Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Mauliddin mutz (Kontrib • Log) 0 hari 553 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Friedrich Wilhelm Nietzsche (/ˈniːtʃə, ˈniːtʃi/ nee-CHƏ-,_-NEE-chee, bahasa Jerman: [ˈfʁiːdʁɪç ˈvɪlhɛlm ˈniːtʃə] ( simak) atau [ˈniːtsʃə]; 15 Oktober 1844 – 25 Agustus 1900) adalah seorang filsuf, penulis prosa, kritikus budaya, filolog, dan komposer Jerman yang karyanya memberikan pengaruh yang sangat besar pada filsafat kontemporer. Ia memulai karirnya sebagai seorang filolog klasik sebelum beralih ke bidang filsafat. Ia menjadi orang termuda yang menjabat sebagai Professor Filologi Klasik di Universitas Basel di usia 24 tahun pada tahun 1869. Namun, ia mengundurkan diri pada tahun 1879 karena masalah kesehatan yang terus mengganggu hidupnya. Pada tahun 1889, di usia 44 tahun, ia terjatuh dan kehilangan kemampuan mentalnya yang disertai kelumpuhan dan kemungkinan demensia vaskular. Dia kemudian menjalani sisa hidupnya dalam perawatan ibunya, dan kemudian saudara perempuannya, Elisabeth Förster-Nietzsche. Pada tahun 1900, Nietzsche meninggal setelah menderita pneumonia dan stroke yang menimpanya.
Friedrich Nietzsche | |
---|---|
Friedrich Nietzsche di Basel, 1875. | |
Lahir | Friedrich Wilhelm Nietzsche 15 Oktober 1844 Röcken, Saxony, Prusia, Konfederasi Jerman |
Meninggal | 25 Agustus 1900 Weimar, Saxony, Kekaisaran Jerman | (umur 55)
Kebangsaan | Jerman |
Almamater | Universitas Bonn Universitas Leipzig |
Era | Filsafat abad ke-19 |
Kawasan | Filsafat barat |
Aliran |
|
Minat utama | |
Gagasan penting | Daftar |
Tanda tangan |
Karya Nietzsche meliputi polemik-polemik filosofis, puisi, kritik budaya, dan fiksi. Ia juga mempunyai minat terhadap pepatah dan ironi. Unsur-unsur utama dalam filsafatnya mencakup kritik radikal terhadap kebenaran dan sudut pandang perspektivisme; kritik genealogi agama dan moralitas Kristen serta teori terkait moralitas tuan-budak; krisis nihilisme yang mendalam sebagai akibat dari “kematian Tuhan” dan afirmasi estetika kehidupan sebagai respons terhadapnya; gagasan tentang kekuatan Apollonian dan Dionysian; dan karakterisasi subjek manusia sebagai ekspresi dari kehendak untuk bersaing, yang secara kolektif dipahami sebagai kehendak untuk berkuasa. Dia juga mengembangkan konsep-konsep berpengaruh seperti Übermensch, amor fati dan pengulangan abadi. Dalam karyanya yang kemudian, ia semakin berfokus pada kekuatan kreativitas individu untuk mengatasi persoalan budaya dan moral dengan tujuan untuk menciptakan nilai-nilai baru. Karya filsafatnya mencakup berbagai bidang antara lain seni, filologi, sejarah, musik, agama, tragedi, budaya, dan sains. Ia mendapatkan inspirasi dari tragedi Yunani dan tokoh-tokoh seperti Zoroaster, Arthur Schopenhauer, Ralph Waldo Emerson, Richard Wagner, dan Johann Wolfgang von Goethe.
Setelah kematiannya, saudara perempuan Nietzsche, Elisabeth, menjadi kurator dan editor manuskrip-manuskripnya. Dia mengedit tulisan-tulisan Nietzsche yang belum diterbitkan agar sesuai dengan ideologi ultranasionalis Jerman. Elisabeth sering kali mengaburkan dan memutarbalikkan pendapat Nietzsche, yang secara eksplisit menentang antisemitisme dan nasionalisme. Oleh karena itu, karya-karya Nietzsche kemudian dianggap sebagai landasan fasisme dan Nazisme. Para sarjana seperti Walter Kaufmann, RJ Hollingdale, dan Georges Bataille membela Nietzsche dan mengoreksi penerbitan-penerbitan karyanya yang sebelumnya. Pemikiran Nietzsche mempunyai dampak besar pada para pemikir filsafat abad ke-20 dan awal abad ke-21—terutama pada aliran filsafat kontinental seperti eksistensialisme, postmodernisme, dan pasca-strukturalisme — serta seni, sastra, puisi, politik, dan budaya populer.
Kehidupan Sunting
Masa muda (1844–1868) Sunting
Nietzsche dibesarkan di kota Röcken (sekarang bagian dari Lützen), dekat Leipzig, di Provinsi Saxony, Prusia. Ia diberi nama seperti nama Raja Friedrich Wilhelm IV dari Prusia (di masa hidupnya, Nietzsche kemudian menghilangkan nama tengahnya, Wilhelm). Ayah Nietzsche, Carl Ludwig Nietzsche (1813–1849), adalah seorang pendeta Lutheran dan mantan guru; Ayahnya menikah dengan ibunya, Franziska Nietzsche (née Oehler) (1826–1897), pada tahun 1843, setahun sebelum kelahiran putra mereka. Orang tua Nietzsche mempunyai dua anak lain selain Nietzsche: seorang putri, Elisabeth Förster-Nietzsche, lahir pada tahun 1846; dan putra kedua, Ludwig Joseph, lahir pada tahun 1848. Ayah Nietzsche meninggal karena penyakit otak pada tahun 1849; Adik Nietzsche, Ludwig Joseph, meninggal enam bulan kemudian pada usia dua tahun. Keluarganya kemudian pindah ke Naumburg, tempat mereka tinggal bersama nenek dari pihak ibu Nietzsche dan dua saudara perempuan ayahnya yang belum menikah. Setelah kematian nenek Nietzsche pada tahun 1856, keluarga tersebut pindah ke rumah mereka sendiri, yang sekarang dikenal sebagai Nietzsche-Haus, sebuah museum dan pusat studi Nietzsche.
Nietzsche bersekolah di sekolah khusus laki-laki dan kemudian melanjutkan studi di sekolah swasta, tempat ia bertemu dan berteman dengan Gustav Krug dan Wilhelm Pinder. Mereka bertiga berasal dari keluarga yang sangat dihormati. Catatan akademis dari salah satu sekolahnya menunjukkan bahwa performa akademis Nietzsche sangat baik dalam bidang teologi Kristen.
Pada tahun 1854, dia mulai melakukan studi di Domgymnasium di Naumburg. Karena ayahnya pernah bekerja untuk pemerintah (sebagai pendeta), Nietzsche ditawari beasiswa untuk belajar di Schulpforta, sebuah sekolah yang reputasinya diakui secara internasional (klaim bahwa Nietzsche diterima berdasarkan kompetensi akademisnya telah dibantah: nilainya tidak dekat dengan peringkat teratas di kelas). Dia belajar di Schulpforta dari tahun 1858 hingga 1864. Di sana, ia berteman dengan Paul Deussen dan Carl von Gersdorff. Ia juga menyempatkan diri untuk menulis puisi dan komposisi musik. Nietzsche menjadi ketua "Germania", sebuah klub musik dan sastra selama musim panas di Naumburg. Di Schulpforta, Nietzsche mendapat pelajaran penting dalam bidang bahasa, antara lain bahasa Yunani, Latin, Ibrani, dan Prancis—yang dimaksudkan agar ia dapat membaca sumber-sumber primer yang penting.
Nietzsche juga merupakan seorang komposer amatir. Dia membuat beberapa komposisi suara, piano, dan biola sejak tahun 1858 di Schulpforta. Komposer Jerman Richard Wagner menganggap rendah musik Nietzsche; ia diduga mengejek komposisi piano yang dikirim oleh Nietzsche sebagai hadiah ulang tahun kepada istri Wagner, Cosima pada tahun 1871. Konduktor dan pianis Jerman Hans von Bülow juga menilai karya Nietzsche yang lain sebagai "draf musik paling tidak menyenangkan dan paling antimusik yang pernah saya dengar dalam waktu yang lama".
Setelah lulus pada bulan September 1864, Nietzsche melanjutkan studi ke perguruan tinggi untuk mempelajari teologi dan filologi klasik di Universitas Bonn dengan tujuan untuk menjadi seorang pendeta. Dalam beberapa waktu, dia dan Deussen ikut menjadi anggota dalam perhimpunan mahasiswa Burschenschaft di Franken. Setelah satu semester berjalan, dia menghentikan studi teologinya dan kehilangan keyakinan keagamaannya. Pada awal esainya yang berjudul "Fate and History" pada tahun 1862, Nietzsche berpendapat bahwa penelitian sejarah telah mendiskreditkan ajaran utama agama Kristen. Salah satu karya sejarah yang mempunyai pengaruh yang besar pada pemikiran Nietzsche pada waktu itu adalah Kehidupan Yesus, Kajian Secara Kritis karya David Strauss. Dalam karyanya itu, Strauss tidak menyangkal keberadaan Yesus; akan tetapi Strauss berpendapat bahwa mukjizat dalam Perjanjian Baru hanyalah tambahan mitos yang tidak mempunyai dasar faktual yang nyata. Selain itu, Esensi Kekristenan karya Ludwig Feuerbach juga mempengaruhi Nietzsche muda dengan argumennya bahwa manusialah yang telah menciptakan Tuhan, dan bukan sebaliknya. Pada bulan Juni 1865, di usia 20 tahun, Nietzsche menulis surat kepada saudara perempuannya yang sangat religius, Elisabeth, mengenai hilangnya keyakinannya. Surat ini berisi pernyataan berikut:
“ | Oleh karena itu, jalan-jalan manusia terbelah. Jika kamu ingin mendapatkan ketenangan jiwa dan kebahagiaan, maka berimanlah; jika kamu ingin menjadi pengikut kebenaran, maka selidikilah." | ” |
Nietzsche kemudian berkonsentrasi melanjutkan studi filologi di bawah bimbingan Profesor Friedrich Wilhelm Ritschl di Universitas Leipzig. Di sana ia berteman dekat dengan sesama mahasiswa Erwin Rohde. Publikasi filologi pertama Nietzsche muncul segera setelah pertemanan mereka.
Arthur Schopenhauer adalah filsuf yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap pemikiran Nietzsche. Nietzsche mengatakan bahwa Schopenhauerlah yang mengubahnya menjadi seorang filsuf. Nietzsche pertama kali mengenal Schopenhauer pada tahun 1965, ketika dia secara tidak sengaja menemukan buku Schopenhauer, The World as Will and Representation, di sebuah toko buku bekas di Leipzig. Ia kemudian membeli buku itu dan mempelajarinya secara menyeluruh. Dampaknya langsung terasa, seperti yang diakui Nietzsche:
“ | Saya termasuk pembaca Schopenhauer yang tahu dengan pasti bahwa setelah membaca halaman pertama, akan membaca setiap halaman, dan akan mendengarkan setiap kata yang diucapkannya... Saya memahami Schopenhauer seolah-olah dia menulis khusus diperuntukkan bagi saya. | ” |
Pada tahun 1866, ia juga mempelajari karya Friedrich Albert Lange, History of Materialism. Deskripsi Lange tentang filsafat anti-materialisme Kant, kebangkitan Materialisme Eropa, meningkatnya kepedulian orang-orang Eropa terhadap sains, teori evolusi Charles Darwin, dan pemberontakan umum terhadap tradisi dan otoritas sangat menarik minat Nietzsche. Karya Lange dan juga pemikir-pemikir neo-Kantianisme lain yang menekankan hubungan antara filsafat Kant dengan ilmu-ilmu alam pada waktu itu mempengaruhi perspekfif naturalisme Nietzsche.
Pada tahun 1867, Nietzsche sempat mengikuti dinas militer di divisi artileri Prusia di Naumburg selama setahun. Dia dianggap sebagai salah satu pengendara kuda terbaik di antara rekan-rekannya. Namun, pada bulan Maret 1868, saat hendak melompat ke atas pelana kudanya, Nietzsche terjatuh dan merobek dua otot di tubuh bagian kirinya. Hal ini membuatnya tidak dapat berjalan selama berbulan-bulan. Oleh karena itu, ia kembali mengalihkan perhatiannya pada studinya yang ia selesaikan pada tahun 1868. Di tahun yang sama, Nietzsche bertemu Richard Wagner, seorang komposer yang juga mengagumi Schopenhauer, untuk pertama kalinya.
Professor di Basel (1869–1879) Sunting
Pada tahun 1869, dengan dukungan Ritschl, Nietzsche menerima tawaran untuk menjadi profesor filologi klasik di Universitas Basel di Swiss. Pada waktu itu, ia baru berusia 24 tahun dan belum menyelesaikan gelar doktor dan mendapatkan sertifikat mengajar (“habilitasi”). Ia dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Universitas Leipzig pada bulan Maret 1869. Hingga saat ini, Nietzsche tercatat salah satu profesor tetap termuda di bidang Sastra Klasik.
Penelitian doktoral Nietzsche pada tahun 1870 berjudul "Kontribusi terhadap Studi dan Kritik terhadap Sumber Diogenes Laertius" ("Beiträge zur Quellenkunde und Kritik des Laertius Diogenes"), yang meneliti asal usul gagasan Diogenes Laërtius. Meskipun tidak pernah dikirimkan, tesis itu kemudian diterbitkan sebagai 'publikasi yang disertai dengan ucapan selamat' di Basel.
Sebelum pindah ke Basel, Nietzsche melepaskan kewarganegaraan Prusianya: selama sisa hidupnya ia tetap tidak memiliki kewarganegaraan.
Namun demikian, Nietzsche sempat bertugas di pasukan Prusia sebagai petugas medis selama Perang Perancis-Prusia (1870–1871). Dalam waktu singkatnya di militer, ia mengalami banyak hal dan menyaksikan dampak traumatis dari pertempuran. Ia juga terjangkit difteri dan disentri. Filsuf Walter Kaufmann berspekulasi bahwa pada masa inilah Nietzsche tertular sifilis di rumah bordil bersama dengan infeksi lainnya. Sekembalinya ke Basel, Nietzsche menyaksikan berdirinya Kekaisaran Jerman dan diangkatnya Otto von Bismarck sebagai kanselir Jerman yang pertemu. Nietzsche juga bertemu dengan Franz Overbeck, seorang profesor teologi yang tetap menjadi temannya sepanjang hidupnya. Seorang filsuf Rusia yang kurang begitu dikenal, Afrikan Spir, yang menulis Pemikiran dan Realitas tahun 1873 dan rekan Nietzsche, sejarawan terkenal Jacob Burckhardt, yang kuliahnya sering dihadiri Nietzsche, mulai memberikan pengaruh yang signifikan terhadapnya.
Nietzsche bertemu komposer Richard Wagner dan istrinya, Cosima di Leipzig pada tahun 1868. Nietzsche sangat mengagumi keduanya. Selama tinggal di Basel, ia sering mengunjungi rumah Wagner di Tribschen di Lucerne sehingga mereka mempunyai hubungan pertemanan yang sangat baik. Karena itulah, Nietzsche juga mengenal komposer Franz Liszt. Pada tahun 1870, ia memberi Cosima Wagner sebuah naskah "The Genesis of the Tragic Idea" sebagai hadiah ulang tahun. Pada tahun 1872, Nietzsche menerbitkan buku pertamanya, The Birth of Tragedy. Namun, rekan-rekannya di bidang filologi, termasuk Ritschl, tidak menunjukkan antusiasme terhadap karya Nietzsche yang dianggap menghindari metode filologi klasik dan memilih pendekatan yang lebih spekulatif. Dalam polemiknya Philology of the Future, Ulrich von Wilamowitz-Moellendorff mengkritik buku Nietzsche. Sebagai tanggapan, Rohde (saat itu menjadi profesor di Kiel) dan Wagner membela Nietzsche. Nietzsche berkomentar bahwa ia merasa terasingkan dalam komunitas filologi dan berkeinginan untuk berpindah posisi sebagai akademisi filsafat di Basel, meskipun gagal.[butuh rujukan]
Pada tahun 1873, Nietzsche mulai mengumpulkan catatan-catatannya yang kemudian diterbitkan secara anumerta sebagai Filsafat di Zaman Tragis Yunani. Antara tahun 1873 dan 1876, ia menerbitkan empat esai panjang secara terpisah: "David Strauss: Sang Pemberi Pengakuan dan Penulis", "Tentang Penggunaan dan Penyalahgunaan Sejarah dalam Kehidupan", "Schopenhauer sebagai Pendidik", dan "Richard Wagner di Bayreuth". Keempat esai itu kemudian muncul dalam sebuah edisi buku dengan judul Untimely Meditations. Esai-esai tersebut mempunyai tema dengan orientasi kritik budaya, menentang perkembangan budaya Jerman yang direkomendasikan oleh Schopenhauer dan Wagner. Selama berada di lingkaran pertemanan dengan keluarga Wagner, dia bertemu Malwida von Meysenbug dan Hans von Bülow. Ia juga memulai persahabatan dengan Paul Rée yang mempengaruhinya untuk menghilangkan pesimisme dalam tulisan-tulisan awalnya pada tahun 1876. Di sisi lain, ia juga menjadi sangat kecewa dengan Festival Bayreuth tahun 1876, karena ia menganggap pertunjukan Wagner menjadi dangkal dan membuatnya muak. Ia juga tidak setuju dengan pembelaan Wagner terhadap "budaya Jerman", serta perayaan ketenaran Wagner di kalangan masyarakat Jerman. Semua ini berkontribusi pada keputusannya untuk menjauhkan diri dari Wagner.[butuh rujukan]
Dengan diterbitkannya Human, All Too Human pada tahun 1878 (sebuah buku berisi aforisme dengan tema tentang metafisika hingga moralitas dan agama), pendirian Nietzsche, yang pada waktu itu sangat dipengaruhi oleh Pemikiran dan Realitas karya Afrikan Spir, menjadi jelas: ia merespon filsafat pesimisme Wagner dan Schopenhauer. Pada tahun 1879, karena kesehatannya yang menurun secara signifikan, Nietzsche harus mengundurkan diri sebagai akademisi di Basel dan pensiun dini.
Filsuf independen (1879–1888) Sunting
Hidup dari uang pensiunnya dari Universitas Basel dan bantuan dari teman-temannya, Nietzsche sering bepergian untuk mencari iklim yang lebih kondusif bagi kesehatannya. Hingga tahun 1889, ia menjadi penulis independen di berbagai kota. Nietzsche banyak menghabiskan waktu musim panasnya di Sils Maria dekat St. Moritz di Swiss, dan musim dingin di kota Genoa, Rapallo, dan Turin di Italia, serta kota Nice di Prancis. Pada tahun 1881, ketika Perancis menduduki Tunisia, ia berencana melakukan perjalanan ke Tunis tetapi kemudian membatalkan gagasan tersebut kemungkinan karena alasan kesehatan. Nietzsche kadang-kadang kembali ke Naumburg untuk mengunjungi keluarganya. Pada masa ini, ia dan saudara perempuannya, Elisabeth berulang kali terlibat dalam pertengkaran.
Saat tinggal di Genoa, penglihatan Nietzsche yang menurun mendorongnya untuk menggunakan mesin tik sebagai sarana untuk terus menulis. Pada akhirnya, salah satu mantan muridnya, Peter Gast, menjadi sekretaris pribadi Nietzsche. Pada tahun 1876, Gast mentranskripsikan tulisan tangan Nietzsche yang hampir tidak terbaca bersama dengan Richard Wagner di Bayreuth. Gast kemudian menyalin dan mengoreksi hampir seluruh karya Nietzsche. Pada Februari 1880, Gast menerima 200 mark dari teman Nietzsche, Paul Rée. Sampai akhir hidup Nietzsche, Gast dan Overbeck tetap menjadi teman setianya. Malwida von Meysenbug juga tetap menjadi teman yang berperan layaknya seorang ibu bagi Nietzshce.
Pada tahun 1882, Nietzsche menerbitkan bagian pertama The Gay Science. Di tahun yang sama, ia juga bertemu dengan Lou Andreas-Salomé, yang dikenalnya melalui Malwida von Meysenbug dan Paul Rée.
Gangguan mental dan kematian (1889–1900) Sunting
Kewarganegaraan dan etnis Sunting
Hubungan asmara Sunting
Filosofi Sunting
Apollonian dan Dionysian Sunting
Perspektivisme Sunting
Pemberontakan budak dalam moralitas Sunting
Kematian Tuhan dan nihilisme Sunting
Kehendak untuk berkuasa Sunting
Kembalinya yang kekal Sunting
Übermensch Sunting
Kritik terhadap budaya massa Sunting
Filsafat Nietzsche adalah filsafat cara memandang 'kebenaran' atau dikenal dengan istilah filsafat perspektivisme. Ia meyakini bahwa manusia tidak dapat menjadi kreatif, tabah atau mencintai sesuatu jika tidak mampu untuk mengamati dan mempercayai sesuatu selain diri mereka sendiri. Manusia hanya dapat memilik persepsi jika mampu membuat kesalahan. Ia memberikan perumpamaan bahwa sebuah bintang yang menari tidak akan dapat tercipta jika manusia tidak memiliki kekacauan di dalam dirinya sendiri.
Nietzsche juga dikenal sebagai "sang pembunuh Tuhan" (dalam Also sprach Zarathustra). Ia memprovokasi dan mengkritik kebudayaan Barat di zamannya (dengan peninjauan ulang semua nilai dan tradisi atau Umwertung aller Werten) yang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran Plato dan tradisi kekristenan (keduanya mengacu kepada paradigma kehidupan setelah kematian, sehingga menurutnya anti dan pesimis terhadap kehidupan). Walaupun demikian dengan kematian Tuhan berikut paradigma kehidupan setelah kematian tersebut, filosofi Nietzsche tidak menjadi sebuah filosofi nihilisme. Justru sebaliknya yaitu sebuah filosofi untuk menaklukan nihilisme1 (Überwindung der Nihilismus) dengan mencintai utuh kehidupan (Lebensbejahung) dan memposisikan manusia sebagai manusia purna Übermensch dengan kehendak untuk berkuasa (der Wille zur Macht).[butuh rujukan]
Selain itu Nietzsche dikenal sebagai filsuf seniman (Künstlerphilosoph) dan banyak mengilhami pelukis modern Eropa di awal abad ke-20, seperti Franz Marc, Francis Bacon,dan Giorgio de Chirico, juga para penulis seperti Robert Musil, dan Thomas Mann. Menurut Nietzsche kegiatan seni adalah kegiatan metafisik yang memiliki kemampuan untuk mentransformasikan tragedi hidup.[butuh rujukan]
Karya Sunting
Karya-karya Nietszche yang terpenting adalah:
- 1872: Die Geburt der Tragödie (Kelahiran tragedi)
- 1873—1876: Unzeitgemässe Betrachtungen (Pandangan non-kontemporer)
- 1878—1880: Menschliches, Allzumenschliches (Manusiawi, terlalu manusiawi)
- 1881: Morgenröthe (Merahnya pagi)
- 1882: Die fröhliche Wissenschaft (Ilmu yang gembira)
- 1883—1885: Also sprach Zarathustra (Maka berbicaralah Zarathustra)
- 1886: Jenseits von Gut und Böse (Melampaui kebajikan dan kejahatan)
- 1887: Zur Genealogie der Moral (Mengenai silsilah moral)
- 1888: Der Fall Wagner (Hal perihal Wagner)
- 1889: Götzen-Dämmerung (Menutupi berhala)
- 1889: Der Antichrist (Sang Antikristus)
- 1889: Ecce Homo (Lihat sang Manusia)
- 1889: Dionysos-Dithyramben
- 1889: Nietzsche contra Wagner
Catatan Sunting
- Catatan 1: Nihilisme di sini juga dipahami sebagai 'kedatangan kekal yang sama (atau dalam terminologi Nietzsche: 'die Ewige Wiederkehr des Gleichen') yang merupakan siklus berulang-ulang dalam kehidupan tanpa makna berarti di baliknya seperti datang dan perginya kegembiraan, duka, harapan, kenikmatan, kesakitan, ke-khilafan, dan seterusnya.Selain Nihilisme, Nietzsche juga mengulas mengenai Vitalitas, dan anti establist.
Referensi Sunting
- See, for example:
- "Some interpreters of Nietzsche believe he embraced nihilism, rejected philosophical reasoning, and promoted a literary exploration of the human condition, while not being concerned with gaining truth and knowledge in the traditional sense of those terms. However, other interpreters of Nietzsche say that in attempting to counteract the predicted rise of nihilism, he was engaged in a positive program to reaffirm life, and so he called for a radical, naturalistic rethinking of the nature of human existence, knowledge, and morality." Wilkerson, Dale. "Friedrich Nietzsche". Internet Encyclopedia of Philosophy. ISSN 2161-0002..
- "Nietzsche's increasing determination, however, in his later writings, to avoid philosophical nihilisms of every variety, leads him to wonder whether it might not be possible to achieve an understanding of what fuels the foregoing dialectic of a sort that would allow one to head in an altogether different philosophical direction." Conant, James F. (2005). "The Dialectic of Perspectivism, I" (PDF). Sats: Nordic Journal of Philosophy. Philosophia Press. 6 (2): 5–50.
- Brennan, Katie (2018). "The Wisdom of Silenus: Suffering in The Birth of Tragedy". Journal of Nietzsche Studies. 49 (2): 174–193. doi:10.5325/jnietstud.49.2.0174. JSTOR 10.5325/jnietstud.49.2.0174.
- Dienstag, Joshua F. (2001). "Nietzsche's Dionysian Pessimism". American Political Science Review. 95 (4): 923–937. JSTOR 3117722.
- Nietzsche self-describes his philosophy as immoralism, see also: Laing, Bertram M. (1915). "The Metaphysics of Nietzsche's Immoralism". The Philosophical Review. 24 (4): 386–418. doi:10.2307/2178746. JSTOR 2178746.
- Schacht, Richard (2012). "Nietzsche's Naturalism". Journal of Nietzsche Studies. Penn State University Press. 43 (2): 185–212. doi:10.5325/jnietstud.43.2.0185.
- Conway, Daniel (1999). "Beyond Truth and Appearance: Nietzsche's Emergent Realism". Dalam Babich, Babette E. Nietzsche, Epistemology, and Philosophy of Science. Boston Studies in the Philosophy of Science. 204. Dordrecht: Springer. hlm. 109–122. doi:10.1007/978-94-017-2428-9_9. ISBN 978-90-481-5234-6.
- Doyle, Tsarina (2005). "Nietzsche's Emerging Internal Realism". Nietzsche on Epistemology and Metaphysics: The World in View. Edinburgh University Press. hlm. 81–103. doi:10.3366/edinburgh/9780748628070.003.0003. ISBN 978-0748628070.
- Kirkland, Paul E. (2010). "Nietzsche's Tragic Realism". The Review of Politics. 72 (1): 55–78. doi:10.1017/S0034670509990969. JSTOR 25655890.
- Perez, Rolando (2015). "Nietzsche's Reading of Cervantes' "Cruel" Humor in Don Quijote" (PDF). EHumanista. 30: 168–175. ISSN 1540-5877..
- Rujukan kosong (bantuan)
- Duden – Das Aussprachewörterbuch 7. Berlin: Bibliographisches Institut. 2015. ISBN 978-3-411-04067-4. p. 633.
- Krech, Eva-Maria; Stock, Eberhard; Hirschfeld, Ursula; Anders, Lutz Christian (2009). Deutsches Aussprachewörterbuch [German Pronunciation Dictionary] (dalam bahasa Jerman). Berlin: Walter de Gruyter. hlm. 520, 777. ISBN 978-3-11-018202-6.
- "The Life Of Friedrich Nietzsche – YTread". youtuberead.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 March 2023.
- Kaufmann 1974, hlm. 22.
- Chisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.
- Wicks (2014). Stanford Encyclopedia of Philosophy Archive (edisi ke-Winter 2014).
- "Friedrich Nietzsche". Human, All Too Human. BBC Documentary. 1999. Diakses tanggal 16 October 2019.
- Brobjer, Thomas H. (2001). "Why Did Nietzsche Receive a Scholarship to Study at Schulpforta?". Nietzsche Studien. 30 (1): 322–328. doi:10.1515/9783110172409.322.
- Wicks (2014). Stanford Encyclopedia of Philosophy Archive (edisi ke-Winter 2014).
- Krell, David Farrell; Bates, Donald L. (1997). The Good European: Nietzsche's work sites in word and image. University of Chicago Press.
- Hollingdale (2001). Grove Music Online. Oxford University Press. doi:10.1093/gmo/9781561592630.article.19943. ISBN 978-1-56159-263-0. Templat:Grove Music subscription
- "Who knew? Friedrich Nietzsche was also a pretty decent classical composer". Classic FM.
- His "valedictorian paper" (Valediktionsarbeit, graduation thesis for Pforta students) was titled "On Theognis of Megara" ("De Theognide Megarensi"); see Jensen & Heit 2014
- ^ Schaberg, William (1996). The Nietzsche Canon. University of Chicago Press. hlm. 32.
- Salaquarda, Jörg (1996). "Nietzsche and the Judaeo-Christian tradition". The Cambridge Companion to Nietzsche. Cambridge University Press. hlm. 99.
- The Life of Jesus, Critically Examined by David Friedrich Strauss 2010 ISBN 1-61640-309-8 pages 39–43 and 87–91
- The Making of the New Spirituality by James A. Herrick 2003 ISBN 0-8308-2398-0 pages 58–65
- Familiar Stranger: An Introduction to Jesus of Nazareth by Michael J. McClymond (Mar 22, 2004) ISBN 0802826806 page 82
- Higgins, Kathleen (2000). What Nietzsche Really Said. New York: Random House. hlm. 86.
- . Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 November 2012.
- Magnus 1999.
- Magee, Bryan (1997-08-14). The Philosophy of Schopenhauer (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-1). Oxford University PressOxford. hlm. 286–291. doi:10.1093/0198237227.001.0001. ISBN 978-0-19-823722-8.
- Emden, Christian J. (2017-03-10). "Nietzsche, Naturalism, and Normativity: A Reply to Brian Leiter and Peter Kail". The Journal of Nietzsche Studies (dalam bahasa Inggris). 48 (1): 95–98. doi:10.5325/jnietstud.48.1.0095. ISSN 0968-8005.
- Hayman 1980, hlm. 93.
- Nietzsche, Friedrich. [June 1868] 1921. "Letter to Karl Von Gersdorff." Selected Letters of Friedrich Nietzsche, translated by A. M. Ludovici.
- Nietzsche, Friedrich. [November 1868] 1921. "Letter to Rohde." Selected Letters of Friedrich Nietzsche, translated by A. M. Ludovici.
- Jensen & Heit 2014, hlm. 129.
- Bishop, Paul (2004). Nietzsche and Antiquity. Boydell & Brewer. hlm. 117. ISBN 978-1571136480.
- Jensen & Heit 2014, hlm. 115.
- McCarthy, George E. "Dialectics and Decadence".
- Hecker, Hellmuth (1987). "Nietzsches Staatsangehörigkeit als Rechtsfrage" [Nietzsche's nationality as a legal question]. Neue Juristische Wochenschrift (dalam bahasa Jerman). 40: 1388–1391.
- His, Eduard. 1941. "Friedrich Nietzsches Heimatlosigkeit." Basler Zeitschrift für Geschichte und Altertumskunde 40:159–186. Note that some authors (incl. Deussen and Montinari) mistakenly claim that Nietzsche became a Swiss citizen to become a university professor.
- Deussen, Paul (1901). Erinnerungen a Friedrich Nietzsche [Memoirs of Friedrich Nietzsche] (dalam bahasa Jerman). Leipzig: F.A. Brockhaus.
- Sax, Leonard (2003). "What was the cause of Nietzsche's dementia?". Journal of Medical Biography. 11 (1): 47–54. doi:10.1177/096777200301100113. PMID 12522502.
- Schain, Richard (2001). The Legend of Nietzsche's Syphilis. Westwood: Greenwood Press.[kutipan diperlukan]
- Green, M. S. (2002). Nietzsche and the Transcendental Tradition. University of Illinois Press.[kutipan diperlukan]
- Hughes, Rupert. [1903] 2004. "Franz Liszt." Ch. 1 in The Love Affairs of Great Musicians 2. Project Gutenberg. Also available via Book Rags.
- Safranski, Rüdiger (2003). Nietzsche: A Philosophical Biography. Diterjemahkan oleh Frisch, Shelley. W. W. Norton & Company. hlm. 161.
This work had long been consigned to oblivion, but it had a lasting impact on Nietzsche. Section 18 of Human, All Too Human cited Spir, not by name, but by presenting a 'proposition by an outstanding logician' (2,38; HH I § 18).
- Schiller, Ferdinand Canning Scott (1911). "perlu nama artikel ". Dalam Chisholm, Hugh. Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 672.
- Güntzel, Stephan (2003). "Nietzsche's Geophilosophy" (PDF). Journal of Nietzsche Studies. 25: 78–91 (85). doi:10.1353/nie.2003.0010.
- Cate 2005, hlm. 221.
- Cate 2005, hlm. 297.
- "Lou von Salomé". f-nietzsche.de.
- ^ Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 172-179.
- Black, Jonathan (2015). Wiyati, Nunung, ed. Sejarah Dunia yang Disembunyikan [The Secret History of the World]. Diterjemahkan oleh Soekato, I. B., dan Toha, A. Jakarta: PT Pustaka Alvabet. hlm. 84. ISBN 978-602-9193-67-1.
Pranala luar Sunting
- (Inggris) Entri tentang Nietzsche di Britannica.com
- (Inggris) Karya buatan Friedrich Nietzsche dalam bentuk eBook di Standard Ebooks
- (Inggris) Karya Friedrich Nietzsche di Project Gutenberg
- (Inggris) Karya oleh/tentang Friedrich Nietzsche di Internet Archive (pencarian dioptimalkan untuk situs non-Beta)
- (Inggris) Karya Friedrich Nietzsche di LibriVox (buku suara domain umum)
- (Inggris) Friedrich Nietzsche di Curlie (dari DMOZ)