www.wikidata.id-id.nina.az
Wetu Telu bahasa Indonesia Orang orang Tiga berasal dari kata Wet Tau Telu Dalam pengucapannya mengikuti lidah masyarakat Sasak lampau sehingga dengan seiring waktu menjadi Wetu Telu adalah praktik unik sebagian masyarakat suku Sasak yang mendiami pulau Lombok khususnya Lombok Utara dalam menjalankan agama Islam Mereka juga berkepercayaan tentang adanya roh suci para nenek moyang dan kekuatan gaib pada benda benda 1 Disinyalir bahwa praktik unik ini terjadi karena para penyebar Islam pada masa lampau yakni para sunan ataupun wali yang diutus oleh Giri Kedaton 2 dari pulau Jawa yang berusaha mengenalkan Islam ke masyarakat Sasak secara bertahap Seperti Sunan Prapen Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga Islam Wetu Telu dapat dikategorikan sebagai ibu dari kebudayaan Sasak Lombok Utara serta mengandung nilai nilai dasar berislam dan beradat ala masyarakat Sasak Lombok Utara Identifikasi Wetu Telu yang lebih banyak dipercaya oleh masyarakat awam mengenai kewajiban beribadah shalat hanya tiga kali adalah tidak benar dan kenyataannya tidak memiliki dasar empiris dan faktual untuk membuktikan hal demikian Pada dasarnya praktik Wetu Telu tidak banyak berbeda dari masyarakat Islam di masa lampau hingga masa kini hanya saja masyarakat adat Wetu Telu di masa lampau lebih condong mendalami ilmu ilmu ketauhidan tarikat dan hakikat Bentuk pengejawantahan budaya Wetu Telu ini di dalam prosesi prosesi upacara adat dan kehidupan sehari hari yakni dengan memperkaya setiap kegiatan dengan benda bendawi yang memiliki makna dan simbol simbol adat yang bernafaskan Islam Praktik Wetu Telu ini masih bisa kita saksikan hingga kini di wilayah sekitar Kecamatan Bayan dan Tanjung Kabupaten Lombok Utara ghiyan Ghifari febriadi homoPura Lingsar Lombok Barat di sekitar tahun 1920 Daftar isi 1 Istilah 2 Sejarah 2 1 Awal mula 2 2 Setelah penjajahan 3 Lokasi 4 Pola Ajaran 5 Acara ritual 5 1 Rowah Wulan dan Sampet Jum at 5 2 Maleman Qunut dan Maleman Likuran 5 3 Maleman Pitrah dan Lebaran Tinggi 5 4 Lebaran Topat 5 5 Lebaran Pendek 5 6 Selametan Bubur Puteq dan Bubur Abang 5 7 Maulud 6 Aturan perkawinan 7 Referensi 8 Pranala luarIstilah SuntingWetu Telu sendiri memiliki beberapa makna 3 Pertama Wetu Telu berarti tiga cara reproduksi makhluk hidup 3 Kedua Wetu Telu berarti tiga sumber hukum dalam Islam 3 Ketiga Wetu Telu berarti tiga masa perkembangan yang dilewati manusia Wetu Telu yang merujuk pada tiga cara reproduksi makhluk hidup yaitu menganak atau melahirkan menteloq atau bertelur dan mentioq atau bertunas 3 3 Wetu Telu yang berkaitan dengan tiga sumber hukum memiliki kemiripan dengan Islam pada umumnya yaitu Al Quran Al Hadits dan Ijma 3 Makna ketiga dari Wetu Telu berkaitan dengan tiga tahap yang pasti dilalui oleh manusia yaitu lahir hidup dan mati 4 Hal ini menjadi dasar bagi orang orang yang menganut kepercayaan Wetu Telu dalam melaksanakan berbagai upacara adat 4 Secara umum upacara adat Islam Wetu Telu dapat dibagi menjadi dua yaitu Gawe Urip dan Gawe Pati 4 Gawe Urip merupakan upacara yang berkenaan dengan kehidupan manusia seperti upacara kelahiran ngurisang 5 dan acara menikah Serta Gawe Pati sendiri merupakan upacara yang berkenaan dengan kematian 4 Sejarah SuntingIstilah Wetu Telu dikenal luas oleh publik melalui buku Dr J Van Ball yang ditulis pada tahun 1940 dengan judul Pesta Alip di Bayan penerjemah Koentjaraningrat 4 Pesta Alip adalah acara adat yang dilaksanakan delapan tahun sekali yang bertujuan untuk memelihara keberadaan makam para leluhur Bayan di kompleks makam Masjid kuno Bayan 4 Wetu Telu juga sering disebut Sesepen berasal dari kata sesep atau meresap yang berarti pengetahuan atau ajaran yang diajarkan sampai tuntas 4 Sesepen sering disebut rahasia karena memang tidak banyak yang dapat memahaminya secara utuh 4 Mereka yang siap dan mempunyai daya pikir yang baik saja yang diajarkan dan diberikan pemahaman lebih awal sehingga mereka dapat memberikan pemahaman tuntas selanjutnya kepada generasi mendatang 4 Pada masa awal kemunculannya Islam Wetu Telu lahir di tengah masyarakat tradisional Suku Sasak kemudian berkembang di tengah hiruk pikuk masyarakat global 4 Pada satu sisi globalisasi membentuk paradigma tentang hidup yang lebih modern dan akibatnya ajaran ajaran leluhur melalui tradisi mulai luntur 4 Pandangan tentang ketinggalan zaman lebih mendominasi ketimbang keyakinan atas majunya kebudayaan karena menghargai apa yang telah dicapai oleh leluhur di masa lampau yang wajib dilestarikan 4 Islam Wetu Telu memiliki filosofi hidup yaitu Pantang Melupakan Leluhur tetap bertahan di tengah derasnya arus modernitas tersebut 4 Awal mula Sunting kerajaan Majapahit dari Jawa Timur masuk ke Lombok dan memperkenalkan Hindu Budha 6 Setelah dinasti Majapahit runtuh Islam masuk pada abad ke 13 dari Barat laut melalui raja raja Muslim Jawa 6 Orang orang Makasar pada abad ke 16 tiba di Lombok Timur dan mendakwahkan Islam Sunni 6 Mereka berhasil mengubah hampir seluruh orang Sasak untuk masuk dalam Islam meski kebanyakan mereka masih mencampurkan Islam dengan kepercayaan lokal yang non Islami 6 Kerajaan Bali menduduki Lombok Barat sekitar abad ke 17 dan pada tahun 1740 berhasil mengalahkan kerajaan Makasar 6 Pemerintahan Bali memperlihatkan kearifan dan toleransi yang besar terhadap orang Sasak dengan membiarkan mereka mengikuti agama mereka sendiri 6 Tuan Guru merasa tertekan dan bergabung bersama sama untuk memimpin banyak pemberontakan kecil melawan Bali 6 Kendati tidak berhasil Kekalahan ini mendorong bangsawan Sasak meminta campur tangan militer Belanda untuk masuk ke Lombok dalam rangka memerangi Kerajaan Bali 6 Ketika Belanda berhasil menaklukkan dan mengusir Kerajaan Bali dari Lombok alih alih mengembalikan kembali kekuasaan bangsawan Sasak terhadap Lombok mereka justru menjadi penjajah baru terhadap Sasak 6 Para pemimpin Islam Tuan Guru yang sebelum kedatangan Belanda telah melakukan dakwah untuk mensyiarkan ajaran ajaran Islam di kalangan Wetu Telu 6 Akhirnya menjadikan Islam sebagai dasar perjuangan ideologis untuk melawan penjajah Belanda yang dianggap kafir 6 Sepanjang pemerintahan Kolonial Belanda Tuan Guru mengalihkan gerakan dakwah mereka menjadi pemberontakan pemberontakan lokal yang bernuansa ideologis Islam untuk mengalahkan Belanda 6 Selama era kolonialisasi Belanda gerakan dakwah pimpinan Tuan Guru makin meningkatkan polarisasi antara Wetu Telu dan Waktu Lima 6 Jika kelompok pertama memberikan loyalitas mereka kepada para bangsawan Sasak sebagai pemimpin tradisional dan terus memuja adat lokal kelompok kedua mengikuti Tuan Guru sebagai pemimpin keagamaan karismatik mereka 6 Setelah penjajahan Sunting Lombok merdeka pada tahun 1946 sebagai bagian dari Indonesia 7 Stelah itu pada tahun 1959 Tuan Guru Zainuddin Abdul Madjid yang juga pemimpin nasionalis mendirikan pesantrennya Nahdatul Wathan yang sekarang merupakan salah satu pesantren tertua di Lombok 7 Kharisma dan status Tuan Guru makin berkembang seiring meningkatnya jumlah santri yang mulai mengikuti pengajian 7 Demikianlah alumni pesantren menjadi unsur penting dalam menyebarkan dan menyiarkan ajaran ortodoks Tuan Guru ke daerah daerah Lombok lainnya 7 Komunitas etnis Sasak pemeluk agama Islam adalah Islam Wetu Telu 7 Pemeluk Islam Wetu Telu mayoritas tinggal di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara 7 Pemeluk Islam Wetu Telu dalam kehidupan sehari hari masih ada yang tinggal di rumah rumah tradisonal Lombok 7 Meskipun sekilas terlihat bentuknya sama tapi rumah rumah tradisional tersebut memiliki beberapa perbedaan yang kemungkinan ada kaitannya dengan agama yang dianut oleh masing masing warga 7 Umumnya rumah adat yang dihuni Sasak Islam lebih kompleks dari segi bentuk dan bervariasi strukturnya serta diperkirakan memiliki fungsi yang lebih beragam 7 Secara umum masyarakat Sasak khususnya yang beragama Islam sangat memperhatikan waktu hari tanggal dan bulan untuk mengawali pembangunan rumah maupun segala kebutuhannya 7 Dalam penentuan tersebut mereka menggunakan papan warige yang bersumber dari primbon Tapel Adam dan Tajul Muluq sebagai pedomannya 7 Lokasi SuntingLokasi yang terkenal dengan praktik Wetu Telu di Lombok adalah daerah Bayan yang terletak di Kabupaten Lombok Utara 8 Desa Bayan terletak di bagian utara Pulau Lombok yang berada di wilayah Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara 8 Desa yang bercurah hujan 1 200 1 500 mm dengan suhu rata rata 28 300C ini berada di ketinggian 400 600 mdl dengan daerah pegunungan 8 Desa Bayan membawahi 9 sembilan dusun yaitu Dusun Bayan Barat Dusun Bayan Timur Dusun Padamangku Dusun Tereng Genit Dusun Dasan Tutul Dusun Sembulan Dusun Mendala dan Dusun Lokok Aur 8 Adapun batasan batasan wilayah Desa Bayan adalah sebelah utara berbatasan dengan Desa Anyar sebelah selatan berbatasan dengan hutan sebelah barat berbatasan dengan Desa Senaru sebelah timur berbatasan dengan Desa Sambi Elen 8 Jumlah penduduk Desa Bayan tahun 2010 adalah 47 705 jiwa dengan 12 470 kepala keluarga 8 Pola Ajaran SuntingSecara umum masyarakat pemeluk ajaran Wetu Telu adalah muslim 9 Dan mereka melakukan kewajiban selayaknya sebagai Muslim Kewajiban tersebut tidak hanya dibebankan kepada kyai atau guru namun seluruh masyarakat adat wajib mengikuti segala aturan dan kewajiban beribadah secara penuh dalam Islam Upacara adat tidak akan bisa berlangsung jika tidak dipimpin oleh seorang yang disebut sebagai pemangku adat atau pengulu penghulu adat dalam hal ini para kiyai juga sekaligus mengambil berperan sebagai pemangku ataupun pengulu Oleh sebab itu para kyai pengulu pemeluk Islam Wetu Telu memiliki status sosial yang tinggi dihormati dan disegani oleh ᴡarga setempat 9 Segala perintah yang diucapkan harus dituruti dan dipatuhi 9 Siapa saja yang mencoba membangkang atau menyinggung hati seorang kyai malapetaka akan datang pada dirinya dan semua anggota keluarganya 9 Kepatuhan ini selaras dengan ajaran Islam yang mengharuskan menghormati para ulama wali orang orang yang dituakan di sebuah kelompok masyarakat Mereka yang membangkang atau berbuat onar akan diasingkan dalam pertemuan banjar sangkep adat musyawarah adat atau dalam upacara adat 9 Hukuman atau sanksi yang telah diberikan ini bisa diampuni sesuai dengan keputusan hukum adat yang berlaku atau setelah membayar dedosan denda adat karena sudah berbuat mengacau Upacara ini memiliki tujuan sebagai penebus dosa sekaligus sebagai langkah awal rehabilitasi nama baik di kehidupan bermasyarakat Dalam kepercayaan ini membaca Al Qur an dilakukan secara simbolis setiap ada upacara adat Mengingat masyarakat Wetu Telu memiliki banyak sekali prosesi adat di dalam tatanan kehidupan mereka Mengaji Al Qur an biasanya dilakukan saat menjelang maghrib di atas berugaq kekelat gazebo lalu diikuti shalat maghrib berjamaah di masjid Setelah itu mushaf Al Qur an dan kitab Hadits akan disimpan di bale beleq yakni bangunan kecil yang disucikan atau dikeramatkan untuk menyimpan benda benda pelengkap upacara Konsep memuliakan Al Qur an dan hadits yakni mengamalkan isinya dalam segala tatanan kehidupan karena konsep Wetu Telu sendiri bernafaskan Islam Ukuran sucinnya manusia berdasarkan sistem kepercayaan Islam Wetu Telu adalah ketika seseorang telah menjadi kyai atau guru 9 Oleh karena itu para kyai atau guru adalah manusia yang suci ma shum 9 Pengangkatan atau penunjukan kyai baru berdasar pada wasiat dari kyai sebelumnya bukan dipilih secara demokratis 9 Konsep kepemimpinan dalam kepercayaan ini hampir sama dengan konsep imamah kaum Syi ah Bagi Syi ah imam adalah kepentingan agama 9 Tanpa adanya imam dunia ini akan hancur bahkan dianggap tidak akan pernah ada Imam juga dipercaya sebagai wakil Tuhan di bumi 9 Jika imam tidak ada maka penyembahan kepada Tuhan di bumi juga tidak akan ada sebab menyembah Tuhan harus disertai dan belajar dari seorang Imam 9 Hal ini berkaitan dengan filsafat kehidupan Islam Wetu Telu bahᴡa tanpa kehadiran seorang imam di bumi maka dunia ini akan hancur 9 Estafeta kepemimpinan Syi ah bersandar pada teori hak legitimasi berdasarkan hak suci Tuhan the devine right of God 9 Oleh sebab itu pengangkatan imam harus berdasarkan pada nash dan wasiat 9 Acara ritual SuntingRowah Wulan dan Sampet Jum at Sunting Kedua upacara ini dimaksudkan untuk menyambut tibanya bulan puasa Ramadhan 10 Rowah Wulan diselenggarakan pada hari pertama bulan Sya ban sedangkan Sampet Jum at dilaksanakan pada jum at terakhir bulan Sya ban 10 Tujuannya adalah sebagai upacara pembersihan diri menyambut bulan puasa saat mereka diminta untuk menahan diri dari perbuatan yang dilarang guna menjaga kesucian bulan puasa Maleman Qunut dan Maleman Likuran Sunting Maleman Qunut adalah acara peringatan untuk menandai sukses menginjak separuh bulan puasa 11 Upacara ini diadakan pada malam keenam belas bulan puasa 11 Apabila dibandingkan dengan Waktu Lima pada malam keenam belas dalam rakaat terakhir salat witir setelah shalat tarawih harus disisipkan do a qunut 11 Mungkin ini menjadi dasar menyelenggarakan Maleman Qunut 11 Sedangkan Maleman Likuran adalah sebuah upacara pada malam ke 21 23 25 27 dan 29 bulan puasa 11 Perayaan itu memiliki istilah maleman selikur maleman telu likur maleman selae maleman pitu likur dan maleman siwak likur 11 Pada malam ini masyarakat Wetu Telu melakukan inisiatif menghidangkan makanan secara bergiliran untuk para kyai setelah melakukan salat tarawih di masjid kuno 11 Adapun pada malam ke 22 24 26 dan 28 dilaksanakan makan bersama oleh para kyai 11 Perayaan ini disebut juga sedekah maleman likuran 11 Maleman Pitrah dan Lebaran Tinggi Sunting Maleman Pitrah identik dengan pembayaran zakat fitrah di kalangan pemeluk Waktu Lima 11 Dalam tradisi Wetu Telu memiliki beberapa perbedaan dalam tata cara pelaksanaan dengan Waktu Lima 11 Dalam tradisi Wetu Telu maleman Pitrah merupakan saat anggota masyarakat mengumpulkan fitrah kepada para kyai yang telah melaksanakan puasa 11 Dalam ajaran Waktu Lima zakat fitrah dapat dibayarkan dengan menggunakan bahan makanan dan hanya dikeluarkan untuk orang orang yang masih hidup 11 Dalam kebiasaan Wetu Telu fitrah tersebut dapat berupa makanan hasil pertanian uang atau uang kuno baik untuk yang masih hidup atau yang sudah meninggal 11 Untuk orang yang masih hidup fitrah tersebut dinamakan Fitrah Urip sedangkan untuk yang telah meninggal dinamakan Fitrah Pati Sedangkan Lebaran Tinggi sama dengan hari raya Idul Fitri Bedanya upacara Lebaran Tinggi terdapat acara khusus makan bersama antara pemuka agama pemuka adat dan masyarakat biasa yang menganut Wetu Telu 11 Lebaran Topat Sunting Lebaran Topat dilaksanakan seminggu setelah upacara Lebaran Tinggi Seluruh Kyai yang dipimpin oleh Penghulu akan melakukan Sembahyang Qulhu Sataq atau salat empat rakaat yang ditandai dengan pembacaan surat Al Ikhlas seratus kali 11 Lebaran Topat diakhiri dengan acara makan bersama di antara para kyai 11 Dalam acara ini ketupat menjadi santapan primadona dalam ritual utama 11 Lebaran Pendek Sunting Lebaran Pendek identik dengan pelaksanaan hari raya Idul Adha di kalangan Waktu Lima 10 Pelaksanaannya dilakukan dua bulan setelah lebaran topat 10 Dimulai dengan shalat berjamaah di antara para Kyai disusul acara makan bersama dan setelah itu dilanjutkan dengan pemotongan kambing berwarna hitam 10 Selametan Bubur Puteq dan Bubur Abang Sunting Upacara Selametan bubur puteq dan bubur abang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dan 8 Safar menurut penanggalan Wetu Telu 10 Upacara ini untuk memperingati munculnya umat manusia dan berreproduksi melalui ikatan perkawinan 10 Bubur puteq bubur putih dan bubur abang bubur merah merupakan hidangan ritual utama yang dikonsumsi dalam upacara ini 10 Bubur putih melambangkan air mani yang merepresentasikan laki laki sedangkan bubur merah melambangkan darah haid yang merepresentasikan perempuan 10 Maulud Sunting Dari penyebutannya terkesan bahwa upacara ini terkait dengan upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw sebagaimana dilaksanakan oleh Waktu Lima 10 Kendati waktu pelaksanaannya sama yakni pada bulan Rabi ul Awal Wetu Telu merayakannya untuk memperingati perkawinan Adam dan Hawa 10 Seperti upacara upacara lainnya berdo a dan makan bersama ditemukan dalam upacara ini 10 Aturan perkawinan SuntingDalam melaksanakan perkawinan ada dua sistem yang pernah berlaku dalam ajaran Islam Wetu Telu yaitu sistem lama dan sistem baru 12 Sistem lama tidak melengkapi rukun nikah sehingga ᴡalaupun tanpa akad nikah kedua mempelai sudah dapat melakukan hubungan suami isteri 12 Asalkan sudah menyelesaikan proses proses yang lain seperti tobat kakas 12 Sejauh berkaitan dengan perkawinan menurut ajaran Wetu Telu sistem lama tidak banyak mencerminkan nilai nilai Islam karena ritualnya lebih didominasi oleh budaya lokal 12 Di samping itu sistem ini tidak menerapkan rukun nikah secara lengkap dengan ditiadakannya akad nikah 12 Ini artinya sistem lama sudah dikenal sejak zaman pra Islam 12 Sedangkan perkawinan menurut ajaran Wetu Telu sistem baru telah menerapkan syarat dan rukun perkawinan sesuai ajaran Islam 12 Pada sistem baru akad nikah dijadikan sebagai proses inti dan harus dilaksanakan sebelum melakukan hubungan suami isteri 12 Upacara perkawinan di Desa Bayan langsung dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama dengan mengikuti tata cara Islam yakni pembacaan khutbah nikah dan ijab kabul yang dilakukan langsung oleh wali dari mempelai wanita di hadapan calon pengantin laki laki 12 Khutbah nikah dibacakan dengan menggunakan bahasa Arab sedangkan ijab dan kabul digunakan bahasa Sasak setempat 12 Kearifan lokal dalam tata cara perkawinan yang dilaksanakan oleh masyarakat Wetu Telu ditampakkan dari akulturasi ajaran Islam dengan ajaran agama Siwa Budha sebagai agama asli orang Bayan dan Hindu Bali selaku agama kerajaan Bali yang pernah menjajah daerah Pulau Lombok 12 Hal ini menunjukan bahwa dalam perkawinan digunakan tiga cara yaitu perondongan mepadik lamar dan selarian dengan diselesaikan melalui prosesi seperti menjojak memulang sejati pemuput selabar akad nikah sorong serah nyongkolan dan balik onos nae 12 Ritual yang dilakukan seperti bedak keramas dan merariq kawin lari adalah bagian dari ritual yang dilaksanakan oleh Hindu Bali 12 Sementara ajaran Islam menjadi substansi acara acara inti seperti pada syarat dan rukun nikahnya 12 Dengan demikian prosesi perkawinan menurut ajaran Wetu Telu menunjukkan masuknya unsur nilai dari tiga agama yaitu Siwa Budha sebagai agama asli masyarakat Bayan pra Islam Hindu Bali dan Islam 12 Referensi Sunting https journal uii ac id Millah article view 6054 5469 Prinada Yuda Sejarah Giri Kedaton Kerajaan Ulama Merdeka dari Majapahit tirto id Diakses tanggal 2023 06 06 a b c d e f ISLAM SASAK POLA KEBERAGAMAAN KOMUNITAS ISLAM LOKAL DI LOMBOK webcache googleusercontent com Diakses tanggal 2019 03 21 a b c d e f g h i j k l m Budiwanti Erni 2000 Islam Sasak Wetu Telu Versus Waktu Lima LkiS Jakarta Kompasiana com 2016 04 27 Budaya Ngurisan Masyarakat Suku Sasak KOMPASIANA Diakses tanggal 2023 06 06 a b c d e f g h i j k l m n Khair Muhammad Rodinal Junaedi Rusli Akhmad Ikhsan Muhammad Faisal Nur Yusrifa Fitria 2016 08 27 MENEROPONG STRATEGI KEBUDAYAAN MELALUI KESADARAN HISTORIS PANTANG MELUPAKAN LELUHUR ISLAM WETU TELU Jurnal Filsafat 26 2 249 271 doi 10 22146 jf 12785 ISSN 2528 6811 a b c d e f g h i j k Wijono Radjiman Sastro 2009 Rumah Adat dan Minoritas MasyarakatBuda di Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat dalamHak Minoritas Ethnos Demos dan Batas Batas Multikulturalisme Editor Hikmat Budiman The Interseksi Foundation Jakarta a b c d e f Wetu Telu BUKU ENSIKLOPEDIA DUNIA Lombok Arjuna lombok arjuna web id Diakses tanggal 2019 03 21 a b c d e f g h i j k l m n ISLAM WETU TELU webcache googleusercontent com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 12 11 Diakses tanggal 2019 03 21 a b c d e f g h i j k l Zuhdi Muhammad Harfin 2012 10 24 ISLAM WETU TELU DI BAYAN LOMBOK AKADEMIKA Jurnal Pemikiran Islam dalam bahasa Inggris 17 2 197 218 ISSN 2356 2420 a b c d e f g h i j k l m n o p q r Sulaiman Achmad 2017 06 23 Tradisi Islam Wetu Telu Dari Maleman Qunut Hingga Lebaran Tinggi NUSANTARANEWS dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2019 04 02 a b c d e f g h i j k l m n o Rachmadhani Arnis 2011 06 03 Perkawinan Islam Wetu Telu Masyarakat Bayan Lombok Utara Analisa Journal of Social Science and Religion 18 1 59 74 doi 10 18784 analisis v18i1 124 ISSN 2621 7120 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 03 21 Diakses tanggal 2019 03 21 Pranala luar Sunting Indonesia Islamisasi Bayan Inggris Wetu Telu A very different brand of Islam in Lombok Diarsipkan 2008 09 07 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Wetu Telu amp oldid 24265050