www.wikidata.id-id.nina.az
Titrasi redoks juga disebut titrasi reduksi oksidasi atau redoks volumetri adalah teknik analisis atau metode yang banyak digunakan yang memungkinkan kita untuk menentukan konsentrasi larutan suatu zat yang dapat bertindak sebagai oksidan atau peredam Ini adalah jenis titrasi berdasarkan reaksi redoks antara analit zat yang konsentrasinya ingin kita ketahui dan zat titran Volumetri nama mengacu pada pengukuran volume solusi yang digunakan yang memungkinkan kita untuk menghitung konsentrasi yang diinginkan 1 Titrasi reduksi oksidasiPotensiometer salah satu metode deteksi titik akhir titrasi redoksKlasifikasiTitrimetriAkronimTitrasi redoksReaksiReduksi oksidasiJenis metodePermanganometriDikrometriBromatometriSerimetriIodometriIodimetriIodatometriAnalisis terkaitKompleksometriAsidi alkalimetriArgentometri Dalam titrasi redoks terkadang perlu menggunakan indikator redoks yang mengalami perubahan warna dan atau potensiometer untuk mengetahui titik ekivalen atau titik akhir Dalam kasus lain zat yang terlibat sendiri mengalami perubahan warna yang memungkinkan kita untuk mengetahui kapan titik kesetaraan antara jumlah mol oksidan dan peredam telah tercapai seperti yang terjadi pada iodometri atau permanganometri Jenis titrasi redoks yang utama adalah Titrasi redoks Titran Iodometri Iodin I2 Bromatometri Bromin Br2 Serimetri Garam serium IV Permanganometri Kalium permanganat Dikrometri Kalium dikromat Daftar isi 1 Dasar dasar 2 Deteksi titik akhir 2 1 Autoindikator 2 2 Indikator redoks 2 3 Potensiometri 3 Penggunaan 3 1 Uji karbohidrat 3 2 Uji vitamin C 3 3 Uji Winkler 3 4 Titrasi Karl Fischer 4 Sejarah 5 Lihat pula 6 Referensi 7 Bacaan lanjutanDasar dasar suntingDalam oksidimetri zat yang ditentukan ditentukan untuk bereaksi dengan larutan standar pengoksidasi atau reduksi reaksi redoks Segera setelah zat yang ditentukan sepenuhnya teroksidasi atau dikurangi dengan menambahkan larutan standar secara bertahap setetes larutan standar tidak lagi menemukan pasangan reaksi Hilangnya zat yang akan ditentukan atau solusi pengukuran yang sekarang berlebih dalam sampel harus diakui sebagai titik akhir dari reaksi agar dapat menentukan jumlah solusi pengukuran yang digunakan hingga titik itu Metode yang umum digunakan adalah bromatometri di mana ion bromin digunakan sebagai zat pengoksidasi 2 BrO 3 5 Br 6 H 3 O 3 Br 2 9 H 2 O displaystyle ce BrO3 5Br 6H3O gt 3Br2 9H2O nbsp Proporsi ion bromin bilangan oksidasi 5 dan ion bromida bilangan oksidasi 1 menjadi bromin biloks 0 Permanganometri yang menggunakan ion permanganat sebagai zat pengoksidasi MnO 4 5 Fe 2 8 H 3 O Mn 2 5 Fe 3 12 H 2 O displaystyle ce MnO4 5Fe 2 8H3O gt Mn 2 5Fe 3 12 H2O nbsp Titrasi redoks ion permanganat biloks 7 dengan ion besi II serta serimetri di mana ion serium tetravalen digunakan untuk oksidasi Ce 4 Fe 2 Ce 3 Fe 3 displaystyle ce Ce 4 Fe 2 gt Ce 3 Fe 3 nbsp Oksidasi ion besi II dengan ion serium IV Metode kalium dikromat sekarang lebih jarang digunakan dengan ion dikromat bertindak sebagai zat pengoksidasi Cr 2 O 7 2 6 Fe 2 14 H 3 O 2 Cr 3 6 Fe 3 21 H 2 O displaystyle ce Cr2O7 2 6 Fe 2 14 H3O gt 2 Cr 3 6 Fe 3 21 H2O nbsp Disini untuk B difenilamina dapat digunakan sebagai indikator redoks Ini juga dapat dititrasi dengan besi II sulfat tetapi menggunakan garam Mohr amonium besi II sulfat untuk larutan standar 3 Contoh lain adalah iodometri di mana salah satu iodin direduksi menjadi iodida misalnya B dalam penentuan garam timah II atau iodida dioksidasi menjadi iodin seperti B penentuan hidrogen peroksida Sn 2 I 2 Sn 4 2 I displaystyle ce Sn 2 I2 gt Sn 4 2I nbsp H 2 O 2 2 I 2 H 3 O I 2 4 H 2 O displaystyle ce H2O2 2 I 2 H3O gt I2 4 H2O nbsp Deteksi titik akhir suntingAutoindikator sunting nbsp Larutan permanganat MnO4 nbsp Larutan mangan II Mn2 Autoindikator ini terutama digunakan dalam permanganometri KMnO4 dan iodometri namun dengan menambahkan pati karena iodin membentuk kompleks berwarna dengan amilum karena larutan kalium permanganat dan iodin adalah larutan berwarna Selama titrasi langsung larutan standar yang ditambahkan dihilangkan warna secara kontinu oleh reaksi dengan sampel Ketika reaksi telah berakhir sampel telah bereaksi larutan standar tidak lagi diterapkan dan oleh karena itu noda larutan titrasi Indikator redoks sunting Indikator redoks adalah zat yang teroksidasi atau berkurang dengan sendirinya dan karenanya menunjukkan perubahan warna misalnya feroin 4 Zat non redoks aktif juga dapat bertindak sebagai indikator misalnya dalam bromatometri dekolorisasi dengan penghancuran zat warna menunjukkan titik akhir dari reaksi Potensiometri sunting Selama titrasi redoks tegangan antara larutan sampel dan elektroda berubah Dengan metode potensiometri tegangan yang diukur ini diplot sebagai fungsi dari volume tambahan larutan standar dan kurva titrasi diperoleh yang dapat dievaluasi secara grafis atau matematis Penggunaan suntingUji karbohidrat sunting Artikel utama Larutan Benedict Pereaksi Benedict sering disebut larutan kualitatif Benedict atau larutan Benedict adalah pereaksi kimia dan campuran kompleks natrium karbonat natrium sitrat dan tembaga II sulfat pentahidrat 5 Ini sering digunakan sebagai pengganti pereaksi Fehling untuk mendeteksi keberadaan gula pereduksi Kehadiran zat pereduksi lainnya juga memberikan hasil positif 6 Tes semacam itu yang menggunakan reagen ini disebut tes Benediktus Tes positif dengan pereaksi Benedict ditunjukkan oleh perubahan warna dari biru jernih menjadi merah bata dengan endapan Secara umum tes Benedict mendeteksi keberadaan aldehida alfa hidroksi keton dan hemiasetal termasuk yang terdapat pada ketosis tertentu Jadi walaupun fruktosa ketosa tidak sepenuhnya merupakan gula pereduksi ini adalah alfa hidroksi keton dan memberikan tes positif karena diubah menjadi glukosa aldosis dan manosa oleh basa dalam reagen Tes Benedict beroperasi dengan mereduksi gula yang dipanaskan dengan adanya alkali menjadi spesies pereduksi kuat yang dikenal sebagai enediol Enediol yang baru terbentuk melanjutkan untuk mengurangi senyawa tembaga Cu2 yang ada dalam reagen Benedict menjadi senyawa tembaga Cu yang diendapkan sebagai tembaga I oksida Cu2O yang tidak larut 7 Uji vitamin C sunting Vitamin C yang merupakan agen pereduksi yang baik hadir pewarna biru yang berubah merah muda dalam kondisi asam direduksi menjadi senyawa tidak berwarna oleh asam askorbat Reaksi ini adalah reaksi redoks vitamin C asam askorbat dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat dan DCPIP direduksi menjadi senyawa tidak berwarna DCPIPH2 nbsp Dalam titrasi ini ketika semua asam askorbat dalam larutan telah habis tidak akan ada elektron yang tersedia untuk mengurangi DCPIPH dan larutan tetap berwarna merah muda karena DCPIPH Titik akhir adalah warna merah muda yang bertahan selama 10 detik atau lebih jika tidak ada cukup asam askorbat untuk mengurangi semua DCPIPH 8 Uji Winkler sunting Pada langkah pertama mangan II sulfat 48 dari total volume ditambahkan ke sampel air lingkungan Selanjutnya kalium iodida 15 kalium hidroksida 70 ditambahkan untuk menghasilkan endapan berwarna merah muda cokelat Dalam larutan alkali oksigen terlarut akan mengoksidasi ion mangan II menjadi tetravalen 2 Mn2 aq O2 aq H2O l 2 MnO OH 2 s Mn telah dioksidasi menjadi 4 dan MnO OH 2 muncul sebagai endapan berwarna cokelat Ada beberapa ketidakpastian tentang apakah mangan teroksidasi adalah tetravalen atau trivalen Beberapa sumber mengklaim bahwa Mn OH 3 adalah endapan cokelat tetapi MnO2 yang terhidrasi juga dapat memberikan warna cokelat 4 Mn OH 2 s O2 aq 2 H2O 4 Mn OH 3 s Bagian kedua dari tes Winkler mengurangi mengasamkan larutan Endapan akan larut kembali ke dalam larutan ketika H bereaksi dengan O2 dan OH untuk membentuk air MnO OH 2 s 4H aq Mn4 aq 3 H2O l Asam memfasilitasi konversi oleh endapan ion iodida yang berwarna coklat dan mengandung mangan menjadi unsur iodin Mn SO4 2 yang dibentuk oleh asam mengubah ion iodida menjadi iodin yang direduksi kembali menjadi ion mangan II dalam media asam Mn SO4 2 2 I aq Mn2 aq I2 aq 2 SO42 aq Tiosulfat digunakan dengan indikator amilum untuk menitrasi iodin 2 S2O32 aq I2 S4O62 aq 2 I aq Titrasi Karl Fischer sunting nbsp Sebuah unit titrator Karl Fischer Reaksi dasar yang bertanggung jawab untuk kuantifikasi air dalam titrasi Karl Fischer adalah oksidasi belerang dioksida dengan iodin H2O SO2 I2 SO2 2HI Reaksi dasar ini mengkonsumsi tepat satu ekuivalen molar air dengan iodin Iodin ditambahkan ke larutan sampai ada berlebihan menandai titik akhir titrasi yang dapat dideteksi dengan potensiometri Reaksi dijalankan dalam larutan alkohol yang mengandung basa yang mengkonsumsi belerang trioksida dan asam hidroiodik yang dihasilkan 9 Sejarah suntingTitrasi redoks pertama dilakukan oleh Francois Antoine Henri Descroizilles pada tahun 1791 setelah ia menghadiri demonstrasi yang gagal di Rouen menggunakan pemutih klorin 10 Dia menemukan bahwa konsentrasi alkali sangat penting untuk keberhasilan pemutih klorin dan mengembangkan metode titrasi berdasarkan dekolorisasi larutan indigo oleh klorin dan alat untuk itu buret yang masih sangat sederhana 10 Ini belum memiliki skala tetapi dihitung dengan cara membuka dan menutup jari 11 Lihat pula suntingRedoks Iodometri Permanganometri Titrasi Argentometri Asidi alkalimetri Kompleksometri Zat pengoksidasi Zat pereduksiReferensi sunting Kenneth A Connor 1981 Valoraciones de oxidacion reduccion dalam Curso de Analisis farmaceutico Ensayo del medicamento Editorial Reverte hlm 105 ISBN 8429171134 Rao N Venkateswara Rao K Mohana 1980 Oxazine Dyes as Indicators in Bromatometry PDF Proceedings of the Indian National Science Academy A Indian National Science Academy 46 6 562 564 ISSN 0370 0046 Diakses tanggal 1 Januari 2024 Jander Jahr Knoll Massanalyse Sammlung Goschen Band 221 221a Walter de Gruyter Berlin 1966 Harris D C 1995 Quantitative Chemical Analysis nbsp edisi ke 4 New York NY W H Freeman ISBN 978 0 7167 2508 4 Robert D Simoni Robert L Hill amp Martha Vaughan 2002 Benedict s Solution a Reagent for Measuring Reducing Sugars the Clinical Chemistry of Stanley R Benedict J Biol Chem 277 16 10 11 doi 10 1074 jbc M110516200 PMC 4492735 nbsp PMID 11773074 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Juni 2008 Diakses tanggal 1 Januari 2024 Collins Edexcel International GCSEBiology Student Book ISBN 978 0 00 745000 8 p 42 43 Carbohydrates Benedict s Test dept harpercollege edu Diakses tanggal 1 Januari 2024 VanderJagt DJ Garry PJ Hunt WC June 1986 Ascorbate in plasma as measured by liquid chromatography and by dichlorophenolindophenol colorimetry Clin Chem 32 6 1004 6 PMID 3708799 Tavcar E Turk E Kreft S 2012 Simple Modification of Karl Fischer Titration Method for Determination of Water Content in Colored Samples Journal of Analytical Methods in Chemistry Vol 2012 Article ID 379724 a b Axel Johansson 1988 The development of the titration methods Some historical annotations Elsevier B V hlm 97 109 doi 10 1016 s0003 2670 00 80834 x Parameter Band yang tidak diketahui mengabaikan volume yang disarankan bantuan Parameter Sammelwerk yang tidak diketahui mengabaikan work yang disarankan bantuan Clement Duval 1951 10 28 Francois Descroizilles the Inventor of Volumetric Analysis ACS Publications hlm 508 519 doi 10 1021 ed028p508 ISSN 0021 9584 Parameter Sammelwerk yang tidak diketahui mengabaikan work yang disarankan bantuan Parameter Hrsg yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Bacaan lanjutan sunting Jerman G O Muller Quantitativ anorganisches Praktikum 7 Auflage Verlag Harri Deutsch Frankfurt Main 1992 ISBN 3 8171 1211 4 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Titrasi redoks amp oldid 25104145