www.wikidata.id-id.nina.az
Bahasa Lampung Bahasa Lappung atau Bahasa Lampung atau rumpun bahasa Lampungik adalah sebuah bahasa atau kelompok dialek Austronesia dengan jumlah penutur jati sekitar 5 19 juta terutama dari kalangan suku Lampung beserta rumpunnya di selatan Sumatra Indonesia Terdapat dua atau tiga ragam bahasa Lampung yaitu Lampung Api juga disebut Pesisir atau dialek A Lampung Nyo juga disebut Abung atau dialek O dan Komering Ragam terakhir terkadang dianggap sebagai bagian dari Lampung Api tetapi terkadang juga dianggap sebagai bahasa yang berdiri sendiri terpisah dari bahasa Lampung LampungBahasa Lappung atau Bahasa Lampung 1 Dituturkan diIndonesiaWilayahLampungSumatra SelatanBengkuluEtnisSuku LampungSuku KomeringPenutur1 5 juta 2000 a Rumpun bahasaAustronesia Melayu PolinesiaIndonesia Barat LampungLampungDialekApi PesisirNyo AbungKomeringSistem penulisanAlfabet LatinAksara LampungKode bahasaISO 639 3Mencakup a href http www 01 sil org iso639 3 documentation asp id ljp ljp a Lampung Api a href http www 01 sil org iso639 3 documentation asp id abl abl a Lampung Nyo a href http www 01 sil org iso639 3 documentation asp id kge kge a KomeringGlottolog a href http glottolog org resource languoid id lamp1241 lamp1241 a 3 Lokasi penuturanRagam bahasa Lampung di Sumatra bagian selatan Lampung Api Lampung Nyo KomeringArtikel ini mengandung simbol fonetik IPA Tanpa bantuan render yang baik Anda akan melihat tanda tanya kotak atau simbol lain bukan karakter Unicode Untuk pengenalan mengenai simbol IPA lihat Bantuan IPA Portal Bahasa L B PWBantuan penggunaan templat iniMeski bahasa Lampung memiliki jumlah penutur yang lumayan besar bahasa ini merupakan bahasa minoritas di Provinsi Lampung sendiri Kekhawatiran akan kebertahanan bahasa Lampung telah membuat pemerintah daerah setempat mengimplementasikan kebijakan pengajaran bahasa dan aksara Lampung bagi sekolah sekolah pada tingkat dasar dan menengah di provinsi tersebut 4 Daftar isi 1 Klasifikasi 1 1 Hubungan eksternal 1 2 Dialek 2 Fonologi 2 1 Vokal 2 2 Fonotatik 2 3 Tekanan 3 Lihat pula 4 Keterangan 5 Rujukan 5 1 Sitiran 5 2 Daftar pustaka 6 Pranala luarKlasifikasi SuntingHubungan eksternal Sunting Bahasa Lampung merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia dari cabang Melayu Polinesia walaupun posisi tepatnya dalam Melayu Polinesia sulit ditentukan Kontak bahasa selama berabad abad telah mengaburkan batas antara bahasa Lampung dan bahasa Melayu 5 6 7 sehingga keduanya sempat digolongkan ke dalam subkelompok yang sama dalam kajian kajian lama seperti misalnya dalam klasifikasi linguis Isidore Dyen pada 1965 yang menempatkan bahasa Lampung ke dalam Malayic Hesion bersama bahasa bahasa Malayan mencakup bahasa Melayu Minangkabau dan Kerinci Aceh dan Madura 8 Linguis Berndt Nothofer 1985 memisahkan bahasa Lampung dari kelompok Malayic versi Dyen tetapi masih memasukkannya ke dalam Javo Sumatra Hesion bersama bahasa bahasa Melayik Sunda Madura dan dengan tingkat kekerabatan yang lebih jauh bahasa Jawa 9 Malcolm Ross 1995 menempatkan Lampung ke dalam kelompoknya independen yang tidak terkait bahasa manapun dalam Melayu Polinesia 10 Penggolongan ini diikuti oleh Karl Adelaar 2005 yang tidak memasukkan bahasa Lampung ke dalam kelompok Melayu Sumbawa yang ia usulkan kelompok ini meliputi bahasa Sunda Madura dan cabang Malayo Chamik BSS mencakup Melayik b Chamik dan Bali Sasak Sumbawa 6 11 Kumpulan syair dwibahasa Lampung Melayu ditulis menggunakan aksara Jawi dan LampungDi antara bahasa bahasa Javo Sumatra Nothofer menganggap bahwa bahasa Sunda kemungkinan merupakan kerabat terdekat bahasa Lampung karena keduanya sama sama mengubah bunyi R dari bahasa Proto Melayu Polinesia PMP menjadi y dan mengalami metatesis atau pertukaran bunyi antara konsonan pertengahan dan akhir pada kata lapaR dari bahasa Proto Austronesia Kata ini diturunkan menjadi palay yang berarti ingin atau lelah dalam bahasa Sunda dan rasa perih akibat kaki yang letih dalam bahasa Lampung 9 Walaupun pengelompokan Javo Sumatra Malayo Javanic secara keseluruhan telah dikritik atau bahkan ditolak oleh berbagai ahli bahasa 12 13 hubungan kekerabatan antara bahasa Lampung dan Sunda secara khusus didukung oleh linguis Karl Anderbeck 2007 sebab menurutnya kedua bahasa ini berbagi lebih banyak inovasi fonologis satu sama lain dibandingkan dengan kelompok Malayo Chamik BSS usulan Adelaar 14 Alexander Smith 2017 menunjukkan bahwa bunyi j dan d dari PMP mengalami merger ke d dalam bahasa Lampung Perubahan ini merupakan salah satu ciri yang ia usulkan sebagai bukti bagi hipotesis Indonesia Barat yang dikembangkannya dari usulan linguis Austronesia senior Robert Blust 15 Walaupun begitu bukti bukti leksikal yang diajukan bagi kelompok Indonesia Barat hampir tidak dapat ditemui dalam bahasa Lampung Smith mampu mengidentifikasi beberapa inovasi leksikal Indonesia Barat dalam bahasa Lampung tetapi ia tidak dapat memastikan apakah kata kata ini merupakan turunan langsung dari Proto Indonesia Barat atau merupakan pinjaman dari bahasa Melayu Walaupun Smith mendukung penempatan bahasa Lampung ke dalam subkelompok Indonesia Barat ia menyatakan bahwa hal ini masih dapat diperdebatkan 7 Dialek Sunting Lihat pula Bahasa Komering Perbedaan kosakata antardialek bahasa Lampung 5 Indonesia Pesisir Abungikan iwa punyugigi ipon kedisdatang khatong ghatong ratong megewDialek dialek bahasa Lampung umumnya digolongkan berdasarkan realisasi pengucapan bunyi a dari Proto Lampungik dalam posisi akhir Bunyi ini dipertahankan sebagai a dalam beberapa ragam tetapi direalisasikan sebagai o dalam ragam lainnya 16 17 Perbedaan pengucapan antara dua kelompok dialek inilah yang melahirkan istilah dialek A dan dialek O 18 Walker 1975 menggunakan istilah Pesisir atau Peminggir untuk dialek A dan Abung untuk dialek O 19 tetapi Matanggui 1984 berpendapat bahwa istilah istilah ini merupakan misnomer karena istilah istilah tersebut lebih sering dikaitkan dengan subsuku tertentu alih alih untuk menandakan kelompok dialek secara linguistik 18 Di sisi lain Anderbeck dan Hanawalt menggunakan nama Api untuk Pesisir dan Nyo untuk Abung kedua kata ini bermakna apa dalam masing masing dialek 6 Terdapat beberapa perbedaan leksikal antara dialek dialek ini 5 tetapi keduanya identik dalam hal morfologi dan sintaksis 20 Walker 1976 membagi Abung lebih lanjut ke dalam dua subdialek Abung dan Menggala serta memecah kelompok Pesisir ke dalam empat subdialek Komering Krui Pubian and Selatan 5 Aliana 1986 memberi klasifikasi yang berbeda menurutnya bahasa Lampung secara keseluruhan memiliki 13 dialek dari kedua kelompok 21 Melalui analisis leksikostatistik Aliana menemukan bahwa subdialek Talang Padang dari kelompok Pesisir memiliki kesamaan paling banyak dengan semua ragam yang disurvei dengan kata lain subdialek tersebut merupakan yang paling rendah tingkat divergensinya di antara ragam ragam bahasa Lampung Sementara subdialek Jabung dari kelompok Abung merupakan yang paling divergen 22 Meski begitu survei Aliana tidak mencakup ragam ragam Komering karena beberapa kalangan tidak menganggap ragam ragam Komering sebagai bagian dari bahasa Lampung 23 Klasifikasi dialek yang dilakukan oleh Hanawalt 2007 sebagian besarnya bersesuaian dengan versi Walker 24 Hanya saja Hanawalt menggolongkan Nyo Api dan Komering sebagai tiga bahasa terpisah alih alih dialek dari satu bahasa yang sama berdasarkan kriteria sosiologis dan linguistik 25 Ia mencatat bahwa perbedaan terbesar antara ragam ragam Lampungik adalah antara kelompok timur Nyo dan barat Api dan Komering Kelompok barat membentuk kesinambungan dialek yang luas terbentang mulai dari ujung selatan Sumatra terus ke utara hingga ke wilayah hilir Sungai Komering Sebagian dari kelompok penutur Lampungik seperti orang Komering dan Kayu Agung menolak label Lampung walaupun pada dasarnya mereka mengakui bahwa kelompok ini berkaitan secara etnis dengan suku Lampung di Provinsi Lampung 24 Walaupun kebanyakan peneliti menggolongkan ragam Komering sebagai bagian dari Lampung Api Hanawalt berpendapat bahwa keduanya memiliki perbedaan linguistik dan sosiologis yang cukup besar sehingga ia memecahkan kelompok barat dan menetapkan Komering sebagai kelompok dialek mandiri terpisah dari Lampung Api 25 Fonologi SuntingVokal Sunting Vokal dasar dan diftong 26 Panjang Madya BelakangTertutup i uTengah e e o Terbuka aDiftong aj aw uj Anderbeck menyatakan bahwa terdapat 4 fonem vokal dasar dan 3 diftong dalam rumpun bahasa Lampung Ia juga menganggap fonem e yang dinyatakan oleh Walker 27 merupakan alofoni dari i 26 Selain itu ia mencatat bahwa fonem o yang sebelumnya dinyatakan terdapat pada bhasa Komering oleh Abdurrahman dan Yallop 28 merupakan alofoni dari e 26 Pelepasan dari fonem e sangat bervariasi antar dialeknya tetapi polanya dapat diprediksi Varietas Barat secara konsisten melepaskannya e ultima sebagai o Selain itu e penultima juga berubah menjadi o dalam varietas yang dituturkan di seluruh daerah aliran sungai Komering Dalam banyak dialek Nyo e akhiran dilepaskan sebagai o atau a jika fonem tersebut diikuti oleh h atau ʔ Dalam dialek Nyo Blambangan Pagar e akhir dilepaskan sebagai a hanya jika vokal yang berada didepannya juga terdiri atas pepet Jika tidak e tetap akan dilepaskan sebagai e Berbeda halnya seperti dialek lain dialek Melintin tetap melepaskan e sebagai e di semua posisi 29 Varietas Nyo berbeda dengan isolek Lampung lainnya karena varietas tersebut tetap menggunakan hukum suara a akhir Proto Lampungik dalam suku kata terbuka sebagai o 5 17 Belakangan varietas Nyo juga memiliki kecenderungan untuk melepaskan vokal akhir sebagai diftong Fonem o akhir dolepaskan secara beragam yakni sebagai e ɔ ow atau diftong serupa Sebagian besar penutur Nyo juga mengucapkan i dan u final masing masing sebagai ej dan ew 17 Diftongisasi vokal akhir suku terbuka ini terjadi pada semua varietas Nyo kecuali subdialek Jabung 16 Fonotatik Sunting Pola fonem suku kata yang paling umum dijumpai adalah adalah KV dan KVK Gugus konsonan ditemukan dalam beberapa kata pinjaman dan awal kata Gugus konsonan ini juga memiliki variasi himpunan bebas dengan urutan yang dipisahkan oleh fonem pepet KK KeK Secara keseluruhan akar kata memiliki susunan suku kata berbentuk K V KV C Fonem yang dianggap semivokal tidak terdengar begitu kontras jika terletak pada posisi medial ditengah tengah dua vokal 27 30 Tekanan Sunting Kata kata selalu mengalami penekanan di suku kata akhir terlepas dari apakah kata itu dibubuhi unsur unsur ketatabahasaan lain atau tidak Namun penekanan yang terjadi sangat ringan dan dapat terdistorsi oleh keseluruhan intonasi frasa Meskipun penekanan yang terjadi memiliki posisi yang bebas penekanan tidak terjadi ketika muncul di tengah kontur intonasi 30 Lihat pula SuntingBahasa Komering Bahasa Lampung Api Bahasa Lampung Nyo Bahasa Lampung CikonengKeterangan Sunting Ditotalkan dari jumlah penutur seluruh ragam bahasa Lampung di Ethnologue berdasarkan data sensus tahun 2000 Rinciannya 3 219 000 penutur untuk ragam Api 1 800 000 untuk Nyo dan 470 ribu untuk Komering 2 Istilah Melayik atau Malayic dalam bahasa Inggris telah berulang kali didefinisikan secara berbeda oleh beberapa ahli bahasa Melayik versi Adelaar kira kira berpadanan dengan Malayan versi Dyen Rujukan SuntingSitiran Sunting Aliana 1986 hlm 39 Lampung Api di Ethnologue 22nd ed 2019 Lampung Nyo di Ethnologue 22nd ed 2019 Komering di Ethnologue 22nd ed 2019 Hammarstrom Harald Forkel Robert Haspelmath Martin ed 2019 Lampungic Glottolog 4 1 Jena Jerman Max Planck Institute for the Science of Human History Pemeliharaan CS1 Tampilkan editors link Katubi 2007 hlm 9 a b c d e Walker 1976 hlm 1 Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama FOOTNOTEWalker19761 didefinisikan berulang dengan isi berbeda a b c Anderbeck 2007 hlm 7 8 a b Smith 2017 hlm 459 Dyen 1965 hlm 26 a b Nothofer 1985 hlm 298 Ross 1995 hlm 75 78 Adelaar 2005 hlm 358 Blust 1981 Adelaar 2005 hlm 357 385 Anderbeck 2007 hlm 108 110 Smith 2017 hlm 456 a b Hanawalt 2007 hlm 31 Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama FOOTNOTEHanawalt200731 didefinisikan berulang dengan isi berbeda a b c Anderbeck 2007 hlm 22 Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama FOOTNOTEAnderbeck200722 didefinisikan berulang dengan isi berbeda Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama FOOTNOTEAnderbeck200722 didefinisikan berulang dengan isi berbeda a b Matanggui 1984 hlm 63 Walker 1975 hlm 11 Aliana 1986 hlm 66 67 Aliana 1986 hlm 47 Aliana 1986 hlm 66 Aliana 1986 hlm 4 45 a b Hanawalt 2007 hlm 32 34 a b Hanawalt 2007 hlm 35 a b c Anderbeck 2007 hlm 16 a b Walker 1976 hlm 3 4 Abdurrahman amp Yallop 1979 hlm 11 12 Anderbeck 2007 hlm 17 19 a b Walker 1976 hlm 5 Daftar pustaka Sunting Abdurrahman Sofjan Yallop Colin 1979 A brief outline of Komering phonology and morphology PDF Dalam Halim Amran Miscellaneous Studies in Indonesian and Languages in Indonesia Part VI NUSA Linguistic Studies of Indonesian and Other Languages in Indonesia 7 Jakarta Badan Penyelenggara Seri NUSA hlm 11 18 Diakses tanggal 5 May 2019 Adelaar Karl Alexander 2005 Malayo Sumbawan Oceanic Linguistics University of Hawai i Press 44 2 356 388 doi 10 1353 ol 2005 0027 Aliana Zainul Arifin 1986 Ragam dan dialek bahasa Lampung Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Amisani Diana 1985 Kedudukan dan fungsi bahasa Lampung Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Anderbeck Karl Ronald 2007 An initial reconstruction of Proto Lampungic phonology and basic vocabulary Studies in Philippine Languages and Cultures SIL International 16 41 165 Diakses tanggal 23 April 2019 Blust Robert 1981 The reconstruction of proto Malayo Javanic an appreciation Bijdragen tot de Taal Land en Volkenkunde Brill 137 4 456 459 doi 10 1163 22134379 90003492 JSTOR 27863392 Budiman Budisantoso 17 October 2018 Unila diizinkan buka prodi Bahasa Lampung Antaranews com Bandarlampung Diakses tanggal 17 May 2019 Dyen Isidore 1965 A lexicostatistical classification of the Austronesian languages Baltimore Waverly Press Hanawalt Charlie 2007 Bitter or sweet The vital role of sociolinguistic survey in Lampungic dialectology Studies in Philippine Languages and Cultures SIL International 16 11 40 Diakses tanggal 23 April 2019 Inawati Iin 2017 Tantangan dan Strategi Praktis Pemertahanan Bahasa Lampung PESONA Jurnal Kajian Bahasa Dan Sastra Indonesia 3 2 163 173 doi 10 26638 jp 445 2080 Junaidi Akmal Grzeszick Rene Fink Gernot A Vajda Szilard 2013 Statistical Modeling of the Relation between Characters and Diacritics in Lampung Script 2013 12th International Conference on Document Analysis and Recognition Washington DC hlm 663 667 doi 10 1109 ICDAR 2013 136 Katubi Obing 2007 Lampungic languages looking for new evidence of language shift in Lampung and the question of its reversal Studies in Philippine Languages and Cultures SIL International 16 1 10 Diakses tanggal 23 April 2019 Kusworo Ahmad 2014 Lampung in the Twentieth Century The Making of Little Java Pursuing Livelihoods Imagining Development Smallholders in Highland Lampung Indonesia Asia Pacific Environment Monographs 9 Canberra ANU Press hlm 18 40 ISBN 9781925021486 JSTOR j ctt5vj72v 7 Matanggui Junaiyah H 1984 Fonologi Bahasa Lampung Dialek O PDF Linguistik Indonesia 2 63 76 Diakses tanggal 21 May 2019 Nothofer Bernd 1985 The subgrouping of Javo Sumatra Hesion A reconsideration Bijdragen tot de Taal Land en Volkenkunde Brill 141 2 3 288 302 doi 10 1163 22134379 90003386 JSTOR 27863679 Ricklefs M C Voorhoeve P Gallop Annabel Teh 2014 Indonesian Manuscripts in Great Britain A Catalogue of Manuscripts in Indonesian Languages in British Public Collections New Editions with Addenda et Corrigenda Yayasan Pustaka Obor Indonesia ISBN 9789794618837 Ross Malcolm D 1995 Some current issues in Austronesian linguistics Dalam Tryon Darrell T Comparative Austronesian dictionary an introduction to Austronesian studies Trends in Linguistics 10 Berlin Mouton de Gruyter hlm 45 120 ISBN 9783110884012 Sayuti Warnidah Akhyar 1986 Struktur sastra lisan Lampung Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Septianasari Lina 2016 Language Trajectory and Language Planning in Maintaining Indigenous Language of Lampung Advances in Social Science Education and Humanities Research Ninth International Conference on Applied Linguistics CONAPLIN 9 82 Bandung hlm 104 108 doi 10 2991 conaplin 16 2017 22 Diakses tanggal 18 May 2019 Smith Alexander D 2017 The Western Malayo Polynesian Problem Oceanic Linguistics University of Hawai i Press 56 2 435 490 doi 10 1353 ol 2017 0021 Sudradjat R 1990 Interferensi leksikal bahasa Indonesia ke dalam bahasa Lampung Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ISBN 9794590711 Udin Nazaruddin 1992 Tata bahasa bahasa Lampung dialek Pesisir Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ISBN 9794591920 Walker Dale Franklin 1976 A Grammar of the Lampung Language the Pesisir Dialect of Way Lima PDF NUSA Linguistic Studies of Indonesian and Other Languages in Indonesia 2 Jakarta Badan Penyelenggara Seri NUSA hlm 0 49 Diakses tanggal 23 April 2019 Walker Dale Franklin 1975 A Lexical Study of Lampung Dialects PDF Dalam Verhaar John W M Miscellaneous Studies in Indonesian and Languages in Indonesia Part I NUSA Linguistic Studies of Indonesian and Other Languages in Indonesia 1 Jakarta Badan Penyelenggara Seri NUSA hlm 11 22 Diakses tanggal 23 April 2019 Wetty Ni Nyoman 1992 Struktur bahasa Lampung dialek Abung Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ISBN 9794592013 Pranala luar Sunting Uji coba Wikipedia Lampung Api di Wikimedia Incubator Uji coba Wikipedia Lampung Nyo di Wikimedia Incubator Uji coba Wikipedia Komering di Wikimedia Incubator Daftar kosakata dasar dari berbagai ragam bahasa Lampung di Austronesian Basic Vocabulary Database Diarsipkan 2020 06 19 di Wayback Machine Artikel bertopik bahasa ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bahasa Lampung amp oldid 23321727