www.wikidata.id-id.nina.az
Pemotongan kelamin perempuan bahasa Inggris female genital mutilation disingkat FGM a juga dikenal sebagai mutilasi kelamin perempuan sunat perempuan dan khitan perempuan adalah pemotongan atau penghilangan sebagian atau seluruh bagian luar kelamin wanita Praktik ini umum ditemukan di berbagai negara di Afrika Asia dan Timur Tengah UNICEF memperkirakan pada tahun 2016 bahwa 200 juta wanita di 30 negara 27 negara Afrika Indonesia Kurdistan Irak dan Yaman telah menjalani prosedur ini 3 Sebuah pesan anti FGM yang disampaikan oleh Asosiasi Keluarga Berencana Uganda di dekat Kapchorwa Uganda 2004 Di plakat tersebut tertulis Hentikan sunat perempuan Berbahaya untuk kesehatan wanita DefinisiDidefinisikan pada tahun 1977 oleh WHO UNICEF dan UNFPA sebagai penghilangan sebagian atau seluruh bagian luar kelamin wanita atau perlukaan lainnya pada organ kelamin wanita untuk alasan nonmedis 1 AreaAfrika Asia Tenggara Timur Tengah dan pada berbagai komunitas di area ini 2 JumlahLebih dari 200 juta perempuan di 27 negara Afrika Indonesia Kurdistan Irak dan Yaman tahun 2016 3 UsiaBeberapa hari setelah kelahiran sampai pubertas 4 PrevalensiUsia 15 49Sumber UNICEF Februari 2016 3 Somalia 98 Guinea 97 Djibouti 93 Sierra Leone 90 Mali 89 Mesir 87 Sudan 87 Eritrea 83 Burkina Faso 76 Gambia 75 Etiopia 74 Mauritania 69 Liberia 50 Guinea Bissau 45 Chad 44 Pantai Gading 38 Nigeria 25 Senegal 25 Republik Afrika Tengah 24 Kenya 21 Yaman 19 Tanzania 15 Benin 9 Irak 8 Togo 5 Ghana 4 Niger 2 Uganda 1 Kamerun 1 Usia 0 14Sumber UNICEF Februari 2016 3 Gambia 56 Mauritania 54 Indonesia 49 0 11 Guinea 46 Eritrea 33 Sudan 32 Guinea Bissau 30 Etiopia 24 Nigeria 17 Yaman 15 Mesir 14 Burkina Faso 13 Sierra Leone 13 Senegal 13 Pantai Gading 10 Kenya 3 Uganda 1 Republik Afrika Tengah 1 Ghana 1 Togo 0 3 Benin 0 2 Pemotongan kelamin biasanya dilakukan oleh penyunat tradisional menggunakan pisau dan dilakukan mulai dari beberapa hari setelah kelahiran hingga masa pubertas dan seterusnya Di separuh negara dengan ketersediaan data di tingkat nasional sebagian besar pemotongan dilakukan ketika anak perempuan berusia di bawah lima tahun 6 Cara pemotongan berbeda beda menurut negara atau kelompok etnik contohnya adalah penghilangan tudung klitoris dan glans klitoris penghilangan labia bagian dalam serta penghilangan labia bagian dalam dan bagian luar ditambah dengan penutupan vulva infibulasi Untuk metode infibulasi sebuah lubang kecil disisakan untuk aliran urin dan cairan menstruasi vagina kelak akan dibuka untuk hubungan intim dan dibuka lebih lanjut untuk melahirkan 7 Menurut pengkritik pemotongan kelamin perempuan praktik ini berakar pada ketidaksetaraan gender upaya untuk mengendalikan seksualitas perempuan dan gagasan tentang kesucian kesopanan dan keindahan Pemotongan ini biasanya diprakarsai dan dilakukan oleh wanita yang menganggapnya perlu demi kehormatan dan juga atas dasar ketakutan bahwa anak perempuan yang tidak menjalani FGM akan dikucilkan secara sosial 8 Dampak buruk terhadap kesehatan tergantung pada metode yang dilakukan contohnya adalah infeksi berulang kesulitan buang air kecil dan pembuangan cairan menstruasi nyeri kronis perkembangan kista ketidakmampuan untuk hamil komplikasi saat melahirkan dan perdarahan fatal 7 Tidak ada manfaat kesehatan FGM yang diketahui sejauh ini 9 Komunitas internasional telah berupaya sejak tahun 1970 an untuk meyakinkan masyarakat agar tidak mempraktikkan FGM Praktik ini telah dilarang atau dibatasi di sebagian besar negara yang masyarakatnya menerapkan FGM meskipun peraturan yang ada acap kali diabaikan Sejak 2010 Perserikatan Bangsa Bangsa PBB telah menyerukan kepada para penyedia layanan kesehatan untuk berhenti melakukan segala bentuk FGM termasuk reinfibulasi setelah melahirkan dan penandaan tudung klitoris secara simbolis 10 Perlawanan terhadap FGM juga dikritik terutama dari kalangan antropolog yang mendasarkan argumen mereka pada relativisme budaya 11 Daftar isi 1 Terminologi 2 Metode 3 Klasifikasi 3 1 Variasi 3 2 Tipe 3 2 1 Tipe I 3 2 2 Tipe II 3 2 3 Tipe III 3 2 4 Tipe IV 4 Komplikasi 4 1 Jangka pendek dan jangka panjang 4 2 Kehamilan dan persalinan 4 3 Dampak psikologis dan fungsi seksual 5 Distribusi 5 1 Survei rumah tangga 5 2 Tipe FGM 5 3 Prevalensi 5 4 Daerah pedesaan kekayaan dan pendidikan 5 5 Usia dan etnisitas 6 Alasan 6 1 Dukungan dari sesama perempuan 6 2 Kewajiban sosial dan akses informasi yang buruk 6 3 Agama 7 Sejarah 7 1 Zaman Kuno 7 2 Eropa dan Amerika Serikat 8 Penentangan 8 1 Penentangan kolonial di Kenya 8 2 Tumbuhnya penentangan 8 3 Perserikatan Bangsa Bangsa 8 4 Negara negara yang tidak mempraktikkan 8 4 1 Gambaran umum 8 4 2 Amerika Utara 8 4 3 Eropa 9 Kritik terhadap penentangan 9 1 Toleransi versus hak asasi manusia 9 2 Perbandingan dengan prosedur lain 9 2 1 Prosedur kosmetik 9 2 2 Anak interseks dan sunat laki laki 10 Kutipan dari rujukan 11 Catatan kaki 11 1 Daftar pustaka 12 Bacaan lanjutanTerminologi nbsp Upacara FGM Samburu di dataran tinggi Laikipia Kenya 2004Hingga tahun 1980 an FGM secara luas dikenal dalam bahasa Inggris sebagai sirkumsisi sunat perempuan yang menyiratkan kesetaraan dengan sunat laki laki 5 Sejak tahun 1929 Dewan Misionaris Kenya menyebutnya sebagai mutilasi seksual terhadap wanita mengikuti arahan Marion Scott Stevenson seorang misionaris Gereja Skotlandia 12 Penyebutan praktik ini sebagai mutilasi meningkat sepanjang tahun 1970 an 13 Pada tahun 1975 Rose Oldfield Hayes seorang antropolog Amerika Serikat menggunakan istilah mutilasi kelamin perempuan dalam sebuah judul artikel di jurnal American Ethnologist 14 dan empat tahun kemudian Fran Hosken seorang penulis feminis Austria Amerika menyebutnya sebagai mutilasi di Laporan Hosken Mutilasi Kelamin dan Seksual terhadap Perempuan karyanya yang berpengaruh 15 Komite Inter Afrika tentang Praktik Praktik Tradisional yang Memengaruhi Kesehatan Perempuan dan Anak Anak IAC mulai menyebutnya sebagai mutilasi kelamin perempuan pada tahun 1990 dan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengikutinya pada tahun 1991 16 Istilah bahasa Inggris lainnya termasuk pemotongan kelamin wanita female genital cutting disingkat FGC dan mutilasi pemotongan genital wanita female genital mutilation cutting disingkat FGM C lebih disukai oleh mereka yang bekerja bersama praktisi 13 Di negara negara yang umum mempraktikkan FGM ada banyak varian praktik yang tecermin dalam lusinan istilah yang sering merujuk pada pemurnian 17 Dalam bahasa Bambara yang sebagian besar dituturkan di Mali praktik ini dikenal sebagai bolokoli mencuci tangan 18 dan dalam bahasa Igbo di Nigeria bagian timur sebagai isa aru atau iwu aru sedang mandi b Istilah lain termasuk khifad tahur quodiin irua bondo kuruna negekorsigin dan kene kene 20 Istilah bahasa Arab yang umum untuk pemurnian memiliki akar t h r yang digunakan untuk sunat laki laki dan perempuan tahur dan tahara 21 FGM juga dikenal dalam bahasa Arab sebagai khafḍ atau khifaḍ 22 Masyarakat mungkin menyebut FGM sebagai sirkumsisi firaun untuk infibulasi dan sirkumsisi sunah untuk yang lainnya 23 Sunah berarti jalur atau jalan dalam bahasa Arab yang merujuk pada kebiasaan Muhammad meskipun Muhammad tidak mewajibkan FGM 22 Istilah infibulasi berasal dari fibula bahasa Latin untuk jepitan penduduk Romawi Kuno dilaporkan menggunakan jepitan yang menembus kulit depan atau labia budak wanita untuk mencegah hubungan seksual Pembedahan infibulasi wanita kemudian dikenal sebagai sunat firaun di Sudan dan sebagai sunat Sudan di Mesir 24 Di Somalia praktik ini hanya dikenal sebagai qodob menjahit 25 Metode nbsp Anatomi vulva yang menunjukkan glans klitoris krura klitoris korpus kavernosum klitoris bulbus vestibularis serta vagina dan lubang uretra Tindakan FGM umumnya dilakukan oleh penyunat tradisional di rumah anak perempuan dengan atau tanpa anestesi Pemotongan biasanya dilakukan oleh wanita yang lebih tua Walaupun begitu di komunitas komunitas tertentu tukang cukur pria yang telah mengambil peran sebagai petugas kesehatan juga dapat melakukan pemotongan 26 c Saat pemotong tradisional dilibatkan kemungkinan besar alat alat yang tidak steril akan digunakan seperti pisau pisau cukur gunting kaca serta batu dan kuku yang diasah 28 Menurut seorang perawat di Uganda yang dikutip pada 2007 di jurnal The Lancet seorang pemotong akan menggunakan satu pisau untuk hingga 30 anak perempuan sekaligus 29 Tenaga kesehatan profesional sering kali terlibat di Mesir Kenya Indonesia dan Sudan data tahun 2008 menunjukkan 77 persen prosedur FGM di Mesir dilakukan oleh tenaga medis sementara di Indonesia pada tahun 2016 tercatat sebesar 50 persen 3 30 Pada tahun 1995 berdasarkan laporan dari wanita wanita di Mesir 60 persen FGM dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal 13 persen dengan anestesi umum dan 25 persen tanpa anestesi sama sekali sementara dua persen lainnya tidak diketahui tanpa keterangan 31 KlasifikasiVariasi Pada 1997 WHO UNICEF dan UNFPA mengeluarkan pernyataan bersama yang mendefinisikan FGM sebagai semua prosedur yang melibatkan penghilangan sebagian atau seluruh bagian luar kelamin wanita atau perlukaan lainnya pada organ kelamin wanita baik karena alasan budaya maupun nonterapi 13 Prosedurnya bervariasi sesuai dengan etnis dan individu yang melakukan pemotongan pada survei tahun 1998 di Niger para wanita merespons dengan lebih dari 50 istilah ketika ditanya apa yang telah dilakukan terhadap kelamin mereka 17 Masalah penerjemahan diperparah oleh kebingungan wanita tentang jenis FGM yang mereka alami dan apakah mereka benar benar telah menjalani FGM 32 Penelitian menunjukkan bahwa respons terhadap survei tidak dapat diandalkan Sebuah studi tahun 2003 di Ghana menemukan bahwa pada tahun 1995 empat persen wanita mengatakan mereka tidak menjalani FGM tetapi pada tahun 2000 mengatakan mereka pernah Di sisi lain 11 persen wanita mengatakan sudah menjalani FGM pada tahun 1995 tetapi kemudian menampiknya pada tahun 2000 33 Di Tanzania pada 2005 66 persen melaporkan FGM tetapi pemeriksaan medis menemukan bahwa 73 persen telah mengalaminya 34 Di Sudan pada tahun 2006 banyak wanita dan gadis yang diinfibulasi merespons jawaban dengan tipe FGM yang lebih ringan 35 Tipe nbsp Perbandingan kelamin normal dan tiga tipe FGMKuisioner standar dari badan PBB berisi pertanyaan untuk perempuan mengenai apakah mereka atau anak perempuan mereka telah mengalami hal berikut 1 pemotongan tidak ada daging yang dibuang pengikisan simbolis 2 pemotongan sebagian daging dihilangkan 3 penjahitan untuk menutup atau 4 tipe yang tidak ditentukan tidak pasti tidak tahu d Prosedur yang paling umum yaitu kategori pemotongan sebagian daging dihilangkan dan melibatkan pengangkatan total atau sebagian glans klitoris 36 WHO menciptakan tipologi yang lebih rinci pada tahun 1997 Tipe I II menunjukkan seberapa banyak jaringan yang dihilangkan Tipe III setara dengan kategori UNICEF dijahit tertutup dan Tipe IV menjelaskan berbagai prosedur termasuk pengikisan simbolis 37 Tipe I Tipe I adalah penghilangan sebagian atau seluruh klitoris dan atau preputium kulup atau kulit penutup Tipe Ia e hanya melibatkan pengangkatan tudung klitoris saja yang jarang dilakukan f Prosedur yang lebih umum adalah Tipe Ib klitoridektomi yaitu penghilangan total atau sebagian glans klitoris ujung klitoris yang terlihat dan tudung klitoris 1 40 Penyunat menarik glans klitoris dengan ibu jari dan telunjuknya dan memotongnya g Tipe II Tipe II eksisi adalah penghilangan total atau sebagian labia bagian dalam dengan atau tanpa pengangkatan glans klitoris dan labia bagian luar Tipe IIa adalah penghilangan labia bagian dalam Tipe IIb penghilangan glans klitoris dan labia bagian dalam serta Tipe IIc penghilangan glans klitoris labia bagian dalam dan labia bagian luar Eksisi dalam bahasa Prancis dapat merujuk pada segala bentuk FGM 1 Tipe III Gambar eksternal Type IIIb perawan Type IIIb aktif secara seksual Swiss Medical Weekly 7 Tipe III infibulasi atau sunat firaun kategori dijahit tertutup adalah penghilangan alat kelamin luar dan penutupan luka Labia bagian dalam dan atau luar dipotong dengan atau tanpa pengangkatan glans klitoris h Tipe III ditemukan sebagian besar di Afrika bagian timur laut khususnya Djibouti Eritrea Etiopia Somalia dan Sudan meskipun tidak di Sudan Selatan Menurut studi pada tahun 2008 diperkirakan lebih dari delapan juta wanita di Afrika hidup dengan FGM Tipe III i Menurut UNFPA pada 2010 20 persen wanita dengan FGM telah diinfibulasi 43 Di Somalia menurut Edna Adan Ismail anak perempuan akan berjongkok di atas bangku atau tikar sementara kakinya dibuka oleh orang dewasa anestesi lokal akan diberikan jika tersedia Kecepatan dan kejutan merupakan elemen yang sangat penting Penyunat segera menjepit klitoris di antara kukunya membidiknya lalu memotongnya dengan tebasan Organ tersebut kemudian ditunjukkan kepada anggota keluarga perempuan yang lebih senior yang akan memutuskan apakah bagian klitoris yang dipotong telah cukup atau masih kurang Setelah klitoris dipotong dengan baik penyunat dapat melanjutkan dengan penghilangan total labia minor dan pemotongan dinding bagian dalam labia mayor Karena seluruh kulit di dinding bagian dalam labia mayor harus dihilangkan sampai ke perineum tindakan ini menjadi runyam Pada saat ini si anak berteriak melawan dan mengalami pendarahan deras yang membuat penyunat sulit untuk memegang kulit yang licin dan bagian yang harus dipotong atau dijahit bersama hanya dengan jari dan kuku Setelah memastikan bahwa penghilangan jaringan telah cukup untuk memungkinkan penutupan kulit penyunat menyatukan sisi sisi labia mayor yang berlawanan dan memastikan bahwa tepian kulit yang telah dihilangkan sudah diperkirakan dengan baik Luka sekarang siap untuk dijahit atau diberi duri Jika jarum dan benang digunakan untuk menjahit jahitan yang tertutup rapat akan dilakukan untuk memastikan bahwa lipatan kulit menutupi vulva dan memanjang dari mons veneris ke perineum sehingga setelah luka sembuh akan terbentuk jembatan jaringan parut yang benar benar menyumbat lubang vagina 44 Bagian yang diamputasi bisa diletakkan di dalam kantong kecil untuk dipakai si gadis itu 45 Lubang sebesar 2 3 mm tetap disisakan untuk aliran urin dan cairan menstruasi j Vulva ditutup dengan benang bedah atau duri agave atau akasia dan mungkin ditutup dengan tuam dari telur mentah rempah dan gula Untuk membantu pengikatan jaringan kaki gadis tersebut diikat sering kali dari pinggul hingga pergelangan kaki ikatan biasanya dikendorkan setelah satu minggu dan dilepas setelah dua sampai enam minggu 46 28 Jika lubang yang tersisa dipandang terlalu besar oleh keluarga gadis itu prosedur ini diulangi 25 Vagina akan dibuka untuk hubungan seksual untuk pertama kalinya baik oleh bidan dengan pisau atau oleh suami wanita tersebut dengan penisnya 47 Di beberapa daerah termasuk Somaliland kerabat perempuan dari kedua mempelai mungkin menonton pembukaan vagina untuk memeriksa keperawanan si gadis 46 Vagina juga dibuka lebih lanjut untuk melahirkan defibulasi atau deinfibulasi dan ditutup kembali sesudahnya reinfibulasi Reinfibulasi dapat melibatkan pemotongan vagina lagi untuk mengembalikan ukuran lubang jarum seperti infibulasi pertama Hal ini mungkin dilakukan sebelum menikah dan setelah melahirkan perceraian dan kejandaan k 48 Hanny Lightfoot Klein mewawancarai ratusan wanita dan pria di Sudan pada 1980 an tentang hubungan seksual dengan Tipe III Penetrasi infibulasi pengantin wanita memakan waktu antara 3 atau 4 hari hingga beberapa bulan Beberapa pria sama sekali tidak dapat melakukan penetrasi terhadap istri mereka dalam penelitian saya lebih dari 15 dan tugas tersebut sering kali diselesaikan oleh bidan dalam kondisi kerahasiaan yang luar biasa karena kegagalan tersebut mencerminkan secara negatif potensi seksual pria tersebut Beberapa orang yang tidak mampu melakukan penetrasi terhadap istri mereka berhasil membuat mereka hamil meskipun istri sudah diinfibulasi saluran vagina wanita kemudian dipotong hingga terbuka untuk memungkinkan wanita tersebut melahirkan Orang orang yang berhasil melakukan penetrasi terhadap istri mereka sering menjalankannya atau mungkin selalu menjalankannya dengan bantuan pisau kecil Hal ini menghasilkan sobekan yang secara bertahap dicabik hingga lubangnya cukup besar untuk dimasuki penis 49 Tipe IV Tipe IV adalah semua prosedur berbahaya lainnya pada alat kelamin wanita untuk tujuan nonmedis termasuk menusuk membobol menggores mengikis dan kauterisasi 1 Kategori ini juga mencakup pengikisan klitoris sunat simbolis pembakaran dan dimasukannya zat ke dalam vagina untuk mengencangkannya 50 51 Peregangan labia juga dikategorikan ke dalam Tipe IV 52 Praktik ini umum dilakukan di Afrika bagian selatan dan timur serta dilakukan untuk meningkatkan kenikmatan seksual bagi pria Sejak usia delapan tahun anak perempuan didorong untuk meregangkan labia bagian dalam mereka menggunakan tongkat dan pijatan Gadis gadis di Uganda diberitahu bahwa mereka mungkin mengalami kesulitan melahirkan tanpa labia yang diregangkan l 54 Definisi FGM dari WHO pada tahun 1995 juga meliputi pemotongan gishiri dan pemotongan angurya yang ditemukan di Nigeria dan Niger Istilah istilah ini telah dihapus dari definisi WHO 2008 karena tidak cukup informasi tentang prevalensi dan konsekuensinya 52 Pemotongan angurya adalah eksisi selaput dara biasanya dilakukan tujuh hari setelah kelahiran Pemotongan gishiri melibatkan pemotongan dinding depan atau belakang vagina dengan pisau atau pisau lipat yang dilakukan sebagai respons terhadap infertilitas persalinan yang macet dan kondisi lainnya Dalam sebuah penelitian oleh Mairo Usman Mandara seorang dokter Nigeria lebih dari 30 persen wanita dengan pemotongan gishiri ditemukan memiliki fistula vesikovaginal lubang yang memungkinkan urin meresap ke dalam vagina 55 KomplikasiJangka pendek dan jangka panjang Pemotongan kelamin membahayakan kesehatan fisik dan emosional wanita sepanjang hidup mereka 56 57 Tidak ada manfaat kesehatan FGM yang diketahui sejauh ini 9 Komplikasi jangka pendek dan panjang tergantung pada jenis FGM apakah penyunatnya pernah menjalani pelatihan medis serta apakah mereka menggunakan antibiotik dan instrumen bedah steril atau sekali pakai Dalam kasus Tipe III faktor faktor lain yang berpengaruh meliputi seberapa kecil lubang yang tersisa untuk aliran urin dan darah menstruasi apakah benang bedah digunakan sebagai pengganti duri agave atau akasia dan apakah prosedur dilakukan lebih dari satu kali misalnya untuk menutup lubang yang dianggap terlalu lebar atau membuka kembali yang terlalu kecil 7 nbsp Ceramah kesadaran FGM yang diselenggarakan oleh Misi Uni Afrika untuk Somalia di kamp pengungsi Walalah Biylooley Mogadishu Komplikasi jangka pendek yang umum ditemukan mencakup pembengkakan pendarahan yang berlebihan nyeri retensi urin dan masalah penyembuhan atau infeksi luka Sebuah tinjauan sistematis terhadap 56 studi pada tahun 2014 menyimpulkan bahwa lebih dari satu dari sepuluh perempuan yang menjalani segala bentuk FGM termasuk pengikisan simbolis klitoris Tipe IV mengalami komplikasi langsung dan risikonya meningkat pada Tipe III Tinjauan tersebut juga menyimpulkan kurangnya pelaporan m Komplikasi jangka pendek lainnya termasuk perdarahan fatal anemia infeksi saluran kemih septisemia tetanus gangren fasciitis nekrotikan dan endometritis 59 Tidak diketahui berapa banyak perempuan yang meninggal akibat praktik FGM karena komplikasi mungkin tidak dikenali atau dilaporkan Penggunaan instrumen bersama oleh para praktisi dianggap membantu penularan hepatitis B hepatitis C dan HIV meskipun tidak ada penelitian epidemiologis yang menunjukkan hal ini 60 Komplikasi jangka panjang juga bervariasi tergantung pada jenis FGM 7 misalnya pembentukan bekas luka dan keloid yang menyebabkan penyempitan dan penyumbatan kista epidermoid yang dapat terinfeksi dan pembentukan neuroma pertumbuhan jaringan saraf yang melibatkan saraf yang menginervasi klitoris 61 62 Seorang gadis yang diinfibulasi mungkin disisakan lubang sekecil 2 3 mm yang dapat menyebabkan buang air kecil yang lama tetes demi tetes nyeri saat buang air kecil dan perasaan perlu buang air kecil sepanjang waktu Urin dapat mengumpul di bawah bekas luka dan membuat area di bawah kulit terus basah yang dapat menyebabkan infeksi dan pembentukan batu batu kecil Lubang disisakan dengan ukuran yang lebih besar pada wanita yang aktif secara seksual atau telah melahirkan melalui persalinan per vaginam tetapi lubang uretra mungkin masih terhalang oleh jaringan parut Fistula vesikovaginal atau rektovaginal dapat terbentuk lubang yang memungkinkan urin atau feses meresap ke dalam vagina 7 63 Hal ini dan kerusakan lain pada uretra dan kandung kemih dapat menyebabkan infeksi dan inkontinensia nyeri selama hubungan seksual dan infertilitas 61 Nyeri haid sering terjadi akibat terhambatnya aliran menstruasi dan darah dapat mandek di vagina dan rahim Penyumbatan total vagina dapat menyebabkan hematokolpos dan hematometra ketika vagina dan uterus terisi oleh darah menstruasi 7 Pembengkakan perut dan darah haid yang tertahan dapat menyerupai kehamilan 63 Asma El Dareer seorang dokter Sudan melaporkan pada tahun 1979 bahwa seorang gadis di Sudan dengan kondisi ini dibunuh oleh keluarganya 64 Kehamilan dan persalinan nbsp Materi ajaran mengenai FGM untuk komunitas di Burkina Faso Pemotongan kelamin meningkatkan risiko masalah kehamilan dan persalinan pada wanita terutama pada prosedur FGM yang ekstensif 7 Wanita yang diinfibulasi kadang mencoba membuat persalinan lebih mudah dengan mengurangi makan selama kehamilan untuk mengurangi ukuran bayi 65 Pada wanita dengan fistula vesikovaginal atau rektovaginal sampel urin yang jernih sulit didapatkan sehingga perawatan prenatal seperti diagnosis pre eklampsia lebih sulit dilakukan 61 Evaluasi serviks selama persalinan dapat terhalang proses persalinan juga menjadi lama atau terhambat Laserasi derajat tiga sobekan kerusakan cincin dubur dan operasi sesar darurat lebih sering terjadi pada wanita yang diinfibulasi 7 66 FGM juga dapat meningkatkan kematian neonatal WHO memperkirakan pada 2006 bahwa FGM mengakibatkan tambahan 10 20 bayi meninggal per 1 000 persalinan Perkiraan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan pada 28 393 wanita yang mendatangi bangsal persalinan di 28 pusat kebidanan di Burkina Faso Ghana Kenya Nigeria Senegal dan Sudan Di bangsal tersebut ditemukan bahwa semua jenis FGM meningkatkan risiko kematian bayi 15 persen lebih tinggi untuk Tipe I 32 persen untuk Tipe II dan 55 persen untuk Tipe III Penyebab hal ini belum diketahui dengan jelas tetapi dapat dihubungkan dengan infeksi kelamin dan saluran kemih serta adanya jaringan parut Menurut penelitian FGM dikaitkan dengan peningkatan risiko kerusakan perineum dan kehilangan darah berlebih pada ibu serta peningkatan resusitasi pada bayi dan lahir mati kemungkinan akibat fase persalinan tahap kedua pengeluaran janin yang panjang 67 68 Dampak psikologis dan fungsi seksual Menurut tinjauan sistematis pada 2015 hanya tersedia sedikit informasi berkualitas tinggi tentang efek psikologis FGM Beberapa penelitian kecil menyimpulkan bahwa wanita dengan FGM menderita gangguan kecemasan depresi dan gangguan stres pascatrauma 60 Perasaan malu dan terkhianati dapat berkembang ketika wanita meninggalkan budaya yang mempraktikkan FGM dan kemudian mendapati bahwa FGM tidak sesuai dengan norma di tempat tinggal baru mereka Namun dalam budaya yang mempraktikkan FGM para wanita dapat memandang FGM yang mereka alami dengan bangga karena bagi mereka FGM menandakan keindahan serta menghormati tradisi kesucian dan kebersihan 7 Studi tentang fungsi seksual juga tidak banyak 60 Sebuah metaanalisis tahun 2013 dari 15 studi yang melibatkan 12 671 wanita dari tujuh negara menyimpulkan bahwa wanita dengan FGM dua kali lebih mungkin melaporkan ketiadaan hasrat seksual dan 52 persen lebih mungkin untuk melaporkan dispareunia nyeri saat bersenggama Sepertiga melaporkan berkurangnya perasaan seksual 69 DistribusiSurvei rumah tangga nbsp FGM di Afrika Kurdistan Irak dan Yaman pada tahun 2015 peta Afrika 3 Lembaga bantuan mendefinisikan prevalensi FGM sebagai persentase dari kelompok usia 15 49 tahun yang mengalaminya 70 Angka angka ini didasarkan pada survei rumah tangga yang mewakili tingkat nasional yang dikenal sebagai Survei Demografi dan Kesehatan DHS yang dikembangkan oleh Macro International dan didanai terutama oleh Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat USAID dan Survei Klaster Indikator Berganda MICS yang dilakukan dengan bantuan keuangan dan teknis dari UNICEF 32 Survei survei ini telah dilakukan di Afrika Asia Amerika Latin dan di tempat lain kira kira setiap lima tahun masing masing sejak tahun 1984 dan 1995 71 Survei pertama yang bertanya tentang FGM adalah DHS 1989 1990 di Sudan bagian utara Publikasi pertama yang memperkirakan prevalensi FGM berdasarkan data DHS di tujuh negara ditulis oleh Dara Carr dari Macro International pada tahun 1997 72 Tipe FGM Pertanyaan kepada para wanita selama survei meliputi Apakah area kelamin baru saja dikikir atau dipotong tanpa menghilangkan daging Apakah ada daging atau sesuatu yang dihilangkan dari area kelamin Apakah area kelamin Anda dijahit 73 Kebanyakan wanita melaporkan dipotong sebagian daging dihilangkan Tipe I dan II 74 Tipe I adalah bentuk yang paling umum ditemukan di Mesir 75 dan di bagian selatan Nigeria 76 Tipe III infibulasi terkonsentrasi di Afrika bagian timur laut khususnya Djibouti Eritrea Somalia dan Sudan 42 Dalam survei tahun 2002 2006 30 persen gadis yang dipotong di Djibouti 38 persen di Eritrea dan 63 persen di Somalia pernah mengalami FGM Tipe III 77 Prevalensi infibulasi yang tinggi juga ditemukan pada kalangan anak perempuan di Niger dan Senegal 78 dan pada 2013 diperkirakan bahwa tiga persen dari kelompok usia 0 14 di Nigeria telah diinfibulasi 79 Infibulasi sering dikaitkan dengan etnis Di Eritrea misalnya sebuah survei pada tahun 2002 menemukan bahwa semua gadis suku Hedareb telah diinfibulasi dibandingkan dengan dua persen dari suku Tigrinya yang sebagian besar ditempatkan dalam kategori dipotong tidak ada daging yang dihilangkan 17 Prevalensi Penurunan tren nbsp Persentase kolompok usia 15 49 yang mengalami FGM di 29 negara yang angkanya dilaporkan pada 2016 3 nbsp Persentase kolompok usia 0 14 yang mengalami FGM di 21 negara yang angkanya dilaporkan pada 2016 3 Sebagian besar FGM ditemukan di Afrika bagian timur ke barat dari Somalia ke Senegal dan utara ke selatan dari Mesir ke Tanzania 80 Angka angka nasional dilaporkan pada 27 negara di Afrika serta Indonesia Irak Kurdistan dan Yaman Lebih dari 200 juta wanita dan gadis diperkirakan hidup dengan FGM di 30 negara tersebut 3 81 Konsentrasi tertinggi di antara kelompok usia 15 49 adalah di Somalia 98 persen Guinea 97 persen Djibouti 93 persen Mesir 91 persen dan Sierra Leone 90 persen 82 Pada 2013 27 2 juta wanita telah menjalani FGM di Mesir 23 8 juta di Etiopia dan 19 9 juta di Nigeria 83 Ada konsentrasi tinggi di Indonesia dengan praktik Tipe I klitoridektomi dan Tipe IV pengikisan simbolis Tingkat prevalensi untuk kelompok usia 0 11 di Indonesia adalah 49 persen 13 4 juta 81 2 Studi yang lebih kecil atau laporan anekdotal menunjukkan bahwa FGM juga dipraktikkan di Kolombia Yordania Oman Arab Saudi dan sebagian Malaysia 84 di Uni Emirat Arab 3 dan di India n oleh Dawoodi Bohra 85 o FGM juga ditemukan di komunitas imigran di berbagai belahan dunia 88 Angka prevalensi untuk kelompok usia 15 19 dan lebih muda menunjukkan penurunan tren p Burkina Faso misalnya turun dari 89 persen 1980 menjadi 58 persen 2010 Mesir dari 97 persen 1985 menjadi 70 persen 2015 dan Kenya dari 41 persen 1984 menjadi 11 persen 2014 90 Mulai tahun 2010 survei rumah tangga menanyakan kepada wanita tentang status FGM pada semua anak perempuan mereka yang masih hidup 91 Konsentrasi tertinggi di antara anak perempuan berusia 0 14 adalah di Gambia 56 persen Mauritania 54 persen Indonesia 49 persen untuk 0 11 dan Guinea 46 persen 3 Angka angka tersebut menunjukkan bahwa seorang gadis sepertiga lebih kecil kemungkinannya pada 2014 untuk menjalani FGM dibandingkan 30 tahun yang lalu 92 Menurut sebuah studi pada 2018 yang diterbitkan dalam BMJ Global Health prevalensi untuk kelompok berusia 0 14 tahun turun di Afrika Timur dari 71 4 persen pada 1995 menjadi 8 persen pada 2016 di Afrika Utara dari 57 7 persen pada 1990 menjadi 14 1 persen pada 2015 dan di Afrika Barat dari 73 6 persen pada 1996 menjadi 25 4 persen pada 2017 93 Jika laju penurunan saat ini terus berlanjut menurut UNICEF pada tahun 2014 jumlah gadis yang mengalami FGM akan tetap meningkat karena pertumbuhan populasi mereka memperkirakan bahwa angka tersebut akan meningkat dari 3 6 juta per tahun pada 2013 menjadi 4 1 juta pada 2050 q Daerah pedesaan kekayaan dan pendidikan Survei menemukan bahwa FGM lebih umum terjadi di daerah pedesaan lebih jarang ditemukan pada anak perempuan dari rumah terkaya di sebagian besar negara dan kecuali di Sudan dan Somalia lebih jarang terjadi pada anak perempuan yang ibunya memiliki akses ke pendidikan dasar atau menengah tinggi Di Somalia dan Sudan situasinya terbalik di Somalia akses para ibu ke pendidikan menengah tinggi disertai dengan peningkatan prevalensi FGM pada anak perempuan mereka dan di Sudan akses ke pendidikan apa pun disertai dengan kenaikan 95 Usia dan etnisitas Pemotongan kelamin tidak selalu merupakan upacara peralihan antara masa kanak kanak dan dewasa tapi sering dilakukan pada anak anak yang usianya jauh lebih muda 96 Pemotongan paling sering dilakukan tak lama setelah lahir hingga usia 15 tahun Pada separuh negara dengan angka angka nasional yang diketahui sebagian besar pemotongan dilakukan ketika anak perempuan berusia di bawah lima tahun 4 Lebih dari 80 persen dari pemotongan itu berlangsung sebelum usia lima tahun di Nigeria Mali Eritrea Ghana dan Mauritania 97 Survei Demografi dan Kesehatan 1997 di Yaman menemukan bahwa 76 persen anak perempuan mengalami FGM dalam waktu dua minggu setelah dilahirkan 98 Persentase sebaliknya ditemukan di Somalia Mesir Chad dan Republik Afrika Tengah yaitu lebih dari 80 persen FGM dilangsungkan antara lima hingga 14 tahun 97 Selain jenis FGM usia juga dikaitkan dengan etnis Di Kenya misalnya suku Kisi melakukan FGM pada usia sekitar 10 tahun sedangkan suku Kamba pada usia 16 tahun 99 Prevalensi nasional suatu negara sering kali mencerminkan prevalensi subnasional yang tinggi pada etnis tertentu dan bukan praktik FGM yang tersebar merata 100 Di Irak misalnya FGM ditemukan sebagian besar pada orang Kurdi di Arbil prevalensi 58 persen dalam kelompok usia 15 49 pada tahun 2011 As Sulaimaniyah 54 persen dan Kirkuk 20 persen padahal prevalensi nasional negara tersebut delapan persen 101 Praktik ini kadang kadang merupakan penanda etnis tetapi mungkin penerapannya berbeda di sepanjang garis perbatasan negara Sebagai contoh di wilayah timur laut Etiopia dan Kenya yang berbagi perbatasan dengan Somalia suku Somali mempraktikkan FGM pada tingkat yang sama dengan yang mereka lakukan di Somalia 102 Namun di Guinea semua wanita suku Fula yang disurvei pada 2012 mengatakan bahwa mereka pernah mengalami FGM 103 sementara hanya 12 persen suku Fula yang melakukannya di Chad Di Nigeria suku Fula adalah satu satunya kelompok etnis besar di negara itu yang tidak mempraktikkan FGM 104 AlasanDukungan dari sesama perempuan Gambar eksternal Penghargaan Pulitzer 1996 untuk Fotografi Fitur Upacara FGM di Kenya Stephanie Welsh Newhouse News Service 105 Dahabo Musa seorang wanita Somali menggambarkan infibulasi dalam sebuah puisi tahun 1988 sebagai tiga kesengsaraan wanita prosedur itu sendiri malam pernikahan ketika kelamin wanita dipotong hingga terbuka kemudian persalinan ketika kelaminnya dipotong lagi 106 Terlepas dari penderitaan yang nyata pada praktiknya perempuanlah yang membela dan melaksanakan FGM 107 r Antropolog Rose Oldfield Hayes pada tahun 1975 menulis bahwa lelaki Sudan berpendidikan yang tidak ingin anak perempuan mereka diinfibulasi lebih memilih klitoridektomi akan mendapati bahwa gadis gadis tersebut telah dijahit setelah mereka dibawa oleh nenek mereka untuk mengunjungi kerabat 112 Gerry Mackie membandingkan praktik ini dengan tradisi mengikat kaki Seperti FGM pengikatan kaki dilakukan pada gadis gadis muda dilakukan kepada hampir semua gadis di tempat tradisi ini dipraktikkan dikaitkan dengan ide ide tentang kehormatan kesucian dan kepantasan pernikahan serta didukung dan disebarkan oleh wanita s nbsp Fuambai Ahmadu memilih untuk menjalani klitoridektomi sebagai orang dewasa 114 Praktisi FGM melihat prosedur ini sebagai penanda tidak hanya batas etnis tetapi juga perbedaan gender Menurut pandangan ini sunat pada laki laki mendefeminisasi laki laki sedangkan FGM mendemaskulinasi perempuan 115 Fuambai Ahmadu seorang antropolog dan anggota suku Kono di Sierra Leone yang pada 1992 menjalani klitoridektomi sebagai orang dewasa selama inisiasi masyarakat Sande pada tahun 2000 berpendapat bahwa persepsi klitoris penting bagi seksualitas wanita merupakan anggapan yang berpusat pada pria Menurutnya simbolisme perempuan Afrika justru berputar di sekitar konsep rahim 114 Sementara itu infibulasi terkait dengan gagasan tentang penutupan dan kesuburan Pemotongan kelamin melengkapi definisi sosial tentang jenis kelamin anak dengan menghilangkan jejak eksternal androgini tulis Janice Boddy pada 2007 Tubuh wanita kemudian disembunyikan ditutup dan darah produktifnya terikat di dalamnya tubuh laki laki ditunjukkan dibuka dan diekspos 116 Di komunitas yang biasa melangsungkan infibulasi ada kecenderungan untuk menjadikan alat kelamin wanita lebih halus kering dan tidak berbau dan baik wanita maupun pria mungkin menganggap vulva alami itu menjijikkan 117 Beberapa pria tampaknya menikmati upaya menembus infibulasi 118 Preferensi lokal untuk melakukan seks kering menyebabkan wanita memasukkan zat ke dalam vagina untuk mengurangi lubrikasi termasuk daun kulit pohon pasta gigi dan mentol gosok Vicks 119 WHO memasukkan praktik ini dalam FGM Tipe IV karena penambahan gesekan selama hubungan intim dapat menyebabkan laserasi dan meningkatkan risiko infeksi 120 Karena tampilan vulva infibulasi yang halus ada juga kepercayaan bahwa infibulasi meningkatkan higiene 121 Berdasarkan hasil survei alasan yang paling sering dicetuskan oleh wanita untuk membela FGM adalah penerimaan sosial agama kebersihan pelestarian keperawanan penerimaan dalam pernikahan dan peningkatan kenikmatan seksual pria 122 Dalam sebuah penelitian di Sudan bagian utara yang diterbitkan pada tahun 1983 hanya 17 4 persen wanita yang menentang FGM 558 dari 3 210 dan sebagian besar juga lebih memilih eksisi dan infibulasi alih alih klitoridektomi 123 Sikap perempuan terhadap FGM sendiri berubah secara perlahan Di Sudan pada 2010 42 persen wanita yang pernah mendengar FGM mengatakan praktik ini harus dilanjutkan 124 Dalam beberapa survei sejak 2006 lebih dari 50 persen wanita di Mali Guinea Sierra Leone Somalia Gambia dan Mesir mendukung kelanjutan FGM sementara di tempat lain di Afrika Irak dan Yaman sebagian besar mengatakan praktik FGM sebaiknya diakhiri meskipun di beberapa negara hanya dengan selisih yang tipis 125 Kewajiban sosial dan akses informasi yang buruk nbsp Keur Simbara di Senegal meninggalkan FGM pada tahun 1998 setelah Tostan organisasi nirlaba memberikan program selama tiga tahun 126 Terhadap argumen bahwa perempuan rela memilih FGM untuk anak perempuan mereka UNICEF menyebut praktik tersebut konvensi sosial yang ditegakkan sendiri dalam kata lain keluarga keluarga sering kali merasa harus mengikuti kebiasaan FGM agar anak perempuan mereka tidak dikucilkan 127 Ellen Gruenbaum melaporkan bahwa di Sudan pada tahun 1970 an gadis gadis kelompok etnis Arab yang disunat akan mengejek gadis gadis Zarma yang tidak disunat dengan panggilan Ya Ghalfa Hei kotor Gadis gadis Zarma akan menjawab Ya Mutmura Mutmara adalah lubang penyimpanan biji bijian yang terus menerus dibuka dan ditutup seperti wanita infibulasi Meskipun melemparkan penghinaan kembali gadis gadis Zabarma akan bertanya kepada ibu mereka Kenapa sih Tidakkah kita memiliki pisau cukur seperti orang orang Arab 128 Perempuan sering kali tidak mengaitkan dampak negatif FGM dengan prosedur itu sendiri akibat kurangnya informasi dan juga karena mereka yang menyunat mengecilkan hubungan sebab akibat yang ada Lala Balde presiden sebuah perkumpulan wanita di Medina Cherif sebuah desa di Senegal mengatakan kepada Mackie pada tahun 1998 bahwa ketika gadis gadis jatuh sakit atau meninggal hal itu dikaitkan dengan roh jahat Ketika diberi tahu tentang hubungan sebab akibat antara FGM dengan kesehatan yang buruk Mackie menulis para wanita itu merasa hancur dan menangis Ia berpendapat bahwa survei mengenai dukungan terhadap FGM yang dilakukan sebelum dan sesudah informasi ini disampaikan akan menunjukkan hasil yang berbeda 129 Organisasi nirlaba Amerika Serikat Tostan yang didirikan oleh Molly Melching pada tahun 1991 memperkenalkan program pemberdayaan masyarakat di beberapa negara yang berfokus pada demokrasi setempat literasi dan pendidikan tentang layanan kesehatan yang memberi perempuan pemahaman untuk membuat keputusan sendiri 130 Pada tahun 1997 dengan mengikuti program Tostan Malicounda Bambara di Senegal menjadi desa pertama yang meninggalkan FGM 131 Pada Agustus 2019 8 800 komunitas di delapan negara telah berjanji untuk meninggalkan FGM dan pernikahan anak t Agama Pemotongan kelamin perempuan dilakukan oleh banyak kelompok agama beberapa orang Kristen beberapa Muslim beberapa orang Yahudi Etiopia dan agama agama tradisional Afrika tertentu 133 Beberapa survei menunjukkan luasnya kepercayaan khususnya di Mali Mauritania Guinea dan Mesir bahwa FGM merupakan persyaratan agama 134 Gruenbaum berpendapat bahwa praktisi FGM mungkin tidak membedakan antara agama tradisi dan kesucian sehingga sulit untuk menafsirkan data 135 Di Afrika timur laut FGM telah ada sejak zaman pra Islam tetapi praktiknya telah dikaitkan dengan Islam karena agama ini menitikberatkan kesucian wanita u Menurut laporan UNICEF pada 2013 setidaknya 10 persen wanita Muslim di 18 negara Afrika pernah mengalami FGM dan di 13 negara di antaranya angkanya naik menjadi 50 99 persen 137 Praktik FGM tidak disebutkan dalam Al Qur an 138 sementara beberapa hadis da if lemah memuji FGM sebagai tindakan mulia makrumah tetapi tidak diharuskan 139 v Pendapat ini didukung oleh mazhab Hanafi Maliki dan Hanbali sedangkan mazhab Syafi i mewajibkan FGM dengan memotong kulit penutup glans klitoris 140 Pada tahun 2007 Dewan Tertinggi Penelitian Islam Universitas Al Azhar di Kairo memutuskan bahwa FGM tidak memiliki dasar dalam hukum Islam inti atau ketentuan parsialnya 141 w Di sisi lain fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI menegaskan bahwa FGM merupakan tindakan makrumah dan ibadah yang dianjurkan walaupun MUI juga menyatakan bahwa khitan perempuan hanya dapat menghilangkan penutup glans klitoris saja dan tidak boleh memotong seluruh klitoris 143 Dalam agama Kristen tidak ada penyebutan FGM dalam Alkitab x Misionaris Kristen di Afrika termasuk pihak yang pertama yang menentang FGM 145 tetapi komunitas Kristen di Afrika mempraktikkannya Pada 2013 UNICEF mengidentifikasi 19 negara Afrika dengan setidaknya 10 persen wanita dan gadis Kristen berusia 15 hingga 49 tahun yang menjalani FGM y di Niger 55 persen wanita dan gadis Kristen menjalani FGM dibandingkan dengan dua persen pada Muslim 147 Sementara itu satu satunya kelompok Yahudi yang diketahui mempraktikkan FGM adalah Yahudi Etiopia Yudaisme mensyaratkan sunat pada pria tetapi tidak mengizinkan FGM 148 FGM juga dipraktikkan oleh kelompok animisme terutama di Guinea dan Mali 137 SejarahZaman Kuno Mantra 1117 Tetapi jika seorang pria ingin tahu bagaimana caranya hidup ia harus melafalkannya mantra magis setiap hari setelah dagingnya digosok dengan b3d zat yang tidak diketahui dari seorang gadis yang tidak disirkumsisi m t dan serpihan dari kulit snft dari seorang pria botak yang tidak disirkumsisi Dari sebuah sarkofagus Kerajaan Pertengahan Mesir s 1991 1786 SM 149 Asal usul FGM tidak diketahui Gerry Mackie menduga bahwa karena distribusi FGM timur barat dan utara selatan di Afrika bertemu di Sudan infibulasi mungkin dimulai di sana sejak peradaban Meroe sekitar 800 SM 350 M sebelum kebangkitan Islam untuk meningkatkan keyakinan akan status keayahan seseorang 150 Menurut sejarawan Mary Knight Mantra 1117 sekitar 1991 1786 SM dari Teks Peti Mati Mesir Kuno dapat merujuk pada hieroglif mengenai seorang gadis yang tidak disunat m t Mantra ini ditemukan di sarkofagus Sit hedjhotep sekarang di Museum Mesir dan berasal dari Kerajaan Pertengahan Mesir 149 z Usulan sunat pada seorang gadis Mesir Tathemis juga disebutkan pada papirus Yunani dari 163 SM di British Museum Beberapa saat setelah ini Nephoris ibu Tathemis menipu saya karena khawatir bahwa saat itu adalah waktu bagi Tathemis untuk disunat seperti kebiasaan di antara orang orang Mesir aa Pemeriksaan mumi tidak menunjukkan bukti FGM Mengutip ahli patologi Australia Grafton Elliot Smith yang memeriksa ratusan mumi pada awal abad ke 20 Knight menulis bahwa daerah kelamin mumi mungkin menyerupai FGM Tipe III karena selama mumifikasi kulit labia luar ditarik ke arah anus untuk menutupi celah pudendal mungkin untuk mencegah pelanggaran seksual Knight juga menyatakan bahwa tidak mungkin untuk menentukan apakah FGM Tipe I atau II telah dilakukan karena jaringan lunak telah memburuk atau dihilangkan oleh pembalsem 153 Ahli geografi Yunani Strabo sekitar 64 SM 23 M menulis tentang FGM setelah mengunjungi Mesir sekitar 25 SM Ini adalah salah satu kebiasaan yang dijalankan dengan semangat yang begitu besar oleh mereka orang Mesir untuk membesarkan setiap anak yang dilahirkan dan untuk melakukan sirkumsisi peritemnein pada laki laki dan memotong ektemnein perempuan 154 ab ac Filo dari Aleksandria sekitar 20 SM 50 M juga menulis referensi tentang hal itu orang Mesir akibat kebiasaan negara mereka menyunat pemuda pemudi yang sudah bisa menikah di usia empat belas tahun ketika laki laki mulai mendapatkan benih dan perempuan memiliki aliran menstruasi 157 Disebutkan secara singkat dalam sebuah karya yang dikaitkan dengan tabib Yunani Galenus 129 sekitar 200 M Ketika klitoris sangat menonjol pada wanita muda mereka orang Mesir menganggap pantas untuk memotongnya ad Tabib Yunani lainnya Aetios dari Amida pertengahan abad ke 5 hingga pertengahan ke 6 M menuliskan lebih banyak detail dalam buku 16 dari Enam Belas Buku tentang Kedokteran mengutip keterangan dokter Philomenes Prosedur ini dilakukan jika klitoris atau nymphe tumbuh terlalu besar atau memicu hasrat seksual ketika bersentuhan dengan pakaian Mengenai hal ini tampaknya pantas bagi orang Mesir untuk menghilangkannya sebelum menjadi sangat membesar tulis Aetius terutama ketika para gadis hendak menikah Operasi dilakukan dengan cara ini Mintalah gadis tersebut duduk di kursi sementara seorang pemuda berotot berdiri di belakangnya meletakkan tangannya di bawah paha gadis itu Mintalah pemuda membentangkan dan memegang kaki dan seluruh tubuh gadis Penyunat berdiri di depan dan memegang klitoris dengan forseps bermulut lebar di tangan kirinya dan merentangkannya ke luar sementara dengan tangan kanan ia memotongnya pada titik di samping penjepit forseps Adalah hal yang pantas untuk menyisakan bagian yang tidak dipotong yang berukuran seperti lapisan di antara lubang hidung sehingga pemotongan hanya mengambil bagian yang berlebih seperti yang saya katakan bagian yang akan dihilangkan adalah pada titik tepat di atas penjepit forseps Karena klitoris merupakan struktur yang menyerupai kulit dan dapat meregang berlebihan jangan memotong terlalu banyak karena fistula kemih dapat terjadi akibat pemotongan yang terlalu dalam 159 Area kelamin kemudian dibersihkan dengan spons bubuk kemenyan arab dan anggur atau air dingin dan dibungkus dengan perban linen yang dicelupkan ke dalam cuka sampai hari ketujuh ketika kalamin kelopak mawar lubang kurma atau bubuk kelamin yang terbuat dari tanah liat yang dipanggang dapat diberikan 160 Terlepas dari asal usul praktik FGM infibulasi telah dikaitkan dengan perbudakan Mackie mengutip misionaris Portugis Joao dos Santos yang pada 1609 menulis tentang sebuah kelompok di dekat Mogadishu yang memiliki keinginan untuk menjahit perempuan mereka terutama budak mereka yang masih muda untuk membuat mereka tidak dapat dibuahi yang membuat para budak ini dijual lebih mahal baik untuk kesucian mereka dan untuk meningkatkan kepercayaan yang diberikan oleh tuan mereka Oleh sebab itu Mackie berpendapat praktik yang terkait dengan perbudakan perempuan yang memalukan menjadi lambang kehormatan 161 Eropa dan Amerika Serikat nbsp Isaac Baker Brown mulai bekerja untuk menghilangkan klitoris setiap kali dia memiliki kesempatan untuk melakukannya 162 Dokter kandungan di Eropa abad ke 19 dan Amerika Serikat menghilangkan klitoris untuk mengobati kegilaan dan masturbasi 163 Seorang dokter Inggris Robert Thomas mengusulkan klitoridektomi sebagai obat untuk nimfomania pada tahun 1813 164 Pada tahun 1825 jurnal The Lancet mendeskripsikan sebuah klitoridektomi yang dilakukan pada tahun 1822 di Berlin oleh Karl Ferdinand von Graefe pada seorang gadis berusia 15 tahun yang melakukan masturbasi secara berlebihan 165 Isaac Baker Brown seorang ginekolog Inggris presiden Perhimpunan Medis London dan salah satu pendiri Rumah Sakit St Mary pada tahun 1845 percaya bahwa masturbasi atau iritasi tidak wajar pada klitoris menyebabkan histeria iritasi tulang belakang kejang kebodohan mania dan kematian 166 Karena itu ia mulai berupaya untuk menghilangkan klitoris setiap kali ia memiliki kesempatan untuk melakukannya seperti yang tersurat dalam obituarinya 162 Brown melakukan beberapa klitoridektomi antara 1859 dan 1866 162 Di Amerika Serikat J Marion Sims mengikuti jejak Brown dan pada tahun 1862 memotong leher rahim wanita dan menghilangkan klitorisnya untuk menghilangkan kondisi gugup atau histeris seperti yang direkomendasikan oleh Baker Brown 167 Ketika Brown menerbitkan pandangannya dalam Mengenai Ketersembuhan Beberapa Bentuk Tertentu dari Kegilaan Epilepsi Katalepsi dan Histeria pada Wanita 1866 dokter di London menuduhnya melakukan perdukunan dan mengeluarkannya dari Perhimpunan Kebidanan London 168 Kemudian pada abad ke 19 A J Bloch seorang ahli bedah di New Orleans menghilangkan klitoris seorang gadis berusia dua tahun yang dilaporkan melakukan masturbasi 169 Menurut sebuah artikel tahun 1985 di jurnal Obstetrical amp Gynecological Survey klitoridektomi dilakukan di Amerika Serikat pada 1960 an untuk mengobati histeria erotomania dan lesbianisme 170 Dari pertengahan 1950 an James C Burt seorang ginekolog di Dayton Ohio melakukan perbaikan episiotomi yang tidak standar setelah melahirkan dengan menambahkan lebih banyak jahitan untuk membuat lubang vagina menjadi lebih kecil Dari tahun 1966 hingga 1989 ia melakukan operasi cinta dengan memotong otot pubokoksigeus wanita memosisikan ulang vagina dan uretra dan melepas tudung klitoris sehingga membuat area kelamin mereka lebih sesuai dalam pandangannya untuk hubungan seksual dalam posisi misionaris 171 Perempuan secara struktural tidak memadai untuk melakukan hubungan intim tulisnya ia mengatakan akan mengubah mereka menjadi tikus kecil yang bersemangat 172 Pada 1960 an dan 1970 an ia melakukan prosedur ini tanpa persetujuan sambil memperbaiki episiotomi dan melakukan histerektomi dan operasi lainnya Burt mengatakan bahwa ia telah melaksanakan praktik tersebut terhadap 4 000 wanita pada tahun 1975 171 Setelah menerima banyak keluhan ia diminta pada tahun 1989 untuk berhenti mempraktikkan kedokteran di Amerika Serikat 173 PenentanganPenentangan kolonial di Kenya Muthirigu Pisau kecil di sarungnya Supaya mereka bertarung dengan gereja Waktunya telah tiba Sesepuh dari gereja Ketika Kenyatta datang Anda akan diberikan pakaian wanita Dan Anda harus memasak makanan untuknya Dari Muthirigu 1929 dansa tari Kikuyu yang melawan penentangan gereja terhadap FGM 174 Misionaris Protestan di Afrika Timur Britania sekarang Kenya mulai berkampanye menentang FGM pada awal abad ke 20 ketika Dr John Arthur bergabung dengan Misi Gereja Skotlandia CSM di wilayah suku Kikuyu yang merupakan kelompok etnis utama negara itu Sebagai penanda etnis yang penting praktik FGM dikenal oleh Kikuyu sebagai irua untuk anak perempuan dan anak laki laki Praktik FGM di kalangan suku Kikuyu melibatkan eksisi Tipe II untuk anak perempuan dan penghilangan kulup untuk anak laki laki Perempuan Kikuyu irugu yang tidak disunat merupakan orang buangan 175 Jomo Kenyatta sekretaris jenderal Asosiasi Pusat Kikuyu dan kemudian Perdana Menteri Kenya yang pertama menulis pada tahun 1938 bahwa bagi Kikuyu penerapan FGM adalah conditio sine qua non dari seluruh ajaran hukum kesukuan agama dan moralitas Pria atau wanita Kikuyu yang pantas tidak akan menikah atau melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang tidak disirkumsisi tulisnya Tanggung jawab seorang wanita terhadap sukunya dimulai dengan inisiasinya Usia dan tempatnya di dalam sejarah suku dapat ditilik kembali ke hari tersebut dan kelompok gadis yang menyertai pemotongannya dinamai sesuai dengan peristiwa terkini sebuah tradisi lisan yang memungkinkan Kikuyu melacak orang dan peristiwa yang terjadi ratusan tahun yang lalu 176 nbsp Hulda Stumpf kiri bawah dibunuh di wilayah suku Kikuyu pada 1930 setelah menentang FGM Dimulai dengan CSM pada tahun 1925 beberapa gereja misionaris menyatakan bahwa FGM dilarang untuk orang Kristen Afrika CSM mengumumkan bahwa orang Afrika yang mempraktikkannya akan diekskomunikasi yang mengakibatkan ratusan orang pergi atau diusir 177 Pada tahun 1929 Dewan Misionaris Kenya mulai menyebut FGM sebagai mutilasi seksual wanita dan sikap seseorang terhadap praktik itu menjadi ujian kesetiaan baik ke gereja gereja Kristen maupun ke Asosiasi Pusat Kikuyu 178 Perselisihan itu mengubah FGM menjadi titik fokus gerakan kemerdekaan Kenya periode 1929 1931 dikenal dalam historiografi negara itu sebagai kontroversi sunat perempuan 179 Ketika Hulda Stumpf seorang misionaris Amerika yang menentang FGM di sekolah khusus perempuan yang ia bantu jalankan dibunuh pada tahun 1930 Edward Grigg Gubernur Kenya mengatakan kepada Kantor Kolonial Inggris bahwa si pembunuh telah mencoba untuk menyunatnya 180 Ada beberapa penentangan dari perempuan Kenya sendiri Di Karatina sebuah kelompok yang menyebut diri mereka Ngo ya Tuiritu Perisai Gadis Muda menyurati Dewan Penduduk Asli Nyeri Selatan pada tanggal 25 Desember 1931 Kami dari Ngo ya Tuiritu mendengar bahwa ada laki laki yang berbicara tentang sunat perempuan dan kami heran karena mereka laki laki tidak melahirkan dan merasakan rasa sakit dan bahkan beberapa mati dan bahkan yang lain menjadi tidak subur dan penyebab utamanya adalah sunat Karena itu masalah sunat tidak boleh dipaksakan Orang orang ditangkapi seperti domba seseorang harus dibiarkan memutuskan dengan caranya sendiri apakah setuju untuk disunat atau tidak tanpa pendiktean terhadap tubuhnya sendiri 181 Di tempat lain dukungan untuk praktik FGM dari wanita sangat kuat Pada tahun 1956 di Meru Kenya bagian timur ketika dewan tetua pria Njuri Nchecke mengumumkan larangan terhadap FGM pada tahun 1956 ribuan anak perempuan saling memotong alat kelamin masing masing dengan pisau cukur selama tiga tahun ke depan sebagai simbol pembangkangan Gerakan itu kemudian dikenal sebagai Ngaitana Aku akan menyunat diriku sendiri karena untuk menghindari menyebut nama teman teman mereka gadis gadis itu berkata mereka telah memotong diri mereka sendiri Sejarawan Lynn Thomas menganggap periode ini signifikan dalam sejarah FGM karena para korbannya juga merupakan pelakunya 182 FGM akhirnya dilarang di Kenya pada tahun 2001 meskipun praktik ini terus berlanjut dilaporkan akibat dorongan dari wanita yang lebih tua 183 Tumbuhnya penentangan Salah satu kampanye penentangan FGM paling awal dimulai di Mesir pada 1920 an ketika Perhimpunan Dokter Mesir menyerukan larangan ae Kampanye paralel juga berlangsung di Sudan yang dijalankan oleh para pemimpin agama dan wanita Inggris Infibulasi dilarang di sana pada tahun 1946 tetapi aturan tersebut tidak populer dan diabaikan 185 af Pemerintah Mesir melarang infibulasi di rumah sakit yang dikelola pemerintah pada tahun 1959 tetapi memungkinkan klitoridektomi parsial jika orang tua memintanya 188 Pada tahun 1959 PBB meminta WHO untuk menyelidiki FGM tetapi WHO menjawab bahwa FGM bukan masalah medis 189 Kaum feminis mengangkat masalah ini sepanjang tahun 1970 an 190 Dokter dan feminis Mesir Nawal El Saadawi mengkritik FGM dalam bukunya Wanita dan Seks 1972 buku ini dilarang di Mesir dan El Saadawi kehilangan pekerjaannya sebagai direktur jenderal kesehatan masyarakat 191 Ia melanjutkan pembahasan ini pada sebuah bab Sirkumsisi Gadis Gadis dalam bukunya Wajah Tersembunyi Hawa Wanita di Dunia Arab 1980 yang menggambarkan klitoridektominya sendiri ketika ia berusia enam tahun Saya tidak tahu apa yang telah mereka potong dari tubuh saya dan saya tidak berusaha mencari tahu Saya hanya menangis dan memanggil ibu saya untuk meminta bantuan Tetapi kejutan terburuk dari semua ini adalah ketika saya melihat sekeliling dan mendapati ibu saya berdiri di samping saya Ya itu memang dia saya tidak mungkin salah dia ada di situ tepat di tengah tengah orang asing ini berbicara dan tersenyum kepada mereka seolah olah mereka tidak ikut serta dalam penjagalan putrinya hanya beberapa saat yang lalu 192 nbsp Edna Adan Ismail mengangkat isu dampak kesehatan FGM pada 1977 Pada tahun 1975 Rose Oldfield Hayes seorang ilmuwan sosial Amerika menjadi akademisi perempuan pertama yang menerbitkan tulisan terperinci tentang FGM dibantu oleh kemampuannya untuk berdiskusi langsung dengan wanita di Sudan Artikelnya di jurnal American Ethnologist menyebutnya mutilasi alat kelamin wanita dan bukan sunat wanita yang membuat artikel tersebut mendapatkan perhatian akademis yang lebih luas 193 Edna Adan Ismail yang saat itu bekerja di Kementerian Kesehatan Somalia membahas konsekuensi kesehatan FGM pada tahun 1977 dengan Organisasi Demokrasi Wanita Somalia 194 195 Dua tahun kemudian Fran Hosken seorang feminis Austria Amerika menerbitkan Laporan Hosken Mutilasi Kelamin dan Seksual terhadap Wanita 1979 15 yang untuk pertama kalinya menyajikan data secara global Ia memperkirakan bahwa 110 529 000 wanita di 20 negara Afrika telah mengalami FGM 196 Data tersebut spekulatif tetapi sejalan dengan survei selanjutnya 197 Hosken menggambarkan FGM sebagai tempat latihan untuk kekerasan pria dan ia menuduh praktisi FGM wanita berpartisipasi dalam penghancuran kelompok mereka sendiri 198 Pemilihan bahasa tersebut mengakibatkan keretakan antara feminis Barat dan Afrika Wanita Afrika memboikot sesi yang menampilkan Hosken selama Konferensi Dunia tentang Wanita di Kopenhagen pada Juli 1980 199 Pada tahun 1979 WHO menggelar seminar Praktik Tradisional yang Memengaruhi Kesehatan Wanita dan Anak anak di Khartoum Sudan dan pada tahun 1981 juga di Khartoum 150 akademisi dan aktivis menandatangani ikrar untuk melawan FGM setelah acara lokakarya yang diadakan oleh Asosiasi Ilmiah Babikar Badri untuk Studi Wanita BBSAWS Sunat Perempuan Memutilasi dan Membahayakan Wanita Lawanlah Lokakarya BBSAWS lainnya pada tahun 1984 mengundang komunitas internasional untuk menuliskan pernyataan bersama untuk PBB 200 Pernyataan tersebut merekomendasikan bahwa tujuan semua wanita Afrika seharusnya adalah pemberantasan FGM dan bahwa untuk memutuskan hubungan antara FGM dan agama klitoridektomi sebaiknya tidak lagi disebut sebagai sunah 201 Komite Inter Afrika tentang Praktik Praktik Tradisional yang Memengaruhi Kesehatan Perempuan dan Anak Anak yang didirikan pada 1984 di Dakar Senegal menyerukan diakhirinya praktik tersebut seperti yang dilakukan Konferensi Internasional Hak Asasi Manusia PBB di Wina pada tahun 1993 Konferensi tersebut mencantumkan FGM sebagai bentuk kekerasan terhadap wanita dan menganggapnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia alih alih sekadar masalah medis 202 Sepanjang 1990 an dan 2000 an pemerintah di Afrika dan Timur Tengah mengesahkan undang undang yang melarang atau membatasi FGM Pada tahun 2003 Uni Afrika meratifikasi Protokol Maputo tentang hak hak perempuan yang mendukung penghapusan FGM 203 Pada 2015 undang undang yang membatasi FGM telah disahkan di setidaknya 23 dari 27 negara di Afrika yang mempraktikkan FGM meskipun beberapa di antaranya tidak sampai melarang ag Perserikatan Bangsa Bangsa nbsp Pemotongan kelamin perempuan berdasarkan negara Ketentuan pidana khusus atau hukum nasional yang melarang FGM Ketentuan pidana umum yang dapat digunakan untuk menuntut FGM Pidana untuk FGM bersifat parsial atau subnasional atau status hukumnya tidak jelas FGM bukan merupakan tindak kriminal Tak ada dataPada bulan Desember 1993 Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa memasukkan FGM dalam resolusi 48 104 Deklarasi Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan dan sejak 2003 mensponsori Hari Anti Sunat Wanita Sedunia yang diadakan setiap 6 Februari 207 208 Pada tahun 2003 UNICEF mulai mempromosikan pendekatan norma sosial berbasis bukti yang menggunakan ide ide dari teori permainan tentang bagaimana masyarakat mencapai keputusan tentang FGM dan didasarkan pada karya Gerry Mackie perihal penghapusan praktik pengikatan kaki di Tiongkok 209 Pada tahun 2005 Pusat Penelitian Innocenti UNICEF di Firenze menerbitkan laporan pertamanya tentang FGM 27 UNFPA dan UNICEF meluncurkan program bersama di Afrika pada 2007 untuk mengurangi FGM sebesar 40 persen pada kelompok usia 0 15 dan menghilangkannya dari setidaknya satu negara pada 2012 misi yang tidak terwujud dan yang kemudian mereka gambarkan sebagai tidak realistis 210 ah Pada tahun 2008 beberapa badan PBB mengakui FGM sebagai pelanggaran hak asasi manusia 212 dan pada 2010 PBB meminta para penyedia layanan kesehatan untuk berhenti melaksanakan prosedur tersebut termasuk reinfibulasi setelah melahirkan dan pengikiran simbolis 10 Pada tahun 2012 Majelis Umum menerbitkan resolusi 67 146 Mengintensifkan upaya global untuk menghilangkan pemotongan kelamin wanita 213 Negara negara yang tidak mempraktikkan Gambaran umum Imigrasi menyebarkan praktik FGM ke Australia Selandia Baru Eropa dan Amerika Utara yang semuanya melarang atau membatasi praktik tersebut hanya untuk orang dewasa yang mau melakukannya 214 Swedia melarang FGM pada 1982 melalui Undang Undang Pelarangan Pemotongan Kelamin Perempuan dan menjadi negara barat pertama yang melakukannya 215 Beberapa negara yang pernah menjadi penjajah termasuk Belgia Inggris Prancis dan Belanda mengesahkan undang undang baru atau menegaskan bahwa aturan mengenai FGM termasuk dalam cakupan undang undang yang ada 216 Pada 2013 undang undang yang melarang FGM telah disahkan di 33 negara di luar Afrika dan Timur Tengah 204 Amerika Utara Di Amerika Serikat diperkirakan 513 000 wanita dan gadis mengalami atau berisiko mengalami FGM pada tahun 2012 217 218 ai Seorang wanita Nigeria berhasil melawan perintah deportasi pada Maret 1994 Ia meminta suaka budaya dengan alasan bahwa putrinya yang merupakan warga negara Amerika masih muda dan mungkin akan mengalami FGM jika ia dipulangkan ke Nigeria 220 221 222 Pada tahun 1996 Fauziya Kasinga dari Togo menjadi orang pertama yang secara resmi diberikan suaka untuk melarikan diri dari FGM 223 Pada tahun yang sama Undang Undang Federal tentang Pemotongan Kelamin Wanita melarang FGM yang dilakukan atas dasar nonmedis terhadap anak di bawah umur dan pada tahun 2013 Undang Undang Transportasi untuk Pemotongan Kelamin Perempuan melarang orang membawa anak ke luar negeri untuk melakukan FGM 217 2 Pada tahun 2006 pelaku FGM untuk pertama kalinya dijatuhi hukuman di Amerika Serikat Khalid Adem yang berasal dari Etiopia dihukum sepuluh tahun akibat kekerasan dan kekejaman terhadap anak anak setelah memotong klitoris putrinya yang berusia dua tahun dengan gunting 224 Seorang hakim di pengadilan tingkat federal memutuskan pada 2018 bahwa Undang Undang 1996 tidak konstitusional dengan alasan bahwa FGM adalah kegiatan kriminal lokal yang harus diatur oleh negara bagian bukan oleh kongres ia membuat putusan tersebut dalam kasus yang terkait dengan anggota komunitas Dawoodi Bohra di Michigan yang dituduh melakukan FGM 225 Dua puluh empat negara bagian memiliki undang undang yang melarang FGM pada 2016 217 2 American Academy of Pediatrics turut menentang semua bentuk praktik FGM termasuk penusukan kulit klitoris aj Kanada menggolongkan FGM sebagai bentuk persekusi pada Juli 1994 setelah negara itu memberikan status pengungsi kepada Khadra Hassan Farah yang melarikan diri dari Somalia untuk menghindari FGM terhadap putrinya 227 Pada tahun 1997 Pasal 268 Undang undang Pidana Kanada diamendemen untuk melarang FGM kecuali jika orang tersebut setidaknya berusia delapan belas tahun dan tidak ada kerusakan fisik yang diakibatkannya 204 228 Sampai Juli 2017 belum ada orang yang dijerat dengan pasal ini Pejabat Kanada menyatakan keprihatinannya bahwa ribuan gadis Kanada berisiko menjalani pemotongan saat liburan ketika gadis gadis tersebut dibawa ke luar negeri untuk menjalani prosedur FGM tetapi tidak ada angka pasti untuk hal ini hingga tahun 2017 229 Eropa Menurut Parlemen Eropa 500 000 wanita di Eropa telah menjalani FGM hingga Maret 2009 230 Di Prancis hingga 30 000 wanita diperkirakan mengalaminya pada 1995 Menurut Colette Gallard seorang penasihat keluarga berencana ketika FGM pertama kali ditemukan di Prancis reaksinya adalah bahwa orang Barat tidak boleh ikut campur Sikap tersebut baru berubah setelah kematian dua gadis pada tahun 1982 salah satunya masih berusia tiga bulan 231 232 Pada tahun 1991 pengadilan Prancis memutuskan bahwa Konvensi Terkait Status Pengungsi menawarkan perlindungan kepada para korban FGM keputusan itu mengikuti permohonan suaka dari Aminata Diop yang melarikan diri dari prosedur FGM di Mali 233 Praktik ini dilarang oleh beberapa pasal Undang undang Pidana Prancis yang terkait dengan luka luka yang menyebabkan mutilasi permanen atau penyiksaan 232 234 Tuntutan perdata pertama dilayangkan pada tahun 1982 231 dan penuntutan pidana pertama pada tahun 1993 227 Pada tahun 1999 seorang wanita dihukum delapan tahun penjara karena melakukan FGM pada 48 anak perempuan 235 Pada 2014 lebih dari 100 orang tua dan dua praktisi telah dituntut dalam lebih dari 40 kasus pidana 232 Hingga 2011 sekitar 137 000 wanita dan gadis yang tinggal di Inggris dan Wales lahir di negara negara tempat FGM dipraktikkan 236 Praktik FGM pada anak anak atau orang dewasa dilarang oleh Undang undang Larangan Sunat Perempuan 1985 237 Undang undang ini digantikan oleh Undang undang Pemotongan Kelamin Perempuan 2003 dan Undang undang Larangan Pemotongan Kelamin Perempuan Skotlandia 2005 yang menambahkan larangan mengadakan FGM di luar negeri untuk warga negara atau penduduk tetap Inggris 238 ak Komite PBB tentang Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita CEDAW pada Juli 2013 meminta pemerintah Britania Raya untuk memastikan implementasi penuh dari undang undang tentang FGM 240 Tuntutan pertama dilayangkan pada tahun 2014 terhadap seorang dokter dan seorang pria lainnya dokter tersebut menjahit kembali seorang wanita yang diinfibulasi setelah sebelumnya membukanya untuk persalinan Keduanya dibebaskan pada tahun 2015 241 Kritik terhadap penentanganToleransi versus hak asasi manusia nbsp Akademisi Obioma Nnaemeka mengkritik penggantian nama sirkumsisi perempuan menjadi mutilasi kelamin perempuan 242 Para antropolog menuduh para penentang FGM melakukan imperialisme budaya sedangkan mereka sendiri dikritik akibat pandangan relativisme moral mereka dan juga karena mereka dianggap gagal membela gagasan hak asasi manusia yang universal berlaku seantero jagad 243 Pakar antropologi Vicki Kirby mengkritik upaya menentang FGM sebagai suatu bentuk reduksionisme biologis yang gagal mempertimbangkan konteks budaya FGM di berbagai negara 244 Orang Afrika yang keberatan dengan cara penentang FGM menyampaikan kritiknya menghadapi risiko dicap sebagai pembela praktik tersebut Ahli teori feminis Obioma Nnaemeka yang sangat menentang FGM berpendapat pada 2005 bahwa penggantian nama menjadi mutilasi kelamin perempuan telah menghasilkan makna tersirat mengenai budaya Afrika dan Muslim yang barbar dan peran Barat dalam memberantasnya 245 Menurut profesor hukum Uganda Sylvia Tamale penolakan Barat terhadap FGM pada mulanya berasal dari tindakan menghakimi yang berlandaskan pada nilai Yahudi Kristen bahwa praktik seksual dan keluarga Afrika yang tidak hanya meliputi FGM tetapi juga seks kering poligini mahar dan perkawinan levirat perlu dikoreksi 246 Ada pula ahli yang menyoroti voyeurisme dalam tindakan memperlakukan tubuh perempuan seolah sebagai objek pameran Contohnya meliputi penggunaan gambar vulva wanita setelah FGM atau gadis yang menjalani prosedur FGM 247 Foto foto pemenang penghargaan Pulitzer tahun 1996 yang menampilkan seorang gadis Kenya berusia 16 tahun yang menjalani FGM diterbitkan oleh 12 surat kabar Amerika tanpa persetujuannya untuk difoto dan juga tanpa izin untuk diterbitkan di media massa 248 Debat ini menyoroti ketegangan antara antropologi dan feminisme antropologi berfokus pada toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda sementara feminisme mencurahkan perhatian pada persamaan hak untuk perempuan Menurut antropolog Christine Walley literatur anti FGM umumnya menggambarkan perempuan Afrika sebagai korban kesadaran palsu yang membuat mereka berpartisipasi dalam penindasan mereka sendiri Pandangan semacam ini didukung oleh kaum feminis pada 1970 an dan 1980 an termasuk Fran Hosken Mary Daly dan Hanny Lightfoot Klein 249 Hal ini mendorong Asosiasi Antropolog Prancis untuk memberikan pernyataan pada tahun 1981 pada puncak perdebatan awal mengenai FGM bahwa pandangan feminisme tertentu membangkitkan kembali kesombongan moralistik kolonialisme zaman dahulu 190 Hingga saat ini praktik FGM masih berlangsung dengan pro kontra masing masing belum ada kebijakan yang mengatur namun para pembela hak perempuan menolak pelaksanaan FGM dengan dalih otoritas terhadap tubuh personal Perbandingan dengan prosedur lain Prosedur kosmetik Nnaemeka berpendapat bahwa pertanyaan yang lebih penting adalah mengapa tubuh wanita terus menerus menjadi sasaran pelecehan dan penghinaan termasuk di Barat 250 Beberapa penulis telah melihat kemiripan antara FGM dengan prosedur kosmetik 251 Ronan Conroy dari Royal College of Surgeons di Irlandia menulis pada 2006 bahwa prosedur kosmetik pada kelamin mendorong kemajuan FGM karena wanita seolah diajak untuk menganggap keragaman alamiah sebagai suatu kecacatan 252 Antropolog Fadwa El Guindi membandingkan FGM dengan pembesaran payudara yang dianggap telah menomorduakan fungsi keibuan payudara dan menomorsatukan kenikmatan seksual pria 253 Tokoh feminis Prancis Benoite Groult mengemukakan pendapat yang serupa pada tahun 1975 Ia mengatakan bahwa FGM dan bedah kosmetik adalah praktik yang seksis dan patriarkal 254 Sementara itu antropolog medis Carla Obermeyer berpendapat pada tahun 1999 bahwa FGM mungkin dianggap penting dalam konteks sosial seperti halnya rhinoplasti dan sunat pada pria 255 Sebagai contoh meskipun sudah dilarang pada tahun 2007 wanita Mesir yang menginginkan FGM untuk anak perempuan mereka menginginkan prosedur tajmeel amalyet bedah kosmetik untuk menghilangkan jaringan kelamin yang dianggap berlebih 256 nbsp Martha Nussbaum permasalahan moral dan hukum yang menghantui FGM adalah bahwa sebagian besar FGM dilakukan pada anak anak dengan menggunakan kekuatan fisik Prosedur kosmetik seperti labiaplasti dan pengurangan tudung klitoris termasuk dalam definisi FGM menurut WHO yang dirumuskan untuk menghindari upaya untuk mengakali definisi tersebut tetapi WHO mencatat bahwa praktik elektif ini umumnya tidak dianggap sebagai FGM al Beberapa undang undang yang melarang FGM seperti di Kanada dan AS hanya melindungi anak di bawah umur tetapi beberapa negara seperti Swedia dan Inggris melarang FGM terlepas ada tidaknya persetujuan dari wanita itu sendiri Swedia misalnya melarang operasi pada organ seksual wanita bagian luar dengan maksud untuk memutilasinya atau menghasilkan beberapa perubahan permanen lain padanya terlepas dari apakah persetujuan telah diberikan atau tidak untuk operasi tersebut 215 Ginekolog Birgitta Essen dan antropolog Sara Johnsdotter berpendapat bahwa undang undang tersebut dirumuskan seolah membedakan antara alat kelamin Barat dan Afrika dan menganggap hanya perempuan Afrika seperti mereka yang menginginkan reinfibulasi setelah melahirkan yang tidak mampu untuk membuat keputusan sendiri 258 Filsuf Martha Nussbaum berpendapat bahwa masalah utama FGM adalah bahwa kebanyakan FGM dilakukan pada anak anak dengan menggunakan kekuatan fisik Menurut Nussbaum tekanan sosial dan kekuatan fisik memiliki perbedaan dari segi moral dan hukum seperti halnya rayuan berbeda dengan pemerkosaan Ia berpendapat lebih lanjut bahwa literasi perempuan di negara negara yang menerapkan FGM umumnya lebih buruk dibandingkan negara negara maju dan hal ini menyulitkan mereka untuk memilih berdasarkan pengetahuan yang cukup 259 260 Anak interseks dan sunat laki laki Beberapa ahli berpendapat bahwa hak anak anak tidak hanya dilanggar oleh FGM tetapi juga oleh perubahan kelamin terhadap anak interseks yang dilahirkan dengan anomali yang kemudian dikoreksi atas pilihan dokter 261 Berbagai argumen telah dikemukakan bahwa sunat laki laki yang tidak dilakukan atas dasar medis seperti yang dipraktikkan oleh umat Muslim Yahudi dan beberapa kelompok Kristen juga melanggar hak hak anak Secara global sekitar 30 persen pria berusia di atas 15 tahun disunat dari jumlah tersebut sekitar dua pertiganya adalah Muslim 262 Setidaknya setengah dari populasi pria di Amerika Serikat disunat 263 sementara sebagian besar pria di Eropa tidak 264 Organisasi organisasi medis besar di dunia memiliki berbagai pandangan dari yang menganggap sunat pilihan pada bayi laki laki dan anak anak mengandung risiko yang signifikan dan tidak memberikan manfaat medis hingga yang meyakini bahwa prosedur ini memiliki sedikit manfaat kesehatan yang melebihi risikonya yang kecil 265 American Academy of Pediatrics merekomendasikan pada tahun 2012 agar sunat pria hanya dilakukan oleh praktisi terlatih dan kompeten menggunakan teknik steril dan manajemen nyeri yang efektif 263 Kutipan dari rujukan Martha Nussbaum Sex and Social Justice 1999 Although discussions sometimes use the terms female circumcision and clitoridectomy female genital mutilation FGM is the standard generic term for all these procedures in the medical literature The term female circumcision has been rejected by international medical practitioners because it suggests the fallacious analogy to male circumcision 5 Contohnya seorang gadis muda harus sudah dimandikan sebelum ia memiliki bayi 19 UNICEF 2005 The large majority of girls and women are cut by a traditional practitioner a category which includes local specialists cutters or exciseuses traditional birth attendants and generally older members of the community usually women This is true for over 80 percent of the girls who undergo the practice in Benin Burkina Faso Cote d Ivoire Eritrea Ethiopia Guinea Mali Niger Tanzania and Yemen In most countries medical personnel including doctors nurses and certified midwives are not widely involved in the practice 27 UNICEF 2013 These categories do not fully match the WHO typology Cut no flesh removed describes a practice known as nicking or pricking which currently is categorized as Type IV Cut some flesh removed corresponds to Type I clitoridectomy and Type II excision combined And sewn closed corresponds to Type III infibulation 17 Diagram pada WHO 2016 yang disalin dari Abdulcadir et al 2016 merujuk Tipe 1a sebagai sirkumsisi 38 WHO 2018 Type 1 the partial or total removal of the clitoris and in very rare cases only the prepuce the fold of skin surrounding the clitoris 9 WHO 2008 There is a common tendency to describe Type I as removal of the prepuce whereas this has not been documented as a traditional form of female genital mutilation However in some countries medicalized female genital mutilation can include removal of the prepuce only Type Ia Thabet and Thabet 2003 but this form appears to be relatively rare Satti et al 2006 Almost all known forms of female genital mutilation that remove tissue from the clitoris also cut all or part of the clitoral glans itself 39 Susan Izett dan Nahid Toubia WHO 1998 T he clitoris is held between the thumb and index finger pulled out and amputated with one stroke of a sharp object 41 WHO 2014 Narrowing of the vaginal orifice with creation of a covering seal by cutting and appositioning the labia minora and or the labia majora with or without excision of the clitoris infibulation Type IIIa removal and apposition of the labia minora Type IIIb removal and apposition of the labia majora 1 USAID 2008 Infibulation is practiced largely in countries located in northeastern Africa Djibouti Eritrea Ethiopia Somalia and Sudan Sudan alone accounts for about 3 5 million of the women T he estimate of the total number of women infibulated in Djibouti Somalia Eritrea northern Sudan Ethiopia Guinea Mali Burkina Faso Senegal Chad Nigeria Cameroon and Tanzania for women 15 49 years old comes to 8 245 449 or just over eight million women 42 Jasmine Abdulcadir Swiss Medical Weekly 2011 In the case of infibulation the urethral opening and part of the vaginal opening are covered by the scar In a virgin infibulated woman the small opening left for the menstrual fluid and the urine is not wider than 2 3 mm in sexually active women and after the delivery the vaginal opening is wider but the urethral orifice is often still covered by the scar 7 Elizabeth Kelly Paula J Adams Hillard Current Opinion in Obstetrics and Gynecology 2005 Women commonly undergo reinfibulation after a vaginal delivery In addition to reinfibulation many women in Sudan undergo a second type of re suturing called El Adel which is performed to recreate the size of the vaginal orifice to be similar to the size created at the time of primary infibulation Two small cuts are made around the vaginal orifice to expose new tissues to suture and then sutures are placed to tighten the vaginal orifice and perineum This procedure also called re circumcision is primarily performed after vaginal delivery but can also be performed before marriage after cesarean section after divorce and sometimes even in elderly women as a preparation before death 28 WHO 2005 In some areas e g parts of Congo and mainland Tanzania FGM entails the pulling of the labia minora and or clitoris over a period of about 2 to 3 weeks The procedure is initiated by an old woman designated for this task who puts sticks of a special type in place to hold the stretched genital parts so that they do not revert back to their original size The girl is instructed to pull her genitalia every day to stretch them further and to put additional sticks in to hold the stretched parts from time to time This pulling procedure is repeated daily for a period of about two weeks and usually no more than four sticks are used to hold the stretched parts as further pulling and stretching would make the genital parts unacceptably long 53 Berg dan Underland Norwegian Knowledge Centre for the Health Services 2014 There was evidence of under reporting of complications However the findings show that the FGM C procedure unequivocally causes immediate and typically several health complications during the FGM C procedure and the short term period Each of the most common complications occurred in more than one of every ten girls and women who undergo FGM C The participants in these studies had FGM C types I through IV thus immediate complications such as bleeding and swelling occur in setting with all forms of FGM C Even FGM C type I and type IV nick the forms of FGM C with least anatomical extent presented immediate complications The results document that multiple immediate and quite serious complications can result from FGM C These results should be viewed in light of long term complications such as obstetric and gynecological problems and protection of human rights 58 UNICEF 2016 Evidence suggests that FGM C exists in some places in South America such as Colombia and elsewhere in the world including in India Malaysia Oman Saudi Arabia and the United Arab Emirates with large variations in terms of the type performed circumstances surrounding the practice and size of the affected population groups In these contexts however the available evidence comes from sometimes outdated small scale studies or anecdotal accounts and there are no representative data as yet on prevalence 3 Tanya Sukhija Equality Now 8 Februari 2016 Asked whether FGM occurs in countries not accounted for in the latest UNICEF report There are many other places where the data is not robust There is one particular community in India the Dawoodi Bohra that does practice FGM but without the data we don t know the extent 86 Pam Belluck The New York Times 10 Juni 2017 The focus on the Dawoodi Bohra a sect of about 1 2 million based in western India with clusters in the United States Pakistan and elsewhere is spurring Bohra women to describe their experiences publicly Some are doing so for the first time defying the sect s historic secrecy about cutting and taking a risk that they or relatives will be ostracized 87 UNICEF 2013 The percentage of girls and women of reproductive age 15 to 49 who have experienced any form of FGM C is the first indicator used to show how widespread the practice is in a particular country A second indicator of national prevalence measures the extent of cutting among daughters aged 0 to 14 as reported by their mothers Prevalence data for girls reflect their current not final FGM C status since many of them may not have reached the customary age for cutting at the time of the survey They are reported as being uncut but are still at risk of undergoing the procedure Statistics for girls under age 15 therefore need to be interpreted with a high degree of caution 84 Komplikasi tambahan dalam menilai prevalensi di kalangan anak perempuan adalah bahwa di negara negara yang menjalankan kampanye penentangan FGM seorang wanita tidak melaporkan bahwa anak perempuan mereka telah dipotong 89 UNICEF 2014 If there is no reduction in the practice between now and 2050 the number of girls cut each year will grow from 3 6 million in 2013 to 6 6 million in 2050 But if the rate of progress achieved over the last 30 years is maintained the number of girls affected annually will go from 3 6 million today to 4 1 million in 2050 In either scenario the total number of girls and women cut will continue to increase due to population growth If nothing is done the number of girls and women affected will grow from 133 million today to 325 million in 2050 However if the progress made so far is sustained the number will grow from 133 million to 196 million in 2050 and almost 130 million girls will be spared this grave assault to their human rights 94 Gerry Mackie 1996 Virtually every ethnography and report states that FGM is defended and transmitted by the women 108 Fadwa El Guindi 2007 Female circumcision belongs to the women s world and ordinarily men know little about it or how it is performed a fact that is widely confirmed in ethnographic studies 109 Bettina Shell Duncan 2008 T he fact that the decision to perform FGC is often firmly in the control of women weakens the claim of gender discrimination 110 Bettina Shell Duncan 2015 W hen you talk to people on the ground you also hear people talking about the idea that it s women s business As in it s for women to decide this If we look at the data across Africa the support for the practice is stronger among women than among men 111 Gerry Mackie 1996 Footbinding and infibulation correspond as follows Both customs are nearly universal where practised they are persistent and are practised even by those who oppose them Both control sexual access to females and ensure female chastity and fidelity Both are necessary for proper marriage and family honor Both are believed to be sanctioned by tradition Both are said to be ethnic markers and distinct ethnic minorities may lack the practices Both seem to have a past of contagious diffusion Both are exaggerated over time and both increase with status Both are supported and transmitted by women are performed on girls about six to eight years old and are generally not initiation rites Both are believed to promote health and fertility Both are defined as aesthetically pleasing compared with the natural alternative Both are said to properly exaggerate the complementarity of the sexes and both are claimed to make intercourse more pleasurable for the male 113 Delapan negara tersebut adalah Djibouti Guinea Guinea Bissau Mali Mauritania Senegal Somalia dan Gambia 132 Gerry Mackie 1996 FGM is pre Islamic but was exaggerated by its intersection with the Islamic modesty code of family honor female purity virginity chastity fidelity and seclusion 136 Gerry Mackie 1996 The Koran is silent on FGM but several hadith sayings attributed to Mohammed recommend attenuating the practice for the woman s sake praise it as noble but not commanded or advise that female converts refrain from mutilation because even if pleasing to the husband it is painful to the wife 138 Maggie Michael Associated Press 2007 Egypt s supreme religious authorities stressed that Islam is against female circumcision It s prohibited prohibited prohibited Grand Mufti Ali Gomaa said on the privately owned al Mahwar network 142 Samuel Waje Kunhiyop 2008 Nowhere in all of Scripture or in any of recorded church history is there even a hint that women were to be circumcised 144 Negara negara tersebut yaitu Benin Burkina Faso Republik Afrika Tengah Chad Pantai Gading Mesir Eritrea Etiopia Gambia Guinea Guinea Bissau Kenya Liberia Mali Niger Nigeria Sierra Leone Sudan dan Tanzania 146 Knight menambahkan bahwa para ahli Mesir Kuno merasa tidak nyaman dengan terjemahan tidak disunat karena tidak ada informasi tentang apa yang menghasilkan kondisi yang disunat 149 Sementara itu Paul F O Rourke berpendapat bahwa m t kemungkinan bukan merujuk pada wanita yang menstruasi 151 Sometime after this Nephoris Tathemis s mother defrauded me being anxious that it was time for Tathemis to be circumcised as is the custom among the Egyptians She asked that I give her 1 300 drachmae to clothe her and to provide her with a marriage dowry if she didn t do each of these or if she did not circumcise Tathemis in the month of Mecheir year 18 163 BCE she would repay me 2 400 drachmae on the spot 152 Strabo Geographica c 25 BCE One of the customs most zealously observed among the Aegyptians is this that they rear every child that is born and circumcise peritemnein peritemnein the males and excise ektemnein the females as is also customary among the Jews who are also Aegyptians in origin as I have already stated in my account of them 155 Book XVI chapter 4 16 4 9 And then to the Harbour of Antiphilus and above this to the Creophagi meat eaters of whom the males have their sexual glands mutilated kolobos and the women are excised ektemnein in the Jewish fashion Knight 2001 menulis bahwa ada satu referensi yang masih ada dari zaman kuno oleh Xanthus dari Lydia pada abad kelima SM yang mungkin menyinggung FGM di luar Mesir Xanthus menulis dalam sejarah Lydia The Lydians arrived at such a state of delicacy that they were even the first to castrate their women Knight berpendapat bahwa pengebirian yang tidak dijelaskan mungkin telah membuat wanita awet muda dalam arti memungkinkan raja Lydia untuk melakukan hubungan intim dengan mereka tanpa kehamilan Knight menyimpulkan bahwa hal itu mungkin referensi untuk sterilisasi bukan FGM 156 Knight menambahkan bahwa atribusi diduga dari Galenus 158 UNICEF 2013 menyebut penentangan Perhimpunan Dokter Mesir sebagai kampanye pertama yang diketahui melawan FGM 184 Beberapa negara bagian di Sudan melarang FGM pada 2008 2009 tetapi hingga 2013 update tidak ada hukum yang berlaku secara nasional 186 Prevalensi FGM di antara perempuan berusia 14 49 yaitu 89 persen pada 2014 187 Sebagai contoh UNICEF 2013 menggolongkan Mauritania sebagai negara yang telah mengesahkan undang undang terhadap FGM tetapi pada tahun itu FGM hanya dilarang dilakukan di fasilitas pemerintah atau oleh tenaga medis 204 Berikut ini adalah negara negara yang umum mempraktikkan FGM dan menetapkan pembatasan yang berlaku pada 2013 Tanda bintang menunjukkan larangan Benin 2003 Burkina Faso 1996 Republik Afrika Tengah 1966 diamendemen 1996 Chad 2003 Pantai Gading 1998 Djibouti 1995 diamendemen 2009 Mesir 2008 Eritrea 2007 Etiopia 2004 Ghana 1994 diamendemen 2007 Guinea 1965 diamendemen 2000 Guinea Bissau 2011 Irak 2011 Kenya 2001 diamendemen 2011 Mauritania 2005 Niger 2003 Nigeria 2015 Senegal 1999 Somalia 2012 Sudan beberapa negara bagian 2008 2009 Tanzania 1998 Togo 1998 Uganda 2010 Yaman 2001 205 206 Lima belas negara bergabung pada program ini Djibouti Mesir Etiopia Guinea Guinea Bissau Kenya Senegal dan Sudan pada 2008 Burkina Faso Gambia Uganda dan Somalia pada 2009 and Eritrea Mali and Mauritania in 2011 211 Perkiraan CDC sebelumnya adalah 168 000 pada tahun 1990 219 Pada tahun 2010 American Academy of Pediatrics menyarankan bahwa menusuk atau mengiris kulit klitoris adalah prosedur yang tidak berbahaya yang dapat memuaskan orang tua tetapi mereka menarik pernyataan tersebut setelah menerima keluhan 226 Female Genital Mutilation Act 2003 A person is guilty of an offence if he excises infibulates or otherwise mutilates the whole or any part of a girl s labia majora labia minora or clitoris unless necessary for her physical or mental health Although the legislation refers to girls it applies to women too 239 WHO 2008 Some practices such as genital cosmetic surgery and hymen repair which are legally accepted in many countries and not generally considered to constitute female genital mutilation actually fall under the definition used here It has been considered important however to maintain a broad definition of female genital mutilation in order to avoid loopholes that might allow the practice to continue 257 Catatan kaki a b c d e WHO 2014 UNICEF 2013 5 a b c d e f g h i j k l UNICEF 2016 a b UNICEF 2013 50 a b Nussbaum 1999 119 Untuk pemotong dan pisaunya UNICEF 2013 2 44 46 untuk usia 50 a b c d e f g h i j k Abdulcadir et al 2011 UNICEF 2013 15 Toubia amp Sharief 2003 a b c WHO 2018 a b UN 2010 Askew et al 2016 Shell Duncan 2008 225 Silverman 2004 420 427 Karanja 2009 93 n 631 a b c WHO 2008 4 22 Hayes 1975 a b Hosken 1994 UNICEF 2013 6 7 a b c d UNICEF 2013 48 Zabus 2008 47 Zabus 2013 40 Abusharaf 2007 1 El Guindi 2007 30 a b Asmani amp Abdi 2008 3 5 Gruenbaum 2001 2 3 Kouba amp Muasher 1985 96 97 a b Abdalla 2007 190 UNICEF 2013 42 44 dan tabel 5 181 untuk pemotong 46 untuk rumah dan anestesi a b UNICEF 2005 a b c Kelly amp Hillard 2005 491 Wakabi 2007 UNICEF 2013 43 45 UNICEF 2013 46 a b Yoder Wang amp Johansen 2013 190 Jackson et al 2003 Klouman Manongi amp Klepp 2005 Elmusharaf Elhadi amp Almroth 2006 Yoder Wang amp Johansen 2013 189 UNICEF 2013 47 WHO 2008 4 23 28 Abdulcadir et al 2016 WHO 2016 Box 1 1 Types of FGM Diarsipkan 2017 09 08 di Wayback Machine WHO 2008 25 Lihat pula Toubia 1994 dan Horowitz Jackson amp Teklemariam 1995 WHO 2008 4 WHO 1998 a b Yoder amp Khan 2008 13 14 Frequently Asked Questions on Female Genital Mutilation Cutting Diarsipkan 2015 01 04 di Wayback Machine United Nations Population Fund April 2010 Ismail 2016 12 El Guindi 2007 43 a b Ismail 2016 14 Abdalla 2007 190 191 198 El Dareer 1982 56 64 Lightfoot Klein 1989 380 lihat pula El Dareer 1982 42 49 WHO 2008 24 UNICEF 2013 7 a b WHO 2008 27 WHO 2005 31 Untuk negara negara dengan temuan peregangan labia Botswana Lesotho Malawi Mozambik Namibia Afrika Selatan Tanzania Uganda dan Zimbabwe lihat Nzegwu 2011 262 untuk sisanya Bagnol amp Mariano 2011 272 276 272 untuk Uganda Mandara 2000 98 100 untuk fistula 102 lihat pula Mandara 2004 Berg et al 2014 Reisel amp Creighton 2015 49 Berg amp Underland 2014 2 Reisel amp Creighton 2015 49 Iavazzo Sardi amp Gkegkes 2013 Abdulcadir et al 2011 a b c Reisel amp Creighton 2015 50 a b c Kelly amp Hillard 2005 491 492 Dave Sethi amp Morrone 2011 a b Rushwan 2013 132 El Dareer 1982 37 Rashid amp Rashid 2007 99 Rashid amp Rashid 2007 97 Banks et al 2006 New study shows female genital mutilation exposes women and babies to significant risk at childbirth Diarsipkan 2019 05 02 di Wayback Machine Organisasi Kesehatan Dunia WHO 2 Juni 2006 Berg amp Denison 2013 Reisel amp Creighton 2015 51 Sibiani amp Rouzi 2008 Yoder Wang amp Johansen 2013 193 DHS overview Diarsipkan 2014 10 16 di Wayback Machine Demographic and Health Surveys Questionnaires and Indicator List Diarsipkan 2019 06 03 di Wayback Machine Multiple Indicator Cluster Surveys UNICEF Yoder Wang amp Johansen 2013 UNICEF 2013 134 135 UNICEF 2013 47 tabel 5 2 Yoder Wang amp Johansen 2013 189 Rasheed Abd Ellah amp Yousef 2011 Okeke Anyaehie amp Ezenyeaku 2012 70 73 UNICEF 2013 47 Untuk profil tahun dan negara Djibouti UNICEF Desember 2013 Eritrea UNICEF Juli 2013 Somalia UNICEF Desember 2013 UNICEF 2013 114 Nigeria UNICEF Juli 2014 Mackie and LeJeune UNICEF 2008 5 a b UNICEF Indonesia Februari 2016 UNICEF 2014 89 90 UNICEF 2013 2 a b UNICEF 2013 23 UNICEF 2016 footnote 2 Cole Diana 8 Februari 2016 UNICEF Estimate Of Female Genital Mutilation Up By 70 Million Diarsipkan 2020 07 31 di Wayback Machine National Public Radio Belluck Pam 10 Juni 2017 Michigan Case Adds U S Dimension to Debate on Genital Mutilation Diarsipkan 2020 10 07 di Wayback Machine The New York Times UNICEF 2013 4 UNICEF 2013 25 100 Yoder Wang amp Johansen 2013 196 UNICEF 2016 1 Yoder Wang amp Johansen 2013 194 UNICEF 2013 25 UNICEF 2014 2 Kandala et al 2018 Ratcliffe Rebecca 7 November 2018 FGM rates in east Africa drop from 71 to 8 in 20 years study shows The Guardian Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 15 Diakses tanggal 2020 05 20 UNICEF 2014 3 Untuk area pedesaan UNICEF 2013 28 untuk kekayaan 40 untuk pendidikan 41 Mackie 2000 275 a b UNICEF 2013 47 183 UNICEF 2005 Diarsipkan 2018 09 28 di Wayback Machine 6 UNICEF 2013 51 UNICEF 2013 28 37 UNICEF 2013 Diarsipkan 2015 04 05 di Wayback Machine For eight percent in Iraq 27 box 4 4 group 5 for the regions in Iraq 31 map 4 6 Lihat pula Yasin et al 2013 Yoder Wang amp Johansen 2013 196 198 Guinea 2012 UNICEF statistical profile Juli 2014 2 4 Chad UNICEF 2013 35 36 Nigeria Okeke Anyaehie amp Ezenyeaku 2012 70 73 FGM dipraktikkan di Nigeria oleh orang orang Yoruba Hausa Ibo Ijaw dan Kanuri Stephanie Walsh The 1996 Pulitzer Prize Winners Feature Photography The Pulitzer Prizes 1996 Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2015 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Abdalla 2007 187 El Guindi 2007 35 42 46 Mackie 1996 1003 El Guindi 2007 35 Shell Duncan 2008 228 Khazan 2015 Hayes 1975 620 624 Mackie 1996 999 1000 a b Ahmadu 2000 284 285 Abusharaf 2007 8 El Guindi 2007 36 37 Boddy 2007 112 lihat pula Boddy 1989 52 61 Gruenbaum 2005 435 436 Gruenbaum 2005 437 Gruenbaum 2001 140 Bagnol amp Mariano 2011 277 281 WHO 2008 27 28 Gruenbaum 2005 437 UNICEF 2013 67 El Dareer 1983 140 UNICEF 2013 178 UNICEF 2013 52 Lihat pula gambar 6 1 54 dan gambar 8 1A 8 1D 90 91 Gueye Malick 4 Februari 2014 Social Norm Change Theorists meet again in Keur Simbara Senegal Diarsipkan 2017 03 11 di Wayback Machine Tostan UNICEF 2013 15 Gruenbaum 2005 432 433 Mackie 2003 147 148 Diop et al UNICEF 2008 Mackie 2000 256ff Female Genital Cutting Tostan Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Agustus 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Female genital mutilation FGM frequently asked questions UNFPA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 07 06 Diakses tanggal 2020 05 21 UNICEF 2013 69 71 Gruenbaum 2001 50 Mackie and LeJeune UNICEF 2008 8 9 Mackie 1996 1008 a b UNICEF 2013 175 a b Mackie 1996 1004 1005 Roald 2003 224 Asmani amp Abdi 2008 6 13 Roald 2003 243 UNICEF press release 2 Juli 2007 UNICEF 2013 70 Michael Maggie 29 Juni 2007 Egypt Officials Ban Female Circumcision Diarsipkan 2017 09 20 di Wayback Machine Associated Press 2 Sholeh 2012 37 Kunhiyop 2008 297 Murray 1976 UNICEF 2013 hlm 73 figure 6 13 UNICEF 2013 halaman sampul dan hlm 175 Cohen 2005 59 Berlin 2011 173 a b c Knight 2001 330 Mackie 2000 264 267 O Rourke 2007 166ff hieroglif 172 wanita yang menstruasi Knight 2001 329 330 Kenyon 1893 Knight 2001 331 Strabo Geographica c 25 BCE cited in Knight 2001 318 Strabo Geographica Book VII chapter 2 17 2 5 Cohen 2005 59 61 argues that Strabo conflated the Jews with the Egyptians Knight 2001 326 Knight 2001 333 Knight 2001 336 Knight 2001 327 328 Knight 2001 328 Mackie 1996 1003 1009 a b c J F C 1873 155 dikutip dalam Allen 2000 106 Rodriguez 2008 Thomas 1813 585 586 Shorter 2008 82 Elchalal et al 1997 Shorter 2008 82 Elchalal et al 1997 McGregor 1998 146 Sheehan 1981 14 Black 1997 405 Hoberman 2005 63 Cutner 1985 cited in Nour 2008 Lihat pula Barker Benfield 1999 113 a b Rodriguez 2014 149 153 Wilkerson Isabel 11 Desember 1988 Charges Against Doctor Bring Ire and Questions The New York Times Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 08 16 Diakses tanggal 2020 05 21 Donaldson James Susan 13 Desember 2012 Ohio Woman Still Scarred By Love Doctor s Sex Surgery ABC News Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 06 Diakses tanggal 2020 05 21 Doctor Loses Practice Over Genital Surgery Associated Press 26 Januari 1989 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 31 Diakses tanggal 2020 05 21 Mufuka 2003 55 Thomas 2000 132 Untuk irua Kenyatta 1962 129 untuk irugu sebagai orang buangan Kenyatta 1962 127 Lihat pula Zabus 2008 48 Kenyatta 1962 127 130 Fiedler 1996 75 Thomas 2000 132 untuk mutilasi seksual wanita Karanja 2009 93 n 631 Lihat pula Strayer amp Murray 1978 139ff Boddy 2007 241 245 Hyam 1990 196 Murray 1976 92 104 Boddy 2007 241 244 Robert 1996 230 wa Kihurani Warigia wa Johanna amp Murigo wa Meshak 2007 118 120 Peterson 2012 217 Thomas 2000 129 131 131 untuk para gadis sebagai aktor utama juga dalam Thomas 1996 dan Thomas 2003 89 91 Topping Alexandra 24 Juli 2014 Kenyan girls taken to remote regions to undergo FGM in secret The Guardian Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 07 31 Diakses tanggal 2020 05 21 UNICEF 2013 10 Boddy 2007 202 299 UNICEF 2013 2 9 Elduma 2018 Boyle 2002 92 103 Boyle 2002 41 a b Bagnol amp Mariano 2011 281 Gruenbaum 2001 22 Khaleeli Homa 15 April 2010 Nawal El Saadawi Egypt s radical feminist Diarsipkan 2015 09 26 di Wayback Machine The Guardian El Saadawi 2007 14 Hayes 1975 21 Abdalla 2007 201 Topping Alexandra 23 Juni 2014 Somaliland s leading lady for women s rights It is time for men to step up Diarsipkan 2017 01 01 di Wayback Machine The Guardian Yoder amp Khan 2008 2 Mackie 2003 139 Hosken 1994 5 Boyle 2002 47 Bagnol amp Mariano 2011 281 Abusharaf 2007 176 180 Abusharaf 2007 180 Rahman amp Toubia 2000 10 11 untuk Wina lihat UNICEF 2013 8 Emma Bonino A brutal custom Join forces to banish the mutilation of women Diarsipkan 2015 05 31 di Wayback Machine The New York Times 15 September 2004 Maputo Protocol 7 8 a b c UNICEF 2013 8 UNICEF 2013 8 9 UNFPA UNICEF Annual Report 2012 12 48 104 Declaration on the Elimination of Violence against Women Diarsipkan 2006 02 02 di Wayback Machine United Nations General Assembly 20 Desember 1993 Charlotte Feldman Jacobs Commemorating International Day of Zero Tolerance to Female Genital Mutilation Diarsipkan 13 Februari 2010 di Wayback Machine Population Reference Bureau Februari 2009 UNICEF 2013 15 UNICEF 2010 UNFPA 2013 Executive Summary 4 UNFPA 2013 Volume 1 viii WHO 2008 8 UN resolution 20 Desember 2012 Emma Bonino Banning Female Genital Mutilation Diarsipkan 2017 01 01 di Wayback Machine The New York Times 19 Desember 2012 Australia Review of Australia s Female Genital Mutilation Legal Framework Diarsipkan 2016 03 05 di Wayback Machine Attorney General s Department Government of Australia Selandia Baru Section 204A Female genital mutilation Crimes Act 1961 Diarsipkan 2011 11 23 di Wayback Machine New Zealand Parliamentary Counsel Office Eropa Eliminating female genital mutilation Diarsipkan 2014 08 08 di Wayback Machine European Commission Amerika Serikat 18 U S Code 116 Female genital mutilation Diarsipkan 2014 08 03 di Wayback Machine Legal Information Institute Cornell University Law School Kanada Section 268 Diarsipkan 2019 05 02 di Wayback Machine Criminal Code Justice Laws website Government of Canada a b Current situation of female genital mutilation in Sweden Diarsipkan 2017 03 19 di Wayback Machine European Institute for Gender Equality European Union Boyle 2002 97 a b c Female Genital Mutilation Cutting in the United States Updated Estimates of Women and Girls at Risk 2012 Diarsipkan 2017 12 21 di Wayback Machine Centers for Disease Control and Prevention Public Health Reports 131 Maret April 2016 Julie Turkewitz Effects of Ancient Custom Present New Challenge to U S Doctors Genital Cutting Cases Seen More as Immigration Rises Diarsipkan 2018 01 31 di Wayback Machine The New York Times 6 Februari 2015 Jones et al 1997 372 Rudloff 1995 877 Egan Timothy 1994 03 04 An Ancient Ritual and a Mother s Asylum Plea The New York Times dalam bahasa Inggris ISSN 0362 4331 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 09 03 Diakses tanggal 2019 11 28 Gregory Sophfronia Scott 21 Maret 1994 At Risk of Mutilation Time hlm 45 Celia W Dugger June 9 15 Asylum From Mutilation Diarsipkan 2020 06 21 di Wayback Machine The New York Times 16 Juni 1996 In re Fauziya KASINGA file A73 476 695 Diarsipkan 2017 03 04 di Wayback Machine U S Department of Justice Executive Office for Immigration Review decided 13 Juni 1996 Man gets 10 year sentence for circumcision of 2 year old daughter Diarsipkan 2017 09 02 di Wayback Machine Associated Press 1 November 2006 Schmidt Samantha 21 November 2018 Judge rules that federal law banning female genital mutilation is unconstitutional Diarsipkan 2020 08 20 di Wayback Machine The Washington Post Female Genital Mutilation Pediatrics 102 1 153 156 1 Juli 1998 doi 10 1542 peds 102 1 153 PMID 9651425 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 02 18 Diakses tanggal 2020 05 22 Kebijakan yang sudah dicabut American Academy of Pediatrics Board of Directors 1 Mei 2010 Ritual Genital Cutting of Female Minors Pediatrics 125 5 1088 1093 doi 10 1542 peds 2010 0187 nbsp PMID 20421257 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 10 20 Diakses tanggal 2020 05 22 Pam Belluck Group Backs Ritual Nick as Female Circumcision Option Diarsipkan 2018 01 18 di Wayback Machine The New York Times 6 Mei 2010 a b Clyde H Farnsworth Canada Gives Somali Mother Refugee Status Diarsipkan 2017 08 13 di Wayback Machine The New York Times 21 Juli 1994 Section 268 Diarsipkan 2019 05 02 di Wayback Machine Criminal Code of Canada Poisson Jayme 14 Juli 2017 Canadian girls are being taken abroad to undergo female genital mutilation documents reveal The Toronto Star Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2017 Yoder Wang amp Johansen 2013 195 a b Gallard 1995 1592 a b c Megan Rowling France reduces genital cutting with prevention prosecutions lawyer Diarsipkan 2017 01 01 di Wayback Machine Thomson Reuters Foundation 27 September 2012 Jana Meredyth Talton Asylum for Genital Mutilation Fugitives Building a Precedent Ms Januari Februari 1992 17 Current situation of female genital mutilation in France Diarsipkan 2016 02 07 di Wayback Machine European Institute for Gender Equality European Union Gollaher 2000 189 Alison Macfarlane and Efua Dorkenoo Female Genital Mutilation in England and Wales Diarsipkan 15 Agustus 2015 di Wayback Machine City University of London and Equality Now 21 Juli 2014 3 Country Report United Kingdom Diarsipkan 2017 03 19 di Wayback Machine Study to map the current situation and trends of FGM Country reports European Institute for Gender Equality Luxembourg Publications Office of the European Union 2013 487 532 Untuk artikel yang lebih lama mengenai FGM di Britania Raya lihat Black amp Debelle 1995 Prohibition of Female Circumcision Act 1985 Diarsipkan 2017 01 01 di Wayback Machine legislation gov uk The National Archives Female Genital Mutilation Act 2003 Diarsipkan 2017 07 14 di Wayback Machine and Prohibition of Female Genital Mutilation Scotland Act 2005 Diarsipkan 2017 07 14 di Wayback Machine legislation gov uk Female Genital Mutilation Act 2003 Diarsipkan 2017 07 14 di Wayback Machine legislation gov uk and Female Genital Mutilation Act 2003 Diarsipkan 2013 09 08 di Wayback Machine legal guidance Crown Prosecution Service The Act refers to girls though it also applies to women CEDAW Juli 2013 6 paragraf 36 37 Sandra Laville Doctor found not guilty of FGM on patient at London hospital Diarsipkan 2018 02 06 di Wayback Machine The Guardian 4 Februari 2015 Nnaemeka 2005 34 Silverman 2004 420 Kirby 2005 83 Nnaemeka 2005 33 Tamale 2011 19 20 Nnaemeka 2005 30 33 Korieh 2005 121 122 for the photographs see Stephanie Walsh The 1996 Pulitzer Prize Winners Feature Photography The Pulitzer Prizes 1996 Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2015 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Walley 2002 18 34 43 60 Nnaemeka 2005 38 39 Johnsdotter amp Essen 2010 32 Berer 2007 1335 Conroy 2006 El Guindi 2007 33 Wildenthal 2012 148 Obermeyer 1999 94 Sara Abdel Rahim From Midwives to Doctors Searching for Safer Circumcisions in Egypt Diarsipkan 2017 07 30 di Wayback Machine The Tahrir Institute for Middle East Policy 25 September 2014 WHO 2008 28 Johnsdotter amp Essen 2010 33 Essen amp Johnsdotter 2004 32 Nussbaum 1999 123 124 Lihat pula Yael Tamir Hands Off Clitoridectomy Diarsipkan 8 Agustus 2014 di Wayback Machine Boston Review Summer 1996 Martha Nussbaum Double Moral Standards Diarsipkan 8 Agustus 2014 di Wayback Machine Boston Review Oktober November 1996 Nancy Ehrenreich Mark Barr Intersex Surgery Female Genital Cutting and the Selective Condemnation of Cultural Practices Diarsipkan 2017 05 17 di Wayback Machine Harvard Civil Rights Civil Liberties Law Review 40 1 2005 71 140 74 75 Gregorio I W 26 April 2017 Should Surgeons Perform Irreversible Genital Surgery on Children Newsweek Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 06 Diakses tanggal 2020 05 22 Male circumcision global trends and determinants of prevalence safety and acceptability PDF Geneva World Health Organization and Joint United Nations Programme on HIV AIDS 2007 hlm 7 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2015 12 22 Diakses tanggal 2020 05 22 a b American Academy of Pediatrics Task Force on Circumcision September 2012 Male Circumcision Pediatrics 130 3 e756 85 doi 10 1542 peds 2012 1990 nbsp PMID 22926175 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 06 Diakses tanggal 2020 05 22 Freedman Andrew L Mei 2016 The Circumcision Debate Beyond Benefits and Risks Pediatrics 137 5 e20160594 doi 10 1542 peds 2016 0594 nbsp PMID 27244839 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 06 Diakses tanggal 2020 05 22 Frisch Morten Aigrain Yves Barauskas Vidmantas et al April 2013 Cultural Bias in the AAP s 2012 Technical Report and Policy Statement on Male Circumcision Pediatrics 131 4 796 800 doi 10 1542 peds 2012 2896 nbsp PMID 23509170 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 06 Diakses tanggal 2020 05 22 American Academy of Pediatrics Task Force on Circumcision April 2013 Cultural Bias and Circumcision The AAP Task Force on Circumcision Responds Pediatrics 131 4 801 4 doi 10 1542 peds 2013 0081 nbsp PMID 23509171 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 06 Diakses tanggal 2020 05 22 Jacobs Grady amp Bolnick 2012 4 7 Daftar pustaka Buku dan bab buku Abusharaf Rogaia Mustafa 2007 Introduction The Custom in Question Dalam Abusharaf Rogaia Mustafa Female Circumcision Multicultural Perspectives Philadelphia University of Pennsylvania Press Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 10 Diakses tanggal 2020 05 17 Abdalla Raqiya D 2007 My Grandmother Called it the Three Feminine Sorrows The Struggle of Women Against Female Circumcision in Somalia Dalam Abusharaf Rogaia Mustafa Female Circumcision Multicultural Perspectives Philadelphia University of Pennsylvania Press Ahmadu Fuambai 2000 Rites and Wrongs An Insider Outsider Reflects on Power and Excision Dalam Shell Duncan Bettina Hernlund Ylva Female Circumcision in Africa Culture Controversy and Change Boulder Lynne Rienner Publishers Allen Peter Lewis 2000 The Wages of Sin Sex and Disease Past and Present nbsp Chicago University of Chicago Press Asmani Ibrahim Lethome Abdi Maryam Sheikh 2008 De linking Female Genital Mutilation Cutting from Islam PDF Washington Frontiers in Reproductive Health USAID Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2017 02 21 Diakses tanggal 2020 05 17 Bagnol Brigitte Mariano Esmeralda 2011 Politics of Naming Sexual Practices African Sexualities A Reader Cape Town Fahamu Pambazuka ISBN 9780857490162 Barker Benfield G J 1999 The Horrors of the Half Known Life Male Attitudes Toward Women and Sexuality in Nineteenth Century America New York Routledge Berlin Adele 2011 Circumcision The Oxford Dictionary of the Jewish Religion New York Oxford University Press Boddy Janice 2007 Civilizing Women British Crusades in Colonial Sudan Princeton Princeton University Press Boddy Janice 1989 Wombs and Alien Spirits Women Men and the Zar Cult in Northern Sudan Madison University of Wisconsin Press Boyle Elizabeth Heger 2002 Female Genital Cutting Cultural Conflict in the Global Community Baltimore Johns Hopkins University Press Cohen Shaye J D 2005 Why Aren t Jewish Women Circumcised Gender and Covenant In Judaism Berkeley University of California Press El Guindi Fadwa 2007 Had This Been Your Face Would You Leave It as Is Dalam Abusharaf Rogaia Mustafa Female Circumcision Multicultural Perspectives Philadelphia University of Pennsylvania Press Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 10 Diakses tanggal 2020 05 17 El Dareer Asma 1982 Woman Why Do You Weep Circumcision and its Consequences London Zed Books Fiedler Klaus 1996 Christianity and African Culture Leiden Brill Gollaher David 2000 Circumcision A History of the World s Most Controversial Surgery New York Basic Books Gruenbaum Ellen 2001 The Female Circumcision Controversy An Anthropological Perspective Philadelphia University of Pennsylvania Press Hoberman John Milton 2005 Testosterone Dreams Rejuvenation Aphrodisia Doping nbsp Berkeley University of California Press Hosken Fran 1994 1979 The Hosken Report Genital and Sexual Mutilation of Females Lexington Women s International Network Hyam Ronald 1990 Empire and Sexuality The British Experience Manchester Manchester University Press Jacobs Micah Grady Richard Bolnick David A 2012 Current Circumcision Trends and Guidelines Dalam Bolnick David A Koyle Martin Yosha Assaf Surgical Guide to Circumcision London Springer hlm 3 8 doi 10 1007 978 1 4471 2858 8 1 ISBN 978 1 4471 2857 1 Karanja James 2009 The Missionary Movement in Colonial Kenya The Foundation of Africa Inland Church Gottingen Cuvillier Verlag Kenyatta Jomo 1962 1938 Facing Mount Kenya New York Vintage Books Kenyon F G 1893 Greek Papyri in the British Museum London British Museum Kirby Vicky 2005 Out of Africa Our Bodies Ourselves Dalam Nnaemeka Obioma Female Circumcision and the Politics of Knowledge African Women in Imperialist Discourses Westport Conn and London Praeger Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 10 Diakses tanggal 2020 05 17 Korieh Chima 2005 Other Bodies Western Feminism Race and Representation in Female Circumcision Discourse Dalam Nnaemeka Obioma Female Circumcision and the Politics of Knowledge African Women in Imperialist Discourses Westport Conn and London Praeger Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 10 Diakses tanggal 2020 05 17 Kunhiyop Samuel Waje 2008 African Christian Ethics Grand Rapids MI Zondervan Mackie Gerry 2000 Female Genital Cutting The Beginning of the End PDF Dalam Shell Duncan Bettina Hernlund Ylva Female Circumcision in Africa Culture Controversy and Change Boulder Lynne Rienner Publishers Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 29 Oktober 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mandara Mairo Usman 2000 Female genital cutting in Nigeria View of Nigerian Doctors on the Medicalization Debate Dalam Shell Duncan Bettina Hernlund Ylva Female Circumcision in Africa Culture Controversy and Change Boulder Lynne Rienner Publishers McGregor Deborah Kuhn 1998 From Midwives to Medicine The Birth of American Gynecology New Brunswick Rutgers University Press Nnaemeka Obioma 2005 African Women Colonial Discourses and Imperialist Interventions Female Circumcision as Impetus Dalam Nnaemeka Obioma Female Circumcision and the Politics of Knowledge African Women in Imperialist Discourses Westport Conn and London Praeger hlm 27 46 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 10 Diakses tanggal 2020 05 17 Nussbaum Martha 1999 Sex and Social Justice New York and Oxford Oxford University Press ISBN 9780195355017 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 10 Diakses tanggal 2020 05 17 Nzegwu Nkiru 2011 Osunality or African eroticism African Sexualities A Reader Cape Town Fahamu Pambazuka ISBN 9780857490162 Peterson Derek R 2012 Ethnic Patriotism and the East African Revival A History of Dissent c 1935 1972 New York Cambridge University Press Rahman Anika Toubia Nahid 2000 Female Genital Mutilation A Guide to Laws and Policies Worldwide New York Zed Books Roald Ann Sofie 2003 Women in Islam The Western Experience London Routledge Robert Dana Lee 1996 American Women in Mission A Social History of Their Thought and Practice Macon Mercer University Press Rodriguez Sarah B 2014 Female Circumcision and Clitoridectomy in the United States A History of a Medical Treatment Rochester NY University of Rochester Press El Saadawi Nawal 2007 1980 The Hidden Face of Eve London Zed Books Shorter Edward 2008 From Paralysis to Fatigue A History of Psychosomatic Illness in the Modern Era New York Simon and Schuster Strayer Robert Murray Jocelyn 1978 The CMS and Female Circumcision Dalam Strayer Robert The Making of Missionary Communities in East Africa New York State University of New York Press Tamale Sylvia 2011 Researching and theorising sexualities in Africa Dalam Tamale Sylvia African Sexualities A Reader Pambazuka Press Fahamu hlm 11 36 Thomas Lynn M 2000 Ngaitana I will circumcise myself Lessons from Colonial Campaigns to Ban Excision in Meru Kenya Dalam Shell Duncan Bettina Hernlund Ylva Female Circumcision in Africa Culture Controversy and Change Boulder Lynne Rienner Publishers Thomas Lynn 2003 Politics of the Womb Women Reproduction and the State in Kenya Berkeley University of California Press Thomas Robert 1813 The Modern Practice of Physick London Longman Hurst Rees Orme and Brown wa Kihurani Nyambura Warigia wa Johanna Raheli Murigo wa Meshak Alice 2007 Letter Opposing Female Circumcision Dalam Lihamba Amandina Moyo Fulata L Mulokozi Mugaybuso M Shitemi Naomi L Yahya Othman Saida Women Writing Africa The Eastern Region New York The Feminist Press at the City University of New York hlm 118 120 ISBN 978 1558615342 Walley Christine J 2002 Searching for Voices Feminism Anthropology and the Global Over Female Genital Operations Dalam James Stanlie M Robertson Claire C Genital Cutting and Transnational Sisterhood Urbana University of Illinois Press hlm 54 86 Wildenthal Lora 2012 The Language of Human Rights in West Germany Philadelphia University of Pennsylvania Press Zabus Chantal 2008 The Excised Body in African Texts and Contexts Dalam Borch Merete Falck Bodies and Voices The Force field of Representation and Discourse in Colonial and Postcolonial Studies New York Rodopi Zabus Chantal 2013 Writing with an Accent From Early Decolonization to Contemporary Gender Issues in the African Novel in French English and Arabic Dalam Bertacco Simon Language and Translation in Postcolonial Literatures New York Routledge Artikel jurnal Abdulcadir Jasmine Margairaz Christiane Boulvain Michel Irion Olivier 6 Januari 2011 Care of women with female genital mutilation cutting Swiss Medical Weekly 140 w13137 doi 10 4414 smw 2011 13137 nbsp ISSN 1424 3997 PMID 21213149 Abdulcadir Jasmine Catania Lucrezia Hindin Michelle Jane Say Lale Petignat Patrick Abdulcadir Omar November 2016 Female Genital Mutilation A Visual Reference and Learning Tool for Health Care Professionals Obstetrics amp Gynecology 128 5 958 963 doi 10 1097 AOG 0000000000001686 ISSN 1873 233X PMID 27741194 Sibiani Sharifa A Rouzi Abdulrahim A September 2008 Sexual function in women with female genital mutilation Fertility and Sterility 93 3 722 724 doi 10 1016 j fertnstert 2008 10 035 ISSN 1556 5653 PMID 19028385 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 08 28 Diakses tanggal 2020 05 17 American Academy of Pediatrics Committee on Bioethics Juli 1998 Female genital mutilation Pediatrics 102 1 Pt 1 153 156 doi 10 1542 peds 102 1 153 nbsp ISSN 0031 4005 PMID 9651425 American Academy of Pediatrics Board of Directors Juli 2010 Ritual genital cutting of female minors withdrawn Pediatrics 126 1 191 doi 10 1542 peds 2010 1568 nbsp ISSN 1098 4275 PMID 20530070 Askew Ian Chaiban Ted Kalasa Benoit Sen Purna 1 September 2016 A repeat call for complete abandonment of FGM Journal of Medical Ethics dalam bahasa Inggris 42 9 619 620 doi 10 1136 medethics 2016 103553 ISSN 0306 6800 PMC 5013096 nbsp PMID 27059789 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 06 Diakses tanggal 2020 05 17 Banks Emily Meirik Olav Farley Tim Akande Oluwole Bathija Heli Ali Mohamed WHO study group on female genital mutilation and obstetric outcome 3 Juni 2006 Female genital mutilation and obstetric outcome WHO collaborative prospective study in six African countries Lancet 367 9525 1835 1841 doi 10 1016 S0140 6736 06 68805 3 ISSN 1474 547X PMID 16753486 Berer Marge 30 Juni 2007 Cosmetic genitoplasty It s female genital mutilation and should be prosecuted BMJ 334 7608 1335 2 1335 doi 10 1136 bmj 39252 646042 3A ISSN 1756 1833 PMC 1906631 nbsp PMID 17599983 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 11 13 Diakses tanggal 2020 05 17 Berg Rigmor C Underland Vigdis Odgaard Jensen Jan Fretheim Atle Vist Gunn E 21 November 2014 Effects of female genital cutting on physical health outcomes a systematic review and meta analysis BMJ Open 4 11 e006316 doi 10 1136 bmjopen 2014 006316 ISSN 2044 6055 PMC 4244458 nbsp PMID 25416059 Berg Rigmor C Denison Eva Oktober 2013 A tradition in transition factors perpetuating and hindering the continuance of female genital mutilation cutting FGM C summarized in a systematic review Health Care for Women International 34 10 837 859 doi 10 1080 07399332 2012 721417 ISSN 1096 4665 PMC 3783896 nbsp PMID 23489149 Berg Rigmor C Underland Vigdis 27 Maret 2014 Immediate health consequences of female genital mutilation cutting FGM C PDF Rapport Fra Kunnskapssenteret Oslo Norwegian Knowledge Centre for the Health Services Kunnskapssenteret hlm 837 859 ISBN 978 82 8121 856 7 ISSN 1890 1298 PMID 29320014 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2021 08 28 Diakses tanggal 2020 05 17 Black J A Debelle G D 17 Juni 1995 Female genital mutilation in Britain BMJ 310 6994 1590 1592 doi 10 1136 bmj 310 6994 1590 ISSN 0959 8138 PMC 2549951 nbsp PMID 7787654 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 11 13 Diakses tanggal 2020 05 17 Black John Juli 1997 Female genital mutilation a contemporary issue and a Victorian obsession Journal of the Royal Society of Medicine 90 7 402 405 doi 10 1177 014107689709000712 ISSN 0141 0768 PMC 1296388 nbsp PMID 9290425 J F C 8 Februari 1873 Isaac Baker Brown F R C S Medical Times and Gazette 1 1180 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 10 Diakses tanggal 2020 05 17 Conroy Ronan M 15 Juli 2006 Female genital mutilation whose problem whose solution BMJ 333 7559 106 107 doi 10 1136 bmj 333 7559 106 ISSN 0959 8138 PMC 1502236 nbsp PMID 16840444 Cutner Lawrence P Juli 1985 Female genital mutilation Obstetrical amp Gynecological Survey 40 7 437 443 doi 10 1097 00006254 198507000 00004 ISSN 0029 7828 PMID 4022475 Dave Amish J Sethi Aisha Morrone Aldo Januari 2011 Female genital mutilation what every American dermatologist needs to know Dermatologic Clinics 29 1 103 109 doi 10 1016 j det 2010 09 002 ISSN 1558 0520 PMID 21095534 Elchalal Uriel Ben Ami B Gillis R Brzezinski A Oktober 1997 Ritualistic female genital mutilation current status and future outlook Obstetrical amp Gynecological Survey 52 10 643 651 doi 10 1097 00006254 199710000 00022 ISSN 0029 7828 PMID 9326757 Essen Birgitta Johnsdotter Sara Juli 2004 Female genital mutilation in the West traditional circumcision versus genital cosmetic surgery PDF Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica 83 7 611 613 doi 10 1111 j 0001 6349 2004 00590 x ISSN 0001 6349 PMID 15225183 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 14 April 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan El Dareer A Juni 1983 Attitudes of Sudanese people to the practice of female circumcision International Journal of Epidemiology 12 2 138 144 doi 10 1093 ije 12 2 138 ISSN 0300 5771 PMID 6874206 Elduma Adel Hussein 15 Februari 2018 Female Genital Mutilation in Sudan Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences 6 2 430 434 doi 10 3889 oamjms 2018 099 PMC 5839462 nbsp PMID 29531618 Elmusharaf Susan Elhadi Nagla Almroth Lars 15 Juli 2006 Reliability of self reported form of female genital mutilation and WHO classification cross sectional study BMJ Clinical Research Ed 333 7559 124 doi 10 1136 bmj 38873 649074 55 ISSN 1756 1833 PMC 1502195 nbsp PMID 16803943 Gallard Colette 17 Juni 1995 Female genital mutilation in France BMJ Clinical Research Ed 310 6994 1592 1593 doi 10 1136 bmj 310 6994 1592 ISSN 0959 8138 PMC 2549952 nbsp PMID 7787655 Gruenbaum Ellen September Oktober 2005 Socio Cultural Dynamics of Female Genital Cutting Research Findings Gaps and Directions Culture Health amp Sexuality 7 5 429 441 doi 10 1080 13691050500262953 JSTOR 4005473 PMID 16864214 Hayes Rose Oldfield 17 Juni 1975 Female Genital Mutilation Fertility Control Women s Roles and the Patrilineage in Modern Sudan A Functional Analysis American Ethnologist 2 4 617 633 doi 10 1525 ae 1975 2 4 02a00030 JSTOR 643328 Horowitz Carol R Jackson J Carey Teklemariam Mamae 19 Januari 1995 Female Circumcision New England Journal of Medicine 332 3 188 190 doi 10 1056 nejm199501193320313 ISSN 0028 4793 PMID 7695718 Iavazzo Christos Sardi Thalia A Gkegkes Ioannis D Juni 2013 Female genital mutilation and infections a systematic review of the clinical evidence Archives of Gynecology and Obstetrics 287 6 1137 1149 doi 10 1007 s00404 012 2708 5 ISSN 1432 0711 PMID 23315098 Ismail Edna Adan 2016 Female genital mutilation survey in Somaliland PDF Edna Adan University Hospital Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2017 09 11 Diakses tanggal 2020 05 17 Jackson Elizabeth F Akweongo Patricia Sakeah Evelyn Hodgson Abraham Asuru Rofina Phillips James F September 2003 Inconsistent reporting of female genital cutting status in northern Ghana explanatory factors and analytical consequences Studies in Family Planning 34 3 200 210 CiteSeerX 10 1 1 233 6248 nbsp doi 10 1111 j 1728 4465 2003 00200 x ISSN 0039 3665 PMID 14558322 Johnsdotter Sara Essen Birgitta Mei 2010 Genitals and ethnicity the politics of genital modifications PDF Reproductive Health Matters 18 35 29 37 doi 10 1016 S0968 8080 10 35495 4 ISSN 1460 9576 PMID 20541081 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 21 September 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jones Wanda K Smith J Kieke B Wilcox L September 1997 Female genital mutilation Female circumcision Who is at risk in the U S Public Health Reports Washington D C 1974 112 5 368 377 ISSN 0033 3549 PMC 1381943 nbsp PMID 9323387 Kandala Ngianga Bakwin Ezejimofor Martinsixtus C Uthman Olalekan A Komba Paul 2018 Secular trends in the prevalence of female genital mutilation cutting among girls a systematic analysis PDF BMJ Global Health 3 5 e000549 doi 10 1136 bmjgh 2017 000549 PMC 6231106 nbsp PMID 30483404 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2021 03 10 Diakses tanggal 2020 05 17 Kelly Elizabeth Hillard Paula J Adams Oktober 2005 Female genital mutilation Current Opinion in Obstetrics and Gynecology 17 5 490 494 doi 10 1097 01 gco 0000183528 18728 57 ISSN 1040 872X PMID 16141763 Khazan Olga 8 April 2015 Why Some Women Choose to Get Circumcised The Atlantic Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 08 28 Diakses tanggal 2020 05 17 Lightfoot Klein Hanny 1989 The Sexual Experience and Marital Adjustment of Genitally Circumcised and Infibulated Females in The Sudan The Journal of Sex Research 26 3 375 392 380 doi 10 1080 00224498909551521 JSTOR 3812643 Klouman Elise Manongi Rachel Klepp Knut Inge Januari 2005 Self reported and observed female genital cutting in rural Tanzania associated demographic factors HIV and sexually transmitted infections Tropical Medicine amp International Health 10 1 105 115 doi 10 1111 j 1365 3156 2004 01350 x ISSN 1360 2276 PMID 15655020 Knight Mary Juni 2001 Curing cut or ritual mutilation Some remarks on the practice of female and male circumcision in Graeco Roman Egypt Isis 92 2 317 338 doi 10 1086 385184 ISSN 0021 1753 JSTOR 3080631 PMID 11590895 Kouba Leonard J Muasher Judith Maret 1985 Female Circumcision in Africa An Overview African Studies Review 28 1 95 1100 doi 10 2307 524569 JSTOR 524569 Mandara Mairo Usman Maret 2004 Female genital mutilation in Nigeria International Journal of Gynaecology and Obstetrics 84 3 291 298 doi 10 1016 j ijgo 2003 06 001 PMID 15001386 Mackie Gerry Desember 1996 Ending Footbinding and Infibulation A Convention Account PDF American Sociological Review 61 6 999 1017 doi 10 2307 2096305 JSTOR 2096305 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 07 20 Diakses tanggal 2020 05 17 Mackie Gerry Juni 2003 Female Genital Cutting A Harmless Practice PDF Medical Anthropology Quarterly 17 2 135 158 doi 10 1525 maq 2003 17 2 135 JSTOR 3655332 PMID 12846114 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2017 08 08 Diakses tanggal 2020 05 17 Mufuka Kenneth 2003 Scottish Missionaries and the Circumcision Controversy in Kenya 1900 1960 International Review of Scottish Studies 28 47 87 Archived from the original on 2011 11 23 Diakses tanggal 2020 05 21 Pemeliharaan CS1 Url tak layak link Murray Jocelyn 1976 The Church Missionary Society and the Female Circumcision Issue in Kenya 1929 1932 Journal of Religion in Africa 8 2 92 104 doi 10 1163 157006676X00075 JSTOR 1594780 Nour Nawal M 2008 Female Genital Cutting A Persisting Practice Reviews in Obstetrics and Gynecology 1 3 135 139 PMC 2582648 nbsp PMID 19015765 Obermeyer Carla 1999 Female Genital Surgeries The Known the Unknown and the Unknowable Medical Anthropology Quarterly 31 79 106 doi 10 1525 maq 1999 13 1 79 Okeke T C Anyaehie Usb Ezenyeaku C C K Januari 2012 An overview of female genital mutilation in Nigeria Annals of Medical and Health Sciences Research 2 1 70 73 doi 10 4103 2141 9248 96942 ISSN 2141 9248 PMC 3507121 nbsp PMID 23209995 O Rourke Paul F 1 Februari 2007 The m t Woman Zeitschrift fur Agyptische Sprache und Altertumskunde dalam bahasa Inggris 134 2 doi 10 1524 zaes 2007 134 2 166 ISSN 2196 713X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 05 02 Diakses tanggal 2020 05 17 Rasheed Salah M Abd Ellah Ahmed H Yousef Fouad M Juli 2011 Female genital mutilation in Upper Egypt in the new millennium International Journal of Gynaecology and Obstetrics 114 1 47 50 doi 10 1016 j ijgo 2011 02 003 ISSN 1879 3479 PMID 21513937 Rashid Mumtaz Rashid Mohammed H April 2007 Obstetric management of women with female genital mutilation The Obstetrician amp Gynaecologist dalam bahasa Inggris 9 2 95 101 doi 10 1576 toag 9 2 095 27310 Reisel Dan Creighton Sarah M Januari 2015 Long term health consequences of Female Genital Mutilation FGM Maturitas 80 1 48 51 doi 10 1016 j maturitas 2014 10 009 ISSN 1873 4111 PMID 25466303 Rodriguez Sarah Juli 2008 Rethinking the history of female circumcision and clitoridectomy American medicine and female sexuality in the late nineteenth century Journal of the History of Medicine and Allied Sciences 63 3 323 347 doi 10 1093 jhmas jrm044 ISSN 1468 4373 PMID 18065832 Rudloff Patricia Dysart 1995 In Re Oluloro Risk of female genital mutilation as extreme hardship in immigration proceedings Saint Mary s Law Journal 26 877 903 Archived from the original on 2001 02 20 Diakses tanggal 2020 05 22 Pemeliharaan CS1 Url tak layak link Rushwan Hamid September 2013 Female genital mutilation A tragedy for women s reproductive health African Journal of Urology 19 3 130 133 doi 10 1016 j afju 2013 03 002 nbsp Sheehan E Agustus 1981 Victorian clitoridectomy Isaac Baker Brown and his harmless operative procedure Medical Anthropology Newsletter 12 4 9 15 doi 10 1525 maq 1981 12 4 02a00120 ISSN 0543 2499 JSTOR 647794 PMID 12263443 Shell Duncan Bettina Juni 2008 From Health to Human Rights Female Genital Cutting and the Politics of Intervention American Anthropologist 110 2 225 236 doi 10 1111 j 1548 1433 2008 00028 x JSTOR 27563985 Sholeh M Asrorun Ni am 2012 Fatwa MUI tentang Khitan Perempuan PDF Ahkam XII 2 35 46 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2020 06 26 Diakses tanggal 2020 06 24 Silverman Eric K 2004 Anthropology and Circumcision Annual Review of Anthropology 33 419 445 doi 10 1146 annurev anthro 33 070203 143706 JSTOR 25064860 Thomas Lynn M November 1996 Ngaitana I will circumcise myself The Gender and Generational Politics of the 1956 Ban on Clitoridectomy in Meru Kenya Gender and History 8 3 338 363 doi 10 1111 j 1468 0424 1996 tb00062 x PMID 12322506 Toubia Nadia F Sharief E H September 2003 Female genital mutilation have we made progress International Journal of Gynaecology and Obstetrics 82 3 251 261 doi 10 1016 S0020 7292 03 00229 7 ISSN 0020 7292 PMID 14499972 Toubia Nadia 15 September 1994 Female Circumcision as a Public Health Issue The New England Journal of Medicine 331 11 712 716 doi 10 1056 NEJM199409153311106 ISSN 0028 4793 PMID 8058079 Wakabi Wairagala 31 Maret 2007 Africa battles to make female genital mutilation history Lancet 369 9567 1069 1070 doi 10 1016 S0140 6736 07 60508 X PMID 17405200 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 05 14 Diakses tanggal 2020 05 17 Yasin Berivan A Al Tawil Namir G Shabila Nazar P Al Hadithi Tariq S 8 September 2013 Female genital mutilation among Iraqi Kurdish women A cross sectional study from Erbil city BMC Public Health 13 809 doi 10 1186 1471 2458 13 809 ISSN 1471 2458 PMC 3844478 nbsp PMID 24010850 Yoder P Stanley Wang Shanxiao Johansen Elise Juni 2013 Estimates of female genital mutilation cutting in 27 African countries and Yemen Studies in Family Planning 44 2 189 204 doi 10 1111 j 1728 4465 2013 00352 x ISSN 0039 3665 PMID 23720002 Yoder P Stanley Khan Shane Maret 2008 Numbers of women circumcised in Africa The Production of a Total PDF DHS Working Papers USAID 39 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2017 11 22 Diakses tanggal 2020 05 17 Laporan PBB Cappa Claudia et al Female Genital Mutilation Cutting A Statistical Overview and Exploration of the Dynamics of Change New York United Nations Children s Fund Juli 2013 Classification of female genital mutilation Geneva World Health Organization 2014 Concluding observations on the seventh periodic report of the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland United Nations Committee on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women CEDAW 26 Juli 2013 WebCite Diop Nafissatou J Moreau Amadou Benga Helene Evaluation of the Long term Impact of the TOSTAN Program on the Abandonment of FGM C and Early Marriage Results from a qualitative study in Senega UNICEF Januari 2008 Djibouti Statistical profile on female genital mutilation cutting UNICEF Desember 2013 Eliminating Female genital mutilation An Interagency Statement Geneva World Health Organization 2008 Eritrea Statistical profile on female genital mutilation cutting UNICEF Juli 2014 Female genital mutilation Geneva World Health Organization 31 Januari 2018 Female Genital Mutilation Cutting A Global Concern New York United Nations Children s Fund Februari 2016 Female Genital Mutilation A Teachers Guide Geneva World Health Organization 2005 Female Genital Mutilation Cutting What Might the Future Hold New York UNICEF 22 Juli 2014 Fresh progress toward the elimination of female genital mutilation and cutting in Egypt UNICEF press release 2 Juli 2007 Global strategy to stop health care providers from performing female genital mutilation UNAIDS UNDP UNFPA UNHCR UNICEF UNIFEM WHO FIGO ICN IOM MWIA WCPT WMA Geneva World Health Organization 2010 Indonesia Statistical profile on female genital mutilation cutting UNICEF Februari 2016 67 146 Intensifying global efforts for the elimination of female genital mutilations Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa diadopsi pada 20 Desember 2012 Izett Susan Toubia Nahid Female Genital Mutilation An Overview Geneva World Health Organization 1998 Joint Evaluation UNFPA UNICEF Joint Program on Female Genital Mutilation Cutting Accelerating Change 2008 2012 Volume 1 Volume 2 Executive Summary New York UNFPA UNICEF September 2013 Joint Program on Female Genital Mutilation Cutting Accelerating Change Annual report 2012 New York UNFPA UNICEF 2012 Mackie Gerry LeJeune John Social Dynamics of Abandonment of Harmful Practices A New Look at the Theory Innocenti Working Paper No XXX Florence UNICEF Innocenti Research Centre 2008 Miller Michael Moneti Francesca Changing a harmful social convention Female genital cutting mutilation Florence UNICEF Innocenti Research Centre 2005 Moneti Francesca Parker David The Dynamics of Social Change Florence UNICEF Innocenti Research Centre Oktober 2010 Nigeria Statistical profile on female genital mutilation cutting UNICEF Juli 2014 Somalia Statistical profile on female genital mutilation cutting UNICEF Desember 2013 WHO Guidelines on the Management of Health Complications from Female Genital Mutilation Geneva World Health Organization 2016 PMID 27359024Bacaan lanjutan nbsp Media terkait Pemotongan kelamin perempuan di Wikimedia Commons nbsp Kutipan tentang Pemotongan kelamin perempuan di Wikiquote Circumcision female The Kinsey Institute bibliography 1960s 1980s Arsip tentang FGM The Guardian Haworth Abigail 18 November 2012 The day I saw 248 girls suffering genital mutilation The Observer Lightfoot Klein Hanny 1989 Prisoners of Ritual An Odyssey Into Female Genital Circumcision in Africa New York Routledge Westley David M 1999 Female circumcision and infibulation in Africa Electronic Journal of Africana Bibliography 4 bibliography up to 1997 Cerita pribadi El Saadawi Nawal 1975 Woman at Point Zero London Zed Books Dirie Waris dan Miller Cathleen 1998 Desert Flower New York William Morrow Kassindja Fauziya dan Miller Muro Layli 1998 Do They Hear You When You Cry New York Delacorte Press Ali Ayaan Hirsi 2007 Infidel My Life New York Simon amp Schuster Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pemotongan kelamin perempuan amp oldid 23714470