www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Sastra Jawa berita surat kabar buku cendekiawan JSTORSastra Jawa secara global bisa dibagi menjadi dua kategori yaitu yang ditulis dalam bentuk prosa atau puisi Dalam bentuk prosa biasanya disebut gancaran dan dalam bentuk puisi biasa disebut dengan istilah tembang Sebagian besar karya sastra Jawa ditulis dalam bentuk tembang mulai dari awal bahkan sampai saat ini Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Jawa Kuno 1 2 Sastra Jawa Kuno dalam bentuk prosa 1 3 Sastra Jawa Kuno dalam bentuk puisi kakawin 1 4 Petikan dari Kakawin Sutasoma 1 4 1 Manggala 1 4 2 Penutup 1 5 Petikan dari Kakawin Bharatayuddha dalam budaya Jawa Baru 1 5 1 Pupuh V 1 1 5 2 Terjemahan 1 6 Petikan dari Kakawin Arjunawiwaha 1 6 1 Manggala 2 Prasasti Nusantara 3 Peribahasa Jawa 4 Purwakanthi 4 1 Purwakanthi guru swara 4 2 Purwakanthi guru sastra 5 Tembang Gending dan Karawitan 5 1 Tembang gedhe 5 2 Tembang tengahan 5 3 Tembang Macapat 6 Pranatacara 7 Serat 8 Babad 9 Suluk 10 Referensi 11 Lihat pulaSejarah SuntingSejarah Sastra Jawa dimulai dengan sebuah prasasti yang ditemukan di daerah Sukabumi Sukobumi Pare Kediri Jawa Timur Prasasti yang biasa disebut dengan nama Prasasti Sukabumi ini bertarikh 25 Maret tahun 804 Masehi Isinya ditulis dalam bahasa Jawa Kuno Setelah prasasti Sukabumi ditemukan prasasti lainnya dari tahun 856 M yang berisikan sebuah sajak yang disebut kakawin Kakawin yang tidak lengkap ini adalah sajak tertua dalam bahasa Jawa Kuno Sastra Jawa dibagi dalam empat masa Sastra Jawa Kuno Sastra Jawa Pertengahan Sastra Jawa Baru Sastra Jawa ModernJawa Kuno Sunting Artikel utama Sastra Jawa Kuno Sastra Jawa Kuno atau sering kali dieja sebagai Sastra Jawa Kuno meliputi sastra yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno pada periode kurang lebih ditulis dari abad ke 9 sampai abad ke 14 Masehi dimulai dengan Prasasti Sukabumi Karya sastra ini ditulis baik dalam bentuk prosa gancaran maupun puisi kakawin Karya karya ini mencakup genre seperti sajak wiracarita undang undang hukum kronik babad dan kitab kitab keagamaan Sastra Jawa Kuno diwariskan dalam bentuk manuskrip dan prasasti Manuskrip manuskrip yang memuat teks Jawa Kuno jumlahnya sampai ribuan sementara prasasti prasasti ada puluhan dan bahkan ratusan jumlahnya Meski di sini harus diberi catatan bahwa tidak semua prasasti memuat teks kesusastraan Karya karya sastra Jawa penting yang ditulis pada periode ini termasuk Candakarana Kakawin Ramayana dan terjemahan Mahabharata dalam bahasa Jawa Kuno Sastra Jawa Kuno dalam bentuk prosa Sunting Candakarana Sang Hyang Kamahayanikan Brahmandapurana Agastyaparwa Uttarakanda Adiparwa Sabhaparwa Wirataparwa 996 Udyogaparwa Bhismaparwa Asramawasanaparwa Mosalaparwa Prasthanikaparwa Swargarohanaparwa KunjarakarnaSastra Jawa Kuno dalam bentuk puisi kakawin Sunting Kakawin Tertua Jawa 856 Kakawin Ramayana 870 Kakawin Arjunawiwaha Empu Kanwa 1030 Kakawin Kresnayana Kakawin Sumanasantaka Kakawin Smaradahana Kakawin Bhomakawya Kakawin Bhomantaka Kakawin Bharatayuddha Empu Sedah dan Empu Panuluh 1157 Kakawin Hariwangsa Kakawin Gatotkacasraya Kakawin Wrettasancaya Kakawin Wrettayana Kakawin Brahmandapurana Kakawin Kunjarakarna Empu Dusun Kakawin Nagarakretagama Empu Prapanca 1365 Kakawin Arjunawijaya Empu Tantular Kakawin Sutasoma Empu Tantular Kakawin Siwaratrikalpa Kakawin Lubdhaka Kakawin Parthayajna Kakawin Nitisastra Kakawin Nirarthaprakreta Kakawin Dharmasunya Kakawin Harisraya Kakawin Banawa Sekar TanakungPetikan dari Kakawin Sutasoma Sunting nbsp Lontar Sutasoma dari Jawa Tengah dalam aksara Buda Di bawah ini diberikan beberapa contoh petikan dari kakawin ini bersama dengan terjemahannya Yang diberikan contohnya adalah manggala penutup dan sebuah petikan penting Kakawin Sutasoma adalah sebuah kakawin dalam bahasa Jawa Kuno Kakawin ini termasyhur sebab setengah bait dari kakawin ini menjadi motto nasional Indonesia Bhinneka Tunggal Ika Bab 139 5 Motto atau semboyan Indonesia tidaklah tanpa sebab diambil dari kitab kakawin ini Kakawin ini mengenai sebuah cerita epis dengan pangeran Sutasoma sebagai protagonisnya Amanat kitab ini mengajarkan toleransi antar agama terutama antar agama Hindu Siwa dan Buddha Kakawin ini digubah oleh Empu Tantular pada abad ke 14 Manggala Sunting Pada Kakawin Sutasoma terdapat sebuah manggala Manggala ini memuja Sri Bajrajnana yang merupakan intisari kasunyatan Jika dia metampakkan dirinya maka hal ini keluar dalam samadi sang Boddhacitta dan bersemayam di dalam benak Lalu beberapa yuga disebut di mana Brahma Wisnu dan Siwa melindungi Maka sekarang datanglah Kaliyuga di mana sang Buddha datang ke dunia untuk membinasakan kekuasaan jahat Manggala Terjemahan1 a Cri Bajrajnana cunyatmaka parama siranindya ring rat wices a 1 a Sri Bajrajnana manifestasi sempurna Kasunyatan adalah yang utama di dunia 1 b lila cuddha pratis t heng hredaya jaya jayangken mahaswargaloka 1 b Nikmat dan murni teguh di hati menguasai semuanya bagai kahyangan agung 1 c ekacchattreng cariranghuripi sahananing bhur bhuwah swah prakirn a 1 c Ia adalah titisan Pelindung tunggal yang menganugrahi kehidupan kepada tri buwana bumi langit dan sorga seru sekalian alam 1 d saks at candrarka purn adbhuta ri wijilira n sangka ring Boddhacitta 1 d Bagaikan terang bulan dan matahari sifat yang keluar dari batin orang yang telah sadar 2 a Singgih yan siddhayogicwara wekasira sang satmya lawan bhat ara 2 a Ia yang diterangi yang manunggal dengan Tuhan memang benar benar Raja kaum Yogi yang berhasil 2 b Sarwajnamurti cunyaganal alit inucap mus t ining dharmatattwa 2 b Perwujudan segala ilmu Kasunyatan baik kasar ataupun halus diajikan dalam sebuah doa dan puja yang khusyuk 2 c Sangsipta n pet wulik ring hati sira sekung ing yoga lawan samadhi 2 c Singkatnya mari mencari Nya dengan betul dalam hati didukung dengan yoga dan samadi penuh 2 d Byakta lwir bhrantacittangrasa riwa riwaning nirmalacintyarupa 2 d Persis bagaikan seseorang yang merana hatinya merasakan rasa kemurnian Yang Tak Bisa Dibayangkan 3 a Ndah yeka n mangkana ng canti kinenep i tutur sang huwus siddhayogi 3 a Maka itulah ketentraman hati yang dituju seorang yogi sempurna 3 b Pujan ring jnana cuddhaprimita caran aning miket langwa langwan 3 b Biarkan aku memuja dengan kemurnian dan kebaktian tak tertara sebagai sarana untuk menulis syair indah 3 c Dura ngwang siddhakawyangitung ahiwang apan tan wruh ing castra matra 3 c Mustahil aku akan berhasil menulis kakawin sebab tiada tahu akan tatacara bersastra 3 d Nghing kewran dening ambek raga ragan i manah sang kawiraja cobha 3 d Namun sungguh malu dan terganggu oleh pikiran akan sebuah penyair sempurna di ibu kota 4 a Purwaprastawaning parwaracana ginelar sangka ring Boddhakawya 4 a Pertama dari semua cerita yang saya gubah diturunkan dari kisah kisah sang Buddha 4 b Nguni dwapara ring treat kretayuga sirang sarwadharmanggaraks a 4 b Dahulukala ketika dwapara treta dan kretayuga dia merupakan perwujudan segala bentuk dharma 4 c Tan len hyang Brahma Wis n wicwara sira matemah bhupati martyaloka 4 c Tiada lain sang hyang Brahma Wisnu dan Siwa Semuanya menjadi raja raja di Mercapada dunia fana 4 d Mangke n prapta ng kali cri Jinapati manurun matyana ng kala murkha 4 d Dan sekarang pada masa Kaliyuga Sri Jinapati turun di sini untuk menghancurkan kejahatan dan keburukan Penutup Sunting Pupuh penutup adalah pupuh nomor 148 Epilog1 a Nahan tantyanikang kathaticaya Boddhacarita ng iniket 1 a Maka inilah akhir dari sebuah cerita indah dan digubah dari kisah sang Buddha 1 b De sang kawy aparab mpu Tantular amarn a kakawin alango 1 b Oleh seorang penyair bernama Empu Tantular yang menggubah kakawin indah 1 c Khyating rat Purus adacanta pangaranya katuturakena 1 c Termasyhur di dunia dengan nama Purusadasanta pasifikasi raja Purusada 1 d Dirghayuh sira sang rumengwa tuwi sang mamaca manulisa 1 d Semoga semua yang mendengarkan membaca dan menyalin akan panjang umurnya 2 a Bhras t a ng durjana cunyakaya kumeter mawedi giri girin 2 a Hancur lebur para durjana tak berdaya gemetar takut karena ngeri 2 b De cri rajasa raja bhupati sang angd iri ratu ri Jawa 2 b Oleh Sri Rajasa yang bertakhta di Jawa 2 c Cuddhambek sang asewa tan salah ulah sawarahira tinut 2 c Para abdinya berhati murni dan melaksanakan segala perintahnya tanpa salah 2 d Sok wiradhika mewwu yeka magawe resaning ari teka 2 d Sungguh banyak para pahlawan unggul jumlahnya ada ribuan yang memberikan rasa takut kepada para musuh 3 a Ramya ng sagara parwateki sakapunpunan i sira lengeng 3 a Indahlah laut dan gunung di bawah penguasaannya 3 b Mwang tang rajya ri Wilwatikta pakarajyanira n anupama 3 b Dan ibu kota Wilwatikta Majapahit sungguh indah di luar bayangan 3 c Kirn ekang kawi gita lambing atuhanwam umarek i haji 3 c Banyaklah jumlah para penyair tua dan muda yang menggubah nyanyian dan kakawin yang menghadap sang ratu 3 d Lwir sang hyang caci rakwa purn a pangapusnira n anuluhi rat 3 d Bagaikan Dewa Candra kekuasaannya menyinari dunia 4 a Bheda mwang damel I nghulun kadi patangga n umiber i lemah 4 a Berbeda dengan karyaku bagaikan gajah yang terbang di atas tanah 4 b Ndan dura n mad aneka pan wwang atimud ha kumawih alango 4 b Mustahillah menyamai karena orang bodoh yang seolah olah menulis kakawin indah 4 c Lwir bhran tagati dharma ring kawi turung wruh ing aji sakatha 4 c Seperti seseorang yang bingung mengenai kewajiban seorang penyair tidak mengenal peraturan bersyair 4 d Nghing sang cri Ran amanggaleki sira sang titir anganumata 4 d Namun Sri Ranamanggala juga yang menjadi panutanku Bhinneka Tunggal Ika ꦨ ꦟ ꦏꦠ ꦔ ꦒꦭ ꦲ ꦏ nbsp Lambang Indonesia dengan motto Bhinneka Tunggal IkaKutipan ini berasal dari pupuh 139 bait 5 Lengkapnya ialah Jawa KunoRwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen Mereka memang berbeda tetapi bagaimanakah bisa dikenali Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal Sebab kebenaran Jina Buddha dan Siwa adalah tunggalBhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa Berbeda beda tetapi tetap satu tidak ada kebenaran yang mendua Petikan dari Kakawin Bharatayuddha dalam budaya Jawa Baru Sunting Kakawin ini menceritakan peperangan antara kaum Korawa dan Pandawa yang disebut peperangan Bharatayuddha Kakawin ini digubah oleh dua orang yaitu Empu Sedah dan Empu Panuluh Bagian permulaan sampai tampilnya prabu Salya ke medan perang adalah karya Empu Sedah selanjutnya adalah karya Empu Panuluh Kakawin Bharatayuddha adalah salah satu dari beberapa dari karya sastra Jawa Kuno yang tetap dikenal pada masa Islam Dalam pertunjukan wayang beberapa bagian dari Bharatayuddha dinyanyikan sebagai bagian dari nyanyian suluk bahkan juga dalam pertunjukan wayang yang bernapaskan Islam misalkan cerita wayang Menak Terutama cuplikan dari pupuh kelima bait satu sangat sering dipakai Pupuh V 1 Sunting lengleng ramyanikang sasangka kumenar mangrengga rumning puri mangkin tan pasiring halepnikang umah mas lwir murub ring langit tekwan sarwamaṇik tawingnya sinawung sakṣat sekarning suji unggwan Bhanumati yan amrem alango mwang natha Duryodhana ꦊꦔ ꦊ ꦫꦩ ꦤ ꦏ ꦯꦯ ꦔ ꦏꦏ ꦩ ꦚ ꦩꦔ ꦒꦫ ꦩ ꦤ ꦥ ꦫ ꦩꦔ ꦏ ꦤ ꦠꦤ ꦥꦱ ꦫ ꦲꦊꦥ ꦤ ꦏ ꦲ ꦩ ꦩ ꦱ ꦭ ꦮ ꦩ ꦫ ꦧ ꦫ ꦭꦔ ꦠ ꦠ ꦏ ꦮꦤ ꦱ ꦮꦩꦟ ꦏ ꦠꦮ ꦚꦱ ꦤꦮ ꦱ ꦏ ꦰꦠ ꦱ ꦏ ꦤ ꦱ ꦗ ꦲ ꦒ ꦮꦤ ꦨ ꦤ ꦩꦠ ꦪꦤ ꦲꦩ ꦩ ꦲꦭ ꦔ ꦩ ꦮ ꦤ ꦛꦢ ꦪ ꦢ ꦞꦤTerjemahan Sunting Sinar bulan yang menawan sungguh menambah keindahan puri Tiadalah bandingan keindahan paviliun emas yang bersinar sinar seakan akan berkilau di langit Dinding dindingnya terbuat dari batu batu ratna manikam yang dirangkai bagaikan bunga Tempat sang Bhanumati dan prabu Duryodhana tidur dalam cintaPetikan dari Kakawin Arjunawiwaha Sunting nbsp Dua lembaran lontar kakawin Arjunawiwaha Kakawin Arjunawiwaha Jawa ꦏꦏꦮ ꦤ ꦄ ꦗ ꦤꦮ ꦮꦲ adalah kakawin pertama yang berasal dari Jawa Timur Karya sastra ini ditulis oleh Empu Kanwa pada masa pemerintahan Prabu Airlangga yang memerintah di Jawa Timur dari tahun 1019 sampai dengan 1042 Masehi Sedangkan kakawin ini diperkirakan digubah sekitar tahun 1030 Manggala Sunting Kakawin Arjunawiwaha memiliki sebuah manggala Berikut adalah manggala beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia Manggala1 Ambek sang paramarthapaṇḍita huwus limpad sakeng sunyata Tan sangkeng wiṣaya prayojnananira lwir sanggraheng lokika Siddhaning yasawirya donira sukhaning rat kininkinira santoṣaheletan kelir sira sakeng sang hyang Jagatkaraṇa 2 Us n is angkwi lebuni padukanira sang hyang Jagatkaran aHiasan kepalaku merupakan debu pada alas kaki dia Sang Hyang Penjadi DuniaManggeh manggalaning miket kawijayan sang Partha ring kahyanganTerdapatkan pada manggala dalam menggubahkan kemenangan sang Arjuna di kahyanganPrasasti Nusantara Sunting nbsp Prasasti Ngadoman ditemukan di desa Ngadoman dekat Salatiga Jawa Tengah Prasasti Nusantara adalah prasasti yang berasal dari wilayah Nusantara Prasasti prasasti ini ditulis dalam aksara serta bahasa bahasa asli Nusantara dan bahasa bahasa asing seperti bahasa Sanskerta Di bawah ini disajikan daftar seleksi beberapa prasasti Nusantara Jawa yang penting atau menarik Semua tahun yang disebut di bawah ini adalah tahun Masehi Prasasti prasasti berikut berbahasa Jawa baik Jawa Kuno Kawi maupun Baru Prasasti Plumpungan Dukuh Plumpungan Desa Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo Salatiga Jawa Tengah 24 Juli 750 Prasasti Sukabumi Sukabumi Pare Kediri Jawa Timur 25 Maret 804 Prasasti Kayumwungan Karangtengah Temanggung Jawa Tengah dwibahasa 824 Prasasti Siwagrha Prasasti kakawin tertua Jawa 856 Prasasti Taji 901 Prasasti Mantyasih Desa Meteseh Magelang Utara Jawa Tengah 11 April 907 Prasasti Rukam 907 Prasasti Wanua Tengah III 908 Prasasti Wurudu Kidul tanpa tahun 922 Prasasti Mula Malurung Kediri 1255 2 Prasasti Sarwadharma pemerintahan Kertanegara 1269 Prasasti Sapi Kerep Desa Sapi Kerep Sukapura Probolinggo 1275 2 Prasasti Singhasari 1351 Singosari Malang Jawa Timur 1351 Prasasti Ngadoman Ngadoman Salatiga Jawa Tengah 1450 Prasasti Pakubuwana X Surakarta Jawa Tengah 1938Peribahasa Jawa SuntingPeribahasa Jawa merupakan suatu bentuk kearifan lokal budaya Jawa yang filosofis Di dalam peribahasa terdapat makna mendalam dari sebuah kalimat atau frasa tidak sekadar dapat dipahami secara harfiah Contoh Paribasan peribahasa dan pepatah Jawa nyolong pethek tidak cocok dengan apa yang diharapkan kepara kepere tidak adil berbagi criwis cawis banyak bicara tapi cekatan dalam bekerja keplok ora tombok merasakan kesenangan tanpa keluar biaya yitna yuwana lena kena yang hati hati akanselamat yang ceroboh akan celaka busuk ketekuk pinter keblinger yang pintar dan yang bodoh sama sams celaka jalukan ora wewehan mau minta tapi tak mau memberi welas tanpa alis karena saking dermawannya jadi sengsara sendiri derma yang berlebihan tanpa mengukur kemampuan sendiri kerot tanpa untu kemauan banyak tetapi tidak punya kekuatan anakpolah bapa kepradah orang tua yang selalu menuruti keinginan sang anak Nabok nyilih tangan menyuruh orang untuk mencelakai orang lain suduk gunting tatu loro mendapat kesedihan rangkap ora ganja ora unus orangnya jelek kelakuannya juga jelek nututi layangan pedhot berusaha mengembalikan situasi yg sudah semrawut idu di dilatmaneh mengingkari janji sendiri ngubak ubak banyu bening membuat keonaran di tempat yang damai mban cindhe mban siladan pilih kasih tidak adil dudu berase di tempurake memberi komentar tapi di luar permasalan yang sedang dibahas adol lenga kari busike yang membagi justru tidak kebagian jatah ora mambu enthong irus tidak kelihatan kalau bersaudara Purwakanthi SuntingPurwakanthi merupakan alunan bunyi yang sama pada beberapa kata dalam sastra Jawa dan Sunda Terdapat dua macam purwakanthi yaitu purwakanthi swara dan purwakanthi sastra Purwakanthi swara adalah persamaan bunyi sementara purwakanthi sastra adalah persamaan huruf Pitutur dan ungkapan ungkapan Jawa umumnya disampaikan secara ringkas dengan padanan kata bersajak yang pas sehingga terkesan indah sekaligus mudah diingat Purwakanthi guru swara Sunting Ana awan ana pangan Ngalah nanging oleh Sing salah kudu seleh Becik ketitik ala ketara Sing weweh bakal pikoleh Adigang adigung adiguna Inggih inggih ora kepanggih Ciri wanci lelai ginawa mati Desa mawa cara negara mawa tata Witing tresna jalaran seka kulina Giri lungsi jalma tan kena ingina Yen menang aja njur sewenang wenang Ana bungah ana susah iku wis lumrah Sing gelem ngalah bakal luhur wekasane Yen krasa enak aja njur lali anak lali bojo lali kancaPurwakanthi guru sastra Sunting Tata titi titig tatag tanggung tertib Aja dhemen memada dhateng saphadhaning dumadi Taberi nastiti lan ngati ati mesthi bakal dadi Wong jejodohan kudu ngelingi babat bibit bobot bebet Ruruh rereh ririh ing wewarihipun mrih reseping para muyarsi Ing ngarsa sung tuladha ing madya mangun karya tut wuri handayani Tarti tata tata ate metu turut ratan diutus tuku tahu tempe dhuwite kertas telung atus Tindak tanduk lan tutur kang kalantur tamtu katula tula katali bakal kacatur katutuh kapatuh pan dadi awon Sluman slumun slamet salamun nyemplung kali plung slulup slelep slelep oleh slepi isi klobot Njumbul bul klambine teles bles Kala kula kelas kalih kula kilak kalo kalih kuli kuli kula kalo kula keli kali kilen kula kalo kula kampul kampul kula kelap kelip kala kala keling kelingTembang Gending dan Karawitan Sunting nbsp Syair gending Jawa selalu terucap tembang tembang yang dialunkan pesinden seniwati maupun penggerong pada sebuah musik karawitan Syair ini berbahasa Jawa dan bahasa Kawi yang unik dan mengandung pesan atau nasihat untuk hidup yang damai sejahtera di dunia ini Syair syair tiap gending berbeda beda mulai dari gending gedhe ladrang ketawang maupun tembang dolanan Masing masing mengandung makna dan tersendiri yang disampaikan penciptanya lewat syair tersebut Tembang gedhe Sunting Tembang gedhe jenisnya Lebdajiwa Kusumawicitra Sudiradraka Basanta Manggalagita Sukarini Nagabanda Kusumastuti Merakng Tebukasol Banjaransari Tepikawuri Pamularsih Bremarakrasa Madayanti Sudirwicitra Madurenta Kuswarini Sarapada CandrakusumaTembang tengahan Sunting Tembang tengahan jenisnya Balabak Wirangrong Juru Demung Kuswaraga Palugon Pangajabsih Pranasmara Sardulakawekas Sarimulat RarabentrokTembang Macapat Sunting Artikel utama Macapat Tembang Macapat juga sering disebut sekar Macapat sekar Alit atau sekar Dhagelan Karsana H Saputra dalam bukunya yang berjudul Sekar Macapat menyebutkan macapat adalah suatu bentuk puisi Jawa yang menggunakan bahasa Jawa baru diikat oleh persajakan yang meliputi guru gatra guru wilangan dan guru lagu Jadi Sekar macapat atau tembang macapat dapat diartikan sebagai salah satu bentuk sekar tembang yang menggunakan aturan guru wilangan dan guru lagu yang sudah ditentukan Masing masing jenis tembang macapat memiliki jumlah gatra yang berbeda beda dan untuk membedakan jenis sekar macapat antara yang satu dengan lainnya dapat dilihat dari jumlah gatra guru lagu dan guru wilangan Macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata guru wilangan tertentu dan berakhir pada bunyi sanjak akhir yang disebut guru lagu Biasanya macapat diartikan sebagai maca papat papat membaca empat empat yaitu maksudnya cara membaca terjalin tiap empat suku kata Namun ini bukan satu satunya arti karena pada praktiknya tidak semua tembang macapat bisa dinyanyikan empat empat suku kata 1 Tembang macapat ada 11 sebelas Maskumambang Pocung Gambuh Megatruh Mijil Kinanthi Asmaradana Durma Pangkur Sinom DhandhanggulaTembang macapat itu terdiri dari Guru Gatra Guru wilangan guru lagu dan watak Guru gatra adalah jumlah baris dalam tembang macapat Guru wilangan adalah jumlah suku kata dalam tembang macapat Guru lagu adalah jatuhnya suara di akhir baris tembang macapat Pranatacara SuntingBerkas MC Jawa jpgSeorang pranatacara dalam sebuah acara resmi Pranatacara atau sering disebut pambyawara pranata adicara pranata titilaksana atau pranata laksitaning adicara adalah salah satu jenis pekerjaan yang berhubungan dengan suatu pertemuan atau acara dalam masyarakat Jawa Pranatacara dalam bahasa Indonesia disebut pewara Pranatacara merupakan pembawa acara dalam upacara adat Jawa seperti pernikahan temanten kematian kesripahan pertemuan pepanggihan perjamuan pasamuan pengajian pengaosan pentas dan sebagainya Pranatacara merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus karena orang yang melakukan pekerjaan tersebut biasanya memahami dengan benar susunan suatu acara dengan menggunakan bahasa Jawa krama Inggil Pranatacara lebih sering dihubungkan dengan upacara adat pengantin Jawa Pranatacara harus pandai mengolah merakit dan menyusun serta memperhalus kalimat bahasa yang bisa dimengerti orang bayak Serat SuntingSerat ꦱ ꦫꦠ berisi tentang ajaran atau Piwulang dan pitutur kearah kebaikan dan kebajikan tuntunan agung yang dapat dijadikan seabagai pedoman dan suri tauladan bagi manusia Serat menganduing makna moralitas yang berkenaan dengan dengan etika hidup Serat Sastra Ganding diciptakan oleh Kanjeng Sultan Agung Serat Wulangreh merupakan karya sastra berbentuk tembang hasil buah karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV Serat Wedhatama adalah sebuah karya sastra Jawa baru yang secara formal dinyatakan ditulis oleh Magkunegara IV Serat Wulang Estri merupakan karya sastra kelanjutan dari ajaran Paku Buwana IV yang ditujukan bagi putrinya yaitu berupa ajaran berumah tangga Serat Wedaraga merupakan salah satu karya sastra berbentuk tembang macapat karangan R Ng Ranggawarsita Serat Nitisastra karya Raden Ngabehi Yasadipura II Babad Sunting nbsp Babad GiyantiBabad ꦧꦧꦢ berisi tentang sejarah lokal yang berhubungan dengan nama tempat daerah kerajaan maupun tokoh besar historis Babad bersifat lokal yang ditulis dengan cara pandang tradisional sehingga sering dibumbui dengan berbagai hal yang bersifat pralogis atau bahkan bersifat fiktif dan simbolik Babad bersifat istana centris karena pada umumnya ditulis pada lingkungan kraton dengan raja selaku penguasa daerah yang bersangkutan atau lingkungn bangsawan yang lebih kecil Pada umumnya babad ditulis dengan tujuan a mencatat segala peristiwa kejadian atau pengalaman yang pernah terjadi pada masa lampau b untuk menjadi teladan yang baik agar dapat diambil manfaatnya c untuk memperkuat sakti raja Sedyawati ed 2001 267 Babad bersifat subjektif karena kebanyakan penulisnya berasal dari latar belakang kecenderungan dan pendiriannya yang ditentukan oleh pengalaman situasi dan kondisi hidupnya pada sebagai manusia sosial budaya pada masa dan masyarakat tertentu Teeuw 1988 Babad bersifat fragmentatif artinya bahwa fakta fakta yang ditampilkan dalam babad tidaklah lengkap Babad menekankan pada pengagungan leluhur maupun raja yang menekankan pada pengukuhan legitimasi sebagai catatan sejarah bagi kepentingan penguasa dan keturunanya Babad bersifat sugestif artinya bahwa babad dapat mempengaruhi pandangan seseorang Babad Giyanti Babad kartasura Babad Sengkala Babad Surapati Babad Damarwulan Babad demakSuluk Sunting nbsp Pada tahun 1898 pengangkatan Ratu Wilhelmina di Belanda cukup menyita perhatian masyarakat Sebuah buku bahkan dicetak di Semarang untuk memperingati kejadian tersebut Dengan bahasa dan aksara Jawa halaman depan buku tersebut berbunyi Sri Makutho merayakan Keluarga Kerajaan kami dan Pengangkatan Ratu Nederland Wilhelmina Suluk ꦱ ꦭ ꦏ kental dengan ajaran agama islam Suluk sering kali dihubungkan dengan ajaran ajaran tasawuf yang kemudian dimaknai dengn pengembaraan atau perjalanan dalam rangka mencari makna hidup Suluk sering dianalogikan dengan kata yen sinusul muluk yang berarti kalau dikejar semakin membumbung tinggi Maksutnya keilmuan suluk bila semakin dipikirkan akan semakin jauh untuk dijangkau pikiran atau logika awam Permasalahan yang sering diangkat dalam suluk berhubungan erat dengan hal hal ghaib yakni hal hal supranatural yang hubungannya dengan Tuhan dan kehidupan manusia Suluk memiliki struktur yang tidak mudah dipahami maknanya atau relatif membingungkan terutama bagi yang tidak bisa menggelutinya Sastra suluk umumnya ditulis dalam bentuk tembang macapat namun juga ada yang berbentuk prosa Suluk Seh Takawardi Suluk Malang Sumirang Suluk WujilReferensi Sunting Terjemahan berdasarkan buku Ignatius Kuntara Wiryamartana Arjunawiwaha 1990 124 dengan beberapa perubahan kecil a b Intrik Berdarah Tak Jemu jemu artikel pada Kompas OnlineLihat pula SuntingSastra Sastra Jawa Program Digitalisasi Sastra Daerah http www sastra org Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Sastra Jawa amp oldid 20864995