www.wikidata.id-id.nina.az
Bahasa Sasak merupakan bahasa ibu yang dituturkan oleh suku Sasak yang menjadi etnis mayoritas di pulau Lombok Indonesia Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Bali dan bahasa Sumbawa yang dituturkan di pulau pulau sekitar Lombok Ketiganya merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia Bahasa Sasak tidak memiliki status resmi di Indonesia bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan oleh penutur bahasa Sasak dalam konteks formal dan tertulis Sasakᬪ ᬲ ᬲᬓ ᬱᬓ Dituturkan di IndonesiaWilayah Nusa Tenggara Barat Pulau LombokEtnisSasakPenutur2 7 juta 1 2010 Rumpun bahasaAustronesia Melayu PolinesiaIndonesia BaratBali Sasak SumbawaSasakSistem penulisanSasak Baluq Olas 2 Latin 3 Kode bahasaISO 639 2 a href https iso639 3 sil org code sas class extiw title iso639 3 sas sas a ISO 639 3 a href https iso639 3 sil org code sas class extiw title iso639 3 sas sas a Glottolog a href http glottolog org resource languoid id sasa1249 sasa1249 a 4 Lokasi penuturanPeta persebaran bahasa di Lombok berdasarkan data tahun 1981 Wilayah penutur bahasa Sasak diwarnai hijau sementara wilayah penutur bahasa Bali diwarnai merah Portal Bahasa L B PWBeberapa dialek bahasa Sasak memiliki tingkat kesalingpahaman yang rendah Bahasa Sasak mempunyai sistem tingkatan bahasa mirip dengan bahasa Jawa dan Bali Setiap tingkatannya memiliki kosakata berbeda penggunaannya ditentukan oleh status sosial relatif penutur terhadap lawan bicaranya Meski kini jarang ditemui dalam ragam tulisan teks teks tradisional bahasa Sasak yang ditulis dengan medium lontar terkadang dibacakan pada acara acara adat tertentu Sistem aksara bahasa Sasak hampir mirip dengan aksara Bali Daftar isi 1 Penutur 2 Klasifikasi dan bahasa bahasa kerabat 3 Fonologi 3 1 Diftong 3 2 Morfofonologi 4 Tata bahasa 5 Ragam 5 1 Dialek 5 2 Tingkatan bahasa 6 Sastra 7 Referensi 7 1 Catatan 7 2 Kutipan 7 3 Daftar pustaka 8 Pranala luarPenutur Sebuah desa Sasak di Lombok Bahasa Sasak dituturkan oleh sebagian besar masyarakat Sasak di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat Indonesia yang terletak di antara Pulau Bali di sebelah barat dan Pulau Sumbawa di sebelah timur Penutur bahasa Sasak mencapai 2 7 juta jiwa pada tahun 2010 atau sekitar 85 dari penduduk Pulau Lombok 1 Bahasa Sasak digunakan dalam komunikasi dalam keluarga dan perdesaan tetapi bahasa ini tidak memiliki status resmi Bahasa nasional bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pendidikan pemerintahan literatur dan komunikasi antaretnis 5 Suku Sasak bukan satu satunya etnis yang menempati Pulau Lombok sekitar 300 000 orang Bali tinggal di tepi barat pulau dan di dekat Mataram ibu kota provinsi Nusa Tenggara Barat 6 Di daerah perkotaan yang komposisi etnisnya lebih beragam ada kecenderungan peralihan bahasa menuju bahasa Indonesia umumnya dalam bentuk alih dan campur kode dan tidak sepenuhnya meninggalkan bahasa Sasak 5 Klasifikasi dan bahasa bahasa kerabat Bahasa Sasak dan hubungannya dengan bahasa bahasa Melayu Sumbawa lainnya menurut Adelaar 2005 Ahli bahasa Austronesia K Alexander Adelaar mengklasifikasikan bahasa Sasak sebagai bagian dari subkelompok Melayu Sumbawa dari rumpun bahasa Melayu Polinesia pada sebuah makalah yang terbit tahun 2005 7 8 Kerabat terdekat bahasa Sasak adalah bahasa Sumbawa kemudian bahasa Bali ketiganya membentuk rumpun bahasa Bali Sasak Sumbawa BSS 7 Rumpun bahasa BSS bersama rumpun Melayik termasuk bahasa Melayu bahasa Indonesia dan bahasa Minangkabau serta rumpun Chamik termasuk bahasa Aceh membentuk satu cabang tersendiri dari subkelompok Melayu Sumbawa 7 8 Dua cabang utama lainnya adalah bahasa Sunda dan Madura 8 Klasifikasi ini menempatkan bahasa Jawa di luar subkelompok Melayu Sumbawa membentuk cabangnya sendiri di dalam rumpun bahasa Melayu Polinesia 8 Akan tetapi hipotesis Melayu Sumbawa ditolak oleh Blust 2010 dan Smith 2017 yang memasukkan rumpun BSS ke dalam subkelompok Indonesia Barat bersama bahasa Jawa Madura Sunda Lampung bahasa bahasa Barito dan bahasa bahasa Borneo Utara Raya 9 10 Bahasa Kawi yang merupakan ragam literer dari bahasa Jawa Kuna telah mempengaruhi bahasa Sasak secara signifikan 11 Bahasa Kawi digunakan di dalam seni pewayangan Sasak syair syair dan dalam beberapa naskah lontar terkadang bercampur dengan bahasa Sasak 2 11 Bahasa Kawi juga digunakan sebagai ragam kesopanan paling tinggi satu tingkat di atas bahasa Sasak alus terutama oleh kalangan kelas atas yang disebut menak 11 FonologiKonsonan 12 13 Labial Alveolar Postalveolar Palatal Velar GlottalSengau m n ɲ ŋLetup nirsuara p t k ʔbersuara b d ɡAfrikat nirsuara tʃbersuara dʒDesis c hAproksiman l j wGetar rDelapan bunyi vokal dapat ditemui dalam bahasa Sasak 14 walaupun tidak semua dialek mengkontraskan kedelapan volkal ini 14 Kedelapan bunyi ini direpresentasikan dengan ejaan Latin a e i o dan u terkadang juga digunakan diakritik untuk membedakan bunyi bunyi yang mirip 14 15 Umumnya e merujuk pada bunyi e pepet e untuk bunyi vokal takbulat setengah tertutup depan e untuk vokal takbulat setengah terbuka depan o untuk vokal bulat setengah tertutup belakang dan o untuk vokal bulat setengah terbuka belakang 15 Vokal 14 Depan Madya BelakangTertutup i u1 2 tertutup e e o1 2 terbuka ɛ ɔTerbuka aDiftong Bahasa Sasak memiliki diftong dua vokal beriringan dalam satu sukukata ae ai au ia ue dan oe 12 Morfofonologi Kata kata dalam bahasa Sasak memiliki tekanan tunggal di suku kata terakhir 16 Bunyi a dalam posisi akhir sebuah kata dasar secara fonetis diucapkan sebagai e vokal tengah madya dengan pita suara kencang contohnya baca membaca diucapkan dan dieja sebagai bace namun ketika diberi imbuhan bunyi vokal ini tidak berubah semisal di dalam kata bacaan bacaan dan pembacaan benda untuk membaca 17 Dalam penggabungan kata jika elemen pertama berakhir dengan bunyi vokal maka elemen tersebut akan ditambahi dengan bunyi penghubung sengau n di sebagian besar dialek ŋ di dialek tertentu Contohnya bila kata mate mata dan bulu bulu digabungkan hasilnya adalah maten bulu bulu mata 16 Tata bahasaBahasa Sasak memiliki urutan kata yang fleksibel seperti umumnya bahasa bahasa Austronesia Barat AB di Indonesia 18 Persebaran frekuensi urutan urutan kata dipengaruhi oleh bentuk verba yang digunakan dalam sebuah klausa mis tergantung apakah verba tersebut berimbuhan awalan sengau atau tidak lihat Verba 18 Klausa yang melibatkan verba dengan awalan sengau akan memiliki urutan subjek predikat objek SPO serupa dengan kelas pelaku sasaran di bahasa bahasa AB Indonesia lainnya 18 Sebaliknya klausa dengan verba tanpa awalan tidak memiliki urutan kata yang dominan tiga dari enam urutan kata yang mungkin subjek predikat objek predikat subjek objek dan objek predikat subjek dapat ditemui dengan frekuensi yang relatif sama 19 Verba bahasa Sasak seperti bahasa bahasa lain di Indonesia bagian barat tidak berubah bentuk tergantung kala modus atau aspek Imbuhan bahasa Sasak hanya digunakan untuk derivasi morfologis 20 Verba dapat memiliki dua bentuk dasar tak berawalan dan berawalan 21 15 Bentuk dasar digunakan dalam daftar kosakata dan kamus kamus 15 sementara bentuk berawalan memiliki awalan berupa bunyi sengau 21 Dasar awalan sengau ini adalah bunyi n yang juga dapat direalisasikan menjadi nge m dan sebagainya serta dapat menghapus konsonan pertama dari kosakata dasar 21 22 Sebagai contoh bentuk dasar dari membeli adalah beli dan jika ditambahi awalan menjadi mbeli 22 Awalan sengau ini juga dapat mengubah nomina menjadi verba yang sesuai contohnya dari kupi kopi menjadi ngupi meminum kopi atau ngopi 20 Peran awalan dan tambahan bunyi sengau ini berbeda beda tergantung dialek 23 Misalnya dialek dialek timur bahasa Sasak memiliki tiga jenis penggunaan awalan seperti ini yang pertama menandai verba transitif yang kedua digunakan untuk menghasilkan fokus predikat dan yang ketiga untuk aksi duratif dengan penderita non spesifik 24 Kalimat dengan modus imperatif dan hortatif menggunakan bentuk dasar 15 Bahasa Sasak memiliki beragam klitika yaitu satuan gramatikal yang dianggap sebagai bagian dari sebuah kata seperti imbuhan namun secara sintaksis merupakan kata tersendiri seperti klitik ll dalam bahasa Inggris 25 Klitik sederhana digunakan sebagai penjelas penunjuk yang dilekatkan pada nomina atau frasa nomina sebelumnya contohnya klitik ni ini dalam dengan ni orang ini 26 27 Klitik khusus bila dilekatkan pada nomina menunjukkan kepunyaan inalienable dan bila dilekatkan pada yang lain merepresentasikan hubungan antara agen dan pasien 27 Sebagai contoh klitik ku ada pula yang menyebut ko atau k tergantung dialeknya yang menunjukkan kepemilikan orang pertama aku bila dilekatkan dengan nomina ime tangan akan menjadi imengku tanganku 17 RagamDialek Bahasa Sasak memiliki keragaman dialek baik secara fonologi kosakata maupun tata bahasa 5 Umumnya penutur jati bahasa Sasak mengidentifikasi setidaknya lima dialek dinamai berdasarkan kata yang digunakan untuk merujuk pada begitu dan begini Kuto Kute Sasak Utara Nggeto Nggete Sasak Timur Laut Meno Mene Sasak Tengah Ngeno Ngene Sasak Timur Tengah Sasak Barat Tengah dan Meriaq Meriku Sasak Selatan Tengah 1 3 Namun menurut ahli bahasa Peter K Austin klasifikasi tradisional ini tidak sepenuhnya mecerminkan keragaman geografis yang ekstensif di dalam bahasa Sasak a 1 Selain itu beberapa dialek memiliki tingkat kesalingpahaman yang rendah 3 Tingkatan bahasa Bahasa Sasak memiliki tingkatan tingkatan dengan perbedaan kosakata yang penggunaannya terikat pada status sosial relatif penutur terhadap lawan bicara 1 Ini sistem yang serupa dengan yang ada di bahasa tetangganya yaitu bahasa Jawa dan Bali 5 maupun bahasa Korea 28 Ada tiga tingkatan dalam bahasa Sasak untuk menandakan status pembicara rendah pertengahan dan tinggi 1 ditambah satu dimensi merendah hormat yang mendandai hubungan antara pembicara dengan orang lain yang bukan lawan bicara 29 Contohnya kata ganti orang kedua dapat disebut sebagai kamu tingkat rendah side pertengahan pelinggih tinggi atau dekaji menghormati 30 Makan dapat diterjemahkan sebagai mangan rendah bekelor pertengahan madaran tinggi atau majengan menghormati 30 Semua tingkatan kecuali ragam paling rendah disebut sebagai bahasa alus halus atau sopan dalam bahasa Sasak 5 Ragam ragam alus dipakai dalam konteks resmi dan kepada orang dengan status sosial yang lebih tinggi terutama terhadap para menak kasta tinggi tradisional yang mencakup sekitar delapan persen populasi suku Sasak 5 Sistem ini juga dapat ditemukan pada dialek dialek bahasa Sasak secara umum Meski untuk kosakata di tingkatan paling rendah ada banyak variasi dialektal bentuk kosakata alus selalu konsisten di seluruh dialek 30 Menurut spesialis bahasa bahasa Indonesia Bernd Nothofer sistem ini diadopsi dari bahasa Bali atau Jawa 11 SastraOrang Sasak memilki tradisi menulis dengan perantara daun lontar yang dikeringkan 11 Tradisi baca tulis mungkin dikenalkan pada abad ke 14 oleh kemaharajaan Hindu Buddha Majapahit yang pengaruhnya mencapai pulau Lombok 31 Naskah naskah lontar tertua yang bertahan berasal dari abad ke 19 banyak di antaranya yang dikumpulkan oleh pemerintah Belanda dan disimpan di perpustakaan perpustakaan Leiden atau Bali 11 Selain itu Museum Matarm di Lombok juga mengoleksi beberapa naskah dan banyak juga individu atau keluarga yang menyimpannya sebagai pusaka untuk diwariskan lintas generasi 11 Naskah naskah lontar ini masih dibacakan dalam pementasan yang disebut pepaosan 32 Pembacaan naskah ini dilakukan dalam beberapa acara penting termasuk pemakaman pernikahan dan khitanan 32 Masyarakat Sasak di perdesaan membaca naskah lontar sebagai bagian dari ritual untuk memastikan kesuburan hewan ternak mereka 32 Peter K Austin dalam penggambarannya mengenai sebuah pepaosan dalam acara khitanan pada tahun 2002 33 menyebutkan bahwa pementasan tersebut menggunakan salinan kertas dari naskah asli alih alih daun lontar 34 Lontar Lombok ditulis dalam bahasa Sasak bahasa Kawi bahasa sastra berdasarkan bahasa Jawa Kuna atau kombinasi keduanya 2 Naskah naskah ini menggunakan aksara hanacaraka sebuah sistem penulisan yang hampir serupa dengan aksara Bali 2 Huruf dasarnya terdiri dari sebuah konsonan ditambah bunyi vokal a 2 Lima huruf pertamanya disebut ha na ca ra dan ka maka aksara ini dinamai demikian 2 Suku kata dengan bunyi vokal selain a dituliskan dengan menambahkan diakritik di atas di bawah atau di samping huruf dasar 2 Konsonan akhir dan gabungan konsonan juga bisa dituliskan dengan aksara ini 2 ReferensiCatatan Kutipan asli reflect fully the extensive geographical variation found within Sasak Kutipan a b c d e f Austin 2012 hlm 231 a b c d e f g h Austin 2010 hlm 36 a b c Bahasa Sasak di Ethnologue ed ke 18 2015 Hammarstrom Harald Forkel Robert Haspelmath Martin ed 2019 Sasak Glottolog 4 1 Jena Jerman Max Planck Institute for the Science of Human History Pemeliharaan CS1 Tampilkan editors link a b c d e f Austin 2010 hlm 33 Austin 2010 hlm 32 a b c Shibatani 2008 hlm 869 a b c d Adelaar 2005 hlm 357 Blust 2010 hlm 81 82 Smith 2017 hlm 443 456 a b c d e f g Austin 2010 hlm 35 a b PHOIBLE 2014 Donohue 2007 hlm 527 a b c d Seifart 2006 hlm 294 a b c d e Austin 2012 hlm 232 a b Austin 2004 hlm 4 a b Austin 2004 hlm 5 a b c Wouk 1999 hlm 98 Wouk 1999 hlm 99 a b Austin 2013 hlm 31 a b c Wouk 1999 hlm 93 a b Austin 2013 hlm 33 Austin 2013 hlm 43 Austin 2013 hlm 43 44 Austin 2004 hlm 2 3 Austin 2004 hlm 6 a b Austin 2004 hlm 18 Goddard 2005 hlm 215 Austin 2012 hlm 231 232 a b c Austin 2010 hlm 34 Austin 2010 hlm 31 a b c Austin 2010 hlm 39 Austin 2010 hlm 42 Austin 2010 hlm 44 Daftar pustaka Adelaar K Alexander 2005 Malayo Sumbawan Oceanic Linguistics Project MUSE 44 2 356 388 doi 10 1353 ol 2005 0027 Austin Peter K 2004 Clitics in Sasak eastern Indonesia Linguistics Association of Great Britain Annual Conference Sheffield United Kingdom Austin Peter K 2010 Imogen Gunn amp Mark Turin ed Reading the Lontars Endangered literature practices of Lombok eastern Indonesia Language Documentation and Description London SOAS University of London 8 27 48 ISSN 1740 6234 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Austin Peter K 2012 Stuart McGill amp Peter K Austin ed Tense aspect mood and evidentiality in Sasak eastern Indonesia Language Documentation and Description London SOAS University of London 11 231 251 ISSN 1740 6234 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Austin Peter K 2013 Too many nasal verbs dialect variation in the voice system of Sasak NUSA Linguistic studies of languages in and around Indonesia 54 29 46 Blust Robert 2010 The Greater North Borneo Hypothesis Oceanic Linguistics 49 1 44 118 doi 10 1353 ol 0 0060 JSTOR 40783586 Donohue Mark 2007 The Papuan Language of Tambora Oceanic Linguistics University of Hawai i Press 46 2 520 537 doi 10 1353 ol 2008 0014 Goddard Cliff 2005 The Languages of East and Southeast Asia An Introduction Oxford University Press ISBN 978 0 19 927311 9 PHOIBLE 2014 Sasak sound inventory PH Dalam Steven Moran Daniel McCloy Richard Wright PHOIBLE Online Leipzig Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology Seifart Frank 2006 Orthography development Dalam Jost Gippert Nikolaus P Himmelmann Ulrike Mosel Essentials of Language Documentation Berlin Walter de Gruyter hlm 275 300 ISBN 9783110197730 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Shibatani Masayoshi 2008 Relativization in Sasak and Sumbawa Eastern Indonesia PDF Language and Linguistics 9 4 865 916 Smith Alexander D 2017 The Western Malayo Polynesian Problem Oceanic Linguistics 56 2 435 490 doi 10 1353 ol 2017 0021 Wouk Fay 1999 Sasak Is Different A Discourse Perspective on Voice Oceanic Linguistics University of Hawai i Press 38 1 91 114 doi 10 2307 3623394 JSTOR 3623394 Pranala luar Indonesia Kamus bahasa sasak online Diarsipkan 2016 06 13 di Wayback Machine Online Dictionary Sasak language English Koleksi Music of Indonesia and Malaysia David Goldsworthy yang diarsipkan dengan Paradisec termasuk rekaman dengan akses terbuka di Sasak Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bahasa Sasak amp oldid 23232403