www.wikidata.id-id.nina.az
Halaman ini berisi artikel tentang televisi digital secara umum Untuk televisi digital yang diterima secara terestrial menggunakan antena lihat Televisi digital terestrial Untuk perkembangan televisi digital khususnya terestrial di Indonesia lihat Televisi digital di Indonesia Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital berbentuk bit data seperti komputer dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar suara dan data ke pesawat televisi Merupakan aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000 televisi digital berbeda dengan televisi analog yang telah hadir sebelumnya dalam banyak faktor terutama sistem dan fiturnya Kehadiran televisi digital dianggap merupakan perkembangan paling signifikan sejak kehadiran televisi berwarna di era 1950 an 1 Ilustrasi televisi digitalTelevisi digital modern umumnya dapat sudah banyak yang ditransmisikan secara HDTV sehingga memiliki resolusi yang lebih tinggi dibanding televisi analog dan juga memiliki rasio layar lebar 16 9 dibanding televisi analog yang lebih sempit Keunggulan lainnya dari televisi digital adalah frekuensi spektrum radio yang lebih efisien karena dengan satu saluran analog televisi digital bisa mentransmisikan lebih dari 5 saluran kanal 2 dan memberikan fitur fitur baru yang tidak ada di televisi analog sebelumnya Banyak negara di dunia saat ini sedang melakukan transisi ke televisi digital terhitung sejak 2000 Standar standar televisi digital yang umum di dunia meliputi Digital Video Broadcasting DVB yang menggunakan modulasi orthogonal frequency division multiplexing OFDM Telah diadopsi 60 negara Advanced Television System Committee ATSC yang menggunakan sistem 8VSB dalam siaran terestrial Telah diadopsi 9 negara Integrated Services Digital Broadcasting ISDB didesain untuk penerimaan baik televisi maupun perangkat portabel dengan sistem OFDM interleaving dua dimensi MPEG 2 dan Advanced Audio Coding Varian dari ISDB adalah ISDB T International yang menggunakan standar H 264 MPEG 4 AVC Beberapa negara seperti Jepang Filipina dan banyak negara di Amerika Selatan menggunakan teknologi ini Digital Terrestrial Multimedia Broadcast DTMB dengan teknologi OFDM time domain synchronous TDS Diadopsi di Tiongkok termasuk Hong Kong dan Makau serta beberapa negara lainnya 3 Digital Multimedia Broadcasting DMB yang dikembangkan di Korea Selatan 4 5 6 sebagai bagian dari pengembangan teknologi informasi multimedia dalam hal ini pengiriman TV radio dan data ke perangkat bergerak seperti telepon genggam laptop dan GPS Daftar isi 1 Perkembangan 2 Sistem 2 1 Format 2 2 Penerimaan 2 3 Interaksi 2 4 Parameter perlindungan penyiaran televisi digital 3 Lihat pula 4 Referensi 5 Pranala luarPerkembangan SuntingMunculnya televisi digital tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan komputer yang murah dan berkinerja tinggi terutama pada 1990 an 7 Sebelum periode tersebut televisi digital dianggap tidak efisien karena membutuhkan bandwidth yang terlalu banyak dalam video digital tidak terkompresi 8 9 dengan membutuhkan sekitar 200 Mbit dtk 25 MB dtk untuk SDTV 8 ataupun lebih dari 1 Gbit dtk untuk HDTV 9 Pada pertengahan 1980 an Toshiba merilis perangkat televisi dengan kemampuan digital menggunakan sirkuit terpadu seperti mikroprosesor untuk mengubah sinyal siaran televisi analog menjadi sinyal digital dengan fitur seperti pembekuan gambar dan dua saluran dalam satu layar Kemudian di tahun 1986 Sony dan NEC Home Electronics mengumumkan perangkat TV serupa buatan mereka sendiri dengan kemampuan video digital Akan tetapi produk produk dari perusahaan Jepang tersebut masih harus menerima sinyalnya dari siaran analog karena siaran digital belum tersedia saat itu 10 11 Sementara itu dari pemerintah Jepang sendiri bersama perusahaan Nippon Telegraph and Telephone NTT di tahun serupa juga mengusulkan siaran televisi digital bernama Sistem Jaringan Terintegrasi Namun sebelum penerapan teknik kompresi video semacam MPEG pada 1990 an televisi digital masih menjadi angan angan semata 8 Bisa dikatakan saat itu pabrikan elektronik Jepang sudah dapat mengembangkan sistem HDTV dan format televisi analog MUSE yang diusulkan NHK sebagai sistem global Terkhususnya bagi MUSE hingga Juni 1990 sistem tersebut dianggap paling baik dibanding 23 sistem televisi yang dipertimbangkan Antara 1988 dan 1991 beberapa organisasi Eropa mulai mengembangkan standar koding video digital DCT untuk SDTV dan HDTV Proyek EU 256 oleh CMTT dan ETSI bersama dengan penelitian dari perusahaan penyiaran Italia RAI mengembangkan video codec DCT yang menyiarkan SDTV pada 34 Mbit dtk dan HDTV berkualitas tinggi pada sekitar 70 140 Mbit dtk RAI mendemonstrasikan teknologi ini pada Piala Dunia FIFA 1990 yang disiarkan pada Maret 1990 9 12 Sementara itu di Amerika Serikat perusahaan General Instrument juga menunjukkan kelayakan sinyal televisi digital pada tahun 1990 Hal ini menyebabkan Federal Communications Commission FCC mempertimbangkan untuk menunda penentuan standar televisi analog sampai selesainya pengembangan standar televisi digital Ketika pada Maret 1990 televisi digital mulai dianggap potensial untuk dikembangkan FCC membuat sejumlah keputusan penting Pertama FCC menyatakan bahwa standar TV digital baru tidak hanya sebatas sinyal analog yang ditingkatkan akan tetapi juga mampu menyiarkan sinyal HDTV dengan dua kali resolusi televisi biasa Kemudian untuk memastikan penonton yang tidak ingin membeli televisi digital baru dapat terus menerima siaran televisi analog ditentukan bahwa televisi analog harus dapat simulcast di saluran yang berbeda Standar analog baru ini memperbolehkan adanya standar digital yang benar benar baru meskipun berbeda dengan standar NTSC analog yang ada tetapi cukup memiliki banyak peningkatan 7 Standar akhir yang diadopsi oleh FCC tidak memerlukan standar tunggal untuk format pemindaian rasio aspek atau garis resolusi Keputusan standar akhir ini terwujud setelah perselisihan antara industri elektronik ditambah sejumlah perusahaan penyiara dan industri komputer dibantu oleh industri film dan beberapa kelompok kepentingan publik mengenai bagaimana standar proses pemindaian apakah interlaced atau progresif Standar Interlaced dianggap lebih baik oleh industri elektronik dan penyiaran dan standar progresif sebaliknya Setelah standar yang ada muncul beberapa penyiar digital mulai hadir Perusahaan pertama yang menyiarkan televisi satelit digital adalah DirecTV di AS pada 1994 dengan sistem Digital Satellite System DSS 13 14 TCI dan Time Warner kemudian juga mengujicoba siaran televisi kabel digital pada 1996 di AS 15 16 Sedangkan televisi digital terestrial pertama diluncurkan pada November 1998 bernama ONdigital di Britania Raya dan menggunakan standar DVB T 17 Sistem SuntingFormat Sunting nbsp Perbandingan siaran digital ISDB T dan analog NTSC atas bawah Televisi digital mendukung banyak format gambar berbeda yang ditentukan oleh sistem siaran televisi yang merupakan kombinasi dari ukuran dan rasio aspek rasio lebar terhadap tinggi Di siaran televisi digital terestrial DTT terdapat dua jenis format HDTV televisi definisi tinggi SDTV televisi definisi standar Format HDTV dapat berbentuk 1280 720 pixel atau 720p dan 1920 1080 pixel atau 1080i dengan aspek rasio 16 9 HDTV tidak dapat ditransmisikan melalui saluran televisi analog karena masalah kapasitas saluran SDTV sebagai perbandingan dapat menggunakan salah satu dari beberapa format berbeda dalam bentuk berbagai rasio aspek tergantung pada teknologi yang digunakan NTSC dapat memberikan resolusi 640 480 4 3 dan 854 480 16 9 sedangkan PAL dapat menghasilkan 768 576 4 3 dan 1024 576 16 9 Namun penyiar dapat memilih untuk mengurangi resolusi ini untuk mengurangi kecepatan bit misalnya banyak saluran DVB T di Inggris Raya menggunakan resolusi horizontal 544 atau 704 pixel 18 Stasiun televisi dapat memilih untuk menggunakan SDTV maupun HDTV karena siaran digital dalam MUX dapat dibagi menjadi beberapa digital subchannel mirip dengan Radio HD bagi radio FM Teknologi ini mampu menyediakan banyak feed berbeda dari program televisi di saluran yang sama Kemampuan untuk menyediakan satu feed HDTV atau beberapa feed dengan resolusi lebih rendah ini sering disebut sebagai multicasting yang mungkin bisa diatur secara otomatis dengan multiplekser statistik atau stat mux Resolusi gambar mungkin dibatasi oleh bandwidth misalnya di DVB T penyiar dapat memilih beberapa skema modulasi yang berbeda sehingga dapat mengurangi transmisi bit rate agar penerimaan lebih mudah untuk pemirsa yang lebih jauh dari transmisi atau menggunakan perangkat seluler Penerimaan Sunting Ada beberapa cara untuk menerima televisi digital Metode paling umum adalah menerima siaran yang dipancarkan lewat stasiun transmisi secara umum mengguunakan antena biasa Metode ini dikenal sebagai televisi terestrial digital DTT dengan cakupan yang terbatas menurut jangkauan transmisi Selain itu saat ini siaran digital juga bisa ditangkap lewat televisi kabel di Indonesia umumnya DVB C dan televisi satelit di Indonesia umumnya DVB S2 Di beberapa negara dengan transmisi TV microwave dapat menggunakan sistem MMDS selain itu juga ada sistem digital multimedia broadcasting DMB dan DVB H yang membuat penonton bisa menerima siaran televisi digital lewat perangkat mobile seperti telepon genggam Ada juga penerimaan lewat IPTV maupun televisi internet secara streaming atau P2P Beberapa sinyal digital khususnya yang non terestrial diberikan enkripsi dan ataupun diberi restriksi seperti tidak boleh direkam ditambah dengan kewajiban hukum untuk mematuhinya terutama terkait hak cipta Untuk menerima siaran terenskripsi umumnya disebut acak ini pelanggan diberikan kartu pintar smart card khusus seperti DVB CI untuk Eropa dan Point Of Deployment POD untuk IS atau diberi nama berbeda CableCard Khusus ISDB terdapat sistem bernama 1seg Setiap saluran dibagi lagi menjadi 13 segmen 12 segmen dialokasikan untuk HDTV dan segmen sisanya yang ke 13 digunakan untuk penerima pita sempit seperti televisi bergerak atau ponsel Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi Agar dapat menerima penyiaran digital diperlukan pesawat TV digital Namun jika ingin tetap menggunakan pesawat penerima televisi analog penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut rangkaian konverter Set Top Box Sinyal siaran digital diubah oleh rangkaian konverter menjadi sinyal analog dengan demikian pengguna pesawat penerima televisi analog tetap bisa menikmati siaran televisi digital Dengan cara ini secara perlahan lahan akan beralih ke teknologi siaran TV digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini Interaksi Sunting Orang dapat berinteraksi dengan sistem DTV dengan berbagai cara seperti lewat electronic program guide EPG Ada juga sistem televisi digital yang dapat memberikan umpan balik dari penyiar ke penerima biasanya bagi pengguna televisi kabel modem atau IPTV Beberapa dari sistem televisi digital mendukung video on demand menggunakan saluran komunikasi lokal dengan cakupan yang terbatas Parameter perlindungan penyiaran televisi digital Sunting Sinyal televisi digital tidak boleh bersinggungan satu sama lain dan juga harus mengudara dengan televisi analog sampai analog dihentikan Tabel berikut memberikan rasio signal to noise dan signal to interference yang diperbolehkan untuk berbagai skenario interferensi Tabel ini merupakan alat penting sebagai regulasi pengaturan penempatan dan daya pancar stasiun transmisi TV digital lebih toleran terhadap interferensi daripada TV analog dan inilah alasan kanal yang lebih sedikit bisa memasukkan semua stasiun televisi digital Parameter sistem rasio perlindungan Kanada 13 AS 5 EBU 9 12 ITU mode M3 Jepang amp Brasil 36 37 19 C N untuk Saluran AWGN 19 5 dB 16 5 dB 20 15 19 dB 19 3 dB 19 2 dBDTV satu saluran ke TV analog 33 8 dB 34 44 dB 34 37 dB 38 dBTV analog satu saluran ke DTV 7 2 dB 1 81 dB 4 dB 4 dBDTV satu saluran ke DTV 19 5 dB 16 5 dB 20 15 27 dB 19 dB 19 dBDTV Saluran Sebelah Lebih Rendah ke TV analog 16 dB 17 43 dB 5 11 dB 21 6 dBDTV Saluran Sebelah Lebih Tinggi ke TV analog 12 dB 11 95 dB 1 10 21 5 dBTV analog Saluran Sebelah Lebih Rendah ke DTV 48 dB 47 33 dB 34 37 dB 21 35 dBTV analog Saluran Sebelah Lebih Tinggi ke DTV 49 dB 48 71 dB 38 36 dB 21 37 dBDTV Saluran Sebelah Lebih Rendah ke DTV 27 dB 28 dB 30 dB 28 dBDTV Saluran Sebelah Lebih Tinggi ke DTV 27 dB 26 dB 30 dB 29 dBLihat pula SuntingSiaran televisi digital terestrial Siaran TV Digital Indonesia HDMI ATSC DVB IPTVReferensi Sunting Kruger Lennard G 2002 Digital Television An Overview New York Nova Publishers ISBN 1 59033 502 3 HDTV Set Top Boxes and Digital TV Broadcast Information Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 May 2016 Diakses tanggal 28 June 2014 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ong C Y Song J Pan C amp Li Y 2010 May Technology and Standards of Digital Television Terrestrial Multimedia Broadcasting Topics in Wireless Communications IEEE Communications Magazine 48 5 119 127 Korea s Terrestrial DMB Germany to begin broadcast this May ZDNet Korea 2006 04 06 Diakses tanggal 2010 06 17 picturephoning com DMB Textually org Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 08 09 Diakses tanggal 2010 06 17 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan South Korea Social Media 답변 내용 악어새 리포트월드 Reportworld co kr Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 08 17 Diakses tanggal 2010 06 17 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b The Origins and Future Prospects of Digital Television Benton Foundation 2008 12 23 a b c Lea William 1994 Video on demand Research Paper 94 68 9 May 1994 House of Commons Library Diakses tanggal 20 September 2019 a b c Barbero M Hofmann H Wells N D 14 November 1991 DCT source coding and current implementations for HDTV EBU Technical Review European Broadcasting Union 251 22 33 Diakses tanggal 4 November 2019 Meigs James B June 1986 Home Video Get set for digital Popular Mechanics Vol 163 no 6 Hearst Magazines hlm 52 ISSN 0032 4558 Bateman Selby April 1986 New Technologies The Converging Digital Universe Compute No 71 hlm 21 29 26 8 Barbero M Stroppiana M October 1992 Data compression for HDTV transmission and distribution IEE Colloquium on Applications of Video Compression in Broadcasting 10 1 10 5 History of U S Satellite Broadcasting Company Inc FundingUniverse www fundinguniverse com Diakses tanggal 9 August 2018 Business Insider Digital satellite TV has Indy roots Diakses tanggal 9 August 2018 NextLevel signs cable deal Dec 17 1997 money cnn com Diakses tanggal 9 August 2018 TCI faces big challenges Aug 15 1996 money cnn com Diakses tanggal 9 August 2018 CANAL TECHNOLOGIES and the world s first digital terrestrial television service in the United Kingdom Diakses tanggal 9 August 2018 Latest snapshots Freeview DTT bitrates Diarsipkan 2007 11 22 di Wayback Machine Mendip transmitter UK ISDB T 6 MHz 64QAM R 2 3 TV Analog M NTSC a b Parameter Kanada C N I antarmuka saluran bersama DTV dan derau diwajibkan 16 5 dB a b c d Tergantung sistem TV analog Pranala luar Sunting Indonesia Menyongsong Era TV Digital Diarsipkan 2008 04 29 di Wayback Machine Berita Iptek Indonesia Televisi Digital Diarsipkan 2009 10 15 di Wayback Machine Depdiknas Indonesia Lisensi TV Analog Dihentikan Bertahap Detik iNet Indonesia Era Menuju ke Televisi Digital DTV Telah Tiba DTV Answer Indonesia Info Iptek TV Digital Diarsipkan 2011 11 28 di Wayback Machine Ristek Indonesia Selamat Datang Televisi Digital Diarsipkan 2015 02 18 di Wayback Machine Suara Merdeka Indonesia Perlunya TV Digital di Indonesia pranala nonaktif permanen Televisiana Inggris How Digital Television Works Diarsipkan 2009 10 20 di Wayback Machine How Stuff Works Inggris Digital TV is Here Please Remain Calm Slate Magazine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Televisi digital amp oldid 23230653