www.wikidata.id-id.nina.az
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED 1 Kabel ini berdiameter kurang lebih 120 mikrometer Serat optik memiliki 3 lapisan utama yang terdiri dari core cladding dan coating 2 Serat optikCahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi Perkembangan teknologi serat optik saat ini telah dapat menghasilkan pelemahan kurang dari 20 decibels dB km Dengan lebar jalur yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi 3 Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas kaca Semakin murni bahan gelas semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Kronologi Perkembangan Serat Optik 1 2 Sistem Komunikasi Serat Optik SKSO 1 2 1 Generasi pertama mulai 1975 1 2 2 Generasi kedua mulai 1981 1 2 3 Generasi ketiga mulai 1982 1 2 4 Generasi keempat mulai 1984 1 2 5 Generasi kelima mulai 1989 1 2 6 Generasi keenam 2 Kelebihan Serat Optik 3 Kabel Serat Optik 4 Pelemahan 5 Kode warna pada kabel serat optik 5 1 Selubung luar 5 2 Konektor 6 Serat Optik di Indonesia 7 Referensi 8 Lihat Pula 9 Pranala luarSejarah SuntingPenggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu baru sekitar tahun 1930 an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan namun harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi Perkembangan selanjutnya adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe serat optik yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya Sekitar awal tahun 1960 an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu mentransmisikan gambar Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas serat optik namun juga mencoba untuk menjinakkan cahaya Kerja keras itupun berhasil ketika sekitar 1959 laser ditemukan Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz 15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan Selain tidak efisien ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah Laser juga belum terpancar lurus Pada kondisi cahaya sangat cerah pun pancarannya gampang meliuk liuk mengikuti kepadatan atmosfer Waktu itu sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter Sekitar tahun 60 an ditemukan serat optik yang kemurniannya sangat tinggi kurang dari 1 bagian dalam sejuta Dalam bahasa sehari hari artinya serat yang sangat bening dan tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya sehingga konon seandainya air laut itu semurni serat optik dengan pencahayaan cukup mata normal akan dapat menonton lalu lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik Seperti halnya laser serat optik pun harus melalui tahap tahap pengembangan awal Sebagaimana medium transmisi cahaya ia sangat tidak efisien Hingga tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu cahaya tingkat atenuasi kehilangan nya masih 20 dB km Melalui pengembangan dalam teknologi material serat optik mengalami pemurnian dehidran dan lain lain Secara perlahan tetapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB km Kronologi Perkembangan Serat Optik Sunting 1917 Albert Einstein memperkenalkan teori pancaran terstimulasi dimana jika ada atom dalam tingkatan energi tinggi 1954 Charles Townes James Gordon dan Herbert Zeiger dari Universitas Columbia USA mengembangkan maser yaitu penguat gelombang mikro dengan pancaran terstimulasi dimana molekul dari gasamonia memperkuat dan menghasilkan gelombang elektromagnetik Pekerjaan ini menghabiskan waktu tiga tahun sejak ide Townes pada tahun 1951 untuk mengambil manfaat dari osilasi frekuensi tinggi molekular untuk membangkitkan gelombang dengan panjang gelombang pendek pada gelombang radio 1958 Charles Townes dan ahli fisika Arthur Schawlow mempublikasikan penelitiannya yang menunjukan bahwa maser dapat dibuat untuk dioperasikan pada daerah infra merah dan spektrum tampak dan menjelaskan tentang konsep laser 1960 Laboratorium Riset Bell dan Ali Javan serta koleganya William Bennett Jr dan Donald Herriott menemukan sebuah pengoperasian secara berkesinambungan dari laser helium neon 1960 Theodore Maiman seorang fisikawan dan insinyur elektro dari Hughes Research Laboratories menemukan sumber laser dengan menggunakan sebuah kristal batu rubi sintesis sebagai medium 1961 Peneliti industri Elias Snitzer dan Will Hicks mendemontrasikan sinar laser yang diarahkan melalui serat gelas yang tipis serat optik Inti serat gelas tersebut cukup kecil yang membuat cahaya hanya dapat melewati satu bagian saja tetapi banyak ilmuwan menyatakan bahwa serat tidak cocok untuk komunikasi karena kerugian cahaya yang terjadi karena melewati jarak yang sangat jauh 1961 Penggunaan laser yang dihasilkan dari batu Rubi untuk keperluan medis di Charles Campbell of the Institute of Ophthalmology at Columbia Presbyterian Medical Center dan Charles Koester of the American Optical Corporation menggunakan prototipe ruby laser photocoagulator untuk menghancurkan tumor pada retina pasien 1962 Tiga group riset terkenal yaitu General Electric IBM dan MIT s Lincoln Laboratory secara simultan mengembangkan gallium arsenide laser yang mengkonversikan energi listrk secara langsung ke dalam cahaya infra merah dan perkembangan selanjutnya digunakan untuk pengembangan CD dan DVD player serta penggunaan pencetak laser 1963 Ahli fisika Herbert Kroemer mengajukan ide yaitu heterostructures kombinasi dari lebih dari satu semikonduktor dalam layer layer untuk mengurangi kebutuhan energi untuk laser dan membantu untuk dapat bekerja lebih efisien Heterostructures ini nantinya akan digunakan pada telepon seluler dan peralatan elektronik lainnya 1966 Charles Kao dan George Hockham yang melakukan penelitian di Standard Telecommunications Laboratories Inggris mempublikasikan penelitiannya tentang kemampuan serat optik dalam mentransmisikan sinar laser yang sangat sedikit kerugiannya dengan menggunakan serat kaca yang sangat murni Dari penemuan ini kemudian para peneliti lebih fokus pada bagaimana cara memurnikan bahan serat kaca tersebut 1970 Ilmuwan Corning Glass Works yaitu Donald Keck Peter Schultz dan Robert Maurer melaporkan penemuan serat optik yang memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Kao dan Hockham Gelas yang paling murni yang dibuat terdiri atas gabungan silika dalam tahap uap dan mampu mengurangi kerugian cahaya kurang dari 20 decibels per kilometer yang selanjutnya pada 1972 tim ini menemukan gelas dengan kerugian cahaya hanya 4 decibels per kilometer Dan juga pada tahun 1970 Morton Panish dan Izuo Hayashi dari Bell Laboratories dengan tim Ioffe Physical Institute dari Leningrad mendemontrasikan laser semikonduktor yang dapat dioperasikan pada temperatur ruang Kedua penemuan tersebut merupakan terobosan dalam komersialisasi penggunaan fiber optik 1973 John MacChesney dan Paul O Connor pada Bell Laboratories mengembangkan proses pengendapan uap kimia ke bentuk ultratransparent glass yang kemudian menghasilkan serat optik yang mempunyai kerugian sangat kecil dan diproduksi secara massal nbsp Proses pengendapan uap kimia untuk memodifikasi serat optik1975 Insinyur pada Laser Diode Labs mengembangkan Laser Semikonduktor laser komersial pertama yang dapat dioperasikan pada suhu kamar 1977 Perusahaan telepon memulai penggunaan serat optik yang membawa lalu lintas telepon GTE membuka jalur antara Long Beach dan Artesia California yang menggunakan transmisi LED Bell Labs mendirikan sambungan yang sama pada sistem telepon di Chicago dengan jarak 1 5 mil di bawah tanah yang menghubungkan 2 switching station 1980 Industri serat optik benar benar sudah berkibar sambungan serat optik telah ada di kota kota besar di Amerika AT amp T mengumumkan akan menginstal jaringan serat optik yang menghubungkan kota kota antara Boston dan Washington D C kemudian dua tahun kemudian MCI mengumumkan untuk melakukan hal yang sama Raksasa raksasa elektronik macam ITT atau STL mulai memainkan peranan dalam mendalami riset riset serat optik 1987 David Payne dari Universitas Southampton memperkenalkan optical amplifiers yang dikotori dopped oleh elemen erbium yang mampu menaikan sinyal cahaya tanpa harus mengkonversikan terlebih dahulu ke dalam energi listrik 1988 Kabel Translantic yang pertama menggunakan serat kaca yang sangat transparan dan hanya memerlukan repeater untuk setiap 40 mil 1991 Emmanuel Desurvire dari Bell Laboratories serta David Payne dan P J Mears dari Universitas Southampton mendemontrasikan penguat optik yang terintegrasi dengan kabel serat optik tersebut Dengan keuntungannya adalah dapat membawa informasi 100 kali lebih cepat daripada kabel dengan penguat elektronik 1996 TPC 5 merupakan jenis kabel serat optik yang pertama menggunakan penguat optik Kabel ini melewati samudera pasifik mulai dari San Luis Obispo California ke Guam Hawaii dan Miyazaki Jepang dan kembali ke Oregon coast dan mampu untuk menangani 320 000 panggilan telepon 1997 Serat optik menghubungkan seluruh dunia Link Around the Globe FLAG menjadi jaringan kabel terpanjang di seluruh dunia yang menyediakan infrastruktur untuk generasi internet terbaru Sistem Komunikasi Serat Optik SKSO Sunting Berdasarkan penggunaannya maka SKSO dibagi atas beberapa generasi yaitu Generasi pertama mulai 1975 Sunting Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya terdiri dari alat encoding mengubah input misal suara menjadi sinyal listrik transmitter mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang berupa LED dengan panjang gelombang 0 87 mm serat silika sebagai penghantar sinyal gelombang repeater sebagai penguat gelombang yang melemah di perjalanan receiver mengubah sinyal gelombang menjadi sinyal listrik berupa fotodetektor alat decoding mengubah sinyal listrik menjadi output misal suara Repeater bekerja melalui beberapa tahap mula mula ia mengubah sinyal gelombang yang sudah melemah menjadi sinyal listrik kemudian diperkuat dan diubah kembali menjadi sinyal gelombang Generasi pertama ini pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi sebesar 10 Gb km s Generasi kedua mulai 1981 Sunting Untuk mengurangi efek dispersi ukuran teras serat diperkecil agar menjadi tipe mode tunggal Indeks bias kulit dibuat sedekat dekatnya dengan indeks bias teras Dengan sendirinya transmitter juga diganti dengan diode laser panjang gelombang yang dipancarkannya 1 3 mm Dengan modifikasi ini generasi kedua mampu mencapai kapasitas transmisi 100 Gb km s 10 kali lipat lebih besar daripada generasi pertama Generasi ketiga mulai 1982 Sunting Terjadi penyempurnaan pembuatan serat silika dan pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang 1 55 mm Kemurnian bahan silika ditingkatkan sehingga transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1 2 mm sampai 1 6 mm Penyempurnaan ini meningkatkan kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus Gb km s Generasi keempat mulai 1984 Sunting Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren modulasinya yang dipakai bukan modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi sehingga sinyal yang sudah lemah intensitasnya masih dapat dideteksi Maka jarak yang dapat ditempuh juga kapasitas transmisinya ikut membesar Pada tahun 1984 kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas sistem deteksi langsung Sayang generasi ini terhambat perkembangannya karena teknologi peranti sumber dan deteksi modulasi frekuensi masih jauh tertinggal Tetapi tidak dapat disangkal bahwa sistem koheren ini punya potensi untuk maju pesat pada masa masa yang akan datang Generasi kelima mulai 1989 Sunting Pada generasi ini dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi repeater pada generasi generasi sebelumnya Sebuah penguat optik terdiri dari sebuah diode laser InGaAsP panjang gelombang 1 48 mm dan sejumlah serat optik dengan doping erbium Er di terasnya Pada saat serat ini disinari diode lasernya atom atom erbium di dalamnya akan tereksitasi dan membuat inversi populasi sehingga bila ada sinyal lemah masuk penguat dan lewat di dalam serat atom atom itu akan serentak mengadakan deeksitasi yang disebut emisi terangsang stimulated emission Einstein Akibatnya sinyal yang sudah melemah akan diperkuat kembali oleh emisi ini dan diteruskan keluar penguat Keunggulan penguat optik ini terhadap repeater adalah tidak terjadinya gangguan terhadap perjalanan sinyal gelombang sinyal gelombang tidak perlu diubah jadi listrik dulu dan seterusnya seperti yang terjadi pada repeater Dengan adanya penguat optik ini kapasitas transmisi melonjak hebat sekali Pada awal pengembangannya hanya dicapai 400 Gb km s tetapi setahun kemudian kapasitas transmisi sudah menembus harga 50 ribu Gb km s Generasi keenam Sunting Pada tahun 1988 Linn F Mollenauer memelopori sistem komunikasi soliton Soliton adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang Komponen komponennya memiliki panjang gelombang yang berbeda hanya sedikit dan juga bervariasi dalam intensitasnya Panjang soliton hanya 10 12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang saling berdekatan sehingga sinyal sinyal yang berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus wavelength division multiplexing Eksperimen menunjukkan bahwa soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang masing masing membawa informasi dengan laju 5 Gb s Cacah saluran dapat dibuat menjadi dua kali lipat lebih banyak jika digunakan multiplexing polarisasi karena setiap saluran memiliki dua polarisasi yang berbeda Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai 35 ribu Gb km s Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr yaitu sinar sinar yang panjang gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya melebihi suatu harga batas Efek ini kemudian digunakan untuk menetralisir efek dispersi sehingga soliton tidak akan melebar pada waktu sampai di receiver Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan Tampak bahwa penggabungan ciri beberapa generasi teknologi serat optik akan mampu menghasilkan suatu sistem komunikasi yang mendekati ideal yaitu yang memiliki kapasitas transmisi yang sebesar besarnya dengan tingkat kesalahan yang sekecil kecilnya yang jelas dunia komunikasi abad 21 mendatang tidak dapat dihindari lagi akan dirajai oleh teknologi serat optik Kelebihan Serat Optik SuntingDalam penggunaan serat optik ini terdapat beberapa keuntungan antara lain 4 Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi Ukuran kecil dan ringan sehingga hemat pemakaian ruang Imun kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio Non Penghantar tidak ada tenaga listrik dan percikan api Tidak berkarat Kabel Serat Optik SuntingSecara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama yaitu selongsong dan inti 5 Selongsong adalah selubung dari inti Cladding mempunyai indeks bias lebih rendah daripada inti akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari inti kembali ke dalam inti lagi nbsp Bagian bagian serat optik jenis single modeDalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut dengan selubung luar Biasanya selubung luar berbahan plastik Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang yang mungkin terjadi 3 Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan 1 Berdasarkan mode yang dirambatkan 6 Single mode serat optik dengan inti yang sangat kecil biasanya sekitar 8 3 mikron diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul pantul ke dinding selongsong Bagian inti serat optik single mode terbuat dari bahan kaca silika SiO2 dengan sejumlah kecil kaca Germania GeO2 untuk meningkatkan indeks biasnya Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti sekitar 125 mikron Kabel untuk jenis ini paling mahal tetapi memiliki pelemahan kurang dari 0 35 dB per kilometer sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU T G 652D dan G 657 7 Multi mode serat optik dengan diameter inti yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul pantul di dinding selongsong yang dapat menyebabkan berkurangnya lebar jalur dari serat optik jenis ini 2 Berdasarkan indeks bias inti 4 Step indeks pada serat optik step indeks core memiliki indeks bias yang homogen Graded indeks indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil Jadi pada graded indeks pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan nbsp Kabel serat optikPelemahan SuntingPelemahan cahaya sangat penting diketahui terutama dalam merancang sistem telekomunikasi serat optik itu sendiri Pelemahan cahaya dalam serat optik adalah adanya penurunan rata rata daya optik pada kabel serat optik biasanya diekspresikan dalam decibel dB tanpa tanda negatif Berikut ini beberapa hal yang menyumbang kepada pelemahan cahaya pada serat optik 8 PenyerapanKehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik Penyebaran Kehilangan radiasiReliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER Bit error rate Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km maka akan menghasilkan kesalahan Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER Dengan diketahuinya BER maka Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya Kode warna pada kabel serat optik SuntingSelubung luar Sunting Dalam standardisasinya kode warna dari selubung luar kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut Warna selubung luar jacket ArtinyaKuning serat optik single modeJingga serat optik multi modeAqua Optimal laser 10 giga 50 125 mikrometer serat optik multi modeAbu Abu Kode warna serat optik multi mode yang tidak digunakan lagiBiru Kadang masih digunakan dalam model perancanganKonektor Sunting Pada kabel serat optik sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor biasanya memiliki tipe standar seperti berikut FC Fiber Connector digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain akurasinya tidak akan mudah berubah SC Subsciber Connector digunakan untuk kabel single mode dengan sistem dicabut pasang Konektor ini tidak terlalu mahal simpel dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain ST Straight Tip bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut Biconic Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik Saat ini sangat jarang digunakan D4 konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule nya SMA konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama sama menggunakan penutup dan pelindung Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya E200Selanjutnya jenis jenis konektor tipe kecil LC SMU SC DCSelain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut Warna Konektor Arti KeteranganBiru Physical Contact PC 0 yang paling umum digunkan untuk serat optik single mode Hijau Angle Polished APC 8 sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi modeHitam Physical Contact PC 0 Abu abu Krem Physical Contact PC 0 serat optik multi modePutih Physical Contact PC 0 Merah Penggunaan khususSerat Optik di Indonesia SuntingPerkembangan serat optik di Indonesia tidak lepas dari perkembangan sejarah serat optik didunia yang pada awalnya pertama kalinya ditemukan di Jerman pada tahun 1930 an Pada saat itu serat optik belum dapat digunakan Selanjutnya pada waktu hampir bersamaan pada tahun 1950 an ilmuwan Inggris dan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu mengirimkan gambar Saat itu serat optik berupa serat kaca yang dibungkus lagi dengan serat lain Penelitian terus berlanjut hingga beberapa tahun berikutnya diketemukan serat optik yang memiliki kemampuan memindahkan cahaya dengan kemurnian yang tinggi Namun demikian saat masih belum dapat dikatakan ideal Penelitian selanjutnya adalah dengan percobaan penggunaan material sehingga di ketemukan serat optik yang memiliki kemampuan yang sangat bagus Dan pada tahun 1980 an di mana serat optik sudah mampu mentransmisikan gelombang cahaya dengan efisien maka lomba indunstri serat optik dimulai 9 Perkembangan jaringan serat optik di indonesia tidak terlepas dari perkembangan industri telekomunikasi Beberapa operator telekomunikasi dan penyedia jasa multimedia tercatat telah menggelar jaringan fiber optik ini yakni Telkom Indonesia Indosat Excelcomindo dan Indonesia Comnet Plus Jaringan jaringan ini telah mencakup beberapa pulau utama di indonesia yakni Jawa Bali Sumatra Kalimantan dan Sulawesi Hingga saat ini telkom masih menjadi operator telekomunikasi yang memiliki jaringan fiber optik terpanjang di Indonesia yakni memcapai 13 600 Dan sejarah perkembangan serat optik di Indonesia tidak lepas dari muncul nya perusahaan serat optik seperti STT dan STL yang punya peranan besar dengan perkembangan serat optik indonesia selanjutnya Tidak jelas kapan persis nya dimulai sejarah perkembangan serat optik di Indonesia namun perkembangan selanjutnya lebih mengarah pada pemmfaatan serat optik itu sendiri Penggunaan serat optik di Indonesia mengalami perkembangan pesat hal ini di sebab kan dengan serat optik maka data yang di kirimkan lebih cepat dan akurat Saat ini penggunaan serat optik di indonesia di antara nya adalah untuk jaringan internet pengiriman data telekomunikasi perangkat pengintaian dll Perusahaan penyedia jaringan serat optik Indonesia saat ini ada banyak di antara nya adalah fiber optik Telkom MNCTV Biznet Networks dan First Media Kelebihan internet yang menggunakan serat optik dibanding nirkabel adalah koneksi lebih stabil dan pengiriman data jauh lebih cepat Pemanfaatan serat optik indonesia sebagai alat pengiriman data biasanya di gunakan di pabrik industri atau gedung sehingga arus data jauh lebih lancar Telkom mengungkapkan hingga saat ini persentase kabel tembaga dab serat optik berimbang Sekarang posisi nya lima puluh persen kabel tembaga dan lima puluh persen kabel serat optik ujar Dian Rahmawan Direktur Consumer Service Telkom saat ditemui di acara fiber to the home conference Telkom mengklaim jaringan serat optiknya menjangkau 7 juta rumah di Indonesia dia meyakini kabel serat optik akan menjadi tumpuan layanan telekomunikasi dimasa depan 2020 akan pakai fiber serat optik semua 10 Referensi Sunting Agrawal G P 2002 Fiber optic communication systems Ed 3 New York John Wiley amp Sons Inc Rohmah Yuyun Siti Pengenalan Sistem Komunikasi Serat Optik PDF Blog Staff Telkom University Diakses tanggal 2023 06 30 a b Hecht Jeff 1999 The Story of Fiber Optics Ed 4 Oxford University Press a b Keiser Gerard 2000 Optical Fiber Communication 3rd ed McGraw Hill Singapore ISBN 0 07 116468 5 Marcatili E A J Objectives of early fibers Evolution of fiber types in S E Miller and A G Chynoweth eds Optical Fiber Telecommunication Academic New York 1979 Corning Oliviero Andrew and Woodward Bill 2009 Cabling the complete guide to copper and fiber optic networking Indianapolis Wiley Publishing Inc ISBN 978 0 470 47707 6 Snyder A W amp Love J D 1983 Optical waveguide Theory New York Chapman amp Hall Sejarah Perkembangan Fiber Optik Indonesia Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 05 24 Diakses tanggal 2016 06 24 Jaringan Kabel Serat Optik di Indonesia 2009Lihat Pula SuntingFiber to the Home Serat Optik Plastik LaserPranala luar Sunting Inggris The Fiber Optic Association Inggris Lennie Lightwave s Guide To Fiber Optics Inggris Fibers article in RP Photonics Encyclopedia of Laser Physics and Technology Inggris How Fiber Optics Work Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Serat optik amp oldid 23765679