarta Indonesia 1 TokohkunciHarya Mitra Hidayat Direktur Utama ProdukJaringan telepon 1993 2012 Operator seluler 2003 2016 MerekRatelindo 1993 2006 Esia 2003 2016 Wimode 2007 2010 AHA 2010 2012 Wifone 2006 2012 PemilikPT Huawei Tech Investment 16 81 PT Mahindo Agung Sentosa 13 58 PT Bakrie Global Ventura 7 17 Raiffeisen Bank International AG Singapore Branch S A Best Quality Global Limited 6 01 Credit Suisee AG Singapore S A Bright Ventures Pte Ltd 5 37 Publik 51 06 Situs webwww bakrietelecom com Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Perkembangan awal 1 2 Isu merger dan akuisisi 1 3 Penurunan 1 4 Kondisi mutakhir 2 Layanan dan anak perusahaan 2 1 Esia 2 1 1 Produk dan layanan Esia 2 1 2 Slogan 2 2 AHA 2 2 1 Produk AHA 2 3 Wifone 2 4 Klik On 2 5 Sambungan Langsung Internasional SLI 009 2 6 Sambungan Langsung Jarak Jauh SLJJ 2 7 EsiaTel 2 8 EsiaTalk 2 9 Lainnya 3 Operasional 3 1 Manajemen 3 2 Pemegang saham 4 Lihat pula 5 Referensi 6 Pranala luarSejarah SuntingPerkembangan awal Sunting Cikal bakal perusahaan ini dapat ditarik ketika PT Bakrie amp Brothers mulai terjun ke industri telekomunikasi pada tahun 1989 dengan mendirikan PT Bakrie Electronics Company BEC Perusahaan ini kemudian menjadi rekan PT Telekomunikasi Indonesia Telkom dalam membangun jaringan PSTN di sejumlah kota besar di Indonesia 4 lewat proyek bagi hasil sejak 1991 Kerjasama keduanya kemudian membuahkan kesepakatan di bulan Maret 1993 berupa pendirian perusahaan patungan yang bergerak di bidang telekomunikasi 5 Perusahaan tersebut diberi nama PT Radio Telepon Indonesia disingkat Ratelindo yang didirikan pada 13 Agustus 1993 dengan modal awal Rp 200 miliar dan kepemilikan saham dikuasai BEC 55 dan Telkom 45 6 Tahun selanjutnya Ratelindo resmi mendapatkan izin untuk mengoperasikan sistem fixed wireless dengan cakupan Jawa Barat dan Jakarta 7 8 dan perusahaan resmi beroperasi sejak 1 November 1995 9 Di tahun 1996 persentase kepemilikan sahamnya menjadi PT BEC 87 14 dan Telkom 12 86 seiring akuisisi sebagian saham Telkom oleh PT BEC 10 Pada awalnya produk Ratelindo ditujukan bagi mengatasi permasalahan yang melekat pada layanan telepon kabel PSTN Telkom saat itu dengan memanfaatkan jaringan nirkabel Namun perkembangan yang terjadi justru Ratelindo kurang berhasil menjadi alternatif yang diperhitungkan oleh masyarakat Berusaha menyuntikkan dana demi menghadirkan fitur baru 11 dan memperluas cakupan jaringannya Bakrie amp Brothers justru merugi hingga miliaran rupiah 12 Padahal ketika hendak beroperasi Ratelindo sempat disebutkan akan menjadi salah satu operator terbesar sistem fixed wireless di dunia 13 dan disebutkan sudah mengembangkan layanan advanced rural telecommunication system bersama Telkom yang ditujukan bagi wilayah pedesaan 14 Belum lagi hutang kepada 11 bank asing senilai US 30 juta yang membelitnya 15 Namun Grup Bakrie tetap melihat bisnis telekomunikasi sangat prospektif dan sejak 2002 sudah menjadikannya sebagai salah satu tombak bisnis nya Maka revitalisasi dan restrukturisasi pun dilakukan di perusahaan ini 12 Pada struktur kepemilikan Bakrie lewat perusahaan afiliasinya CMA Fund Management Ltd mengakuisisi sisa saham Telkom di Ratelindo sebesar 12 86 pada 28 Desember 2001 Maret 2002 16 Lalu mulai tahun 2000 Ratelindo juga merencanakan akan mengganti layanannya menjadi telepon tetap nirkabel FWA menggunakan teknologi CDMA2000 yang dianggap lebih jernih dan cakupannya bisa lebih luas 17 Selain itu biaya pengoperasian CDMA2000 juga dinilai lebih efisien dan pertumbuhannya cukup pesat di berbagai negara pada saat itu 18 Sebagai persiapan digandeng Samsung dan Nortel untuk membangun jaringan dan menyuplai perangkatnya yang layanannya ditargetkan akan diluncurkan pada 2002 19 Ratelindo kemudian juga mendapatkan izin dari pemerintah untuk mengoperasikan sistem ini menggunakan frekuensi 800 MHz 20 21 Akhirnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham 12 September 2003 disepakati untuk mengubah nama PT Radio Telepon Indonesia menjadi PT Bakrie Telecom dan membangun bisnis baru yaitu bisnis operator jaringan telepon seluler berteknologi CDMA2000 dengan merek Esia Dengan total investasi US 47 juta dan izin beroperasi awal di wilayah Jabodetabek Banten dan Jawa Barat yang dibantu 48 BTS manajemennya optimis Bakrie Telecom dan Esia akan berkembang dengan pesat 18 nbsp Logo lama Bakrie TelecomUntuk membantu permodalan Bakrie Telecom juga melepas sahamnya di pasar modal Pada 3 Februari 2006 Bakrie Telecom mengadakan penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta setelah sebelumnya direncanakan sejak akhir 2005 Dalam pencatatan saham itu Bakrie Telecom yang diberi kode emiten BTEL melepas 29 29 sahamnya dengan harga penawaran Rp 110 dan berhasil meraup dana Rp 577 miliar 22 23 24 Dalam RUPS di tahun 2008 kegiatan usaha Bakrie Telecom diperluas menjadi merencanakan membangun dan menyewakan sarana fasilitas telekomunikasi dan melaksanakan kegiatan pemasaran dan penjualan jaringan dan atau jasa telekomunikasi 25 Isu merger dan akuisisi Sunting Saat kondisi Bakrie Telecom masih sehat perusahaan ini sempat menjadi incaran sejumlah perusahaan untuk melakukan penggabungan usaha merger Pada tahun 2010 perusahaan ini pernah didekati oleh PT Telkom yang ingin melakukan merger pada layanan Flexi dengan Esia Rencananya pada saat itu Flexi dijadikan dahulu sebagai sebuah PT terpisah lalu sahamnya dijual ke Bakrie Telecom untuk dimerger Sahamnya akan dimiliki bersama oleh Telkom dan Bakrie Khusus yang menjadi pengendalinya pada saat itu masih belum dipastikan 26 27 Menurut Telkom upaya ini disebabkan karena perusahaan tidak boleh punya operator GSM dan CDMA sekaligus padahal Telkom pada saat itu memiliki Telkomsel ditambah keterbatasan spektrum dan keinginan mengurangi risiko Namun merger yang awalnya direncanakan selesai pada akhir 2010 ini batal karena adanya protes dari karyawan Telkom 28 29 30 Pada 2014 Bakrie Telecom juga sempat berencana untuk merger dengan Smartfren Isu ini muncul sekitar September Oktober 2014 ketika keduanya hendak melakukan penggabungan jaringan tetapi kemudian Sinar Mas selaku pemilik Smart membantah isu tersebut 31 32 33 Selain isu merger Bakrie Telecom juga beberapa kali diberitakan akan mengakuisisi perusahaan lain Pada 2008 Bakrie Telecom sempat dirumorkan hendak mengakuisisi pengelola merek Fren PT Mobile 8 Telecom Tbk tetapi kemudian dibantah 34 35 Lalu pada 2012 Bakrie Telecom sempat berencana mengakuisisi 35 saham PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia dari pemegang sahamnya Sampoerna Strategic Group dan Polaris lewat penandatanganan perjanjian jual beli pada 13 Maret 2012 Direncanakan dalam tiga tahun kedepan Bakrie Telecom akan menjadi pemegang saham mayoritas di STI dan sebagai imbalannya Sampoerna Strategic akan menjadi pemegang saham Bakrie Telecom 36 Namun seiring kesulitan keuangan yang terus menimpa perusahaan ini rencana ini pun tidak jadi dilaksanakan Rumor lain juga mengatakan Bakrie Telecom yang pernah ingin bermain dalam bisnis WiMAX berencana mengakuisisi Internux yang sudah memegang hak jaringan tersebut di Jabodetabek tetapi belum beroperasi lewat sejumlah pembicaraan pada April 2011 37 Namun tidak ada kelanjutan dari upaya ini dan satu satunya proses akuisisi Bakrie Telecom yang berhasil diadakan adalah PT Rekajasa Akses yang merupakan perusahaan 4G pada Agustus 2011 sebesar 100 dengan harga US 50 juta 38 Penurunan Sunting Bagaimanapun setelah masa masa kejayaannya Bakrie Telecom masuk dalam masa sulit yang dialami hingga saat ini Walaupun memang keuangan perusahaan ini secara umum fluktuatif misalnya pada 2005 sempat merugi Rp 112 miliar sedangkan pada 2006 untung Rp 52 miliar 39 bahkan pada 2009 pendapatan Bakrie Telecom sempat mencapai Rp 3 4 triliun 40 namun baru setelah tahun 2011 Bakrie Telecom terjebak dalam hutang dan kerugian yang seperti tidak ada habisnya Kesulitan ekonomi yang terus diderita oleh Bakrie Telecom bisa dikatakan berakar dari dua hal menurunnya pengguna CDMA di pasaran dan juga masalah umum yang menimpa perusahaan perusahaan Grup Bakrie yaitu terjebak dalam gali lubang tutup lubang dan ketidakmampuan mereka bangkit setelah jatuhnya harga batu bara di tahun 2011 41 42 43 Kondisi ini bermula pada 2011 ketika Bakrie Telecom mengalami kerugian operasional senilai Rp 300 miliar dan berlanjut pada 2012 senilai Rp 255 miliar Dalam kondisi tersebut pada Maret 2012 sejumlah lembaga pemeringkat surat utang memangkas rating obligasi Bakrie Telecom misalnya Pefindo dari BBB ke BBB karena menganggap Bakrie Telecom tidak bakal mampu membayar hutang obligasinya 44 dan pada September 2012 obligasi lain Bakrie Telecom diberi peringkat rendah CCC oleh Fitch Ratings 45 Pada 4 September 2012 Bursa Efek Indonesia sempat menghentikan perdagangan saham BTEL karena tidak membayar obligasinya tepat waktu 46 Untuk menepis masalah pihak Bakrie Telecom menyatakan bahwa mereka sudah melakukan pembayaran hutang obligasinya dan melakukan rights issue kepada perusahaan Bakrie lain PT Bakrie Global Ventura 47 Namun walaupun sempat mencetak untung pada Juni 2013 senilai Rp 50 M dan telah mencanangkan program revitalisasi pada 2012 48 49 pada November 2013 Bakrie Telecom kembali gagal membayar bunga obligasinya 50 Sejak saat itulah kata untung sepertinya tidak ada dalam kamus Bakrie Telecom dimana pada semester I 2013 merugi Rp 292 68 miliar pada semester I 2014 merugi Rp 316 miliar 51 bahkan pada semester I 2015 meroket menjadi Rp 2 367 T 52 Kerugian total juga makin bertambah dengan pada 2013 sebesar Rp 2 64 T 2014 sebesar Rp 2 87 T dan bahkan pada 2015 meroket tajam menjadi Rp 8 64 T 53 54 Utangnya pun terus meningkat dari Rp 2 4 T pada 2010 Rp 3 13 T pada 2012 dan akhirnya Rp 11 T pada 2014 jauh dari asetnya yang hanya Rp 7 6 T 55 56 57 Sebenarnya sudah banyak langkah yang dilakukan oleh anggota kerajaan bisnis Bakrie ini untuk menyehatkan keuangannya Ketika gelombang masalah ditemui perusahaan ini pada akhir 2012 Bakrie Telecom berusaha melakukan kebijakan revitalisasi Kebijakan ini terdiri dari menyehatkan keuangan perusahaan dengan membayar hutang obligasi yang sudah lunas pada 2012 menguatkan organisasi dan budaya kerja perusahaan menaikkan layanan memberikan tarif terjangkau pada pelanggan mendorong pendapatan dari layanan data internet tidak seperti sebelumnya yang mengandalkan jasa telepon serta menyederhanakan merek menjadi hanya Esia namun dengan banyak varian produk 49 Awalnya program ini memang sukses menghasilkan keuntungan tetapi pada akhirnya tetap saja hasilnya tidak sesuai yang diharapkan Pada akhirnya ketika rugi semakin tidak tertahankan cara cara ekstrim harus dilakukan Memasuki akhir 2015 perusahaan ini mem PHK sekitar 300 400 pegawainya 58 yang disusul 500 orang lagi pada awal 2016 59 dengan target karyawan harus di bawah 1 000 orang 60 Sayangnya PHK ini menuai masalah karena pesangon bagi eks karyawannya justru ditunda dan dicicil pembayarannya 61 Langkah ekstrim berikutnya adalah memutuskan perlahan lahan keluar dari industri yang selama ini menjadi andalan mereka yaitu operator jaringan seluler yang dimulai sejak 30 Oktober 2014 ketika Esia menjalin hubungan dengan Smartfren untuk membangun sebuah jaringan 4G dan mencapai puncaknya dengan pemutusan layanan data Esia pada 2015 dan jaringan CDMA Esia di luar Jabodetabek dan Bandung pada 2016 Walaupun pada akhir 2015 pihak Bakrie Telecom sempat menjanjikan untuk kembali ke industri ini dengan membangun merek baru dengan sistem 4G dan tetap bekerjasama dengan operator lain untuk infrastrukturnya tetapi sampai saat ini rencana tersebut tidak pernah terwujud 62 Bahkan pada 2016 justru izin penyelenggaraan jaringan tetap sambungan internasional jasa nilai tambah teleponi Pusat Layanan Informasi Bakrie Telecom dan jasa interkoneksi internet Network Access Point NAP Bakrie Telecom dicabut oleh pemerintah 25 Langkah lain dilakukan dengan fokus pada aplikasi chatting bernama EsiaTalk Namun tampaknya aplikasi itu tidak pernah terdengar lagi sekarang Walaupun segala upaya telah dilakukan tetap saja perusahaan ini tidak kunjung sembuh dari penyakitnya Sejak 2012 sampai sekarang harga sahamnya selalu berada di titik terendah dan tidak pernah bergerak dari Rp 50 saham Walaupun rugi sempat menurun dari Rp 8 T pada 2015 ke Rp 1 5 T pada 2017 tetapi pendapatan juga terus menurun dari Rp 172 M pada 2016 ke Rp 8 1 M pada September 2020 Utang pun juga tidak pernah beranjak walaupun menurun tapi tetap tinggi sebesar Rp 9 6 T pada September 2020 Asetnya juga menurun tajam dari September 2017 sebesar Rp 926 M menjadi Rp 4 5 M pada September 2020 Bahkan masalah seperti bertubi tubi pendapat atas laporan keuangan dari para akuntan selalu tidak menyatakan pendapat yang bisa dikatakan sangat buruk serta sudah mengalami penghentian perdagangan sejak 27 Mei 2019 atau sekarang sudah lebih dari 2 tahun setelah sebelumnya sempat mengalami hal yang sama pada 2015 dan 2016 yang membuatnya terancam mengalami delisting atau penghapusan pencatatan saham di BEI Bahkan beberapa kali perusahaan ini mendapat gugatan pailit dari berbagai krediturnya 54 63 64 65 66 Satu estimasi menyatakan bahwa pada 2021 hutangnya sekitar 2 133 kali dari asetnya 25 Kondisi mutakhir Sunting Mulai 2016 pihak manajemen mulai mencanangkan rencana membentuk anak perusahaan baru demi masuk ke bisnis baru 2 Beberapa rencana bisnis yang disampaikan oleh manajemen tersebut seperti misalnya layanan contact center services premium access number layanan ke bisnis digital dan e commerce serta voice amp data solution untuk pelanggan korporasi UKM dan residensial Bakrie Telecom juga berusaha memanfaatkan migrasi ke televisi digital untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur perusahaan afiliasinya yaitu antv dan tvOne Selain itu perusahaan juga berusaha mengurangi hutang dengan mengonversi hutangnya menjadi saham yang menyebabkan saat ini saham terbanyak dimiliki oleh Huawei sebagai kreditor serta berbagai upaya lainnya Bahkan karyawan perusahaan ini sempat tercatat hanya 6 orang jauh dari puncaknya pada 2010 sebesar 1 901 orang 67 68 69 70 71 Meskipun kondisi perusahaan masih belum membaik namun Bakrie Telecom telah berusaha melakukan perombakan fokus usaha demi memperbaiki kondisinya Mulai tahun 2021 fokus perusahaan diubah menjadi perusahaan induk yang memiliki anak anak usaha yang bergerak di bidang telekomunikasi dan informasi bagi pasar korporat yaitu lewat PT Layanan Prima Digital PT Cakra Andalas Fasilitas PT Sangads Digital Pariwara dan PT Inovasi Teknologi Nusantara Refocusing usaha ini diklaim mampu membuat kinerja perseroan menjadi solid dan membantu peningkatan keuangannya yang mencatat lonjakan pendapatan hampir 400 menjadi Rp 52 1 miliar hingga akhir 2021 72 Selain itu BTEL juga mencatatkan kenaikan aset dari Rp 20 miliar menjadi Rp 51 miliar pada periode 2021 2022 73 dan memperlihatkan peningkatan jumlah karyawan menjadi 220 orang Saat ini Bakrie Telecom Tbk kini dikenal sebagai BTEL Group digayakan btelgroup telah menetapkan fokus usahanya meliputi 2 Penyediaan Infrastruktur Telekomunikasi dan Televisi Penyelenggara Layanan Broadband dan Komunikasi Penyediaan dan Pengembangan Platform dan Aplikasi Komunikasi Cloud Penyediaan Layanan Office Solution for High Rise Building Penyediaan Layanan Digital Bisnis dan Marketing Contact Center dan Outsourced Call CenterLayanan dan anak perusahaan SuntingEsia Sunting nbsp Logo Esia 2003 2004 nbsp Logo Esia 2004 2012 nbsp Logo Esia 2012 2015 nbsp Logo Esia 2015 2016 Sebelum memutuskan keluar dari bisnis operator seluler Esia ditulis esia sebelumnya esie dan terakhir ESIA merupakan produk utama dari PT Bakrie Telecom Tbk Esia merupakan layanan telepon tetap nirkabel FWA yang menggunakan teknologi CDMA2000 1x Meskipun artinya jangkauan layanannya terbatas pada kode telepon yang melekat pada nomornya konsumen Esia masih bisa melakukan semua panggilan baik lokal interlokal maupun internasional Adapun untuk dapat mengakses layanan Esia jika berada di luar area kode telepon penggunanya dapat meregistrasi layanan Esia GoGo 74 atau membeli kartu baru Esia diluncurkan pada 12 September 2003 pasca PT Ratelindo mengubah namanya menjadi PT Bakrie Telecom dengan branding nya didesain agensi penjenamaan Interbrand Sebelum itu diadakan promosi berhadiah gratis pulsa seumur hidup bagi pelanggan yang berhasil menebak namanya Awalnya Esia hanya menawarkan dua jenis produk yaitu EsiaHome yang merupakan telepon rumah nirkabel pascabayar dan EsiaCity yang dikhususkan bagi telepon seluler prabayar serta cakupan operasionalnya terbatas di Jadetabek dan Bandung 18 Demi membangun Esia Bakrie Telecom menyiapkan dana Rp 700 miliar dan menargetkan 150 000 pengguna pada akhir 2004 75 Baik Bakrie Telecom dan Esia kemudian dikenal sebagai pemain komunikasi yang inovatif dalam mengembangkan bisnisnya Misalnya Esia menggandeng penjual rokok dengan memberikan rokok gratis asal mereka mau menjual kartu perdana Esia Lalu pada akhir 2004 Esia meluncurkan program Gile Bener bersama Nokia dengan menjual HP yang sudah dibundel dengan kartu Esia yang menandakannya sebagai salah satu pionir dalam sistem bundel tersebut Pada 2006 Esia menawarkan tarif telepon Rp 3 000 menit jauh dari operator lain yang menawarkan Rp 1 000 detik Pada 2008 Esia makin dikenal karena memecahkan rekor MURI untuk mengoceh berbicara 6 jam tanpa henti pada 6 29 Juni 2008 di 9 kota besar di Indonesia dengan 1 782 peserta Berbagai produk produk inovatif dari Esia antara lain tarif SMS Rp 1 per karakter yang dianggap pertama di dunia ringtone tekan bintang informasi kecantikan bekerjasama dengan Sariayu Martha Tilaar RBT jenis HP bundel seperti Esia Hidayah yang populer karena bisa menyampaikan azan dan adanya al Quran di dalamnya Esia Siaga yang menawarkan layanan asuransi Esia Fu Esia Kilau Esia Slank Esia Bali Esia Kasih Esia Merah Putih Esia Ngoceh 100 jam kartu perdana Esia Untung Pencari Untung dan lain lain Hasil dari inovasi tersebut tidak mengecewakan karena dari 3 7 juta pelanggan pada akhir 2007 pada Juni 2008 Esia sudah menggaet 5 8 juta pelanggan dan pada 2009 sudah 9 juta pelanggan mendekati Flexi yang memiliki 10 juta pelanggan di pasar CDMA 76 77 78 Pada tahun 2009 Esia lagi lagi menunjukkan sikap berani dan inovatifnya dengan menjual telepon seluler Esia Gayaku di Plaza Indonesia EX dengan harga Rp 99 000 jauh dari harga normalnya Rp 299 000 sehingga mendapat perhatian besar dan laku keras 79 Selain inovasi itu Esia juga melakukan perluasan jaringan pada 2007 setelah diizinkan untuk beroperasi secara nasional mulai Desember 2006 dari sebelumnya hanya tersedia di Jakarta Jabar Bandung Cirebon Tasikmalaya dan Banten Tangerang dan Serang Esia meluaskan jaringannya ke 17 kota baru seperti Semarang Yogyakarta Solo Surabaya Malang Medan Padang Lampung Pekanbaru Palembang Bali dan Batam 80 81 82 ditambah selanjutnya Pontianak Purwokerto Kediri dan Kota Batu pada 2008 83 84 Di tahun 2009 jaringan Bakrie Telecom sudah mencapai 64 kota di Indonesia seiring perluasan ke kota Mataram Makassar Manado Singkawang Balikpapan Samarinda Banjarmasin Martapura Kisaran Madiun dan Pematang Siantar 85 86 Tahun 2011 bisa dikatakan merupakan titik puncak Esia dengan berhasil meraih 14 6 juta pengguna 87 Berbeda dengan tahun sebelumnya kini Bakrie Telecom tidak lagi berfokus pada pemberian promo melainkan peningkatan kualitas jaringan Esia 88 89 Di bulan Mei tahun ini juga Bakrie Telecom berhasil mendapatkan lisensi seluler dari pemerintah Dengan lisensi ini Esia bisa menerbitkan nomor yang bisa dibawa bawa ke luar kota tanpa meregistrasi ulang atau berganti kartu seperti izin FWA nya selama ini 90 dan memungkinkannya menjalankan jaringan berbasis GSM 91 Sebulan berikutnya tepatnya pada 30 Juni 2011 Esia meluncurkan aplikasi Usahaku yang berada di HP bundel Esia untuk membantu penjual pulsa 92 Namun keberhasilan tersebut hanya berlangsung sesaat karena belakangan pengguna CDMA mulai menurun dibanding GSM Di tahun 2012 pengguna Esia menurun hingga mencapai 11 7 juta atau berkurang lebih dari 3 juta 93 dan seperti telah disebutkan diatas Bakrie Telecom mulai mengalami kerugian yang cukup besar Untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan kebijakan revitalisasi yang dicanangkan mulai akhir 2012 Bakrie Telecom memutuskan menyederhanakan mereknya hanya menjadi Esia namun dengan banyak varian produk 49 yang kini lebih difokuskan pada layanan data internet 94 Adapun produk pertamanya pasca penyederhanaan merek adalah Esia Max D berupa layanan data dan modem yang dikhususkan bagi pengguna internet berteknologi EV DO sebagai pengganti produk AHA 95 96 Selain itu Esia juga berusaha mulai menjual smartphone Android bukan feature phone seperti sebelumnya 97 maupun paket telepon SMS dengan harga murah meluncurkan logo baru pada 2015 serta mengalihkan pengelolaannya pada anak usaha baru Bakrie Telecom bernama PT Esia Telekomunikasi Indonesia atau EsiaTel 98 Namun seiring kerugian yang tidak terhindarkan Bakrie Telecom memutuskan perlahan lahan keluar dari bisnis operator jaringan seluler Upaya ini dimulai sejak 30 Oktober 2014 ketika Esia menjalin kerjasama dengan operator lain Smartfren untuk membangun jaringan 4G Keduanya akan menggabungkan frekuensi CDMA mereka untuk teknologi 4G dan Esia akan menyewa jaringan yang disatukan milik Smartfren tersebut untuk pelanggannya dengan perbulan sekitar Rp 30 miliar 99 100 Selain itu Bakrie Telecom juga akan membeli 6 saham Smartfren Telecom 61 Walaupun memasuki awal 2015 proyek ini sudah berjalan dengan baik 101 namun pada 1 April 2015 layanan data internet Esia ditutup yang disusul penghentian jaringan CDMA nya di seluruh Indonesia kecuali Jakarta Jawa Barat dan Banten mulai Januari 2016 Seluruh pelanggan di luar tiga wilayah tersebut akhirnya seperti diminta beralih ke Smartfren jika mereka ingin tetap menggunakan alat komunikasinya 102 103 Sisa sisa pengguna Esia kemudian terus berkurang bahkan pada 2018 menurut Smartfren tidak ada lagi yang memakai jaringan hasil kerjasama keduanya 104 105 Produk dan layanan Esia Sunting Layanan Esia bisa diperoleh dengan membeli kartu perdana ataupun nomor inject yang dipasangkan dengan handset tipe CDMA yang memiliki frekuensi 800 MHz Kartu perdana Esia dijual dipasaran dengan harga Rp 50 000 dengan isi talktime senilai Rp 20 000 atau sebanding dengan 7 5 jam durasi bicara ke sesama Esia Telepon genggam Esia diproduksi oleh Huawei Layanan Esia dibagi menjadi dua yaitu prabayar amp pascabayar Tersedia pula berbagai fitur tambahan seperti GoGo yang memungkinkan pelanggan menggunakan kartu Esia di luar wilayah kotanya serta layanan value added services VAS seperti ring back tone DV8 88 music portal dan akses internet Esia Prabayar adalah layanan yang menggunakan sistem pembayaran di awal melalui pengisian talktime di awal Pilihan pengisian bisa menggunakan voucher isi ulang maupun pengisian elektronik Pilihan voucher mulai dari Rp 1 000 dan kelipatannya seperti Rp 5 000 Rp 10 000 Rp 25 000 Rp 50 000 dan Rp 100 000 Esia Pascabayar adalah layanan yang menggunakan sistem pembayaran di akhir penggunaan Layanan ini mengharuskan pengguna untuk melakukan pendaftaran terlebih dulu sebagai pelanggan pascabayar dengan mengisi formulir dan membayar biaya abonemen bulanan Slogan Sunting Untung Pakai Esia 2003 2009 Karenanya Untungnya Pakai Esia 2009 2012 Sekarang Talktime 2012 2015 ayobicara 2015 2016 AHA Sunting Awalnya untuk menopang bisnisnya di bidang layanan suara dan SMS Bakrie Telecom meluncurkan Wimode pada 10 April 2007 Produk komunikasi data internet dengan menggunakan modem USB ini merupakan produk pertama di Indonesia dalam jenisnya Dengan menggunakan jaringan CDMA2000 1x Esia yang dibantu 1 000 BTS Wimode diklaim bisa menghadirkan internet berkecepatan tinggi Produk ini ditawarkan dengan harga awal Rp 750 000 unit dengan perhitungan tarif Rp 100 125 per menit atau per paket seperti Rp 100 000 untuk pemakaian 15 jam bulan hingga Rp 350 000 untuk pemakaian 100 jam Mengusung slogan Now every spot is a Wimode Hotspot Wimode menargetkan 360 000 pelanggan di tahun peluncurannya 106 107 nbsp Logo AHANamun sayangnya Wimode tidak mendapatkan respons dan penjualan yang baik sehingga pada Juli 2010 layanan Wimode digantikan oleh AHA singkatan dari Affordable Hyperspeed Access artinya Akses Internet yang Terjangkau dan Supercepat 108 Berbeda dengan Wimode yang ditangani langsung kali ini Bakrie Telecom membentuk anak usaha baru pada 19 April 2010 109 untuk mengelola produk barunya ini yaitu PT Bakrie Connectivity disingkat BConnect Bekerjasama dengan Google investasi Bakrie Telecom di BConnect mencapai US 100 juta 110 Secara resmi disampaikan bahwa BConnect hadir seiring perkembangan teknologi di masyarakat yang mengarah ke budaya digital dan internet Diharapkan layanan ini mampu memberikan pelayanan maksimal maupun nilai lebih bagi pelanggan dan dengan penggarapan yang serius dapat memajukan masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik AHA hampir sama dengan Wimode namun bekerja pada sistem CDMA2000 EV DO Rev A yang sebenarnya sudah berusaha diluncurkan Bakrie Telecom sejak 2006 111 dan termasuk layanan broadband wireless access BWA AHA pertama kali diluncurkan di Surabaya Yogyakarta Semarang Malang Bogor dan Solo 112 Produk ini menawarkan layanan internet dengan harga yang diklaim terjangkau dengan harga awal Rp 499 000 dan targetnya terjual 100 000 perangkat 113 114 115 Dalam perkembangannya berbagai produk varian AHA dikeluarkan seperti AHA office in box yang menawarkan internet kecepatan tinggi kepada UMKM dengan harga Rp 200 000 1 000 000 dan target pelanggan 500 000 pada Maret 2011 116 AHA MyTV yang dikhususkan bagi penonton televisi dan video internet pada Juli 2011 117 tablet CDMA 118 ditambah berbagai jenis modem baru yang diluncurkan pada 2011 2012 119 Di tahun 2010 2011 AHA sudah beroperasi di 12 kota dan direncanakan akan bertambah lagi serta telah memiliki 75 000 pelanggan dengan penggunaan 4 GB hari 120 Seiring upaya restrukturisasi Bakrie Telecom pada 2012 merek AHA resmi dihentikan dan operasionalnya digabungkan dengan Esia sebagai merek utama 121 Penggabungan merek ini ditandai dengan peluncuran kartu perdana kerjasama Esia dan AHA bernama SP Esia AHA EVDO untuk gawai gadget dan modem pada 1 Juni 2012 122 Namun untuk PT Bakrie Connectivity sampai saat ini masih ada sebagai anak perusahaan Bakrie Telecom walaupun kurang jelas apa operasionalnya Produk AHA Sunting Berikut ini adalah beberapa produk produk yang dikeluarkan dalam merek AHA AHA Prabayar AHA Pascabayar Kartu Perdana Esia AHA EVDO AHA EC167 produk Huawei AHA VME 110 produk Olive AHA Vibe modem MP3 AHA Link AHA Touch HP Android AHA My TV TV live streaming berbayar Wifone Sunting Seperti telah disebutkan bisnis awal dari Bakrie Telecom d h Ratelindo adalah membangun jaringan telepon dengan sistem fixed wireless berteknologi GMH 2000 E TDMA yang menggunakan frekuensi 800 MHz 18 untuk telepon rumah yang mirip dengan telepon kabel tapi tidak menggunakan jaringan kabel melainkan jaringan gelombang radio nama resminya Sistem Telepon Lintas Radio STLR 123 124 Target awalnya adalah membangun 280 000 sambungan di 8 kota 250 000 di Jakarta dan sisanya di Jawa Barat pada akhir 1994 125 Untuk membantu pengembangannya Ratelindo menggandeng Hughes Network Systems sebuah perusahaan Amerika Serikat untuk membangun jaringan infrastrukturnya senilai US 80 juta 126 7 dan PTT Telecom Netherlands perusahaan telekomunikasi Belanda lewat suntikan modal US 90 juta dan kepemilikan 30 di induk Ratelindo PT BEC 127 128 Selain keduanya Ratelindo juga dibantu secara operasional dan infrastruktur oleh Telkom sebagai pemegang sahamnya 129 Pada Februari 1996 Ratelindo sudah menggaet 6 000 pelanggan yang ditargetkan akan bertambah seiring pembangunan 50 000 jaringan baru 130 Memasuki akhir tahun tersebut penggunanya naik pesat menjadi 75 000 sehingga manajemen Ratelindo menargetkan pelanggannya akan menjadi 150 000 pada 1997 131 Meskipun berhasil mengembangkan layanan telepon tetap nirkabel perjalanan Ratelindo selanjutnya nampak tersendat Target pelanggannya sebanyak 280 000 tidak tercapai dengan hanya berhasil meraih 135 000 yang terkonsentrasi di Jabodetabek bagian selatan dan 1 500 pemasang baru perharinya di tahun 2002 Produk Ratelindo terlihat kurang berhasil bersaing dengan layanan PSTN Telkom dengan sekedar menjadi pemain kelas dua yang memfokuskan operasionalnya di wilayah yang tidak terjamah perusahaan negara tersebut 12 Hal ini terjadi meskipun layanan Ratelindo memiliki fitur yang lebih baik dibanding telepon kabel biasa seperti adanya fasilitas internet dan e mail menggunakan teknologi cellular digital packet data CDPD sejak 1999 132 serta sudah mengembangkan layanan komunikasi data bernama DataPlus dan HomeNetPlus sejak 1997 133 Bahkan jika memenuhi target sudah ada rencana dari manajemen Ratelindo untuk memperluas operasionalnya ke seluruh Indonesia dan meningkatkan kapasitasnya menjadi 500 000 134 Kekurangberhasilan tersebut disebabkan oleh kelemahan sistem E TDMA yang digunakannya seperti suaranya kurang jernih kapasitasnya terbatas dan teknologinya yang belakangan tidak dikembangkan lagi Walaupun kemudian Bakrie Telecom mengandalkan Esia sebagai produk utamanya mereka tidak mematikan sambungan telepon Ratelindo yang mereka jalankan sebelumnya meskipun tidak mengalami pertumbuhan berarti dalam jumlah pelanggan 12 Awalnya sebagai pengganti Ratelindo Esia pernah meluncurkan produk EsiaHome yang sistemnya hampir sama dengan Wifone Produk ini merupakan salah satu dari dua produk awal Esia yang diluncurkan pada 12 September 2003 tetapi sayangnya tidak sukses Pada 21 September 2006 Bakrie meluncurkan produk pengganti sistem Ratelindo yaitu Wifone yang merupakan singkatan dari Wireless Inteligent Fone Service artinya Layanan Telepon Cerdas Nirkabel 135 Berbeda dengan Ratelindo yang menggunakan jaringan radio dan berteknologi E TDMA Wifone menggunakan teknologi CDMA Menurut pihak Bakrie Telecom mereka melihat masih adanya peluang dari masyarakat yang belum terjamah sistem telepon kabel Telkom Wifone menawarkan fasilitas sehemat telepon rumah sekaya fitur handphone dengan harga yang murah Rp 499 000 1 3 juta dan dibantu oleh jaringan internet Untuk pemasarannya Wifone mengandalkan jaringan supermarket dan kompleks perumahan baru 136 Sebagai modal awalnya pelanggan Ratelindo dimigrasikan ke Wifone mulai awal 2007 dikarenakan pemerintah melakukan penataan ulang frekuensi pada 2006 2007 antara Telkom dan Bakrie Telecom Dalam perundingan keduanya yang berbuah kesepakatan di bulan April 2007 diputuskan bahwa Bakrie Telecom yang pada saat itu menggunakan frekuensi 800 MHz kanal 160 201 242 dan 283 untuk Ratelindo akan berpindah ke 800 MHz kanal 37 78 199 137 138 139 140 Pasca peluncurannya Wifone juga menargetkan 1 3 juta pelanggan baru di 15 kota pada akhir 2006 Seiring waktu wilayah jaringan Wifone diperluas sesuai perluasan jaringan Esia 141 Untuk memperluas pemasarannya Wifone sempat menghadirkan fitur DV8 88 berupa layanan mendengarkan dan mengunduh lagu lewat telepon bersama Esia 142 dan mengadakan undian berhadiah rumah yang dihitung dari poin penggunaannya 143 Klik On Sunting Produk ini diluncurkan pada 22 Maret 2012 di Hotel Aryaduta Palembang Klik On merupakan produk dekoder yang memberikan layanan internet bagi pesawat televisi biasa dan ditawarkan bagi masyarakat yang ingin menikmati TV pintar smart TV dengan harga terjangkau Adapun Klik On memanfaatkan jaringan EV DO Rev A milik AHA dan selain untuk mengakses internet juga dapat digunakan untuk menonton konten pendidikan kecantikan dan hiburan Mulanya produk ini dipasarkan di sejumlah kota di pulau Sumatra yaitu Palembang Pekanbaru Padang dan Medan yang akan disusul ke kota kota di pulau Jawa seperti Surabaya Semarang Bandung dan Jakarta mulai Juni 2012 Pelanggan akan dikenakan biaya pembelian produk sebesar Rp 995 000 terdiri dari dekoder set top box remote keyboard dan modem ditambah biaya berlangganan Rp 125 000 bulan 144 145 Sambungan Langsung Internasional SLI 009 Sunting Layanan SLI Bakrie Telecom diluncurkan pada 15 April 2009 menjadikannya pemain ketiga setelah Indosat dan Telkom Sebenarnya izin awal SLI tersebut sudah didapat Bakrie Telecom sejak September 2007 tetapi izin penyelenggaraannya baru keluar pada Februari 2009 Menurut Presiden Direktur Bakrie Telecom saat itu Anindya Bakrie pengoperasian SLI dimaksudkan agar Bakrie Telecom menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi lengkap Modal yang disiapkan adalah US 25 miliar dan infrastruktur berupa Sentral Gerbang Internasional yang pada saat itu baru ada di 2 lokasi Batam Jakarta namun kemudian akan ditambah tiga lagi Medan Surabaya dan Makassar Selain itu untuk penyediaan fasilitasnya digandeng Tata Communications dan Telstra Bakrie Telecom mengklaim jasa SLI nya memiliki kualitas suara yang bagus dan sudah mencakup 64 kota di berbagai negara ketika awal peluncurannya SLI bernomor 009 ini ketika diluncurkan menawarkan promo senilai Rp 49 detik di luar PPN diklaim lebih hemat 77 di luar pesaingnya sampai Desember 2009 ke sejumlah negara seperti AS Malaysia dan Thailand serta jasa bagi pelanggan bisnis 146 147 148 149 Manajemen memperkirakan bahwa SLI Bakrie Telecom akan menarik 20 30 pangsa pasar dan menyumbang 5 7 keuntungan Bakrie Telecom 150 Sebulan setelah peluncurannya sempat muncul kabar Indosat hendak menjegal lawan barunya ini seperti menaikkan harga jasa dan meminta penghentian promosi tetapi dibantah oleh Indosat 151 Di tahun 2010 menurut manajemen Bakrie Telecom layanan SLI mereka mulai banyak dipakai terutama oleh Esia maupun operator lain untuk berhubungan langsung seperti dari Arab Saudi 152 Lalu di tahun 2013 layanan SLI ini juga dipaketkan dalam promosi Esia yang menawarkan sambungan langsung bernomor 01010 dengan harga murah Rp 9 999 15 hari 153 Namun seiring dengan langkah Bakrie Telecom yang mundur dari industri telekomunikasi akhirnya pemerintah mencabut izin SLI ini pada 17 Oktober 2016 setelah 7 tahun beroperasi 154 Sambungan Langsung Jarak Jauh SLJJ Sunting Ide untuk mengoperasikan layanan ini sebenarnya sudah ada sejak 2007 untuk memperbesar kinerja perusahaan 155 Untuk mendapatkan izinnya pada akhir Juli 2008 Bakrie Telecom mengikuti tender penyediaan SLJJ dengan syarat harus membangun infrastruktur ke 50 kota di seluruh Indonesia termasuk 15 di Indonesia Timur 156 157 Dalam tender ini Bakrie Telecom berhadapan dengan Mobile 8 Telecom tetapi kemudian Mobile 8 gugur di awal sehingga Bakrie Telecom akhirnya dinyatakan keluar sebagai pemenangnya pada 16 Desember 2008 158 159 Kemenangan Bakrie Telecom ini yang baru diumumkan pada 22 Desember 2008 sekaligus mengakhiri duopoli SLJJ dari Indosat dan Telkom 160 Menurut pihak Bakrie Telecom pemberian izin SLJJ ini makin memantapkan niat perusahaan untuk menjadi penyedia layanan komunikasi lengkap dan sebagai persiapannya mereka sudah menyiapkan dana US 200 juta 161 Seiring dengan upaya perusahaan keluar dari industri operator seluler dan menggabungkan jaringannya dengan Smartfren pada tahun 2014 pemerintah mencabut izin SLJJ Bakrie Telecom 162 Pencabutan izin juga disebabkan kegagalan perusahaan membangun infrastruktur yang menjadi prasyarat pemberian izin SLJJ 163 EsiaTel Sunting Produk EsiaTel merupakan kelanjutan dari bisnis yang dijalankan Ratelindo sebelumnya Ratelindo awalnya menjalankan merek Wartel Ratelindo 164 sejak 1995 yang kemudian sudah terpasang di ribuan warung telepon 165 Seiring perubahan bisnis perusahaan pada 2005 Bakrie Telecom mengubah Wartel Ratelindo menjadi Wartel Esia yang ditawarkan ke wirausahawan dengan sistem bagi hasil 166 Namun kemudian namanya diubah lagi menjadi EsiaTel paduan dari Esia dan wartel EsiaTel mirip dengan wartel pada umumnya tetapi tidak menggunakan sambungan telepon kabel Telkom melainkan jaringan Esia Bakrie Telecom yang nirkabel Produk ini ditawarkan ke pengusaha kecil yang ingin bermain di jasa wartel dengan harga yang diklaim terjangkau dan dapat melakukan sambungan lokal dan interlokal ditambah berbagai fitur 167 168 Sejumlah pelanggan EsiaTel berasal dari pengalihan pelanggan Ratelindo 169 ditambah dengan sumbangan promosi yang diberikan oleh Bakrie Telecom 170 Selain telepon wartel EsiaTel juga menyediakan jasa telepon koin yang diluncurkan pada 2009 dengan awalnya berkerjasama dengan Taman Impian Jaya Ancol untuk membangun 50 telepon umum di sana ditambah dengan sumbangan di beberapa daerah seperti Banjarmasin dan Balikpapan Namun sepertinya jasa ini kurang populer dibanding pesaingnya yang lain 171 172 EsiaTalk Sunting Setelah keluar dari bisnis jaringan telepon seluler PT Bakrie Telecom memutuskan untuk fokus pada aplikasi chatting bernama EsiaTalk yang ditawarkan dengan fitur seperti bisa menelepon gratis di luar negeri dan dalam negeri dengan sistem VoIP sekaligus melakukan chatting Diluncurkan pada November 2015 awalnya aplikasi ini diklaim cukup populer dimana sudah mencapai 200 000 unduhan di Google Play Store dan termasuk 20 aplikasi dengan unduhan tertinggi dan pengelolaannya hanya membutuhkan 50 pegawai saja Manajemen Bakrie Telecom juga mengatakan bahwa mereka hendak bermain di bisnis aplikasi digital sebagai inovator 61 173 174 Namun tampaknya aplikasi ini tidak lagi dikembangkan oleh Bakrie Telecom seiring dengan makin parahnya kesehatan perusahaan ini Lainnya Sunting Anak usaha saat ini 2 PT Anugerah Andalan Investama Non operasional PT Mitra Kreasi Komunika Anak perusahaan ini menjadi pemegang saham 99 primadigital dan Inovasi 175 PT Layanan Prima Digital Anak perusahaan ini bekerja secara business to business dengan fokus utamanya menyediakan Voice Solutions Contact center Solutions dan berbagai jasa lainnya seperti IT untuk perusahaan dan marketing 176 Selain itu primadigital juga menyediakan jasa telepon pada gedung gedung perkantoran tinggi yang pada akhir 2019 mencapai 2 000 pengguna 175 PT Inovasi Teknologi Nusantara Perusahaan baru ini bergerak dalam berbagai bidang seperti mengelola dan membangun jaringan pelatihan dan konsultasi telekomunikasi 177 Fokusnya ada di bidang teknologi informasi seperti Internet of Things IOT untuk industri transportasi listrik dan pertambangan 72 PT Cakra Andalas Fasilitas 40 kepemilikan Bergerak di bidang operasional infrastruktur bagi penyiaran televisi digital Diklaim sekitar 50 pendapatan BTEL berasal dari perusahaan ini 72 Namanya yang tidak jauh berbeda dengan nama perusahaan Bakrie lainnya PT Cakrawala Andalas Televisi antv menandakan PT Cakra Andalas Fasilitas bertugas mengelola infrastruktur penyiaran digital antv PT Sangads Digital Pariwara 45 kepemilikan Bergerak di bidang periklanan penjenamaan dan jasa promosi bagi perusahaan perusahaan termasuk UMKM Diklaim sekitar 30 pendapatan BTEL berasal dari perusahaan ini 72 PT Bakrie Connectivity Non operasionalAnak usaha sebelumnya PT Bakrie Digital Net Bakrie Telecom Pte Ltd Singapura Operasional SuntingManajemen Sunting Komisaris Utama Taufan Rotorasiko Komisaris John P Nazar Komisaris Jastiro Abi Komisaris Neil Tobing Direktur Utama Harya Mitra Hidayat Wakil Direktur Utama Andi Pravidia Saliman Direktur Agustinus Harimurti Direktur Aditya Irawan 1 Pemegang saham Sunting PT Huawei Tech Investment 16 81 PT Mahindo Agung Sentosa 13 58 PT Bakrie Global Ventura 7 17 Raiffeisen Bank International AG Singapore S A Best Quality Global Ltd 6 01 Credit Suisse AG Singapore S A Bright Ventures Pte Ltd 5 37 Saham treasury 0 3 Publik 50 76 1 Lihat pula SuntingDaftar produk telekomunikasi di Indonesia Fix Wireless AccessReferensi Sunting a b c d Profil Perusahaan Tercatat a b c d LapTahunan BTEL 2021 Realisasi Visi Baru Pertumbuhan Pendapatan Bakrie Telecom BTEL Berlanjut Informasi Masalah 209 214 PT Bakrie amp Brothers Aggressive Expansion Warta ekonomi mingguan berita ekonomi amp bisnis Volume 5 Masalah 19 27 a b Unfinished Business Telecommunications After the Uruguay Round Asiamoney Volume 5 Masalah 6 10 Sejarah dan Profil Singkat BTEL Bakrie Telecom Tbk Warta ekonomi mingguan berita ekonomi amp bisnis Volume 15 Masalah 18 26 Warta ekonomi mingguan berita ekonomi amp bisnis Volume 14 Masalah 1 7 a b c d Habis Ratelindo Terbitlah Esia Wireless Telecommunications Panji masyarakat Gatra Volume 11 Masalah 25 28 Perusahaan Perseroan Persero P T Telekomunikasi Indonesia Tbk Exact name of Registrant as specified in its charter Telecommunications Indonesia Ratelindo adopsi teknologi CDMA a b c d Indonesian Capital Market Directory Ratelindo postpones rolling out CDMA based services Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 02 10 Diakses tanggal 2021 02 04 The Inclusive Regionalist A Festschrift Dedicated to Jusuf Wanandi Telkom dan Indosat Jajaki Kerjasama Frekuensi dengan Ratelindo Bakrie Telecom Masuk Bursa Awal 2006 IPO Bakrie Telecom Awal 2006 Dana IPO Bakrie Telecom Baru Terpakai 60 a b c Bakrie Telecom dari Esia hingga Punya Utang 2 133 Kali dari Asetnya Merger Flexi Esia Flexi di bawah Esia Telkom Jajaki Merger Flexi dan Bakrie Telecom pranala nonaktif permanen Alasan Telkom Flexi Meminang Bakrie Telecom Merger Telkom Flexi Bakrie Telecom Rampung Akhir 2010 Telkom Mulai Buka Peluang Batalkan Merger Flexi amp Esia Sinar Mas Tak Ingin Smartfren Merger dengan Bakrie Telecom Konsolidasi Smartfren Bakrie Disepakati Oktober 2014 Smartfren dan Bakrie Telecom Jajaki Penggabungan Usaha Pemilik FREN dan BTEL Mulai Nego Bakrie Telecom Bantah Akuisisi Mobile 8 Bakrie Telecom Akuisisi Sampoerna Telekom Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 10 06 Diakses tanggal 2021 01 25 Internux Sudah Ada Pembicaraan dengan BTel Bakrie akuisisi Rekajasa US 50 juta Bakrie Telecom Cetak Laba Bersih Rp52 Miliar Bakrie Telecom Cetak Pendapatan Rp 3 4 Triliun Utang Bakrie Rp 21 4 triliun dan US 5 7 miliar BTEL dinilai cuma gali lubang tutup lubang Kerugian Bumi Perberat Utang Grup Bakrie pranala nonaktif permanen Bakrie Telecom Tersengat Beban Utang UTANG BAKRIE TELECOM Diberi Peringkat CCC oleh Fitch Belum Bayar Utang Perdagangan Saham Bakrie Telecom Dihentikan Bakrie Telecom Mengaku Sudah Bayar Utang Beserta Bunganya Bakrie Telecom Cetak Laba Rp 50 Miliar a b c Revitalisasi Angkat Kinerja Bakrie Telecom Gagal Bayar Utang Sudah Biasa di Eks Bakrie Tujuh Bakrie Telecom Cetak Rugi Rp 316 Miliar Bakrie Telecom Catat Kerugian Rp 2 Triliun Rugi Bakrie Telecom Naik Jadi Rp 2 87 Triliun a b Bakrie Telecom rugi Rp 8 64 triliun di 2015 Berapa Total Utang Bakrie Telecom Utang Menumpuk Bakrie Telecom Terancam Tinggal Papan Nama pranala nonaktif permanen Utang BTEL Makin Membengkak Utang Membengkak Bakrie Telecom Pangkas Karyawan Bakrie Telecom Mengaku Telah Pangkas 500 Karyawan Kisah Bakrie Telecom PHK Ratusan Karyawan Agar Bertahan Hidup a b c Bakrie Telecom Kesulitan Keuangan Ini Kata Smartfren Bakrie Telecom Akan Luncurkan Layanan 4G LTE dengan Merek Baru Pada 2016 Nasib Bakrie Telecom BTEL Utang Rp9 6 Triliun Rugi Rp60 Miliar Terancam Delisting Kisah Bakrie Telecom 5 Tahun Saham Bertahan di Harga Gocap Anggap Bakrie Telecom Belum Serius BEI Tak Buka Suspensi Saham Bakrie Telecom bukukan rugi bersih Rp 1 49 triliun di tahun 2017 Huawei jadi mayoritas Bakrie Telecom jajal bisnis TV digital Bakrie Telecom jajaki potensi bisnis baru Terlilit Utang Bakrie Telecom Berniat Transformasi Bisnis Dari Ribuan Karyawan Bakrie Telecom Kini Hanya Tinggal 21 Karyawan Tinggal 6 Begini Kinerja BTEL Semester I 2019 a b c d Transformasi Jadi Perusahaan Digital Pendapatan Bakrie Telecom BTEL Melesat 400 Aset Bakrie Telecom BTEL Meroket 148 Esia Hidup Lagi Anggapan yang Salah CDMA Sama dengan PSTN ESIA Telepon Nirkabel dari Bakrie Telecom The Mantra Rahasia Sukses Berinovasi Jawara Jawara Industri Dalam Negeri Animal Based Management BTel Targetkan 60 Ribu Ponsel Ikut Hapesiaga Obral di Plaza EX Ricuh HP Murah Ditambah Jadi 5 000 Esia Segera Perluas Jaringan ke Luar Jawa Esia Targetkan 3 7 Juta Pelanggan Akhir 2007 Bakrie Telecom Memperluas Jaringan Hingga ke Batam Esia Merambah Pontianak dan Purwokerto BTEL Ekspansi Jaringan Esia amp Wifone di Kediri dan Batu Layanan Esia Bertambah ke Mataram Wimode Hadir di CGS Bakrie Telecom Yakin Bisnis CDMA Masih Menarik Bakrie Telecom Fokus Perkuat Kualitas Jaringan Esia Pertahankan Jaringan Ketimbang Promo Persaingan di Pasar CDMA Makin Ketat Jalur cepat lisensi seluler bakrie Bakrie Telecom luncurkan aplikasi ponsel Usahaku Esia Targetkan 1 Juta Pelanggan Baru di 2014 FOTO ESIA CRIING Esia Luncurkan Paket Internet Terbaru Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 02 02 Diakses tanggal 2021 01 25 Geber Data CDMA Esia Obral Gadget Bakrie Telecom Luncurkan Layanan Data esia max d Kembali Bergeliat Esia Rilis Smartphone Android Rp 1 6 Juta Bakrie Telecom Berjualan SMS dan Suara melalui EsiaTel Esia amp Smartfren Gabung Bisa Duluan 4G di 800 MHz Smartfren dan Esia Resmi Bersatu demi LTE Pelanggan Esia Mulai Pakai Jaringan Smartfren Esia Resmi Tutup Layanan Kecuali di Jakarta Per April Esia Stop Layanan Data Bakrie Telecon masih pertahankan pelanggan Esia Pelanggan Bakrie Telecom sudah sepi manfaatkan jaringan Smartfren Bakrie Telecom Perkenalkan Wimode Bakrie Telecom Andalkan Wimode untuk Layanan Data PT Bakrie Connectivity Luncurkan AHA USB Modem Terbaru pada MBC 2012 Di Jakarta Laporan Tahunan Bakrie Telecom 2014 Telecom Investasi 100 Juta Dolar Bakrie Telecom Segera Luncurkan EV DO Aha Gantikan Wimode BConnect Siapkan 100 Ribu Modem AHA AHA Wimode Ganti Kulit Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 01 30 Diakses tanggal 2021 01 25 Aha Bukan Ancaman Bagi Wimode Provider seluler gencar luncurkan produk internet PT Bakrie Connectivity Luncurkan AHA MyTV Esia akan meluncurkan tablet CDMA Bakrie Connectivity Luncurkan AHA USB modem Terbaru pada Mega Bazar Computer 2012 Jakarta 2011 Bakrie Telecom Fokus Kembangkan AHA Laporan Keuangan BTEL 2012 TELECOM Luncurkan SP Esia AHA EVDO Annual Report Parpostel Fast Learner Cara Gaya dan Tips Beradaptasi dengan Keadaan Indonesia News Service Masalah 544 628 Wireless cellular newsletter Pelajaran Bagi Bangsa Information Tectonics Space Place and Technology in an Electronic Age Telecommunications in Asia Policy Planning and Development Ratelindo to install 50 000 radio phone lines Far Eastern Economic Review Volume 160 Gamma Volume 1 Masalah 23 27 Wireless Data Operator Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002 06 19 Diakses tanggal 2002 06 19 JP Ratelindo eyes nationwide operation Dual Face Esia Wifone Membidik Pasar yang Terabaikan Pengungsian Ratelindo Hampir Rampung Bakrie Telecom Terpaksa Gusur Pengguna Ratelindo Bakrie Kosongkan Kanal Flexi Mulai September Telkom Bakrie Telecom Sepakat Alokasikan Pita Frekuensi 800 Mhz Bakrie Harap Wifone Beri Kontribusi Bakrie Telecom Luncurkan DV8 88 Voice Portal BAKRIE TELECOM Bakrie Telecom Hadirkan STB Klik ON di Palembang TV INTERNET Bakrie Telecom Luncurkan Klik On Bakrie Telecom Ramaikan Persaingan SLI Masuk SLI Bakrie Telecom Banting Harga Bakrie Telecom Layani Sambungan Internasional Bakrie Telecom luncurkan SLI 009 Bakrie Telecom Targetkan 7 Persen Pendapatan dari SLI Indosat Jegal SLI 009 Bakrie Telecom Bakrie Telecom Targetkan SLI 009 Tumbuh 20 30 Bakrie Telecom Komunikasi Internasional Pebisnis Semakin Deras Kominfo cabut izin FWA dan SLI Bakrie Telecom Bakrie Telecom inginkan lisensi SLJJ Tender SLJJ Selesai Akhir Tahun Ini Bakrie Tertarik Ikut Tender SLJJ Bakrie Menang Tender SLJJ pranala nonaktif permanen Bakrie Telecom Menang W O di Tender SLJJ Bakrie Telecom Menangkan Tender SLJJ Bakrie Telecom Menangi Tender SLJJ Smartfren Bakrie Telecom Dikabarkan Gabungkan Usaha Bakrie Telecom Kembalikan Ijin SLJJ Telkom Akui Pemblokiran Akses SLI War Tel Warung Telekomunikasi Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002 06 12 Diakses tanggal 2002 06 12 Menyibak peluang wartel Esia Keuntungan memiliki esiatel Wartel esia Bermasalah Bakrie Telecom grows net income by 60 Bakrie Telecom Masuk Kalimantan Telepon Coin esiatel Bakrie Telecom Gandeng Harvest Operasikan EsiaTEL Luncurkan ESIAtalk Bakrie Telecom Siap Bertarung di Bisnis Digital Bos Esia Kami Akan Beralih ke 4G sebagai Inovator Bukan Operator a b Laporan Tahunan BTEL 2019 About Layanan Prima Digital WHO WE AREPranala luar Sunting Indonesia Situs Resmi Bakrie Telecom www ratelindo co id di Wayback Machine diarsipkan tanggal 11 Februari 2003 www esia co id di Wayback Machine diarsipkan tanggal 25 Februari 2007 www myesia com di Wayback Machine diarsipkan tanggal 22 Februari 2012 www aha co id di Wayback Machine diarsipkan tanggal 22 Februari 2011 www bakrieconnectivity com di Wayback Machine diarsipkan tanggal 14 Februari 2011 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bakrie Telecom amp oldid 24056969