Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Kata atau ayat merupakan satuan bahasa yang mempunyai arti atau satu pengertian. Dalam bahasa Indonesia kata adalah satuan bahasa terkecil yang mengisi salah satu fungsi sintaksis (subjek, predikat, objek, atau keterangan) dalam suatu kalimat.
Etimologi
Kata "kata" dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Ngapak kathā. Dalam bahasa Sanskerta, kathā sebenarnya bermakna "konversasi", "bahasa", "cerita" atau "dongeng". Dalam bahasa Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantis menjadi "kata".
Hot kuman mete kayo
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.
Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu:
- Nomina (kata benda); nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya buku, kuda.
- Verba (kata kerja); kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis, misalnya baca, lari.
- Verba transitif (membunuh),
- Verba kerja intransitif (meninggal),
- Pelengkap (berumah)
- Adjektiva (kata sifat); kata yang menjelaskan kata benda, misalnya keras, cepat.
- Adverbia (kata keterangan); kata yang memberikan keterangan pada kata yang bukan kata benda, misalnya sekarang, agak.
- Pronomina (kata ganti); kata pengganti kata benda, misalnya ia, itu.
- Orang pertama (kami),
- Orang kedua (engkau),
- Orang ketiga (mereka),
- Kata ganti kepunyaan (-nya),
- Kata ganti penunjuk (ini, itu).
- Numeralia (kata bilangan); kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, misalnya satu, kedua.
- Angka kardinal (duabelas),
- Angka ordinal (keduabelas).
- Kata tugas atau partikel adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan peranannya dapat dibagi menjadi lima subkelompok:
- preposisi (kata depan) (contoh: dari),
- konjungsi (kata sambung) - Konjungsi berkoordinasi (dan), Konjungsi subordinat (karena),
- artikula (kata sandang) (contoh: sang, si) - Umum dalam bahasa Eropa (misalnya the),
- interjeksi (kata seru) (contoh: wow, wah), dan
- partikel penegas.
Masa tersinggung ki na sw ji
Penentuan batas kata
didalam Ilmu linguistik ada minimal lima cara dalam menentukan batas-batas kata:
Dalam praktiknya, ahli bahasa mempergunakan campuran semua metode ini untuk menentukan batas kata dalam kalimat. Namun penggunaan metode ini, definisi persis kata sering masih sangat sukar ditangkap.
Rujukan
- Istilah yang dipergunakan di Malaysia dan dalam agama Islam.
- "Analsis Kontrastif Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab Berdasarkan Kala, Jumlah dan Persona". Jurnal Sastra Indonesia (1): 2. 2013. ISSN 2685-9599.
- Monier-Williams, Monier (1899). Sanskrit-English Dictionary.
Lihat pula
Bahan bacaan terkait
- Adger, David (2003). Core Syntax: A Minimalist Approach. Oxford: Oxford University Press. ISBN 0-19-924370-0.
- Barton, David (1994). Literacy: An Introduction to the Ecology of Written Language. Blackwell Publishing. hlm. 96.
- Bauer, Laurie (1983). English Word-formation. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-28492-9.
- Brown, Keith R. (Ed.) (2005) Encyclopedia of Language and Linguistics (2nd ed.). Elsevier. 14 vols.
- Crystal, David (1995). The Cambridge Encyclopedia of the English Language (edisi ke-1). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-40179-8.
- Fleming, Michael; et al. (2001). Meeting the Standards in Secondary English: A Guide to the ITT NC. Routledge. hlm. 77. ISBN 0-415-23377-1.
- Goddard, Cliff (2002). "The search for the shared semantic core of all languages". Dalam Cliff Goddard and Anna Wierzbicka. (PDF). Volume I. Amsterdam: John Benjamins. hlm. 5–40. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-09-08. Diakses tanggal 2014-02-04.
- Katamba, Francis (2005). English Words: Structure, History, Usage. Routledge. ISBN 0-415-29893-8.
- Plag, Ingo (2003). Word-formation in English. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-52563-2.
- Simpson, J.A. and E.S.C. Weiner, ed. (1989). Oxford English Dictionary (edisi ke-2). Clarendon Press. ISBN 0-19-861186-2.
- Wierzbicka, Anna (1996). Semantics: Primes and Universals. Oxford University Press. ISBN 0-19-870002-4.
- Ensiklopedi Nasional Indonesia (ENI) (edisi ke-Jilid 8). Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. 1990. hlm. 217–218.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1997.
- H. Alwi; Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pranala luar
- What Is a Word? – a working paper by Larry Trask (see [1] 2013-01-20 di Wayback Machine. for attribution), Department of Linguistics and English Language, University of Sussex.
- For a different type of views cf. Wor(L)d- Spaces: The Definition of ‘Word’ Encyclopedia of Science of Language, Polimetrica Onlus, 2007. Milan, Italy.
- Berbagi Pengetahuan Arti Kata 2013-12-03 di Wayback Machine.