www.wikidata.id-id.nina.az
Halaman ini berisi artikel tentang perusahaan telekomunikasi seluler Untuk informasi produk telekomunikasi seluler dari XL Axiata lihat XL telekomunikasi PT XL Axiata Tbk IDX EXCL sebelumnya bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk atau disingkat XL adalah sebuah perusahaan operator Dan operational System network Elektronik digital one to one sql situs PT it solution elektronik Maintenance IT Technical support analisa system user telekomunikasi seluler di Indonesia 6 XL Axiata mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996 dan merupakan perusahaan swasta ketiga yang menyediakan layanan telepon seluler GSM di Indonesia PT XL Axiata TbkSebelumnyaPT Grahametropolitan Lestari 1989 1996 PT Excelcomindo Pratama Tbk 1996 2009 JenisPublikKode emitenIDX EXCLIndustriOperator telekomunikasi selulerPendahuluAxis Telekom IndonesiaDidirikan6 Oktober 1989PendiriRajawali Wira Bhakti UtamaKantorpusatXL Axiata TowerJl H R Rasuna Said X5 11 12Sebelumnya Grha XLJl Dr Ide Anak Agung Gde Agung 1Jakarta IndonesiaTokohkunciDian Siswarini CEO 1 ProdukTelepon Seluler Aplikasi Content Live On kerjasama XL Axiata dan Circles 2 dan DatacomMerekXLAXISLive OnPendapatanRp 26 75 Triliun 2021 3 Laba bersihRp 1 29 Triliun 2021 Total asetRp 72 75 Triliun 2021 Total ekuitasRp 20 19 Triliun 2021 PemilikRajawali Corporation 1989 2007 Verizon d h Bell Atlantic NYNEX 1995 2005 Telekom Malaysia 2005 2009 Etisalat 2007 2013 Axiata Group 2009 sekarang Karyawan2 021 2013 AnakusahaPDG 30 LinkNet 4 20 Hypernet 5 51 Situs webwww wbr xlaxiata wbr co wbr idXL Axiata mempunyai berbagai produk utama yaitu XL Prabayar XL Prioritas XL Home XL Business Solutions AXIS dan Live On Saat ini saham XL Axiata dimiliki oleh Axiata Investments Indonesia 66 4 yang tergabung dalam Axiata Group Berhad Malaysia dan publik 33 6 XL Axiata terus berinovasi dan menjadi operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang meluncurkan konvergensi Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Pendirian 1 2 Perkembangan awal 1 3 Penjualan XL ke Telekom Malaysia 1 4 Perkembangan pasca akuisisi 1 5 Akuisisi dan merger Axis Telekom 1 6 Perkembangan pasca merger 2 Manajemen 3 Lihat pula 4 Referensi 5 Pranala luarSejarah SuntingPendirian Sunting PT XL Axiata Tbk didirikan dengan nama PT Grahametropolitan Lestari pada 6 Oktober 1989 7 dengan 100 sahamnya dikuasai oleh PT Rajawali Wira Bhakti Utama milik Peter Sondakh 8 9 Di bulan Juni 1995 seluruh kepemilikan PT Rajawali Wira Bhakti Utama dialihkan kepada anak usahanya PT Telekomindo Primabhakti dan PT Grahametropolitan mengubah namanya menjadi PT Excelcomindo Pratama 10 Pada 6 September 1995 Excelcomindo berhasil mendapat lisensi untuk membangun jaringan GSM ketiga di Indonesia setelah Satelindo dan Telkomsel yang sebenarnya merupakan pengalihan dari Telekomindo diberikan pada 28 April 1995 7 11 Setelah didapatnya izin tersebut pada Oktober 1995 Excelcomindo berhasil menjalin kerjasama dengan sejumlah investor asing meliputi NYNEX AS lewat anak usahanya NYNEX Asia Indonesia Ltd dengan kepemilikan 23 1 Mitsui Jepang sebesar 4 2 kepemilikan dan Asia Infrastructure Fund Taiwan dengan saham sebesar 12 7 Adapun para investor asing tersebut membayar US 250 juta untuk investasi mereka Direncanakan NYNEX akan memberikan bantuan dana sebesar US 800 juta maupun dukungan dalam pembangunan jaringan teknologi dan infrastruktur Excelcomindo 12 13 Selain pemegang saham asing kemudian juga bergabung pemegang saham lokal seperti PT Santana Telekomindo milik perusahaan Ibnu Sutowo Nugra Santana sebesar 10 Yayasan Tridaya sebesar 2 5 dan Yayasan Kartika Eka Paksi sebesar 7 5 Namun PT Telekomindo tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 42 5 7 14 Perkembangan awal Sunting Setelah persiapan selama beberapa bulan Excelcomindo resmi meluncurkan jaringan GSM nya yang pada saat itu diresmikan oleh Menparpostel Joop Ave pada 8 Oktober 1996 15 16 Awalnya Excelcomindo menjual produknya dengan nama GSM XL yang hanya beroperasi di Jakarta dan sekitarnya saja tetapi direncanakan untuk beroperasi secara nasional ke depan Pada 1997 Excelcomindo memperluas operasinya ke beberapa kota besar seperti Bandung Semarang Surabaya Malang dan Denpasar yang selanjutnya akan diperluas ke berbagai kota lainnya di pulau Jawa dan seluruh Indonesia dalam beberapa fase 15 Di akhir tahun itu pelanggan Excelcomindo ditargetkan mencapai 180 000 pelanggan dan pada Agustus 1997 sudah mencapai 107 000 pelanggan Untuk membantu jaringannya Excelcomindo menggandeng Ericsson untuk membangun jaringan mikrosel di Segitiga Emas Jakarta Menurut salah satu pimpinan Excelcomindo saat itu Rudiantara proyeknya ini merupakan yang terbesar di Indonesia 17 Sebelumnya keduanya sudah menjalin kesepakatan untuk membangun infrastruktur awal Excelcomindo pada 8 Mei 1996 senilai Rp 1 triliun 18 Selanjutnya untuk membangun infrastruktur di kota kota lain seperti Surakarta Excelcomindo berusaha mendanainya dengan kredit sindikasi sebesar US 400 juta dari 22 bank asing di pertengahan 1997 19 Beberapa layanan juga terus dihadirkan untuk pelanggan seperti call center gerai XL Store dan jaringan serat optik 20 Pada tahun ini juga pemegang saham Excelcomindo mengalami perubahan dengan menghilangnya kepemilikan PT Santana Yayasan Kartika Eka Paksi dan Yayasan Tridaya sehingga komposisi kepemilikannya menjadi PT Telekomindo 60 dan sisanya masih dipegang investor asing dengan komposisi saham tidak berubah 7 Namun di tengah kondisi perusahaan yang masih baru beberapa saat beroperasi krisis ekonomi 1997 1998 menerjang Indonesia Excelcomindo mengalami masalah yang tidak mudah mengingat pelanggannya turun dari 133 000 menjadi 65 000 19 Untuk membantu kinerjanya agar tetap stabil pada tahun ini XL meluncurkan layanan prabayar pertamanya yang diberi nama Pro XL pada 29 April 1998 Produk ini bersaing dengan kartu sejenis yang diluncurkan di tahun yang sama seperti Mentari Satelindo dan berhasil menggaet 113 000 pelanggan pada Oktober 1998 21 22 Lalu manajemen juga menunda pembangunan BTS Excelcomindo dan justru malah memindahkan sejumlah infrastrukturnya yang sudah dibangun ke tempat lain yang lebih potensial 23 24 Dalam krisis itu Excelcomindo dan induknya PT Telekomindo terjerat hutang yang cukup banyak Sempat ada kabar pada 1999 yang menyatakan bahwa Indosat akan mengakuisisi Excelcomindo dan salah satu pemegang saham utamanya Bell Atlantic pengganti NYNEX akan mengambil saham tambahan tetapi kemudian nyatanya tidak terwujud 25 26 Namun pada 1999 Excelcomindo bisa memperbaiki kinerjanya dengan meraup 383 000 pelanggan 17 2 pasar GSM 19 Perbaikan jumlah pelanggan ini dibantu oleh manajemen Excelcomindo yang tetap fokus bermain di kartu prabayarnya yang kebetulan memiliki kelebihan karena dapat digunakan di Jawa dan Bali 27 Pihak Excelcomindo terus meluncurkan layanan lain seperti WAP pada 2000 24 dan layanan SMS grafis pada Mei 2001 28 Ekspansi juga dilakukan misalnya dengan menambah mobile switching center di Jakarta dan Surabaya dengan investasi US 10 juta Dengan penambahan ini kapasitas Excelcomindo bisa menjadi 320 000 dari sebelumnya sebesar 170 000 29 Kerjasama dengan sejumlah bank juga dihadirkan demi kemudahan konsumen 30 Hasilnya cukup baik karena pada 2000 pelanggan Excelcomindo menjadi 767 250 dan pertumbuhannya kedua setelah Satelindo Pada 2002 pelanggannya justru menjadi 1 3 juta orang walaupun tetap di posisi ketiga setelah Telkomsel dan Satelindo Ditargetkan pada akhir 2003 pelanggannya sudah menjadi 3 juta 31 Demi mewujudkan hal tersebut manajemen Excelcomindo sudah menyiapkan dana US 175 juta untuk memperluas jaringannya di Sulawesi Sumatra dan Kalimantan 19 32 33 Sebelumnya pada 2002 pemerintah juga memberikan izin GSM 1800 MHz istilah lainnya DCS Digital Cellular System kepada Excelcomindo 34 Pada 2005 XL tercatat memiliki 2 977 BTS dan 4 25 juta pelanggan Sejak 2004 dilakukan perubahan pada merek merek XL Di tanggal 2 Agustus 2004 diluncurkan produk bernama Jempol untuk menargetkan pasar menengah bawah yang disusul pergantian nama Pro XL prabayar menjadi Bebas dengan target pasar menengah ke atas pada 18 Agustus 2004 dan perubahan nama layanan pascabayar menjadi Xplor di tanggal 1 Oktober 2004 7 Penjualan XL ke Telekom Malaysia Sunting Bagaimanapun tampak kemudian Grup Rajawali lewat PT Telekomindo Primabhakti tidak ingin berada lebih lama di bisnis operator jaringan seluler Hal ini disebabkan hal hal seperti posisi Excelcomindo yang terus berada di posisi ketiga dan pada 2003 keuntungannya menurun 46 dari tahun sebelumnya Di 2004 dan 2005 bahkan kondisi keuangan Excelcomindo justru merugi masing masing Rp 45 miliar dan Rp 224 miliar 35 Pada 2004 terdengar rumor bahwa China Mobile hendak mengakuisisi saham Excelcomindo 36 Sementara itu selain China Mobile ada dua calon pembeli lain terhadap saham Telekomindo di Excelcomindo yaitu Telstra dan Telekom Malaysia 37 Telstra menawar saham dengan nilai AU 3 miliar di Excelcomindo sementara Telekom Malaysia sudah membeli saham Verizon dahulu bernama NYNEX dan Bell Atlantic atas nama NYNEX Indocel sebesar 23 1 pada Februari 2005 38 Dalam perkembangannya pada 14 April 2005 Mitsui juga melepas seluruh sahamnya ke Roger Partners Inc Inggris yang kemudian diketahui juga dimiliki oleh Telekom Malaysia TM Dengan kepemilikan 27 3 saham di Excelcomindo dibanding dua calon investor asing lain Telekom Malaysia lah yang kemudian nampak paling berniat untuk mengakuisisi perusahaan ini 39 Dalam titik akhir kepemilikan mayoritas lokal ini PT Telekomindo menguasai 60 Asia Investment Fund AIF 12 7 dan Telekom Malaysia 27 3 40 Seiring waktu kemudian Excelcomindo melakukan penawaran umum perdana nya IPO di Bursa Efek Jakarta pada 29 September 2005 dengan harga Rp 100 41 Beberapa waktu setelah pencatatan saham itu pada 21 dan 27 Oktober 2005 Rajawali lewat PT Telekomindo menjual sebagian besar sahamnya 31 9 kepada Telekom Malaysia lewat anak usahanya Indocel dengan harga US 460 juta Saham Telekom Malaysia menjadi 56 9 menjadikannya pemegang saham mayoritas dan pengendali 42 Lalu dari 20 saham IPO Excelcomindo juga dibeli oleh pengendali Telekom Malaysia Khazanah Nasional sebesar 16 81 sehingga 73 kepemilikan Excelcomindo kini berada di tangan Malaysia Kepemilikan publik menjadi hanya 1 sehingga pada saat itu perusahaan ini tidak dimasukkan dalam IHSG 43 Saham 16 81 dari IPO yang dibeli Khazanah itu kemungkinan besar berasal dari saham Telekomindo sedangkan 4 sisanya yang tidak dibeli adalah saham dari pemegang saham lain seperti AIF Kepemilikan saham setelah transaksi ini adalah 73 TM dan induknya Khazanah 10 14 AIF 1 publik dan 15 97 PT Telekomindo 44 Seiring dengan akuisisi ini Excelcomindo merencanakan pembangunan 2 000 BTS dan telah memulai ujicoba jaringan 3G pada Oktober 2005 45 Perkembangan pasca akuisisi Sunting Pada tahun 2007 PT Excelcomindo mengalami perubahan kepemilikan kembali karena pada 29 Mei 2007 Telekom Malaysia kembali membeli saham sisa AIF yang pada saat itu telah berkurang menjadi 7 38 seharga US 114 juta Sebelumnya saham TM sudah menjadi 59 6 46 Kepemilikan praktis menjadi Telekomindo 15 97 kemudian dialihkan ke perusahaan Rajawali lain bernama Bella Sapphire Ventures Ltd pada 31 Mei 2007 Khazanah Nasional 16 81 dan Telekom Malaysia 67 02 Pada 12 Desember 2007 perusahaan telekomunikasi Uni Emirat Arab Etisalat mengakuisisi seluruh sisa saham Rajawali lewat Bella Sapphire Ventures Ltd sebesar 15 97 di Excelcomindo seharga US 438 juta Awalnya saham tersebut direncanakan akan dilepas ke perusahaan telekomunikasi Rusia Altimo 47 namun yang akhirnya membeli adalah Etisalat 48 49 50 Dengan transaksi itu maka kini kepemilikan Excelcomindo dimiliki seluruhnya oleh pemodal asing Di tahun 2007 itu Excelcomindo menargetkan adanya 3 500 BTS di seluruh Indonesia dan mengeluarkan belanja modal senilai US 700 juta 51 Pada 16 November 2009 nama perusahaan PT Excelcomindo Pratama Tbk diubah menjadi PT XL Axiata Tbk yang menurut Presiden Direkturnya Hasnul Suhaimi merupakan bentuk sinergitas sebagai anak perusahaan Axiata Namun dalam perubahan nama ini hanya nama perusahaan saja yang diubah sementara merek dagangnya tetap 52 86 5 sahamnya kini dikuasai oleh anak perusahaan TM yang baru dibentuk Axiata Bhd lewat Indocel Seluruh saham TM dan Khazanah bisa dikatakan dialihkan ke Axiata Sementara itu pemegang saham lain adalah Etisalat sebesar 13 3 dan publik 53 Lalu pada 13 September 2012 mayoritas saham 9 3 Etisalat dijual pada harga Rp 4 8 T US 502 juta 54 Alasan penjualan ini adalah kenaikan harga saham XL yang cukup tinggi dan ketidaknyamanan Etisalat yang tidak memegang kendali atas XL 55 Transaksi ini tuntas dilakukan pada 18 September 2012 56 Kemudian Etisalat juga melepas sisa sahamnya yang masih tersisa sebesar 4 29 ke publik beberapa waktu kemudian Ditambah dengan pelepasan 20 saham Axiata ke publik pada Maret 2010 57 maka sampai saat ini kepemilikan XL adalah 66 Axiata dan sisanya publik dimana saham publik telah meningkat dari 1 pada 2010 menjadi 33 Akuisisi dan merger Axis Telekom Sunting Pada tanggal 26 September 2013 XL Axiata menyepakati perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sales purchase agreement dengan Saudi Telecom Company STC dan Maxis Communications pemilik PT Axis Telekom Indonesia yang mengelola produk bermerek AXIS Dalam perjanjian jual beli ini STC dan Maxis lewat anak usahanya Teleglobal Investment BV dan Althem BV akan menjual seluruh kepemilikan sahamnya 95 di Axis Telekom kepada XL Axiata 58 59 Sebenarnya rumor akan terjadinya akuisisi ini sudah terdengar sejak Mei 2013 dari sebuah sumber anonim tetapi belum terbukti sampai perjanjian tersebut 60 XL Axiata akan mengeluarkan kocek senilai US 865 juta yang digunakan untuk membayar saham dan hutang AXIS Kondisi AXIS dalam akuisisi ini adalah bersih dari utang dan posisi kas nol cash free and debt free 61 Menurut Hasnul Suhaimi akuisisi ini dilakukan dalam rangka konsolidasi industri telekomunikasi ditambah memperkuat dan mengatasi masalah XL Masalah yang dimaksud adalah transisi pasar yang berpindah dari telepon SMS ke layanan internet data yang membutuhkan kapasitas besar sehingga diharapkan dengan akuisisi ini XL bisa menambah frekuensinya 59 62 63 Selain itu akuisisi ini juga dilatarbelakangi beberapa hal seperti permasalahan hutang AXIS 64 Dalam transaksi dimana Merril Lynch Singapore Pte Ltd Bank of America Merrill Lynch bertindak sebagai penasihat keuangan dari XL ini 65 66 67 XL mendapatkan dananya dari pinjaman beberapa pihak yaitu dari induknya Axiata senilai US 500 juta ditambah sisanya dari pinjaman bank asing UOB Bank of Tokyo Mitsubishi dan DBS 68 Sebelumnya pihak XL juga sempat merencanakan menerbitkan obligasi melakukan rights issue dan berbagai tindakan lainnya untuk mendapatkan pendanaan dalam proses akuisisi 69 Transaksi ini rupanya mendapatkan lampu hijau dan persetujuan dari berbagai pihak seperti Kemenkominfo KPPU RUPSLB pada Februari 2014 dan juga dari pasar saham sehingga berjalan dengan cukup baik 70 Syaratnya awalnya XL harus mengembalikan sejumlah frekuensi pada negara dan masalah frekuensi ini sempat menimbulkan polemik di Kemenko Perekonomian dan Komisi I DPR 71 72 Namun akhirnya pemerintah sepakat hanya frekuensi 2 100 MHz yang dikembalikan untuk nantinya dilelang 73 Belakangan XL sukses menyelesaikan akuisisi lewat penandatangan dokumen penyelesaian transaksi pada tanggal 19 Maret 2014 antara XL dan STC sehingga kini 95 saham AXIS dikuasai XL Axiata 74 Dari US 865 juta yang digunakan dalam akuisisi US 100 dibayar pada Teleglobal BV dan sisanya untuk membayar hutang dan kewajiban AXIS Proses akuisisi ini rupanya tidak berakhir dengan kepemilikan saham mayoritas XL atas PT Axis Telekom melainkan juga merger antara keduanya Dalam proses merger ini yang sudah disepakati sejak awal dan disetujui dalam RUPSLB XL Februari 2014 awalnya direncanakan akan dilakukan pada 28 Februari 2014 68 75 Dalam merger ini XL akan memiliki 65 juta pelanggan dan 21 pangsa pasar sedangkan merek AXIS tetap dipertahankan sebagai brand XL Axiata 76 Setelah sempat tertunda akhirnya pada 8 April 2014 keduanya resmi merger setelah menandatangani perjanjian penggabungan 77 Pemegang saham yang tersisa 5 di AXIS yaitu PT Pesona Nuansa Abadi kemudian menjual sahamnya ke XL dalam proses merger ini sehingga dalam detik detik merger kepemilikan XL atas PT Axis Telekom sudah mencapai 100 78 79 Merger ini menghasilkan XL Axiata sebagai surviving company sedangkan PT Axis Telekom adalah perusahaan yang melebur Setelah penggabungan usaha ini integrasi antara XL dan eks AXIS dilakukan di segala bidang termasuk jaringan pelanggan sistem tarif hingga sumber daya karyawan Perkembangan pasca merger Sunting Menurut XL Axiata pasca konsolidasi merek AXIS akan dipertahankan dan diposisikan sebagai produk bagi kelas bawah anak muda pengguna data dan bertarif terjangkau dengan pesaingnya adalah Indosat dan Tri sedangkan XL akan diposisikan melawan Telkomsel Kedua merek akan fokus ke segmennya masing masing melengkapi dan tidak saling kanibalisasi 80 81 82 Hasnul Suhaimi menyatakan bahwa keuntungan akan diperoleh baik oleh pengguna XL dan AXIS pengguna XL mendapat tambahan frekuensi sedangkan pemakai AXIS mendapat jaringan yang lebih luas 83 Operator telekomunikasi ini dalam belakangan waktu ini juga dipenuhi rumor rumor mengenai penggabungan usaha dengan operator lain Pada Mei 2019 disebutkan bahwa induk XL Axiata akan melakukan penggabungan dengan operasional Telenor Norwegia di negara negara Asia sehingga saham XL sempat melesat 84 Namun pada September 2019 rencana merger itu batal karena keduanya tidak mendapat kesepakatan mengenai hal kompleks 85 Di awal 2019 rumor lain mengatakan bahwa XL akan merger dengan Smartfren 86 dan pada September 2019 sempat ada isu bahwa XL akan merger dengan Tri 43 Memang harga saham XL cukup meningkat akibat rumor rumor ini tetapi sampai saat ini tidak ada rumor tersebut yang benar benar terealisasi Manajemen SuntingDewan Komisaris1 Presiden Komisaris Muhammad Chatib Basri2 Komisaris Independen Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Anggota Komite Audit Muliadi Rahardja3 Komisaris Anggota Komite Risiko dan Kepatuhan Vivek Sood4 Komisaris Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Dato Mohd Izzaddin Idris5 Komisaris Hans Wijayasuriya6 Komisaris David R Dean7 Komisaris Independen Ketua Komite Audit Anggota Komite Risiko dan Kepatuhan Julianto Sidarto8 Komisaris Independen Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Ketua Komite Risiko dan Kepatuhan Yasmin Stamboel Wirjawan9 Anggota Komite Audit Benny Redjo Setyono10 Anggota Komite Audit Nita Skolastika RuslimDewan Direksi1 Presiden Direktur Dian Siswarini 87 88 2 Direktur Budi Pramantika3 Direktur David Arcelus Oses4 Direktur Abhijit Navalekar5 Direktur Yessie D Yosetya6 Direktur I Gede DarmayusaLihat pula SuntingDaftar produk telekomunikasi di Indonesia Telekomunikasi seluler di IndonesiaReferensi Sunting Dian Siswarini Pimpin PT XL Axiata pranala nonaktif permanen PT Circles Asia Teknologi Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia 2023 09 20 Diakses tanggal 2023 09 20 LapTahunan EXCL 2021 Haryanto Agus Tri Sah XL Axiata Akuisisi Link Net Senilai Rp 8 72 Triliun detikcom EXCL Akuisisi 51 Saham Hypernet Senilai Rp 321 3 M Resmi Ganti Nama XL Ingin Terdepan a b c d e Prospektus Excelcomindo 2005 Globe Asia Volume 2 Masalah 5 8 Informasi Masalah 203 208 Informasi Masalah 203 208 Indonesian Capital Market Directory Far Eastern Economic Review NYNEX joins Indonesian cellular venture largest U S investment in Indonesian telecommunications market NYNEX ENTERS CELLULAR VENTURE FOR GSM NETWORK IN INDONESIA a b Panji masyarakat Yearbook of asia pacific telecommunications JP Excelcomido installs 17 km microcell network Indonesia News Service Masalah 1033 1129 a b c d Yearbook of Asia Pacific Telecommunications Full Circle AsiaCom Asia Pacific TV Cable Satellite and Telecommunications Volume 6 Warta ekonomi mingguan berita ekonomi amp bisnis Volume 9 Masalah 46 52 Indonesia News Service Masalah 1602 1703 a b Gamma Volume 3 Masalah 33 40 Gamma Volume 1 Masalah 10 14 Eksekutif Masalah 240 245 Launching for Marketer Box JP Excelcomindo s new service Towards a Knowledge based Economy East Asia s Changing Industrial Geography Panji masyarakat Bagian 4 Eksekutif Masalah 287 292 Tempo Indonesia s Weekly News Magazine Volume 2 Masalah 37 42 Tele com Volume 4 Masalah 1 8 AsiaCom Yearbook Tahun 2005 Kerugian XL Melonjak 395 Latin America and the Caribbean in the World Economy JP Excelcomindo s profit falls by 46 percent Telekom Malaysia remains committed for Excelcomindo Mitsui Jual Sahamnya di Exelcomindo Malaysia Telecom Rencana Tambah Saham Excelcomindo Pendaftaran Saham PT Excelcomindo Pratama Tbk Telekom Malaysia Tambah Saham XL Sampai 56 9 a b Rumor XL Axiata Merger dengan Tri Ini Jejak Historisnya Presdir Excelcomindo Mundur JP Excelcomindo to issue bond for expansion 3G Telekom Malaysia Akan Tambah Saham Jadi 66 98 Persen di Excelcomindo Rajawali dan Alfa Group Masih Malu malu Prospektus Limited Public Offering 2009 Etisalat Masuk Tidak Ada Lagi Pemegang Saham Lokal di XL Etisalat Masuk Pemegang Saham Lokal di XL Ludes 65 Anggaran Belanja XL Sudah Ludes Excelcomindo Berubah Nama Jadi XL Axiata Excelcomindo Bersalin Rupa Jadi XL Axiata pranala nonaktif permanen Jual Saham XL Etisalat Incar Rp 4 8 T UPDATE 1 UAE s Etisalat launches 502 mln stake sale in XL Axiata Etisalat Tuntaskan Penjualan Saham XL Axiata akan Jual 20 Saham XL Senilai Rp 6 1 Triliun Panji Aditya 13 Desember 2013 Wahyudi Reza ed XL dan Axis Umbar Kemesraan di Bersahabat Kompas com Kompas com Diakses tanggal 22 Desember 2016 a b Axis Ditaksir US 865 juta XL dan STC Tandatangani CSPA STC sets out stall to sell Axis Indonesia Axis Diakuisisi XL Negara tak jadi rugi PPM Ungkap Cerita di Balik Merger XL AXIS XL dan STC Tandatangani Perjanjian Akuisisi AXIS Senilai USD 865 Juta Axis Diakuisisi XL Negara Tak Jadi Rugi Panji Aditya 26 September 2013 Hidayat Wicak ed XL Axiata Akuisisi Axis Kompas com Kompas com Diakses tanggal 26 September 2013 Librianty Andina Maret 21 2014 Dipinang XL Brand Axis Tetap Eksis Okezone com Panji Aditya April 04 2014 Hidayat Wicak ed Jaringan XL dan Axis Segera Disatukan Kompas com Periksa nilai tanggal di date bantuan a b XL Axiata Merger dengan Axis Efektif Februari 2014 STC Putuskan Jual Axis Akuisisi Axis Harga Saham XL Naik 1 14 ke Rp4 425 Merger XL Axis Ini Alasan Kemenko Perekonomian Minta Ditinjau Ulang Merger XL Axis terganjal DPR Semua Regulator Setujui Akuisisi dan Merger XL Axis Panji Aditya Wahyudi Reza ed XL Resmi Akuisisi Axis Kompas com Februari 2014 EXCL dan AXIS melebur XL Axis Resmi Jadi Satu Badan Usaha Panji Aditya Hidayat Wicak ed XL dan Axis Resmi Jadi Satu Perusahaan Kompas com Merger XL AXIS Tidak Terbitkan Saham Baru XL Axis Resmi Merger Pertahankan Merek Axis XL Bidik Pelanggan Telkomsel masyarakat Pertahankan AXIS Untuk Lengkapi Kebutuhan Masyarakat XL Merek Axis akan Tetap Ada Akhirnya XL Sukses Caplok Axis Saleh Tahir Axiata Dilebur ke Telenor Norwegia Saham XL Axiata Melesat CNBC Indonesia Diakses tanggal 7 May 2019 Lebih dari satu parameter author dan last yang digunakan bantuan Merger Axiata dan Telenor Resmi Batal Saham FREN Lepas dari Geng Gocap Ini Kisahnya Laporan Keuangan XL Axiata 2015 Pimpinan KamiPranala luar Sunting Indonesia Situs web resmi Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title XL Axiata amp oldid 24278150